Laporan Kegiatan Simulasi OKD Depot LPG Balongan Tahun 2017

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN SIMULASI

ORGANISASI KEADAAN DARURAT (OKD)


DEPOT LPG BALONGAN
TAHUN 2017

DEPOT LPG BALONGAN


MARKETING OPERATION REGION III
I. PENDAHULUAN

Salah satu elemen dari sistem manajemen POSE (Pertamina Operation & Service
Exellence) untuk Depot LPG adalah Manajemen Keadaan Darurat untuk
mengantisipasi kejadian besar (major incident) di lokasi kerja yang memerlukan
upaya khusus oleh Tim Penanggulangan Keadaan Darurat dan berpotensi
menghentikan kegiatan operasi normal.
Efektifnya operasi penanggulangan keadaan darurat (OPKD) adalah karena
adanya 5 (lima) pilar utama yang dibutuhkan dan bila secara berkala selalu
dilakukan evaluasi atau kajian ulang (review) terhadap :
1. Pemberdayaan Organisasi dan SDM yang ada; yaitu selalu menyesuaikan
struktur organisasi yang berlaku dan jumlah personil yang ada sebagai basis
menentukan Organisasi Penanggulangan Keadaan Darurat, termasuk
hirarkinya untuk menentukan tahapan atau eskalasi OPKD.
2. Adanya SOP atau mekanisme Penugasan dan Rantai Komando yang akan
menjadi petunjuk setiap personil dan Tim OPKD untuk memahami tugas-
tugasnya dalam melaksanakan OPKD, termasuk hubungannya dengan
bantuan sumberdaya eksternal (dari sekitar lokasi) sampai peningkatan
eskalasi OPKD menjadi tingkat Region, Direktorat, bahkan Korporat.
3. Tersedianya Perlengkapan dan Fasilitas Penanggulangan yang akan menjadi
dasar bagi Tim OPKD untuk menentukan Strategi dalam OPKD, apakah semua
perlengkapan, material, dan fasilitas yang ada telah siap dan cukup untuk
operasi penanggulangan atau ternyata masih kurang.
4. Memiliki Network - Resources sebagai back up Logistik yang dapat
dimobilisasi, bila diperlukan adanya tambahan bantuan sumberdaya dan
logistik untuk OPKD dapat segera diminta bantuannya karena telah ada
mekanisme kerjasama saling membantu dalam OPKD.
5. Adanya kajian Pre - Incident Planning sebagai panduan bagi Tim OPKD untuk
situasi darurat tertentu yang disimulasikan, sehingga tim OPKD akan
melakukan operasi penanggulangan berdasarkan strategi yang dikembangkan
dalam skenario.
Selain kelima pilar utama sebagai syarat dari OPKD yang efektif, kunci
keberhasilan dari OPKD adalah juga adanya tindakan (action) nyata untuk selalu
siap siaga atau “Preparedness” dalam kondisi biasa atau normal operasi untuk
mengalokasikan sumberdaya (waktu, personil, daya, dan dana) melakukan
upskilling bagi tim OPKD dalam bentuk latihan simulasi (emergency drill) secara
berkala sekaligus sebagai evaluasi dari prosedur, kajian pre fire planning, dan
kondisi perlengkapan – fasilitas yang telah dimiliki agar siap pakai.
SKENARIO KEADAAN DARURAT 2017

