Week 12 Intervensi Krisis Dan Bencana

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 25

INTERVENSI KRISIS DAN

BENCANA
MENTAL HEALTH NURSING 1
FACULTY OF NURSING UPH

MHN1/2018/MVAF
DEFINISI KRISIS
 Krisis adalah suatu peristiwa di kehidupan
seseorang yang mengganggu homeostasis/
kesimbangan, bilamana koping mekanisme tidak
berhasil menyelesaikan masalah (Lagerquist, 2006)
 Merupakan gangguan yang disebabkan oleh kejadian
yang penih stress atau ancaman yang dirasakan
(Stuart, Keliat, Pasaribu, 2016)

MHN1/2018/MVAF
KARAKTERISTIK KRISIS
 Krisis terjadi pada semua orang baik pada satu waktu atau
beberapa waktu.
 Krisis dipicu oleh peristiwa yang dapat diidentifikasi secara
spesifik
 Krisis sangat personal, krisis dipersepsikan berbeda oleh masing-
masing orang.
 Krisis bersifat akut dan perlu waktu untuk mengatasinya
 Situasi krisis mengandung potensi pertumbuhan psikologi
ataupun penurunan/ gangguan psikologis (Townsend, 2013)

MHN1/2018/MVAF
FASE PERKEMBANGAN KRISIS

Masalah tidak terselesaikan, ansietas mencapai tahap panic, emosi labil,


perilaku merefleksikan adanya pemikiran psikotik

Semua sumber internal dan eksternal digunakan untuk menyelesaikan masalah dan
menurunkan ketidaknyamanan.

Teknik problem solving sebelumnya tidak dapat menyelesaikan masalah, Ansietas makin
meningkat.

Individu terpapar oleh stressor. Ansietas meningkat, problem solving dilakukan.

MHN1/2018/MVAF
RESPON KRISIS

 Ansietas mengaktifkan metode koping


yang biasa digunakan. Jika gagal 
ansietas makin meningkat

 Mencoba mekanisme koping yang baru.


Resolusi masalah terjadi pada fase ini.
Namun dapat pula tidak sampai pada
tahap resolusi

 Ansietas berat/ panic terjadi dan


mengakibatkan disorganisasi psikologis

MHN1/2018/MVAF
TIPE KRISIS
 CLASS 1: KRISIS DISPOSIONAL
Yaitu suatu respon akut terhadap stressor eksternal yang bersifat situasional
Contoh: Masalah yang dimiliki di tempat kerja, mempengaruhi kestabilan psikologis seseorang
dan melakukan pelampiasan emosi tanpa control pada orang terdekat.
Intervensi: Memberikan dukungan dan arahan dalam memilih alternative solusi.

 CLASS 2: KRISIS ANTISIPASI TRANSISI KEHIDUPAN


Transisi siklus kehidupan yang normal yang diantisipasi namun dilakukan secara berlebihan
sehingga individu merasa kehilangan kontrol.
Contoh: Tn X sedang menanti anak keduanya lahir. Ia bekerja 2x lipat lebih keras agar
finansial tercukupi, di sisi lain menyebabkan tidak ada waktu untuk istirahat. Akibatnya
konsentrasi menurun dan menimbulkan banyak komplain. Ia menjadi mudah marah ketika
berada di rumah dan hal ini memicu berbagai pertengkaran dengan sang istri.
Intervensi: Motivasi klien untuk ventilasi perasaan, berikan dukungan, diskusikan alternative
bantuan yang dapat dilakukan dari segi keuangan.
MHN1/2018/MVAF
 CLASS 3: KRISIS YANG DIHASILKAN DARI TEKANAN TRAUMATIK
Krisis yang dipicu oleh stress eksternal yang tidak direncanakan dimana individu tidak
memiliki kontrol dari sesuatu yang ia rasakan berlebihan secara emosional.
Contoh: Seorang wanita yang mengalami pelecehan oleh rekan kerjanya, selama bekerja ia
menjadi ketakutan dan tertekan. Tidak dapat tidur dan tidak nafsu makan serta
menghindari lokasi kerja.
Intervensi: Perawat perlu mendukung klien untuk menceritakan pengalamannya kembali dan
mengekspresikan pikiran dan perasaan klien. Bantu klien dalam melewati masa berduka,
merasa diri tidak berharga, diskusikan bersama koping adaptif yang dapat dicoba.

