BJU - HKUM4202 - Hukum Perdata

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : Medy Agung Supratikno

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041775281

Tanggal Lahir : 12 Mei 1991

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4202 / Hukum Perdata

Kode/Nama Program Studi : 311 / Ilmu Hukum (S1)

Kode/Nama UPBJJ : 50 / UPBJJ-UT Samarinda

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa / 06 Juli 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Medy Agung Supratikno

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama Mahasiswa : Medy Agung Supratikno

NIM : 041775281

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4202 / Hukum Perdata

Fakultas : Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik

Program Studi : Ilmu Hukum (S1)

UPBJJ-UT : 50 / UPBJJ-UT Samarinda

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

06 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

Medy Agung Supratikno


1. Dalam hukum perdata dikenal istilah kecakapan bertindak dan kewenangan bertindak.
Pertanyaan:
a. Analisislah perbedaan mendasar dari kedua istilah tersebut secara komprehensif?
Kecakapan bertindak adalah kewenangan umum untuk melakukan tindakan hukum.
Kecakapan bertindak pada umumnya dan pada asasnya berlaku bagi semua orang.
Setelah manusia dinyatakan mempunyai kewenangan hukum maka kepada
mereka diberikan kewenangan untuk melaksanakan hak dan kewajibannya. Untuk itu,
diberikan kecakapan bertindak.Dari ketentuan Pasal 1329 BW, doktrin menyimpulkan
bahwa semua orang pada asasnya cakap untuk bertindak, kecuali undang-undang
menentukan lain.
Kewenangan bertindak merupakan kewenangan khusus, yang hanya berlaku untuk orang
tertentu dan untuk tindakan hukum tertentu saja. Kewenangan bertindak diberikan dengan
mengingat akan tindakan, untuk mana diberikan kewenangan bertindak sehingga tidak ada
ketentuan umum tentang kewenangan bertindak.Karena tindakan hukum menimbulkan
akibat hukum yang mengikat si pelaku,yang bisa membawa akibat yang sangat besar,
maka kepada mereka yang belum atau belum sepenuhnya bisa menyadari akibat dari
tindakannya, perlu diberikan perlindungan dalam hukum. Untuk itu, pembuat undang-
undang (BW) mengaitkan lembaga hukum kecakapan bertindak dengan umur dewasa.

b. Dalam sebuah perjanjian, implikasi hukum apa yang ditimbulkan dari kecakapan
bertindak dan kewenangan bertindak?

Untuk menggambarkan betapa pentingnya membedakan lembaga ”kecakapan bertindak”


dan ”kewenangan bertindak” dapat dikemukakan bahwa akibat dari ketidakcakapan
menutup perjanjian lain sekali dengan akibat dari ketidakwenangan menutup perjanjian.
Akibat dari ketidakcakapan, perjanjian yang bersangkutan dapat dituntut pembatalannya
oleh pihak si tidak cakap—baik melalui wakilnya atau dirinya sendiri sesudah ia menjadi
dewasa. Akibat dari ketidakwenangan bertindak adalah perjanjian itu batal demi hukum.15
Pelanggaran atas ketentuan yang menyatakan orang-orang tertentu—yang secara umum
cakap bertindak— tidak wenang menutup perjanjian tertentu, diancam dengan tindakan
mereka batal demi hukum. Sebagaimana disebutkan di atas, perbedaan akibat itu
didasarkan tujuan perlindungan yang berbeda antara keduanya. Kalau antara kecakapan
dan kewenangan bertindak ada perbedaan akibat hukum yang demikian besar, kiranya
keduanya patut sekali mendapat perhatian. Semua orang tentu berkepentingan untuk tahu
bahwa tindakannya akan membawa akibat sebagai yang ia tuju—d.p.l. diakui sebagai
tindakan hukum yang sah—di pihak lain, orang yang mengadakan hubungan dengan orang
lain perlu kepastian, bahwa lawan janjinya terikat pada pernyataan/sepakatnya. Pada
pokoknya, ketentuan mengenai kecakapan bertindak dan kewenangan bertindak
merupakan ketentuan yang, demi kepastian hukum, sangat penting dalam pergaulan hidup.

2. Nenek Mia mempunyai 2 anak bernama Farhan dan Fahri. Suami nenek Mia telah
meninggal dunia. Fahri memiliki istri bernama Sita dan melahirkan 2 anak yaitu Egi dan
Embun. Fahri sudah meninggal duluan, kemudian nenek Mia juga meninggal dan
meninggalkan warisan. Pertanyaan:
a. Bagaimana cara pembagian warisan yang benar menurut hukum perdata? Analisislah
menggunakan dasar hukum.
Secara hukum perdata Pasal 832 kasus di atas masuk kedalam golongan 1yang berhak
menerima harta warisan, Dimana setengah dari harta nenek mia di berikan kepada
Farhan selaku dari anak nenek mia dan sisanya di bagi kepada keluarga fahri di mana
sita berhak menerima seperempat dari total nilai warisan serta kedua anak fahri berhak
menerima seperempat dari total nilai warisan. Jadi total nilai yang di berikan kepada istri
dan anak fahri setengah nilai total dari harta nenek mia sesuai dengan Pasal 841
KUHPerdata yang berbunyi:

“Pergantian memberi hak kepada seorang yang mengganti,untuk bertindak


sebagai pengganti dalam derajat dan dalam segala hak orang yang diganti”

b. Apakah Sita mendapatkan bagian warisan Fahri yang sudah meninggal? Analisislah
menggunakan dasar hukum.
Sesuai dengan Pasal 841 KUHPerdata yang berbunyi: “Pergantian memberi hak
kepada seorang yang mengganti,untuk bertindak sebagai pengganti dalam derajat dan
dalam segala hak orang yang diganti” di mana harta warisan yang akan di berikan
kepada fahri jatuh kepada istri dan anak-anak fahri.

