Komunikasi Pada Kasus Komplek Disabilitas

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 37

KOMUNIKASI PADA KASUS KOMPLEK & DISABILITAS

Dheska Arthyka Palifiana, SST, M.Kes


Apa itu Komunikasi?
➢ Proses pertukaran→ Penyampaian →
Penerimaan berita, ide atau informasi
dari seseorang kepada orang lain
➢ Tujuan Komunikasi :
1) Menyampaikan ide/informasi/berita
2) Memengaruhi orang lain
3) Mengubah perilaku orang lain
4) Memberikan Pendidikan
5) Memahami (ide) orang lain
Elemen Komunikasi
Apa itu Komunikasi
Terapeutik?
➢ Komunikasi interpersonal antara bidan
dan klien yg dilakukan secara sadar
Ketika bidan dan klien saling
memengaruhi dan memperoleh
pengalaman Bersama yg bertujuan utk
membantu mengatasi masalah klien
serta memperbaiki pengalaman
emosional klien yg pada akhirnya
mencapai kesembuhan klien
Tujuan Komunikasi Terapeutik
➢ Membantu mengatasi masalah klien u/
mengurangi beban perasaan dan pikiran
➢ Membantu mengambil Tindakan yg
efektif u/ klien
➢ Memperbaiki pengalaman emosional
klien
➢ Mencapai tingkat kesembuhan yg
diharapkan
Tujuan Komunikasi Terapeutik
➢ Membantu mengatasi masalah klien u/
mengurangi beban perasaan dan pikiran
➢ Membantu mengambil Tindakan yg
efektif u/ klien
➢ Memperbaiki pengalaman emosional
klien
➢ Mencapai tingkat kesembuhan yg
diharapkan
Fase Hubungan & Komunikasi
Terapeutik Bidan-Klien
Fase Pra Interaksi

Fase
Orientasi/Introduksi

Fase Kerja

Fase Terminasi
Fase Pra Interaksi
➢ Fase persiapan yg dpt dilakukan bidan sebelum
berinteraksi & berkomunikasi dgn klien
➢ Pada fase ini bidan mengeksplorasi perasaan,
fantasi & ketakutan sendiri, mengnalisis kekuatan
& kelemahan professional diri.
➢ Contoh pertanyaan bidan kpd diri sendiri sbb:
1) Apa yg akan saya tanyakan saat bertemu nanti?
2) Bagaimana respon saya selanjutnya?
3) Bagaimana tingkat kecemasan saya?
Fase Orientasi/Introduksi

➢ Fase awal interaksi antara bidan dan klien yg


bertujuan utk merencanakan apa yg akan
dilakukan pada fase selanjutnya (membina hub slg
percaya)
➢ 3 kegiatan utama yg hrs dilakukan bidan dalam
fase ini :
1) Memberikan salam terapeutik →
Assalamualaikum, selamat pagi dsb
2) Evaluasi & Validasi perasaan klien → Bagaimana
perasaan ibu hari ini? Ibu tampak segar hari ini?
3) Melakukan kontrak hubungan dgn klien meliputi
kontrak tujuan interaksi, kontrak waktu dan kontrak
tempat → “Tujuan saya dtg kesini adalah
membantu ibu menemukan masalah yg membuat
ibu selalu merasa tdk nyaman selama ini?”,
“Menurut ibu, berapa lama waktu yg akan kita
butuhkan utk tujuan ini? Bagaimana kalau 15
menit?”. “Untuk tempat didalam ruang ini saja atau
di taman belakang?”
Fase Kerja
➢ Fase terpenting karena menyangkut kualitas
hubungan bidan-klien dlm asuhan kebidanan.
➢ Pada fase ini, bidan tdk hanya mencapai tujuan yg
telah diinginkan Bersama, ttpi bertujuan untuk
memandirikan pasien.
➢ Contoh : “Saya akan memasukkan jarum infus ini
ke pembuluh darah di tangan ibu”. “ ibu akan
merasakan sakit sedikit dan tidak perlu khawatir”
Fase Terminasi
➢ Pada fase ini, bidan memberi kesempatan kpd
klien utk mengungkapkan keberhasilan dirinya
dlm mencapai tujuan terapi & ungkapan
perasaannya → selanjutnya bidan
merencanakan tindak lanjut pertemuan &
membuat kontrak pertemuan selanjutnya dgn
klien
➢ 3 komponen utama yg hrs dilakukan bidan pada
fase ini :
1) Melakukan Evaluasi subjektif & objektif
2) Merencanakan tindak lanjut interaksi
3) Membuat kontrak dgn klien u/ melakukan
pertemuan selanjutnya
➢ Evaluasi Subjektif & Objektif → “Bagaimana
perasaan ibu setelah kita diskusi tentang masalah
yg ibu hadapi?” “ Coba sebutkan masalah yg ibu
hadapi terkait dgn keluarga ibu?”
➢ Rencana Tindak Lanjut → “Baik, ibu, saya
cukupkan pertemuan kita hari ini, tidak terasa
bahwa waktu kita sudah berlangsung 15 menit.
Rencana selanjutnya setelah ini adlh menentukan
alternatif penyelesaiin masalah yg ibu hadapi &
pengambilan keputusan u/ solusi”
➢ Kontrak yg akan datang → “Terkait dgn rencana
tsb, saya akan dtg lagi bsk hari selasa pkl 09.00,
saya akan datang di tempat ini lagi. Selamat
istirahat & assalamualaikum selamat siang.
Format Strategi Pelaksanaan
Komunikasi
KOMUNIKASI SEBAGAI ELEMEN TERAPI

