Penerapan Metode Eksponensial Untuk Meramalkan Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Barat TAHUN 2019
Penerapan Metode Eksponensial Untuk Meramalkan Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Barat TAHUN 2019
Penerapan Metode Eksponensial Untuk Meramalkan Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Barat TAHUN 2019
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya
ABSTRAK
Metode Eksponensial adalah metode peramalan yang cukup baik untuk peramalan
jangka panjang dan jangka menengah, terutama pada tingkat operasional perusahaan.
Data yang diperoleh dalam kegiatan ini diolah dengan menggunakan metode
eksponensial untuk mengetahui ramalan ramalan jumlah penduduk Kecamatan
Medan Barat tahun 2019 dan untuk mengetahui berapa besar tingkat pertumbuhan
penduduk di Kecamatan Medan Barat tahun 2019 dengan menggunakan rumus
pertumbuhan geometri dan pertumbuhan eksponensial dengan judul penelitian adalah
“Penerapan Metode Eksponensial Untuk Meramalkan Jumlah Penduduk Kecamatan
Medan Barat Tahun 2019”. Proyeksi penduduk adalah perhitungan yang
menunjukkan angka fertilitas, mortalitas dan migrasi di masa yang akan datang.
Perkiraan penduduk tidak hanya beberapa tahun, tetapi bisa saja perkiraan beberapa
puluh tahun yang akan datang. Sehingga diperoleh hasil ramalan penduduk tahun
2019 mendatang adalah sebesar 59688 jiwa, dengan jumlah penduduk laki – laki
sebesar 30405 jiwa dan jumlah perempuan adalah sebesar 29283 jiwa. Jika
dibandingkan dengan penduduk tahun – tahun sebelumnya, dapat dilihat bahwa
sampai pada tahun 2019 yang akan datang jumlah penduduk di Kecamatan Medan
Barat akan mengalami penurunan. Hal tersebut dapat terjadi apabila tingkat kematian
yang tinggi dan migrasi penduduk.
iii
ABSTRACT
iv
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan limpah
karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul
Penerapan Metode Eksponensial Untuk Meramalkan Jumlah Penduduk Kecamatan
Medan Barat Tahun 2019.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Pasukat Sembiring, M.Si
selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir
ini. Terima kasih kepada Ibu Dr. Elly Rosmaini, M.Si dan Bapak Dr. Open Darnius,
M.Sc selaku Ketua dan Sekertaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU,
Kepada Bapak Prof. Dr. Suyanto, M. Kom.dan Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si
selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak Dr.
Kerista Sebayang M.S. selaku Dekan FMIPA USU. Terima kasih kepada Teman-
teman yang sudah membimbing dan memberi arahan untuk menyelesaikan TA,
seluruh staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Pegawai FMIPA
USU, seluruh staff Badan Pusat Statsitika (BPS) Provinsi Sumatera Utara yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu. Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan
ucapan terima kasih kepada teman-teman saya Khairunnisa Hsb, Etti Agustina Hsb,
Ismail Yahya Nst, Abdi Kurniawan, Ade Nada, Achmad Cheru, dan M. Yusuf Koto
yang selalu membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir. Teman-teman
stambuk 2015 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah berjuang
bersama dalam masa perkuliahan. Tidak terlupakan kepada kedua orang tua saya
yang tercinta, Ayah saya bernama Irham SH dan Ibu saya bernama Almarhumah
Rosmasari Pulungan serta keluarga yang selama ini selalu memberikan bantuan dan
dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.
Halaman
PERNYATAAN ORISINILITAS i
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
PENGHARGAAN v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 3
1.5 Tinjauan Pustaka 3
1.6 Metode Penelitian 3
1.7 Sistematika Penulisan 6
vi
vii
Nomor
Judul Halaman
Tabel
Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Barat Tahun 2006
4.1 28
– 2016
Jumlah Perubahan Penduduk Kecamatan Medan Barat
4.2 29
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2006 - 2016
Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Kecamatan
4.3 Medan Barat Menurut Jenis Kelamin Tahun 2006 – 33
2016
Hasil Proyeksi (Perkiraan) Jumlah Penduduk
4.4 37
Kecamatan Medan Barat Dari Tahun 2017 - 2019
viii
ix
Nomor Judul
Lampiran
1. Lampiran SK Pembimbing Tugas Akhir
2. Surat Mohon Izin Pengambilan Data
3. Surat Keputusan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
4. Surat Balasan Pengambilan Data Dari Badan Pusat Statistik
5. Surat Keterangan Hasil Uji Program Tugas Akhir
6. Kartu Bimbingan Tugas Akhir
7. Data Badan Pusat Statistik
BAB 1
PENDAHULUAN
Hal itu tidak terlepas dari pengetahuan kependudukan yang perlu dan harus
diketahui oleh keseluruhan penduduk untuk merangsang tumbuhnya kesadaran dan
membina tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan,
sehingga masalah-masalah yang ada dapat diatasi bersama dengan dengan penuh
perhatian dan kemungkinan masalah yang akan timbul juga dapat dicegah dan
dihindari. Misalnya seperti pada perencanaan yang berhubungan dengan penuh
Dalam tulisan ini penulis ingin memaparkan secara khusus bagaimana tingkat
pertumbuhan penduduk di Kecamatan Medan Barat pada tahun mendatang. Oleh
sebab itu penulis memeilih judul “Penerapan Metode Eksponensial Untuk
Meramalkan Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Barat Tahun 2019”.