 CLASS 4: KRISIS PERKEMBANGAN/ MATURASIONAL


Krisis yang terjadi sebagai respon dari situasi yang memacu emosi akibat tidak
terselesaikannya konflik di kehidupan seseorang. Krisis berasal dari internal individu dan
berkaitan dengan kemandirian, konflik nilai, identitas seksual, control dan keintiman emosi.
Cth: Seseorang mengalami gejala depresi ketika mengalami 3x kegagalan dalam membangun
rumah tangga.
Intervensi: Bantu menemukan konflik perkembangan yang belum terselesaikan, berikan
dukungan selama masa krisis terjadi

MHN1/2018/MVAF
Tipe krisis (2)
 Class 5: KRISIS YANG MEREFLESIKAN PSIKOPATOLOGI
Merupakan krisis emosi yang muncul sebelum adanya psikopatologi
Contoh : kondisi psikopatologi yang memunculkan krisis: Borderline Personality Disorder, neurosis
berat, skizofrenia
Intervensi: Bantu turunkan level ansietas klien, bantu klien mengekspresikan perasaan yang
dirasakannya, kolaborasi untuk perawatan jangka panjang.
 CLASS 6: KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
Situasi krisis dimana fungsi umum menjadi rusak berat, dan individu menjadi tidak dapat
bertanggungjawab secara personal.
Contoh: percobaan bunuh diri, overdosis obat, intoksikasi alcohol.
Intervensi: Bawa ke pelayanan RS terdekat, pertahankan jalan napas, cairan, bila perlu lakukan bilas
lambung, kolaborasi pemberian medikasi

MHN1/2018/MVAF
Tipe krisis (3)

 KRISIS SITUASIONAL:
 Suatu kondisi dalam kehidupan seseorang yang mengganggu keseimbanagn psikologis
seseorang atau kelompok.
 Dapat berupa kejadian yang tiba-tiba, tidak wajar, tidak diharapkan.
 Termasuk: bencana alam, kebakaran, dll

MHN1/2018/MVAF
MHN1/2018/MVAF
AKIBAT YANG DIDAPAT DARI KEJADIAN
TRAUMATIS
Kejadian Traumatis dapat memberikan akibat bagi individu yang terlibat di dalamnya:
 Rasa curiga terhadap orang yang tak dikenal
 Sindrom stress
 Ansietas
 Panik
 Depresi
 Post Traumatic Stress Disorder

MHN1/2018/MVAF
BENCANA

MHN1/2018/MVAF
KARAKTERISTIK BENCANA
 Intensitas dampak
Bencana yang menghasilkan kerusakan intensif dalam waktu singkat akan lebih menyebabkan distress
emosional.
 Rasio dampak
Ketika suatu bencana dapat memengaruhi populasi suatu komunitas secara signifikan.
 Potensi untuk terulang kembali bahaya lain
Ancaman kejadian yang mungkin dapat berulang menimbulkan ansietas diantara para penyintas
 Aspek budaya dan simbolik
Perubahan aspek sosial budaya pada penyintas serta aktivitas rutinnya dapat menjadi sangat
terganggu.
 Rentang dan jenis kehilangan yang dialami
Kerusakan/ kehilanagn property, kehilangan orang yang dikasihi, kehilangan pekerjaan dll
mempengaruhi pemulihan emosional

MHN1/2018/MVAF
Fase RESPON BENCANA (BACA Stuart
hal 139)

FASE PERINGATAN ATAU ANCAMAN

FASE DAMPAK

FASE PENYELAMATAN

MHN1/2018/MVAF
Lanjutan…

Fase penyelesaian (bulan madu)

Fase inventori

Fase kekecewaan

Fase Pemulihan

MHN1/2018/MVAF
INTERVENSI KRISIS DALAM
KEPERAWATAN
 Merupakan terapi jangka pendek yang berfokus pada penyelesaian masalah dengan
segera.
 Tujuan: mengembalikan individu pada level keberfungsian seperti sebelum krisis
 Tahapan asuhan keperawatan digunakan ketika Krisis

MHN1/2018/MVAF
Pengkajian

 Tanyakan pada klien tentang faktor presipitasis krisis.


 Kapana terjadi?
 Periksa status fisik dan mental klien
 Ketika menggunakan metode koping yang lama, apa hasilnya?
 Ketika menggunakan metode koping yang baru, apa hasilnya?
 Kaji adanya percobaan bunuh diri
 Tentukan level keberfungsian sebelum krisis( koping yng digunakan, adanya support
sistem, dan kemampuan penyelesaian masalah.
 Kaji kemampuan individu mengenali kekuatan dan kelemahannya

MHN1/2018/MVAF
Diagnosa yang mungkin diangkat

 Ketidakefektifan Koping mekanisme


 Ansietas
 Distress spiritual
 Gangguan proses pikir
 Post trauma syndrome

MHN1/2018/MVAF
MHN1/2018/MVAF
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI

DUKUNGAN UMUM
MANIPULASI LINGKUNGAN
Meliputi tindakan yang
Yaitu tindakan untuk mengubah diungkapkan oleh perawat bahwa
situasi fisik atau interpersonal klien perawat berada dipihak klien dan
Cth: pengadaan tempat tinggal menjadi penolong klien
darurat

PENDEKATAN INDIVIDU
PENDEKATAN GENERIK
Yaitu tindakan untuk mengubah
Menggunakan metoda yang spesifik
situasi fisik atau interpersonal
untuk semua orang yang menghadapi
klien
jenis krisis atau bencana yang
Cth: pengadaan tempat tinggal
serupa
darurat
MHN1/2018/MVAF
Teknik Intervensi Krisis

 Katarsis  ekspresi perasaan saat membicarakan masalah emosional


 Klarifikasi mendorong klien mengekspresikan secara lebih kelas kejadian tertentu
 Saran mempengaruhi seseorang untuk menerima sebuah ide/ keyakinan
 Penguatan Prilaku  memberi penguatan positif untuk perilaku adaptif yang ditampilkan
 Dukungan Pertahanan  memberi dukungan pada pertahanan diri yang adaptif
 Meningkatkan harga diri  menolong klien mendapakan kembali perasaan berharga
 Eksplorasi Solusi  bantu mencari alternative pemecahan masalah segera

MHN1/2018/MVAF
MHN1/2018/MVAF
EVALUASI

 Apakah hasil yang diharapkan telah dicapai, dan klien telah kembali pada keadaan pre
krisis
 Apakah kebutuhan klien yang terancam oleh situasi krisi dapat dipenuhi? Apakah
gejala terselesaikan>?
 Apakah klien memiliki system pendukung dan sumber koping yang dapat diandalkan?
 Apakah klien menggunakan koping yang konstruktif
 Apakah klien mendemostrasikan respon koping mekanisme yang adaptif?
 Apakah klien butuh dirujuk atau tambahan tindakan?

MHN1/2018/MVAF
Daftar Pustaka

 Stuart, G. W., Keliat, B. A., & Pasaribu, J. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan
Kesehatan Jiwa Stuart. Singapore: Elsevier Ltd.
 Townsend, M. . (2009). Psychiatric Menthal Health Nursing. Journal of Chemical
Information and Modeling (Vol. 6). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

MHN1/2018/MVAF
 PTSD
https://www.youtube.com/watch?v=XfkmyKrQk-w

MHN1/2018/MVAF

Anda mungkin juga menyukai