Etika Manajemen Dalam Pendidikan Kelompok 5-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

ETIKA MANAJEMEN DALAM PENDIDIKAN

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Semester Ganjil

Mata Kuliah :

ETIKA MANAJEMEN

Minggu, 07 November 2021

Dosen Pengampu : Khosyim Mawardi, M. Pd

Disusun Oleh :

1. Ade Irvan ( 2020 11 0001 )


2. Atika Nurmahfiroh ( 2020 11 0005 )
3. Bambang Irawan ( 2020 11 0006 )
4. Dimas Jaka Arums ( 2020 11 0007 )
5. Janatul Khoiriyah ( 2020 11 0011 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AS-SHIDDIQIYAH
LEMPUING JAYA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah – Nya, serta bimbingannya, akhirnya penulisan makalah ini dapat
selesai. Sholawat serta salam senantiasa kita limpahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW.

Penulisan makalah ini guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Madrasah. Dan dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa sesuai dengan
kemampuan dan pengeahuan yang terbatas, makalah yang berjudul “Etika Manajemen
Dalam Pendidikan)” ini masih jauh dari kata sempurna.

Saya berharap dari makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
pembaca dan penulis. Demikian makalah ini saya susun, kritik serta saran yang
membangun sangat diharapkan untuk melengkapi makalah ini, saya ucapkan terima
kasih.

Lempuing Jaya, Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................. 1

C. Tujuan Masalah.................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Pendidikan.............................................................. 2

B. Ruang Lingkup Etika Pendidikan...................................................... 4

C. Obyek Etika Pendidikan.................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika Pendidikan dalam arti luas memiliki tujuan menciptakan generasi yang
emansipatoris, terbebas dari belenggu keterbelakangan serta berbagai problem-
problem sosial dalam masyarakat yang dapat menyebabkan terhambatnya
kesejahteraan bersama. Dikarenakan hal tersebut maka diperlukan adanya suatu
sistem kenegaraan atau sistem poliltik yang mengatur pendidikan tersebut sesuai
dengan tujuan yang telah terjabarkan diatas.

Tujuan pendidikan menciptakan generasi yang cerdas, namun juga memiliki


etika (moral) yang dapat membantunya dalam bersosialisasi dalam masyarakat,
karena itulah pendidikan secara idealnya bersumber atas landasan lokal (lingkungan
dan situasi sekarang) berkaitan dengan kebutuhan masyarakatnya dan
memperhitungkan motif-motif sosial ekonomi, kultur dan politis yang terdapat pada
situasi tersebut. Sehingga dapat mempersiapkan individu untuk menghadapi masa-
masa yang akan terus berubah kedepannya. Dalam permasalahan diatas maka diangap
perlu untuk membahas etika pendidikan agar ketika kita menjadi insane
berpendidikan dapat diterima oleh masyarakat

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana  Pengertian Etika Pendidikan ?
2. Bagaimana Ruang Lingkup Etika Pendidikan ?
3. Bagaimana  Obyek Etika Pendidikan ?

C. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat lebih memahami tentang pengertian, ruang lingkup dan
obyek kajian Etika Pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Pendidikan
Istilah etika berasal dari bahasa yunani kuno, kata yunani ethos dalam bentuk
tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa, kebiasaan, adat, akhlaq,
watak, perasaan, cara berfikir. Dala bentuk jamak (ta etha) artinya adalah: adat
kebiasaan.1
Sedangkan Etika menurut para ahli sebagai berikut (Abuddin, 2000: 88-89):
1. Ahmad Amin berpendapat, bahwa etika merupakan ilmu yang
menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya
dilakukan manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di
dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa
yang harus diperbuat.
2. Soegarda Poerbakawatja mengartikan etika sebagai filsafat nilai,
kesusilaan tentang baik buruk, serta berusaha mempelajari nilai-nilai dan
merupakan juga pengatahuan tentang nilai-nilai itu sendiri.
3. Ki Hajar Dewantara mengartikan etika merupakan ilmu yang mempelajari
soal kebaikan (dan keburukan) di dalam hidup manusia semaunya,
teristimewa yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang dapat
merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang
dapat merupakan perbuatan.

Etika adalah ilmu yang membahas dan mengkaji secara kritis persoalan benar
dan salah secara moral tentang bagaiman harus bertindak dalam situasi konkrit, etika
berupa refleksi kritis untuk menentukan pilihan, sikap dan bertindak secara benar
ketika terjadi dilema dalam menentukan kegardaan moral yang sama-sama sah dalam
kehidupan. Sedangkan moral bukanlah ilmu untuk menelaah tetapi ia menjadi obyek
dari etika, ketika etika berfungsi sebagai ilmu yang menelaah.

Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia


untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaaan, dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu
masyarakat, didalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itu
sering di nyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia.
Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu usaha manusia melestarikan hidupnya.

1 K. bertens, Etika, (Jakarta :PT Gramedia pustaka utama 2001), hal 4

2
Istilah pendidikan ini menurut carter V. Good dalam “Dictionary of
Education “ di jelaskan sebagai berikut:
a) Seni praktek atau profesi sebagai pengajar (pengajaran).
b) Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-
prinsip dan metode-metode pengajaran pengawasan dan bimbingan murid;
dalam istilah luas digantikan dengan istilah pendidikan.2

Menurut Prof. Lodge dalam buku “philosophy of education” menyatakan


bahwa perkataan “pendidikan” dipkai kadang-kadang dalam arti yang lebih sempit.
Dalam pengatian yang lebih luas, semua pengalaman dapat di artikan sebagai
pendidikan seorang anak mendidik orang tuanya seperti halnya pula seorang murid
mendidik gurunya, bahkan seekor anjing mendidik tuannya. Segala sesuatu yang kita
katakana, pikiran atau kerjakan mendidik kita tidak berbeda dengan  apa yang
dikatakan  atau dilakukan sesuatu kepada kita, baik dari benda benda hidup maupun
dari benda benda mati. Dalam pengertian yang lebih luas ini hidup adalah pendidikan
dan pendidikan adalah hidup.

Sedangkan pengertian yang lebih sempit pendidikan dibatasi dengan fungsi


tertentu didalam masyarakat  yang terdiri dari penyerahan adat istiadat (tradisi) dgan
latar belakang sosialnya, pandangan hidup masyarakat itu kepada warga masyarakat
generasi berikutnya  dan demikian seterusnya. Dalam pengertian yang lebih sempit
ini, pendidikan berarti, bahwa prakteknya identik dengan “sekolah” yaitu pengajaran
formal dalam kondisi kondisi yang diatur.3

Etika pendidikan adalah suatu poses pendidikan berjalan sesuai etika di


masyarakat, sebab ketika suatu pendidikan berbeda dengan sistem yang berlaku di
masyarakat, maka pendidikan tersebut tidak akan bisa berkembang bahkan dijauhi
oleh masyarakat dan akhirnya akan kehilangan eksistensinya.

Antara etika dan pendidikan itu sangatlah erat dikarenakan etika itu mengakaji
bagaimana cara pembelajaran yang benar sedangkan pendidikan adalah usaha
manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam

2 Tim dosen FIP-IKIP Malang, pengantar dasar-dasar kependidikan (Surabaya: usaha


nasional 1988) hal 2-3
3 Tim dosen FIP-IKIP Malang, pengantar dasar-dasar kependidikan (Surabaya: usaha
nasional 1988) hal 5-6

3
masyarakat dan kebudayaaan, disini jelas disebutkan ketika seseorang ingin memiliki
pendidikan maka orang tersebut harus memiliki etika yang baik agar dapat diterima
oleh masyarakat.

B. Ruang Lingkup Etika Pendidikan


Menurut Mohd.Nasir Ibn Omar, lapangan kajian filsafat moral (etika) pada
masa itu berkisar pada persoalan-persoalan: sifat-sifat bajik dan kebhagiaan jiwa, tiga
daya jiwa dan pengaruhnya pada perilaku, kontrol jiwa atau penyucian jiwa mwlalui
ilmu pengetahuan, disiplin dan hubungannyaa dengan masyarakat sehingga jiwa
twrbebas dari segala kejahatan, mencapai kesempurnaan dan kabahagiaan yang
tertinggi.4

Ruang lingkup etika pendidikan tidak memberikan arahan yang khusus atau
pedomaan yang tegas terhadap pokok-pokok bahasannya, tetapi secara umum ruang
lingkup etika adalah sebagai berikut :
a) Sejarah tentang tingkah laku manusia
b) Cara-cara menghukum, menilai baik dan buruknya suatu pengajaran atau
pekerjaan
c) Etika menyelidiki faktor-faktor penting yang mencetak, mempengaruhi
dan mendorong lahirnya tingkah laku manusia, meliputi faktor manusia itu
sendiri, fitrahnya atau nalurinya, adat kebisaanya, lingkungannya,
kehendak, cita-citanya, suara hatinya, motif yang mendorongnya,
perbuatan dan masalah pendidikan
d) Etika menerangkan mana yang baik dan mana yang buruk. Menurut ajaran
islam 5etika yang baik itu harus bersumber pada al Qur’an dan hadits Nabi
e) Etika menegaskan arti dan tujuan hidup yang sebenarnya, sehingga
dapatlah manusia terangsang secara aktif mengerjakan kebaikan dan
menjauhkan segala kelakuan yang buruk dan tercela.

C. Obyek Etika Pendidikan

4 Amril M.,Etika Islam (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2002),2


5

4
Obyek Etika Pendidikan adalah setiap tingkah laku atau perbuatan manusia
yang berkaitan dengan norma yang belaku di masyarakat, sehingga dapat dikatakan
bahwasannya tingkah laku manusia itu, baik yang dapat diamati secara langsung
maupun tidak, dapat dijadikan sebagai bahan tinjauan, tempat penilaian terhadap
norma yang berlaku di masyarakat. Perbuatan menjadi obyek ketika etika mencoba
atau menerapkan teori nilai.

Perpaduan antara nilai dengan perbuatan sebagai pelaksanaannya


menghasilkan sesuatu yang disebut moral atau kesusilaan. Perbuatan yang dapat
dihubungkan dengan nilai etis adalah:

a) Perbuatan oleh diri sendiri baik dalam keadaan sadar maupun tidak.
b) Perbuatan oleh pengaruh orang lain bisa berupa saran, anjuran, nasehat,
tekanan, paksaan, peringatan, ataupun ancaman.

Menurut pendapat Dr. Achmad Amin yang mengemukakan bahwa perbuatan


yang dimaksud sebagai obyek etika ialah perbuatan sadar baik oleh diri sendiri atau
pengaruh orang lain yang dilandasi oleh kehendak bebas dan disertai niat dalam batin.

BAB III
5
PENUTUP

A. Kesimpulan
Istilah etika berasal dari bahasa yunani kuno, kata yunani ethos dalam bentuk
tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa, kebiasaan, adat, akhlaq,
watak, perasaan, cara berfikir. Dala bentuk jamak (ta etha) artinya adalah: adat
kebiasaan

Ahmad Amin berpendapat, bahwa etika merupakan ilmu yang menjelaskan


arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan manusia,
menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.

Pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk


membina kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaaan, dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu
masyarakat, didalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itu
sering di nyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia.
Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu usaha manusia melestarikan hidupnya.

Etika pendidikan adalah suatu poses pendidikan berjalan sesuai etika di


masyarakat, sebab ketika suatu pendidikan berbeda dengan sistem yang berlaku di
masyarakat, maka pendidikan tersebut tidak akan bisa berkembang bahkan dijauhi
oleh masyarakat dan akhirnya akan kehilangan eksistensinya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Amar,Isrofil.2009.Etika Politik Pendidikan Agama Islam.Jakarta:Prenada Media Group.


M,Amir.2002.Etika Islam.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
http://www.anneahira.com/etika-pendidikan.htm diambil ahad 29 desember 2013
K. bertens,2001 Etika, Jakarta :PT Gramedia pustaka utama
Noor syam. M, dkk 1988. Pengantar dasar dasar kependididkan , Surabaya: usaha
nasional

[1]K. bertens, Etika, (Jakarta :PT Gramedia pustaka utama 2001), hal 4


[2]Tim dosen FIP-IKIP Malang, pengantar dasar-dasar kependidikan (Surabaya: usaha
nasional 1988) hal 2-3
[3]Tim dosen FIP-IKIP Malang, pengantar dasar-dasar kependidikan (Surabaya: usaha
nasional 1988) hal 5-6
[4]Amril M.,Etika Islam (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2002),2

Anda mungkin juga menyukai