Pembelahan Sel
Pembelahan Sel
Pembelahan Sel
Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis terjadi selama pertumbuhan dan reproduksi aseksual. Hal ini membuat
mitosis berfungsi menjaga sel anakan yang terbentuk tetap memiliki sifat sel induknya dan
mempertahankan faktor genetik generasi ke generasi untuk tetap sama seperti induknya.
Pembelahan ini terjadi pada sel tubuh (somatik). Pada pembelahan sel ini, terjadi
pembelahan nukleus menjadi dua nukleus dimana setiap anakan menerima satu set kromosom
yang jumlahnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya. Pembelahan sel ini menghasilkan
sifat kromosom berpasangan, yaitu diploid (2n).
1. Interfase
Adalah masa diantara pembelahan sel. Disini, sel mempersiapkan diri untuk pembelahan dan
merupakan fase terpanjang dalam pembelahan mitosis. Pada tahap ini sel mengalami tiga
periode: periode tumbuh pertama, periode sintesis DNA, dan periode tumbuh kedua.
2. Profase
- Membran inti dan anak inti menghilang.
- Benang-benang kromatid memendek dan menebal membentuk kromatid
- Kromatid berpasangan membentuk kromosom
- Pada sel hewan, sentriol membelah dan menuju arah kutub
- Disekitar sentriol, benang-benang spindelmulai mengatur diri sedemikian rupa
3. Metafase
- Benang-benang spindel telah terbentuk dan terlihat jelas. Benang-benang tersebut mengikat
- sentromer dari setiap kromosom
- Kromosom berada dibidang ekuator. Disini penampakan kromosom paling jelas.
4. Anafase
- Terjadi pemendekan benang spindel
- Kromatid menuju kutub-kutub yang berlawanan
- Membran sel melekuk pada akhir tahap anafase
- Mulai terjadi sitokinesis
5. Telofase
- Mulai terbentuk membran inti
- Kromatid menipis dan berubah menjadi kromatin
- Kromatin berkumpul membentuk anak inti
- Terdapat dua anak inti yang pada akhirnya memisah
- Sitoplasma menebal dan saat fase ini terjadi sitokinesis (sitokinesis = langkah akhir dari
replikasi sel setelah mitosis)
1. Interfase
Disini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan.
2. Meiosis I
i. Profase I
Tahap leptoten = benang-benang kromatin memendek dan menebal.
Tahap zigoten = Kromosom homolog melakukan sinapsis (saling berpasangan satu dengan
yang lain). Pasangan kromosom homolog dalam keadaan berpasangan disebut bivalen.
Tahap pakiten = setiap kromosom melakukan duplikasi. Setiap kromosom terdiri dari 2
kromatid sehingga setiap sinapsis mengandung empat kromatid. Disini sentriol mulai memisah
dan benang-benang spindel mulai terbentuk.
Tahap diploten = membran inti mulai menghilang. Kromosom homolog mulai menjauhkan
diri sehingga terbentuk kiasma. (Kiasma merupakan bentuk persilangan dua dari empat kromatid
suatu kromosom dengan pasangan kromosom homolognya. Kiasma juga merupakan tempat
terjadinya pindah silang).
Tahap diakinesis = terbentuk empat kromatid. Kromosom homolog mempersiapkan metafase.
ii. Metafase I
Membran inti menghilang
Benang-benang spindel terbentuk
Kromosom berjajar dibidang ekuator
iii. Anafase I
Kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
iv. Telofase I
Membran inti dan anak inti terbentuk sehingga membentuk dua sel anakan.
3. Meiosis II
Pada meiosis II tidak terjadi reduksi kromoson seperti pada meiosis I. Tahap-tahap pembelahan
pada meiosis II sama dengan tahap-tahap pembelahan mitosis.
III. Gametogenesis
SPERMATOGENESIS
OOGENESIS
http://douzesciencesdeux.blogspot.co.id/2015/04/indikator-31-tahapan-pembelahan-mitosis.html
Pembelahan Sel
Pembelahan Sel
Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan turunannya di sebut sel anakan. Sel induk memiliki
sejumlah kromosom yang berisi informasi genetik. Pada pembelahan sel, sel induk memindahkan salinan
informasi genetik yang terdapat di dalam kromosom kepada sel anakan yang menjadi sel generasi
berikutnya.
Sitoplasma sel induk mengandung enzim, organel ,dan perangkat metabolic, sehingga ketika sel anakan
menerima sitoplasma dari sel induk, sel anakan dapat berfungsi sampai sel anakan dapat menggunakan
DNA yang diperoleh dari sel induk untuk tumbuh dan berkembang
Tujuan adanya tahap-tahap pembelahan sel adalah untuk mengatur dan menjamin bahwa sel anakan
menerima informasi genetik yang sama persis dengan sel induknya.
Pembelahan secara amitosis terjadi secara spontan tanpa melalui tahap-tahap pembuatan sel,
Pembelahan amitosis terjadi, terutama karena sel bakteri tidak memiliki sel membran inti yang
membatasi nukleoplasma dengan sitoplasma. DNA yang terdapatdalam sel relative kecil deibandingkan
dengan DNA sel eukariotik
Pembelahan sel secara mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi melalui tahapan-tahapan
tertentu. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anakan, hal ini terjadi pada sel eukariotik. Sel induk
yang membelah mengandung kromosom diploid (2n), sel anakan yang dihasilkan dari pembelahan
mitosis adalah dua sel anakan yang juga diploid (2n), maka dari itu pembelahan mitosis menghasilkan 2
sel anakan identik. Pembelahan mitosis terjadi selama pertumbuhan dan reproduksi aseksual. Pada
hewan dan manusia, mitosis terjadi pada sel meristem somatic. Sel telur yang telah dibuahi sperma
menjadi zigot, zigot membelah beberapa kali secara mitosis untuk membentuk suatu embrio.
Pembelahan sel secara meiosis adalah pembelahan sel yang juga melalui tahapan-tahapan
tertentu. Pembelahan meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi, yaitu pembelahan sel induk
diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan haploid. Pembelahan ini terjadi pada proses pembentukan
sel gamet yang terjadi pada organ reproduktif. Meiosis berperan untuk menghasilkan gamet yang secara
genetic tidak identik sehingga menyebabkan adanya variasi genetik.
Siklus sel terdiri dari fase pembelahan sel/ mitotic (M) dan periode pertumbuhan yang disebut interfase.
Interfase terdiri dari tiga subfase, yaitu G1, S, dan G2.
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang menghasilkan sel-sel tubuh. Pembelahan secara
mitosis terdiri dari fase istirahat (Interfase), fase pembelahan inti (Kario kinesis), dan fase pembelahan
sitoplasma (sitokinesis).
Tahap Interfase
Sel dianggap istirahat dari proses pembelahan, sebenarnya tahap interfase merupakan tahap
yang aktif dan penting untuk mempersiapkan pembelahan. Persiapan berupa replikasi DNA
Tahap Kariokinesis
Kariokinesis adalah tahap pembelahan inti sel, Tahap ini terdiri dari fase atau tahap-tahap yang lebih
rinci
Profase
o DNA mulai dikemas atau di paket menjadi kromosom. Profase merupakan tahap paling
lama dalam mitosis.
o Pada profase awal, kromosom mulai tampak lebih pendek serta menebal, pada sel
hewan, sentriol membelah dan masing-masing bergerak ke kutub yang berlawanan pada
nukleus, lalu terbentuk benang-benang spindel (benang mikrotubulus).
o Pada profase akhir, masing-masing kromosom terlihat terdiri dari 2 kromatid yang
terikat pada sentromer.
o Pada tahap ini kromosom terletak bebas di dalam sitoplasma.
Metafase
o Kromosom bergerak ke bidang ekuator benang spindel (bidang pembelahan).
o Kromosom terletak di bidang ekuator dengan tujuan agar pembagian jumlah informasi
DNA yang akan diberikan kepada sel anakan yang benar-benar rata dan sama
jumlahnya.
