Sistem Pengendalian Manajemen Analisis Laporan Kinerja Keuangan PDF Free
Sistem Pengendalian Manajemen Analisis Laporan Kinerja Keuangan PDF Free
Sistem Pengendalian Manajemen Analisis Laporan Kinerja Keuangan PDF Free
disusun oleh :
HARDIANTO (A031171013)
Universitas Hasanuddin
Makassar
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan dukungan dan
pengarahan khususnya dosen kami, Ibu Dr Aini Indrajawati, M.Si.,Ak, selaku dosen mata
kuliah Sistem Pengendalian Manajemen dan teman kelas kami yang terkasih.
Besar harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca tentang Anlisis Kinerja Laporan Keuangan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
a) Biaya Tetap
Varians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan didapat dari pengurangan,
karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik oleh volume penjualan maupun volume produksi.
b) Biaya Variabel
Adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional dengan volume. Biaya
produksi yang dianggarkan harus disesuaikan dengan volume produksi aktual. Volume yang
digunakan untuk menyesuaikan beban produksi variable yang dianggarkan adalah volume
produksi, bukan volume penjualan, yang digunakan dalam menentukan varians pendapatan.
2.1.3 Rangkuman Varians
Ada beberapa cara dengan mana varians dapat dirangkum dalam suatu laporan bagi
manajemen. Ini digunakan karena jumlahnya dapat ditelusuri dengan mudah. Bentuk penyajian
lainnya adalah dengan menunjukkan jumlah aktual beserta dengan variansnya. Hal ini
memberikan indikasi mengenai relatif pentingnya setiap varians sebagai bagian dari total pos
pendapatan atau beban yang terkait.
Dalam sistem pengendalian manajemen, standar formal digunakan dalam evaluasi laporan
atas aktuvitas aktual dan terdiri atas tiga jenis: (1) standar atau anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya; (2) standar histories; atau (3) standar eksternal.
a) Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya
Bila dipersiapkan dan dikoordinasikan secara hati-hati, maka merupakan standar yang
unggul. Standar ini merupakan dasar terhadap mana kinerja aktual diperbandingkan di banyak
perusahaan. Seandainya angka-angka anggaran didaptkan secara acak, maka tentu saja angka-
angka tersebut tidak akan menghasilkan dasar yang andal untuk perbandingan.
b) Standar historis
Ini merupakan catatan kinerja aktual yang telah lewat. Hasil dari bulan berjalan dapat
dibandingkan dengan hasil bulan sebelumnya. Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang
serius: (1) kondisi mungkin saja berubah antara kedua periode tersebut sedemikian rupa
sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi; dan (2) kinerja periode sebelumnya mungkin
saja tidak dapat diterima.
Standar jenis ini memiliki 2 kelemahan :
- Kondisi mungkin saja berubah antara kedua periode tersebut sedemikian rupa
sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi
- Kinerja periode sebelumnya mugnkin saja tidak dapat diterima
c) Standar eksternal
Merupakan standar yang diturunkan dari kinerja pusat tanggung jawab lain atau
perusahaan-perusahaan lain dengan industri yang sama. Kinerja dari satu kantor cabang
penjualan dapat dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan lainnya. Bila
kondisi-kondisi dari kedua pusat tanggung jawab tersebut adalah serupa, maka perbandingan
semacam itu dapat menghasilkan dasar yang bisa diterima untuk mengevaluasi kerja.
Keterbatasan standar Standar adalah ukuran yang andal mengenai bagaimana kinerja yang
seharusnya. Langkah pertama yang penting dalam analisi varians adalah pengujian terhadap
validitas dari standar tersebut
d) Keterbatasan Standar
Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya jika diturunkan dari
standar yang valid. Walaupun sangat mudah untuk mengacu pada varians yang menguntungkan
atau tidak menguntungkan, kata-kata ini mengimplikasikan bahwa standar adakah ukuran yang
andal mengenai bagaimana kinerja yang seharusnya. Bahkan biaya standar mungkin bukan
merupakan estimasi yang akurat mengenai berapa biaya yang seharusnya dalam situasi
tersebut. Situasi ini dapat karena salah satu atau kedua alasan:
- standar tersebut tidak ditetapkan dengan selayaknya, atau
- walaupun standar tersebut ditetapkan secara layak dalam kondisi yang ada pada waktu
itu.
2.2.4 Sistem Biaya Penuh
Jika perusahaan memiliki sistem biaya penuh (full-cost system), baik biaya overhead
variabel maupun tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya standar per unit. Jika
Persediaan akhir lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan awal, sebagian dari biaya
Overhead tetap yang terjadi di periode tersebut tetap akan tinggal di persediaan dan Bukannya
mengalir ke harga pokok penjualan. Sebaliknya, jika saldo persediaan turun Selama periode
tersebut, lebih banyak biaya overhead tetap yang dilepaskan ke harga Pokok penjualan
dibandingkan dengan jumlah aktual yang terjadi dalam periode tersebut.
Hal yang penting adalah bahwa varians produksi seharusnya dikaitkan dengan volume
produksi, bukan dengan volume penjualan.
