LP Dan Askep Keluarga Hipertensi Kelompok 1
LP Dan Askep Keluarga Hipertensi Kelompok 1
LP Dan Askep Keluarga Hipertensi Kelompok 1
OLEH KELOMPOK 1 :
1. Ari Winarsih, S.Kep.
2. Bibit Megowati, S.Kep
3. Oktoberti Gadi Doke, S.Kep
4. Ranie Robiatul Adawiyah, S.Kep
5. Ratna Susilaningtyas, S.Kep
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat
oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota
keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak, 2011).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012).
Sedangkan menurut Friedman keluarga adalah unit dari masyarakat dan
merupakan lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam
masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya dengan keluarga sangat
menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit layanan perlu di
perhitungkan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga
yaitu sebuah ikatan (perkawinan atau kesepakatan), hubungan (darah
ataupun adopsi), tinggal dalam satu atap yang selalu berinteraksi serta saling
ketergantungan.
2. Fungsi Keluarga
Keluarga mempunyai 5 fungsi yaitu :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi afektif tampak
pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga.
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan
fungsi afektif adalah (Friedman, M.M et al., 2010) :
1) Saling mengasuh yaitu memberikan cinta kasih, kehangatan, saling
menerima, saling mendukung antar anggota keluarga.
2) Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan
mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu
mempertahankan iklim positif maka fungsi afektif akan tercapai.
3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga di mulai sejak pasangan sepakat
memulai hidup baru.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat
individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia
akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam
hal ini keluarga dapat Membina hubungan sosial pada anak,
Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber
daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain
untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk
membentuk keluarga adalah meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarga seperti memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan tempat
tinggal.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan keperawatan,
yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau merawat anggota
keluarga yang sakit. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan
berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
3. Tipe keluarga
Terdiri dari :
1) Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, anak-anak.
2) Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakandan sebagainya .
3) Keluarga berantai (serial family) ialah keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4) Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi
karena perceraian atau kematian.
5) Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang
perkawinanya berpoligami dan hidup secara bersama–sama.
6) Keluarga kabitas (cahabitasia) adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
B. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah
tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg,
tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi
merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini
terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh (Koes Irianto, 2014).
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan, agar
diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga.
Sumber informasi dari tahapan pengkaajian dapat menggunakan metode
wawancara keluarga, observasi fasilitas rumah, pemeriksaan fisik pada
anggota keluarga dan data sekunder.
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
a. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
4) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah
perilaku.
3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing anggota
keluarga baik secara formal maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan
norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengaan
kesehatan.
5) Fungsi keluarga :
a) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota
keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga,
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain, bagaimana
kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana
keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
D.0115 Manajemen Kesehatan keluarga tidak efektif Setelah dilakukan kunjungan rumah 3x I.14525 Pelibatan Keluarga
Definisi : diharapakan manajeman kesehatan Observasi :
Pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak keluarga (L.12105) meningkat dengan 1. Identifikasi respon emosional terhadap
memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga. kriteria hasil : kondisi saat ini
Penyebab : Verbalisasi kesulitan menjalankan 2. Identifikasi terhadap kondisi saat ini
Pola Koping yang berbeda diantara klien dan orang terdekat perawatan yang ditetapkan menurun (5) 3. Identifikasi pemahaman tentang keputusan
Tanda Mayor : perawatan setelah pulang
Subyektif 4. Identifikasi kesesuaian antara harapan
1. Merasa diabaikan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan
Obyektif : Terapeutik
1. Tidak memenuhi kebutuhan anggota keluarga 1. Dengarkan masalah, perasaan dan
2. Tidak toleran pertanyaan keluarga
3. Mengabaikan anggota keluarga 2. Terima nilai-nilai keluarga dengan cara
Tanda minor : yang tidak dihakimi
Subyektif : 3. Diskusikan rencana medis dan perawatan
1. Terlalu khawatir dengan anggota keluarga Edukasi
2. Merasa tertekan (depresi) 1. Informasikan kemajuan pasien secara
Obyektif : berkala
Perilaku menyerang (agresi), menghasut (agresi), tidak 2. Informasikan fasilitas perawatan
komitmen, menunjukkan gejala psikosomatis, perilaku Kesehatan yang tersedia
menolak, perawatan yang mengabaikan kebutuhan dasar Kolaborasi
klien, prilaku bermusuhan, prilaku individualistic, upaya 1. Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
membangun hidup bermakna terganggu
D.0116 Manajemen kesehatan tidak efektif Setelah dilakukan kunjungan rumah 3x I.09265 Dukungan Pengambilan Keputusan
Definisi : diharapakan manajeman Kesehatan Observasi :
Pola pengaturan dan pengintegrasian penanganan masalah kesehatan (L.12145) meningkat dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi persepsi mengenai masalah dan
ke dalam kebiasaan hidup sehari-hari tidak memuaskan untuk Melakukan tindakan untuk informasi yang memicu konflik
mencapai status kesehatan yang diharapkan. mengurangi factor resiko Terapeutik
Penyebab : Menetapkan program perawatan 1. Fasilitasi mengklarifikasi nilai harapan yang
1. Tuntutan berlebihan (individu, keluarga) Aktifitas hidup sehari-hari efektif membantu membuat pilihan
2. Konflik keluarga memenuhi tujuan Kesehatan 2. Fasilitasi melihat situasi secara realistic
3. Ketidakefektifan pola perawatan Kesehatan keluarga 3. Fasilitasi pengambilan keputusan secara
Tanda mayor : kolaboratif
Subyektif : 4. Hormati hak pasien untuk menerima atau
1. Mengungkapkan kesulitan dalam program perawatan/ menolak informasi
pengobatan 5. Fasilitasi menjelaskan keputusan kepada
Obyektif : orang lain
1. Gagal melakukan tindakan untuk mengurangi resiko 6. Fasilitasi hubungan antara pasien, keluarga,
2. Gagal menerapkan program perawatan/pengobatan dalam dan tenaga Kesehatan lain
kehidupan sehari-hari Edukasi :
3. Aktivitas hidup sehari-hari tidak efektif untuk memenuhi 1. Informasikan alternatif solusi secara jelas
tujuan Kesehatan 2. Berikan informasi yang diminta pasien
Tanda minor : Kolaboratif :
Subyek : tidak tersedia 1. Kolaborasi tentang tenaga Kesehatan lain
Objek : tidak tersedia dalam memfasilitasi pengambilan keputusan
D.0117 Pemeliharaan kesehatan tidak efektif Setelah dilakukan kunjungan rumah 3x I.12383 Edukasi Kesehatan
Definisi : diharapakan manajeman Kesehatan Observasi
Ketidakmampuan mengidentifikasi, mengelola dan atau menemukan (L.12106) meningkat dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