3. Gerry adalah seorang wiraswasta. Ia ingin mendirikan toko makanan burung. Saat ini, dia
bertempat tinggal di atas tanah bersertifikat hak pakai atas tanah negara yang berada di
lokasi rumah susun. Tempat tinggal tersebut oleh Gerry ditunjuk sebagai jaminan hutang
pada bank.
Pertanyaan:
a. Lembaga jaminan apa yang digunakan untuk mengikat hutang piutang tersebut?
Analisislah berdasarkan dasar hukumnya.
Lembaga penjaminan yang sesuai menurut saya adalah Lembaga Hak Tanggungan.
Dimana hutang dilakukan dengan jaminan berupa bangunan dan tanah sesuai bunyi
Pasal 1 angka 1 UU 4/1996 adalah sebagai berikut: “Hak Tanggungan atas tanah
beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah, yang selanjutnya disebut Hak
Tanggungan, adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu
kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan
kedudukan yang diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain.”

b. Analisislah secara singkat mengenai proses terjadinya jaminan tersebut!

Proses terjadinya jaminan:


1. Didahului dengan adanya Perjanjian utang piutang antara debitur dan kreditur.
Perjanjian utang piutang tersebut bisa dibuat dengan akta notaris bisa juga hanya
dengan akta dibawah tangan (tanpa akta notaris)
2. Mendatangi PPAT/Notaris untuk membuat Akta Pemberian Hak Tanggungan
(APHT)
3. Jika sudah memiliki APHT, permohonan pendaftaran dapat diajukan ke badan
pertanahan dengan mengisi formulir yang sudah disediakan.
4. Membayar biaya pendaftaran Hak Tanggungan dan Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) sesuai Surat Perintah Setor (SPS) di kantor pertanahan.

4. Iqbal dan Ihsan telah melakukan perjanjian sewa menyewa rumah secara tertulis selama
dua tahun. Tetapi Ihsan baru membayar sewa tersebut untuk waktu satu tahun. Setelah
satu tahun berlalu, ternyata Ihsan tidak mau membayar uang sewa tahun kedua karena
tidak mau melanjutkan sewanya.
a. Analisislah hubungan hukum perdata yang terjadi antara Iqbal dan Ihsan menggunakan
dasar hukum?
Hukum perdata yang terjadi adalah Iqbal sebagai pihak yang menyewakan dan Ihsan
pihak penyewa dan hak dan kewajiaban kedua belah pihak dalam hukum perdata diatur
dalam Pasal 1550 sampai pasal 1600 KUH Perdata. Jika dirangkum, hak dan kewajiban
pihak yang menyewakan adalah:
1. Menyerahkan barang yang disewakan kepada si penyewa;
2. Memelihara barang yang disewakan sedemikian, hingga barang itu dapat dipakai
untuk keperluan yang dimaksudkan;
3. Memberikan si penyewa kenikmatan yang tenteram daripada barang yang
disewakan selama berlangsungnya sewa.
Sedangkan pihak penyewa memiliki kewajiban utama berupa
a) memakai benda sewaan sebagai penyewa yang baik sesuai dengan tujuan yang
diberikan pada benda itu menurut perjanjian;
b) membayar uang sewa pada waktu yang telah ditentukan.
b. Langkah hukum apa yang dapat ditempuh Iqbal untuk menuntut Ihsan agar membayar
sewa rumahnya?
Perjanjian atau perikatan secara umum diatur dalam Pasal 1233 sampai 1864 KUH
Perdata. Adapun khusus mengenai perjanjian sewa menyewa diatur melalui Pasal 1547
sampai 1600 KUH Perdata. Dikaitkan dengan permasalahan di atas, si penyewa tidak
mau membayar uang sewa tahun kedua karena tidak mau melanjutkan sewanya.
Menurut kami, si penyewa sudah ingkar atas janji yang dibuatnya (wanprestasi)
berkaitan dengan kewajiban untuk membayar sewa, di saat perjanjian sewa menyewa
telah dibuat secara tertulis untuk dua tahun. Padahal di sisi lain, semua perjanjian yang
dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi yang membuatnya, sesuai
ketentuan Pasal 1338 KUH Perdata. Untuk membuktikan bahwa si penyewa ingkar janji,
si pemilik harus melakukan teguran (somasi) untuk kembali melakukan kewajibannya.
Apabila si penyewa tetap tidak melakukan pemenuhan janji untuk membayar, si pemilik
bisa melakukan tuntutan kepada penyewa dalam bentuk penggantian biaya, kerugian,
dan bunga. Pasal 1243 KUH Perdata.

Anda mungkin juga menyukai