Anafase
o Merupakan tahap yang singkat dalam mitosis.
o Masing-masing sentromer yang mengikat kromatid membelah bersamaan.
o Kromatid bergerak menuju kutub pembelahan
o Kromatid dapat bergerak ke arah kutub pembelahan karena terjadinya kontraksi benang
spindel, pada saat kontraksi benang spindel memndek kemudian menarik kromatid
menjadi dua bagian kedua kutub yang berlawanan.
o Menghasilkan salinan kromosom berpasangan (1c, 2n)
Telofase
o Kromatid telah disebut kromosom.
o Membran inti mulai terbentuk dan nukleous kembali muncul.
o Kromosom membentuk benang-benang kromatin.
o Telofase akhir terjadi pembelahan sitoplasma dengan proses yang disebut sitokinesis.
Tahap Sitokinesis
Pada sel hewan tahap sitokinesis di mulai saat telofase berakhir, terjadi penguraian benang-benang
spindel, lalu terbentuk cincin mikrofilamen yang menyempit di daerah bekas bidang ekuator, terjadi
kontraksi yang membagi sel menjadi dua lalu terbentuk 2 sel anakan.
Sitokinesis pada sel hewan
Pada sel tumbuhan, terdapat dinding yang keraas. Sel tumbuhan yang telah mengalami kariokinesis
segera membentuk sekat sel di sekitar bidang pembelahan. Sekat ini mula-mula terbentuk dari vesikel
membran yang berasal dari badan Golgi. Vesikel mengumpul di ekuator benang spindel, terjadi fusi
vesikel, lalu terbentuk sekat sel dan akhirnya terbentuk dua sel anakan.
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel kelamin. Sel kelamin berisis
setengah pasang (haploid = n)
Meiosis I
Interfase I
o Tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan, penggadaan DNA dari satu salinan
menjadi dua salinan DNA yang telah siap dikemas menjadi kromosom.
Profase I
o Terbentuk kromosom homolog yang berpasangan membentuk tetrad. Kromosom
homolog adalah sepasang kromosom yang terdiri dari dua kromosom identik.
o Profase 1 terdiri dari lima tahap yaitu, leptoten, zigoten, pakiten, diploten dan diakinesis
o Tahap leptoten, kromatid berubah menjai kromosom yang mangalami kondensasi dan
terlihat sebagai benang tunggal yang panjang.
o Tahap zigoten, sentrosom membelah menjadi dua, kemudian bergerak menuju kutub
yang berlawanan.
o Tahap pakiten, tiap kromosom melakukan penggandaan atau replikasi menjadi dua
kromatid dengan sentromer yang masih tetap manyatu dan belum membelah.
o Tahap diploten, kromosom homolog terlihat saling menjauhi, saat kromosom homolog
menjauh terjadi perlekatan berbentuk X pada suatu tempat tertentu di kromosom yang
disebut kiasma.
o Tahap yang terakhir yaitu tahap diakinesis, terbentuk benang-benang spindel dari
penggerakakn dua sentriol ke arah kutub yang berlawanan, dan menghilangnya
nukleous dan membran nukleus serta tetrad mulai bergerak ke bidang ekuator.
Metafase I
o tetrad kromosom berada pada bidang ekuator, benang-benang spindel melekatkan diri
pada setiap sentromer kromosom
o Ujung benang spindel yang lainnya membentang melekat di kedua kutub pembelahan
yang berlawanan.
Anafase I
o Tiap kromosom homolog masing-masing mulai ditarik oleh benang spindel menuju ke
kutub pembelahan yang berlawanan arah.
Telofase I
o Tiap kromosom homolog kini telah mencapai kutub pembelahan
Sitokinesis I
o Tiap kromosom homolog dipisahkan oleh sekat sehingga sitokinesis menghasilkan dua
sel, masing-masing berisi kromosom dengan kromatid kembarnya.
Meiosis I
Meiosis II
Profase II
o Kromatid kembaran masih melekat pada tiap sentromer kromosom
Metafase II
o Tiap kromosom merentang pada bidang ekuator
o Terbentuk benang-benang spindel, satu ujung melekat pada sentromer, dan ujung lain
membentang menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan arah
Anafase II
o Benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub pembelahan yang
berlawanan.
o Kromosom memisahkan kedua kromatidnya dan menuju ke kutub yang berlawanan
Telofase II
o Kromatid telah mencapai kutub pembelahan
o Terbentuknya empat inti, tiap inti mengandung setengah pasang haploid dan satu
salinan DNA (1n, 1c).
