Tehnik Aseptik Dispensing
Tehnik Aseptik Dispensing
Tehnik Aseptik Dispensing
1
JCI EDISI 5
PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO)
Dr.apt.AHMAD SUBHAN.S.Si.,M.Si
Surveor Manajemen KARS
Farmasi Klinis RSUP Fatmawati
Subtherapeutic
Overdosage
dosage
Medication-
Related
Adverse drug Problems
Drug interaction
reaction
The reason…
JCI(Joint Commision
Internasional) Badan
Akreditasi Internasional
bagian dari Joint
Commision on
Accreditation of Health
Care Organization
(JCAHO-USA)
10
PERSIAPAN DAN PENYERAHAN
Standar PKPO.5
Obat disiapkan dan diserahkan di dalam lingkungan aman dan bersih
Maksud dan Tujuan PKPO.5
Untuk menjamin keamanan, mutu, manfaat, dan khasiat obat yang disiapkan dan
diserahkan pada pasien maka rumah sakit diminta menyiapkan dan menyerahkan obat
dalam lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan lingkungan serta untuk
mencegah kontaminasi tempat penyiapan obat harus sesuai peraturan perundang-
undangan dan praktik profesi seperti :
a. Pencampuran obat kemoterapi harus dilakukan di dalam ruang yang bersih (clean
room) yang dilengkapi dengan cytotoxic handling drug safety cabinet dimana
petugas sudah terlatih dengan teknik aseptik serta menggunakan alat perlindung
diri yang sesuai
b. Pencampuran obat intravena, epidural dan nutrisi parenteral serta pengemasan
kembali obat suntik harus dilakukan dalam ruang yang bersih (clean room) yang
dilengkapi dengan laminary airflow cabinet dimana petugas sudah terlatih dengan
teknik aseptik serta menggunakan alat perlindung diri yang sesuai
c. Staf yang menyiapkan produk steril terlatih dengan prinsip penyiapan obat dan
teknik aseptik
OBAT HIGH ALERT :
Obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi ,
terdaftar dalam kategori obat berisiko tinggi,
dapat menyebabkan cedera serius pada pasien
jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya.
TIPS :
1. Pemberian elektrolit pekat harus dengan pengenceran dan penggunaan label khusus
2. Setiap pemberian obat menerapkan PRINSIP 7 BENAR
3. Pastikan pengenceran dan pencampuran obat dilakukan oleh orang yang berkompeten
4. Pisahkan atau beri jarak penyimpanan obat dengan kategori LASA
5. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien tanpa
pengawasan
6. Biasakan mengeja nama obat dengan kategori Obat LASA / NORUM (Look Alike
Sound Alike = Nama Obat Rupa Mirip), saat memberi/menerima instruksi
15
DAFTAR OBAT HIGH ALERT DI RSUP FATMAWATI
DAFTAR OBAT HIGH ALERT DI RSUP FATMAWATI
IDENTIFIKASI OBAT HIGH ALERT
TEHNIK “ASEPTIS” :
Metode atau cara yang dilakukan pada tahap
sebelum dan selama proses pencampuran
obat sehingga dapat menghilangkan risiko
paparan terhadap petugas dan pasien serta
meniadakan kontaminan dalam sediaan steril
yang dibuat, dengan menggunakan prosedur
yang terkontrol.
Aseptic technique
Pencegahan kontaminasi fase:
Magnehelic ~ adalah
barometer untuk mengukur
perbedaan tekanan udara
antara di ruang steril
dengan tekanan udara di
lingkungan.
Perbedaan tekanan udara
diatur sedemikian rupa
hingga terkendali pada >15
pascal
SUPLAI UDARA
Udara yang masuk
dalam Cleanroom harus
melalui High efficiency
Particular Air (HEPA) filter.
Jumlah partikel udara
yang diperbolehkan
masuk dalam cleanroom
tergantung dari kelas
ruangan steril
Sirkulasi udara diatur
minimal 20 kali /jam
Filtrations assembly
Udara Keluar
ARAH ALIRAN UDARA
Pengukur Suhu & Alat Bantu Suara
Thermometer digunakan
untuk memonitor suhu
ruangan – biasanya
terkendali dibawah 25o C
Intercom – digunakan
sebagai alat bantu bicara
antara yang di dalam ruang
steril dengan yang diluar luar
steril
IV.PERALATAN ASEPTIK
A. Laminar Air Flow Cabinet type 1
Aliran Udara Horizontal
Udara mengalir kearah operator
Digunakan untuk pengerjaan non-
chemotherapy
Laminar Air Flow (LAF) Cabinet
• Tidak dianjurkan mengoperasikan LAF secara terus menerus.
