Dokumen ini membahas tentang penyiapan stok obat darurat (emergency stock) di rumah sakit. Stok obat darurat berisi obat dan peralatan kedokteran yang disimpan di unit-unit seperti bangsal, IGD, ICU untuk kebutuhan darurat. Prosedurnya meliputi penyimpanan obat darurat dalam kotak atau troli kunci, pencatatan pemakaian, penggantian stok, dan pengecekan mutu obat secara berkala oleh apoteker
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
56 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang penyiapan stok obat darurat (emergency stock) di rumah sakit. Stok obat darurat berisi obat dan peralatan kedokteran yang disimpan di unit-unit seperti bangsal, IGD, ICU untuk kebutuhan darurat. Prosedurnya meliputi penyimpanan obat darurat dalam kotak atau troli kunci, pencatatan pemakaian, penggantian stok, dan pengecekan mutu obat secara berkala oleh apoteker
Dokumen ini membahas tentang penyiapan stok obat darurat (emergency stock) di rumah sakit. Stok obat darurat berisi obat dan peralatan kedokteran yang disimpan di unit-unit seperti bangsal, IGD, ICU untuk kebutuhan darurat. Prosedurnya meliputi penyimpanan obat darurat dalam kotak atau troli kunci, pencatatan pemakaian, penggantian stok, dan pengecekan mutu obat secara berkala oleh apoteker
Dokumen ini membahas tentang penyiapan stok obat darurat (emergency stock) di rumah sakit. Stok obat darurat berisi obat dan peralatan kedokteran yang disimpan di unit-unit seperti bangsal, IGD, ICU untuk kebutuhan darurat. Prosedurnya meliputi penyimpanan obat darurat dalam kotak atau troli kunci, pencatatan pemakaian, penggantian stok, dan pengecekan mutu obat secara berkala oleh apoteker
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
PENYIAPAN EMERGENCY STOCK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
100/RSUPK/8/2021 01 1/2
Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 20 Agustus 2021 drg. Sri Yuniarti Rahayu, Sp. KG, MARS (SPO)
1. Penyimpanan perbekalan farmasi adalah suatu proses kegiatan
Pengertian menyimpan obat ke dalam tempat penyimpanan yang menjamin terpeliharanya mutu obat, aman dari pencurian & terlindung baik secara fisik, sesuai spesifikasi persyaratan penyimpanan obat. 2. Stok emergensi adalah persediaan perbekalan farmasi yang disimpan di setiap bangsal, ICU, IGD dan IBS sebagai persiapan kebutuhan obat dan alkes habis pakai untuk kasus darurat/ emergensi yang diusulkan oleh masing-masing unit pelayanan terkait. 1. Terjaminnya mutu perbekalan farmasi emergency selama Tujuan penyimpanan hingga pelayanan ke unit terkait. 2. Terhindarnya kehilangan persediaan perbekalan farmasi emergency selama penyimpanan. 3. Terjaminnya ketersediaan perbekalan farmasi emergency melalui administrasi pencatatan persediaan perbekalan farmasi. - Kebijakan 1. Kotak emergency berisi stok (obat/alkes) yang sudah ditentukan Prosedur jenis dan jumlahnya secara terbatas. 2. Obat emergensi di ruang rawat inap disimpan dalam kotak emergensi. Sedangkan obat emergensi dalam IGD, ICU, dan IBS disimpan dalam troli emergensi. 3. Obat yang disimpan dalam kotak atau troli emergensi dalam keadaan terkunci atau tersegel. 4. Obat disimpan di tempat aman, terlihat dan mudah dijangkau oleh petugas. 5. Obat disimpan dengan mempertimbangkan stabilitas obatnya. 6. Bila akan digunakan, segel digunting atau kunci dibuka, tenaga kesehatan yang menggunakan obat, harus mecatat jumlah yang dipakai, nama pasien, nomor rekam medis, nama dokter yang mengintruksikan, dan tanggal pemakaian. 7. Setiap kali pemakaian obat emergensi pada jam kerja, petugas membawa resep pengganti obat emergensi. 8. Petugas yang menggunakan kotak/troli emergensi menginput data pemakaian obat kedalam komputer. PENYIAPAN EMERGENCY STOCK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
100/RSUPK/8/2021 01 2/2
Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 20 Agustus 2021 drg. Sri Yuniarti Rahayu, Sp. KG, MARS (SPO)
9. Setelah itu, petugas ruang rawat membuat permohonan untuk
penggantian obat emergensi 10. Setiap satu minggu sekali, petugas farmasi melihat ke tempat penyimpanan obat emergensi tentang jumlah dan kadaluwarsa obat, kerusakan obat dengan bukti form yang ditandatangani oleh petugas instalasi farmasi dan perawat ruangan. 11. Semua kegiatan harus dilakukan pencatatan dan dokumentasi sesuai ketentuan. 1. Instalasi farmasi 2. Instalasi gawat darurat Unit terkait 3. Instalasi rawat inap 4. ICU 5. IBS