Sitokinesis II
o Tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel, dan menghasilkan empat sel kembar yang
haploid.
Meiosis II
Gametogenesis
Proses pembentukan sel kelamin jantan pada hewan disebut spermatogenesis. Sel diploid (2n)
induk sperma disebut juga spermatogonium akan membelah secara meiosis menjadi
spermatosit primer. Sel ini kemudian membelah melalui tahap meiosis I menjadi dua
spermatosit sekunder yang masing-masing haploid. Selanjutnya kedua sel tersebut membelah
pada meiosis II menghasilkan empat sel spermatid yang masing-masing haploid yang akan
berkembang menjadi sperma.
Spermatogenesis
Proses pembentukan sel kelamin betina pada hewan disebut oogenesis. Umumnya tahap-tahap
oogenesis serupa dengan spermatogenesis. Sel diploid induk telur (oogonium) berkembang
menjadi oosit primer secara meiosis. Pada proses oogenesis, sel oosit primer yang terbentuk
lebih besar karena mengandung komponen sitoplasmik lebih banyak. Kemudian oosit primer
membelah secara meiosis I menjadi dua sel oosit sekunder yang masing-masing haploid.
Kemudian oosit sekunder melakukan meiosis II yang menghasilkan empat sel dimana tiga sel
diantaranya mengalami degenerasi (mati) dan satu selnya yang akan berkembang menjadi
ovum.
Oogenesis
Mikrosporogenesis
Proses pembentukan gamet jantan atau serbuk sari (mikrospora) pada tumbuhan disebut
mikrosporogenesis. Mikrosporogenesis dimulai dari sel induk mikrospora yang membelah
melalui meiosis I dan meiosis II, serta menghasilkan empat mikrospora yang dinamakan tetrad
(karena keempat mikrospora menempel menjadi satu). Masing-masing mikrospora akan
berkembang terpisah satu sama lain menjadi serbuk sari. Pada tiap serbuk sari, intinya
mengadakan pembelahan mitosis menjadi inti vegetatif dan inti generatif. Pada tumbuhan
Angiospermae (berbiji tertutup), inti generative membelah sekali lagi membentuk dua inti
generatif setelah terjadi penyerbukan. Gametofit jantan yang lengkap terjadi saat serbuk sari
berkecambah dan mengandung satu inti vegetatif dan dua inti generatif. Kedua inti generatif
inilah yang siap membuahi sel-sel gamet betina.
Megasporagenesis
Proses pembentukan gamet betina atau putik (megaspora) pada tumbuhan disebut
megasporogenesis. Megasporogenesis dimulai dari pembelahan meiosis I dan meiosis II sel
induk megaspore diploid, menghasilkan empat sel megaspore yang haploid. Pada tumbuhan
Angiospermae hanya satu megaspore saja yang fungsional, dan sisanya mengalami
degenerasi (mati). Satu sel megaspore hidup mengalami tiga kali pembelahan mitosis berturut-
turut menghasilkan delapan sel megasora di dalam gametofit betina. Delapan sel tersebut
tersusun atas tiga sel antipoda, dua inti kutub, satu sel telur (ovum), dan dua sel sinergid.
http://learningbiologyeasily.blogspot.co.id/p/questions.html
1.Mitosis
Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anak dengan jumlah kromosom yang
sama dengan kromosom sel induknya, yaitu 2n.
mitosis terjadi pada perbanyakan sel somatis (sel tubuh). Secara garis besar, pembelahan sel
secara mitosis terdiri dari fase istirahat(interfase) , fase pembelahan inti(kariokinesis) dan fase
pembelahan sitoplasma ( sitokinesis)
A Tahap Interfase
Pada tahap interfase, sel dianggap istirahat dari proses pembelahan. Meskipun demikian,
sebenarnya tahap interfase merupakan tahap yang aktif dan penting untuk mempersiapkan
pembelahan. Persiapan berupa replikasi DNA (melipatgandakan DNA dari satu salinan menjadi
dua salinan). Pada umumnya, sebagian besar waktu hidup sel berada pada tahap ini. Selanjutnya
interfase dibagi lagi ke dalam fase gap-1 (G1), fase sintesis (S), dan fase gap-2 (G2).
Pada fase G1 sel-sel belum mengadakan replikasi DNA, sehingga DNA masih berjumlah 1
salinan (1c=1 copy=salinan) dan diploid (2n).
Pada fase S DNA dalam inti mengalami replikasi (penggandaan jumlah salinan) sehingga pada
fase sintesis akhirnya menghasilkan 2 salinan DNA dan diploid (2c,2n).
Pada fase G2 replikasi DNA telah selesai, dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan.
B Tahap Kariokinesis
Kariokinesis adalah tahap pembelahan inti sel. Tahap ini terdiri dari fase atau tahap-tahap yang
lebih rinci sebagai berikut :
Profase
Pada tahap profase, DNA mulai dikemas atau dipaket menjadi kromosom. Kromosom
merupakan struktur terpadat dari kemasan DNA. DNA perlu dikemas ke dalam kromosom.
Profase merupakan tahap paling lama dalam mitosis.
Pada proses awal, kromosom mulai tampak lebih pendek serta menebal. Pada sel hewan, sentriol
membelah dan masing-masing bergerak ke kutub yang berlawanan pada nukleus.
Selanjutnya terbentuk benang-benang spindel (benang mikrotubul) yang terhubung dari kutub ke
kutub. Pada sel tumbuhan, tidak terdapat sentriol dan benang spindel terbentuk tanpa terikat pada
sentriol.
Pada profase akhir, masing-masing kromosom terlihat terdiri dari dua kromatid yang terikat pada
sentromer. Selanjutnya, nukleolus hilang dan membran nukleus hancur. Pada tahap ini
kromosom terletak bebas di dalam sitoplasma.
Metafase
Metafase merupakan tahap yang singkat dalam mitosis. Pada tahap-tahap ini, kromosom
bergerak ke bidang akuator benang spindel (bidang pembelahan). Kromosom terikat pada benang
spindel melalui sntromer.
Kromosom terletak di bidang ekuator dengan tujuan agar pembagian jumlah informasi DNA
yang akan diberikan kepada sel anakan yang baru benar-benar rata dan sama jumlahnya.
Anafase
Anafase juga merupakan tahap yang singkat dalam mitosis. Pada tahap ini masing-masing
sentromer yang mengikat kromatid membelah bersamaan. Kromatid bergerak menuju kutub
pembelahan. Kromatid dapat bergerak ke arah kutub pembelahan karena terjadinya kontraksi
benang spindel. Pada saat kontraksi, benang spindel memendek kemudian menarik kromatid
menjadi dua bagian ke dua kutub yang berlawanan. Tahap anafase menghasilkan salinan
kromosom berpasangan (1c,2n).
Telofase
Pada tahap ini kromatid telah disebut kromosom. Membran inti mulai terbentuk dan nukleolus
kembali muncul. Kromosom membentuk benang-benang kromatin. Selanjutnya, pada tahap
telofase akhir terjadi pembelahan sitoplasma dengan proses yang disebut sitokinesis.
C.sitokinesis adalah proses terakhir dalam pembelahan sel, tapi itu hanya mungkin setelah
selesainya mitosis. Sel merambat dengan membuat klon dari diri mereka sendiri. Clone disebut
sel anak. Setelah sel anak yang dihasilkan harus terpisah dari sel asli. Di sinilah sitokinesis
memainkan peran kuncinya.
2. MEIOSIS
Pengertian dan Proses Meiosis. Kebanyakan sel tumbuhan dan hewan merupakan diploid.
Istilah diploid berasal dari Diplos Yunani, yang berarti “ganda” atau “dua”; istilah menyiratkan
bahwa sel-sel tumbuhan dan hewan memiliki dua set kromosom. Dalam sel manusia, misalnya,
46 kromosom diatur dalam 23 pasang. Oleh karena itu, sel-sel manusia adalah diploid dalam
bahwa mereka memiliki dua set kromosom 23 per set.