3. Metode Analisa
Adapun pengolahan data dalam menganalisa data kependudukan di
Kecamatan Medan Barat adalah dengan menggunakan rumus :
= .
Dimana :
= (1+r)n
Dimana :
= X 100%
Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) menurut kelompok umur dapat dituliskan sebagai
berikut :
Dimana :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan uraian mengenai metode penelitian serta gambaran umum
tentang Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara
Pada bab ini dijelaskan tentang tentang pengolahan data dan analisis data
dengan menggunakan metode eksponensial untuk meramalkan jumlah penduduk
Kecamatan Medan Barat tahun 2019 dan menggunakan pemakaian software excel
yang digunakan dalam analisa dan pengolahan data.
Bab ini merupakan bab penutup dari karya tulis ini yang berisi kesimpulan
dan saran penulis sehubungan dengan uraian permasalahan pada bab-bab
sebelumnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari
bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
menulis. Jadi demografi adalah tulisan – tulisan atau karangan – karangan mengenai
rakyat atau penduduk. Donal J.Bugues (dasar – dasar demografi, 1981) memberikan
definisi sebagai berikut :
Penduduk adalah orang atau invidu yang tinggal atau menetap pada suatu
daerah tertentu dalam jangka panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah
keadaan dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk
yang berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat
faktor yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan
yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan
kematian, karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor – faktor
yang mempengaruhi tinggi rendahnya kelahiran dapat dibagi menjadi dua yaitu
faktor demografi dan non-demografi. Faktor demografi diantaranya struktur umur,
status perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan faktor non-demografi antara lain
keadaan ekonomi penduduk, tingkatt penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status
wanita, urbanisasi dan industrilisasi.
tahun sebelumnya, dan ada juga demografi formal yang hanya mempersoalkan
hubungan antara variabel dependen.
1.Indikator
a. Jumlah penduduk
b. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, umur, suku bangsa, pendidikan,
2. Parameter
Ukuran atau satuan yang memberikan penilaian kuantitatif. Ada dua macam
pengukuran, yaitu :
a. Angka Absolut
b. Angka Relatif
Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang
pertama adalah meningkatkan pertumbuhan penduduk terutama di Negara – negara
yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar para ahli memahami faktor –
faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua
adalah adanya masalah – masalah yang bersifat universal, yang menyebabkan para
ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk
mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk
dengan perkembangan ekonomi dan sosial.
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki – laki dengan
banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya
dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki – laki per 100 perempuan. Secara umum
rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut :
= X 100%
1. Sex ratio at brith dibeberapa Negara umumnya berkisar antara 103-105 bagi
laki – laki per 100 bagi perempuan
2. Pola Mortalitas antara penduduk laki – laki dan penduduk perempuan. Jika
kematian laki – laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan, maka
rasio jenis jenis kelamin semakin kecil.
3. Pola Migrasi antara penduduk laki – laki dan penduduk perempuan. Jika
disuatu daerah sex ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak
penduduk perempuan.
Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) menurut kelompok umur dapat dituliskan sebagai
berikut :
Dengan :
SRi = Rasio jenis kelamin pada golongan umur tahun i
Mi = Jumlah Penduduk Laki-laki pada golongan umur tahun i
Fi = Jumlah Penduduk Perempuan pada golongan umur tahun i
1. Pertumbuhan Geometri
( )
2. Pertumbuhan Eksponensial
Dimana :
= Jumlah penduduk pada tahun n
= Jumlah penduduk pada tahun dasar
= Tingkat pertumbuhan penduduk
= Jangka waktu antara dan
= Bilangan pokok dari sistem logaritma, besarnya 2,718282
Peramalan (forecasting) menurut Sofyan Assauri (1984) adalah suatu kegiatan yang
memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan
penjualan adalah peramalan yang mengaitkan berbagai asumsi yang berhubungan
dengan tindakan – tindakan yang perlu diambil serta variabel – variabel lain yang
mempengaruhi permasalahan arus penjualan yang akan terjadi.
merupakan masalah yang harus dihadapi karena peramalan berkaitan erat dengan
pengambilan keputusan.
Atau
dengan :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
P₀ = Jumlah penduduk pada awal tahun
r = Tingkat pertumbuhan penduduk
n = Periode waktu dalam tahun
e = Bilangan pokok dari sistem logaritma, besarnya 2,718282
BAB 3
METODE PENELITIAN
a. Data Primer, yaitu data yang diambil langsung dan dioleh dari objek
penelitian yang belum mengalami pengolahan lebih lanjut.
b. Data Sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data sekunder yang penulis
gunakan adalah literature, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan
dengan penelitian yang penulis lakukan.
a. Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin sebagai data
dasar pembuatan proyeksi penduduk.
b. Besar dan perkembangan angka kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk
c. Tabel kematian yang sesuai dengan perkembangan komponen demografi
pada perioe proyeksi tersebut
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Non Departemen. BPS melakukan
kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian,
petambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan
keagamaan. Selain hal-hal diatas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi
di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik dipusat maupun didaerah
dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih
instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi dan
ukuran-ukuran lainnya.
tidak sesuai lagi dengan kemajuan- kemajuan yang cepat dicapai oleh Negara kita,
maka tanggal 26 September 1960 telah diundangkan UU No. 7 tahun 1960 tentang
Statistik.
Berdasarkan keputusan Presidium Kabinet RI No. Aa/C/9 tahun 1965, maka tiap-
tiap daerah Tingkat 1 dan Tingkat 2 dibentuk kantor-kantor cabang BPS dengan
nama kantor Sensus Statistik Daerah (KKS) yang mempunyai tugas menjalankan
kegiatan-kegiatan statistik di daerah-daerah. Disetiap daerah administrasi kecamatan,
dapat diangkat seorang atau lebih pegawai yang merupakan pegawai KKS ditingkat 2
dan dibawah pengawasan Kepala Kecamatan.
Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968, yaitu yang
mengatur organisasi dan tata kerja d pusat dan di daerah. Tahun 1980, Peraturan
Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti Peraturan
Pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1988
di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Provinsi dan
di Kabupaten/Kota terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik
Kabupaten/Kota. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai
pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998
dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 86 tahun 1998 ditetapkan BPS
sekaligus mengatur tata kerja dan struktur BPS yang baru.
3.5.1 Tugas
Badan Pusat Statistik sebgai lembaga pemerintah non departemen yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada presiden (Kepres No. 86 tahun 1998), dalam
melaksankan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :
3.5.2 Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPS menyelenggarakan fungsi
antara lain :
a) Pengkajian, penyusunan dan perumusan kebijakan dibidang statistik;
b) Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional;
c) Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar;
d) Penetapan sistem statistik nasional;
3.5.3 Kewenangan
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPS mempunyai
kewenangan antara lain :
a) Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
b) Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan
secara makro;
c) Penetapan sistem informasi di bidangnya;
d) Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;
e) Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yaitu;
i.Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik;
ii.Penyusun pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral.
3.6.1 Visi
Pelopor data statistik terpercaya untuk semua
3.6.2 Misi
1. PROFESIONAL
a. Kompeten
Mempunyai keahlian dalam bidang tugas yang dikerjakan.
b. Efektif
Memberikan hasil maksimal.
c. Efisien
Mengerjakan setiap tugas secara produktif, dengan sumber daya minimal.
d. Inovatif
Selalu melaukan permbaruan atau penyempurnaan melalui proses
pembelajaran diri secara terus menerus.
e. Sistemik
Meyakini bahwa setiap pekerjaan mempunyai tata urutan proses perkerjaan
yang satu menjadi bagian tidak terpisahkan dari pekerjaan yang lain.
2. INTEGRITAS
a. Dedikasi
Memiliki pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban dan
institusi.
b. Disiplin
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
c. Konsisten
Satunya kata dengan perbuatan.
d. Terbuka
Menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik dari berbagai pihak.
e. Akuntabel
Bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur.
3. AMANAH
a. Terpercaya
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, yang tidak hanya
didasarkan pada logika tetapi juga sekaligus menyentuh dimensi mental
spiritual.
b. Jujur
Melaksanakan semua pekerjaan dengan tidak menyimpang dari prinsip
moralitas.
c.Tulus
Melaksanakan tugas tanpa pamrih, menghindari konflik kepentingan (pribadi,
kelompok, dan golongan), serta mendedikasikan semua tugas untuk
perlindungan kehidupan manusia, sebagai amal ibadah atau perbuatan untuk
Tuhan Yang Maha Esa.
d. Adil
Menempatkan sesuatu secara berkeadilan dan memberikan haknya.
1. Kepala
BPS dipimpin oleh seorang Kepala yang mempunyai tugas memimpin BPS
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
menyiapkan kebijakan nasional dan kebijakan umum sesuai dengan tugas
BPS; menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas BPS yang menjadi
tanggung jawabnya; serta membina dan melaksanakan kerja sama dengan
instansi dan organisasi lain. Kepala dibantu oleh seorang Sekretaris Utama, 5
(lima) Deputi dan Inspektorat Utama.
2. Sekretariat Utama
Sekretariat Utama mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan,
pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya di lingkungan BPS.
Sekretariat Utama terdiri dari beberapa Biro, setiap Biro terdiri dari beberapa
Bagian dan setiap Bagian terdiri dari beberapa Subbagian. Sekretariat Utama
terdiri dari Biro Bina Program, Biro Keuangan, Biro Kepegawaian, Biro
Hubungan Masyarakat dan Hukum, dan Biro Umum.
8. Inspektorat Utama
Inspektorat Utama yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan
fungsional terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan BPS.
1. Biru
Melambangkan kegiatan sensus penduduk yang dilakukan sepuluh tahun
sekali pada setiap tahun yang berakhiran angka 0 (nol).
2. Hijau
Melambangkan kegiatan sensus pertanian yang dilakukan sepuluh tahun
sekali pada setiap tahun yang berakhiran angka 3 (tiga).
3. Orange
Melambangkan kegiatan sensus ekonomi yang dilakukan sepuluh tahun
sekali pada setiap tahun yang berakhiran angka 6 (enam).
BAB 4
Dengan
dan rumus untuk menghitung Jumlah penduduk yaitu :
JENIS KELAMIN
TAHUN JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
2006 38828 39039 77867
2007 37971 39709 77680
2008 38155 40237 78392
2009 38513 40585 79098
2010 34733 36038 70771
2011 34782 36099 70881
2012 34748 36164 70912
2013 34931 36406 71337
2014 35853 36767 72620
2015 35902 36781 72683
2016 35919 35798 72717
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara
Tabel 4.2 Jumlah Perubahan Penduduk Kecmatan Medan Barat Menurut Jenis
Kelamin Tahun 2006-2016
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
b. Untuk perempuan
( )
4.4.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki – laki Kecamatan Medan Barat Tahun
2017 – 2019
Dari tabel 4.4 dapat diketahui dengan ramalan penduduk tahun 2019
mendatang adalah sebesar 59688 jiwa, dengan jumlah penduduk laki – laki sebesar
30405 jiwa dan jumlah perempuan adalah sebesar 29283 jiwa. Jika dibandingkan
dengan penduduk tahun – tahun sebelumnya, dapat dilihat bahwa sampai pada tahun
2019 yang akan datang jumlah penduduk di Kecamatan Medan Barat akan
mengalami penurunan. Hal tersebut dapat terjadi apabila tingkat kematian yang
tinggi dan migrasi penduduk.
SRi = xk
SRi = x 100%
SRi = 99,64%
SRi = xk
SRi = x 100%
SRi = 101,72%
SRi = xk
SRi = x 100%
SRi = 103,83%
start pada task bar, kemnudian klik all programs, lalu pilih Microsoft Office,
kemudian ada menu program Excel, maka pilih aplikasi Excel tersebut.
Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan
dari atas kebawah, sedangkann baris berurutan dari kiri kekanan yang terdiri atas
256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.
Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan identifikasi dengan alamat yang
merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris, di samping
itu lembar kerja Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri.
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk di Kecamatan Medan Barat
tahun 2006 – 2016 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
2. Dari pembahasan (analisis) yang dilakukan maka dapat diketahui rata - rata
(r) perubahan persentase jumlah penduduk laki – laki sebesar -0,57% setiap
tahun dan rata – rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk perempuan
sebesar -10,37% per tahun.
5. Dari hasil ramalan penduduk dari tahun 2017 – 2019 di Kecamatan Medan
Barat dapat dilihat bahwa jumlah penduduk menurun setiap tahunnya yang di
pengaruhi tingkat kematian tinggi dan migrasi penduduk.
5.2. Saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari peramalan jumlah
penduduk di Kecamatan Medan Barat yaitu sebaiknya dengan tingkat pertumbuhan
penduduk yang mengalami penurunan sebaiknya pemerintah setempat
memperhatikan kesejahteraan penduduknya yaitu misalnya membuka banyak
lowongan pekerjaan agar rakyatnya tidak ada yang menganggur dan migrasi
penduduk.
https://medankota.bps.go.id/subject/12/kependudukan.html#subjekViewTab5