Makalah Zat Gizi Makanan (Fitra)

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ZAT-ZAT GIZI MAKANAN”


Tugas mata kuliah Ilmu Gizi

Disusun oleh :
Fitra Hayati (21079030)
Dosen Pembimbing :
Dr.Asmar Yulastri,M,Pd

JURUSAN TATABOGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Zat-zat gizi makanan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk


memenuhi tugas dari ibu Dr.Asmar Yulastri,M,Pd Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Zat-zat gizi pada
makanan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membagikan sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pariaman,31 Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................
1.1 Latar Belakang Makalah.......................................................................
1.2 Tujuan Penulisan Makalah....................................................................
BAB II PEMBAHASAN HASIL......................................................................
2.1 Pengertian zat gizi................................................................................
2.2 Fungsi zat gizi......................................................................................
2.3 Kebutuhan harian gizi...........................................................................
2.4 Penyakit yang berhubungan dengan karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral...............................................................................
2.5 Pencegahan penyakit yang disebabkan zat gizi diatas........................
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN............................................................
3.1 Kesimpulan...........................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang makalah


Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan
kesehatan tubuh. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan status kesehatan. Pola makan yang tidak
bergizi seimbang beresiko menyebabkan kekurangan gizi seperti anemia dan
berat badan kurang, dapat pula terjadi gizi berlebih (obesitas) yang dapat
beresiko terjadinya penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung
koroner dan diabetes melitus.
Makanan yang bergizi yaitu makanan yang mengandung karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan
tubuh.Pola makan yang bergizi dan seimbang adalah pola makan yang
memperhatikan komposisi jenis makanan,  teratur, tidak berlebihan, ataupun
tidak kekurangan. Pola makan ini memiliki banyak manfaat, seperti menjadi
sumber energi, mempertahankan imunitas tubuh, memperbaiki sel-sel yang
rusak, mengatur metabolisme tubuh, dan membuat tubuh semakin berkembang
dengan baik.
Gizi atau makanan di perlukan manusia untuk pemeliharaan tubuh
termasuk pertumbuhan dan pergantian jaringan yang rusak akibat kerja atau
kegiatan fisik. Gizi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
meningkatkan kesegaran jasmani. Keadaan gizi dikatakan baik atau normal
apabila terdapat keseimbangan antara kebutuhan hidup terhadap zat-zat gizi
dengan makanan yang dikonsumsi, maksudnya jumlah energi dan zat gizi yang
dikonsumsi tubuh sama dengan yang dibutuhkan oleh tubuh serta sama dengan
energi yang dikeluarkan dari dalam tubuh.

1.2. Tujuan penulisan makalah


 untuk meningkatkan derajat kesehatan,
 untuk kualitas sumber daya manusia,
 Untuk taraf hidup,
 untuk kecerdasan dan kesejahteraan rakyat pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian zat gizi


Gizi merupakan persediaan bahan-bahan atau makanan yang dibutuhkan
organisme maupun sel-sel untuk bertahan hidup. Sedangkan Definisi zat gizi
adalah zat kimia yang dapat digunakan oleh organisme untuk mempertahankan
kegiatan metabolisme tubuhnya.Kegiatan metabolisme pada manusia dan
hewan lainnya yaitu penyediaan energi,pertumbuhan, pembaruan jaringan, dan
reproduksi.
Gizi diartikan sebagai suatu proses organisme menggunakan makanan yang
di konsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat gizi untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh untuk
menghasilkan tenaga.Zat gizi terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu
berdasarkan fungsi,dan jumlah yang dibutuhkan tubuh serta berdasarkan
sumber.

2.2. Fungsi zat gizi


 Zat gizi sebagai sumber energi
Dalam hal ini berfungsi menggerakkan tubuh dan proses metabolisme
tubuh. Yang termasuk pada golongan ini adalah karbohidrat, lemak dan
protein. Ketiga zat gizi tersebut selain menghasilkan energi untuk bergerak
dan aktivitas fisik, serta metabolisme tubuh. Adapun bahan makanan yang
berfungsi sebagai sumber energi di antaranya: nasi dan jagung (sumber
karbohidrat); margarin dan mentega (lemak); ikan, daging, dan telur (sumber
protein).
 Zat gizi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh
Dalam hal ini, zat gizi berfungsi membentuk sel-sel pada jaringan tubuh,
menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ
tubuh. Zat gizi yang tergolong pada kelompok ini yaitu protein, lemak, mineral
dan vitamin. Perlu diperhatikan, bila tubuh kekurangan zat gizi ini, maka
tumbuh-kembang manusia berisiko terhambat.
 Zat gizi sebagai pengatur proses di dalam tubuh
Tentunya tubuh perlu memiliki keseimbangan. Agar terjadi keseimbangan,
maka proses metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan. Lantaran itulah,
dibutuhkan sejumlah zat gizi. Adapun zat gizi yang berperan adalah protein,
vitamin dan mineral.

