Pembantu Pengusaha
Pembantu Pengusaha
Pembantu Pengusaha
Pembantu pengusaha adalah orang yang berkerja untuk membantu pengusaha dalam
menjalankan perusahaannya. Sebuah perusahaan dapat dikerjakan oleh seseorang pengusaha
atau beberapa orang pengusaha dalam bentuk kerjasama.
Dalam menjalankan perusahaannya seorang pengusaha dapat bekerja sendirian atau
dapat dibantu oleh orang-orang lain disebut “pembantu-pembantu perusahaan”. Orang-orang
perantara ini dapat dibagi dalam dua golongan. Golongan pertama terdiri dari orang-orang yang
sebenarnya hanya buruh atau pekerja saja dalam pengertian BW dan lazimnya juga
dinamakan handels-bedienden, dalam pengertian buruh juga dikutip dalam UU No.13 Thn.2003
Tentang Ketatakerjaan, butir 3 yang berbunyi; Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja
dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Dalam golongan ini termasuk, misal pelayan, pemegang buku, kassier, dan sebagainya.
Golongan kedua terdiri dari orang-orang yang tidak dapat dikatakan bekerja pada seorang
majikan, tetapi dapat dipandang sebagai seorang lasthebber dalam pengertian BW. Dalam
golongan ini termasuk makelar, komissioner.
Sedangkan pengertian pembantu pengusaha menurut.
Abdul Khadir Muhammad bahwasannya pembantu pengusaha adalah setiap orang yang
melakukan perbuatan pengusaha dengan mendapatkan upah.
UU No.13 Thn.2003 Tentang Ketenakerjaan. yang berbunyi: Pekerja/buruh adalah setiap
orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Purwosutjipto pembantu pengusaha itu ada 2 macam di antaranya.
c. Pengurus filial ialah petugas yang mewakili pengusaha mengenai semua hal, tetapi terbatas
pada satu cabang perusahaan atau satu daerah tertentu.
d. Pemegang prokurasi ialah pemegang kuasa dari perusahaan. Dia adalah wakil pimpinan
perusahaan atau wakil manager, dan dapat mempunyai kedudukan sebagai kepala satu bagian
besar dari perusahaan itu. Ia juga dapat dipandang berkuasa untuk beberapa tindakan yang
timbul dari perusahaan itu, seperti mewakili perusahaan itu di muka hakim, meminjam uang,
menarik dan mengakseptir surat wesel, mewakili pengusaha dalam hal menandatanganu
perjanjian dagang, dan lain-lain.
e. Pimpinan perusahaan ialah pemegang kuasa pertama dari pengusaha perusahaan. Dia adalah
yang mengemudikan seluruh perusahaan. Dia adalah yang bertanggung jawab tentang maju
dan mundurnya perusahaan. Dia bertanggung jawab penuh atas kemajuan dan kemunduran
perusahaan. Pada perusahaan besar, pemimpin perusahaan berbentuk dewan pimpinan yang
disebut Direksi yang diketuai oleh seorang Direktur Utama.
Ø Hubungan perburuhan, yaitu hubungan yang subordinasi antara majikan dan buruh, yang
memerintah dan yang diperintah. Manager mengikatkan dirinya untuk menjalankan
perusahaan dengan sebaik-baiknya, sedangkan pengusaha mengikatkan diri untuk membayar
upahnya (pasal 1601 a KUHPER).
Ø Hubungan pemberian kekuasaan, yaitu hubungan hukum yang diatur dalam pasal 1792 dsl
KUHPerdata yang menetapkan sebagai berikut ”pemberian kuasa adalah suatu perjanjian,
dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada orang lain, yang menerimanya untuk
atas nama pemberi kuasa menyelenggarakan suatu urusan”. Pengusaha merupakan pemberi
kuasa, sedangkan si manager merupakan pemegang kuasa. Pemegang kuasa mengikatkan diri
untuk melaksakan perintah si pemberi kuasa, sedangkan si pemberi kuasa mengikatkan diri
untuk memberi upah sesuai dengan perjanjian yang bersangkutan.[8]
Dua sifat hukum tersebut di atas tidak hanya berlaku bagi pimpinan perusahaan dan
pengusaha, tetapi juga berlaku bagi semua pembantu pengusaha dalam perusahaan, yakni:
pemegang prokurasi, pengurus filial, pekerja keliling dan pelayan toko. Karena hubungan
hukum tersebut bersifat campuran, maka berlaku pasal 160 c KUHPerdata, yang menentukan
bahwa segala peraturan mengenai pemberian kuasa dan mengenai perburuhan berlaku
padanya. Kalau ada perselisihan antara kedua peraturan itu, maka berlaku peraturan mengenai
perjanjian perburuhan (pasal 1601 c ayat (1) KUHPer.
a. Agen perusahaan adalah orang yang melayani beberapa pengusaha sebagai perantara pihak
ketiga. Orang ini mempunyai hubungan tetap dengan pengusaha dan mewakilinya untuk
mengadakan dan selanjutnya melaksanakan perjanjian dengan pihak ketiga.
Perbedaan antara agen perusahaan dan pekerja keliling adalah pada hubungan kerja dan
tempat kedudukan, seperti diuraikan berikut
Ø Pekerja keliling adalah karyawan perusahaan majikannya, dia tidak berdiri sendiri dan
berkedudukan di tempat kedudukan perusahaan, sedangkan agen perusahaan bukan bagian
dari perusahaan yang diageninya, melainkan perusahaan yang berdiri sendiri.
Hubungan pengusaha dengan agen perusahaan adalah sama tinggi dan sama rendah, seperti
pengusaha dengan pengusaha. Hubungan agen perusahaan bersifat tetap. Agen perusahaan
juga mewakili pengusaha, maka ada hubungan pemberi kuasa. Perjanjian pemberian kuasa
diatur dalam Bab XVI, Buku II, KUHPerdata, mulai dengan pasal 1792, sampai dengan 1819.
Perjanjian bentuk ini selalu mengandung unsur perwakilan (volmacht) bagi pemegang kuasa
(pasal 1799 KUHPerdata). Dalam hal ini agen perusahaan sebagai pemegang kuasa,
mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga atas nama pengusaha.
c. Pengacara adalah orang yang mewakili pengusaha sebagi pihak dalam perkara dimuka Hakim.
Dalam mewakili pengusaha, pengacara teidak hanya terbatas dimuka hakim saja, namun juga
dalam persoalan hokum diluar hakim.
d. Notaris seorang notaris dapat membantu pengusaha dalam membuat perjanjian dengan pihak
ketiga. Hubungan hukumnya dengan pihak pengusaha bersifat tidak tetap, bersifat pelayanan
berkala dan pemberian kuasa.
Fungsi makelar sama halnya dengan agen perusahaan kedua-duanya berfungsi sebagai wakil
pengusaha terhadap pihak ketiga. Akan tetapi, antara keduanya terdapat perbedaan pokok,
yang dilihat dari segi.
Ø Hubungan dengan pengusaha: makelar mempunyai hubungan tidak tetap, sedangkan agen
perusahaan mempunyai hubungan tetap.
Ø Bidang usaha yang dijalankan: makelar dilarang berusaha dalam bidang mana dia diangkat dan
dilarang menjadi penjamin dalam perjanjian yang dibuat dengan pengantaraannya, sedangkan
agen perusahaan tidak dilarang.
Ø Formalitas menjalankan perusahaan: makelar diangkat oleh Menteri Kehakiman dan disumpah,
sedangkan agen perusahaan tidak. Akan tetapi, sekarang formalitas ini tidak relevan lagi.
f. Komisioner mengenai komisioner diatur dalam pasal 76 KUHD yang berbunyi: Komisioner
adalah orang yang menyelenggarakan perusahaannya dengan melakukan perjanjian-perjanjian
atas namanya sendiri atau firmanya, dan dengan mendapat upah atau provisi tertentu, atas
order dan atas beban pihak lain. (KUHPerd. 1792 dst.; KUHD 6 dst, 62, 79, 85a.) Kedudukan
dokter, pengacara, notaris, dan juru sita serta akuntan dan pelepas uang.