Makalah Jahe
Makalah Jahe
Makalah Jahe
Dibuat Oleh :
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3. Tujuan................................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................4
2.1. Kandungan yang terdapat pada jahe...................................................................4
2.2. Perbedaan Karakteristik Dari Ketiga Jenis Jahe.................................................6
2.2.1. Jahe Emprit nama latinnya adalah Zingiber officinale var Amarum...........6
2.2.2. Jahe Putih...................................................................................................8
2.2.3. Jahe Merah.................................................................................................9
2.3. Penanganan Pasca Pnen Tanaman Jahe............................................................10
1. Pengumpulan....................................................................................................11
2. Penyortiran.......................................................................................................11
3. Pencucian.........................................................................................................11
4. Perajangan........................................................................................................12
5. Pengeringan......................................................................................................12
6. Penyortiran kering............................................................................................12
7. Pengemasan......................................................................................................12
8. Penyimpanan....................................................................................................13
9. Pengangkutan...................................................................................................13
Kesimpulan......................................................................................................................14
Daftar Pustaka..................................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jahe merupakan salah satu jenis tanaman dari subtanaman holtikultura, yaitu
tanaman biofarmaka atau tanaman obat. Dari ribuan jenis tanaman biofarma yang
sangat dibutuhkan dunia, yang sudah dikembangkan Indonesia untuk komoditas
andalan ekspor baru 13 jenis dengan jahe sebagai komoditas andalan yang
ditandai dengan perluasan areal dan produksi paling besar diantara 12 jenis
tanaman lainnya (Hesti dan Cahyo, 2013).
Jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman rempah yang berasal dari Asia
Selatan, dan sekarang telah tersebar ke seluruh dunia. Masyarakat China telah
memanfaatkan jahe sebagai penyedap makanan sejak abad ke 6 S.M., dan para
pedagang Arab telah mengenalkan jahe dan rempah-rempah lainnya sebagai
bumbu masakan ke kawasan Mediterania sebelum abad pertama Sesudah Masehi,
dan selanjutnya dikenalkan ke Eropah berupa buku-buku resep masakan yang
menggunakan berbagai rempahrempah. Di Yunani, jahe digunakan pertama kali
sebagai obat herbal untuk mengatasi penyakit vertigo, mual-mual, dan mabuk
perjalanan (Goulart, 1995; Reader’s Digest, 2004).
1
Jahe Sunti (jahe merah) dengan kandungan minyak atsiri 2,58 - 2,72%, paling
banyak digunakan untuk industri obat – obatan, menyusul Jahe gajah dengan
kandungan minyak atsiri 0,82 - 1,68% , dan jahe emprit dengan 1,5 – 3,3%
minyak atsiri (Santoso, 2008). Zat-zat aktif dalam minyak atsiri, antara lain:
shogaol, gingerol, zingeron, dan zat-zat antioksidan alami lainnya memiliki
khasiat untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit dari yang ringan
sampai berat, seperti: masuk angin, batuk, kepala pusing, pegal-pegal, rematik,
mual-mual, mabuk perjalanan, impoten, Alzheimer, kanker, dan penyakit jantung.
Sebagai bahan obat tradisional, jahe dapat digunakan secara tunggal ataupun
dipadukan dengan bahan obat herbal lainnya yang mempunyai fungsi saling
menguatkan dan melengkapi (Nala, 1992; Santoso, 2008).
Jahe adalah tanaman yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia dan
dunia, karena kekhasannya yang tidak dapat digantikan dengan tanaman lain. Jahe
dapat merangsang kelenjar pencernaan, membangkitkan nafsu makan sehingga
bagus untuk pencernaan. Rasa dan aromanya yang pedas dapat menghangatkan
tubuh dan mengeluarkan keringat. Minyak atsiri jahe bermanfaat untuk
menghilangkan nyeri, anti inflamasi dan anti bakteri.