2.2.5 Jumlah Rincian
Varians pendapatan dianalisis pada beberapa tingkatan pertama, secara total; kemudian
berdasarkan volume, bauran, dan harga; lalu menganalisis varians volume dan bauran
berdasarkan volume industri dan pangsa pasar. Pada setiap tingkatan ini, varians tersebut
dianalisis berdasarkan produk individual. Proses dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya ini
sering disebut dengan “mengupas bawang” yaitu lapisan demi lapisan dikupas, dan proses
tersebut akan terus berlanjut selama rincian tambahan masih dianggap berharga.
2.2.6 Biaya Teknik dan Biaya Diskresioner
Varians yang “menguntungkan” dalam biaya teknik biasanya merupakan indikasi dari
kinerja yang baik: yaitu semakin rendah biayanya maka semakin baik kinerjanya. Hal ini
tergantung pada kualifikasi bahwa kualitas pengantaran tepat waktu dinilai memuaskan.
Sebaliknya kinerja dari pusat beban kebijakan biasanya dinilai memuaskan apabila beban
aktual hamper setara dengan jumlah yang dianggarkan, tidak lebih tinggi maupun lebih rendah.
Hal ini disebabkan karena varians yang menguntungkandapat mengindikasikan bahwa pusat
tanggung jawab tersebut tidak melaksanakan dengan mencukupi fungsi-fungsi yang disetujui
akan dilaksanakan olehnya. Karena beberapa elemen dalam pusat beban kebijakan secara fakta
merupakan beban teknik (misalnya; fungsi pembukuan dalam organisasi kontroler), varians
yang menguntungkan adalah benar-benar menguntungkan elemen-elemen ini.
Walaupun analisis varians adalah alat yang ampuh, alat tersebut memiliki beberapa
keterbatasan. Keterbatasan yang paling penting adalah bahwa walaupun analisis ini
mengidentifikasikan di mana varians terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa varians ini
terjadi atau apa yang dilakukan mengenainya. Misalnya, laporan tersebut mungkin saja
menunjukkan adanya varians signifikanyang tidak menguntungkan dalam beban pemasaran,
dan mungkin saja mengidentifikasikan varians ini dengan beban promosi penjualan yang
tinggi. Tetapi, laporan tersebut tidak menjelaskan mengapa beban promosi penjualan tinggi
dan apa, jika ada, tindakan yang sedang dilakukan. Penjelasan naratif, yang melengkapi laporan
kinerja, seharusnya memberikan penjelasan semacam itu.
Masalah kedua dalam analisis varians adalah untuk menentukan apakah suatu varians
adalah signifikan. Teknik statistik dapat digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan
yang signifikan anatara kinerja aktual dan standar untuk beberapa proses tertentu; teknik-teknik
ini umumnya disebut sebagai pengendalian mutu secara statistik.
Keterbatasan ketiga dari analisis varians adalah bahwa ketika laporan kinerja menjadi
lebih teragregasi, varians yang saling meniadakan dapat menyesatkan pembacanya. Demikian
pula, ketika varians menjadi semakin teragregasi, para manajer menjadi semakin bergantung
pada penjelasan-penjelasan dan prediks yang menyertainya. Akhirnya, laporan itu hanya
menunjukkan apa yang telah terjadi. Laporan tersebut tidak menunjukkan dampak masa depan
dari tindakan-tindakan yang telah diambil oleh manajer.
Tindakan Manajemen
Ada satu prinsip utama dalam menganalisis laporan keuangan formal: Laporan laba
bulanan sebaiknya tidak berisi hal-hal yang tak terduga. Informasi yang signiifikan harus
dikomunikasikan secepatnya melalui telepon, faks, e-mail, atau pertemuan pribadi segera
setelah itu diketahui. Laporan formal menginformasikan kesan umum bahwa manajer senior
telah mengetahui dari sumber-sumber tersebut. Berdasarkan informasi ini, ia dapat bertindak
sebelum menerima laporan formal.
Laporan formal tersebut adalah tetap penting. Salah satu manfaat utama dari laporan
formal adalah bahwa laporan tersebut memberikan tekanan yang diinginkan pada manajer di
tingkat yang lebih rendah untuk mengambil tindakan perbaikan atas inisiatif mereka sendiri.
Laporan laba adalah tidak berguna kecuali laporan tersebut mengarah pada tindakan. Tindakan
tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja yang telah dilakukan dengan baik, saran-saran
untuk melakukan hal secara berbeda, “memproses” atau tindakan ketenagakerjaan yang lebih
drastic lagi. Tetapi, tindakan –tindakan ini tidak dilakukan untuk setiap unit bisnis setiap bulan.
Selama bisnis berjalan baik, pujian adalah paling diperlukan, dan kebanyakan orang tidak
mengharapkan untuk memperoleh pujian secara rutin.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Para manager unit bisnis melaporkan kinerja keuangan mereka kepada managemen
senior secara teratur, biasanya perbulan. Laporan formal terdiri dari perbandingan antara
pendapatan dan biaya aktual dengan jumlah yang dianggarkan. Selisihnya, atau varians, antara
kedua jumlah ini dapat dianalisis pada beberapa tingkatan yang rinci. Analisis ini
mengidentifikasikan penyebab varians antara laba yang dianggarkan dan jumlah yang
berkaitan dengan masing-masing penyebab.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. 2009. Management Control System, 11thed.
Jakarta : Salemba Empat.