Selama reproduksi seksual, sel kelamin organisme induk bersatu dengan satu sama lain dan
membentuk sel telur yang dibuahi. Dalam situasi ini, setiap sel seks gamet. Gamet dari sel
manusia yang haploid, dari haplos Yunani, yang berarti “tunggal.” Istilah ini menyiratkan bahwa
setiap gamet berisi satu set kromosom-kromosom 23 pada manusia. Ketika gamet manusia
bersatu dengan satu sama lain, kondisi diploid asli 46 kromosom dibangun kembali. Mitosis
kemudian membawa tentang perkembangan sel diploid menjadi organisme.
Meiosis adalah Proses di mana jumlah kromosom setengahnya selama pembentukan gamet.
Dalam meiosis, sel yang berisi jumlah diploid kromosom diubah menjadi empat sel, masing-
masing memiliki jumlah kromosom haploid. Dalam sel manusia, misalnya, sel reproduksi yang
mengandung 46 kromosom menghasilkan empat sel, masing-masing dengan 23 kromosom.
Meiosis terjadi dengan serangkaian langkah-langkah yang menyerupai langkah-langkah mitosis.
Dua fase utama meiosis terjadi: meiosis I dan meiosis II. Selama meiosis I, satu sel membelah
menjadi dua. Selama meiosis II, dua sel masing-masing membagi lagi. Tahapan demarkasi sama
mitosis terjadi dalam meiosis I dan meiosis II.
Seperti ditunjukkan dalam Gambar 1, pertama, kromosom sel sebagai duplikat dan meneruskan
menjadi dua sel. Kromosom dari dua sel kemudian memisahkan dan meneruskan menjadi empat
sel anak. Sel induk memiliki dua set kromosom dan diploid, sedangkan sel anak memiliki satu
set kromosom masing-masing dan haploid. Sinapsis dan pindah silang terjadi di tahap Profase I.
Gambar 1 Proses meiosis, di mana empat sel haploid terbentuk.
Para anggota masing-masing pasangan kromosom dalam sel disebut kromosom homolog.
kromosom Homolog yang serupa tetapi tidak identik. Mereka dapat membawa versi yang
berbeda dari informasi genetik yang sama. Sebagai contoh, satu homolog kromosom dapat
membawa informasi untuk rambut pirang sedangkan homolog kromosom lain mungkin
membawa informasi untuk rambut hitam.
Ketika sel mempersiapkan untuk memasuki meiosis, masing-masing kromosom yang telah
diduplikasi, seperti pada mitosis. Setiap kromosom sehingga terdiri dari dua kromatid.
Meiosis I
Pada awal meiosis 1, sel manusia mengandung 46 kromosom, atau 92 kromatid (jumlah yang
sama seperti selama mitosis). Meiosis I berlangsung melalui beberapa tahap sebagai berikut:
Profase I: Profase I adalah serupa dalam beberapa cara untuk profase pada mitosis. Kromatid
memperpendek dan menebal dan menjadi terlihat di bawah mikroskop. Perbedaan yang penting,
bagaimanapun, adalah bahwa proses yang disebut sinapsis terjadi. Proses kedua disebut pindah
silang juga berlangsung selama profase 1.
Selama profase 1, dua kromosom homolog datang dekat satu sama lain. Karena setiap kromosom
homolog terdiri dari dua kromatid, sebenarnya ada empat kromatid sejajar berdampingan satu
sama lain. Ini kombinasi dari empat kromatid disebut tetrad, dan datang bersama-sama adalah
disebut proses sinapsis.
Setelah sinapsis telah terjadi, proses pindah silang terjadi. Dalam proses ini, segmen DNA dari
satu kromatid dalam tetrad lolos ke kromatit lain dalam tetrad tersebut. pertukaran segmen
kromosom Ini berlangsung secara kompleks dan kurang dipahami. Mereka menghasilkan
kromatid genetik baru. Pindah silang merupakan pendorong penting evolusi. Setelah pindah
silang telah terjadi, empat kromatid dari tetrad yang secara genetik berbeda dari aslinya kromatid
yang empat.
Metafase I: Dalam metafase I meiosis, tetrad menyelaraskan pada pelat Ekuatorial (seperti pada
mitosis). Sentromer menempel serat gelendong, yang membentang dari kutub sel. Satu sentromer
menempel per serat spindle.
Anafase I: Pada anafase 1, kromosom homolog terpisah. Satu homolog kromosom (terdiri dari
dua kromatid) bergerak ke salah satu sisi sel, sedangkan kromosom homolog lainnya (yang
terdiri dari dua kromatid) bergerak ke sisi lain dari sel. Hasilnya adalah bahwa 23 kromosom
(masing-masing terdiri dari dua kromatid) pindah ke salah satu tiang, dan 23 kromosom (masing-
masing terdiri dari dua kromatid) pindah ke kutub yang lain. Pada dasarnya, jumlah kromosom
sel dibelah dua. Untuk alasan ini prosesnya adalah pengurangan-pembelahan.
Telofase I: Dalam telofase I meiosis, inti mereorganisasi, kromosom menjadi kromatin, dan
pembagian sitoplasma menjadi dua sel berlangsung. Proses ini terjadi secara berbeda dalam sel
tumbuhan dan hewan, seperti pada mitosis. Setiap sel anak (dengan 23 kromosom masing-
masing terdiri dari dua kromatid) kemudian memasuki interfase, di mana tidak ada duplikasi
DNA. Periode interfase mungkin singkat atau sangat lama, tergantung pada spesies organisme.
Meiosis II
Meiosis II adalah subdivisi utama kedua dari meiosis. Hal ini terjadi pada dasarnya cara yang
sama seperti mitosis. Pada meiosis II, sel yang berisi 46 kromatid yang mengalami pembelahan
menjadi dua sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Meiosis II berlangsung melalui beberapa
tahap sebagai berikut:
Profase II: Profase II mirip dengan profase mitosis. materi kromatin Mengembun, dan setiap
kromosom mengandung dua kromatid yang melekat pada sentromer. 23 pasang kromatid, total
46 kromatid, kemudian pindah ke piring Ekuatorial.
Metafase II: Dalam metafase II dari meiosis, 23 pasang kromatid berkumpul di tengah sel
sebelum pemisahan. Proses ini identik dengan metafase pada mitosis.
Anafase II: Selama anafase II dari meiosis, sentromer membagi, dan 46 kromatid menjadi
dikenal sebagai 46 kromosom. Kemudian 46 kromosom terpisah satu sama lain. Serat gelendong
melakukan migrasi kromosom dari setiap pasangan untuk satu kutub dari sel dan anggota lain
dari pasangan ke tiang lainnya. Secara keseluruhan, 23 kromosom pindah ke masing-masing
tiang. Kekuatan dan perlekatan yang beroperasi dalam mitosis juga beroperasi di anafase 11.
Telofase II: Selama telofase II, kromosom berkumpul di kutub sel dan menjadi tidak jelas.
Sekali lagi, mereka membentuk massa kromatin. Selubung nukleus berkembang, nukleolus
muncul kembali, dan sel mengalami sitokinesis seperti pada mitosis.
Selama meiosis II, setiap sel mengandung 46 kromatid menghasilkan dua sel, masing-masing
dengan 23 kromosom. Awalnya, ada dua sel yang mengalami meiosis II, sehingga hasil dari
meiosis II adalah empat sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Masing-masing dari empat sel
adalah haploid, yaitu, setiap sel berisi satu set kromosom.
23 kromosom dalam empat sel dari meiosis tidak identik karena pindah silang telah terjadi di
profase 1. Ini pindah silang menghasilkan variasi sehingga masing-masing empat sel yang
dihasilkan dari meiosis berbeda dari tiga lainnya. Dengan demikian, meiosis menyediakan
mekanisme untuk memproduksi variasi dalam kromosom. Juga, itu menyumbang pembentukan
empat sel haploid dari sel diploid tunggal.
http://arulgroup.blogspot.sg/2013/10/mitosis-pada-sel.html