Modul 1 - Bil Riil, Pertidaksamaan, Koordinat Cartesius
Modul 1 - Bil Riil, Pertidaksamaan, Koordinat Cartesius
Modul 1 - Bil Riil, Pertidaksamaan, Koordinat Cartesius
(Real)
Kalkulus 1
3
Komponen bilangan riil dapat digambarkan sebagai
berikut :
Bilangan Riil
Bilangan Bilangan
rasional Irrasional
Bilangan Bilangan
pecahan Bulat
Bilangan Bilangan
Bulat Negatif Cacah
4
Bilangan Asli Bilangan nol
Sistem Bilangan / Himpunan Bilangan
Himpunan Bilangan Asli: N = {1, 2, 3, 4, 5, · · ·}
Himpunan Bilangan Bulat: Z = {· · ·, −2, −1, 0, 1, 2, 3, · · ·}
Himpunan Bilangan Rasional: Q = { p/q | p, q ∈ Z, q ≠ 0}
Gabungan himpunan bilangan rasional dan irrasional disebut
himpunan bi- langan real, disimbolkan R. Jelas N ⊂ Z ⊂ Q ⊂
R.
5
Notasi Interval: Misalkan a, b ∈ R,
1. (a, b) = { x | a < x < b }
2. [a, b] = { x | a ≤ x ≤ b }
3. [a, b) = { x | a ≤ x < b }
4. (a, b] = { x | a < x ≤ b }
5. (a, ∞) = { x | x > a }
6. [a, ∞) = { x | x ≥ a }
7. (−∞, b) = { x | x < b }
8. (−∞, b] = { x | x ≤ b }
9. (−∞, ∞) = R
Hati2: −∞ dan ∞ bukan bilangan real, jadi tidak pernah termasuk
6
dalam subset bilangan real
Pendahuluan
Himpunan bilangan riil adalah sekumpulan bilangan
yang dapat mengukur panjang, bersama-sama dengan
negatifnya dan nol. [ Purcell]
Himpunan bilangan rasional adalah bilangan yang
dapat dituliskan dalam bentuk
m
m,n bilangan bulat, dengan n ≠ 0.
n
Apakah bilangan-bilangan rasional berfungsi mengukur
semua panjang ? Tidak. Fakta ini ditemukan oleh orang
Yunani Kuno beberapa abad sebelum Masehi.
7
Pendahuluan
2 1
1
2 merupakan panjang sisi miring sebuah segitiga, tetapi
bilangan ini tidak dapat dituliskan sebagai suatu hasil
bagi 2 bilangan bulat. Jadi bilangan tersebut adalah
bilangan irrasional.
8
Pendahuluan
Contoh bilangan irrasional yang lain adalah 3 , 5 ,π
dan lain-lain.
Secara geometri, sistem bilangan riil digambarkan pada
suatu garis bilangan.
Dari garis bilangan tersebut, muncul suatu yang dinamakan
interval. Interval yaitu suatu himpunan bagian dari R yang
memenuhi pertidaksamaan tertentu.
Definisi interval, notasi dan gambarnya adalah sebagai
berikut :
9
Pendahuluan
Definisi Notasi
{x x < a} (− ∞, a )
{x x ≤ a} [− ∞, a]
{x a < x < b} (a, b)
{x a ≤ x ≤ b} [a, b]
{x x > b} (b, ∞)
{x x ≥ b} [b, ∞)
{x x ∈ ℜ} (∞, ∞)
10
Pendahuluan
• Sifat-sifat urutan :
Trikotomi
maka xz > yz
Polinom / Suku Banyak
Bentuk umum: p(x) = a0 + a1x + a2x² + · · · + an𝑥𝑥 𝑛𝑛 ,
dengann bilangan asli, a0, a1, · · · , an bilangan2 real
(disebut koefisien dari polinom), dan x bilangan real yang
belum ditentukan (variabel).
Derajat polinom adalah nilai n terbesar yang koefisiennya
tidak nol.
Contoh: p(x) = 𝑥𝑥 4 − 2𝑥𝑥 3 − 7𝑥𝑥 2 + 8x + 12, derajat p(x)
adalah 4.
Bilangan real t disebut akar dari polinom p(x) bila p(t) =
0.
Pada contoh terakhir, t = 2 adalah akar p(x), sebab p(t) =
p(2) = 2⁴ − 2 · 2³ − 7 · 2² + 8 · 2 + 12 = 0
Polinom Linear/Derajat Satu: p(x) = ax+b, a12 ×= 0 akarnya
x = −ab.
Polinom / Suku Banyak
Polinom Kuadrat/Derajat Dua: p(x) = a𝑥𝑥 2 + bx + c, a ×≠ 0.
−𝑏𝑏+√𝐷𝐷 −𝑏𝑏−√𝐷𝐷
Akar-akarnya x1 = dan x2 = 2𝑎𝑎 dengan D = b²−
2𝑎𝑎
4acdisebut Diskriminan
Di sini ada tiga kemungkinan akar:
D > 0, Dua akar real berbeda (x1 ≠ x2).
D = 0, Dua akar kembar (x1 = x2).
D < 0, tidak ada akar real.
Koefisien a menentukan kecekungan grafiknya.
Bila a > 0 grafik cekung ke atas (membuka ke atas)
Sebaliknya bila a < 0 grafinya cekung ke bawah.
Bila D < 0 dan a > 0 polinom disebut definit positif
(ilustrasikan grafiknya!).
Bila D < 0 dan a < 0 polinom disebut definit negatif.
13
Polinom / Suku Banyak
Sifat: Setiap polinom derajat n > 2 dapat difaktorkan atas
faktor-factor linear / kuadrat definit.
Contoh: p(x) = x⁶ − 1
= (x³ − 1) (x³ + 1)
= (x − 1) (𝑥𝑥 2 + x + 1) (x + 1) (𝑥𝑥 2 − x + 1)
14
Pertidaksamaan
Pertidaksamaan satu variabel adalah suatu bentuk
aljabar dengan satu variabel yang dihubungkan dengan
relasi urutan.
Bentuk umum pertidaksamaan: A( x ) D( x )
<
B(x ) E (x )
dengan A(x), B(x), D(x), E(x) adalah suku banyak
(polinom) dan B(x) ≠ 0, E(x) ≠ 0
Catatan: Tanda < dapat juga berupa ≤ , > atau ≥
𝑥𝑥𝑥+1 3𝑥𝑥
Contoh: ≥
𝑥𝑥𝑥−2𝑥𝑥+8 𝑥𝑥⁵+3𝑥𝑥−4
15
Pertidaksamaan
Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah mencari
semua himpunan bilangan riil yang membuat
pertidaksamaan berlaku.
Himpunan dari semua titik x ∈ R yang ’memenuhi’
pertidaksamaan tersebut disebut solusi.
Cara menyelesaikan pertidaksamaan :
1. Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi :
≤ 0.
(𝑥𝑥−3)²
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
1 13 ≥ 2 x − 3 ≥ 5
⇔ 13 + 3 ≥ 2 x ≥ 5 + 3
⇔ 16 ≥ 2 x ≥ 8
⇔8≥ x≥4
⇔ 4≤ x≤8
Hp = [4,8]
4 8
18
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
2 − 2 < 6 − 4x ≤ 8
1
⇔ −8 < −4 x ≤ 2 Hp = ,2
2
⇔ 8 > 4x ≥ 2
⇔ 2 ≤ 4x < 8
1 2
1 2
⇔ ≤x<2
2
19
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
3 2 x 2 − 5x − 3 < 0
⇔ (2 x + 1)(x − 3) < 0
1
Titik Pemecah (TP) : x = − dan x=3
2
++ -- ++
− 1
2
3
1
Hp = − ,3
2 20
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
4 2 x − 4 ≤ 6 − 7 x ≤ 3x + 6
⇔ 2 x − 4 ≤ 6 − 7 x dan 6 − 7 x ≤ 3 x + 6
⇔ 2 x + 7 x ≤ 6 + 4 dan − 7 x − 3 x ≤ −6 + 6
⇔ 9 x ≤ 10 dan − 10 x ≤ 0
10
⇔x≤ dan 10 x ≥ 0
9
10 x≥0
⇔x≤ dan
9
21
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
10
Hp = − ∞, ∩ [0, ∞ )
9
0 10
9
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan :
10
Hp = 0,
9 22
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
1 2
5. <
x + 1 3x − 1
1 2 -- ++ -- ++
⇔ − <0 3
x + 1 3x − 1 -1 −1
3
⇔
(3 x − 1) − (2 x + 2 )
<0
1
Hp = (− ∞,−1) ∪ − ,3
(x + 1)(3x − 1) 3
3x − 1 − 2 x − 2
⇔ <0
(x + 1)(3x − 1)
1
TP : -1, − ,3
3 23
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
x +1 x
6. ≤
2− x 3+ x
x +1 x
⇔ − ≤0
2− x 3+ x
⇔
( x + 1)(3 + x ) − x(2 − x )
≤0
(2 − x )(3 + x )
2x 2 + 2x + 3
⇔ ≤0
(2 − x )(x + 3)
24
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
-- ++ --
-3 2
Hp = (∞,−3) ∪ (2, ∞ )
25
Pertidaksamaan nilai mutlak
Definisi nilai mutlak :
Nilai mutlak x (|x|) didefinisikan sebagai jarak x dari
titik pusat pada garis bilangan, sehingga jarak selalu
bernilai positif.
Misalkan x ∈ R. Harga mutlak dari x, ditulis
x ,x ≥ 0
x =
− x , x < 0
Contoh: |3| = 3, | − 4| = 4, |0| = 0.
26
Pertidaksamaan nilai mutlak
5. x x
=
y y
6. |xy| = |x||y|
Pertidaksamaan nilai mutlak
x− y ≥ x − y
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
Contoh :
1. 2 x − 5 < 3
29
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
2. 2x − 5 < 3
Kita bisa juga menggunakan sifat ke-4,
karena ruas kiri maupun kanan keduanya positif.
⇔ (2 x − 5) < 9
2
⇔ 4 x − 20 x + 16 < 0
2
⇔ 4 x 2 − 20 x + 25 < 9 ++ (1,4) -- ++
⇔ 2 x − 10 x + 8 < 0
2 1 4
⇔ (2 x − 2 )( x − 4 ) < 0 Hp =
TP : 1, 4
30
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian pake definisi
3. 2 x + 3 ≥ 4 x + 5
Kita bisa menggunakan sifat 4
⇔ (2 x + 3) ≥ (4 x + 5)
2 2
⇔ 4 x 2 + 12 x + 9 ≥ 16 x 2 + 40 x + 25
⇔ −12 x 2 − 28 x − 16 ≥ 0
⇔ 3x + 7 x + 4 ≥ 0
2
4 , -1
TP : −
3
31
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
++ -- ++
−4 -1
3
Hp = − 4 , ∞ ∩ (− ∞,−1]
3
32
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
x
4. +7 ≥ 2
2
x x
⇔ +7≥ 2 atau + 7 ≤ −2
2 2
x
⇔ ≥ −5 atau x
≤ −9
2 2
⇔ x ≥ −10 atau x ≤ −18
Hp = [− 10, ∞ ) ∪ (− ∞,−18]
33
-18 -10
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
5. 3 x − 2 − x + 1 ≥ −2
Kita definisikan dahulu :
x − 2 x ≥ 2 x + 1 x ≥ −1
x−2 = x +1 =
2 − x x < 2 − x − 1 x < −1
-1 2
34
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
I. Untuk interval x < −1 atau (− ∞,−1)
3 x − 2 − x + 1 ≥ −2
⇔ 3(2 − x ) − (− x − 1) ≥ −2
⇔ 6 − 3 x + x + 1 ≥ −2
⇔ 7 − 2 x ≥ −2
⇔ −2 x ≥ −9
⇔ 2x ≤ 9
9 9
⇔x≤ atau − ∞,
2 2
35
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
-1 9
2
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil irisan kedua interval tersebut adalah (− ∞,−1)
sehingga Hp1 = (− ∞,−1)
36
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
-1 7 2
4
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah 7
7 − 1, 4
sehingga Hp2 = − 1,
4
38
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
39
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
2 5
2
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah 5
sehingga 2 , ∞
5
Hp3 = , ∞
2
40
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
Hp = Hp1 ∪ Hp 2 ∪ Hp3
7 5
Hp = (− ∞,−1) ∪ − 1, ∪ , ∞
4 2
Untuk lebih mempermudah, masing-masing interval
digambarkan dalam sebuah garis bilangan
41
Contoh : Menentukan
Himpunan Penyelesaian
7 5
-1 4 2
-1 7 5
4 2
-1 7 5
4 2
7 5
Jadi Hp = − ∞, ∪ , ∞
4 2
42
Soal Latihan
4 x +12 + 2 x + 2 ≥ 2
5 2x + 3 ≥ 4x + 5
6 x + 3x ≤ 2
43
Koordinat Cartesius
Soal-Soal Latihan:
11. Cari bil. δ postif supaya
a. |x−5| < δ =⇒ |3x−15| < 6
b. |x−4| < δ =⇒ |3x−15| < 6
12. Tunjukan
2x²+3x+2
|x| ≤ 2 =⇒ I |≤ 8
x²+2