Makalah Zat Gizi Makanan (Fitra)
Makalah Zat Gizi Makanan (Fitra)
Makalah Zat Gizi Makanan (Fitra)
Disusun oleh :
Fitra Hayati (21079030)
Dosen Pembimbing :
Dr.Asmar Yulastri,M,Pd
JURUSAN TATABOGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Zat-zat gizi makanan ini tepat pada waktunya.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
1.1 Latar Belakang Makalah.......................................................................
1.2 Tujuan Penulisan Makalah....................................................................
BAB II PEMBAHASAN HASIL......................................................................
2.1 Pengertian zat gizi................................................................................
2.2 Fungsi zat gizi......................................................................................
2.3 Kebutuhan harian gizi...........................................................................
2.4 Penyakit yang berhubungan dengan karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral...............................................................................
2.5 Pencegahan penyakit yang disebabkan zat gizi diatas........................
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN............................................................
3.1 Kesimpulan...........................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Karbohidrat
Jangka pendek
Dalam jangka pendek, kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan ketosis,
yaitu suatu kondisi ketika tubuh memanfaatkan lemak sebagai sumber energi.
Gejala ketosis antara lain adalah sakit kepala, lemas, dehidrasi, mual, pusing,
dan mudah emosi.Ketosis dapat menyebabkan penumpukan senyawa keton
dalam tubuh. Dalam jangka panjang, keton yang menumpuk ini bisa
menyebabkan gangguan kesehatan serius, seperti asidosis, koma, bahkan
kematian.
Jangka panjang
Kekurangan karbohidrat secara terus-menerus juga akan menimbulkan
dampak jangka panjang terhadap kesehatan, yaitu:
o Kekurangan nutrisi.
o Kolesterol tinggi. Hal ini dikarenakan orang yang sedang diet rendah
karbohidrat umumnya akan mengganti asupannya dengan makanan tinggi
lemak atau protein. Pola makan seperti ini dapat meningkatkan kadar
kolesterol dalam darah, sehingga risiko terjadinya penyakit jantung dan
stroke juga akan meningkat.
o Kerusakan pembuluh darah.
o Meningkatnya risiko terkena kanker.
o Berat badan mudah naik turun.
Protein
Kekurangan protein dapat terjadi bila asupan protein tidak cukup, atau bila
tubuh tidak bisa mencerna dan menyerap protein dengan baik. Sejumlah
dampak buruk yang dapat muncul akibat kekurangan protein adalah:
1. Kerontokan rambut
2. Gangguan fungsi otak dan kesehatan mental
3. Imunitas tubuh menurun.
4.Pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat
5. Proses penyembuhan luka menjadi lambat
Lemak
Tak hanya membuat tubuh gemuk, tumpukan lemak ini pun akan
meningkatkan risiko munculnya beberapa penyakit berbahaya,antara lain:
Penyakit jantung
Hipertensi
Diabetes
Kangker
Lever berlemak
Sulit bernapas
Nyeri lutut
Darah bergumpal
Vitamin
1. Osteoporosis
Osteoporosis disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan kalsium.Ini
mempengaruhi kesehatan tulang dan tulang belakang dan menyebabkan tulang
tidak sehat yang lebih rentan terhadap patah tulang dan cacat pada struktur
tulang belakang.
2. Anemia
Anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi
menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh.
Ini, pada gilirannya, menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan pucat di tubuh.
3. Gondok
Gondok terutama disebabkan oleh kekurangan yodium. Yodium penting
untuk metabolisme sel. Gondok menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang
menyebabkan hipotiroidisme, pertumbuhan yang buruk, dan keterbelakangan
mental.
4. Kebutaan Malam
Salah satu penyebab utama rabun senja adalah kekurangan vitamin A.
Dalam kondisi yang parah, rabun senja juga bisa menyebabkan hilangnya
penglihatan.
5. Depresi
Ada beberapa kekurangan nutrisi yang dapat menyebabkan depresi.
Kekurangan vitamin D, asam lemak omega-3, magnesium, vitamin B kompleks,
folat, dll., Semuanya dapat menyebabkan perkembangan depresi.
6. Penyakit Beri
Beri-beri disebabkan oleh kekurangan vitamin B1. Beberapa gejalanya
termasuk degenerasi otot, koordinasi otot yang berubah, dan masalah
kardiovaskular.
Mineral
1. Kekurangan zat besi
menyebabkan anemia defisiensi besi. Gejalanya meliputi:
badan lesu dan letih,
kulit tampak pucat,
sering sakit kepala atau pusing,
nyeri dada,
tangan dan kaki terasa dingin, serta
kuku menjadi rapuh.
