MAKALAH Pentingnya Mempelajari Ilmu Muamalah Sebagai Landasan Religius Dalam Berkehidupan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Pentingnya Mempelajari Ilmu Muamalah sebagai Landasan


Religius dalam Berkehidupan

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Al-Islam III


Dosen Pengampu : H. HENDAR IBNU HAJAR, Lc., M.Ag.

Disusun Oleh :
Hilwah Nasyiah Syarifah (41035003200014)
Rizki Nasrulloh (41035003200026)

JURUSAN AGROTEKNOLOGI (KELAS A)


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Pentingnya
Mempelajari Ilmu Muamalah sebagai Landasan Perekonomian Masa Kini “. Kami
berterimakasih kepada bapak H. Hendar Ibnu Hajar, Lc., M.Ag. Selaku dosen
pengampu mata kuliah Al Islam III yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai pentingnya ilmu muamalah sebagai bekal mengahadapi
perekonomian di masa kini . Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan. Selain itu, kritik dan saran anda kami harapkan untuk memperbaiki
makalah ini.

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3. Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1. Pengertian Muamalah...........................................................................................................3
2.2. Alasan Mempelajari Muamalah.............................................................................................5
2.2.1. Sumber Hukum Muamalah berdasarkan Al-qur’an........................................................6
2.2.2. Sumber Hukum Muamalah berdasarkan Al-hadist........................................................6
2.2.3. Sumber Hukum Muamalah berdasarkan Itjihad............................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Sebagai ajaran yang
komprehensif, Islam meliputi tiga pokok ajaran, yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak.
Hubungan antara aqidah, syari’ah dan akhlak dalam sistem Islam terjalin sedemikian
rupa sehingga merupakan sebuah sistem yang komprehensif. Syariah Islam terbagi
kepada dua yaitu ibadah dan mu’amalah. Ibadah diperlukan untuk menjaga ketaatan dan
keharmonisan hubungan manusia dengan khaliq-Nya.
Mu’amalah dalam pengertian umum dipahami sebagai aturan mengenai hubungan
antar manusia. Salah satu aspek penting yang terkait dengan hubungan antar manusia adalah
ekonomi. Ajaran Islam tentang ekonomi memiliki prinsip-prinsip yang bersumber dari al-
Qur’an dan Hadits. Prinsip-prinsip umum tersebut bersifat abadi, seperti prinsip
tauhid, adil, maslahat, kebebasan, dan tanggung jawab, persaudaraan, dan
sebagainya. Prinsip-prinsip ini menjadi landasan kegiatan ekonomi di dalam Islam yang
secara teknis operasional selalu berkembang dan dapat berubah sesuai dengan
perkembangan zaman dan peradaban yang dihadapi manusia.
Ekonomi menjadi kebutuhan dasar dalam memenuhi kesejahteraan manusia, dalam
ekonomi konvensional, kesejahteraan diartikan sebagai kepuasan diri sebesar besarnya
sedang dalam ekonomi Islam kesejahteraan diartikan sebagai kesuksesan hidup di dunia
dalam menjalankan tugasnya sebagai Kholifah untuk beribadah kepada Allah. Oleh
karena itu, kita perlu mengkaji mengenai muamalah sebagai landasan religius dalam
menjalani kehidupan untuk memahami cara implementasi dari muamalah berdasarkan
perspektif islam yaitu, berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, kami merangkum beberapa
rumusan masalah, yakni :
1. Apa itu muamalah?
2. Mengapa ilmu muamalah perlu dipelajari?
3. Bagaimana cara kita mengimplementasikan muamalah pada kehidupan sehari-hari?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, sebagai berikut :

1
1. Untuk mengetahui pengertian muamalah.
2. Untuk mengetahui alasan mempelajari ilmu muamalah.
3. Untuk mengetahui cara pengimplementasian muamalah dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Muamalah
Secara etimologi kata “muamalah” berasal dari kata ” ‘amala yu’amilu muamalat” yang
berarti saling melakukan, saling bertindak dan saling mengamalkan. Sehingga dengan kata
lain muamalah ini melibatkan lebih dari satu orang dalam pelaksanaan praktiknya, sehingga
dengan begitu akan timbul adanya hak dan juga kewajiban.
Secara terminologi, “muamalah” memiliki dua arti, yakni dalam arti luas dan dalam arti
sempit. Berikut penjelasannya:
 Muamalah dalam arti sempit adalah suatu kegiatan tukar menukar barang yang
bermanfaat dengan menggunakan cara yang sesuai dengan syariat Islam.
 Muamalah dalam arti luas adalah suatu aturan Allah SWT yang berisi aturan masalah
hubungan manusia dengan usaha mereka untuk mendapatkan kebutuhan jasmani sesuai
dengan ajaran Islam.
Muamalah menurut Al-Qur’an adalah suatu aturan-aturan dan hukum yang mengatur
tata cara memenuhi kebutuhan dunia sesuai dengan ajaran Islam atau sesuai dengan syariat.
Sedangkan pengertian fiqih muamalah adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan muamalah
yakni kegiatan transaksi yang dilakukan berdasarkan hukum syariat Islam yang juga
berhubungan dengan perilaku manusia dalam kehidupannya serta didasari dalil-dalil Islam
secara terperinci.
Melansir dari repository.uin-suska.ac.id, muamalah dibagi menjadi beberapa jenis, di
antaranya sebagai berikut:
a) Syirakh
Dalam ilmu muamalah, syirah merupakan suatu akad di mana dua pihak yang
melakukan kerjasama dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Selain itu, syirakh juga
bisa dimaknai mencampurkan dua bagian menjadi satu, sehingga tidak bisa dibedakan antara
satu dengan yang lainnya.
Adapun rukun syirakh di antaranya barang harus halal, objek akad harus pekerjaan dan
modal, dan pihak pelaku akad harus memiliki kecakapan melakukan pengelolaan harta.
b) Jual Beli
Dalam hukum Islam, kegiatan ekonomi memiliki arti suatu kegiatan atau kesepakatan
dalam menukar barang dengan tujuan untuk dimiliki selamanya. Adapun beberapa syarat saat

3
proses jual beli di antaranya berakal sehat, transaksi dilakukan atas dasar kehendak sendiri,
dan penjual maupun pembeli harus punya akal, baligh, dan lain sebagainya.
c) Murabahah
Murabahah adalah transaksi atau pembayaran angsuran yang diketahui oleh kedua
pihak. Baik dari ketentuan margin keuntungan atau harga pokok pembelian.
d) Sewa Menyewa
Sewa menyewa atau dalam Islam disebut akad ijarah merupakan suatu imbalan yang
diberikan kepada seseorang atas jasa yang telah diberikan, seperti kendaraan, tenaga, tempat
tinggal, dan pikiran.
Adapun beberapa syaratnya ialah barang yang disewakan menjadi hak sepenuhnya dari
pihak pemberi sewa, kedua belah pihak harus berakal sehat, dan manfaat barang yang
disewakan harus diketahui jelas oleh penyewa.
e) Hutang Piutang
Hutang piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada orang dengan catatan
suatu saat nanti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Beberapa rukun hutang piutang di
antaranya harus ada barang atau harta, adanya ijab qabul, dan adanya pemberi hutang atau
penghutang. Salah satu hal yang harus dihindari ialah menjahui riba.
f) Riba
Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian
berdasarkan presentase dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam.
Riba secara bahasa memiliki arti ziyadah atau tambahan. Adapun pengertian riba
menurut Syekh Abu Yahya Al-Anshary didefinisikan sebagai berikut, yang artinya:
"Riba adalah suatu akad pertukaran barang tertentu yang tidak diketahui padanannya
menurut timbangan syara’ yang terjadi saat akad berlangsung atau akibat adanya penundaan
serah terima barang baik terhadap kedua barang yang dipertukarkan atau salah satunya saja."
(Syekh Abu Yahya Zakaria Al-Anshary, Fathul Wahâb bi Syarhi Manhaji al-Thullâb).
Dalam Islam kegiatan ekonomi merupakan bagian dari muamalah, persoalan muamalah
yang terpenting pada substansi terhadap makna yang terkandung dan sasaran yang ingin
dicapai dalam muamalah tersebut. Apabila muamalah dijalankan sesuai dengan kaidah dan
prinsip dengan tujuan untuk kemaslahatan umat dengan menjauhkan dari hal-hal yang
mudharat maka mualamalah yang dilakukan dapat di terima, sesuai dengan surat Al Baqarah
ayat 275, yaitu :

4
‫ك بِاَنَّهُ ْم‬َ ِ‫سِّ ٰذل‬ۗ ‫اَلَّ ِذ ْينَ يَأْ ُكلُوْ نَ الر ِّٰبوا اَل يَقُوْ ُموْ نَ اِاَّل َكما يَقُوْ ُم الَّ ِذيْ يَتَخَ بَّطُهُ ال َّشي ْٰط ُن ِمنَ ْالم‬
َ َ
ٗ‫وا فَ َم ْن َج ۤا َء ٗه َموْ ِعظَةٌ ِّم ْن َّرب ِّٖه فَا ْنت َٰهى فَلَه‬ ٰ ‫وا َواَ َح َّل هّٰللا ُ ْالبَ ْي َع َو َح َّر َم‬
ۗ ‫الرِّب‬ ۘ ‫قَالُ ْٓوا اِنَّ َما ْالبَ ْي ُع ِم ْث ُل الرِّ ٰب‬
ٰۤ ُ
َ‫ار ۚ هُ ْم فِ ْيهَا ٰخلِ ُدوْ ن‬
ِ َّ‫ك اَصْ ٰحبُ الن‬
ˆَ ˆِ‫ول ِٕٕى‬ ‫فَ َواَ ْمر ٗ ُٓه اِلَى هّٰللا ِ ۗ َو َم ْن عَا َد فَا‬
ۗ َ‫َما َسل‬
Artinya :
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa
jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang
telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”
(Q.S Al-baqoroh : ayat 275 )
Berkaitan dengan ekonomi dan mu’amalah yaitu di mana kedua kata tersebut erat
kaitannya dengan masalah pendistribusian Epistemologi Hukum Ekonomi Islam (Agus
Arwani) 129 sumberdaya alam khususnya harta sehingga kajian ekonomi Islam menjadi
bagian dari kajian fiqh mu’amalah. Muhammad Yusuf Musa berpendapat bahwa kajian fiqh
mu’amalah itu mencakup tentang ketentuan-ketentuan hukum mengenai kegiatan
perekonomian, amanah dalam bentuk titipan dan pinjaman, ikatan kekeluargaan, proses
penyelesaian perkara lewat pengadilan dan bahkan soal distribusi harta waris (Rosyada, 1992:
70). Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa fiqh mu’amalah adalah
mengetahui ketentuan-ketentuan hukum tentang usaha-usaha memperoleh dan
memperkembangkan harta, jula beli, hutang piutang, dan jasa penitipan di antara anggota-
anggota masyarakat sesuai keperluan mereka, yang dipahami dari dalil-dalil syara’ yang
terinci (Rosyada, 1992: 71).
2.2. Alasan Mempelajari Muamalah
Adapun hal yang manjadi dasar alasan kita perlu mempelajari muamalah dalam
perekonomian masa kini yaitu, kita perlu memahami sumber hukum dari muamalah yang
terdapat dalam al-qur’an dan hadist serta ijtihad, adapun penjelasanya sebagai berikut :

5
2.2.1. Sumber Hukum Muamalah berdasarkan Al-qur’an.
َ ُ‫اض ِم ْن ُك ْم َواَل َت ْق ُتلُوا أَ ْنف‬
‫س ُك ْم‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذِينَ آَ َم ُنوا اَل َتأْ ُكلُوا أَ ْم َوالَ ُك ْم َب ْي َن ُك ْم ِبا ْل َباطِ ِل إِاَّل أَنْ َت ُكونَ ت َِج‬
ٍ ‫ار ًة َعنْ َت َر‬
‫– إِنَّ هَّللا َ َكانَ بِ ُك ْم َر ِحي ًما‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di
antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu ; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu” [An-Nisaa : 29]

Q.S Ali-Imran ayat 3

‫ص ِّدقًا لِ َما بَيْنَ يَ َد ْي ِه َوأَ ْنزَ َل الت َّْو َراةَ َواإْل ِ ْن ِجي َل نَ َّز َل‬ ِّ ‫َاب بِا ْل َح‬
َ ‫ق ُم‬ َ ‫َعلَ ْيكَ ا ْل ِكت‬
Artinya: “Dia menurunkan kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung
kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan taurat dan injil .”
2.2.2. Sumber Hukum Muamalah berdasarkan Al-hadist

‫ض – رواه البيهقي‬
ٍ ‫إِنَّ َما ا ْلبَ ْي ُع عَنْ ت ََرا‬

“Sesungguhnya jual beli (harus) atas dasar saling ridha (suka sama suka).” (HR. Al-Baihaqi)

‫سلِ ٍم بِ َغ ْي ِر‬
ْ ‫ض ُم‬ ْ ‫سلَّ َم أَنَّهُ قَا َل ِمنْ أَ ْربَى ال ِّربَا ااِل‬
ِ ‫ستِطَالَةُ فِي ِع ْر‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ‫س ِعي ِد ْب ِن زَ ْي ٍدعَنْ النَّبِ ِّي‬َ ْ‫عَن‬
َ‫ش ْجنَةٌ ِمنْ ال َّر ْح َم ِن فَ َمنْ قَطَ َع َها َح َّر َم هَّللا ُ َعلَ ْي ِه ا ْل َجنَّة‬ ِ ‫ق َوإِنَّ َه ِذ ِه ال َّر ِح َم‬
ٍّ ‫َح‬
Dari Sa’id bin Zaid dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:
“Sesungguhnya riba yang paling buruk adalah merusak kehormatan seorang muslim tanpa
hak, dan sesungguhnya rahim dijalinkan oleh Ar Rahman, barangsiapa yang memutuskannya
niscaya Allah mengharamkan baginya syurga.” (Ahmad, bab Musnad Said bin Zaid, no 1564)

‫ت قَالُوا يَا‬ ِ ‫س ْب َع ا ْل ُموبِقَا‬


َّ ‫اجتَنِبُوا ال‬ ْ ‫سلَّ َم قَا َل‬َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ عَنْ النَّبِ ِّي‬ ِ ‫عَنْ أَبِي ه َُر ْي َرةَ َر‬
ِ ‫الربَا َوأَ ْك ُل َم‬
‫ال‬ ِّ ‫ق َوأَ ْك ُل‬ ِ ‫س ْح ُر َوقَ ْت ُل النَّ ْف‬
ِّ ‫س الَّتِي َح َّر َم هَّللا ُ إِاَّل بِا ْل َح‬ ِّ ‫سو َل هَّللا ِ َو َما هُنَّ قَا َل الش ِّْر ُك بِاهَّلل ِ َوال‬
ُ ‫َر‬
ِ ‫ت ا ْل َغافِاَل‬
‫ت‬ ِ ‫ت ا ْل ُمؤْ ِمنَا‬ َ ‫ف َوقَ ْذفُ ا ْل ُم ْح‬
ِ ‫صنَا‬ ِ ِ‫ا ْليَت‬
ِ ‫يم َوالت ََّولِّي يَ ْو َم ال َّز ْح‬
Artinya : Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan”. Para sahabat bertanya: “Wahai