• Jika LAF dihidupkan kembali setelah dimatikan, tunggu 30
minutes untuk menstabilkan kembali aliran udara dalam
kabinet dan dibersihkan sebelum digunakan
• Sebelum digunakan, seluruh perlengkapan interior kerja pada
permukaan LAF harus dibersihkan.
Laminar Air Flow Cabinet
Horizontal LaminarHorizontal
Air Flow HoodLaminar Air Flow Hood
Hepa Filter
Filtered Air
Room Air
Prefilter
B. Laminar Air Flow Cabinet type 2
Biological Safety Cabinet or Chemotherapy Cabinet
Aliran Udara Vertical ~ Udara mengalir dari
atas - bawah untuk menjaga sterilitas produk
dan melindungi operator
Digunakan untuk produk chemotherapy
Laminar Air Flow Hoods (cont.)
Vertical Laminar Flow Hood
Biological Safety Cabinet or Chemotherapy Cabinet
C. Pengaturan Material dalam LAF
Seluruh bahan sediaan aseptik harus berada tidak kurang
dari 6 (enam) inci dalam cabinet untuk menjaga
kemungkinan masuknya kontaminan dari udara ruangan
kedalam kabinet.
Benar : peletakan material dalam alat LAF
Salah : peletakan material dalam alat LAF
Model LAF/BSC di ecatalog 2019
https://e-katalog.lkpp.go.id/id/search-
produk?authenticityToken=746c1774b09d57f8f3b9a83729df219ae6e
322f1&q=biosafety&prid=&pid=>=<=&mid=&kbid=&order=&cat=
D. TEKHNIS Desinfensi LAF
1. Bahan yang diperlukan:
a. Perlengkapan APD
b. Sarung tangan
c. Tutup kepala
d. Aquadest
e. Kassa kecil/besar atau handuk bebas bulu
f. Alkohol 96% (steril isoprophile alkohol)
g. Kantong buangan tertutup
h. Kontainer buangan sisa
2. Prosedur Desinfeksi
a. Mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan SOP
yang ada.
b. Basahi kassa dengan Alkohol 96% dan lakukan pengelapan
pada puncak grill, dinding dalam LAF, meja kerja LAF dan
shild pelindung LAF secara SATU ARAH. Hati-hati jangan
sampai membasahi HEPA filter.
c. Mengelap pada puncak grill, dinding dalam LAF, meja kerja
LAF dan shild pelindung LAF dengan kassa kering.
d. Mengulangi langkah b dan c sebanyak 2 kali.
e. Buang kassa bekas pengelapan dalam kantong tertutup.
f. Tanggalkan sarung tangan luar, masukkan dalam kantong
buangan tertutup.
g. Tanggalkan pakaian pelindung sesuai dengan SOP yang ada.
h. Mengisi formulir laporan dengan lengkap
Masker Bedah Kegunaan: Melindungi pengguna Material: Non woven Frekuensi · Bagian dalam dan luar masker harus dapat
dari partikel yang dibawa melalui spunbond meltblown penggunaan: terindentifikasi dengan mudah dan jelas.
udara (airborne particle), droplet, spunbond (sms) dan Sekali pakai · Penempatan masker pada wajah longgar (loose fit)
cairan, virus atau bakteri, droplet spunbond meltblown (Single Use). · Masker dirancang agar tidak rusak dengan mulut
obat B3 (kemoterapi). meltblown spunbond (misalnya berbentuk mangkok atau duckbill).
(smms). · Memiliki Efisiensi Penyaringan Bakteri (bacterial
filtration efficiency) 98%.
· Dengan masker ini pengguna dapat bernafas dengan
baik saat memakainya (Differential Pressure/∆P < 5.0
mmH2O/ cm2).
· Lulus uji Bacteria Filtration Efficiency in vitro (BFE),
Particle Filtration Efficiency, Breathing Resistance, Splash
Resistance, Dan Flammability
Masker N95 Kegunaan: Melindungi pengguna Material: Terbuat dari 4-5 Frekuensi · Penempatan pada wajah ketat (tight fit).
atau tenaga kesehatan dengan lapisan (lapisan luar penggunaan: · Masker dirancang untuk tidak dapat rusak dengan
menyaring atau menahan cairan, polypropilen, lapisan Sekali pakai mulut (misalnya berbentuk mangkok atau duckbill) dan
darah, aerosol (partikel padat di tengah electrete (charged (Single Use). memiliki bentuk yang tidak mudah rusak.
udara), bakteri atau virus, aerosol polypropylene). · Memiliki efisiensi filtrasi yang baik dan mampu
obat B3 (kemoterapi). menyaring sedikitnya 95% partikel kecil (0,3 micron).
· Kemampuan filtrasi lebih baik dari masker bedah.
· Dengan masker ini pengguna dapat bernafas dengan
baik saat memakainya (Differential Pressure/∆P < 5.0
mmH2O/ cm2).
· Lulus uji Bacteria Filtration Efficiency in vitro (BFE),
Particle Filtration Efficiency, Breathing Resistance, Splash
Resistance, dan Flammability.
Pelindung mata Kegunaan: Melindungi mata dan Material: Plastik/Arcylic Frekuensi · Goggle tahan terhadap air dan goresan.
(googles) area di sekitar mata pengguna bening. penggunaan: · Frame goggle bersifat fleksibel untuk menyesuaikan
atau tenaga medis dari percikan Sekali pakai dengan kontur wajah tanpa tekanan yang berlebihan.
cairan atau darah atau droplet. (Single Use) atau · Ikatan goggle dapat disesuaikan dengan kuat sehingga
dapat tidak longgar saat melakukan aktivitas klinis.
dipergunakan · Tersedia celah angin/ udara yang berfungsi untuk
kembali setelah mengurangi uap air.
dilakukan · Goggle tidak diperbolehkan untuk dipergunakan
desinfeksi/dekon kembali jika ada bagian yang rusak.
taminasi.
Lanjutan…….
Jenis Indikasi atau Tujuan Spesifikasi Penggunaan Keterangan khusus
Penggunaan
Sarung tangan Kegunaan: Melindungi Material: Nitrile, latex, Frekuensi penggunaan: · Steril.
(surgical gloves) tangan pengguna atau isoprene. Sekali pakai (Single Use). · Bebas dari tepung (powder free).
tenaga kesehatan dari · Memiliki cuff yang panjang, melewati pergelangan
penyebaran infeksi tangan, dengan ukuran antara 5-9.
atau penyakit dalam · Desain bagian pergelangan tangan harus dapat menutup
pelaksanaan tindakan rapat tanpa kerutan.
bedah. · Sarung tangan tidak boleh menggulung atau mengkerut
selama penggunaan. t Sarung tangan tidak boleh mengiritasi
kulit.
Coveral medis Kegunaan: Melindungi Material: Non woven, Frekuensi penggunaan: · Berwarna terang/ cerah agar jika terdapat kontaminan
pengguna atau tenaga Serat Sintetik Sekali pakai (Single Use). dapat terdeteksi/ terlihat dengan mudah.
kesehatan dari (Polypropilen, polyester, · Tahan terhadap penetrasi cairan, darah, virus.
penyebaran infeksi polyetilen, dupont · Tahan terhadap aerosol, airborne, partikel padat seperti
atau penyakit secara tyvex) dengan pori-pori obat B3 (kemoterapi)
menyeluruh dimana 0.2-0.54 mikron
seluruh tubuh (microphorous).
termasuk kepala,
punggung, dan tungkai
bawah tertutup.
Heavy duty apron Kegunaan: Melindungi Material: 100% Frekuensi penggunaan: · Apron lurus dengan kain penutup dada.
pengguna atau tenaga polyester dengan lapisan Sekali pakai (Single Use) · Kain: tahan air, dengan jahitan tali pengikat leher dan
kesehatan terhadap PVC, atau 100% PVC, atau dapat dipergunakan punggung.
penyebaran infeksi atau 100% karet, atau kembali setelah dilakukan · Berat minimal: 300g/m2.
atau penyakit. bahan tahan air lainnya. desinfeksi atau · Covering size: lebar 70-90 cm x tinggi 120-150 cm.
dekontaminasi.
