Makalah Tren Pendidikan Masa Depan
Makalah Tren Pendidikan Masa Depan
Makalah Tren Pendidikan Masa Depan
AHMAD YATULLAH
ANDIKA WARDIMAN
DEVITRI
IMAM HIDAYAT
LAHISAH HERMANSYAH
NANA IRIYANTI
NOVA SUSILAWATI
SARITA BONITA
SULISTRI
SYARIFUDDIN
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. Pendidikan juga merupakan proses yang berkaitan
dengan upaya untuk mengembangkan tiga aspek pada diri seseorang dalam
kehidupannya, yakni pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup.
Umumnya saat ini pendidikan masih dilaksanakan secara konvensional
yaitu pembelajaran yang menjadikan buku teks sebagai bagian yang paling
penting untuk di jadikan sebagai sumber belajar mengajar, sementara kegiatan
pembelajaran mengalami perubahan seiring perubahan zaman dan berjalannya
waktu, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengaruh perkembangan teknologi terhadap penyelengaraan pendidikan
membuat terjadinya pergesaran, pendidikan yang sebelumnya banyak di
dapatkan hanya melalui pendidikan formal, saat ini semakin banyak yang
menyediakan pendidikan nonfomal yang bermutu, terbuka yang diakses dengan
mudah, murah melalui bantuan teknologi. Dengan teknologi sumber- sumber
belajar dapat diakses lebih mudah .
Untuk mengikuti arus perkembangan zaman dan berkembang pesatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi manusia sudah semestinya mempersiakan diri dalam
mengarungi trend pendidikan masa depan yang berbasis pada kecanggihan alat
alat teknologi serta sistem pendidikan yang akan menyusaikan diri dengan era
revolusi industry 4.0. Untuk menghadapi tantangan era revolusi industry 4.0
dan perkembangan teknologi ke depan dibutuhkan banyak pengetahuan dan
ketrampilan-ketrampilan (Skills).
Oleh sebab itu dalam makalah ini akan membahas tentang tren pendidikan
masa depan, pendidikan di era revolusi industry 4.0, kendala implementasi tren
teknologi informasi dalam dunia pendidikan, dan solusi dalam pemecahan
masalahtersebut.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pendidikan dan tren?
2. Bagaimana tren pendidikan masa depan?
3. Bagaimana tren teknologi pendidikan tahun 2021?
4. Bagaimana pendidikan di era revolusi industry 4.0?
5. Apa kendala implementasi tren teknologi informasi dalam dunia
pendidikan?
6. Bagaimana solusi dalam pemecahan masalah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan dan tren.
2. Untuk mengetahui tren pendidikan masa depan
3. Untuk mengetahui tren teknologi pendidikan tahun 2021
4. Untuk mengetahui pendidikan di era revolusi industry 4.0
5. Untuk mengetahui kendala implementasi tren teknologi informasi dalam
dunia pendidikan.
6. Untuk mengetahui solusi dalam pemecahan masalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang
diselenggarakan umumnya di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
Sedangkan ahli memandang pendidikan adalah pengaruh orang dewasa
terhadap anak yang belum dewasa agar mempunyai kemampuan yang
sempurna dan kecerdasan penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-
tugas sosialnya dalam bermasyarakat. (Hasnah, 2012:130-131). Banyak
orang yang menganggap bahwa pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah
ataupun di lembaga pendidikan lainnya adalah pendidikan. Tujuan
pendidikan dalam konteks ini diukur dalam hal derajat atau sertifikasi. Ada
upaya sengaja yang dilakukan dengan tujuan tertentu untuk mengembangkan
sejumlah pengetahuan, keterampilan, sikap dan kebiasaan di lembaga-
lembaga tersebut. Ini adalah konsep pendidikan dalam arti yang sempit, yang
terbatas hanya pada beberapa upaya khusus, disengaja, dan terencana yang
berdampak pada perkembangan individu. Pendidik dalam arti sempit
bertujuan untuk menghasilkan orang yang melek huruf atau profesional
seperti insinyur, dokter, guru, pengusaha dan sebagainya. Di sini, individu
sengaja diajarkan untuk berpikir seperti yang telah ditentukan oleh pendidik.
Jadi, dalam arti sempit, pendidikan tidak lain adalah kegiatan yang bertujuan,
sengaja direncanakan untuk pengembangan potensi individu secara optimal.
(Hasan, Muhammad, 2021:4)
Menurut Mudyaharjo mengatakan bahwa pendidikan adalah segala
pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup serta pendidikan dapat di artikan sebagai pengajaran yang
diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. (Hasnah,
2012:130-131)
Dalam pengertian yang agak luas menurut Muhibinsyah (2003:10)
pendidikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga
orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang
sesuai dengan kebutuhan. (Hasnah, 2012:130-131)
Selanjutnya menurut Poerbakawartja dan Harahap (1981) pendidikan
meliputi semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan
pengetahunnya, pengalamannya, kecakapannya dan keterampilannya kepada
4
generasi muda sebagai usaha menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi
hidupnya baik jasmani maupun rohaniah. Artinya pendidikan adalah usaha
secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan
si Anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung
jawab moril dari segala perbuatannya. (Hasnah, 2012:130-131)
Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah
laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri
dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana
individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan
intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan
kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih
dewasa. Dari uraian dan pengertian pendidikan di atas disimpulkan bahwa
pada dasarnya pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) untuk dengan
penuh tanggung jawab membimbing anak-anak didik menjadi kedewasaan.
2. Trend
Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang
saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta. Trend adalah hal yang sangat
mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren juga dapat di definisikan
sebagai salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini
yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Pada masyarakat
yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk
meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan
masyarakat lebih kritis. (Rahmadani, Resi, “Makalah Trend dan Isu
Pendidikan Kes” Scribd, 07 Desember, 2019.
https://www.scribd.com/document/438688275/makalah-trend-dan-issu-
pendidikan-kes-docx)
5
akan jauh lebih menarik bagi generasi abad 21 ini. Hal ini sejalan dengan
karakteristik generasi abad 21 yang cinta akan kebebasan, menyukai hal yang
detail, menyukai sesuai yang cepat atau instan, dan mahir dalam menggunakan
teknologi informasi dan digital. Oleh karena itu, ke depan tren pendidikan di
masa depan akan mengikuti dan menyesuaikan dengan karakteristik generasi
abad 21 yang sering disebut sebagai generasi z. (Efendi, Rohim. “Tren
Pendidikan Masa Depan.” Kompasiana, 20 Nov, 2020.
www.kompasiana.com/rohim63596/5fb7d83e8ede483ae8390ef2/tren-
pendidikan-masa-depan )
Dalam pembelajaran abad 21 diarahkan untuk mempersiapkan siswa
agar memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, pemecahan masalah,
komunikasi, kolaborasi, literasi dalam sains dan teknologi. Kehadiran teknologi
dalam pembelajaran merupakan tantangan bagi dunia pendidikan. Belajar
menggunakan teknologi memiliki banyak keunggulan yaitu dalam bentuk
waktu yang lebih efektif, materi pembelajaran menjadi lebih mudah diakses,
menarik, dan murah. Juga, siswa dapat belajar lebih percaya diri dengan cara
mereka, dan peserta didik memiliki lebih banyak kesempatan untuk
mengeksplorasi karena termotivasi oleh kehadiran teknologi di proses
pembelajaran. (Jamaludin, dkk, 2020 : 70-71)
Tren pendidikan di masa depan tidak akan dapat terlepas dari unsur
teknologi. Dengan berkembangnya teknologi digital, hal yang dulunya tidak
mungkin menjadi mungkin. Hal yang dulu rumit, kini menjadi mudah.
Perkembangan teknologi saat ini terjadi sangat pesat, baik informasi teknologi
maupun komunikasi. Akan sangat berguna apabila digunakan dalam bidang
pendidikan baik formal maupun informal. Teknologi dalam bentuk multimedia
mampu memberikan suatu informasi yang mudah dipahami, hingga pelajar
akan lebih mudah menerima informasi pembelajaran tersebut. Selain itu
teknologi saat ini dapat memainkan peran besar dalam pendidikan, jika
dirancang dengan benar dapat maka belajar menjadi lebih kreatif dan interaktif
sehingga dapat membantu berpikir kritis peserta didik (Jamaludin, dkk, 2020 :
70-71). Telepon pintar menjadi bagian dari alat belajar. Misalnya untuk belajar
bahasa, kini tidak perlu lagi harus belajar di dalam laboratorium bahasa. Kita
6
cukup melakukannya dengan media telepon pintar. Untuk mengumpulkan
tugas, pelajar tidak perlu lagi mengirim tugasnya ke sekolah, cukup
menyimpannya di google drive kemudian membagikan linknya kepada
pengajar. (Efendi, Rohim. “Tren Pendidikan Masa Depan.” Kompasiana, 20
Nov, 2020.