Senyum
Kesabaran
Komunikasi Kelembutan
Bidan Kata2 yg menyejukkan
dan jelas

Meningkatk Mempengaruhi
an derajat perilaku klien u/
kesehatan berbuat lebih baik
Sikap (Kehadiran) secara FIsik

• Berhadapan → menghadap klien, tdk


membelakangi/duduk menyamping (arti nya
saya siap membantu anda)
• Mempertahankan kontak mata → artinya
bidan & klien pada posisi yg sama berarti
menghargai klien & menyatakan keinginan
untuk tetap berkomunikasi
• Membungkuk kearah klien → menunjukkan
keinginan u/ mengatakan/mendengarkan
sesuatu
• Mempertahankan sikap terbuka → tidak melipat
kaki/tangan (menunjukkan keterbukaan bidan dlm
berkomunikasi)
• Tetap relaks → dpt mengontrol keseimbangan
antara ketegangan & relaksasi dlm memberikan
respon pd klien
• Berjabat tangan → menunjukkan perhatian &
memberikan kenyamanan pd pasien
Sikap bidan (secara fisik) dlm
Komunikasi
Komunikasi pada Kasus Komplek &
Disabilitas
Komunikasi pada tahap pengkajian

Komunikasi pada tahap diagnose


kebidanan

Komunikasi pada tahap


perencanaan

Komunikasi pada tahap


implementasi

Komunikasi pada tahap evaluasi


Komunikasi Terapeutik pada Tahap
Pengkajian
Bidan menggunakan
Pengkajian kemampuan verbal/non
verbal dlm pengkajian

Keterampilan komunikasi bidan tahap


Interpretasikan
pengkajian akan sgt menentukan
hasil pengamatan
kelengkapan data yg diperolehnya & akan
dlm bentuk
menentukan proses selanjutnya
masalah

• Data terkumpul
Dokumentasika &
n dlm bentuk komunikasikan
tulisan dgn pasien
Bentuk2 Komunikasi pada
Tahap Pengkajian

Wawancara/Interview

Pemeriksaan Fisik &


Observasi

Pengumpulan Data
dari Dokumen Lain
Wawancara/Interview

Proses transaksi antara 2


org yg mempunyai tujuan Interaksi tatap muka (face
spesifik, serius & penuh arti to face)

Menggunakan
Bidan dpt memperoleh data komunikasi verbal/non
langsung dari pasien verbal u/ menggali data
yg diwawancara
Wawancara/Interview

Untuk memperoleh data ttg


Riwayat penyakit klien, Menggunakan Teknik
keluhan utama dsb pertanyaan terbuka

Utk mengklarifikasi,
memberikan feedback,
mengulang, memfokuskan, Menggunakan Teknik2
komunikasi yg lain
atau mengarahkan agar
jawaban klien sesuai dgn
tujuan wawancara
Contoh Kasus Abortus Inkomplet
• Seorang perempuan umur 28 tahun, G1P0A0
hamil 12 minggu datang ke Puskesmas dengan
keluhan keluar gumpalan darah dari jalan lahir.
Hasil anamnesis : nyeri perut, gumpalan darah
sebesar ibu jari. Hasil pemeriksaan: TD 120/80
mmHg, N 80x/menit, P 22 x/menit, S 36,8⁰C,
hasil pemeriksaan inspekulo terdapat sisa
jaringan.
Fase Orientasi

1) Salam Terapeutik : “Selamat pagi bu, saya


bidan Dheska yang bertugas pada pagi hari ini.
Ada yang bisa saya bantu?, Terimakasih ibu
telah mempercayakan kami utk membantu
mengatasi masalah ibu”
2) Evaluasi & Validasi : “ Bagaimana perasaan ibu
sekarang? (tunggu jawaban klien). “ Saya lihat
ibu sangat tertekan & menderita atas masalah
ini”.
3) Kontrak : “ Saat ini saya akan mengumpulkan
data terkait dengan keluhan yang ibu alami, saya
membutuhkan informasi tentang kapan gumpalan
darah keluar, asal mula gumpalan darah keluar,
nyeri perut dibagian mana. Waktu yang saya
butuhkan adalah 15-20 menit”.
Fase Kerja
“ Apakah yg ibu rasakan sekarang?” “ Jelaskan
bagaimana asal mula bisa terjadi perdarahan?”
(tunggu respon klien).