1.1 Skenario OKD


Skenario OKD Depot LPG Balongan adalah terjadinya kebakaran di Filling
Hall Tabung LPG 12 Kg :
Waktu Kejadian/Keadaan Keterangan
Saat proses pengisian LPG 12 Kg ada realease LPG dari tabung LPG dikarenakan bocor
pada valve di UFM No.7 yang menyebabkan vapour cloud di area pengisian tabung LPG 12
Kg, karena operator pengisian tabung telat melepas nozzle UFM (Unit FIlling Machine)
08.15
dari tabung LPG tersebut, disaat bersamaan ada salah satu mobil truk agen menyalakan
mesin dimana accu/baterai mobil tersebut tidak terisolasi dengan baik sehingga
menyebabkan percikan/spark dari accu/baterai mobil
- Terjadi kebakaran di area Filling Hall Tabung LPG 12 Kg. Petugas P1/distribution bottle
melaporkan kepada Operator HSE yang kebetulan sedang melintas di area filling hall
dan Operator HSE melaporkan kepada Spv.HSSE dan mencoba melakukan pemadaman
menggunakan APAR tetapi tidak berhasil.
- Spv. HSSE melaporkan kepada Spv. RS&D bahwa telah terjadi kebakaran di area Filling
Hall Tabung LPG 12 Kg dan api coba dipadamkan oleh Operator HSE menggunakan APAR
dan laporan tersebut diteruskan Spv. RSD ke OH Depot LPG Balongan .
08.30
- OH memerintahkan Spv. RS&D untuk menghentikan seluruh kegiatan penyaluran serta
kegiatan penerimaan dan penimbunan.
- OH memerintahkan Petugas Security segera mengevakuasi pekerja , Skid Tank dan truk
agen LPG ke tempat aman dan menutup pintu gerbang utama Depot.
- Spv. HSSE melakukan pengecekan 360º area kebakaran dan agar Tim Penanggulangan
Lapangan untuk standby di lokasi kebakaran dan OH memerintahkan Spv. EPM untuk
memutus seluruh aliran listrik Depot LPG Balongan.
OH Depot LPG Balongan dengan Supervisor terkait segera menuju Puskodal untuk
08.35
melaksanakan koordinasi terkait rencana penanggulangannya.
OH Depot LPG Balongan menyatakan bahwa Depot LPG Balongan dalam kondisi
Emergency/Keadaan Darurat dan memerintahkan Tim OKD Balongan berkumpul untuk
08.45
segera melakukan tindakan tanggap darurat untuk membantu proses pemadaman
kebakaran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
Spv.HSSE selaku On Scene Commander meminta Jr.Ast. Fire & Safety selaku pemimpin
tim Penanggulangan Lapangan untuk melakukan pemadaman dan penanggulangan di
09.00 area kebakaran yang terdiri dari 3 regu pemadaman, dan salah satu regu diutamakan
untuk mengevakuasi korban terlebih dahulu.

Api semakin membesar dan merambat ke area filling hall tabung 3 kg serta membakar
09.05
beberapa tabung yang terletak di area Filling Hall.
OSC meminta bantuan TBKD dari Damkar Indramayu dan TBKD dari TBBM Balongan untuk
09.10 mengirimkan fire truck dan bantuan personil tim TBKD Pertamina EP untuk membantu
proses pemadaman kebakaran.
Terjadi unjuk rasa waga Balongan dan sekitarnya di depan gerbang Depot LPG Balongan
09.15 dan security berusaha mencegah warga dan mengamankan warga agar tidak masuk ke
dalam Depot dibantu oleh pihak kepolisian dari Polsek Balongan.
Api berhasil dipadamkan dan Spv. HSSE selaku On Scene Commander (OSC) didampingi
09.45 Tim Penanggulangan Lapangan segera melakukan penyisiran 360º dan pemeriksaan
dilokasi kejadian dan sekitarnya, untuk memastikan kondisi tersebut benar-benar aman.
OH Depot LPG Balongan menyatakan kondisi Depot LPG Balongan telah aman dan
10.00 tahapan selanjutnya yaitu membentuk tim Recovery untuk menginventarisasi kegiatan
yang terkait pemulihan operasional Depot LPG Balongan.
Gambar Filling Hall Tabung LPG 12 Kg