bantuan untuk mempertahankan kesehatan. Menunjukkan pemahaman perilaku sehat menerima informasi
Penyebab : 2. Identifikasi factor-faktor yang dapat
1. Ketidakadekuatan ketrampilan komunikasi meningkatkan dan menurunkan motivasi
2. Ketidakmampuan mengatasi masalah (individua atau perilaku hidup bersih dan sehat
keluarga) Terapeutik
Tanda mayor 1. Sediakan materi dan media Pendidikan
Subjektif : tidak tersedia Kesehatan
Objektif : 2. Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai
1. Kurang menunjukkan perilaku adaptif terhadap perubahan kesepakatan
lingkungan 3. Berikan kesempatan untuk bertanya
2. Kurang menunjukkan pemahaman tentang perilaku sehat Edukasi
3. Tidak mampu menjalankan perilaku sehat 1. Jelaskan factor resiko yang dapat
Tanda minor mempengaruhi Kesehatan
Subjektif : tidak tersedia 2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Objektif : 3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
1. Memiliki Riwayat perilaku mencari bantuan Kesehatan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
yang kurang dan sehat
2. Kurang menunjukkan minat untuk meningkatkan perilaku
sehat
D.0090 Kesiapan peningkatan koping keluarga Setelah dilakukan kunjungan rumah 3x I.09260 Dukungan Koping Keluarga
Definisi diharapakan status koping keluarga Observasi :
Pola adaptasi anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami (L.09088) membaik dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi respon emosional terhadap
klien secara efektif dan menunjukkan keinginan serta kesiapan untuk Kekhawatiran tentang anggota kondisi saat ini
meningkatkan kesehatan keluarga dan klien. keluarga 2. Identifikasi terhadap kondisi saat ini
Tanda mayor Perilaku mengabaikan keluarga 3. Identifikasi pemahaman tentang keputusan
Subjektif : Kemampuan memenuhi kebutuhan perawatan setelah pulang
1. Anggota keluarga menetapkan tujuan untuk meningkatkan anggota keluarga 4. Identifikasi kesesuaian antara harapan
gaya hidup sehat Komunikasi antar anggota keluarga pasien, keluarga dan tenaga kesehatan
2. Anggota keluarga menetapkan sasaran untuk meningkatkan Terapeutik
Kesehatan 1. Dengarkan masalah, perasaan dan
Objektif : tidak tersedia pertanyaan keluarga
Tanda minor : 2. Terima nilai-nilai keluarga dengan cara
1. Anggota keluarga mengidentifikasi pengalaman yang yang tidak dihakimi
mengoptimalkan kesejahteraan 3. Diskusikan rencana medis dan perawatan
2. Anggota keluarga berupaya menjelaskan dampak krisis Edukasi
terhadap perkembangan 1. Informasikan kemajuan pasien secara
3. Anggot keluarga mengungkapkan minat dalam membuat berkala
kontak dengan orang lain yang mengalami situasi yang 2. Informasikan fasilitas perawatan
sama Kesehatan yang tersedia
Objektif : tidak tersedia Kolaborasi
1. Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
D 0097 Penurunan koping keluarga Setelah dilakukan kunjungan rumah 3x I.09260 Dukungan Koping Keluarga
Definisi : diharapakan status koping keluarga Observasi :
Ketidakefektifan dukungan, rasa nyaman, bantuan dan motivasi (L.09088) membaik dengan kriteria hasil: 5. Identifikasi respon emosional terhadap
orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang dibutuhkan Kekhawatiran tentang anggota kondisi saat ini
klien untuk mengelola atau mengatasi masalah kesehatan. keluarga 6. Identifikasi terhadap kondisi saat ini
Penyebab : Perilaku mengabaikan keluarga 7. Identifikasi pemahaman tentang keputusan
1. Kelelahan orang terdekat dalam memberikan dukungan Kemampuan memenuhi kebutuhan perawatan setelah pulang
2. Kurangnya saling mendukung anggota keluarga 8. Identifikasi kesesuaian antara harapan
3. Orang terdekat terlalu focus pada kondisi di luar keluarga Komunikasi antar anggota keluarga pasien, keluarga dan tenaga kesehatan
4. Krisis situasional yang dialami orang terdekat Terapeutik
Tanda mayor 4. Dengarkan masalah, perasaan dan
Subjektif pertanyaan keluarga
1. Klien mengeluh khawatir tentang respon orang terdekat 5. Terima nilai-nilai keluarga dengan cara