www.kompasiana.com/rohim63596/5fb7d83e8ede483ae8390ef2/tren-
pendidikan-masa-depan )
Hal terpenting dalam pembelajaran interaktif adalah media
pembelajaran itu sendiri . Melalui teknologi digital dapat dihasilkan suatu media
pembelajaran untuk mewujudkan objek belajar. Media harus dapat
memvisualisasikan secara detail objek pembelajaran sehingga dapat membantu
peserta didik memahami subjek dengan lebih mudah dan mereka mendapatkan
pengalaman belajar yang mengesankan. (Jamaludin, dkk, 2020 : 70-71)
Media adalah sarana untuk mengirim atau mengirim pesan dalam
perspektif belajar-mengajar, menyampaikan konten kepada siswa, untuk
mencapai pengajaran yang efektif. Teknologi pembelajaran atau media untuk
proses belajar mengajar menyediakan alat untuk melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran. Hal ini sangat meningkatkan efektivitas komunikasi. Jika
dirancang diproduksi dengan baik dan terampil dapat digunakan secara efektif
dan memiliki efek besar pada proses belajar mengajar karena menghasilkan
dampak yang signifikan yaitu hemat waktu, terdapat peningkatkan minat dan
perhatian peserta didik, kejelasan ide, dan dapat memperkuat konsep. Media
dapat digunakan secara efektif dalam situasi formal di mana peserta didik dapat
bekerja secara mandiri dan memiliki peran penting dalam pendidikan.
(Jamaludin, dkk, 2020 : 70-71)
7
pukul 21.20 melalui lpmpgorontalo.kemdikbud.go.id/2021/02/02/tren-
teknologi-pendidikan-tahun-2021/ )
Pada bidang pendidikan terdapat 10 hal yang akan menjadi tren pada tahun
ini, yaitu:
1. E-learning (Pembelajaran berbasis elektronik) adalah pelatihan,
pembelajaran, atau pendidikan yang diberikan secara online melalui
komputer atau perangkat digital lainnya. Hal-hal yang harus dipersiapkan
untuk dapat melakukan e-learning adalah Internet, Mengembangkan
multimedia, peralatan, dan Learning Management Systems. Keuntungan
penggunaan e-learnig adalah guru dan siswa tidak harus berada disuatu
tempat secara bersamaan dan waktu pembelajaran yang fleksibel. (Prasetyo,
Naro. “Tren Teknologi Pendidikan tahun 2021.” Diakses pada tangal 5
November pukul 21.20 melalui
lpmpgorontalo.kemdikbud.go.id/2021/02/02/tren-teknologi-pendidikan-
tahun-2021/ )
2. Video-Assisted Learning (Pembelajaran berbasis video) adalah strategi
dalam pendekatan dalam mengajar menggunakan video, baik itu yang
berhubungan dengan pendidikan atau konseptual, untuk meningkatkan
pemahaman siswa, kemampuan kognitif, dan keahlian sosial-emosional.
Dengan menggunakan video maka materi pelajaran dapat dibuat menjadi
menarik dengan adanya gambar dan suara. Video yang menarik akan dapat
membuat siswa termotivasi dan lebih cepat memahami suatu konsep.
(Prasetyo, Naro. “Tren Teknologi Pendidikan tahun 2021.” Diakses pada
tangal 5 November pukul 21.20 melalui
lpmpgorontalo.kemdikbud.go.id/2021/02/02/tren-teknologi-pendidikan-
tahun-2021/ )
3. Blockchain Technology atau bisa juga disebut distributed ledger technology
adalah sebuah sistem yang dapat membuat orang-orang memiliki akses
untuk merubah data yang telah dibagikan. Contoh sederhana adalah
penggunaan Google Doc untuk membuat sebuat naskah. Naskah yang
dibuat tersebut dapat di edit oleh orang banyak pada waktu yang sama.