1.2 Dampak Terjadinya Kebakaran


Sesuai dengan skenario diatas dimana terjadi kebakaran di Filling Hall Tabung
LPG 12 Kg, terdapat korban jiwa dan kerugian materi sbb :
1. - Satu orang luka berat akibat radiasi panas dimana luka bakar lebih dari
40%, yaitu : pekerja babat rumput yang berada di lokasi kebakaran tangki
timbun T-401 B
- Satu orang pingsan karena kelelahan dan kekurangan oksigen yaitu :
pekerja operator HSE yang berusaha mencoba memadamkan api awal
menggunakan APAR di Filling Hall Tabung LPG 12 Kg.
2. Sarana Fasilitas Filling Hall Tabung LPG 12 Kg, 50 Kg dan 3 Kg sebagian
besar terbakar.
Untuk paparan api kebakaran, maka dapat disimulasikan radius atau jarak
paparan api sebagai berikut :
Penyebaran api dapat menyebar ke daerah sekitar lokasi kebakaran,
tergantung dengan arah dan kecepatan angin. Berdasarkan arah angin pada
saat kejadian dengan arah dominan ke arah Filling Hall Tabung LPG 3 Kg yang
berada bersebelahan dengan Filling Hall Tabung LPG 12 Kg.
Resiko dari kebakaran pada Filling Hall Tabung LPG 12 Kg adalah :
1. Suhu panas yang dapat meyebabkan paparan panas yang tinggi disekitar
area kebakaran.
2. Potensi terjadi kebakaran yang meluas, terutama jika arah angin mengarah
ke tangki timbun apabila proses penanggulangan tidak cepat dilakukan .
3. Bahaya paparan api terhadap manusia dan lingkungan.
4. Dapat terjadi korban jiwa dan kerugian materi yang lebih banyak jika tidak
ditanggulangi secara cepat dan tepat.

Lokasi terjadinya kebakaran & Penanggulangannya

1.3 Prinsip-Prinsip Operasi Penanggulangan


Agar kebakaran tidak cepat meluas, maka upaya penanggulangan yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Menghentikan semua kegiatan yang berpotensi menimbulkan kebakaran
yang dapat meluas, antara lain : menghentikan proses pengisian tabung &
skid tank, memutuskan aliran arus listrik.
2. Mengutamakan keselamatan semua personil, yaitu dengan :
- Mengevakuasi segera mungkin korban jiwa dilokasi kejadian dan
memberikan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
- Mengevakuasi seluruh pekerja dan mitra kerja yang masih melakukan
aktifitas di dalam Depot.
- Untuk semua personil yang terlibat dalam upaya penanggulangan
kebakaran harus memakai perlengkapan safety yang standar (jacket
pemadam, sarung tangan dan helm pemadam, dll).
3. Diupayakan mendekati lokasi kejadian dari “searah angin” dan segera
menyiapkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Hydrant, Fire Jeep dan
Fire Truck.
4. Tetap menjaga jarak dari kobaran api dan segera koordinasikan untuk
mematikan arus listrik dan menutup semua valve pada pipa penyalur dan
penerimaan LPG.
5. Isolasi area sekitar agar petugas yang tidak terlibat langsung dapat menjauh
6. Meminta petugas yang bertanggung jawab menjalankan pompa pemadam
agar segera menghidupkan pompa pemadam.
7. Pelaksanaan operasi penanggulangan dengan prioritas rescue, exposure
protection, confinement & penyiagaan extinguishment.

