Tugas 3 Teknik Eksplorasi UNP

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Tugas 3 Teknik Eksplorasi

Nama : Muhammad Ridho Dawaci

Nim : 1904108010038

Matkul : Teknik Eksplorasi


Asal Universitas : Universitas Syiah Kuala

Artikel 1

1. Judul : Identifikasi Bahan Galian Dalam Metode Eksplorasi Awal

2. Penulis : Firdaus Maskuri

3. Tahun : 2010

4. Volume : Vol.2 No. 5

5. Nama Jurnal : Metode Eksplorasi Awal " MTG " 2.5

6. Jenis Jurnal : Jurnal Ilmiah

7. Latar Belakang :
Analisa interpretasi geologi merupakan dasar untuk menentukan dan
mengetahui proses-proses geologi yang berkembang di daerah telitian. Analisa
geologi terdiri dari beberapa tahapan yaitu interpretasi peta topograli dan peta
geologi yang mengacu pada hasil pengamatan secara visual di lapangan.
Analisa ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara visual di
lapangandan didukung dengan mengkaji peta topografi untuk mengetahui
kelerengan dan dapat dinteprestasikan suatu struktur kelurusan. Dari analisa
geologi ini dapat diketahui intensitas struktur kelurusan dan kelerengan pada
daerah telitian, sehingga dapat menginterprestasikan secara umum penyebaran
batuan danpembentukan kandungan-kandungan mineral.Analisa Petrologi
dilakukan pada masing-masing contoh batuan yang diambil langsung dari
lapangan secara megaskopis, Maksud dan tujuan dari analisa ini adalah untuk
mengamati dan mendapatkandata batuan secara megaskopis seperti warna
batuan yang lapuk, yang masih segar (fresfi), maupun yang akan menjadi soil,
tekstur, ukuran butir, dan lain-lain. Data Mapping Surface adalah data hasil
pengamatan lapangan, analisa secara megaskopis pada sample batuan, serta
intepretasi tehadap peta geologi, danpeta topografi yang hasilnya berupa
kandungan mineral yang terdapat pada batuan sehingga nantinya akan di buat
peta geologi, serta prediksi kandungan bahan galian

8. Abstrak :
Stratigrafi daerah penelitian tersusun oleh intrusi diorit dan
granodiarit tersebar kurang dari 50 meter yang umumnya terdiri dari diorit,
porfir dioit, mikrodiorit, dan granidiorit menerobas Formasi Tinombo dan
menempati morfologi dataran menengah dan perbutan bergelombang; oleh
serpih, batupasir, konglomerat batugamping, dan batuan gunung api (Formasi
Tinombo Ahlburg 1913) yang diendapkan dilingkungan laut; oleh konglomerat,
batupasir, lempung, dan batugamping(Formasi Molasa Sarasrn 1901) menindih
secara tidak selaras Formasi Tinombo; dan oleh alluvium dan endapan pantai
seperti kerikil, pasir, lumpur, batugamping koral yang terbentuk dilingkungan
sungai , delta dan laut dangkal. Merupakan sedimen termuda didaerah inidan
berumur Holosen.Hasil pembahasan menunjukkan bahwa daerah penelitian
berpotensi mineral logam sepefti mineral piit, kalkopirit, mangan, besl emas,
tedihat pada singkapan batuan yang mengandung urat-urat kwarsa yang
termineralisasi dan penyebaran alterasi seperti silisifikasi, propilitik, argilik, dan
intrusi batuan beku yang sudah mengalami mineralis

9. Konten :
Detail mapping dilakukan oleh geologist dengan jalan melalui setiap
sungai dan mengambii setiap sampel dari tiaptiap sungai yang ada di daerah
kapling tersebut. Semua data harus di petakan. Alat-alat yang digunakan untuk
pemetaan ini adalah peta topografi yang sudah dimodifikasi, kompas, Ayakan
bedimen , spidol, GpS, dan plastik sampel. Mapping yang dilakukan dengan
pengambilan sampel-sampel pada batuan out crop, stream sedimen dengan skata
1:25.000 serta mencari Zona alterasi-alterasi yang terdapat pada lokasi
penelitian, dengan maksud agar hasil mapping tersebut dapat di gunakan
sebagai acuan dalam pembuaian peta geologi local, dan penyebaran batuan
maupun soil serta pembuatan peta morfologi agar dapat memudahkan peneliti
dalam penentuan batuan dasar yang mengandung miner-mineral bijih seperti,
Emas (Au) Besi (Fe) Pirit, Kalcopirit, serta kandungan mineral bijih lainya.
Pada saat pengambilan sampel, posisisungainya harus berada pada lokasi
penelitian serta wilayah konsesnsi perusahan sebagai pemilik/kuasa, seperti
halnya bataspaling tepi dari Kuasa Pertambangan, pengambila sampel Stream
Sedimen harus di lakukan dari halir sampai ke hulu sungai . Selain ekslorasi
dengan metode mapping, metode stream sedimen pun digunakan pada
eksplorasi ini, hal ini dapat di lakukan agar proses eksplorasi
mineral-mineral bijih yang lapuk ataupu tererosi dan teransport melalui sungai
dan diendapkan pada badan sungai tersebut,sehingga dapat dengan mudah
menentukan batuan outcrop yang mengandung mineral mineral bijih tersebut,
stream sedimen di lakukan dengan metode mengambil lumpur-lumpur butiran
pasir yang sangat halus kemudian seampel tersebut di masukan pada plastik
sampel kemudia di beri kode pada sampel tersebut, kemudia sampel tersebut di
keringkan lalu dianalisa dan ditentukan kandungan kimia pada sampeltersebut.
Pola aliran Arah, ukuran, kualitas air dan kejernihan untuk planning selanjutnya
dalam penentuan fly camp dan program drilling) dan seberapa jauh sungai
tersebut memotong batuan dasar plus ienis Bedrock-nya. Peralatan yang dipakai
adalah GPS dan kompas.

10. Kesimpulan :
Potensi mineral logam pada daerah telitian adalah, mineral pirit,
kalkopirit, mangan, besi, emas, sebagai sumber mineral berharga jelas
keberadaanya danpenyebarannya, hal ini dapat dilihat dari singkapan batuan
yang mengandung urat-urat kwarsa yang termineralisasi dan penyebaran
alterasi. Alterasi yang berkembang pada daerah telitian adalah silisifikasi,
propilitik, argilik, dan intrusi batuan beku yang sudah mengalami mineralisasi.
Alterasi silisifikasi terdapatpada morfologi bukit atau di lereng-lereng bukit,
sedangkan alterasi propilitik berkembang membentuk seperti urat-urat yang
mempunyai ketebalan 1-30 cm.Sedangkan alterasi argilik keterdapatanya
setempat-tempat penyebaranya sangat sedikit sekali penyebaran argilik seluas 2
meter . Bahan galian yang terdapat pada daerah telitian di, dominasi oleh Bahan
Galian Mtal (Golongan B)yaitu Emas. Emas yang terdapat pada daerah ini
merupakan hasil endapan placer yang di jumpai pada setiap aliran sungai yang
mengalir melalui daerah telitian, ini merupakan endapan sekunder karena
materialnya berupa material lepas

11. Opini :
Dengan adanya Jurnal ini maka kita tau bagaimana caranya melakukan
pemetaan pada lokasi yang terdapat potensi sumberdaya dan juga cara
melakukan eksplorasi awal pada tahapan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai