Judul Skripsi Mitha Rapiani Terbaru
Judul Skripsi Mitha Rapiani Terbaru
Judul Skripsi Mitha Rapiani Terbaru
Kepada Yth,
Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat
STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
Di-
Bengkulu
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Mitha Rapiani
NPM : 1826020004
Bermaksud mengajukan judul skripsi, sebagai salah Satu
syarat untuk menyelesaikan studi Strata Satu (SI) Program Studi
Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) Tri Mandiri Sakti Bengkulu Adapun judul yang saya
ajuan:
1. HUBUNGAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP VAKSIN
COVID-19 DI WILAYAH KECAMATAN IPUH KABUPATEN
MUKOMUKO
2. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA
KERJA PEMANEN SAWIT DI PT DARIA DHARMA
PRATAMA
3. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI
DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT
MENSTRUASI DI MAN 1 MUKOMUKO KABUPATEN
MUMOMUKO KECAMATAN IPUH.
Demikian surat permohonan ini saya buat, atas perhatian
dan kebijaksanaan dari Bapak/ibu saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Mitha Rapiani
Proposal
OLEH :
MITHA RAPIANI
NPM. 1826020004
Akhir tahun 2019 tepatnya pada bulan desember, dunia dihebohkan dengan
sebuah kejadian yang membuat banyak masyarakat resah yaitu dikenal dengan virus
corona (covid-19). Kejadian tersebut bermula di Wuhan, Tiongkok. Pada awalnya virus
ini diduga akibat paparan pasar grosir makanan laut huanan yang banyak menjual banyak
spesies hewan hidup. Penyakit ini dengan cepat menyebar ke seluruh China. Tanggal 18
Desember hingga 29 Desember 2019, terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute
Respiratory Distress Syndrome (ARDS) (Ren L et al, 2020). Sejak 31 Desember 2019
hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai dengan dilaporkannya
Covid-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara. Sampai
dengan tanggal 25 Maret 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi 414.179 dengan 18.440
kematian (CFR 4,4%) dimana kasus dilaporkan di 192 negara/wilayah. Diantara kasus
tersebut, sudah ada beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi (Kemenkes RI,
2020).
Jumlah orang yang terinfeksi dan mereka yang meninggal meningkat dari hari ke
hari. Penambahan jumlah kasus Covid-19 cukup berat dan sudah terjadi penyebaran ke
luar wilayah Wuhan dan negara lain . Sampai dengan 16 februari 2020, secara global
dilaporkan 51.857 kasus konfirmasi di 25 negara dengan 1.699 kematian (CFR 3,2%).
Rincian negara dan jumlah kasus sebagai berikut: China 51.174 kasus konfirmasi dengan
1.666 kematian, Jepang 53 kasus, 1 kematian dan 255 kasus di cruise ship pelabuhan
Jepang. Thailand 34 kasus, Korea Selatan 29 kasus, Vietnam 16 kasus, Singapura 72
kasus, dan Amerika Serikat 15 kasus. Per 11 februari 2021, pemerintah Republik
Indonesia telah melaporkan 1.191.990 orang dengan COVID-19 yang di konfirmasi. Ada
32.381 kematian terkait COVID-19 yang dilaporkan dan 993.117 pasien telah pulih
penyakit tersebut. WHO (World Health Organization) bekerja sama dengan pemerintah
Indonesia untuk memantau situasi dan mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut
(WHO, 2020).
corona dan tidak menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan yang dibuat oleh
sebab itu, tidak hanya perlu dilakukan intervensi dalam pelaksanaan prosedur
kesehatan, tetapi juga perlu segera dilakukan tindakan intervensi lain yang
(Kemenkes RI Dirjen P2P, 2020). Vaksin tidak hanya melindungi mereka yang
mendatang. Selain itu, karena virus menyebar dengan sangat cepat maka diperlukan
(Kemenkes RI Dirjen P2P, 2020). Meski begitu, tidak bisa dipungkiri masih
vaksin. Hal ini disebabkan karena dikhawatirkan tubuh tidak pandai menangani
vaksin dan justru akan menyerang orang yang telah divaksinasi yang berujung
waktu pengembangan vaksin cukup singkat, sekitar satu tahun. Ini berebeda
dengan vaksin lain yang mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun. Hal ini
dampak vaksin terhadap para pemberi vaksin (Pranita, 2020). Sehingga persepsi
yang diambil lebih didasarkan pada informasi dari internet, khususnya media
menjadi Kabupaten dengan penerima vaksinasi paling sedikit dibanding Kabupaten lain.
Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menyebutkan jumlah
warga setempat yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis pertama dalam beberapa
menyebutkan sebanyak 20.425 orang ini terdiri atas 1.363 tenaga kesehatan, 17.696
petugas pelayan publik, dan 1.366 warga lanjut usia (lansia). Ia menyebutkan, 17.696
petugas pelayan publik yang telah menjalani vaksinasi terdiri atas personel Kodim,
wartawan, BPJS, pegawai pemerintah, BRI, dan aparatur sipil negara (ASN) di
Namun, dari 20.425 warga, baru 11.926 orang yang telah menerima penyuntikan
vaksinasi COVID-19 secara lengkap, yakni dosis I dan dosis II, yang terdiri atas 1.201
tenaga kesehatan, 9.895 petugas pelayan publik, dan 830 lansia. Hingga hari Sabtu ini
masih ada 8.499 tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan lansia yang telah
menerima vaksin COVID-19 dosis I tetapi belum menerima vaksin dosis II karena ada
beberapa yang di antaranya belum sampai masanya dan kondisi kesehatannya belum
memungkinkan. Sebagian masyarakat masih belum memutuskan dan masih bingung. Hal
tersebut karena banyak sekali isu-isu yang mempengaruhi tentang informasi mengenai
vaksin Covid-19 seperti faktor kehalalan dan keamanan dari vaksin Covid-19.
terhadap vaksin Covid-19 dan maraknya penyebaran berbagai informasi palsu dan miss
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mukomuko
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi rujukan dan acuan data bagi penelitian