B Indo7
B Indo7
B Indo7
Cerpen sebagai sebuah karya sastra merupakan tiruan dari kenyataan yang telah
diolah dengan pemikiran, gagasan, serta imajinasi penulisnya. Oleh karena itu, di dalam
sebuah cerpen terkandung nilai-nilai kehidupan yang dapat dipetik sebagai bahan
perenungan atau pembelajaran oleh pembaca. Nilai-nilai tersebut dalam cerpen dapat
ditemukan secara tersurat maupun tersirat.
Adapun ciri-ciri dari cerpen secara umum adalah sebagai berikut:
1. Panjang karangan ± 3-10 halaman (kurang dari 10.000 kata )
2. Ceritanya singkat, pendek, padat, dan berarti dan lebih pendek daripada novel.
3. Ceritanya fiktif dan rekaan
4. Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis
5. Habis dibaca sekali duduk
6. Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak mendalam
7. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari
8. Mengangkat masalah tunggal kehidupan pelaku
9. Tokoh-tokohnya mengalami konflik sampai pada penyelesaian
10. Penggunaan kata-katanya (khas) dan mudah dikenal masyarakat
11. Meninggalkan kesan mendalam dan efek terhadap perasaan pembaca
12. Menceritakan satu kejadian dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis
13. Beralur tunggal dan lurus
B. Mendemonstrasikan Salah Satu Nilai Kehidupan yang Dipelajari dalam Teks Cerpen
Setelah Anda membaca cerpen, manfaat apakah yang Anda dapatkan? Dengan
membaca cerpen selain Anda mendapatkan pesan atau wawasan tertentu, Anda juga dapat
belajar mengenai kehidupan. Hal ini karena cerpen mengangkat permasalahan-
permasalahan kehidupan yang dekat dengan kita sehingga dengan membaca cerpen, Anda
lebih bijak dalam menyikapi dan menyelesaikan permasalahan kehidupan.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang beradad di luar karya sastra, tetapi secara tidak
langsung memengaruhi penciptaan karya sastra tersebut. Unsur ekstrinsik meliputi latar
belakang kehidupan pengarang, dan situasi sosial budaya ketika karya sastra itu diciptakan.
Struktur dan kaidah cerita pendek
1) Tahapan pengenalan situasi cerita (exposition, orientation).
Berupa pengenalan tokoh, latar, dan sebagainya.
2) Tahapan pengungkapan peristiwa (complication).
Dibagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah,
pertentangan, ataupun kesukaran para tokoh.
3) Tahapan menuju pada adanya konflik (rising action).
Terjadi penigkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagi
situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran.
4) Tahapan puncak konflik (turning point/klimaks).
Bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Ditentukan perubahan nasib
beberapa tokohnya.
5) Tahapan penyelesaian (ending atau coda).
Bagian ini berisi penjelasan tentang sikap atau nasib-nasib para tokohnya setelah
setelah mengelami peristiwa puncak itu.
Cerpen tergolong ke dalam jenis fiksi naratif. Posisi pengarang dalam menyampaikan
ceritanya, yakni sebagai berikut :
a. Berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai tokoh yang terlibat dalam cerita
yang bersangkutan. Pengarang menggunakan kata aku, saya, kami.
b. Berperan sebagai orang ketiga, berperan sebagai pengamat. Ia tidak terlibat di
dalam cerita. Pengarang menggunakan kata dia