“Apakah tindakan yang sudah ibu lakukan selama


dirumah?” (tunggu respon klien).
Fase Terminasi : Evaluasi Subjektif

1) Obyektif : “Bagaimanakah perasaan ibu


sekarang? (tunggu respon pasien).
“Berdasarkan data hasil anamnesa dapat kita
identifikasi Bersama bahwa ibu mengalami
keguguran dan masih ada sisa jaringan yang
tertinggal”.
2) Kontrak yg akan datang : “Baiklah bu. Saya
akan berkonsultasi dgn dokter dan 10 menit
lagi saya akan Kembali untuk melakukan
tindakan sesuai hasil kesepakatan dengan
dokter”
3) Kontrak yang akan datang : “Ibu, berdasarkan
hasil konsultasi dengan dokter maka akan
dilakukan USG dan tindakan kuretase. Sekarang
saya akan memasang infus pada tangan ibu”.
Pemeriksaan Fisik & Observasi

Meminta izin, memeriksa,


Mengobservasi ekspresi
memfokuskan
wajah (menyeringai kesakitan,
pemeriksaan sesuai menangis, pucat dll)
keluhan klien

Teknik Komunikasi yg
digunakan bidan adlh Bentuk non komunikasi
klarifikasi & berbagi verbal dan mencatat dlm
persepsi rekam medis pasien
• Px fisik & observasi dilakukan bersamaan dgn
wawancara / setelah kegiatan wawancara
selesai→ strategi pelaksanaan komunikasi dpt
menyatu dgn SP komunikasi saat wawancara.
• Contoh komunikasi fase kerja :
→Sambil melakukan palpasi perut klien, bidan
berkata “ Apakah didaerah sini yg terasa nyeri yg
menyebabkan perdarahan?”. “Saya lihat ibu
tampak sangat khawatir dan tertekan dengan
kondisi ibu sekarang”.
Pengumpulan Data Dari Dokumen Lain

• Bidan menggunakan catatan medik,


laboratorium, USG dll sebagai bentuk
komunikasi tertulis dgn anggota tim Kesehatan
lain u/ melengkapi dan mengklarifikasi data yg
diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik &
observasi.
Komunikasi Pada Tahap DIagnosis

• Klarifikasi data dan melakukan analisis


sblm menentukan masalah klien,
selanjutnya mendiskusikan dgn klien
• Contoh komunikasi:
“ Berdasarkan data yg saya peroleh melalui
pemeriksaan fisik & anamnesa terkait
keluhan yg menyebabkan ibu ke RS saya
menyimpulkan bahwa ibu mengalami
keguguran, saya akan berkolaborasi dgn
dokter untuk tindakan selanjutnya”/
Komunikasi Pada Tahap
Perencanaan
• Merumuskan tujuan kebidanan & menetapkan
kriteria keberhasilan, merencanakan asuhan
kebidanan & tindakan kolaboratif yg akan
dilakukan
• Contoh Komunikasi:
“ berdasarkan masalah kebidanan yg sudah di gali,
selanjutnya saya kolaborasikan dgn dokter
kandungan saya sampaikan tindakan yang akan
dilakukan adalah kuretase”
Komunikasi Pada Tahap
Implementasi

• Komunikasi/diskusi dgn para professional


Kesehatan lain dlm rangka u/ memberikan
penanganan yg adekuat kpd klien.
• Contoh komunikasi :
“ tadi sdh saya sampaikan ibu akan dikuret, dan
skrg saya akan melakukan pemasangan infus untuk
memenuhi kebutuhan cairan ibu. Saat pemasangan,
ibu akan merasa sakit sedikit waktu jarum infus
dimasukkan ke pembuluh darah. Apakah ibu siap?”.
Komunikasi pada Tahap Evaluasi

• Bidan menilai keberhasilan dari asuhan &


tindakan kebidanan yg telah dilakukan.
• Semua hasil dicatat dalam buku catatan
perkembangan perawatan klien
• Disampaikan hasil perawatan kepada klien.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai