Makalah Pedagogika Sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Pedagogika Sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Pedagogika Sebagai Ilmu Pengetahuan
PENGETAHUAN
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Pedagogika
Dosen Pengampu: Lussy Diani Rachmanita, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
1. Ade Amelia Fitri 216223027
2. Aprilia Kusumastuti 216223013
3. Endang Paramita 216223063
4. Ilah Amelisa 216223012
5. Laela Ferani 216223061
6. Nur ‘ Lismawati 216223028
7. Ratu Censa Restu Kusuma 216223001
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................... 8
B. Saran ......................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik di sekolah, perlu
memiliki seperangkat ilmu tentang bagaimana ia harus mendidik anak. Guru bukan
hanya sekedar terampil dalam menyampaikan bahan ajar, namun disamping itu ia
juga harus mampu mengembangkan pribadi anak, mengembangkan watak anak,
dan mengembangkan serta mempertajam hati nurani anak.
Pedagogik merupakan ilmu yang mengkaji bagaimana membimbing anak,
bagaimana sebaiknya pendidik berhadapan dengan anak didik, apa tugas pendidik
dalam mendidik anak, apa yang menjadi tujuan mendidik anak.
Pedagogika berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan, dengan demikian menjadi
seorang guru haruslah memiliki pengetahuan mendalam mengenai apa itu
pedagogika sebagai ilmu pengetahuan dan bagaimana penerapan yang dapat
dilakukan dalam mendidik dan mengajarkan kepada anak agar menjadi pribadi
yang baik.
Penulis ingin mengetahui bagaimana pedagogika dapat disebut sebagai ilmu
pengetahuan dalam melakukan proses pembelajaran (pendidikan).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep pengetahuan?
2. Apa yang dimaksud dengan konsep ilmu pengetahuan?
3. Bagaimanakah perbedaan pengetahuan dan ilmu pengetahuan?
4. Bagaimana maksud dari Pedagogika sebagai ilmu pengetahuan?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan konsep pengetahuan.
2. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan konsep ilmu
pengetahuan.
3. Mengetahui dan memahami bagaimana perbedaan dari pengetahuan dan ilmu
pengetahuan.
4. Mengetahui dan memahami maksud dari pedagogika sebagai ilmu pengetahuan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian IlmuPengetahuan
Secara etimologis ilmu berasal dari kata alama (bahasa Arab) yang berarti
tahu. George Thomas White Patrick dalam bukunya Introduction to Philosophy
menyatakan bahwa dalam bahasa latin dikenal pula kata scio, scire (sebagai asal
kata science) yang juga berarti tahu. Berdasarkan asal usul katanya itu, maka
ilmu atau science berarti pengetahuan. Kneller (Syaripudin & Kurniasih, 2008)
mengklasifikasikan pengetahuan menjadi revealed knowledge, intuitive
knowledge, rational knowledge, empirical knowledge, dan authoritative
knowledge; di samping ada juga yang mengklasifikasikan menjadi
commonsense knowledge, scientific knowledge, philosophical knowledge, dan
religious knowledge.
Secara etimologis dan secara umum istilah ilmu (sebagaimana dipahami
masyarakat umum dalam kehidupan sehari-hari), maka semua pengetahuan –
sebagaimana telah dikemukakan di atas – tergolong ilmu. Namun, dalam
konteks studi akademik, sejak zaman modern sebagaimana dirintis oleh Francis
Bacon (1560-1662), Galileo Galilei (1564-1642), Newton (1642-1727) dan lain-
lain, istilah ilmu atau science telah mengalami perubahan arti. Ilmu mempunyai
arti yang spesifik, yaitu hanya berkenaan dengan pengetahuan ilmiah (scientific
knowledge). Sebagaimana yang dikemukakan Titus et. Al. (Syaripudin &
Kurniasih, 2008) terdapat tiga kemungkinan penggunaan istilah ilmu (science).
Pertama, istilah ilmu digunakan untuk menunjuk bodies of knowledge, misal:
fisika, kimia, psikologi dan lain-lain. Kedua, istilah ilmu untuk menunjuk a body
of systematic knowledge, yaitu konsep-konsep, hipotesis-hipotesi, hukum-
hukum, teori-teori, dan sebagainya yang tersusun secara sistematis dan dibangun
melalui kerja para ilmuwan selama bertahun-tahun. Ketiga, istilah ilmu
digunakan untuk menunjuk cara kerja tertentu, yaitu scientific method atau
metode ilmiah. Dari pernyataan Titus et. Al. Tersebut, dapat dipahami bahwa
pengertian istilah ilmu pada dasarnya mempunyai dua dimensi, yaitu (1) sebagai
hasil studi (sebagaimana terkandung dalam penggunaan istilah ilmu yang
pertama dan kedua seperti dikemukakan Titus et. Al.), dan (2) sebagai metode
studi, yaitu metode ilmiah (sebagaimana yang diungkap dalam yang ketiga oleh
Titus et. Al.). kedua dimensi pengertian yang terkandung dalam istilah ilmu
tersebut sesungguhnya tidak dapat dipisahkan, karena antara kedua-duanya
berhubungan erat dalam membangun satu pengertian ilmu. Sejalan dengan hal
ini Lenzen (Syaripudin & Kurniasih, 2008) menyatakan bahwa batasan ilmu
menunjukkan suatu aktivitas kritis penemuan dan juga sebagai pengetahuan
yang sistematis yang didasarkan kepada aktivitas kritis penemuan tersebut.
Akhirnya dapat disimpulkan, bahwa dewasa ini secara operasional dan
substansial istilah ilmu mengandung arti sebagai cara kerja ilmiah dan hasil
2
kerja ilmiah. Ilmu adalah pengetahuan ilmiah yang dihasilkan melalui
metodeilmiah.
Terdapat tiga syarat pokok yang harus dipenuhi oleh suatu disiplin ilmu
yang otonom. Ketiga syarat yang dimaksud, yaitu;
1) Memiliki objek studi (objek formal) tersendiri yang membendakannya dari
objek studi disiplin ilmu yang lainnya.
B. Pengertian Pedagogik
6
Dalam ilmu pendidikan menggunakan metode penelitian ilmiah, yakni
prosedur yang menggunakan pola piker dan pola kerja yang sistematis untuk
mendapatkna kebenaran pengeahuan yang sah dan dapat di percaya.
4. Isi Ilmu Pendidikan
pernyataan “jika maka” yang berlaku umum bagi sekelompok gejala, sebagai
hasil gejala suatu generalisasi dari riset ilmiah.
Prinsip, yaitu hokum dalam bentuk pendapat yang berlaku umum bagi
sekelompok gejala tertentu, namun tidak selalu berbentuk pernyataan jika maka.
Model, yaitu suatu bentuk teori atau serangkaian teori.
F. Fungsi Keilmuan Pedagogik
7
3. Fungsi mengontrol. Berdasarkan prediksi-prediksi seperti dijelaskan di atas,
maka dengan pedagogik itu dapat dilakukan kontrol (pengendalian) agar sesuatu
yang baik/yang diharapkan berkenaan dengan pendidikan anak dapat terjadi,
sedangkan sesuatu yang tidak baik/yang tidak diharapkan yang berkenaan
dengan pendidikan anak tidak terjadi.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pedagogik merupakan ilmu yang membahas pendidikan, yaitu imu
pendidikan anak. Pendidikan berfungsi untuk meningkatkan mutu kehidupan
manusia, baik sebagai individu, maupun sebagai kelompok dalam kehidupan
masyarakat. Dengan pendidikan atau dengan proses perkembangan masyarakat,
kita akan menemukan suatu perubahan dalam cara dan kualitas kehidupan.
Tidak ada masyarakat yang bersifat statis, yang tidak mengalami perubahan.
Ilmu pendidikan sebagai teori perlu dipelajari karena akan memberi beberapa
manfaat:
1. Dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah serta tujuan mana
yang akan dicapai.
2. Untuk menghindari atau sekurang-kurangnya mengurangi kesalahan-
kesalahan dalam praktik, karena dengan memahami teori penddikan,
seseorang akan mengetahui mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan,
walau teori tersebut buakn suatu resep yang dituju.
3. Dapat dijadikan sebagai tolak ukur, sampai dimana seseorang telah berhasil
melaksanakan tugas dalam pendidikan.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi yang membaca
khusunya bagi kami dan khalayak ramai umumnya. Dan semoga dapat menambah
wawasan bagi pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://madeyulia.blogspot.co.id/2016/01/pedagogik-sebagai-ilmu-
pengetahuan.html21oktober2017
http://mendidikanaksmart.blogspot.co.id/2015/11/pedagogika-sebagai-ilmu-pengetahuan.html 2
1oktober2017
10