1.4 Langkah - Langkah Penanggulangan


Untuk penanggulangan meluasnya kebakaran dan korban jiwa serta kerugian
materi lebih banyak, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
1. Pekerja HSSE/ mitra kerja yang mengetahui terjadi kebakaran segera
melaporkan ke petugas Spv. RSD. Pelaporan dapat melalui telepon,
HT(Handy Talky) atau dengan membunyikan alarm/sirine yang ada di
control room.
2. Spv. RSD melaporkan kondisi kebakaran kepada Operation Head
3. Operation Head memerintahkan kepada Spv.HSSE (OSC) untuk memeriksa
lokasi kebakaran dan memastikan kondisi yang terjadi di lapangan. dan
perlunya penanggulangan segera dan Operation Head memberlakukan
keadaan darurat mengingat bahaya kebakaran dapat meluas.
4. Operation Head memberlakukan keadaan darurat kemudian
memerintahkan kepada :
- Fungsi RSD untuk menjalankan prosedur keadaan darurat.
(menghentikan kegiatan operasi sesuai SOP di unit kerja masing-
masing).
- Fungsi HSSE segera melaksanakan strategi penanggulangan
kebakaran di tempat kejadian dipimpin oleh Komandan Regu Tim
Penanggulangan Lapangan.
- Fungsi Sekuriti untuk :
 Segera menghubungi OKD Pertamina terdekat dan Dinas Damkar
Balongan;
 Segera menutup pintu gerbang Depot setelah diberlakukannya
Keadaan Darurat oleh Operation Head (Deputy Emergency
Response Commander);
 Melakukan pengamanan untuk mencegah orang masuk dan
mendekati tempat kejadian Keadaan Darurat;
 Melakukan pengamanan terhadap aset perusahaan selama terjadi
kejadian Keadaan Darurat.
 Melaksanakan evakuasi terhadap pekerja maupun mitra kerja
menuju tempat evakuasi yang telah ditentukan.
 Memerintahkan sopir untuk mematikan mesin kendaraan dan
menuju tempat evakuasi yang telah ditentukan.
- Fungsi EPM untuk :
 Memutuskan aliran listrik yang dapat menimbulkan bahaya;
 Menyiagakan penerangan darurat bila diperlukan.
- Fungsi SGA dan Medical untuk :
 Mendata pekerja yang ikut serta dalam upaya penanggulangan
keadaan darurat dan pekerja yang berada di tempat evakuasi
melalui mekanisme absensi;
 Segera memberikan pertolongan terhadap korban.
 Menyelamatkan dan mengevakuasi dokumen-dokumen penting
perusahaan;
 Menyiapkan kebutuhan logistik untuk kebutuhan Tim
Penanggulangan Keadaan Darurat.
- Fungsi Tim Penanggulangan Lapangan
 Menyiapkan peralatan sesuai dengan tugasnya masing-masing;
 Bekerja sama secara tim;
 Bekerja secara cepat, tepat dan aman;
 Koordinasi dengan On Scene Commander jika dibutuhkan bantuan
tambahan personil untuk pemadaman.
5. Pekerja (selain yang bertugas dalam OKD) & Mitra Kerja segera menuju ke
tempat aman (keluar area Depot) atau berkumpul assembly point.

1.5 Peralatan dan SDM yang dibutuhkan

Sesuai dengan skenario penanggulangan kebakaran, kebutuhan peralatan yang


dibutuhkan adalah
- 1 unit Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
- 4 unit Peralatan Hydrant
- 1 unit Fire Truck (milik Depot)
- 1 unit Fire Truck Damkar

Kebutuhan SDM dalam upaya penanggulangan ini minimal sebanyak 21 orang


dimana :
- 1 orang untuk mengoperasikan pompa pemadam
- 1 orang untuk mengoperasikan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
- 15 orang (3 regu) untuk tim penanggulangan yang mengoperasikan
Hydrant & Fire Truck Depot
- 2 orang sebagai medical
- 2 orang sebagai tim rescue
Peralatan tambahan :
- Handy Talky (HT)
- APD (fire suit, rubber safety shoes, safety helmet, safety gloves)
- Peralatan P3K
- Ambulance
- Tandu

FOTO KEGIATAN SIMULASI ORGANISASI KEADAAN DARURAT (OKD)


DEPOT LPG BALONGAN
TAHUN 2017
DOKUMENTASI SIMULASI OKD DEPOT LPG BALONGAN TAHUN 2017

Daftar Hadir / Absen

Logkeeper
LEMBAR OBSERVASI

EVALUASI PELAKSANAAN SIMULASI OKD


DEPOT LPG BALONGAN, 12 SEPTEMBER 2017

Anda mungkin juga menyukai