2.3. Kebutuhan harian gizi


a. Karbohidrat
Gizi yang dibutuhkan tubuh ini memiliki dua macam jenis, yakni
karbohidrat simpleks dan kompleks. Karbohidrat simpleks adalah karbohidrat
yang cukup mudah diserap oleh tubuh dan bila glukosa yang terbentuk tidak
segera digunakan, akan disimpan oleh tubuh dan menjadi lemak. Sementara,
karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang diserap secara perlahan dan
meningkatkan kadar glukosa di tubuh secara perlahan. Dianjurkan untuk lebih
banyak mengonsumsi karbohidrat kompleks dibandingkan dengan karbohidrat
simpleks.
b. Protein
Gizi yang dibutuhkan tubuh selanjutnya adalah protein. Makanan yang
mengandung lebih banyak protein di antaranya susu, telur, keju, daging, biji-
bijian yang masih berkulit ari, kacang tanah, dan kedelai. Susu dan sejenisnya
menjadi sumber protein terbaik. Kedelai juga menjadi salah satu sumber protein
yang perlu dikonsumsi. Selain itu, kedelai mengandung protein yang lengkap,
kandungan proteinnya dua kali lebih banyak dibandingkan dengan protein yang
dikandung oleh daging, dan lebih banyak empat kali daripada telur. Makan putih
telur setiap hari juga dianjurkan, karena di dalam putih telur tidak mengandung
kolesterol yang tinggi.
c. Lemak
Lemak selalu diidentikkan sebagai zat jahat dalam tubuh. Padahal, beberapa
jenis lemak masuk ke dalam kategori gizi yang dibutuhkan tubuh. Lemak
berguna untuk memproduksi energi dan pertumbuhan, baik badan maupun otak,
serta memelihara pergantian jaringan. Lemak dibagi menjadi 3 golongan, yakni
asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh tunggal, dan asam lemak tak jenuh
ganda. Mengurangi konsumsi lemak tak jenuh dalam porsi makanan membantu
meningkatkan kesehatan Anda. Beberapa asam lemak jenuh (lemak jahat) yang
harus dihindari adalah lemak dari daging berkaki empat seperti domba, kambing,
sapi, dan babi. Selain itu, lemak trans seperti margarin, biskuit, dan krim juga
termasuk dalam lemak jahat. Sementara itu, lemak yang sebaiknya kamu
peroleh yakni minyak dari biji bunga merah, minyak dari biji bunga matahari,
minyak jagung, minyak kacang kedelai, dan minyak kacang tanah.
d. Memenuhi Gizi Seimbang dengan Panduan Piring Makan
1. ½ piring makan terdiri dari sayur dan buah-buahan. Makanlah sayur-
sayuran dan buah-buahan dengan mengonsumsi beragam jenis dan
warna.
2. ¼ piring diisi dengan protein seperti ikan, ayam atau kacang-kacangan.
Kurangi konsumsi daging merah ataupun daging olahan seperti sosis.
3. ¼ piring makan diisi dengan makanan yang berasal dari beras, gandum
atau pasta. Perlu diingat jika kandungan gula dari roti atau beras berwarna
putih tergolong tinggi. Jadi, perlu berhati-hati bagi yang memiliki masalah
dengan gula darah.
4. Tambahkan sedikit minyak, seperti minyak zaitun, minyak kedelai, minyak
jagung, dan lain-lain.
5. Disarankan untuk membatasi konsumsi teh atau kopi. Batasi susu dan
produk turunannya, dengan mengonsumsi sekitar 1-2 kali per hari, jus satu
gelas per hari, dan jangan mengonsumsi minuman dengan kandungan
gula tinggi.

