Teknologi pangan mempengaruhi perilaku konsumen dan kebiasaan makan. Faktor internal dan eksternal mempengaruhi perilaku konsumen dan kebiasaan makan, seperti budaya, sosial, ekonomi, dan teknologi. Perkembangan teknologi informasi telah mengubah pola makan masyarakat menjadi lebih sehat.
100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
585 tayangan2 halaman
Teknologi pangan mempengaruhi perilaku konsumen dan kebiasaan makan. Faktor internal dan eksternal mempengaruhi perilaku konsumen dan kebiasaan makan, seperti budaya, sosial, ekonomi, dan teknologi. Perkembangan teknologi informasi telah mengubah pola makan masyarakat menjadi lebih sehat.
Teknologi pangan mempengaruhi perilaku konsumen dan kebiasaan makan. Faktor internal dan eksternal mempengaruhi perilaku konsumen dan kebiasaan makan, seperti budaya, sosial, ekonomi, dan teknologi. Perkembangan teknologi informasi telah mengubah pola makan masyarakat menjadi lebih sehat.
Teknologi pangan mempengaruhi perilaku konsumen dan kebiasaan makan. Faktor internal dan eksternal mempengaruhi perilaku konsumen dan kebiasaan makan, seperti budaya, sosial, ekonomi, dan teknologi. Perkembangan teknologi informasi telah mengubah pola makan masyarakat menjadi lebih sehat.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
TEKNOLOGI PANGAN DAN PERILAKU KONSUMEN
A. TEKNOLOGI KEBIASAAN MAKAN
1. Pengertian Teknologi Pangan
Teknologi pangan adalah suatu teknologi yang menerapkan ilmu pengetahuan tentang bahan pangan guna memperoleh manfaat seoptimal mungkin sekaligus dapat meningkatkan nilai tambah dari pangan tersebut.
2. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
a. Faktor dalam diri pribadi seorang konsumen o Demografis, Psikologis, dan kepribadian o Motivasi konsumen o Pengetahuan Konsumen o Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen b. Faktor yang berasal dari lingkungan o Budaya, etnisitas, dan kelas social o Keluarga dan tetangga o Kelompok dan pengarus personal
4. Perilaku Konsumen Terhadap Kemajuan Teknologi
Teknologi informasi yang perkembangannya sangat pesat membuat perubahan yang sangat signifikan terhadap perilaku konsumen. Akibat perkembangan itu perilaku konsumen telah merubah ke arah modernisasi. Perkembangan-perkembangan tersebut secara otomatis mempengaruhi perilaku, kebiasaan, kegiatan masyarakat yang notabenenya adalah konsumen. Pada ada zaman modern ini semua kalangan bisnis memanfaatkan perilaku konsumen untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
5. Pengertian Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan suatu kebiasaan yang mengacu pada mengapa dan bagaimana orang makan, apa saja yang mereka makan dan dengan siapa mereka makan, serta mereka memperoleh makanan tersebut. Dan dipengaruhi oleh individu itu sendiri, social, budaya, keagamaan, ekonomi, lingkungan, dan faktor politik. Kebiasaan sendiri berarti pola perilaku yang diperoleh dari praktik yang berulang-ulang. Sedangkan kebiasaan makan adalah suatu pola perilaku konsumsi pangan yang diperoleh karena terjadinya berulang-ulang.
6. Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan
a. Faktor Rumah dan Keluarga b. Faktor masyarakat c. Faktor pribadi d. Faktor konsumsi pangan e. Faktor preferensi pangan f. Soaial budaya pangan
5. Kaitan Teknologi Pangan dan Perilaku Konsumen Dilihat dari Kebiasaan
Makan Perkembangan teknologi diantaranya teknologi pengolahan dan teknologi informasi, telah mengakibatkan perubahan kebiasaan makan terutama di negara maju dan masyarakat kota besar di negara berkembang. Mereka mulai menyadari pentingnya makan sehat, aman, bergizi, dan halal. Trend perubahan pola makan ini berpengaruh pula pada teknologi pengolahan makanan. Rantai penyediaan makanan masyarakat perdesaan umumnya sangat pendek sehingga pemakaian bahan kimia sangat jarang. Mereka biasanya memasak makanan yang diambil langsung dari kebun. Golongan masyarakat ini memiliki resiko kecil terhadap bahan kimia berbahaya. Yang mulai celaka adalah masyarakat urban yang memang tidak memiliki waktu untuk memasak, sehingga selalu beli makanan jadi. Apalagi konsumen yang berdaya beli rendah, mereka akan mencari makanan yang rentan bahan kimia sintetis berbahaya. Untuk kalangan masyarakat modern, mereka sebagai kaum berpendidikan dengan daya beli tinggi sehingga telah memiliki kesadaran untuk mengakses makanan sehat dan bergizi tinggi.