2. Kekurangan kalsium
Tanda-tandanya antara lain:
badan lesu,
nafsu makan menurun,
detak jantung tidak beraturan,
mati rasa,
kram otot, dan
rasa menggelitik pada jari.
3. Kekurangan kalium
Gejala kekurangan kalium yang dapat timbul meliputi:
kram atau lemah otot,
kelumpuhan pada otot usus,
sembelit,
sakit perut, dan
perut kembung.
4.Kekurangan magnesium
kondisi ini bisa menimbulkan gejala yang lebih berat berupa:
kram otot,
mati rasa,
sensasi menggelitik pada tubuh,
kejang, hingga
denyut jantung tidak teratur.
5. Kekurangan zinc
Kekurangan zinc bisa menurunkan nafsu makan serta memengaruhi
kemampuan Anda dalam mencium bau dan mengecap rasa. Bila dibiarkan terus-
menerus, fungsi kekebalan tubuh dan pertumbuhan Anda mungkin akan
terganggu.
A.Karbohidrat
Hal pertama yang harus dilakukan ketika mengalami kekurangan karbohidrat
adalah memenuhi asupan karbohidrat harian, dengan cara:
Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan segar. Buah dan sayuran juga
mengandung banyak serat, yang bisa membuat Anda kenyang untuk
waktu lebih lama.
Mengonsumsi beragam makanan sehat dengan gizi seimbang, artinya
harus mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, vitamin,
mineral, serat, dan cairan dalam jumlah yang cukup.
Mengonsumsi susu dan produk-produk olahannya. Selain sebagai sumber
karbohidrat, susu juga merupakan sumber protein, vitamin, dan kalsium
yang sangat baik.
Mengonsumsi makanan yang terbuat dari gandum utuh atau bekatul.
Membatasi asupan karbohidrat sederhana. Karbohidrat jenis ini banyak
terdapat dalam makanan manis, seperti eskrim atau permen.
B. Protein
1) Memberikan makanan yang mengandung banyak protein bernilai biologik
tinggi, tinggi kalori, cukup cairan, vitamin dan mineral.
2) Makanan harus dihidangkan dalam bentuk yang mudah dicerna dan
diserap.
3) Makanan diberikan secara bertahap, karena toleransi terhadap makanan
sangat rendah. Protein yang diperlukan 3-4 gr/kg/hari, dan kalori 160-175
kalori.
4) Antibiotik diberikan jika anak terdapat penyakit penyerta.
5) Tindak lanjut berupa pemantauan kesehatan penderita dan penyuluhan
gizi terhadap keluarga.
C. Lemak
Baca label kandungan nutrisi yang biasanya tertera pada kemasan produk
sebelum Anda membelinya. Untuk pria, disarankan tidak mengonsumsi
lebih dari 30 gram lemak jenuh setiap harinya, sedangkan wanita tidak
lebih dari 20 gram.
Hindari memasak dengan cara digoreng dan usahakan untuk mengolah
makanan dengan cara dipanggang, direbus, dan dikukus. Misalnya, jika
terbiasa masak ayam goreng, Anda bisa mengolahnya menjadi pepes atau
soto.
Konsumsi daging tanpa lemak. Anda bisa membuang lemak yang masih
menempel pada daging sebelum mengolahnya.
Pilih produk olahan susu dengan kandungan lemak rendah, seperti
yoghurt atau susu rendah lemak.
Pilih minyak sehat, seperti minyak zaitun atau minyak jagung, untuk
memasak atau mengolah makanan.
Tambahkan buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan pada menu
makan Anda untuk memenuhi asupan nutrisi sehari-hari.
Hindari makanan bersantan yang biasanya mengandung lemak jenuh
tinggi. Utamakan untuk memilih hidangan sayur, ikan, dan daging ayam
dibandingkan daging merah.
Konsumsi telur rebus lebih baik daripada telur celpok atau dadar yang
digoreng.
Bila Anda penggemar kopi, hindari menambahkan krim atau susu ke
dalamnya.
Untuk camilan, pilihlah buah-buahan atau kacang-kacangan daripada
cokelat, donat, atau biskuit.
D. Vitamin
1. Osteoporosis,Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk
mengelola dan mengendalikan osteoporosis adalah menghindari merokok
dan konsumsi alkohol yang berlebihan, berhati-hati dan hindari jatuh,
tambahkan kalsium dan vitamin D dalam makanan Anda, olah raga angkat
beban secara teratur, seperti jalan kaki dan olah raga untuk meningkatkan
kelenturan dan keseimbangan, seperti yoga.