2.4. Penyakit yang berhubungan dengan Karbohidrat,


protein, lemak, vitamin dan mineral

 Karbohidrat
 Jangka pendek
Dalam jangka pendek, kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan ketosis,
yaitu suatu kondisi ketika tubuh memanfaatkan lemak sebagai sumber energi.
Gejala ketosis antara lain adalah sakit kepala, lemas, dehidrasi, mual, pusing,
dan mudah emosi.Ketosis dapat menyebabkan penumpukan senyawa keton
dalam tubuh. Dalam jangka panjang, keton yang menumpuk ini bisa
menyebabkan gangguan kesehatan serius, seperti asidosis, koma, bahkan
kematian.
 Jangka panjang
Kekurangan karbohidrat secara terus-menerus juga akan menimbulkan
dampak jangka panjang terhadap kesehatan, yaitu:
o Kekurangan nutrisi.
o Kolesterol tinggi. Hal ini dikarenakan orang yang sedang diet rendah
karbohidrat umumnya akan mengganti asupannya dengan makanan tinggi
lemak atau protein. Pola makan seperti ini dapat meningkatkan kadar
kolesterol dalam darah, sehingga risiko terjadinya penyakit jantung dan
stroke juga akan meningkat.
o Kerusakan pembuluh darah.
o Meningkatnya risiko terkena kanker.
o Berat badan mudah naik turun.

 Protein
Kekurangan protein dapat terjadi bila asupan protein tidak cukup, atau bila
tubuh tidak bisa mencerna dan menyerap protein dengan baik. Sejumlah
dampak buruk yang dapat muncul akibat kekurangan protein adalah:
1. Kerontokan rambut
2. Gangguan fungsi otak dan kesehatan mental
3. Imunitas tubuh menurun.
4.Pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat
5. Proses penyembuhan luka menjadi lambat

 Lemak
Tak hanya membuat tubuh gemuk, tumpukan lemak ini pun akan
meningkatkan risiko munculnya beberapa penyakit berbahaya,antara lain:
 Penyakit jantung
 Hipertensi
 Diabetes
 Kangker
 Lever berlemak
 Sulit bernapas
 Nyeri lutut
 Darah bergumpal

 Vitamin
1. Osteoporosis
Osteoporosis disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan kalsium.Ini
mempengaruhi kesehatan tulang dan tulang belakang dan menyebabkan tulang
tidak sehat yang lebih rentan terhadap patah tulang dan cacat pada struktur
tulang belakang.
2. Anemia
Anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi
menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh.
Ini, pada gilirannya, menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan pucat di tubuh.
3. Gondok
Gondok terutama disebabkan oleh kekurangan yodium. Yodium penting
untuk metabolisme sel. Gondok menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang
menyebabkan hipotiroidisme, pertumbuhan yang buruk, dan keterbelakangan
mental.
4. Kebutaan Malam
Salah satu penyebab utama rabun senja adalah kekurangan vitamin A.
Dalam kondisi yang parah, rabun senja juga bisa menyebabkan hilangnya
penglihatan.
5. Depresi
Ada beberapa kekurangan nutrisi yang dapat menyebabkan depresi.
Kekurangan vitamin D, asam lemak omega-3, magnesium, vitamin B kompleks,
folat, dll., Semuanya dapat menyebabkan perkembangan depresi.
6. Penyakit Beri
Beri-beri disebabkan oleh kekurangan vitamin B1. Beberapa gejalanya
termasuk degenerasi otot, koordinasi otot yang berubah, dan masalah
kardiovaskular.

 Mineral
1. Kekurangan zat besi
menyebabkan anemia defisiensi besi. Gejalanya meliputi:
 badan lesu dan letih,
 kulit tampak pucat,
 sering sakit kepala atau pusing,
 nyeri dada,
 tangan dan kaki terasa dingin, serta
 kuku menjadi rapuh.

2. Kekurangan kalsium
Tanda-tandanya antara lain:
 badan lesu,
 nafsu makan menurun,
 detak jantung tidak beraturan,
 mati rasa,
 kram otot, dan
 rasa menggelitik pada jari.