Proses pembuatan naskah tersebut tentu dapat menghemat biaya dan waktu
8
dibandingkan dengan pembuatan naskah secara manual yang harus dicetak
terlebih dahulu kemudian diedit lalu dicetak lagi. Banyak lagi contoh dari
pembuatan sesuatu secara kolaborasi dengan memanfaatkan teknologi
digital. (Prasetyo, Naro. “Tren Teknologi Pendidikan tahun 2021.” Diakses
pada tangal 5 November pukul 21.20 melalui
lpmpgorontalo.kemdikbud.go.id/2021/02/02/tren-teknologi-pendidikan-
tahun-2021/ )
4. Big Data atau Penyimpanan yang besar menjadi suatu tuntutan dari
masyarakat saat ini. Hal ini merupakan dampak dari semakin banyaknya
pengguna internet dan meningkatnya penggunaan komputer, handphone
dan alat digital lainnya. Jika sebelumnya penyimpanan data dilakukan
menggunakan alat seperti flashdisk atau memory card yang memiliki
kapasitas 5 – 100 Gb. Saat ini, kita dapat menggunakan penyimpanan di
awan (Cloud) yang memiliki kapasitas 1 Tb bahkan unlimited. (Prasetyo,
Naro. “Tren Teknologi Pendidikan tahun 2021.” Diakses pada tangal 5
November pukul 21.20 melalui
lpmpgorontalo.kemdikbud.go.id/2021/02/02/tren-teknologi-pendidikan-
tahun-2021/ )
5. Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) adalah cabang dari ilmu
komputer yang luas berkaitan dengan pembuatan mesin pintar yang mampu
melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia.
Contoh kecerdasan buatan yang paling sering dipakai adalah ketika
menggunakan Google Map yang dapat mengukur jarak dan waktu antara
satu tempat ke tempat yang lain. (Prasetyo, Naro. “Tren Teknologi
Pendidikan tahun 2021.” Diakses pada tangal 5 November pukul 21.20
melalui lpmpgorontalo.kemdikbud.go.id/2021/02/02/tren-teknologi-
pendidikan-tahun-2021/ )
6. Learning Analytics (analisis pembelajaran) adalah pengukuran,
pengumpulan, analisis dan pelaporan data tentang peserta didik dan
pembelajaran, bertujuan untuk memahami dan mengoptimalkan proses
pembelajaran serta lingkungan sekolah. Dengan menggunakan berbagai
informasi yang ada di sekolah seperti : karakter siswa, cara guru mengajar,
9
kesulitan materi pelajaran, kepemimpinan kepala sekolah, dan lain-lain.
Analisis ini dilakukan untuk dapat menentukan langkah selanjutnya agar
dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. (Prasetyo, Naro. “Tren
Teknologi Pendidikan tahun 2021.” Diakses pada tangal 5 November pukul
21.20 melalui lpmpgorontalo.kemdikbud.go.id/2021/02/02/tren-teknologi-
pendidikan-tahun-2021/ )
7. Gamification adalah pembuatan elemen game kedalam kegiatan bukan
game. Game merupakan hal yang dapat menarik perhatian seseorang, baik
anak-anak bahkan orang dewasa suka dengan game. Karena itu banyak
produk game yang dibuat untuk meningkatkan motivasi seseorang baik
yang berhubungan dengan pendidikan, kesehatan, industri, dan lain lain.
Saat ini banyak materi pelajaran yang sudah dibuat dalam bentuk game. Hal
ini dilakukan agar siswa dapat dengan mudah mengerti konsep dari materi
yang sedang diajarkan oleh guru. (Prasetyo, Naro. “Tren Teknologi
Pendidikan tahun 2021.” Diakses pada tangal 5 November pukul 21.20
melalui lpmpgorontalo.kemdikbud.go.id/2021/02/02/tren-teknologi-
pendidikan-tahun-2021/ )
8. Augmented Reality dan Virtual Reality adalah teknologi digital yang dapat
menghubungkan antara dunia nyata dan dunia maya. Dengan
memanfaatkan AR dan VR maka proses pembelajaran akan menyenangkan
karena siswa dapat melihat sesuatu yang abstrak dan dapat mengunjungi
suatu tempat. Contoh dengan menggunakan teknologi AR maka siswa dapat
melihat tengkorak atau bagian tubuh lainnya secara langsung menggunakan
handphone, contoh lainnya dengan menggunakan teknologi VR siswa dapat
berkunjung ke suatu tempat sambil melihat lihat lingkungan
disekitarnya. (Prasetyo, Naro. “Tren Teknologi Pendidikan tahun 2021.”
Diakses pada tangal 5 November pukul 21.20 melalui
lpmpgorontalo.kemdikbud.go.id/2021/02/02/tren-teknologi-pendidikan-
tahun-2021/ )
9. STEAM (Science, Technology, Engineering, The Art, Mathematics) adalah
pendekatan dalam dunia pendidikan yang menggunakan Science,
Technology, Engineering, The Art, Mathematics sebagai acuan untuk
10
membimbing siswa memiliki rasa ingin tahu, menyampaikan pendapat, dan
berfikir kritis. Dengan menerapkan pendekatan STEAM maka siswa akan
belajar secara kontekstual dan holistik karena siswa diajak untuk berpikir
dan menghubungkan antara konsep Science, Technology, Engineering, The
Art, Mathematics terhadap suatu materi yang sedang dipelajari. Hal ini
dapat memperluas pengetahuan siswa dan membuat suatu materi menjadi
lebih mudah dipahami. (Prasetyo, Naro. “Tren Teknologi Pendidikan tahun
2021.” Diakses pada tangal 5 November pukul 21.20 melalui
lpmpgorontalo.kemdikbud.go.id/2021/02/02/tren-teknologi-pendidikan-
tahun-2021/ )
10. Social Media in Learning, dengan memanfaatkan sosial media yang ada
seperti; blog, youtube, twitter, instagram, whatsApp, tiktok dan lainnya
akan dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. Banyak guru dan
dosen yang sudah memanfaatkan sosial media untuk proses pembelajaran
baik memberikan materi atau menjadi tugas yang harus dikerjakan oleh
siswa dan mahasiswa. (Prasetyo, Naro. “Tren Teknologi Pendidikan tahun
2021.” Diakses pada tangal 5 November pukul 21.20 melalui
lpmpgorontalo.kemdikbud.go.id/2021/02/02/tren-teknologi-pendidikan-
tahun-2021/ )
11
D. PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.
1. Metode Pembelajaran Pendidikan dalam Menghadapi Revolusi
Industri 4.0
Revolusi industri 4.0 merupakan konsep yang pertama kali
diperkenalkan oleh ekonom asal Jerman, Profesor Klaus Schwab. Dalam
bukunya yang bertajuk "The Fourth Industrial Revolution", Klaus
mengungkap empat tahap revolusi industri yang setiap tahapannya dapat
mengubah hidup dan cara kerja manusia. Revolusi industri 4.0 sendiri
merupakan tahap terakhir dalam konsep ini setelah tahapan pada abad ke-
18, ke-20, dan awal 1970. (Suprayitno, Adi. 2020:29)
Setelah melalui tiga tahap evolusi industri tersebut, tahun 2018
disebut sebagai awal zaman revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan
sistem cyberphysical. Kini berbagai industri mulai menyentuh dunia virtual,
berbentuk konektivitas, mesin, dan data yang lebih dikenal dengannama
Internet of Things (IoT). Untuk menghadapi revolusi industri 4.0,
diperlukan berbagai persiapan, termasuk metode pembelajaran pendidikan
yang tepat yaitu sebagai berikut :
a. Perbaikan sumber daya manusia (SDM)
Banyak hal yang harus diubah oleh negara yang ingin maju. Hal
ini juga berlaku bagi Indonesia, terlebih saat ini Indonesia tengah
menghadapi era revolusi industri 4.0 dengan tingkat persaingan yang
semakin ketat. Dari sejumlah perubahan yang harus dilakukan,
perbaikan SDM adalah salah satu hal yang harus sangat diperhatikan.
Perbaikan tersebut dapat terlaksana salah satunya dengan cara
mengubah metode pembelajaran dalam dunia pendidikan yang ada.
Setidaknya ada tiga hal yang perlu diubah Indonesia dari sisi
edukasi. Pertama dan yang paling fundamental adalah mengubah sifat
dan pola pikir anak-anak muda Indonesia saat ini. Kedua, pentingnya
peran sekolah dalam mengasah dan mengembangkan bakat generasi
penerus bangsa. Ketiga dan yang terakhir adalah pengembangan
kemampuan institusi pendidikan tinggi untuk mengubah model
12
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman saat ini.
(Suprayitno, Adi. 2020:30)
b. Peran pemerintah dalam mengubah metode pembelajaran pendidikan
Pemerintah tentusaja memiliki peran yang sangat penting dalam
perubahan metode pembelajaran pendidikan yang ada di Indonesia saat
ini. Fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan anak-
anakmerupakanhalyang penting untuk disediakan oleh pemerintah.
Salah satu caranya adalah dengan menyediakan teknologi yang
mumpuni. Diperlukan perpindahan makna KKN menjadi Komunikasi,
Kolaborasi, dan Networking untuk membangun generasi muda
Indonesia yang lebih baik. Dengan menyediakan berbagai fasilitas yang
sesuai kebutuhan dan tuntutan zaman, diharapkan anak-anak muda
Indonesia dapat mengantongi bekal yang cukup dalam menghadapi
berbagai tantangan di era revolusi industri 4.0 ini. Mengingat kondisi
teknologi yang selalu berubah, diperlukan kemampuan adaptasi yang
tinggi agar tidak ketinggalan zaman. Anak-anak muda Indonesia juga
diharapkan mampu bersaing dan memiliki nilai-nilainya sendiri.