Dalam dunia kuliner, jahe merupakan peranan yang penting, baik sebagai
suatu komponen makanan dan minuman atau sebagai salah satu komponen bumbu
dapur. Hasil olahan jahe sangat populer karena memiliki aroma segar, tajam, dan
rasanya pedas. Jahe dapat diolah menjadi berbagai produk pangan. Jahe dapat
dijadikan bahan sayur, salad, acar, asinan atau jahe kristal.
Dalam pembahasan, akan diuraikan kandungan gizi, senyawa kimia aktif yang
berefek farmakologis terhadap kesehatan, dan berbagai penyakit yang diterapi
dengan jahe atau ramuan jahe dengan bahan obat herbal lainnya
2
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis mengambil 3 rumusan masalah yaitu:
1.3. Tujuan
Tujuan penulisan makah dengan judul tanaman jahe ini adalah untuk
mengetahui kandungan yang terdapat dalam tanaman jahe, dan untuk mengetahu
jenis jenis jahe yang ada di Indonesia khususya di Kalimantan barat. Selain itu
juga untuk mengatahui karakteristik tanaman jahe bagaimana bentuk fisik dari
tanaman jahe dan penanganan pasca panen dari tanaman jahe. Selain itu untuk
memenuhi tugas matakuliah Pengantar Bahan Agroindustri.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kandungan yang terdapat pada jahe
Kandungan Zat Gizi Dalam menu sehari-hari, jahe dan rempah-rempah
lainnya merupakan bahan penyedap rasa alami dengan kandungan zat gizi yang
dapat melengkapi nilai gizi menu utama. Jenis zat gizi dan nilai gizi rimpang jahe
mentah adalah : 1. Jenis zat gizi dan nilai gizi rimpang jahe mentah Jenis zat gizi
Nilai gizi per 100 g, Energi 79 kkal, Karbohidrat 17,86 g, Serat 3,60 g, Protein
3,57 g, Sodium 14 mg, Zat besi 1,15 g, Potasium 33 mg, Vitamin C 7,7 mg,
Sumber : Ware (2017).
Jenis zat gizi lainnya dalam rimpang jahe dengan kuantitas rendah, adalah
magnesium, fosfor, zeng, folat, vitamin B6, vitamin A, riboflavin, dan niacin Jahe
dimanfaatkan sebagai bahan obat herbal karena mengandung minyak atsiri dengan
senyawa kimia aktif, seperti: zingiberin, kamfer, lemonin, borneol, shogaol,
sineol, fellandren, zingiberol, gingerol, dan zingeron yang berkhasiat dalam
mencegah dan mengobati berbagai penyakit (Goulart, 1995; Reader’s Digest,
2004; Sudewo,2006; Santoso, 2008). Senyawa kimia aktif yang juga terkandung
dalam jahe yang bersifat anti-inflamasi dan antioksidan, adalah gingerol, beta-
caroten, capsaicin, asam cafeic, curcumin dan salicilat (Ware, 2017).
4
dan sembelit, menyembuhkan penyakit flu, meredakan mual-mual pada wanita
yang sedang hamil, mengurangi rasa sakit saat siklus menstruasi, mengurangi
risiko serangan kanker colorectal, dan membantu meningkatkan kesehatan
jantung. Dari berbagai hasil penelitian, Leach (2017) menyimpulkan bahwa jahe
sangat efektif untuk mencegah atau menyembuhkan berbagai penyakit karena
mengandung gingerol yang bersifat antiinflamasi dan antioksidan yang sangat
kuat. Lebih lanjut dinyatakan bahwa jahe berkhasiat untuk mengatasi berbagai
penyakit, seperti mual-mual pada saat wanita sedang hamil, mengurangi rasa sakit
dan nyeri otot, membantu menyembuhkan penyakit osteoarthritis, menurunkan
kadar gula darah pada pasien yang menderita diabetes tipe 2 yang sekaligus
menurunkan risiko penyakit jantung, membantu mengatasi gangguan pencernaan
kronis, mengurangi rasa sakit saat wanita sedang menstruasi, menurunkan kadar
kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, membantu mencegah
penyakit kanker (karena aktivitas 6-gingerol) terutama kanker pancreas, payudara
dan kanker ovarium, meningkatkan fungsi otak dan mengatasi penyakit
Alzheimer, dan membantu mengatasi risiko serangan berbagai penyakit infeksi.
5
meningkatkan stamina tubuh, meredakan asma, mengobati kepala pusing, nyeri
otot, ejakulasi dini, dan melancarkan air susu ibu (ASI) (Sudewo, 2006).
Khusus tentang manfaat jahe merah sebagai bahan obat herbal, Swari (2017),
Anon.(2018), dan Hafida (2019) menyatakan bahwa jahe merah merupakan bahan
obat herbal yang aman, efektif dan memiliki khasiat yang tinggi untuk kesehatan.
Menurut Swari (2017), jahe merah berkhasiat untuk: mencegah gangguan
pencernaan, mengurangi nyeri otot dan sendi (karena aktivitas gingerol,
gingerdione, zingeron dan oleoresin, meningkatkan kesuburan pria (karena efek
afrodisiak/ merangsang daya seksual), dan mengobati penyakit arthritis.
Kandungan senyawa kimia aktif gingerol, zingeron, shogaol, gingerin dan
zingerberin dalam jahe merah menyebabkan jahe merah memiliki khasiat yang
besar untuk kesehatan (Anon., 2018), seperti: menurunkan berat badan, menjaga
kesehatan jantung, mengatasi mabuk kendaraan, mengatasi masalah pencernaan,
meredakan penyakit mual dan muntah pada wanita yang sedang hamil, mencegah
kanker usus, mengobati sakit kepala dan alergi, memperbaiki sistem kekebalan
tubuh, dan mengatasi penyakit terkait dengan gangguan tenggorokan.
Hafida (2019) menyatakan bahwa jahe merah merupakan bahan obat herbal
yang berkhasiat untuk meredakan batuk dan radang tenggorokan, menurunkan
kadar kolesterol jahat, meredakan sakit kepala, mengatasi rematik, menurunkan
berat badan, menjaga kesehatan jantung, mengatasi mual dan masalah pencernaan,
mencegah radang usus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan
menyembuhkan penyakit asma.
2.2.1. Jahe Emprit nama latinnya adalah Zingiber officinale var Amarum.
Jahe emprit merupakan varietas yang dibudidayakan secara lokal di Indonesia.
Jadi, belum tentu kamu bisa menemukan jahe emprit di tempat lain. Selain itu,
6
karena tampangnya yang mirip, jahe emprit sering disebut jahe putih atau jahe
sunti.
Jahe emprit punya ukuran lebih kecil dibandingkan jahe putih dan jahe merah.
Kulit rimpang jahe emprit berwarna cokelat keabuan dan punya ciri batang
terletak dalam tanah membentuk rizoma.
Panjang jahe emprit sekitar 6-30 cm dan punya diameter 3-4 cm dengan
potongan melintang pipih, berwarna putih kekuningan, berserat lembut, dan
aroma yang tak terlalu tajam.
1. Obat asma
Manfaat jahe emprit yang pertama adalah sebagai obat asma alami.
Kandungan anti-inflamasi pada jahe emprit mampu meredakan gejala
peradangan dalam saluran pernapasan.Kandungan oleoresin di dalamnya
dapat menjadi zat antitusif yang membersihkan lendir di saluran
pernapasan sehingga dapat membuat proses bernapas lega. Jahe emprit ini
bisa bias dikonsusmsi bersama teh atau bahkan menjadikannya permen
pelega tenggorokan yang siap dikonsusmsi kapan pun ketika dubutuhkan.
2. Anti Infalamsi
7
3. Meningkatkan fitalitas pada pria
Jahe sudah lama dikenal punya kandungan mangan yang tinggi. Salah satu
fungsi mangan sendiri bagi pria adalah meningkatkan kualitas ejakulasi.
Dalam sebuah percobaan pada tikus yang diberi ekstrak jahe, kadar
testosteron serta jumlah sperma mereka meningkat. Namun, tetap ingat
harus batasi konsumsinya karena senyawa jahe lainnya bisa bersifat toksik
untuk sperma.