3. Kekurangan kalium
Gejala kekurangan kalium yang dapat timbul meliputi:
 kram atau lemah otot,
 kelumpuhan pada otot usus,
 sembelit,
 sakit perut, dan
 perut kembung.
4.Kekurangan magnesium
kondisi ini bisa menimbulkan gejala yang lebih berat berupa:
 kram otot,
 mati rasa,
 sensasi menggelitik pada tubuh,
 kejang, hingga
 denyut jantung tidak teratur.
5. Kekurangan zinc
Kekurangan zinc bisa menurunkan nafsu makan serta memengaruhi
kemampuan Anda dalam mencium bau dan mengecap rasa. Bila dibiarkan terus-
menerus, fungsi kekebalan tubuh dan pertumbuhan Anda mungkin akan
terganggu.

2.5. Pencegahan penyakit yang disebabkan oleh zat gizi

A.Karbohidrat
Hal pertama yang harus dilakukan ketika mengalami kekurangan karbohidrat
adalah memenuhi asupan karbohidrat harian, dengan cara:
 Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan segar. Buah dan sayuran juga
mengandung banyak serat, yang bisa membuat Anda kenyang untuk
waktu lebih lama.
 Mengonsumsi beragam makanan sehat dengan gizi seimbang, artinya
harus mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, vitamin,
mineral, serat, dan cairan dalam jumlah yang cukup.
 Mengonsumsi susu dan produk-produk olahannya. Selain sebagai sumber
karbohidrat, susu juga merupakan sumber protein, vitamin, dan kalsium
yang sangat baik.
 Mengonsumsi makanan yang terbuat dari gandum utuh atau bekatul.
 Membatasi asupan karbohidrat sederhana. Karbohidrat jenis ini banyak
terdapat dalam makanan manis, seperti eskrim atau permen.

B. Protein
1) Memberikan makanan yang mengandung banyak protein bernilai biologik
tinggi, tinggi kalori, cukup cairan, vitamin dan mineral.
2) Makanan harus dihidangkan dalam bentuk yang mudah dicerna dan
diserap.
3) Makanan diberikan secara bertahap, karena toleransi terhadap makanan
sangat rendah. Protein yang diperlukan 3-4 gr/kg/hari, dan kalori 160-175
kalori.
4) Antibiotik diberikan jika anak terdapat penyakit penyerta.
5) Tindak lanjut berupa pemantauan kesehatan penderita dan penyuluhan
gizi terhadap keluarga.

C. Lemak
 Baca label kandungan nutrisi yang biasanya tertera pada kemasan produk
sebelum Anda membelinya. Untuk pria, disarankan tidak mengonsumsi
lebih dari 30 gram lemak jenuh setiap harinya, sedangkan wanita tidak
lebih dari 20 gram.
 Hindari memasak dengan cara digoreng dan usahakan untuk mengolah
makanan dengan cara dipanggang, direbus, dan dikukus. Misalnya, jika
terbiasa masak ayam goreng, Anda bisa mengolahnya menjadi pepes atau
soto.
 Konsumsi daging tanpa lemak. Anda bisa membuang lemak yang masih
menempel pada daging sebelum mengolahnya.
 Pilih produk olahan susu dengan kandungan lemak rendah, seperti
yoghurt atau susu rendah lemak.
 Pilih minyak sehat, seperti minyak zaitun atau minyak jagung, untuk
memasak atau mengolah makanan.
 Tambahkan buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan pada menu
makan Anda untuk memenuhi asupan nutrisi sehari-hari.
 Hindari makanan bersantan yang biasanya mengandung lemak jenuh
tinggi. Utamakan untuk memilih hidangan sayur, ikan, dan daging ayam
dibandingkan daging merah.
 Konsumsi telur rebus lebih baik daripada telur celpok atau dadar yang
digoreng.
 Bila Anda penggemar kopi, hindari menambahkan krim atau susu ke
dalamnya.
 Untuk camilan, pilihlah buah-buahan atau kacang-kacangan daripada
cokelat, donat, atau biskuit.