(Suprayitno, Adi. 2020:30)
c. Mengusung pendidikan 4.0
Pendidikan 4.0 merupakan istilah umum yang dipakai oleh para
ahli teori pendidikan untuk menggambarkan beragam cara dalam
mengintegrasikan teknologi cyber, baik secara fisik maupun tidak, ke
dalam dunia pembelajaran. Konsep ini juga merupakan lompatan dari
Pendidikan 3.0 yang lebih mencakup pertemuan ilmu saraf, psikologi
kognitif, dan teknologi pendidikan menggunakan teknologi digital dan
mobile berbasis web. Pendidikan 3.0 sendiri merupakan bagian dari
tahap ketiga dari empat tahapan revolusi industri. Awal tahun 1970-an
ditengarai sebagai kemunculan perdana revolusi industri 3.0 yang
ditandai dengan penggunaan elektronik dan teknologi informasi untuk
otomatisasi produksi. Debut revolusi industri generasi ketiga ditandai
pula dengan kemunculan pengontrol logika terprogram pertama (PLC),
yaitu modem 084-969. (Suprayitno, Adi. 2020:30)
13
Sistem otomatisasi berbasis komputer tersebut membuat mesin
industri tak lagi dikendalikan oleh manusia. Dampak yang dihasilkan
berupa semakin murahnya biaya produksi dan mulai digunakannya
komputer dalam bidang pendidikan. Era pendidikan 3.0 menurut Ketua
Kelompok Keahlian Teknologi Informasi Sekolah Elektronika dan
Informasi ITB, Dr. Armein Z R Langi merupakan kesempatan belajar
yang dimiliki oleh orang-orang yang berselera tinggi akan pengetahuan
dan kapasitas "metabolisme" pengetahuan yang tinggi pula.
(Suprayitno, Adi. 2020:31)
Dalam hal ini, pendidikan 4.0 berada jauh di atas hal tersebut.
Bahkan dalam beberapa hal, pendidikan 4.0 merupakan fenomena yang
timbul sebagai respons terhadap kebutuhan revolusi industri 4.0, di
mana manusia dan mesin diselaraskan untuk memperoleh solusi,
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi, serta menemukan
berbagai kemungkinan inovasi baru yang dapat dimanfaatkan bagi
perbaikan kehidupan manusia modern. (Suprayitno, Adi. 2020:31)
d. Teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran di era revolusi
industri 4.0
Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, diperlukan
pendidikan yang dapat membentuk generasi kreatif, inovatif, serta
kompetitif. Hal tersebut salah satunya dapat dicapai dengan cara
mengoptimalisasikan penggunaan teknologi sebagai alat bantu
pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat
mengikuti atau mengubah zaman menjadi lebih baik. Indonesia pun
perlu meningkatkan kualitas lulusan sesuai dunia kerja dan tuntutan
teknologi digital. Sudah saatnya kita meninggalkan proses pembelajaran
yang cenderung mengutamakan hafalan atau sekadar menemukan satu
jawaban benar dari soal. Metode pembelajaran pendidikan Indonesia
harus mulai beralih menjadi proses-proses pemikiran yang visioner,
termasuk mengasah kemampuan cara berpikir kreatif dan inovatif. Hal
ini diperlukan untuk menghadapi berbagai perkembangan teknologi dan
ilmu pengetahuan. (Suprayitno, Adi. 2020:31)
14
2. Solusi Lembaga Pendidikan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Salah satu solusi bagi lembaga pendidikan dalam menghadapi
revolusi pendidikan4.0 adalah dengan menggunakan Big Data. Big Data
sendiri merupakan sistem teknologi yang diperkenalkan untuk
menanggulangi "ledakan informasi" seiring dengan pertumbuhan ekosistem
pengguna mobile dan data internet yang semakin tinggi. Pertumbuhan
tersebut sangat memengaruhi perkembangan volume serta jenis data yang
terus meningkat secara signifikan di dunia maya. Big Data dapat
dimanfaatkan dalam bidang pendidikan karena dengan penggunaannya
seorang pengajar dapat meneliti dan menganalisis kemampuan anak didik
dengan mudah. Tidak hanya per individu, namun juga salam satu kelas,
tingkat sekolah, maupun universitas. Universitas Indonesia telah
memanfaatkan Big Data denganmenggunakan scele dan siak-ng yang
merupakan penerapan e-learning untuk mempermudah pengambilan dan
pengumpulan data. (Suprayitno, Adi. 2020:33)
3. Pengaruh Revolusi Industri 4.0 Dalam Pendidikan di Indonesia
Perkembangan pendidikan di dunia tidak lepas dari adanya
perkembangan dari revolusi industri yang terjadi pada dunia ini, karena
secara tidak langsung perubahan tatanan pada ekonomi turut mengubah
tatanan pendidikan di suatu negara. Pendidikan mengalami disrupsi yang
sangat hebat sekali. Peran guru yang selama ini sebagai satu-satunya
penyedia ilmu pengetahuan sedikit banyak bergeser menjauh darinya. Di
masa mendatang, peran dan kehadiran guru di ruang kelas akan semakin
menantang dan membutuhkan kreativitas yang sangat tinggi. (Suprayitno,
Adi. 2020:34)
Era revolusi industri 4.0 merupakan tantangan berat bagi guru
Indonesia. Mengutip dari Jack Ma dalam pertemuan tahunan World
Economic Forum 2018, pendidikan adalah tantangan besar abad ini. Jika
tidak mengubah cara mendidik dan belajar-mengajar, 30 tahun mendatang
kita akan mengalami kesulitan besar. Pendidikan dan pembelajaran yang
syarat dengan muatan pengetahuan mengesampingkan muatan sikap dan
keterampilan sebagaimana saat ini terimplementasi, akan menghasilkan
15
peserta didikyang tidak mampu berkompetisi dengan mesin. Dominasi
pengetahuan dalam pendidikan dan pembelajaran harus diubah agar kelak
anak-anak muda Indonesia mampu mengungguli kecerdasan mesin
sekaligus mampubersikap bijak dalam menggunakan mesin untuk
kemaslahatan. (Suprayitno, Adi. 2020:35)
Sistem pendidikan membutuhkan gerakan kebaruan untuk
merespons era industri 4.0. Salah satu gerakan yang dicanangkan oleh
pemerintah adalah gerakan literasi baru sebagai penguat bahkan menggeser
gerakan literasi lama. Gerakan literasi baru yang dimaksudkan terfokus
pada tiga literasi utama yaitu 1) literasi digital, 2) literasi teknologi, dan 3)
literasi manusia (Aoun, 2018). Tiga keterampilan ini diprediksi menjadi
keterampilan yang sangat dibutuhkan di masa depan atau di era industri 4.0.
Literasi digital diarahkan pada tujuan peningkatan kemampuan membaca,
menganalisis, dan menggunakan informasi di dunia digital (Big Data),
literasi teknologi bertujuan untuk memberikan pemahaman pada cara kerja
mesin dan aplikasi teknologi, dan literasi manusia diarahkan pada
peningkatan kemampuan berkomunikasi dan penguasaan ilmu desain.
(Suprayitno, Adi. 2020:35)
16
lain adalah kemampuan tingkat manajerial di pemerintah yang sebagian besar
tidak memiliki basis teknologi informasi, sehingga banyak sekali pekerjaan
yang lebih efisien dengan penerapan teknologi informasi tidak dilirik atau
bahkan dihindari penerapannya. (Rahardjo, Budi, 2002)
Kendala lain yang lebih nyata adalah, tidak terdapat komitmen yang
kuat dari pemerintah yang mengakibatkan kacaunya penerapan teknologi
informasi di lingkungan pendidikan. Kalaupun institusi pendidikan ditekan
untuk memanfaatkan teknologi informasi, biasanya Kepala atau Pimpinan
institusinya tidak mengetahui dengan persis apa yang harus mereka lakukan.
Alasan klise yang selalu terdengaradalah terlalu luasnya wilayah Indonesia,
sehingga penerapannya belum merata. Masih banyak sekolah yang yang belum
memadai untuk penerapan. Bagaimana mungkin sebuah sekolah akan
menerapkan pembelajaran dengan media IT, jika masalah penyediaan komputer
saja masih belum dapat diatasi, atau bahkan disekolah tersebut belum memiliki
jaringan listrik. (Rahardjo, Budi, 2002)
Keterbatasan biaya dan tenaga operasional juga menjadi kendala.