5. Meningkatkan imunitas
Sama seperti varian jahe lainnya, jahe emprit juga bermanfaat untuk
meningkatkan imunitas tubuh karena berbagai kandungannya
yang dimilikinya.
Aroma jahe putih terbilang cukup tajam, tapi tidak setajam jahe merah. Aroma
tersebut berguna untuk menghilangkan bau serta rasa amis pada makanan.
Masyarakat juga sering menyebut jahe ini dengan sebutan jahe emprit. Jahe putih
dapat diekstrak untuk diambil minyak atsirinya sebanyak 1,5 – 3,5 persen dari
berat kering. Jahe putih dapat dimanfaaatkan dalam bentuk segar ataupun sudah
dikeringkan. Jahe ini biasa digunakan sebagai rempah-rempah masakan dan juga
8
obat herbal. Banyak jamu tradisional yang menggunakan rempah jahe putih
sebagai bahan baku utamanya. Varietas unggul jahe putih yang telah dikeluarkan
Badan Litbang Pertanian diantaranya adalah varietas Halina 1, Halina 2, Halina 3,
Halina 4, dan Jahe Putih Besar Cimanggu 1.
1. Lawan Infeksi
3. Cegah Kangker
9
Jahe merah berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti pelega
tenggorokan, pencegah mual, antimabuk, penambah nafsu makan, penurun
tekanan darah dan manfaat lainnya. Jahe merah juga dipakai untuk mengobati
salesma, batuk, diare, dan penyakit radang sendi tulang. Varietas unggul jahe
merah yang dikeluarkan oleh Badan Litbang Pertanian diantaranya adalah varietas
Jahira 1 dan Jahira 2.
1. Menghangatkan Tubuh
Jahe memiliki kandungan rasa pedas yang rupanya sangat berguna
untuk menghangatkan tubuh. Tubuh yang lebih hangat jadi lebih nyaman
terutama saat di konsumsi pada musim hujan.
10
obatan. Rimpangnya dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan
rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai
minuman. Jahe juga digunakan dalam industri obat, minyak wangi dan jamu
tradisional.
Panen merupakan salah satu rangkaian yang harus dilalui untuk dapat
menikmati hasil dari budidaya tanaman jahenya. Tahap selanjutnya adalah proses
pasca panen yaitu suatu kegiatan yang meliputi pembersihan, pengupasan, sortasi,
pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standarisasi mutu, dan transportasi hasil
budidaya pertanian. Tujuan dari pascapanen diantaranya yaitu mempertahankan
mutu produk segar agar tetap prima sampai ke tangan konsumen, menekan
kehilangan karena penyusutan dan kerusakan, memperpanjang daya simpan dan
meningkatkan nilai ekonomis hasil pertanian.
1. Pengumpulan
2. Penyortiran
11
3. Pencucian
4. Perajangan
5. Pengeringan
6. Penyortiran kering
12
7. Pengemasan
8. Penyimpanan
Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak
melebihi 30 dan gudang harus memiliki ventilasi yang baik dan lancar,
tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan
kualitas bahan, memiliki penerangan yang cukup (hindari matahari
langsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang seperti tikus.
9. Pengangkutan
13
Kesimpulan
Komoditas tanaman jahe taklepas dari kehidupas sehari hari warga
Indonesia bahkan warga duni. Tanaman ini memiliki segudang manfaat dari mulai
bumbu masak sampai bahan pengobatan di dunia kesehatan. Oleh karena itu jahe
sangat berperan penting dalam menjaga imunitas tubuh, apalagi diasat pergantian
cuaca yang tidak bias di prediksi.
14
Daftar Pustaka
Setyaningrum, Hesti Dwi dan Cahyo Saparinto. 2013. Jahe. Penebar Swadaya.
Jakarta
https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-jahe-yang-menghangatkan-untuk-
kesehatan diakses 19/10/2021 21;58
https://agroteknologi.id/cara-penanganan -pasca-panen-tanaman-jahe/
https://fifinemawatujahe.blogspot.com/2015/10/panen-dan-pasca-panen-pada-
tanaman-jahe.html
15