6
Rasulullah, apakah itu? Beliau bersabda: “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang
diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, memakan riba, makan harta anak yatim, kabur
dari medan peperangan dan menuduh seorang wanita mu’min yang suci berbuat zina”.
(Bukhari, Bab Ramyul Muhsanat, No. 6351)
2.2.3. Sumber Hukum Muamalah berdasarkan Itjihad
Ijtihad adalah sumber hukum ketiga setelah al-Qur’an dan hadits, ijtihad merupakan
proses untuk menetapkan perkara baru dengan akal sehat serta pertimbangan yang matang
yang mana perkara tersebut tidak ada dalam Al-Qur’an dan hadits maksudnya adalah tidak
dibahas sedetail mungkin.
Biasanya ijtihad digunakan dalam perkembangan fiqih muamalah sebagai suatu solusi
terhadap permasalahan yang harus diterapkan hukumnya.
2.3 Implementasi Muamalah Dalam Kehidupan
Pengertian fiqih muamalah adalah ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Sunnah
yang mengatur hubungan interaksi antar sesama manusia demi terciptanya kemaslahatan
bersama. Jika melihat hal tersebut, kajian dalam interaksi sosial tentu memiliki cakupan yang
luas. Sehingga wajar jika fiqih muamalah memiliki andil besar dalam membangun peradaban
Islam. Adapun cakupan dari fiqih muamalah terdiri dari (Ensiklopedi Hukum Islam, 1997:
357)
2.3.1 Al-Ahwal al-Syakhsiyah (hukum keluarga)
Membahas mengenai tuntunan membina keluarga. Tuntunan tentang bagaimana
meminang (khitbah), menikah, bercerai (thalaq) dan hubungan diantara suami dengan istri
dan keluarganya. Saat ini hukum tentang keluarga ini dibahas dalam fiqih munakahat.
Termasuk masalah waris dan wasiat.
2.3.2 Al-Qanun al-Madani (hukum privat/perdata/sipil)
Hukum yang menyangkut kebendaan, seperti jual beli, sewa menyewa, pinjam
meminjam, syarikat (kongsi perusahaan). Termasuk didalamnya dibahas tentang hak dan
syarat pelakunya. Masalah inilah yang lebih banyak dibahas dalam fiqih muamalah.
2.3.3 Al-qanun al-jaza`i (hukum pidana)
Mengatur cara melindungi dan menjaga keselamatan hak dan kepentingan masyarakat
terhadap yang lainnya dari perbuatan yang tidak dibenarkan hukum. Para ulama membahas
masalah ini lebih dalam pada fiqih jinayah atau hudud,seperti aturan tentang qishas, zina,
pencurian dan membuat kekacauan.
2.3.4 Siyasah syar’iyyah (hukum politik)

7
Mengatur hubungan antara negara dan pemerintahan dengan warganya yang meliputi
pemimpin Negara menegakkan pemerintahan dan syarat dan kewajiban dalam negara dan
pemerintahan.
2.3.5 Al-qanun al-dauli (hukum privat dan hukum public internasional)
Membahas masalah penggolongan non-muslim kepada al-harb (musuh yang boleh
diperangi), zimmi (non muslim yang boleh tinggal di negara Islam) dan musta`min (non
muslim yang berada di negara Islam karena ada kepentingan). Termasuk di sini pula dibahas
hubungan dan suasana perang (jihad). Demikanlah cakupan secara umum dari fiqih
muamalah. Sangat lengkap dan begitu terperinci pembahasannya. Sehingga sangat wajar jika
dengan syariah mampu membangun peradaban. Hanya kembali lagi kepada umat Islam itu
sendiri sebagai pelaku

8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Muamalah menurut Al-Qur’an adalah suatu aturan-aturan dan hukum yang mengatur
tatacara memenuhi kebutuhan dunia sesuai dengan ajaran islam atau sesuai dengan syari’at.
Sedangkan pengertian Fiqih muamalah adalah suatu ilmu yang berakaitan dengan muamalah
yakni kegiatan transaksi yang dilakukan berdasarkan hukum syariat islam yang juga
berhubungan dengan prilaku manusia dalam kehidupanya serta didasari dalil-dalil islam
secara terperinci.
Muamalah dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah syirakh, jual beli,
murobahah, sewa menyewa, hutang-piutang, dan riba.
Adapun hal yang menjadi dasar alasan mengapa kita perlu mempelajari ilmu muamalah
adalah agar kita dapat memahami sumber hukum muamalah yang dilandaskan pada Al-
Qur’an, hadist, dan ijtihad. Ketiga sumber tersebut merupakan pedoman yang perlu kita ikuti
sebagai bentuk upaya kita dalam meminimalisir penyimpangan atau menjauhi larangan yang
sudah ditetapkan oleh Alloh SWT.
Bentuk implementasi dari muamalah mencakup beberapa aspek sebagai berikut
 Al-Ahwal al-Syakhsiyah Dalam al-ahwal al-syakhsiyah (hukum keluarga)
 Al-Qanun al-Madani Al-qanun al-madani (hukum privat/perdata/sipil)
 Al-qanun al-jaza`i Al-qanun al-jaza`i (hukum pidana)
 Siyasah syar’iyyah Siyasah syar’iyyah (hukum politik)
 Al-qanun al-dauli Al-qanun al-dauli (hukum privat dan hukum public internasional)
3.2. Saran
Saya sebagai penulis menyadari jika makalah ini memiliki banyak kekurangan yang
jauh dari kata sempurna. Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
kepada sumber yang busa dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di atas.

9
DAFTAR PUSTAKA

‌Agus Arwani (uknown). View of EPISTEMOLOGI HUKUM EKONOMI ISLAM


(MUAMALAH). [online] Tersedia di: http://e-
journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Religia/article/view/126/525 [Diakses pada 23
Oct. 2021].

‌Dewi Maharani and Muhammad Yusuf (2020). Implementasi Prinsip-Prinsip Muamalah


dalam Transaksi Ekonomi: Alternatif Mewujudkan Aktivitas Ekonomi
Halal. JURNAL HUKUM EKONOMI SYARIAH, [online] 3(2), pp.131–144. Tersedia
di: http://www.jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/JHES/article/view/8726/3559
[Diakses pada 23 Oct. 2021].

‌Pendidik.Co.Id | Media Informasi dan Pengetahuan. (2019). √ Pengertian Muamalah,


Sumber Hukum, Tujuan, Ruang lingkup & Prinsip. [online] Tersedia di:
https://www.pendidik.co.id/muamalah/ [Diakses pada 23 Oct. 2021].

‌Rosyada (1992:71). View of EPISTEMOLOGI HUKUM EKONOMI ISLAM (MUAMALAH).


[online] Tersedia di: http://e-
journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Religia/article/view/126/525 [Diakses pada 23
Oct. 2021].

Ensiklopedi Hukum Islam (1997: 357). IMPLEMENTASI MUAMALAH.docx. [online]


Academia.edu. Tersedia di:
https://www.academia.edu/30552533/IMPLEMENTASI_MUAMALAH_docx
[Diakses pada 23 Oct. 2021].

FiqihMuslim.com. (2018). Kumpulan Hadits Tentang Riba Dalam Islam Lengkap. [online]


Tersedia di: https://www.fiqihmuslim.com/2018/03/hadits-tentang-riba.html [Diakses
pada 23 Oct. 2021].

TerasAkasara (2013). Ayat & Hadits Ekonomi Tentang Perdagangan (simple version).


[online] Blogspot.com. Tersedia di: https://terasaksara.blogspot.com/2013/06/ayat-
hadits-ekonomi-tentang-perdagangan.html [Diakses pada 23 Oct. 2021].

10

Anda mungkin juga menyukai