Hidung Elektronik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Hidung elektronik – Columbia Engineering (Prof. Dr.

Wolfgang Knoll)
Mencium aroma dan merasakan rasa adalah kedua hal yang sulit dilakukan oleh perangkat
elektronik
Mekanisme penciuman sangat kompleks dan rumit.
Tahapan bagaimana manusia mencium aroma:
1. Molekul kecil terhirup oleh hidung kita dengan perantara udara
2. Dikenali oleh molekul yang berada dalam lubang hidung
3. Reseptor menerjemahkannya menjadi sinyal listrik
4. Ditransmisikan ke dalam otak (dan diproses)
Bouque  ribuan molekul yang membedakan aroma spesifik. Contoh: aroma wine yang tua
Serangkain proses ini
Diperlukan perangkat yang mampu menyeleksi, menentukan, dan memiliki sensitivitas yang
sama dengan hidung manusia
Penggabungan biologi dan elektronik  bioelektronik
Cara mereplikasi:
1. Membuat penampang dengan konsep transistor efek medan yang diterjemahkan
dalam bentuk garis (kurva)
2. Dikembangkan metode Fe T yang menghasilkan respons elektronik selektif yang
memberikan respons analitik berupa kurva dengan mengubah karakteristik
pengangkutan muatan dari graphene
3. Mekanisme ini menghasilkan pembaca elektronik (electronic reader) yang memiliki
keunggulan untuk membaca molekul yang terkecil sekalipun.
Tantangan dalam menciptakan hidung elektronik:
1. Merancang komponen bahan individu yang menghubungkan dua elektroda dengan
kriteria: harus semikonduktor dengan sifat transportasi muatan yang baik, harus tipis
dan fleksibel, kuat (karena bersentuhan dengan air), biokompabilitas (tidak boleh
mengganggu cara kerja analit dalam larutan yang diujicobakan.
2. Menerapkan bahan tertipis di dunia  graphene (dimasukkan lapisan ultratipis dari
logam oksida untuk membuat bahan hibrida dan menyesuaikannya dengan rekayasa
elektronik
3. Menempelkan biomolekul ke permukaan dan memastikannya tetap utuh dan
pengenalan analit masih tetap berfungsi (cukup sulit untuk melakukannya dengan
senyawa kimia tradisional  alhasil diciptakan senyawa kimia bio-ortogonal yang
memanfaatkan gugus fungsi buatan tertentu (selektif dan cepat beraksi tetapi tidak
mengganggu biomolekul) [proses ini dilakukan dengan komputasi]
4. Diuji stabilitas, selektivitas dan reaktivitas dengan metode optik melalui pengukuran
fluorosensi dalam spektroskopi
Ketika lapisan graphene ditempatkan dalam chip  pengecekan biomolekul bisa dilakukan
dengan media interaktif.
Pengembangan fungsi:
1. Mengecek kesegaran bahan baku  alat QC
2. Monitoring lingkungan (kombinasi sensor lainnya) dalam kaitan dengan hal medis 
sensor nafas yang dapat sarana deteksi sehat, stress, atau memiliki penyakit
Tujuan akhirnya: menggabunggkan dan mengecilkan seluruh sensor menjadi perangkat yang
bisa dibawa kemana-mana dan mudah digunakan  USB  konektivitas dengan smartphone
 biomarker
Biomimetics

• Dea Fatikha Windasari


• Nelwan Satria Putra
• Zidan Afzalurrahman
• Dhona Arbi Nurlela
• Rifqi Taufik Riesnaldi
Brainstorming Session

1. Apa yang dimaksud dengan teknologi tersebut (sub-topik yang didapat)?


 Teknologi tersebut merupakan inovasi dalam meniru indra penciuman manusia
 Teknologi berusaha mengubah informasi biologi menjadi data elektronik
 Namun, teknologi ini belum sempurna meniru indera penciuman manusia.
2. Bagaimana teknologi tersebut bekerja?
 Penciuman kompleks
 Teknologi yang dikembangkan:
1. Membuat penampang dengan konsep transistor efek medan yang
diterjemahkan dalam bentuk garis (kurva)
2. Dikembangkan metode Fe T yang menghasilkan respons elektronik selektif
yang memberikan respons analitik berupa kurva dengan mengubah
karakteristik pengangkutan muatan dari graphene
3. Mekanisme ini menghasilkan pembaca elektronik (electronic reader) yang
memiliki keunggulan untuk membaca molekul yang terkecil sekalipun.
3. Apakah kalian memiliki ide tentang aplikasi lebih lanjut dari teknologi tersebut?
 Mengecek tingkat kualitas buah lebih objektif
 Mengecek aroma kopi (konsistensi aroma)
 Mencium aroma urine untuk mendeteksi ginjalnya sehat/tidak
 Mengenali aroma produk yang diinginkan konsumen (parfum)
 Standardisasi terhadap intensitas sebuah bau sehingga dapat dikodifikasi menjadi
tingkatan-tingkatan yang memiliki skala tetap.
 Penciuman bawah air  ?

Anda mungkin juga menyukai