Sepatu Boot Anti Air Kegunaan: Melindungi Material: Latex dan PVC. Frekuensi penggunaan: · Bersifat non-slip, dengan sol PVC yang tertutup
(Waterproof Boots) kaki pengguna/tenaga Sekali pakai (Single Use) sempurna.
kesehatan dari atau dapat dipergunakan · Memiliki tinggi selutut supaya lebih tinggi daripada
percikan cairan atau kembali setelah dilakukan bagian bawah gaun.
darah. desinfeksi atau · Berwarna terang agar kontaminasi dapat terdeteksi
dekontaminasi. dengan mudah.
· Sepatu boot tidak boleh dipergunakan kembali jika ada
bagian yang rusak.
Penutup Sepatu Kegunaan: Melindungi Material: Non Woven Frekuensi penggunaan: · Tidak boleh mudah bergerak saat telah terpasang.
(Shoe Cover) sepatu Spun Bond. Sekali pakai (Single Use). · Disarankan tahan air
pengguna/tenaga
kesehatan dari
percikan cairan/darah.
B. Mancuci Tangan
1. Hand wash: Cuci tangan dengan
menggunakan sabun atau larutan
detergent, bila terdapat masa kotoran
ditangan
2. Hand rub: Cuci tangan dengan
handrup berbahan dasar alkohol
untuk tindakan antiseptic
3. Lakukan sesuai dengan prosedur cuci
tangan dengan air atau dengan
handrup
4. Sesudah kering tangan tidak
menyentuh benda-benda lain yang
dapat mengotori lagi.
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI
Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI
Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
C. Sarung Tangan
1. Sarung tangan steril harus
digunakan pada saat
pengerjaan sediaan steril
2. Jangan menyentuh bagian
steril dari sarung tangan.
3. Pegang ujung karet sarung
tangan untuk digunakan
VI. TEKHNIS ASEPTIK
A. Preparasi/persiapan
1.Periksa kelengkapan obat, prinsip 5 (lima)
benar yaitu: benar
pasien,obat,dosis,rute,waktu dan
frekwensi pemberian.
2.Periksa kondisi obat yang diterima (nama
obat, jumlah, nomer batch, tanggal
kadaluarsa).
3.Menghitung kesesuaian dosis lazim.
1. Dosis BERDASARKAN BSA
Sebagian besar berdasarkan luas permukaan tubuh (Body
Surface Area)
Beberapa berdasarkan dosis tetap, BB, AUC, umur.
Dosis masing-masing orang berbeda, harus dihitung.
BSA : TB(cm)xBB(kg)
3600
Dosis berdasarkan AUC = Calvert Formula
Target AUC x ( GFR + 25 ), target AUC ditentukan dari
riwayat kemoterapi sebelumnya.
Contoh kasus
Wanita 53 tahun
Diagnosis : Ca. Ovarium
Mendapatkan kemoterapi regimen CAP
BB = 50 Kg, TB = 160 cm
Pemeriksaan sebelum Kemoterapi :
1. Hb.12, L4000, T 154.000
2. Bill . Normal, SGOT,SGPT normal
3. ECHO , EF=65%
4. GFR = 70 ml/min
DOSIS OBAT KEMOTERAPI
Perhitungan dosis :
LPB =
BB X TB = 1, 49
3600
Cek apakah pasien pernah mendapat doxorubicin sebelumnya, karena maksimal dose bersifat
kumulatif kisaran dosis maksimum 450mg – 500 mg.
Rumus yang dapat digunakan pada saat perhitungan dosis obat injeksi
parenteral adalah sebagai berikut:
Atau
𝐃 x 𝐐=𝑽
𝐇
Dimana :
D = Dosis (mg) yang akan diberikan ke pasien
H = Dosis (mg) yang terdapat pada sediaan obat
Q = Jumlah volume (ml) yang terdapat pada sediaan obat
V = Jumlah volume (ml) yang akan diberikan ke pasien
Contoh kasus :
Contoh kasus 1 :
Seorang pasien akan diberikan heparin injeksi (inviclot) sebanyak 5000 Unit
secara IV. Sediaan obat yang ada berupa vial berisi larutan 25.000/5 ml. Jadi
berapa ml jumlah obat yang diberikan kepada pasien tersebut?
𝐃
x 𝐐=𝑽
𝐇
Contoh kasus 2 :
Seorang pasien anak akan diberikan seftriakson sebanyak 500 mg secara IV. Sediaan
obat yang ada berupa vial berisi 1 g (1000mg) serbuk seftriakson. Jika pelarutan
dilakukan dengan komposisi dosis 100 mg/ml maka total larutan dalam vial adalah
10 ml. Jadi jumlah obat yang diberikan kepada pasien tersebut adalah;
𝐃
x 𝐐=𝑽
𝐇
500 mg x 10 ml = 5 ml Ceftriakson IV
1000 mg
LABEL OBAT
Label obat
1. Label harus jelas :
Nama pasien
Nomer Barcode/RM
Tanggal Lahir/Usia
Nama Obat
No. Bach obat
Pelarut obat
Konsentrasi obat
Dosis sediaan obat
Tgl ED setelan pelarutan
2. Kirim obat ke ruang perawatan dengan
troley tertutup.
CAN YOU IDENTIFY POTENTIAL
FOR ERROR ?
B. Aseptic Technique
Tekhnis aseptik adalah sebuah tekhnik untuk memanipulasi untuk
reformulasi (mencampur/melarutkan) dengan tekhnik steril ,
serta mencegah adanya kontaminasi pada sediaan parentral
tersebut.
Tekhnik Aseptic untuk proses manipulasi termasuk:
Syringes (spuit)
Needles (jarum)
Vials
Ampules
Removal of packaging (pemindahan isi)
Assembling of sterile products (reformulasi sediaan)
Hand placement (tekhnik sentuhan tangan)
1. Aseptic Technique - Syringes
NEVER TOUCH
Tip or Plunger
Aseptic Technique - Syringes
1.5ml measured
Aseptic Technique - Syringes
• Syringes tersedia dari ukuran 0.5 hingga 60 milliliters (ml)
• Penanda syringes, mengambarkan peningkatan volume yang
berbeda, tergantung dari ukuran syringe
• Jangan Menggunakan syringes yang mempunyai penanda
gradations yang lebih besar untuk volume yang lebih kecil.
Sesuaikan dengan ukuran volumenya
• Untuk menjaga sterility, jangan menyentuh bagian plunger.
2. Aseptic Technique - Needles
Hub (pusat)
Merupakan bagian ujung yang
menjadi pusat cairan sebelum
keluar pada jarum
Bevel (ujung tajam)
Merupakan ujung jarum.
3. Aseptic Technique - Ampules
Vials Ampules
Aseptic Technique - Ampules
Aseptic Technique - Ampules
1. Membuka Ampul larutan obat:
a. Pindahkan semua larutan obat dari leher ampul dengan
mengetuk-ngetuk bagian atas ampul atau dengan
melakukan gerakan J-motion.
b. Seka bagian leher ampul dengan alkohol swab (alkohol
70% + cloheksidin 2%), biarkan mengering.
c. Lilitkan kassa sekitar ampul
d. Pegang ampul dengan posisi 450, patahkan bagian atas
ampul dengan arah menjauhi tubuh kita. Pegang ampul
dengan posisi ini sekitar 5 detik.
Aseptic Technique - Ampules
1 2
3 4
Aseptic Technique - Ampules
3 4
4. Aseptic Technique - Vial
1. Membuka vial obat:
a. Buka tutup vial
b. Seka bagian karet vial dengan
alkohol swab (Alkohol 70% +
clorheksidin 2%), biarkan
mengering
c. Berdirikan vial
d. Masukkan bekas penutup vial
kedalam kantong buangan
tertutup
Aseptic Technique - Vial
Tempat gantungan
Body flabot
Body soft bag
Jalur in
Leher flabot
Jalur Out
Rubber flabot
Tahapan melarutkan dalam volume besar
Pegang flabot/soft bag dengan posisi 450
Injeksikan needle spuit pada rubber flabot/soft bag, pilih pada tanda “Jalur
In”
Lakukan insersi pada posisi tengah rubber (karet penutup vial).
Untuk menjaga masuknya jarum pada karet, masukkan pada ujung siku
jarum (bagian tajam), lalu beri tekanan untuk memasukkan jarum pada vial.
Arah Insersi needle spuit dilakukan tegak lurus, tidak boleh pada posisi
menyamping/miring
Masukan larutan obat flabot/soft bag, gerakan perlahan - lahan melalui
dinding flabot/soft bag agar tidak terjadi kontak ekstrim, untuk menurunkan
tenganggan muka larutan sehingga tidak berbuih dan dapat tercampur
sempurna.
Jika seluruh obat telah seluruhnya masuk dalam flabot/soft bag, cabut
needle dengan menggunakan tehnik pengangkatan / pencabutan needle
pada modul ini
Lakukan pengamatan terhadap kelarutan obat.
Tahapan pemasangan parafilm
4 Carboplastin 50 ml dIm <25° C WFI steril, 50 mg/S Infuse (IV) D5, NS 500 ml 24 jam 8 jam terlindung terhindar dari cahaya
5 ml NS, D5 ml (15-60 terlindung cahaya langsung
menit) dari
cahaya
5 Cisplatin 1 mg/ml 15-30° C WFI steril 1 mg/ml Infuse/IV D5, NS 500 ml 72 jam terlindung terhindar dari cahaya
terlindung (4-6 jam) cahaya langsung
dari
cahaya
6 Cyclophosph 20 mg/ml <25° C WFI, NS 10 ml 20 mg/ml IM, D5, NS 100-500 6 hari 24 jam pengawet benzyl
amid terlindung 50 ml 1/PERITO ml Alkohol menyebabkan
(ENDOXAN) dari NEAL pembusukan
cahaya IF (30-60
menit)
IV (via
running
drip)
NO NAMA OBAT UTUH LARUTAN / PELARUT METODE PEMBERIAN STABILITAS DAN TINDAKAN
OBAT PENYIMPANAN PENCEGAHAN
SETELAH
DIREKONSTITUSI
DENGAN PELARUT
YANG SESUAI
KONSEN KONDISI PELARU VOLUM KONSEN RUTE/LAM LARUTAN VOLUM 2-8 °C 22 - 25 °C
TRASI PENYIM T E TRASI A YG E
PANAN AKHIR PEMBERIA COCOK LARUTA
N N
7 Cystarabin 50 15-30° CNS 2 ml 50 SC NS, 1 ml tidak 8 hari gunakan NS bebas
e mg/ml 10 ml mg/ml IF (30 WFI,d5 direkomenda terlindung pengawet untuk
(Cytosar) 100 100 menit-24 sikan dari pemberian melalui
100mg or mg/ml mg/ml jam) cahaya IT.
1000 mg IT jangan disimpan di
kulkas, agar tidak
terjadi endapan
crystaline
8 Dacarbazin 10mg/ 8 - 20° C WFI 19,7 ml 10mg/ Drip 30-60 D5, NS 250-500 24 jam 8 hari terlindung dari
e mi terlindu mI menit ml terlindung terlindung cahaya langsung
(DTIC) 200 ng dari IV 5-10 dari cahaya cahaya hindari extravasasi
MG cahaya menit
IF (30-60
menit) IA
9 Dactinomy 0,5 <25° C WFI 1,1 ml 0,5 IF (15-30 D5, NS 20 ml 24 jam Hindari
cin 0,5 mg/ml terlindu mg/mI menit) ,WFI extravasation
mg/mI ng dari IV (via side gunakan larutan
(Cosmegen cahaya arm) bebas pengawet
) 500 mg Direct IV
NO NAMA OBAT UTUH LARUTAN / PELARUT METODE PEMBERIAN STABILITAS DAN TINDAKAN
OBAT PENYIMPANAN SETELAH PENCEGAHAN
DIREKONSTITUSI DENGAN
PELARUT YANG SESUAI
KONSEN KONDISI PELARUT VOLUME KONSEN RUTE/LAMA LARUTAN VOLUME 2-8 °C 22 - 25 °C
TRASI PENYIMP TRASI PEMBERIAN YG COCOK LARUTA
ANAN AKHIR N
10 Daunorubici 5 mg/ml 2-8°C NS, WFI 10 ml 2mg/mi IA D5, NS 50-100 48 jam 24 jam terlindung dari
n (larutan) IF (10-15 ml terlindung terlindung cahaya
(Daunoblast 8-15° C menit) dari cahaya dari hindari
ina) 5 (serbuk) IV (2-3 cahaya extravasation
mg/mI terlindun menit)
g dari
cahaya
11 Doxetaxel 0,3 - 0,9 2-8° C Ethanol 1,5 ml 10 IF (60 D5, NS 250-500 4 jam 4 jam biarkan vial pada
(TAXOTERE) mg/ml terlindun 13 % 6 ml mg/mI menit) ml (0,3- temperatur kamar
0,3-0,9 g dari w/w 0,9 mgI selama 5 menit
mg/mI cahaya (ethanol/ ml) sebelum dilarutkan.