pada masalah Kesehatan yang tidak dihakimi
Objektif 6. Diskusikan rencana medis dan perawatan
1. Orang terdekat menarik diri dari klien Edukasi
2. Terbatasnya komunikasi orang terdekat dengan klien 3. Informasikan kemajuan pasien secara
Tanda minor berkala
Subjektif : 4. Informasikan fasilitas perawatan
1. Orang terdekat menyatakan kurang terpapar informasi Kesehatan yang tersedia
tentang upaya mengatasi masalah klien Kolaborasi
Objektif : 2. Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
1. Bantuan yang dilakukan orang terdekat menunjukkan hasil
yang tidak memuaskan
2. Orang terdekat berprilaku protektif yang tidak sesuai
dengan kemampuan/ kemandirian klien
D.0092 Ketidakberdayaan Setelah dilakukan kunjungan rumah 3x I.13494 Promosi Koping
Objektif : Edukasi
1. Bergantung kepada orang lain 1. Anjurkan menggunakan sumber spiritual
Tanda minor: 2. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
Subjektif : persepsi
1. Merasa diasingkan 3. Ajarkam cara memecahkan masalah secara
2. Menyatakan keraguan tentang kinerja peran konstrif
3. Menyatakan kurang control
4. Menyatakan kurang malu
5. Merasa tertekan
Objektif :
1. Tidak berpartisipasi dalam perawatan
2. Pengasingan
D.0093 Ketidakmampuan koping keluarga Setelah dilakukan kunjungan rumah 3x I.09260 Dukungan Koping Keluarga
Definisi : diharapakan status koping keluarga Observasi :
Perilaku orang terdekat (anggota keluarga) yang membatasi (L.09088) membaik dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi respon emosional terhadap
kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah Kekhawatiran tentang anggota kondisi saat ini
kesehatan yang dihadapi klien. keluarga 2. Identifikasi terhadap kondisi saat ini
Penyebab : Perilaku mengabaikan keluarga 3. Identifikasi pemahaman tentang keputusan
1. Hubungan keluarga ambivalen Kemampuan memenuhi kebutuhan perawatan setelah pulang
2. Pola koping yang berbeda diantara klien dan orang terdekat anggota keluarga 4. Identifikasi kesesuaian antara harapan
3. Resistensi keluarga terhadap perawatan/pengobatan yang Komunikasi antar anggota keluarga pasien, keluarga dan tenaga kesehatan
kompleks Terapeutik
4. Ketidakmampuan orang terdekat mengungkapkan perasaan 1. Dengarkan masalah, perasaan dan
Tanda mayor pertanyaan keluarga
Subjektif : 2. Terima nilai-nilai keluarga dengan cara
1. Merasa diabaikan yang tidak dihakimi
Objektif : 3. Diskusikan rencana medis dan perawatan
1. Tidak memenuhi kebutuhan anggota keluarga Edukasi
2. Tidak toleran 1. Informasikan kemajuan pasien secara
3. Memngabaikan anggota keluarga berkala
Tanda minor 2. Informasikan fasilitas perawatan
Subjektif : Kesehatan yang tersedia
1. Terlalu khawatir dengan anggota keluarga Kolaborasi
2. Merasa tertekan (depresi) 1. Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
Objektif :
Perilaku menyerang,, perilaku menghasut, tidak berkomitmen,
perilaku menolak, perawatan yang mengabaikan kebutuhan dasar
klien, perilaku bermusuhan, perilaku sehat terganggu
29
Tabel 2.3 penentuan prioritas menggunakan seckoring
1. Fase perkenalan/orientasi
Tahap perkenalan dilaksanakan setiap kali pertemuan dengan klien
dan rencana yang telah dibuat sesuai dengan keadaan klien saat ini,
2. Fase kerja
Tahap kerja merupakan inti dari keseluruhan proses komunikasi
3. Fase terminasi
perawat dan klien, setelah hal ini dilakukan perawat dan klien masih akan
bertemu kembali pada waktu yang berbeda sesuai dengan kontrak waktu
Evaluasi :
mencapai sebagai atau akan timbul masalah lain yang baru (Wilkinson, M
merupakan rekapitulasi dari hasil observasi dan analisis status pasien pada
perencanaan.
31
DAFTAR PUSTAKA
Buckman. (2010). Apa yang Anda Ketahui Tentang Tekanan Darah Tinggi.
Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan
Praktik. Ed 5. Jakarta: EGC
Mubarak, Wahid Iqbal. (2009). Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
WHO. (2014). Global Target 6:A 25% relative reduction in the prevalence of reise
blood pressure or contain the according to national circumstances.