Untuk bisa memanfaatkan Teknologi Informasi tentu perlu adanya tenaga
khusus yang mengelola media tersebut, karena tidak setiap guru mampu
mengoperasikan media IT. Untuk sekolah yang mempunyai kemampuan baik
tenaga maupun biaya tentu tidak akan menjadi masalah, namun bagi sekolah
yang miskin dan tenaga gurunya pas-pasan, kondisi ini merupakan masalah baru
yang sulit diatasi. (Rahardjo, Budi, 2002)
Kendala implementasi Teknologi informasi dalam dunia pendidikan
disimpukan sebagai berikut:
1. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana Teknologi Informasi yang
dimiliki lembaga pendidikan, disamping belum meratanya akses teknologi
di setiap lembaga pendidikan di Indonesia.
2. Akses Internet belum merata dan masih relative mahal dibeberapa tempat.
Meskipun trend yang ada adalah akses internet mulai meyebar dengan harga
yang mulai murah, namun pada kenyataannya masih banyak tempat di
Indonesiayang belum memeiliki saluran telepon.
17
3. Kurangnya materi pembelajaran yang lengkap dalam bahasa Indonesia,
sehingga dibutuhkan kemampuan bahasa Inggris bagi mereka yang hendak
mengakses dengn memanfaatkan media dari luar.
4. Guru, dosen, staf pengajar dan peserta didik masih memiliki keterampilan
memanfaatkan teklnologi informasi. Dengan demikian proses penyampaian
materi kuliah akan terhambat. Masalah ini diharapkan dapat beransur-angsur
terselesaikan. Untuk itu perlu ada upaya untuk meningkatkan kemampuan
guru, dosen, staf pengajar, dan peserta didik.
5. Biaya pengembangan dan pengadaan berkaitan dengan infrastruktur
teknologi informasi belum disediakan secara maksimal oleh pemerintah.
(Rahardjo, Budi, 2002)
18
pendidikan. Anggapan bahwa pemanfaatan media pendidikan bagi sekolah
terkesan mahal harus dihilangkan. Pemberian dorongan dari pimpinan lembaga
pendidikan untuk memanfaatkan teknologi informasi secara kreatif dalam
menyampaikan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi perlu
ditingkatkan. (Togala, Zulrahmat. Diakses pada tanggal 7 November 2020
pukul 13.10 melalui
www.academia.edu/4070560/Trend_Pembelajaran_Masa_Depan)
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak
didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai
anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.
Kemudian trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang
saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta.
Tren pendidikan di masa depan tidak akan dapat terlepas dari unsur
teknologi. Dengan berkembangnya teknologi digital, hal yang dulunya tidak
mungkin menjadi mungkin. Hal yang dulu rumit, kini menjadi mudah.
Pada bidang pendidikan terdapat 10 hal yang akan menjadi tren pada tahun
ini, yaitu: E-learning, Video-Assisted Learning , Blockchain Technology, Big
Data, Artificial Intelligence, Learning Analytics, Gamification, Augmented
Reality, STEAM (Science, Technology, Engineering, The Art, Mathematics),
Social Media in Learning
Intinya tren pendidikan di masa depan tidak akan terlepas dari teknologi.
Tren pendidikan di masa depan adalah pendidikan yang tak terbatas ruang dan
waktu. Tidak menutup kemungkinan, sekolah dan universitas di masa depan
tidak lagi memerlukan ruang belajar yang menghabiskan banyak lahan dan
biaya perawatan gedung yang mahal. Sekolah dan Universitas di masa depan
diprediksi hanya memerlukan ruang untuk administrasi, kantor, dan ruang
server.
20
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Rohim. 2020. Tren Pendidikan Masa Depan. Kompasiana, Diakses melalui
www.kompasiana.com/rohim63596/5fb7d83e8ede483ae8390ef2/tren-
pendidikan-masa-depan pada tanggal 6 November 2021 pukul 11.10
Hasan, Muhammad. 2021. Teori dan Inovasi Pendidikan. Tahta Media Group
Jamaludin, dkk, 2020. Tren Teknologi Masa Depan. Yayasan Kita Menulis
Rahmadani, Resi, 2019. Makalah Trend dan Isu Pendidikan Kes. Diakses melalui
https://www.scribd.com/document/438688275/makalah-trend-dan-issu-
pendidikan-kes-docx pada tanggal 6 November 2021 pukul 20.20
Suprayitno, Adi, 2020. Menyusun PTK Era 4.0. Yogyakarta:Yayasan Kita Menulis
21