20 mg/0,5 water)
ml bawaan
80 mg/2 ml obat
12 Doxorubicin 2 mg/ml 8 - 15° C WFI, NS 5 ml 2 mg/mI IA D5, NS 48 jam 24 jam terlindung dari
(ADRIAMYC terlindun 25 ml IV (3-5 terlindung terlindung cahaya langsung
IN) 2 mg/mI g dari menit dari cahaya hindari extravasasi
10 mg cahaya viarunning
50 mg drip)
IF (10-15
menit)
NO NAMA OBAT UTUH LARUTAN / PELARUT METODE PEMBERIAN STABILITAS DAN TINDAKAN
OBAT PENYIMPANAN SETELAH PENCEGAHAN
DIREKONSTITUSI DENGAN
PELARUT YANG SESUAI
KONSEN KONDISI PELARU VOLUM KONSEN RUTE/L LARUTA VOLUM 2-8 °C 22 - 25 °C
TRASI PENYIM T E TRASI AMA N YG E
PANAN AKHIR PEMBER COCOK LARUTA
IAN N
19 Fluorour 50mg/ 15- WFI IV, IA, IF D5, NS 300-500 24 jam
asil mi 30°Cteri ml 48 Jam
(5FU) lindung 20-100
500 cahaya ml
mg/la
ml
34 Metrotrex 15-30 °C WFI steril <25 IM, IV, IT, D5, NS 24 jam 4-8 jam; Segera
ate terlindung NS steril mg/ml IA terlindung digunakan. terlindung
50 mg/2 dari WFI IF (low dari dari cahaya
ml cahaya bacteriost dose 15- cahaya
1 gr/10 atik 30 menit)
ml dosis
tinggi 6
jam
35 Mitomyci 0,5 mg/mI15-30°C WFI steril 4 ml 0,5 mg/mIIV (lewat D5, NS, 500 ml 14 hari 7 han WFI terhindar dari cahaya
n- C terlindung 20 ml lengan,5- WFI 20-60 ml (WFI) 3 jam DS langsung,
2 mg dari 10 menit) 12 jam NS hindari extravasasi
10 mg cahaya IF (30-60 24 jam Sod.lactate
menit),
IA
IT
36 Mitixantr 2 mg/mI 15-30 °C NS 2mg/ml IF (10 NS , D5 50-100 ml 7 hari 7 hari harus dilarutkan
one terlindung menit) terlebbih dahulu (dlm
(NOVANT dari IV (5 infus)
RON) 20 cahaya menit) sebelum diberikan
mg/10 ml secara IV
NO NAMA OBAT UTUH LARUTAN / PELARUT METODE PEMBERIAN STABILITAS DAN TINDAKAN
OBAT PENYIMPANAN SETELAH PENCEGAHAN
DIREKONSTITUSI DENGAN
PELARUT YANG SESUAI
KONSEN KONDISI PELARUT VOLUME KONSEN RUTE/L LARUTA VOLUM 2-8 °C 22 - 25 °C
TRASI PENYIM TRASI AMA N YG E
PANAN AKHIR PEMBER COCOK LARUTA
IAN N
37 Mustine WFI, NS 20 ml 0,5 IV (5 D5 150-
10 mg mg/mI menit 250 ml
lewat
drip),IF,
IA,IP