Pengertian Proyeksi
Pengertian Proyeksi
Pengertian Proyeksi
Tampilan dalam bentuk 3 dimensi, memungkinkan kita dapat melihat secara detail ukuran dan
bagian-bagian dari suatu susunan ataupun rangkaian dari suatu obyek kerja. Namun pemahaman
suatu gambar tidak selamanya harus ditampilkan dalam bentuk 3D, namun didalam standarisasi
ISO, lebih diutamakan suatu gambar berbentuk 2D yang disebut sebagai pandangan.
Proyeksi yang akan dibahas disini antara lain : proyeksi piktorial (proyeksi isometri, dimetri,
miring dan perspektif) serta proyeksi Amerika dan Eropa.
Proyeksi Dimetri I
Dibandingkan dengan proyeksi isometri, proyeksi dimetri mempunyai perbedaan mendasar,
yaitu : besar sudut sumbu x dan y, terhadap garis horisontal dan perbandingan sumbu x, y dan z.
Pada proyeksi dimetri ini, besar sudut sumbu x terhadap garis horisontal adalah 7 derajat,
sedangkan besar sudut sumbu y terhadap garis horisontalnya adalah 40 derajat. Tinjauan lain
dalam proyeksi dimetri ini adalah, perbandingan antar ketiga sumbu adalah x : y : z = 1 : ½ : 1.
Kesimpulannya adalah : dimisalkan, panjang ketiga garis adalah 50 mm, maka pada proyeksi ini,
panjang sumbu x = 50 mm, sumbu y = 25 mm dan sumbu z = 50 mm. Tetapi pada angka
penunjukan pengukurannya tetap ditulis 50 mm.
Berikut gambar skema perbandingan sumbu
Skema sudut proyeksi dimetri
Berikut contoh perubahan pandangan dari proyeksi isometri dengan sudut α = 30 derajat dan β =
30 derajat dengan perbandingan x : y : z adalah 1 : 1 : 1 menjadi proyeksi dimetri dengan sudut α
= 7 derajat dan β = 40 derajat dengan perbandingan x : y: z adalah 1 : ½ : 1
Proyeksi Dimetri II
Proyeksi Miring I
Pada proyeksi miring, pada dasarnya perbandingan antar sumbunya baik x, y maupun z,
mempunyai perbandingan yang sama dengan proyeksi dimetri, hanya saja yang berbeda adalah
besar sudut α = 0 derajat dan besar sudut β = 45 derajat.
Perhatikan contoh dibawah ini, perubahan proyeksi dimetri dengan sudut α = 7 derajat dan sudut
β = 40 derajat menjadi proyeksi miring dengan sudut α = 0 derajat dan sudut β = 45 derajat.
Proyeksi Miring II
Proyeksi Aksonometri
Proyeksi aksonometri merupakan sebuah pandangan pencerminan dari garis proyeksi benda.
Kedudukan garis proyeksi terhadap bidang proyeksinya adalah tegak lurus. Proyeksi ini lebih
cocok digunakan untuk menggambarkan suatu bentuk bangunan baik sebagian, detail maupun
keseluruhan. Proyeksi aksonometri merupakan proyeksi sejajar, ini karena garis sejajar objek
tetap diproyeksikan sejajar. Proyeksi ini disebut juga proyeksi miring dimana bentuk dan
ukurannnya sebanding dengan benda aslinya. Sedangkan kelemahan dari proyeksi ini adalah
bagian depan obyek lebih kecil dari bagian belakangnya atau sering disebut sebagai distorsi.
Proyeksi Aksonometri