2. Kebutaan malam, Memasukkan makanan yang kaya vitamin A seperti
wortel dan sayuran berdaun hijau bisa mencegah gangguan ini.
3. Penyakit beri, Sumber seperti daging,telur,biji-bijian,dan kacang-kacangan
kaya akan tiamin atau vitamin B1 dan dapat membantu mengelola
timbulnyamasalahkesehatan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Zat gizi adalah zat kimia yang dapat digunakan oleh organisme untuk
mempertahankan kegiatan metabolisme tubuhnya.Seperti yang kita ketahui
sumber utama energi berasal dari zat gizi. Energi yang diperlukan tubuh untuk
mengerjakan pekerjaan merupakan tambahan terhadap energi metabolisme
basal. Bila tubuh seseorang kekurangan energi maka kemampuan fisiknya untuk
melakukan aktivitas kerja akan berkurang sehingga produktivitas kerja akan
menurun.
Pekerja perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup dan sesuai dengan jenis
atau beban pekerjaan yang dilakukannya. Kekurangan nilai gizi pada makanan
yang dikonsumsi tenaga kerja sehari-hari akan membawa akibat buruk terhadap
tubuh, seperti: pertahanan tubuh terhadap penyakit menjadi menurun,
kemampuan fisik kurang, berat badan menurun, badan menjadi kurus, muka
pucat kurang bersemangat, kurang motivasi, bereaksi lamban dan apatis dan
lain sebagainya. Dalam keadaan yang demikian itu tidak bisa diharapkan
tercapainya efisiensi dan produktivitas kerja yang optimal.
Berdasarkan uraian di atas, maka gizi merupakan suatu zat yang terdapat
dalam makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein,vitamin, dan
mineral yang penting bagi manusia untuk pertumbuhan dan perkembangan
manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai penyedia energi untuk
melakukan aktivitas sehari-hari.
3.2. Saran
Orang yang mempunyai status gizi normal hendaknya mempertahankan
dengan cara makan-makanan yang cukup sehingga memperoleh semua zat gizi
yang diperlukan untuk pertumbuhan.Sedangkan tenaga kerja yang mempunyai
status gizi gemuk dan kurus hendaknya menerapkan pola hidup sehat dengan
cara makan makanan yang cukup sesuai dengan jenis pekerjaan ukuran sedang
yang membutuhkan gizi senilai 3000 kalori per harinya sehingga memperoleh
semua zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan serta berolahraga secara
teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Ayu Bulan Febry Kurnia, Puji astuti, Nurul Dan Fajar, I. (2012). Ilmu Gizi
Untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Dewi, S. R. (2013). Hubungan Antara Pengetahuan Gizi, Sikap Terhadap Gizi
dan Pola Konsumsi Siswa Kelas XII Program Studi Pendidikan Teknik Boga Di
SMK Negeri 6 Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Teknik Boga. Fakultas
Teknik. Universitas Negeri Yogyakarta.
Dieny, F. F. (2014). Permasalahan Gizi Pada Remaja Putri. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Fitriana, A., Nusa Andar, & Adi, A. C. (2013). Hubungan Faktor Perilaku,
Frekuensi Konsumsi Fast Food, Diet Dan Genetik Dengan Tingkat Kelebihan
Berat Badan. Media Gizi Indonesia, 9 No.1, 20–27.
Gharib, N., & Rasheed, P. (2011). Energy and macronutrient intake and dietary
pattern among school children in Bahrain : a cross-sectional study. Nutrition
Journal, 10(1), 62. https://doi.org/10.1186/1475-2891-10-62
Hedrayati, Salmiah dan Rauf, S. (2010). Pengetahuan Gizi Pola Makan Dan
Status Gizi Siswa SMP Negeri 4 Tompobulu Kabupaten Semarang. Media Gizi
Indonesia, IX, 33–40.
Horne, P.J.; Greenhalgh, J.; Erjavec, M.; Lowe, C.F.; Viktor, S.; & Whitaker, C.J..
2010. Increasing Pre-school Children’s Consumption of Fruit and Vegetable, a
Modeling amd Rewards Intervention. Appetite, 56, (2) 375-385.
Irawati, A. 1992. Pengetahuan Gizi Murid SD dan SMP di Kodya Bogor. Bogor:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan
RI.
Irianto, D. P. (2006). Panduan Gizi Lengkap (Keluarga Dan Olahragawan)
(Cet.1). Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Istiany, A. & R. (2013). Gizi Terapan. Bandung: Grafindo Persada.