MAKALAH KELOMPOK 6 MANAJEMEN KELAS (PSIKOLOGI PENDIDIKAN) (1) - Dikonversi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN KELAS

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu :

Indah Fajriani, M. Psi.Psikolog

Kelas E ( 3 )

Kelompok 6

Penyusun :

Nina Tari 2011080344

Dafito Agis Pratama 2011080276

Dea Merta Jorika Hasmi 2011080040

Nindya Putri Pratama 2011080211

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di
akhirat.

Tidak lupa, Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata
kuliah PSIKOLOGI PENDIDIKAN yang berjudul “ MANAJEMEN KELAS “

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Bandar lampung, 07 September 2021

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 . LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................ 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 2
1.3 TUJUAN PENULISAN ................................................................................ 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1 . PENGERTIAN MANAJEMEN KELAS .................................................... 3
2.2 TUJUAN, ASPEK, FUNGSI, DAN MASALAH MANAJEMEN
KELAS ................................................................................................................ 4
2.3 PRINSIP-PRINSIP DALAM MANAJEMEN KELAS ................................ 5
2.4 PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS .................................... 6
2.5 PENGARUH MANAJEMEN KELAS DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS PEMBELAJARAN DI KELAS ..................................................... 8
BAB III ................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................. 9
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................. 9
3.2 SARAN ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 . LATAR BELAKANG MASALAH
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi
suatu negara untuk menjadi negara maju, kuat, makmur dan sejahtera. Upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak bisa terpisah dengan masalah
pendidikan bangsa. Tiga syarat utama yang harus diperhatikan dalam
pembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM) yakni:

(1) sarana gedung,

(2) buku yang berkualitas,

(3) guru dan tenaga kependidikan yang yang professional.

Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran


di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik
untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru
malaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan
mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa. Semua komponen
pengajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar-mengajar,
metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan secara optimal guna mencapai
tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan.

Pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan
rutinitas. Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan
mempertahankan suasana dan kondisi kelas. Sehingga proses belajar mengajar
dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Misalnya memberi penguatan,
mengembangkan hubungan guru dengan siswa dan membuat aturan kelompok
yang produktif.

Di kelaslah segala aspek pendidikan pengajaran bertemu dan berproses. Guru


dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-sifat
individualnya. Kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta sumber
pelajaran dengan segala pokok bahasanya bertemu dan berpadu dan berinteraksi
di kelas. Bahkan hasil dari pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan oleh apa
yang terjadi di kelas. Oleh sebab itu sudah selayaknyalah kelas dikelola dengan
bagi, professional, dan harus terus-menerus.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen kelas?
2. Apakah tujuan, aspek, fungsi dan masalah dari manajemen kelas?
3. Bagaimanakah prinsip-prinsip dalam manajemen kelas?
4. Bagaimanakah bentuk pendekatan dalam manajemen kelas?
5. Bagaimanakah pengaruh manajemen kelas dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk menjelaskan pengertian manajemen kelas.
2. Untuk menjelaskan tujuan dari manajemen kelas.
3. Untuk mendeskripsikan prinsisp-prinsip dalam manajemen kelas.
4. Untuk mendeskripsikan bentuk pendekatan dalam manajemen kelas.
5. Untuk mendeskripsikan pengaruh manajemen kelas dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 . PENGERTIAN MANAJEMEN KELAS


Manajemen dari kata “ Management “. Diterjemahkan pula menjadi
pengelolaan, berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran. Sedangkan pengelolaan adalah proses yang memberikan
pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian
tujuan. Maksud manajemen kelas adalah mengacu kepada penciptaan suasana atau
kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat belajar
dengan efektif.

Terdapat beberapa defenisi tentang manajemen kelas berikut ini :

1. Berdasarkan Konsepsi Lama Dan Modern

Menurut konsepsi lama, manajemen kelas diartikan sebagai upaya


mempertahankan ketertiban kelas. Menurut konsepsi modern manajemen kelas
adalah proses seleksi yang menggunakan alat yang tetap terhadap problem dan
situasi manajemen kelas.

2. Berdasarkan Pandangan Pendekatan Operasional Tertentu:

a) Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan


ketertiban suasana kelas melalui penggunaan disiplin (Pendekatan
Otoriter).
b) Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan
ketertiban suasana kelas melalui intimidasi (Pendekatan Intimidasi).
c) Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa
(Pendekatan Permisif).
d) d.Seperangkat kegiatan guru menciptakan suasana kelas dengan cara
mengikuti petunjuk/resep yang telah disajikan (Pendekatan Masak).
e) Seperangkat kegiataan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif
melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan
baik (Pendekatan Instruksional).
f) Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta
didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak
diinginkan (Pendekatan Pengubahan Tingkah Laku).
g) Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan
interpersional yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif
(Pendekatan Penciptaan Iklim Sosioemosional).

3
h) Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan
organisasi kelas yang efektif (Pendekatan Sistem Sosial).

2.2 TUJUAN, ASPEK, FUNGSI, DAN MASALAH MANAJEMEN


KELAS
1. Tujuan Manajemen Kelas

a) Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, bai sebagai lingkungan belajar


maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik
untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b) Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi pembelajaran.
c) Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung
dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan social,
emosional dan intelektual siswa dalam kelas.
d) Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial,
ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.

2. Aspek, Fungsi, dan Masalah Manajemen Kelas

Manajemen kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam


memutuskan, memahami, mendiaknosis dan kemampuan bertindak menuju
perbaikan suasana kelas terhadap aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
manajenen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas,
tindakan seleksi dan kreatif.Manajenen kelas selain memberi makna penting bagi
tercipta dan terpeliharanya kondisi kelas yang optimal, manajenen kelas berfungsi
untuk memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas seperti :
membantu kelompok dalam pembagian tugas, membantu pembentukan kelompok,
membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu
individu agar dapat bekerjasama dengan kelompok atau kelas, membantu prosedur
kerja, merubah kondisi kelas.Memelihara agar tugas – tugas itu dapat berjalan
lancar.

Masalah manajenen kelas dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu :


masalah individual dan masalah kelompok. Munculnya masalah individual
disebabkan beberapa kemungkinan tindakan siswa seperti :

a) Tingkah laku yang ingin mendapat perhatian orang lain.


b) Tingkah laku yang ingin menujukkan kekuatan.
c) Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain.
d) Peragaan ketidakmampuan.

Sedangkan masalah-masalah kelompok yang mungkin muncul dalam kelas :

4
a) Kelas kurang kohesif lantaran alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial
ekonomi, dan sebagainya.
b) Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku yang telah disepakai
sebelumnya.
c) Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya.
d) “Membombang” anggota kelas yang justru melanggar norma
kelompok.Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari yang
tengah digarap, semangat kerja rendah, kelas kurang mampu
menyesuaikan diri dengan keadaan baru seperti gangguan jadwal guru
terpaksa diganti sementara oleh guru lain.

2.3 PRINSIP-PRINSIP DALAM MANAJEMEN KELAS

Faktor intern siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan


perilaku. Kepribadian siswa denga ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan
siswa berbeda dari siswa lainnya sacara individual. Perbedaan sacara individual
ini dilihat dari segi aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.

Faktor ekstern siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar,


penempatan siswa, pengelompokan siswa, jumlah siswa, dan sebagainya. Masalah
jumlah siswa di kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah
siswa di kelas, misalnya dua puluh orang ke atas akan cenderung lebih mudah
terjadi konflik. Sebaliknya semakin sedikit jumlah siswa di kelas cenderung lebih
kecil terjadi konflik. Djamarah menyebutkan “Dalam rangka memperkecil
masalah gangguan dalam pengelolaan kelas dapat dipergunakan.” Prinsip-prinsip
pengelolaan kelas adalah sebagai berikut.

1. Hangat dan Antusias

Hangat dan Antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang
hangat dan akrab pada anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau
pada aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.

2. Tantangan

Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang


menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi
kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.

3. Bervariasi

Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru
dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian

5
siswa. Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang
efektif dan menghindari kejenuhan.

4. Keluwesan

Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat


mencegah kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim
belajarmengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya
gangguan seperti keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas
dan sebagainya.

5. Penekanan pada Hal-Hal yang Positif

Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada
hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang
negative. Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan
guru terhadap tingkah laku siswa yang positif daripada mengomeli tingkah laku
yang negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan
yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat
mengganggu jalannya proses belajar mengajar.

6. Penanaman Disiplin Diri

Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat


mengembangkan dislipin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan
mengendalikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin
dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.

2.4 PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS


Manajemen kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait
dengan berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor utama yang
dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan kegairahan siswa baik
secara berkelompok maupun secara individual.

Berbagai pendekatan tersebut adalah seperti dalam uraian berikut:

1. Pendekatan Kekuasaan

Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah


laku anak didik. Peranan guru disini adalah menciptakan dan mempertahankan
situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut kepada
anak didik untuk mentaatinya. Di dalamnya ada kekuasaan dan norma yang
mengikat untuk ditaati anggota kelas. Melalui kekuasaan dalam bentuk norma itu
guru mendekatinya.

6
2. Pendekatan Ancaman

Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah juga
sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam
mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara memberi ancaman,
misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa.

3. Pendekatan Kebebasan

Pengelolaan diartikan secara suatu proses untuk membantu anak didik agar
merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan
guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik.

4. Pendekatan Resep

Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar
yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan
oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam
daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru.
Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang tertulis dalam resep.

5. Pendekatan Pengajaran

Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu


perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku
anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah. Pendekatan ini
menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar untuk mencegah dan
menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang baik. Peranan guru adalah
merencanakan dan mengimplementasikan pelajaran yang baik.

6. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku

Sesuai dengan namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses


untuk mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah mengembangkan
tingkah laku anak didik yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang baik.
Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku (behavior modification approach)
ini bertolak dari sudut pandangan psikologi behavioral. Program atau kegiatan
yang mengakibatkan timbulnya tingkah laku yang kurang baik, harus diusahakan
menghindarinya sebagai penguatan negatif yang pada suatu saat akan hilang dari
tingkah laku siswa atau guru yang menjadi anggota kelasnya. Untuk itu, menurut
pendekatan tingkah laku yang baik atau positif harus dirangsang dengan
memberikan pujian atau hadiah yang menimbulkan perasaan senang atau puas.
Sebaliknya, tingkah laku yang kurang baik dalam melaksanakan program kelas
diberi sanksi atau hukuman yang akan menimbulkan perasaan tidak puas dan pada
gilirannya tingkah laku tersebut akan dihindari.

7
7. Pendekatan Sosio-Emosional

Pendekatan sosio-emosional akan tercapai secarta maksimal apabila


hubungan antar pribadi yang baik berkembang di dalam kelas. Hubungan tersebut
meliputi hubungan antara guru dan siswa serta hubungan antar siswa. Didalam hal
ini guru merupakan kunci pengembangan hubungan tersebut. Oleh karena itu
seharusnya guru mengembangkan iklim kelas yang baik melalui pemeliharaan
hubungan antar pribadi di kelas. Untuk terrciptanya hubungan guru dengan siswa
yang positif, sikap mengerti dan sikap ngayomi atau sikap melindungi.

8. Pendekatan Kerja Kelompok

Dalam pendekatan in, peran guru adalah mendorong perkembangan dan kerja
sama kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan
kemampuan guru untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan
kelompok menjadi kelompok yang produktif, dan selain itu guru harus pula dapat
menjaga kondisi itu agar tetap baik. Untuk menjaga kondisi kelas tersebut guru
harus dapat mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi konflik, dan
mengurangi masalah-masalah pengelolaan.

2.5 PENGARUH MANAJEMEN KELAS DALAM MENINGKATKAN


KUALITAS PEMBELAJARAN DI KELAS
Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pembaharuan
kurikulum, fasilitas yang tersedia, kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran
yang penuh kesan, wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua bidang,
melainkan juga guru harus menguasai kiat memanejemeni kelas. Pemahaman
akan prinsip-prinsip manajemen kelas ini penting dikuasai sebelum hal-hal khusus
diketahui. Dengan dikuasainya prinsip-prinsip manajemen kelas, hal ini akan
menjadi filter-filter penyaring yang menghilangkan kekeliruan umum dari
manajemen kelas.Manajemen kelas dapat mempengaruhi tingkat kualitas
pembelajaran di kelas karena manajemen kelas benar-benar akan mengelola
susasana kelas menjadi sebaik mungkin agar siswa menjadi nyaman dan senang
selama mengikuti proses belajar mengajar.

Oleh karena itu, kualitas belajar siswa seperti pencapaian hasil yang optimal
dan kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan
memuaskan. Selain itu, manajemen kelas juga akan menciptakan dan
mempertahankan suasana kelas agar kegiatan mengajar dapat berlangsung secara
efektif dan efisien.

Di samping itu juga, dengan manajemen kelas tingkat daya serap materi yang
telah diajarkan guru akan lebih membekas dalam ingatan siswa karena adanya
penguatan yang diberikan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Manajemen kelas dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas
karena situasi dan kondisi kelas memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Manajemen dari kata “ Management “. Diterjemahkan pula menjadi
pengelolaan, berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran.
3. Prinsip prinsip dalam manajemen kelas : Faktor intern siswa berhubungan
dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Kepribadian siswa denga
ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan siswa berbeda dari siswa
lainnya sacara individual. Perbedaan sacara individual ini dilihat dari segi
aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis. ekstern siswa
terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa,
pengelompokan siswa, jumlah siswa, dan sebagainya.
4. Ada berbagai pendekatan yaitu ( kekusaan, ancaman, kebebasan,resep,
pengajaran tingkah laku, sosio emosional dan kerja kelompok)
5. Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pembaharuan
kurikulum, fasilitas yang tersedia, kepribadian guru yang simpatik,
pembelajaran yang penuh kesan, wawasan pengetahuan guru yang luas
tentang semua bidang, melainkan juga guru harus menguasai kiat
memanejemeni kelas.

3.2 SARAN
Di masa yang akan datang, diharapkan sistem manajemen kelas agar lebih
ditingkatkan lagi. Perkembangan pembelajaran di dunia global semakin pesat,
oleh karena itu guru kelas diwajibkan untuk memiliki kompetensi khusus dalam
mengelola kelas agar suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan efisien
dapat terlaksana dengan baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. http:/www.jejakpendidikan.com/2016/02/makalah-manajemen-
kelas.html?m=1

2. (Ii & Pustaka, n.d.)Ii, B. A. B., & Pustaka, A. D. (n.d.). Bab ii kajian
pustaka implementasi manajemen kelas berbasis psikologi siswa pada
mata pelajaran fiqih. 9–33.

3. (Danim & Ametembun, 2010)Danim, S., & Ametembun, N. A. (2010).


MANAJEMEN KELAS BERKARAKTERISTIK SISWA Oleh: Edeng Suryana
Dosen STAI Miftahul Huda Subang Abstrak.

10

Anda mungkin juga menyukai