D. Vitamin
1. Osteoporosis,Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk
mengelola dan mengendalikan osteoporosis adalah menghindari merokok
dan konsumsi alkohol yang berlebihan, berhati-hati dan hindari jatuh,
tambahkan kalsium dan vitamin D dalam makanan Anda, olah raga angkat
beban secara teratur, seperti jalan kaki dan olah raga untuk meningkatkan
kelenturan dan keseimbangan, seperti yoga.
2. Kebutaan malam, Memasukkan makanan yang kaya vitamin A seperti
wortel dan sayuran berdaun hijau bisa mencegah gangguan ini.
3. Penyakit beri, Sumber seperti daging,telur,biji-bijian,dan kacang-kacangan
kaya akan tiamin atau vitamin B1 dan dapat membantu mengelola
timbulnyamasalahkesehatan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Zat gizi adalah zat kimia yang dapat digunakan oleh organisme untuk
mempertahankan kegiatan metabolisme tubuhnya.Seperti yang kita ketahui
sumber utama energi berasal dari zat gizi. Energi yang diperlukan tubuh untuk
mengerjakan pekerjaan merupakan tambahan terhadap energi metabolisme
basal. Bila tubuh seseorang kekurangan energi maka kemampuan fisiknya untuk
melakukan aktivitas kerja akan berkurang sehingga produktivitas kerja akan
menurun.
Pekerja perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup dan sesuai dengan jenis
atau beban pekerjaan yang dilakukannya. Kekurangan nilai gizi pada makanan
yang dikonsumsi tenaga kerja sehari-hari akan membawa akibat buruk terhadap
tubuh, seperti: pertahanan tubuh terhadap penyakit menjadi menurun,
kemampuan fisik kurang, berat badan menurun, badan menjadi kurus, muka
pucat kurang bersemangat, kurang motivasi, bereaksi lamban dan apatis dan
lain sebagainya. Dalam keadaan yang demikian itu tidak bisa diharapkan
tercapainya efisiensi dan produktivitas kerja yang optimal.
Berdasarkan uraian di atas, maka gizi merupakan suatu zat yang terdapat
dalam makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein,vitamin, dan
mineral yang penting bagi manusia untuk pertumbuhan dan perkembangan
manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai penyedia energi untuk
melakukan aktivitas sehari-hari.

3.2. Saran
Orang yang mempunyai status gizi normal hendaknya mempertahankan
dengan cara makan-makanan yang cukup sehingga memperoleh semua zat gizi
yang diperlukan untuk pertumbuhan.Sedangkan tenaga kerja yang mempunyai
status gizi gemuk dan kurus hendaknya menerapkan pola hidup sehat dengan
cara makan makanan yang cukup sesuai dengan jenis pekerjaan ukuran sedang
yang membutuhkan gizi senilai 3000 kalori per harinya sehingga memperoleh
semua zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan serta berolahraga secara
teratur.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Ayu Bulan Febry Kurnia, Puji astuti, Nurul Dan Fajar, I. (2012). Ilmu Gizi
Untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Dewi, S. R. (2013). Hubungan Antara Pengetahuan Gizi, Sikap Terhadap Gizi
dan Pola Konsumsi Siswa Kelas XII Program Studi Pendidikan Teknik Boga Di
SMK Negeri 6 Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Teknik Boga. Fakultas
Teknik. Universitas Negeri Yogyakarta.
Dieny, F. F. (2014). Permasalahan Gizi Pada Remaja Putri. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Fitriana, A., Nusa Andar, & Adi, A. C. (2013). Hubungan Faktor Perilaku,
Frekuensi Konsumsi Fast Food, Diet Dan Genetik Dengan Tingkat Kelebihan
Berat Badan. Media Gizi Indonesia, 9 No.1, 20–27.
Gharib, N., & Rasheed, P. (2011). Energy and macronutrient intake and dietary
pattern among school children in Bahrain : a cross-sectional study. Nutrition
Journal, 10(1), 62. https://doi.org/10.1186/1475-2891-10-62
Hedrayati, Salmiah dan Rauf, S. (2010). Pengetahuan Gizi Pola Makan Dan
Status Gizi Siswa SMP Negeri 4 Tompobulu Kabupaten Semarang. Media Gizi
Indonesia, IX, 33–40.
Horne, P.J.; Greenhalgh, J.; Erjavec, M.; Lowe, C.F.; Viktor, S.; & Whitaker, C.J..
2010. Increasing Pre-school Children’s Consumption of Fruit and Vegetable, a
Modeling amd Rewards Intervention. Appetite, 56, (2) 375-385.
Irawati, A. 1992. Pengetahuan Gizi Murid SD dan SMP di Kodya Bogor. Bogor:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan
RI.
Irianto, D. P. (2006). Panduan Gizi Lengkap (Keluarga Dan Olahragawan)
(Cet.1). Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Istiany, A. & R. (2013). Gizi Terapan. Bandung: Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai