GCG Bca
GCG Bca
GCG Bca
PERUSAHAAN
GLOSARIUM
DAFTAR ISI
RAPAT DEWAN KOMISARIS, RAPAT DIREKSI 370 II. KOMITE PEMANTAU RISIKO (KPR) 397
DAN RAPAT GABUNGAN 1. Dasar Hukum 397
Rapat Dewan Komisaris 370 2. Piagam KPR 397
Rapat Direksi 373 3. Struktur dan Keanggotaan KPR 397
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi 377 4. Profil dan Kualifikasi Anggota KPR 397
5. Pendidikan atau Pelatihan 398
HUBUNGAN AFILIASI 380 6. Masa Jabatan Anggota KPR 398
a. Hubungan afiliasi Anggota Dewan Komisaris 380 7. Independensi Anggota KPR 398
b. Hubungan afiliasi Anggota Direksi 380 8. Tugas dan Tanggung Jawab KPR 400
c. Pernyataan Independensi Dewan Komisaris dan 9. Wewenang KPR 400
381
Direksi
10. Kebijakan dan Pelaksanaan Rapat KPR 400
11. Realisasi Program Kerja dan Pelaksanaan
KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS 382 401
Kegiatan KPR Selama Tahun 2020
DAN DIREKSI
Keberagaman Komposisi Anggota Dewan Komisaris 382
III. KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI (KRN) 401
Keberagaman Komposisi Anggota Direksi 382
1. Dasar Hukum 401
2. Pedoman dan Tata Tertib Kerja KRN 401
PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS 383
DAN DIREKSI 3. Struktur dan Keanggotaan KRN 401
4. Profil dan Kualifikasi Anggota KRN 402
5. Pendidikan atau Pelatihan 402
KEBIJAKAN REMUNERASI 385
6. Masa Jabatan Anggota KRN 403
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris
387
dan Direksi 7. Independensi Anggota KRN 403
Remunerasi Dewan Komisaris 387 8. Tugas dan Tanggung Jawab KRN 404
Remunerasi Direksi 388 9. Wewenang KRN 405
Remunerasi yang Bersifat Variabel 388 10. Kebijakan dan Pelaksanaan Rapat KRN 405
Penerapan Remunerasi di BCA 389 11. Remunerasi KRN 405
12. Realisasi Program Kerja dan Pelaksanaan
406
Kegiatan KRN Selama Tahun 2020
KOMITE – KOMITE DEWAN KOMISARIS 391
13. Kebijakan Mengenai Suksesi Direksi 406
I. KOMITE AUDIT 391
1. Dasar Hukum 391
IV. KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI (KTKT) 406
2. Piagam Komite Audit 391
1. Dasar Hukum 406
3. Struktur dan Keanggotaan Komite Audit 391
2. Piagam KTKT 406
4. Profil dan Kualifikasi Anggota Komite Audit 392
3. Struktur dan Keanggotaan KTKT 406
5. Pendidikan atau Pelatihan 392
4. Profil dan Kualifikasi Anggota KTKT 407
6. Masa Jabatan Anggota Komite Audit 392
5. Pendidikan atau Pelatihan 408
7. Independensi Anggota Komite Audit 392
6. Masa Jabatan Anggota KTKT 409
8. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit 394
7. Independensi Anggota KTKT 411
9. Wewenang Komite Audit 395
8. Tugas dan Tanggung Jawab KTKT 411
10. Kebijakan dan Pelaksanaan Rapat Komite Audit 395
9. Wewenang KTKT 411
11. Realisasi Program Kerja dan Pelaksanaan
396
Kegiatan Komite Audit selama Tahun 2020 10. Kebijakan dan Pelaksanaan Rapat KTKT 411
11. Realisasi Program Kerja dan Pelaksanaan
412
Kegiatan KTKT Selama Tahun 2020
KOMITE EKSEKUTIF DIREKSI 413 7. Realisasi Program Kerja KKP Tahun 2020 426
I. ASSET AND LIABILITY COMMITTEE (ALCO) 413 8. Rencana Kerja KKP 426
1. Struktur, Keanggotaan ALCO, dan Status Hak
413
Suara
V. KOMITE KREDIT (KK) 426
2. Fungsi Pokok, Wewenang, dan Tanggung Jawab
414 1. Struktur, Keanggotaan KK, dan Status Hak Suara 426
ALCO
2. Fungsi Pokok, Wewenang, dan Tanggung Jawab
3. Rapat ALCO 414 427
KK
4. Pengambilan Keputusan 414
3. Rapat KK 428
5. Frekuensi Rapat ALCO Selama Tahun 2020 415
4. Pengambilan Keputusan 428
6. Pelaporan Pertanggungjawaban 416
5. Frekuensi Rapat KK Selama Tahun 2020 428
7. Realisasi Program Kerja Tahun 2020 416
6. Pelaporan Pertanggungjawaban 430
8. Rencana Kerja ALCO 416
FUNGSI HUBUNGAN INVESTOR 443 SISTEM PENGENDALIAN INTERN (INTERNAL CONTROL) 463
Tugas Pokok Hubungan Investor 443 Tujuan Penerapan Sistem Pengendalian Internal 463
Aktivitas Hubungan Investor 443 Kerangka Sistem Pengendalian Internal 463
Kontak Hubungan Investor 444 Komponen Utama Sistem Pengendalian Internal 463
Pelaksanaan Pengendalian Internal 464
Evaluasi Sistem Pengendalian Internal 465
FUNGSI AUDIT INTERNAL 445
Kedudukan Divisi Audit Internal 445
PENERAPAN STRATEGI ANTI FRAUD 466
Pengangkatan/Pemberhentian Kepala Divisi Audit
446
Internal Pengantar 466
Profil Kepala Divisi Audit Internal 446 Tujuan 466
Piagam Audit Internal 446 Penerapan dan Internalisasi 467
Independensi 446 Pelaporan 468
Kode Etik Auditor 447
Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Audit Internal 447
WHISTLEBLOWING SYSTEM 468
Standar Pelaksanaan Audit 447
Cara Penyampaian Laporan 468
Jumlah Auditor pada Divisi Audit Internal 448
Perlindungan bagi Pelapor 469
Pengembangan Kompetensi 448
Alur Penanganan Pengaduan 469
Partisipasi dalam Perhimpunan Profesi Audit Internal 448
Pelaksanaan Kegiatan Divisi Audit Internal selama Pihak yang Mengelola Pengaduan 469
448
Tahun 2020 Pengungkapan Pengaduan Melalui
Fokus Rencana Audit 2021 449 Whistleblowing System dan Jumlah Penyimpangan 470
(Internal Fraud) Pada tahun 2020
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN 479 PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL 500
Sarana Komunikasi Pemangku Kepentingan 479
Informasi dan Transparansi Produk 481 PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN POLITIK 500
Sarana 481
PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI 501
KODE ETIK 492 Struktur Konglomerasi Keuangan 501
Pokok-Pokok Kode Etik BCA 492 Struktur Kepemilikan Saham pada Konglomerasi
501
Keuangan
Pemberlakuan Kode Etik 492
Struktur Kepengurusan dalam Konglomerasi
Kode Etik yang Berhubungan dengan Anti Korupsi 492 505
Keuangan BCA
Kode Etik yang Berhubungan dengan Vendor 492
Kebijakan Transaksi Intra-Grup 511
Sosialisasi 493
Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola
514
Upaya Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Kode Etik 493 Terintegrasi
Kasus Pelanggaran Kode Etik Tahun 2020 493
INDEKS PEMENUHAN REKOMENDASI TATA KELOLA 515
BUDAYA PERUSAHAAN 494 Surat Edaran OJK No.32/SEOJK.04/2015 tentang
515
Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka
Tata Nilai BCA 494
ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) 515
Sosialisasi Visi, Misi, dan Tata Nilai 494
Pernyataan Bad Corporate Governance 521
Pengenalan Budaya bagi Pekerja Baru 494
2. Roadmap
BCA menyusun roadmap tata kelola yang digunakan sebagai acuan penerapan tata kelola di BCA. Roadmap tata kelola
BCA tahun 2015 hingga tahun 2021 adalah sebagai berikut:
Penyesuaian Anggaran Dasar BCA dengan Penyusunan e-learning GCG yang bertujuan untuk
mempertimbangkan regulasi baru yang diterbitkan oleh
OJK, antara lain: 6 memberikan pemahaman, memperkuat komitmen dan
menanamkan budaya Tata Kelola Perusahaan yang Baik
a. POJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana di setiap jenjang organisasi BCA.
1 Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka;
b. POJK No. 16/POJK.04/2020 tentang Pelaksanaan Rapat Penyempurnaan implementasi transaksi afiliasi dan
Umum Pemagang Saham Perusahaan Terbuka Secara Transaksi Benturan Kepentingan, meliputi:
Elektronik. a. Pembuatan aplikasi laporan Transaksi Afiliasi secara
internal;
7 b. Sosialisasi terkait Transaksi Afiliasi dan Transaksi
Penyempurnaan implementasi Good Corporate Benturan Kepentingan secara internal berdasarkan
Governance (GCG), mengacu pada kriteria ASEAN POJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi
Corporate Governance Scorecard (ACGS), berupa: dan Transaksi Benturan Kepentingan.
2 a. Penerbitan Pakta Integritas;
b. Pembaharuan Piagam Komite Audit;
Pemutakhiran situs web BCA bagian Tata Kelola
c. Tingkat pemenuhan kehadiran Rapat Direksi dan
Dewan Komisaris >75%. 8 Perusahaan secara berkala.
Penerbitan Surat Keputusan Direksi terkait Program Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
3 Orientasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris baru. dengan mengacu pada ketentuan terbaru berdasarkan
POJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan
Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka serta
9 pemberlakuan pemberian kuasa secara elektronik
(e-Proxy) bagi Pemegang Saham untuk pelaksanaan
Penerbitan Piagam Komite Tata Kelola Terintegrasi – RUPS Luar Biasa melalui fasilitas eASY. KSEI yang
4 Konglomerasi Keuangan BCA. disediakan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
5. Kerangka Kerja dan Rencana Tindak Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Kerangka kerja (framework) Tata Kelola Perusahaan yang Baik di BCA adalah sebagai berikut.
Implementasi
Struktur
Struktur Penilaian
Penilaian
Kerangka kerja Tata Kelola Perusahaan yang Baik di BCA secara berkala telah melakukan penilaian sendiri
BCA terdiri atas struktur tata kelola sebagai pondasi, (self-assessment) secara komprehensif terhadap
implementasi sebagai perwujudan pelaksanaan prinsip- kecukupan penerapan tata kelola, sehingga BCA dapat
prinsip tata kelola, dan penilaian penerapan tata kelola segera menetapkan rencana tindak (action plan) yang
perusahaan sebagai parameter pelaksanaan prinsip- diperlukan. Rencana tindak (action plan) Tata Kelola
prinsip tata kelola perusahaan pada BCA. Parameter Perusahaan yang Baik di BCA tahun 2020 adalah
ini digunakan oleh organ BCA sebagai indikator untuk sebagai berikut.
terus melakukan perbaikan berkesinambungan dalam
melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang Baik. Pengungkapan atas kerangka tata kelola
perusahaan dituangkan dalam Laporan Pelaksanaan
Tata Kelola Perusahaan.
Strategi Proses
Strategi tata kelola BCA • Mematuhi regulasi dari
disusun berdasarkan regulator dan kebijakan
kerangka kerja Tata Kelola internal.
Perusahaan yang Baik. • Menyempurnakan Kebijakan
terkait Tata Kelola
Perusahaan yang Baik.
Improvement * Pemantauan
• Update Pedoman Tata Kelola • Evaluasi implementasi Tata
Terintegrasi. Kelola Perusahaan yang Baik.
• Memperbaharui kebijakan terkait • Evaluasi proses dan kebijakan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik. transaksi afiliasi dan transaksi
• Implementasi pemutakhiran situs benturan kepentingan.
web bagian Tata Kelola Perusahaan • Evaluasi situs web BCA
dan situs web Perusahaan Anak. bagian tata kelola
• Implementasi ACGS. perusahaan.
• Sosialisasi terkait Tata Kelola • Pemantauan hasil penilaian
Perusahaan yang Baik. tata kelola perusahaan dari
assessor eksternal.
Rencana Tindak (Action Plan) Tata Kelola Perusahaan yang Baik di BCA Tahun 2020
Keterangan:
* Improvement merupakan tindak lanjut dari hasil pemantauan yang bertujuan memberikan nilai tambah, penyempurnaan dan/atau perbaikan dalam melakukan
penerapan prinsip tata kelola di BCA. Improvement yang telah dilakukan pada tahun 2020 meliputi:
- Analisis dalam rangka update Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.
- Memperbaharui kebijakan terkait Tata Kelola Perusahaan antara lain:
a. Fungsi audit internal;
b. Komite Audit;
c. Benturan kepentingan;
d. Transaksi afiliasi.
- Sosialisasi ketentuan transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan kepada unit-unit kerja terkait.
- Implementasi pemutakhiran situs web bagian tata kelola perusahaan untuk mempermudah pemberian informasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi
stakeholders dan masyarakat.
- Implementasi indikator ACGS.
- Melakukan Sosialisasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan mengunggah artikel terkait tata kelola perusahaan pada portal internal BCA serta sosialisasi
yang membahas isu seputar Tata Kelola Perusahaan yang Baik, antara lain terkait ketentuan pasar modal dari regulator, isu tata kelola perusahaan, dan
implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik di BCA.
Satuan Kerja
Komite Pemantau Komite
Manajemen
Risiko Manajemen Risiko
Risiko
Komite Pengarah
Teknologi Informasi
Komite Pertimbangan
Kasus Kepegawaian
Struktur tata kelola perusahaan di BCA terdiri dari: 5) Komite-Komite Eksekutif Direksi, yaitu Asset and
1) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); Liability Committee (ALCO), Komite Manajemen
2) Dewan Komisaris; Risiko; Komite Manajemen Risiko Terintegrasi;
3) Direksi; Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit,
4) Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian;
Remunerasi dan Nominasi, Komite Tata Kelola 6) Sekretariat Perusahaan;
Terintegrasi; 7) Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja
Kepatuhan, Grup Hukum, dan Divisi Audit Internal.
B. IMPLEMENTASI
Komitmen BCA dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik diwujudkan antara lain melalui:
1. Kebijakan internal yang ada terkait Tata Kelola Perusahaan yang Baik
BCA memiliki kebijakan internal terkait Tata Kelola Perusahaan yang Baik sebagai sarana pemenuhan kepatuhan
BCA terhadap regulasi serta sarana pendukung infrastruktur dan implementasi penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik. Beberapa kebijakan BCA terkait Tata Kelola Perusahaan yang Baik meliputi:
Kebijakan pengadaan barang dan/atau jasa Kebijakan Transaksi Afiliasi dan Benturan
logistik dan gedung berisi syarat dan wewenang Kepentingan
pengadaan, sistem pengadaan sentralisasi Kebijakan Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan
dan desentralisasi, jenis barang dan/atau jasa, Kepentingan dapat dilihat pada halaman 472-475
penanganan masalah pengadaan, pengelompokan Bagian Informasi Transaksi Afiliasi dan Benturan
aktivitas, dokumen pendukung, proses/alur Kepentingan di Laporan Tahunan ini.
pengadaan, dan seleksi vendor. Kebijakan
pengadaan terkait dengan teknologi informasi Kebijakan Pinjaman bagi Direksi dan Dewan
mencakup tentang pengadaan, kegiatan uji Komisaris
coba dan end user computing, rekomendasi dan Kebijakan Pinjaman bagi Direksi dan Dewan
persetujuan pengadaan, wewenang rekomendasi Komisaris dapat dilihat pada halaman 498 Bagian
dan persetujuan pengadaan, penerapan multi Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait di Laporan
principal/multi vendor/multi brand serta tentang Tahunan ini.
petunjuk pelaksanaan pengadaan. Dalam
kebijakan pengadaan tersebut juga diatur 2. Pemenuhan Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan
mengenai mekanisme untuk mencari dan memilih yang Baik
calon vendor dengan mempertimbangkan BCA telah memenuhi prinsip-prinsip Tata Kelola
faktor-faktor seperti biaya atas barang/jasa yang Perusahaan yang Baik berdasarkan regulasi
ditawarkan, profesionalisme dan kredibilitas di Indonesia yang menjadi pedoman praktik
vendor. Pokok-pokok kebijakan pengadaan dapat penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
diunduh pada situs web BCA bagian Kebijakan BCA berkomitmen untuk terus meningkatkan
Tata Kelola (https://www.bca.co.id/id/Tentang- implementasi prinsip-prinsip Tata Kelola
BCA/Tata-Kelola-Perusahaan/Tata-kelola). Perusahaan yang Baik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Terkait dengan vendor pengadaan, Insan BCA dan perkembangan praktik terbaik (best practices)
tunduk kepada Kode Etik yang Berhubungan dalam tata kelola perusahaan serta ACGS.
dengan Vendor yang dapat dilihat pada halaman a. Prinsip Dasar Tata Kelola Perusahaan yang
492-493 Bagian Kode Etik di Laporan Tahunan ini. Baik.
Sepanjang tahun 2020, BCA telah menjalankan Berdasarkan POJK No. 55/POJK.03/2016 dan SE
pengadaan dan/atau proses penunjukan supplier/ OJK No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan
kontraktor sesuai dengan kebijakan internal BCA Tata Kelola bagi Bank Umum, penerapan
terkait pengadaan barang/jasa/teknologi informasi tata kelola pada industri perbankan harus
dan ketentuan lain yang telah ditetapkan. senantiasa berlandaskan pada 5 (lima) prinsip
dasar yaitu Transparansi, Akuntabilitas,
Pertanggungjawaban, Independensi, dan
Kewajaran.
Pada RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 9 April 2020 dan
RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 Juli 2020, pemungutan suara terkait setiap
usul yang diajukan dalam setiap mata acara RUPS dilakukan secara terbuka
sesuai tata cara yang disampaikan oleh Ketua Rapat. Pemegang saham atau
kuasa pemegang saham yang tidak setuju atau abstain terhadap usul yang
diajukan dapat mengangkat tangan untuk menyerahkan surat suara kepada
Biro Administrasi Efek dan kemudian diverifikasi oleh Notaris selaku pihak
independen sesuai dengan Tata Tertib RUPS BCA.
No Rekomendasi Keterangan
1.2 Seluruh anggota Direksi dan Implementasi: Sesuai
anggota Dewan Komisaris
Perusahaan Terbuka hadir Kehadiran seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada saat:
dalam RUPS Tahunan. - RUPS Tahunan tanggal 9 April 2020 adalah sebagai berikut:
5 (lima) anggota Dewan Komisaris = 100%
11 (sebelas) anggota Direksi = 100%
- RUPS Luar Biasa tanggal 30 Juli 2020 adalah sebagai berikut:
5 (lima) anggota Dewan Komisaris = 100%
12 (dua belas) anggota Direksi = 100%
No Rekomendasi Keterangan
3.2 Penentuan komposisi Implementasi: Sesuai
anggota Dewan Komisaris
memperhatikan keberagaman Komite Remunerasi dan Nominasi BCA bertugas antara lain menyusun dan
keahlian, pengetahuan, dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait:
pengalaman yang dibutuhkan. - Sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan
Komisaris dan Direksi;
- Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
- Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi; dan
- Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris.
No Rekomendasi Keterangan
C FUNGSI DAN PERAN DIREKSI
Prinsip 5
Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi.
5.1 Penentuan jumlah anggota Implementasi: Sesuai
Direksi mempertimbangkan
kondisi Perusahaan Terbuka BCA telah memenuhi ketentuan Pasal 4 POJK No. 55/POJK.03/2016 tentang
serta efektivitas dalam Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum, yaitu bank wajib memiliki anggota
pengambilan keputusan. Direksi dengan jumlah paling sedikit 3 (tiga) orang. Jumlah anggota Direksi
BCA per 31 Desember 2020 adalah sebanyak 12 (dua belas) orang. Penentuan
jumlah dan komposisi anggota Direksi dilakukan melalui Komite Remunerasi
dan Nominasi BCA yang bertugas memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris untuk kemudian dimintakan persetujuan kepada RUPS. BCA juga telah
mempertimbangkan kondisi, kapasitas, pencapaian tujuan, dan pemenuhan
kebutuhan BCA dalam menentukan jumlah anggota Direksi.
No Rekomendasi Keterangan
D PARTISIPASI PEMANGKU KEPENTINGAN
Prinsip 7
Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan.
7.1 Perusahaan Terbuka memiliki Implementasi: Sesuai
kebijakan untuk mencegah
terjadinya insider trading. Kebijakan transaksi orang dalam (insider trading) BCA dimuat dalam Pedoman
Tata Kelola BCA. Pokok kebijakan transaksi orang dalam (insider trading) telah
diungkapkan dalam situs web BCA bagian kebijakan terkait Tata Kelola:
https://www.bca.co.id/id/Tentang-BCA/Tata-Kelola-Perusahaan/Tata-kelola
kolom Kebijakan terkait Tata Kelola bagian Kebijakan Insider Trading.
No Rekomendasi Keterangan
7.6 Perusahaan Terbuka memiliki Implementasi: Sesuai
kebijakan pemberian insentif
jangka panjang kepada Direksi BCA telah mengungkapkan Kebijakan Pemberian Insentif kepada Direksi
dan pekerja. pada Laporan Tahunan ini. Kebijakan Pemberian Insentif kepada Pekerja telah
dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama dan Surat Keputusan Direksi No.
005/SK/DIR/2019 tentang Kebijakan Pokok tentang Sistem Penilaian Prestasi,
Jabatan/Kepangkatan, dan Penggajian.
E KETERBUKAAN INFORMASI
Prinsip 8
Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi.
8.1 Perusahaan Terbuka Implementasi: Sesuai
memanfaatkan penggunaan
teknologi informasi secara Penggunaan teknologi informasi sebagai media Keterbukaan Informasi BCA:
lebih luas selain Situs Web a. Eksternal, antara lain:
sebagai media keterbukaan • Situs web (www.bca.co.id),
informasi. • Halo BCA,
• Akun Twitter (@XpresiBCA, @GoodLife, @BizGuideBCA, @HaloBCA, @
KartuKreditBCA),
• Facebook (/XpresiBCA, /GoodLifeBCA, /BizGuideBCA, /BankBCA,
/KartukreditBCA,)
• Youtube (www.youtube.com/solusibca),
• Slideshare (www.slideshare.net/SolusiBCA),
• Linkedln PT Bank Central Asia Tbk,
• Instagram (@goodlifeBCA),
• Line (BankBCA).
b. Internal
Media Keterbukaan Informasi internal melalui Portal Intranet MyBCA, grup
Facebook bagi pekerja (BCA Semua Beres), Instagram @bcasemuaberes,
Majalah Info BCA, dan TV Plasma.
BCA telah melaksanakan seluruh rekomendasi Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Hingga
31 Desember 2020, tidak ada rekomendasi di atas yang belum dilaksanakan.
Penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dari OECD oleh BCA adalah sebagai berikut:
No Prinsip Keterangan
1. Kerangka Kerja Tata Kelola BCA memiliki kerangka kerja (framework) tata kelola BCA yang tercermin dari
Perusahaan. rencana tindak (action plan) dan struktur organisasi BCA.
2. Hak-hak Pemegang Saham. Sesuai dengan Tabel Pemenuhan Rekomendasi SE OJK No.32/SEOJK.04/2015 – Prinsip
A (Hubungan Perusahaan Terbuka Dengan Pemegang Saham Dalam Menjamin Hak-
Hak Pemegang Saham).
3. Perlakuan yang Setara Berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment), BCA memberikan
terhadap Para Pemegang kesempatan kepada seluruh pemegang saham untuk menyampaikan pendapat dan
Saham. akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
4. Peran Para Pemangku Sesuai dengan Tabel Pemenuhan Rekomendasi SE OJK No.32/SEOJK.04/2015 – Prinsip
Kepentingan dalam Tata Kelola D (Partisipasi Pemangku Kepentingan).
Perusahaan.
5. Pengungkapan dan Sesuai dengan Tabel Pemenuhan Rekomendasi SE OJK No.32/SEOJK.04/2015 – Prinsip
Transparansi. E (Keterbukaan Informasi).
6. Peran dan Tanggung Jawab Sesuai dengan Tabel Pemenuhan Rekomendasi SE OJK No.32/SEOJK.04/2015 – Prinsip
Dewan Komisaris dan Direksi. B (Fungsi dan Peran Dewan Komisaris) dan Prinsip C (Fungsi dan Peran Direksi).
BCA telah menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang disusun oleh OECD. Hingga 31 Desember 2020, tidak
ada rekomendasi lain yang tidak dijalankan oleh BCA.
Kegiatan sosialisasi yang merupakan salah 2) Sosialisasi Anti Fraud Awareness (AFA).
satu upaya internalisasi budaya dan tata BCA memiliki Pedoman Penerapan
nilai BCA dilakukan dengan sharing session, Strategi Anti-Fraud yang berisi penerapan
sosialisasi secara tatap muka dengan strategi, penerapan manajemen risiko,
pemimpin dan rekan kerja dalam satu divisi laporan yang wajib disampaikan kepada
(Community of Practice/COP), pembuatan regulator, dan sanksi yang diberikan.
komik tata nilai, sosialisasi melalui intranet, BCA juga aktif melakukan sosialisasi
serta pemutaran video Tata Nilai pada portal fraud awareness dan anti gratifikasi
internal yang dapat diunduh setiap saat. melalui penyebaran komik anti fraud,
anti fraud statement, slide penerapan
anti fraud dan whistleblowing system
yang dapat diunduh pekerja pada portal
internal MyBCA, komik dan video AFA,
poster, COP Penerapan Strategi Anti
Fraud, e-learning yang wajib diikuti
oleh seluruh pekerja, dan sebagainya.
Hasil Penilaian Sendiri (Self-Assessment) Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Semester I – 2020
Peringkat Definisi Peringkat
Individual 2 Manajemen BCA telah melakukan penerapan Tata Kelola yang secara umum baik.
Hasil ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip Tata Kelola. Apabila
terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Tata Kelola, maka secara umum
kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan
normal oleh manajemen BCA.
Hasil Penilaian Sendiri (Self-Assessment) Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Semester II – 2020
Peringkat Definisi Peringkat
Individual 1 Manajemen BCA telah melakukan penerapan Tata Kelola yang secara umum sangat
baik. Hasil ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas prinsip Tata
Kelola. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Tata Kelola, maka
secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan
perbaikan oleh manajemen BCA.
2. Penilaian Eksternal Scorecard dan BCA merupakan salah satu Perusahaan
Di tahun 2020, selain melakukan penilaian sendiri, Tercatat Indonesia yang ikut dinilai.
penerapan tata kelola perusahaan di BCA juga
dinilai oleh pihak eksternal yang independen yaitu a. Pihak yang melakukan penilaian
RSM Indonesia sebagai Domestic Ranking Body Pihak yang melakukan penilaian adalah RSM
(DRB) Indonesia untuk penilaian ASEAN Corporate Indonesia yang ditunjuk oleh OJK dan Bursa Efek
Governance (CG) Scorecard. Indonesia (BEI) untuk menjadi Domestic Ranking
Body (DRB) Indonesia.
ASEAN Corporate Governance (CG) Scorecard
ASEAN CG Scorecard merupakan salah satu inisiatif b. Aspek penilaian
dari ASEAN Capital Market Forum (ACMF) yang Praktik penilaian ASEAN CG Scorecard didasarkan
didukung oleh Asian Development Bank (ADB) untuk pada informasi yang dapat diakses oleh publik.
meningkatkan praktik tata kelola perusahaan yang Secara umum, aspek penilaian ASEAN CG Scorecard
tercatat di ASEAN. Indonesia menjadi salah satu dari 6 dibuat berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola
(enam) negara ASEAN yang berpartisipasi dalam inisiatif yang dikeluarkan oleh Organization for Economic
ini. BCA berkomitmen untuk mengimplementasikan Cooperation and Development (OECD).
aspek penilaian ASEAN CG Scorecard dalam rangka Aspek penilaian ASEAN CG Scorecard meliputi:
meningkatkan praktik Tata Kelola Perusahaan yang 1. Hak-hak pemegang saham,
Baik. 2. Perlakuan yang adil terhadap pemegang
saham,
Pada tahun 2019, 100 Perusahaan Tercatat dengan 3. Peran pemangku kepentingan,
nilai kapitalisasi pasar terbesar di setiap negara ASEAN 4. Pengungkapan dan transparansi, serta
(Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, 5. Tanggung jawab Dewan Komisaris dan
dan Vietnam) dinilai berdasarkan kriteria ASEAN CG Direksi.
k. Melaksanakan hak dan/atau kewenangan 2. Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan RUPS Luar
lainnya berdasarkan Anggaran Dasar BCA dan Biasa Tahun 2020
peraturan perundang-undangan yang berlaku, Pada tahun 2020, BCA menyelenggarakan RUPS
termasuk hak untuk berpartisipasi dalam otorisasi Tahunan (RUPST) pada tanggal 9 April 2020 dan
penambahan modal, perubahan anggaran dasar RUPS Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 30 Juli 2020.
perusahaan, dan peralihan seluruh atau sebagian Mata acara (beserta penjelasan atas setiap mata acara)
aset yang menyebabkan penjualan perusahaan. yang dibahas dalam RUPST dan RUPSLB tersedia di
Divisi Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan - Kantor
Hak, wewenang, dan tanggung jawab Pemegang Pusat BCA, dan telah diunggah dalam situs web BCA
Saham diatur dalam Anggaran Dasar BCA yang dapat pada tanggal yang sama dengan tanggal pemanggilan
diakses langsung melalui situs web BCA www.bca.co.id, dengan rincian sebagai berikut:
BCA menghimbau kepada seluruh pemegang saham
dan/atau kuasanya untuk menghadiri RUPS yang
diselenggarakan oleh BCA.
1. Penyelenggaraan RUPST:
Hari/Tanggal Kamis, 9 April 2020
Waktu 10.11 – 11.55 WIB
Tempat Menara BCA Grand Indonesia, Lantai 19
Jl. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta 10310
Kuorum Jumlah saham dengan hak suara yang hadir atau diwakili dalam RUPST Tahun Buku 2020 adalah
20.857.227.032 saham atau 84,596% dari 24.655.010.000 saham yang merupakan seluruh saham yang
telah dikeluarkan oleh BCA, karenanya ketentuan kuorum kehadiran sebagaimana diatur dalam Pasal
23 Ayat (1a) Anggaran Dasar BCA telah terpenuhi.
Kehadiran : Dewan
Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris
Komisaris
Tonny Kusnadi* Komisaris
Cyrillus Harinowo Komisaris Independen
Raden Pardede* Komisaris Independen
Sumantri Slamet *
Komisaris Independen
Dikarenakan pandemi COVID-19, hadir dalam RUPST melalui video konferensi yang memungkinkan
*
Dikarenakan pandemi COVID-19, hadir dalam RUPST melalui video konferensi yang memungkinkan
*
Kehadiran :
Cyrillus Harinowo Ketua
Komite Audit
Ilham Ikhsan Anggota
Tjen Lestari Anggota
Seluruh anggota Komite Audit hadir dalam RUPST melalui video conference (100%)
Kehadiran : Dikarenakan pandemi COVID-19 yang terjadi pada awal bulan Maret dan OJK mengeluarkan Surat
Komite Otoritas Jasa Keuangan No. S-4/D.03/2020 tanggal 16 Maret 2020 perihal Langkah-langkah Pencegahan
Pemantau Risiko Dampak COVID-19 pada Industri Perbankan yang menghimbau untuk menjaga jarak interaksi sosial
(social distancing) untuk mencegah penyebaran dan penularan COVID-19. Oleh karena itu, BCA tidak
Kehadiran :
mengundang Komite di bawah Dewan Komisaris lainnya untuk hadir pada RUPST ini.
Komite
Remunerasi dan
Nominasi
Kehadiran :
Komite
Tata Kelola
Terintegrasi
2. Penyelenggaraan RUPSLB:
Hari/Tanggal Kamis, 30 Juli 2020
Waktu 10.23 s.d 11.13 WIB
Tempat Menara BCA Grand Indonesia, Lantai 19
Jl. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta 10310
Kuorum Jumlah saham dengan hak suara yang hadir atau diwakili dalam RUPSLB Tahun Buku 2020 adalah
22.170.860.467 saham atau 89,924% dari 24.655.010.000 saham yang merupakan seluruh saham yang
telah dikeluarkan oleh BCA, karenanya ketentuan kuorum kehadiran sebagaimana diatur dalam Pasal
23 Ayat (1a) Anggaran Dasar BCA telah terpenuhi.
Kehadiran : Dewan
Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris
Komisaris
Tonny Kusnadi* Komisaris
Cyrillus Harinowo *
Komisaris Independen
Raden Pardede *
Komisaris Independen
Sumantri Slamet* Komisaris Independen
*
Dikarenakan pandemi COVID-19, hadir dalam RUPSLB melalui video konferensi yang memungkinkan
mereka untuk melihat dan mendengar jalannya RUPSLB.
3. Tata Cara Penyelenggaraan RUPST dan RUPSLB pemanggilan serta tanggal penyelenggaraan
Penyelenggaraan RUPST dan RUPSLB di BCA dilakukan RUPS. BCA juga menyampaikan penjelasan
dengan memperhatikan tata cara sebagai berikut: untuk masing-masing mata acara yang
memerlukan persetujuan pemegang saham.
a. Pemberitahuan • Pemanggilan RUPST dan RUPSLB dilakukan
Paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum paling kurang melalui 1 (satu) surat
pengumuman RUPST dan RUPSLB, pemberitahuan kabar harian berbahasa Indonesia yang
mata acara RUPST dan RUPSLB wajib disampaikan berperedaran nasional, situs web Bursa Efek
secara jelas dan rinci kepada OJK. Indonesia (BEI), dan situs web BCA. Selain
itu, pemanggilan RUPSLB dapat dilakukan
b. Pengumuman di eASY.KSEI dimana Pemegang Saham
• Sesuai dengan Pasal 21 Ayat 2 Anggaran dapat memberikan kuasa secara elektronik
Dasar BCA, pengumuman RUPST dan RUPSLB (e-Proxy).
dilakukan paling lambat 14 (empat belas) • Untuk memudahkan pemegang saham,
hari sebelum pemanggilan RUPST dan formulir surat kuasa (proxy) dapat diunduh
RUPSLB. Sesuai dengan Pasal 127 UU No. 40 pada situs web BCA bagian Tata Kelola atau
Tahun 2007, pengumuman RUPSLB terkait dapat diperoleh dari PT Raya Saham Registra,
ringkasan rancangan akuisisi dalam RUPSLB Biro Administrasi Efek BCA, pada hari dan jam
dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja di Gedung Plaza Sentral Lantai 2 Jalan
sebelum pemanggilan RUPSLB. Jangka waktu Jendral Sudirman Kavling 47-48, Jakarta,
tersebut tidak memperhitungkan tanggal 12930.
pengumuman dan tanggal pemanggilan
RUPS. d. Penyelenggaraan
• Pengumuman RUPST dan RUPSLB disampaikan • Pemegang saham atau wakil pemegang
kepada para pemegang saham BCA paling saham yang berhak hadir dalam RUPST
sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian adalah pemegang saham yang Namanya
berbahasa Indonesia yang berperedaran tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
nasional, situs web Bursa Efek Indonesia (BEI), pada tanggal 10 Maret 2020 pukul 16.15 WIB
dan situs web BCA. Selain itu, pengumuman dan pemegang saham atau wakil pemegang
RUPSLB dapat dilakukan di eASY.KSEI, fasilitas saham yang berhak hadir dalam RUPSLB
elektronik pelaksanaan RUPS yang disediakan adalah pemegang saham yang namanya
oleh KSEI. tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada
• Pemegang saham secara individu atau lebih tanggal 7 Juli 2020 pukul 16.15 WIB.
yang bersama-sama mewakili 1/20 (satu per • Sesuai dengan Pasal 23 Ayat 1 Anggaran
dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh Dasar BCA, RUPS adalah sah dan berhak
saham BCA dan memiliki hak suara sah yang mengambil keputusan yang mengikat jika
dikeluarkan oleh BCA dapat mengusulkan para pemegang saham BCA atau wakilnya
mata acara RUPS. Usulan dari para pemegang yang sah, yang mewakili lebih dari ½ (satu per
saham diterima paling lambat 7 (tujuh) hari dua) bagian dari jumlah seluruh saham BCA
sebelum tanggal pemanggilan dan akan dengan hak suara yang sah yang dikeluarkan
dimasukkan ke dalam mata acara RUPS oleh BCA hadir dan/atau diwakili dalam RUPS,
jika memenuhi ketentuan Pasal 21 ayat 6 kecuali ditentukan lain.
Anggaran Dasar BCA dan Pasal 12 POJK No. • Setiap saham yang dikeluarkan memiliki 1
32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 (satu) hak suara, ketentuan dalam Anggaran
tentang Rencana dan Penyelenggaraan Dasar BCA tidak terdapat pembagian
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan lebih dari satu kelas saham yang dapat
Terbuka. memengaruhi hak suara yang berbeda.
c. Pemanggilan
• Jangka waktu pemanggilan RUPS paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum
penyelenggaraan RUPS. Pemanggilan
tersebut tidak memperhitungkan tanggal
4. Kehadiran Pengurus, Komite, dan Pemegang c) Hanya pemegang saham atau kuasanya yang
Saham sah yang hadir dalam Rapat yang berhak
Uraian mengenai kehadiran pengurus, komite, dan untuk mengajukan pertanyaan dan/atau
pemegang saham dalam RUPST dan RUPSLB tercantum pendapat secara tertulis tentang mata acara
dalam halaman 316-317 Laporan Tahunan ini. Rapat yang sedang dibicarakan.
d) Pertanyaan dan/atau pendapat secara tertulis
5. Pimpinan RUPST dan RUPSLB yang diajukan harus berhubungan langsung
Pelaksanaan RUPS dipimpin oleh Bapak Ir. Djohan Emir dengan mata acara Rapat yang sedang
Setijoso selaku Presiden Komisaris, sesuai dengan Pasal dibicarakan.
22 ayat 1 (a) Anggaran Dasar BCA. e) Semua pertanyaan dalam RUPST akan dijawab
secara tertulis dan akan dikirimkan ke alamat
6. Tata Tertib RUPS dan Mekanisme Perhitungan pemegang saham yang tercatat di PT Raya
Suara Saham Registra selaku Biro Administrasi
BCA juga memberikan informasi terkait prosedur Efek dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah
pemungutan suara pada RUPST dan RUPSLB di dalam tanggal Rapat.
tata tertib rapat yang selalu dibacakan sebelum f) Dalam RUPSLB, formulir pertanyaan yang
memulai pelaksanaan RUPST dan RUPSLB. telah diisi akan diserahkan oleh petugas Rapat
kepada Notaris untuk dimintakan konfirmasi
Pemegang saham atau kuasa pemegang saham yang legalitasnya. Setelah Notaris memberikan
menghadiri RUPST dan RUPSLB (“Rapat”) dimohon konfirmasi atas legalitas pertanyaan tersebut,
memerhatikan tata tertib sebagai berikut: maka selanjutnya Notaris akan membacakan
1) Tata cara penyampaian hal-hal yang berhubungan pertanyaan dari pemegang saham atau
dengan mata acara Rapat: kuasanya tersebut.
a) Pemegang saham atau kuasanya dapat g) Pimpinan Rapat dalam RUPSLB dapat meminta
mengajukan pertanyaan dan/atau pendapat anggota Direksi atau pihak lain untuk
yang berhubungan langsung dengan mata menjawab atau memberikan tanggapan
acara Rapat yang sedang dibicarakan dan atas pertanyaan dan/atau pendapat dari
memerlukan keputusan Rapat dengan pemegang saham atau kuasanya tersebut.
ketentuan sebagai berikut:
i. diajukan secara tertulis dengan mengisi 2) Tata cara pemungutan dan perhitungan suara
formulir yang dibagikan kepada untuk semua mata acara Rapat yang memerlukan
pemegang saham atau kuasanya keputusan, penghitungan suara akan dilakukan
sebelum memasuki ruangan Rapat yang dengan mengacu pada ketentuan Anggaran
diisi dengan nama pemegang saham, Dasar Perseroan, POJK No. 32/POJK.04/2014 dan
jumlah saham yang dimiliki/diwakili POJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan
serta pertanyaan dan/atau pendapat Penyelengaraan Rapat Umum Pemegang Saham
yang diajukan; dan Perusahaan Terbuka (“POJK RUPS”), dan Undang-
ii. diajukan pada saat Pimpinan Rapat Undang Perseroan Terbatas, yaitu sebagai berikut:
memberikan kesempatan kepada a) Keputusan Rapat diambil berdasarkan
para pemegang saham atau kuasanya musyawarah untuk mufakat.
sebelum diadakannya pemungutan b) Dalam hal keputusan berdasarkan
suara mengenai hal yang bersangkutan, musyawarah untuk mufakat tidak
dengan cara mengangkat tangan dan tercapai, maka keputusan diambil dengan
menyerahkan formulir tersebut kepada pemungutan suara. Pemegang saham atau
petugas Rapat. kuasanya mempunyai hak untuk memberikan
b) Dalam RUPSLB, untuk memberikan suara SETUJU, TIDAK SETUJU atau ABSTAIN
kesempatan yang sama kepada semua terhadap setiap mata acara Rapat.
pemegang saham, maka setiap pemegang
saham atau kuasa pemegang saham masing-
masing dapat mengajukan maksimum
1 (satu) pertanyaan dan/atau pendapat untuk
setiap mata acara Rapat Perseroan.
1. Sebesar Rp555,- (lima ratus lima puluh lima rupiah) per saham
dibagikan sebagai dividen tunai untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2019 kepada para pemegang saham
yang memiliki hak untuk menerima dividen tunai, dimana jumlah
dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar
Rp2.465.501.000.000,- (dua triliun empat ratus enam puluh lima
miliar lima ratus satu juta rupiah) atau sebesar Rp100,- (seratus
rupiah) per saham yang telah dibayarkan oleh Perseroan
pada tanggal 20 Desember 2019 sehingga sisanya sebesar
Rp11.218.029.550.000,- (sebelas triliun dua ratus delapan belas
miliar dua puluh sembilan juta lima ratus lima puluh ribu rupiah)
atau sebesar Rp455,- (empat ratus lima puluh lima rupiah) per
saham.
II.
Menyatakan penghargaan yang setinggi-tingginya serta
mengucapkan terima kasih kepada Nyonya INAWATY HANDOJO
atas jasa-jasa yang telah diberikan selama menjabat selaku Direktur
(merangkap Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan)
Perseroan;
V.
Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk
menetapkan pembagian tugas dan wewenang di antara anggota
Direksi Perseroan sesuai ketentuan dalam Pasal 12 ayat 9 Anggaran
Dasar Perseroan, selanjutnya Rapat;
VI.
Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan,
dengan hak substitusi, untuk menuangkan keputusan tentang
susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut di atas
dalam akta yang dibuat dihadapan Notaris, termasuk menuangkan
susunan Dewan Komisaris dan Direksi setelah memperoleh Surat
Persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan terkait keputusan Rapat
tersebut di atas, dan selanjutnya menyampaikan pemberitahuan
pada pihak yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap
tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
IV. Menyatakan pemberian kuasa dalam butir III keputusan ini berlaku
sejak usul yang diajukan dalam acara ini disetujui oleh Rapat ini.
Hasil Perhitungan Jumlah Suara:
Setuju Tidak Setuju Abstain Pertanyaan
18.439.676.241 3.692.397.211 38.787.015 -
(83,171%) (16,654%) (0,175%)
2. Agenda Kedua I. Menyetujui pengubahan pasal-pasal Anggaran Dasar Perseroan Terealisasi
Perubahan Anggaran Dasar dan penambahan 1 pasal baru dalam Anggaran Dasar Perseroan
Perseroan sebagaimana termuat dalam Usulan Pengubahan Anggaran
Dasar yang telah disediakan bagi para pemegang saham atau
kuasanya sebagai bahan Rapat yang pokok-pokok perubahannya
telah dijelaskan dan ditayangkan, serta menyatakan kembali dan
menyusun seluruh pasal-pasal lain Anggaran Dasar Perseroan yang
tidak diubah dan/atau dihapus sebagaimana tercantum dalam
Akta Nomor 125 tertanggal 18 April 2018 yang dibuat dihadapan
Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., dan telah diberitahukan
kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0153848 tanggal 18 April
2018 dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia
nomor 73 tanggal 10 September 2018, Tambahan Nomor 2934/L
tahun 2018.
II.
Menetapkan penggunaan Laba Bersih 2018, yakni sebesar
Rp25.855.154.148.976,- (dua puluh lima triliun delapan ratus lima
puluh lima miliar seratus lima puluh empat juta seratus empat puluh
delapan ribu sembilan ratus tujuh puluh enam rupiah) sebagai berikut:
1. Sebesar Rp340,- (tiga ratus empat puluh rupiah) per saham
dibagikan sebagai dividen tunai untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2018 kepada para pemegang saham
yang memiliki hak untuk menerima dividen tunai, di mana jumlah
dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar
Rp85,- (delapan puluh lima rupiah) per saham atau sebesar
Rp2.095.675.850.000,- (dua triliun sembilan puluh lima miliar enam
ratus tujuh puluh lima juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah)
yang telah dibayarkan oleh Perseroan pada tanggal 21 Desember
2018 sehingga sisanya sebesar Rp255,- (dua ratus lima puluh lima
rupiah) per saham atau sebesar Rp6.287.027.550.000,- (enam triliun
dua ratus delapan puluh tujuh miliar dua puluh tujuh juta lima
ratus lima puluh ribu rupiah).
IV.
Mengganti Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan
Perseroan, yang semula dijabat oleh Tuan Tan Ho Hien/Subur atau
dipanggil Subur Tan menjadi Nyonya Inawaty Handojo yang berlaku
efektif jika dan sejak tanggal Otoritas Jasa Keuangan memberikan
persetujuan terhadap pengangkatan tersebut sampai dengan
ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan
yang akan diselenggarakan pada tahun 2021 (dua ribu dua puluh
satu). Sebelum atau jika Otoritas Jasa Keuangan tidak memberikan
persetujuan Nyonya Inawaty Handojo sebagai Direktur Kepatuhan
Perseroan, maka Tuan Tan Ho Hien/Subur atau dipanggil Subur Tan
tetap menjabat selaku Direktur Kepatuhan Perseroan sampai dengan
ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang
akan diselenggarakan pada tahun 2021 (dua ribu dua puluh satu) dan
Nyonya Inawaty Handojo akan tetap menduduki jabatannya saat ini
sebagai Direktur Perseroan.
IV. Besarnya gaji atau honorarium, dan tunjangan yang akan dibayar
oleh Perseroan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang
menjabat selama tahun buku 2019, serta besarnya tantiem yang
akan dibayar oleh Perseroan kepada anggota Direksi dan Dewan
Komisaris yang menjabat dalam dan selama tahun buku 2018, akan
dimuat dalam Laporan Tahunan untuk tahun buku 2019.
Hasil Perhitungan Jumlah Suara:
Setuju Tidak Setuju Abstain Pertanyaan
20.647.772.218 536.995.413 182.044.590 -
(96,64%) (2,51%) (0,85%)
6. Agenda Keenam I. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan Terealisasi
Pemberian kuasa dan persetujuan Dewan Komisaris, jika keadaan keuangan Perseroan
wewenang kepada Direksi memungkinkan dan dengan mempertimbangkan ketentuan hukum
untuk membayar dividen dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk menetapkan
interim/sementara untuk dan membayar dividen sementara/interim untuk tahun buku yang
tahun buku yang berakhir berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, dengan ketentuan, untuk
pada tanggal 31 Desember memenuhi Pasal 72 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
2019 Perseroan Terbatas, apabila dividen sementara/interim tersebut
akan dibagikan, maka pembagian tersebut harus dilakukan sebelum
berakhirnya tahun buku 2019 kepada para pemegang saham,
termasuk menentukan bentuk, besarnya dan cara pembayaran dividen
sementara/interim tersebut.
II.
Menyetujui tindakan Perseroan untuk membeli
2.871.999 (dua juta delapan ratus tujuh puluh satu
ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham
dari para pemegang nsaham PT Bank Royal Indonesia
atau mewakili 99,99% (sembilan puluh sembilan koma
sembilan sembilan persen) dari seluruh saham yang telah
ditempatkan dan disetor pada PT Bank Royal Indonesia.
III.
Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi
Perseroan, dengan hak substitusi, untuk melakukan
semua dan setiap tindakan yang disyaratkan atau
dianggap perlu dalam rangka pelaksanaan akuisisi atas
saham yang telah ditempatkan dan disetor pada PT
Bank Royal Indonesia sesuai dengan keputusan Rapat,
termasuk tetapi tidak terbatas untuk menentukan
syarat dan ketentuan akuisisi, serta untuk menyiapkan,
menyusun, membuat, meminta dibuatkan, dan
menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan
termasuk akta akuisisi, mengajukan permohonan,
dan/atau persetujuan dan/atau menyampaikan
pemberitahuan atas keputusan Rapat ini kepada instansi
yang berwenang, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
• Pembayaran dividen (interim maupun final/ 11. Pernyataan Terkait Keputusan RUPS yang Belum
tahunan) dilakukan oleh BCA secara tepat waktu Terealisasi
dan berdasarkan asas keadilan. Seluruh pemegang BCA telah melaksanakan seluruh rekomendasi dari
saham diperlakukan sama dan dividen dibayarkan Keputusan RUPS Tahunan dan Keputusan RUPS Luar
dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) Biasa pada tahun buku 2020, sehingga dalam Laporan
hari setelah pengumuman dividen interim dan/ Tahunan ini tidak ada informasi mengenai alasan dalam
atau RUPS menyetujui pembagian dividen final. hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan.
• Historis besaran pembagian dividen dapat dilihat Sehubungan dengan perubahan Pemegang Saham
pada halaman 20 Laporan Tahunan ini. Pengendali tersebut, tidak terjadi perubahan pengendalian
di BCA di mana Pemegang Saham Pengendali terakhir adalah
Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono.
PT Dwimuria Investama
Masyarakat
Andalan
54,94% 45,06%*
Keterangan:
Pengendali
Jalur Pengendalian
* Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat per 31 Desember 2020, sebesar 2,49% dimiliki oleh pihak yang terafiliasi dengan PT Dwimuria
Investama Andalan. Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki 0,18% saham BCA.
Informasi mengenai Pemegang Saham Utama/Pengendali BCA dapat dilihat pada situs web BCA (www.bca.co.id) bagian
Hubungan Investor.
1) Meminjamkan uang atau memberikan 5) Meminjam uang yang tidak termasuk dalam
fasilitas kredit atau fasilitas perbankan lain ketentuan yang dimaksud pada Anggaran
yang menyerupai atau mengakibatkan Dasar BCA, yaitu menghimpun dana dari
timbulnya pinjaman uang: masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
i. kepada pihak terkait sebagaimana giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,
diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
atau OJK atau instansi yang berwenang dipersamakan dengan itu.
lainnya tentang Batas Maksimum 6) Mengalihkan atau melepaskan hak tagih
Pemberian Kredit Bank Umum. BCA yang telah dihapusbukukan, baik
ii. yang melebihi jumlah tertentu yang dari untuk sebagian ataupun seluruhnya, yang
waktu ke waktu akan ditetapkan oleh jumlahnya akan ditetapkan dari waktu ke
Dewan Komisaris. waktu oleh Dewan Komisaris.
2) Memberikan jaminan atau penanggungan 7) Menjual atau mengalihkan atau melepaskan
hutang (borgtocht): hak atau mengagunkan/menjaminkan,
i. guna menjamin kewajiban pembayaran kekayaan BCA di atas nilai tertentu yang akan
pihak terkait kepada pihak lain ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Dewan
sebagaimana diatur dalam ketentuan Komisaris namun kurang dari atau sama
Bank Indonesia atau OJK atau instansi dengan ½ (satu per dua) bagian dari jumlah
yang berwenang lainnya tentang Batas kekayaan bersih BCA yang tercantum dalam
Maksimum Pemberian Kredit Bank neraca BCA, baik dalam 1 (satu) transaksi
Umum. maupun dalam beberapa transaksi yang
ii. guna menjamin kewajiban pihak lain berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu
untuk jumlah yang melebihi jumlah sama lain dalam 1 (satu) tahun buku.
tertentu yang dari waktu ke waktu akan 8) Melakukan tindakan hukum atau transaksi
ditetapkan oleh Dewan Komisaris. yang bersifat strategis dan dapat berdampak
3) Membeli atau dengan cara lain memperoleh signifikan terhadap kelangsungan usaha
barang tidak bergerak, kecuali dalam rangka BCA, yang jenis tindakan hukum atau
melaksanakan apa yang ditetapkan dalam transaksi tersebut dari waktu ke waktu akan
butir q ayat 2 Pasal 3 Anggaran Dasar BCA ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
yang melebihi jumlah tertentu dari waktu
ke waktu akan ditetapkan oleh Dewan Dewan Komisaris memperhatikan ketentuan
Komisaris, yaitu melakukan kegiatan lain yang Anggaran Dasar BCA, Pedoman dan Tata
lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak Tertib Kerja Dewan Komisaris, serta peraturan
bertentangan dengan peraturan perundang- perundang-undangan yang berlaku dalam rangka
undangan yang berlaku, termasuk antara lain melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan
tindakan dalam rangka restrukturisasi atau wewenangnya.
penyelamatan kredit antara lain membeli
agunan, baik semua maupun sebagian, 4. Kriteria Anggota Dewan Komisaris
melalui lelang atau dengan cara lain, dalam Anggota Dewan Komisaris BCA merupakan
hal debitur tidak memenuhi kewajibannya perseorangan yang memenuhi kriteria dan persyaratan
kepada bank dengan ketentuan agunan yang sesuai dengan POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi
dibeli wajib dicairkan secepatnya. dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik,
4) Mendirikan perseroan baru, melakukan atau POJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata
melepaskan atau mengurangi penyertaan Kelola bagi Bank Umum, dan POJK No. 27/POJK.03/2016
modal atau menambah penyertaan modal, tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi
kecuali: Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan.
i. Penambahan penyertaan modal yang
berasal dari dividen saham BCA, atau; Kriteria Anggota Dewan Komisaris BCA adalah sebagai
ii. Penyertaan modal dalam rangka berikut:
penyelamatan kredit; 1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang
dengan tetap memperhatikan peraturan baik.
perundang-undangan yang berlaku. 2. Cakap melakukan perbuatan hukum.
3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan
selama menjabat:
Pemegang Saham/
Dewan Komisaris/ Dewan Komisaris KRN RUPS Fit and Proper Test
Presiden Direktur
Ya
Pemimpin
RUPS meminta
persetujuan
pemegang saham
Persetujuan
Persiapan dan
dituangkan dalam
pemenuhan
Berita Acara RUPS
kelengkapan proses
(Dasar Fit and
Fit and Proper Test
Proper Test)
PT Bank Central Asia Tbk.
Penerimaan Hasil
Fit and Proper Test
Selesai
POJK
Implementasi
No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola
di BCA
bagi Bank Umum
Memiliki paling sedikit 3 (tiga) orang dan paling banyak Anggota Dewan Komisaris berjumlah 5 (lima) orang.
sama dengan jumlah anggota Direksi.
Memiliki paling sedikit 1 (satu) orang anggota Dewan Seluruh anggota Dewan Komisaris BCA berdomisili di
Komisaris yang berdomisili di Indonesia. Indonesia.
Memiliki Komisaris Independen paling sedikit berjumlah 50% Jumlah Komisaris Independen BCA adalah 3 (tiga) orang
dari jumlah anggota Dewan Komisaris. atau 60% (enam puluh persen) dari jumlah anggota Dewan
Komisaris BCA.
Per 31 Desember 2020, BCA memiliki 5 (lima) anggota Sepanjang tahun 2020 tidak terjadi perubahan susunan
Dewan Komisaris, yang terdiri atas 1 (satu) Presiden Dewan Komisaris, sehingga pada Laporan Tahunan ini
Komisaris, 1 (satu) Komisaris, dan 3 (tiga) Komisaris BCA tidak menyajikan alasan perubahan susunan Dewan
Independen. Jumlah anggota Dewan Komisaris BCA Komisaris. Susunan keanggotaan Dewan Komisaris BCA
tidak melebihi jumlah anggota Direksi BCA. Jumlah tahun 2020 dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan
Komisaris Independen BCA adalah 60% (enam puluh Rapat PT Bank Central Asia Tbk No. 162 tanggal 28 Mei
persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris BCA. 2020, yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H.
Seluruh anggota Dewan Komisaris BCA berdomisili di M.Hum., M.Kn., Notaris di Jakarta.
Indonesia.
Seluruh anggota Dewan Komisaris BCA telah Program orientasi Dewan Komisaris diatur dalam :
memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia (saat ini • Pedoman Tata Kelola Perusahaan BCA pada Bagian
OJK) dan telah lulus uji kemampuan dan kepatutan B Pedoman perihal Prosedur Pelaksanaan Prinsip-
dari Bank Indonesia (saat ini OJK) sebelum menjalankan Prinsip Tata Kelola Bab 2 tentang Pedoman dan
tugas dan fungsi jabatannya. Hal tersebut sesuai Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris.
dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/23/PBI/2010 • Surat Keputusan Direksi No. 189/SK/DIR/2020
tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper tanggal 4 Desember 2020 perihal Pedoman
Test) dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/8/DPNP Orientasi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris
tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Baru PT Bank Central Asia Tbk.
Test) sebagaimana diubah dengan Surat Edaran Bank
Indonesia No. 13/26/DPNP tanggal 30 November 2011. Program orientasi meliputi antara lain:
a. Pengetahuan mengenai Visi, Misi, Tata Nilai,
7. Masa Jabatan Dewan Komisaris Strategi BCA;
Sesuai Anggaran Dasar BCA, masa jabatan anggota b. Rencana jangka menengah dan jangka panjang
Dewan Komisaris adalah 5 (lima) tahun sejak tanggal BCA (RBB tahun berjalan);
yang ditetapkan dalam RUPS. Masa jabatan anggota c. Kinerja dan keuangan BCA; dan
Dewan Komisaris untuk periode ini akan berakhir pada d. Hal-hal yang relevan dengan dunia perbankan.
saat ditutupnya RUPS Tahunan BCA tahun 2021. RUPS
tetap memiliki kewenangan untuk memberhentikan Tata Cara Orientasi
seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris setiap Orientasi bagi Dewan Komisaris yang baru dapat
waktu sebelum jabatannya berakhir. dilakukan dengan cara:
• Pemaparan oleh Unit Kerja Kantor Pusat (UKKP)
8. Program Orientasi bagi Anggota Dewan Komisaris • Kunjungan ke berbagai lokasi kegiatan BCA
Baru • Pertemuan dan diskusi dengan anggota Direksi
Anggota Dewan Komisaris baru mengikuti program dan Dewan Komisaris lain untuk mendiskusikan
orientasi agar dapat menjalankan tugas dan tanggung berbagai masalah BCA atau informasi lain yang
jawabnya sebagai anggota Dewan Komisaris dengan dibutuhkan
baik. • Mempelajari berbagai informasi BCA yang tersedia
secara elektronik (online base)
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 11/19/PBI/2009 a. Kewajiban pengungkapan Dewan Komisaris
tanggal 4 Juni 2009 dan perubahannya dalam Peraturan atas kepemilikan saham yang mencapai 5%
Bank Indonesia No. 12/7/PBI/2010 tanggal 19 April 2010 (lima persen) atau lebih dari modal disetor, yang
tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Pengurus meliputi jenis dan jumlah lembar saham pada
dan Pejabat Bank Umum, seluruh anggota Dewan BCA, bank lain, lembaga keuangan bukan bank
Komisaris telah memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko dan perseroan lainnya, yang berkedudukan di
dan/atau Refreshment sesuai ketentuan yang berlaku. dalam dan di luar negeri. Di samping itu, BCA juga
telah mengadakan dan menyimpan Daftar Khusus
10. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Pasal 50 Undang-
yang Jumlahnya 5% (lima persen) atau Lebih dari Undang Perseroan Terbatas.
Modal Disetor b. Kewajiban anggota Dewan Komisaris untuk
Kebijakan BCA dalam hal pelaporan kepemilikan saham menyampaikan informasi kepemilikan dan
anggota Dewan Komisaris mengacu pada Pasal 39 POJK perubahan atas saham BCA dalam waktu paling
No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola lambat 3 (tiga) hari kerja. Kebijakan tersebut sesuai
bagi Bank Umum dan Pasal 2 POJK No. 11/POJK.04/2017 dengan Pasal 3 POJK No. 11/POJK.04/2017 tentang
tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan
Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka. Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka dan telah
disosialisasikan melalui Memorandum No. 120/
Penerapan Kebijakan Pelaporan Kepemilikan atau MO/DCS/2017 tanggal 25 April 2017 oleh Sekretaris
Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan kepada segenap Direksi dan Dewan
Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, telah Komisaris.
mengatur antara lain:
BCA juga telah menyampaikan laporan atas setiap
perubahan kepemilikan saham Dewan Komisaris tahun
2020 melalui sistem e-reporting dan surat dalam bentuk
hardcopy kepada OJK dan BEI sebagai wujud kepatuhan
dari kebijakan internal dan eksternal mengenai laporan
kepemilikan saham.
Tabel Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris yang Jumlahnya 5% (lima persen) atau Lebih per 31 Desember 2020
Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris yang Jumlahnya 5% atau lebih pada:
Nama
Lembaga Keuangan
BCA Bank Lain Perusahaan Lain
Bukan Bank
Djohan Emir Setijoso - - - √
Tonny Kusnadi - - - √
Cyrillus Harinowo - - - √
Raden Pardede - - - √
Sumantri Slamet - - - -
Keterangan:
√ memiliki saham dengan jumlah mencapai 5% (lima persen) atau lebih.
Tabel Jumlah Kepemilikan Saham BCA oleh Dewan Komisaris Tahun 2020
Jumlah Kepemilikan Awal Tahun Jumlah Kepemilikan Akhir Tahun
Nama
(per 1 Januari 2020) (per 31 Desember 2020)
11. Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris • Anggota Dewan Komisaris menjabat sebagai
Sepanjang tahun 2020, BCA telah memastikan bahwa anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris,
anggota Dewan Komisaris mematuhi ketentuan terkait atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan
rangkap jabatan Dewan Komisaris sesuai dengan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan
POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan anak bukan bank yang dikendalikan oleh
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, dan POJK No. BCA;
55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi • Komisaris Non-Independen menjalankan
Bank Umum. tugas fungsional dari pemegang saham
a. Anggota Dewan Komisaris BCA tidak melakukan bank yang berbentuk badan hukum pada
rangkap jabatan sebagai anggota Direksi, Dewan kelompok usaha BCA; dan/atau
Komisaris, atau Pejabat Eksekutif: • Anggota Dewan Komisaris menduduki
• Pada lembaga keuangan atau perusahaan jabatan pada organisasi atau lembaga
keuangan, baik bank maupun bukan bank; nirlaba.
• Pada lebih dari 1 (satu) lembaga bukan c. Anggota Dewan Komisaris BCA tidak melakukan
keuangan atau perusahaan bukan keuangan, rangkap jabatan sebagai anggota komite pada
baik yang berkedudukan di dalam maupun lebih dari 5 (lima) komite di lembaga/perusahaan
luar negeri. dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai
b. Kondisi-kondisi berikut tidak dianggap sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.
rangkap jabatan sebagaimana dimaksud pada
paragraf di atas, apabila:
Tabel Rangkap Jabatan Dewan Komisaris dalam Komite di BCA Tahun 2020
Jabatan
Nama Periode Posisi di Komite
di BCA
Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris 2016-2021 • Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Tonny Kusnadi Komisaris 2019-2021
Cyrillus Harinowo Komisaris Independen 2016-2021 • Ketua Komite Audit
Raden Pardede Komisaris Independen 2016-2021 • Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi
Sumantri Slamet Komisaris Independen 2016-2021 • Ketua Komite Pemantau Risiko
• Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi
12. Laporan Pelaksanaan Tugas dan Penilaian Komite- Dewan Komisaris melaksanakan penilaian terhadap
Komite di bawah Dewan Komisaris komite-komite tersebut dengan ketentuan sebagai
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris yang telah berikut:
dibentuk untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan 1. Kriteria
Komisaris yaitu : Kriteria penilaian komite-komite di bawah Dewan
1. Komite Audit (KA) Komisaris didasarkan pada kepatuhan terhadap
2. Komite Pemantau Risiko (KPR) pedoman dan tata tertib kerja serta realisasi kerja/
3. Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) pelaksanaan tugas masing-masing komite.
4. Komite Tata Kelola Terintegrasi (KTKT) 2. Proses
Penilaian dilakukan oleh Dewan Komisaris
sebanyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
3. Hasil
Dewan Komisaris menilai bahwa sepanjang tahun
2020 seluruh komite di bawah Dewan Komisaris
telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
dengan efektif serta bekerja dengan menjunjung
standar kompetensi dan kualitas yang baik.
Sepanjang tahun 2020, Komite Audit telah melaksanakan tugasnya dengan efektif dan telah
menyelenggarakan rapat sebanyak 23 (dua puluh tiga) kali. Selain itu, Komite Audit juga telah
merealisasikan program kerja sebagai berikut:
a. Melakukan pertemuan dengan KAP Tanudiredja,Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota
jaringan PwC Global) untuk membahas hasil akhir audit Laporan Keuangan BCA tahun buku
2020 beserta Management Letter.
b. Mengevaluasi dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris penggunaan kembali KAP
Tanudiredja,Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan PwC Global) untuk melakukan
audit atas Laporan Keuangan BCA tahun buku 2020.
c. Melakukan pertemuan dengan KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota
jaringan PwC Global) untuk membahas rencana dan cakupan audit atas Laporan Keuangan BCA
tahun buku 2020.
d. Melakukan pertemuan dengan Divisi Keuangan dan Perencanaan untuk:
i. Mengkaji Laporan Keuangan BCA yang akan dipublikasikan setiap triwulan.
ii. Mengkaji perubahan dan tambahan pada Catatan Laporan Keuangan Konsolidasian
sehubungan dengan adanya implementasi beberapa PSAK baru.
e. Melakukan pertemuan dengan DAI sebanyak 6 (enam) kali untuk:
i. Mengevaluasi perencanaan tahunan;
ii. Mengevaluasi pelaksanaan audit internal setiap semester; dan
iii. Melakukan diskusi atas hasil audit yang dipandang cukup signifikan.
f. Menghadiri exit meeting audit internal pada 1 (satu) Perusahaan Anak (BCA Multi Finance)
sebagai bagian dari proses penilaian kualitas audit internal.
g. Mengkaji laporan-laporan hasil audit internal dan memantau tindak lanjutnya.
h. Mengkaji kepatuhan BCA terhadap ketentuan, peraturan, dan hukum yang berlaku di bidang
perbankan melalui kajian terhadap laporan kepatuhan terhadap ketentuan kehati-hatian yang
dilaporkan setiap semester.
i. Mengkaji laporan portofolio kredit yang diterbitkan setiap semester.
j. Memantau pelaksanaan manajemen risiko melalui laporan triwulan Profil Risiko BCA dan
laporan bulanan Operation Risk Management Information System (ORMIS).
k. Melakukan kajian atas:
i. Hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan dan tindak lanjutnya; dan
ii. Management Letter dari KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan
PwC Global) beserta tindak lanjutnya.
l. Melaporkan hasil kajian dan evaluasi rutin atas aspek governance, manajemen risiko, kepatuhan,
dan pengendalian kepada Dewan Komisaris setiap triwulan.
m. Menghadiri secara virtual Analyst Meeting dan Rapat Kerja Nasional BCA Tahun 2021.
n. Memberikan penilaian terhadap Divisi Audit Internal yang hasilnya disampaikan kepada Dewan
Komisaris untuk diteruskan kepada Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) sesuai POJK No. 1/
POJK.03/2019.
Komite Penilaian
2. Komite Pemantau Komite Pemantau Risiko telah memastikan BCA memiliki sistem manajemen risiko yang memberikan
Risiko perlindungan terhadap risiko-risiko yang dihadapi BCA.
Sepanjang tahun 2020, KPR telah menyelenggarakan rapat sebanyak 9 (sembilan) kali. Selain itu,
KPR juga telah merealisasikan program kerja sebagai berikut:
a. Memantau pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko, tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko
dan ITSC (Information Technology Steering Committee).
b. Melakukan analisis profil risiko BCA dan secara khusus mendalami risiko kredit, risiko operasional,
risiko pasar dan risiko likuiditas, serta risiko reputasi.
c. Melakukan analisis terhadap hasil stress test risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas.
d. Memastikan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dilakukan dengan tepat dan baik
serta menghadiri Analyst Meeting dan Rapat Kerja Nasional BCA tahun 2021 secara virtual.
e. Memantau realisasi pelaksanaan Manajemen Risiko, khususnya pengendalian dan limit risiko
kredit, likuiditas dan pasar, serta risiko operasional setiap bulan.
f. Melakukan analisis dampak dan mitigasi risiko terkait pandemi COVID-19.
3. Komite Remunerasi Komite Remunerasi dan Nominasi telah menjalankan tugasnya dalam pemberian rekomendasi
dan Nominasi kepada Dewan Komisaris terkait kebijakan remunerasi di BCA secara keseluruhan.
Sepanjang tahun 2020, KRN telah menyelenggarakan rapat sebanyak 5 (lima) kali. Selain itu, KRN
juga telah merealisasikan program kerja sebagai berikut:
a. Menyusun rekomendasi atas nominasi Direksi baru untuk tahun 2020-2021.
b. Menyusun rekomendasi terkait remunerasi Direksi baru untuk tahun 2020 - 2021.
c. Menyusun rekomendasi terkait usulan pemberian tantiem kepada Dewan Komisaris dan Direksi
untuk kinerja BCA tahun 2019.
d. Melakukan evaluasi atas hasil self assessment Direksi dan Dewan Komisaris .
4. Komite Tata Kelola Komite Tata Kelola Terintegrasi mendukung Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas
Terintegrasi penerapan tata kelola di BCA dan para entitas anak secara terintegrasi.
Sepanjang tahun 2020, KTKT telah menyelenggarakan rapat sebanyak 5 (lima) kali. Selain itu,
KTKT telah melaksanakan kegiatan/program kerja KTKT, yakni mengevaluasi pelaksanaan Tata
Kelola Terintegrasi di Konglomerasi Keuangan BCA. Kegiatan evaluasi tersebut dilakukan antara
lain melalui presentasi dan pembahasan Laporan Hasil Audit Internal Terintegrasi dan Laporan
Kepatuhan Terintegrasi.
Penjelasan terkait komite-komite di bawah Dewan Komisaris dipaparkan secara rinci pada Bab Komite-komite di bawah
Dewan Komisaris di halaman 391 - 412 pada Laporan Tahunan ini.
13. Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris 14. Penilaian Kinerja Anggota Dewan Komisaris
Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Penilaian terhadap Kinerja Anggota Dewan Komisaris
selengkapnya disajikan pada halaman 34 bagian yaitu terkait prosedur pelaksanaan penilaian kinerja,
Laporan Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini. kriteria yang digunakan, dan pihak yang melakukan
Kebijakan dan pelaksanaan rapat Dewan Komisaris, penilaian dapat dilihat pada halaman 383 - 384 bagian
termasuk rapat bersama Direksi, dan tingkat kehadiran Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi pada
rapat masing-masing anggota Dewan Komisaris Laporan Tahunan ini.
selengkapnya disajikan pada halaman 370-373 dan 377-
379 bagian Rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan Rapat
Gabungan pada Laporan Tahunan ini.
o. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan/atau RUPS Direksi wajib melaksanakan tugas, tanggung jawab,
Lainnya/Luar Biasa sesuai kebutuhan BCA dan dan wewenangnya dengan itikad baik, penuh tanggung
sesuai ketentuan yang berlaku. jawab dan kehati-hatian, serta memperhatikan
p. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas ketentuan Anggaran Dasar BCA, Pedoman dan Tata
dan tanggung jawabnya kepada pemegang saham Tertib Direksi, juga peraturan perundang-undangan
melalui RUPS. yang berlaku.
q. Menjalankan kewajiban lainnya sesuai dengan
Anggaran Dasar BCA atau berdasarkan petunjuk 4. Kriteria Anggota Direksi
Rapat Dewan Komisaris atau RUPS. Anggota Direksi BCA merupakan perseorangan yang
memenuhi kriteria dan persyaratan sesuai dengan
Sepanjang tahun 2020, Direksi tidak memberikan kuasa POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
umum kepada pekerja maupun pihak lain terkait tugas Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Pasal 6 POJK
dan fungsinya, sebagaimana diatur dalam POJK terkait No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola
Tata Kelola. Bagi Bank Umum, dan POJK No. 27/POJK.03/2016
tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi
3. Kewenangan Direksi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan.
Berdasarkan Anggaran Dasar BCA serta peraturan Kriteria Anggota Direksi BCA adalah sebagai berikut:
terkait lainnya, kewenangan Direksi mencakup: 1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang
a. Mewakili BCA di dalam dan di luar Pengadilan baik.
tentang segala hal dalam segala kejadian, mengikat 2. Cakap melakukan perbuatan hukum.
BCA dengan pihak lain dan pihak lain dengan BCA, 3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan
serta menjalankan segala tindakan, baik mengenai selama menjabat:
kepengurusan maupun kepemilikan, dengan a. tidak pernah dihukum karena melakukan
batasan-batasan sesuai dengan Anggaran Dasar tindak pidana yang merugikan keuangan
BCA. negara dan/atau yang berkaitan dengan
b. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk sektor keuangan; dan
mewakili BCA di dalam dan di luar Pengadilan b. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/
kepada seorang atau beberapa orang anggota atau anggota Dewan Komisaris yang selama
Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu, atau menjabat:
kepada seorang atau beberapa orang pegawai • pernah tidak menyelenggarakan RUPS
BCA, baik sendiri maupun bersama-sama orang tahunan;
atau badan lain. • pertanggungjawabannya sebagai
c. Melalui surat kuasa khusus, Direksi berhak anggota Direksi dan/atau anggota
mengangkat seorang atau lebih sebagai kuasa Dewan Komisaris pernah tidak
dengan wewenang untuk melakukan perbuatan diterima oleh RUPS atau pernah tidak
tertentu sesuai dengan syarat-syarat yang memberikan pertanggungjawaban
ditentukan oleh Direksi. sebagai anggota Direksi dan/atau
d. Menetapkan kebijakan dalam memimpin dan anggota Dewan Komisaris kepada RUPS;
mengurus BCA. dan
e. Mengatur ketentuan tentang kepegawaian, • pernah menyebabkan perusahaan yang
termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan memperoleh izin, persetujuan, atau
hari tua, dan penghasilan lain bagi pegawai, pendaftaran dari OJK tidak memenuhi
berdasarkan peraturan perundang-undangan kewajiban menyampaikan laporan
yang berlaku dan/atau keputusan RUPS. tahunan dan/atau laporan keuangan
f. Mengangkat dan memberhentikan pegawai kepada OJK.
berdasarkan peraturan kepegawaian. Direksi 4. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan
juga mengungkapkan kepada pegawai mengenai perundang-undangan.
kebijakan kepegawaian BCA, meliputi sistem 5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di
perekrutan, promosi, dan remunerasi, melalui bidang yang dibutuhkan BCA.
sarana komunikasi yang dapat diakses oleh 6. Memenuhi persyaratan integritas, kompetensi,
pegawai. dan reputasi keuangan sebagai berikut:
g. Menjalankan tindakan lainnya, baik mengenai a. Persyaratan integritas, meliputi:
pengurusan maupun mengenai kepemilikan, 1) cakap melakukan perbuatan hukum;
sesuai dengan ketentuan yang diatur lebih lanjut 2) memiliki akhlak dan moral yang baik,
oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan paling sedikit ditunjukkan dengan sikap
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mematuhi ketentuan yang berlaku,
berlaku.
Pemegang Saham/
Dewan Komisaris/ Dewan Komisaris KRN RUPS Fit and Proper Test
Presiden Direktur
Ya
Pemimpin
RUPS meminta
persetujuan
pemegang saham
Persetujuan
Persiapan dan
dituangkan dalam
pemenuhan
Berita Acara RUPS
kelengkapan proses
(Dasar Fit and
Fit and Proper Test
Proper Test)
PT Bank Central Asia Tbk.
Penerimaan Hasil
Fit and Proper Test
Selesai
Kebijakan suksesi Direksi disusun oleh KRN BCA. Dari komposisi di atas, BCA memiliki seorang anggota
Implementasi kebijakan suksesi Direksi mencakup Direksi yang merangkap Direktur yang membawahkan
pemberian rekomendasi mengenai sistem, prosedur, fungsi Kepatuhan. Presiden Direktur berasal dari
dan pemilihan calon Direksi dan/atau penggantian pihak yang independen terhadap Pemegang Saham
anggota Direksi kepada Dewan Komisaris untuk Pengendali. BCA juga telah menunjuk seorang Direktur
disampaikan kepada RUPS. Kebijakan mengenai suksesi Independen yang memiliki tugas dan tanggung jawab
Direksi dapat dilihat pada bagian Komite Remunerasi melakukan pengawasan atas Manajemen Wilayah dan
dan Nominasi pada Laporan Tahunan ini. Cabang, Manajemen Jaringan dan Pengembangan
Wilayah, serta Pengadaan.
6. Jumlah dan Komposisi Anggota Direksi
BCA telah memenuhi ketentuan jumlah dan komposisi Pada tahun 2020, BCA mengalami perubahan susunan
anggota Direksi sesuai dengan Pasal 4 POJK No. 55/ anggota Direksi berdasarkan keputusan RUPST Tahun
POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank 2020 pada Agenda Ketiga. Perubahan susunan anggota
Umum yang mengatur bahwa bank wajib memiliki Direksi dapat dilihat pada bagian Rapat Umum
paling sedikit 3 (tiga) orang anggota Direksi. Pemegang Saham di Laporan Tahunan ini. Susunan
Keanggotaan Direksi BCA tahun 2020 telah dimuat
Per 31 Desember 2020, jumlah anggota Direksi BCA dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank
adalah 12 (dua belas) orang yang terdiri dari: Central Asia Tbk No. 162 tanggal 28 Mei 2020, yang
• 1 (satu) Presiden Direktur; dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum.,
• 2 (dua) Wakil Presiden Direktur; M.Kn., Notaris di Jakarta.
• 1 (satu) Direktur Kepatuhan;
• 1 (satu) Direktur Independen; dan
• 7 (tujuh) Direktur lainnya.
Susunan Anggota Direksi BCA setelah RUPS Tahunan tanggal 9 April 2020 (posisi per 31 Desember 2020)
Nama Jabatan No. Surat Persetujuan BI/OJK Periode Jabatan
Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur 13/21/DPBB3/TPB3-7 2016-2021
tanggal 17 Juni 2011
Suwignyo Budiman Wakil Presiden Direktur 38/KDK.03/2019 2019-2021
tanggal 14 Agustus 2019
Armand Wahyudi Hartono Wakil Presiden Direktur SR-106/D.03/2016 2016-2021
tanggal 21 Juni 2016
Tan Ho Hien/Subur/ Direktur 4/69/DpG/DPIP/Rahasia 2016-2021
Subur Tan tanggal 13 Agustus 2002
Henry Koenaifi Direktur 10/32/DPB3/TPB3-2 2016-2021
tanggal 13 Februari 2008
Erwan Yuris Ang Direktur Independen 13/99/GBI/DPIP/Rahasia 2016-2021
tanggal 25 Agustus 2011
Rudy Susanto Direktur SR-119/D.03/2014 2016-2021
tanggal 21 Juli 2014
Lianawaty Suwono Direktur SR-137/D.03/2016 2016-2021
tanggal 27 Juli 2016
Santoso Direktur SR-143/D.03/2016 2016-2021
tanggal 8 Agustus 2016
Vera Eve Lim Direktur SR-79/PB.12/2018 2018-2021
Tanggal 23 April 2018
Gregory Hendra Lembong Direktur 13/KDK.03/2020 2020-2021
tanggal 14 Mei 2020
Haryanto Tiara Budiman Direktur (merangkap 14/KDK.03/2020 2020-2021
sebagai Direktur tanggal 14 Mei 2020
Kepatuhan)
Susunan Anggota Direksi BCA sebelum RUPS Tahunan tanggal 9 April 2020
Nama Jabatan No. Surat Persetujuan BI/OJK Periode Jabatan
Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur 13/21/DPBB3/TPB3-7 2016-2021
tanggal 17 Juni 2011
Suwignyo Budiman Wakil Presiden Direktur 38/KDK.03/2019 2019-2021
tanggal 14 Agustus 2019
Armand Wahyudi Hartono Wakil Presiden Direktur SR-106/D.03/2016 2016-2021
tanggal 21 Juni 2016
Tan Ho Hien/Subur/ Direktur 4/69/DpG/DPIP/Rahasia 2016-2021
Subur Tan tanggal 13 Agustus 2002
Henry Koenaifi Direktur 10/32/DPB3/TPB3-2 2016-2021
tanggal 13 Februari 2008
Erwan Yuris Ang Direktur Independen 13/99/GBI/DPIP/Rahasia 2016-2021
tanggal 25 Agustus 2011
Rudy Susanto Direktur SR-119/D.03/2014 2016-2021
tanggal 21 Juli 2014
Lianawaty Suwono Direktur SR-137/D.03/2016 2016-2021
tanggal 27 Juli 2016
Inawaty Handojo Direktur (merangkap 39/KDK.03/2019 2019-2021
sebagai Direktur tanggal 14 Agustus 2019
Kepatuhan)
Santoso Direktur SR-143/D.03/2016 2016-2021
tanggal 8 Agustus 2016
Vera Eve Lim Direktur SR-79/PB.12/2018 2018-2021
tanggal 23 April 2018
Seluruh anggota Direksi BCA telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dan/atau OJK serta lulus uji kemampuan
dan kepatutan dari Bank Indonesia dan/atau OJK sebelum menjalankan tugas dan fungsi dalam jabatannya. Hal tersebut
telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/23/PBI/2010 tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and
Proper Test) dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/8/DPNP perihal Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test)
sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/26/DPNP tanggal 30 November 2011 maupun POJK
No. 27/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan.
Saat ini tidak ada anggota Direksi BCA yang merupakan mantan Direktur Utama BCA dalam 2 (dua) tahun terakhir.
Program orientasi bagi anggota Direksi Baru yang diangkat berdasarkan RUPS Tahunan tanggal 9 April 2020 telah
dilaksanakan pada 2020, sebagai berikut :
No. Tanggal Topik Peserta
1. 4 Mei - 6 November Overview, Tugas dan Tanggung Jawab Divisi/Satuan Kerja/ Haryanto Tiara Budiman
2020 Kantor Wilayah dan Perusahaan Anak terkait.
2. 17 April - 4 Overview, Tugas dan Tanggung Jawab Divisi/Satuan Kerja dan Gregory Hendra Lembong
September 2020 Perusahaan Anak terkait.
BCA mewajibkan anggota Direksi mengikuti program pelatihan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun guna
meningkatkan kompetensi dan menunjang pelaksanaan tugas dan kewajiban anggota Direksi. Daftar program pelatihan
yang diikuti oleh anggota Direksi sepanjang tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 11/19/PBI/2009 lembar saham pada BCA, bank lain, lembaga
tanggal 4 Juni 2009 dan perubahannya dalam keuangan bukan bank dan perseroan lainnya,
Peraturan Bank Indonesia No. 12/7/PBI/2010 tanggal 19 yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
April 2010 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Di samping itu, BCA juga telah mengadakan
Pengurus dan Pejabat Bank Umum, seluruh anggota dan menyimpan Daftar Khusus sebagaimana
Direksi telah memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko dan/ diatur dalam Pasal 50 Undang-Undang Perseroan
atau Refreshment sesuai ketentuan yang berlaku. Terbatas.
b. Kewajiban anggota Direksi untuk menyampaikan
11. Kepemilikan Saham Anggota Direksi yang informasi kepemilikan dan perubahan atas saham
Jumlahnya 5% atau Lebih dari Modal Disetor BCA dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari kerja.
Kebijakan BCA dalam hal pelaporan kepemilikan saham Kebijakan tersebut sesuai dengan Pasal 3 POJK No.
anggota Direksi mengacu pada Pasal 21 POJK No. 55/ 11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan
POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham
Bank Umum dan Pasal 2 POJK No. 11/POJK.04/2017 Perusahaan Terbuka dan telah disosialisasikan
tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan melalui Memorandum No. 120/MO/DCS/2017
Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka. tanggal 25 April 2017 oleh Sekretaris Perusahaan
kepada segenap Direksi dan Dewan Komisaris.
Penerapan Kebijakan Pelaporan Kepemilikan
atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham BCA juga telah menyampaikan laporan atas setiap
Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi telah mengatur perubahan kepemilikan saham Direksi tahun 2020
antara lain: melalui sistem e-reporting dan surat dalam bentuk
a. Kewajiban pengungkapan Direksi atas kepemilikan hardcopy kepada OJK dan BEI sebagai wujud
saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih kepatuhan dari kebijakan internal dan eksternal
dari modal disetor, yang meliputi jenis dan jumlah mengenai laporan kepemilikan saham.
Tabel Kepemilikan Saham Anggota Direksi yang Jumlahnya 5% atau Lebih per 31 Desember 2020
Kepemilikan saham anggota Direksi yang jumlahnya 5% atau lebih dari modal disetor pada:
Nama
Lembaga Keuangan
BCA Bank Lain Perusahaan Lain
Bukan Bank
Jahja Setiaatmadja - - - √
Suwignyo Budiman - - - -
Armand Wahyudi Hartono - - - √
Tan Ho Hien/Subur/Subur - - - -
Tan
Henry Koenaifi - - - -
Erwan Yuris Ang - - - -
Rudy Susanto - - - -
Lianawaty Suwono - - - -
Santoso - - - -
Vera Eve Lim - - - -
Gregory Hendra Lembong - - - -
Haryanto T. Budiman - - - -
Keterangan:
√ memiliki saham dengan jumlah mencapai 5% (lima persen) atau lebih.
a. Mengevaluasi strategi dan posisi aset Realisasi Program Kerja KMRT Selama Tahun 2020
dan liabilitas BCA sesuai dengan tujuan Sepanjang tahun 2020, KMRT telah merealisasikan
pengelolaan risiko likuiditas, suku bunga dan program kerja sebagai berikut:
nilai tukar. • Menginformasikan mengenai hasil stress test
b. Mengevaluasi dan menetapkan perubahan terintegrasi Konglomerasi Keuangan BCA
suku bunga dana dan pinjaman, suku bunga tahun 2020.
dasar kredit, serta limit limit yang berkaitan • Menginformasikan hasil review limit
dengan Asset Liability Management (ALM). terintegrasi.
c. Melakukan review terhadap hasil simulasi • Menginformasikan mengenai Laporan Profil
laba/rugi sesuai dengan strategi ALM BCA. Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan
d. Menetapkan kebijakan dan strategi dalam BCA Semester II tahun 2019.
penataan struktur neraca dan portfolio • Menginformasikan mengenai Laporan Profil
investasi. Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan
BCA Semester I tahun 2020.
2) Komite Manajemen Risiko (KMR) • Menginformasikan update pengembangan
Komite Manajemen Risiko (KMR) dibentuk untuk IRMIS.
memastikan bahwa kerangka kerja manajemen • Menginformasikan mengenai POJK No. 28/
risiko telah memberikan perlindungan yang POJK.05/2020 tentang Penilaian Tingkat
memadai terhadap seluruh risiko BCA. Kesehatan Lembaga Jasa Keuangan Non
Bank.
Realisasi Program Kerja KMR Selama Tahun 2020
Dalam melaksanakan tugas kepengurusannya 4) Komite Kebijakan Perkreditan (KKP)
selama tahun 2020, realisasi dari program kerja Komite Kebijakan Perkreditan (KKP) dibentuk
KMR adalah sebagai berikut: untuk mengarahkan pemberian kredit melalui
a. Menginformasikan kapasitas pendanaan BCA perumusan kebijakan perkreditan dalam rangka
untuk kondisi stress pada pasar. pencapaian target perkreditan yang prudent.
b. Menginformasikan terkait hasil simulasi
dampak penerapan POJK No 11/POJK.03/2020 Realisasi Program Kerja KKP Selama Tahun 2020
tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sepanjang pelaksanaan tugas kepengurusannya
Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak di tahun 2020, KKP telah melaksanakan program
Penyebaran Coronavirus Disease 2019. kerja, yakni memberikan rekomendasi “Kebijakan
c. Menginformasikan kondisi portofolio BCA Restrukturisasi Kredit”.
per Juni 2020.
d. Menginformasikan perkembangan likuiditas 5) Komite Kredit (KK)
BCA sampai dengan Juli 2020 dan kapasitas Komite Kredit (KK) dibentuk untuk membantu
pendanaan BCA untuk kondisi stress pada Direksi dalam mengevaluasi dan/atau memberikan
pasar sesuai asumsi stress test. keputusan kredit sesuai batas wewenang yang
e. Menginformasikan mengenai SE OJK yang ditetapkan Direksi sebagaimana diatur dalam
baru mengenai perhitungan ATMR untuk Anggaran Dasar BCA dengan memperhatikan
Risiko Operasional. pengembangan bisnis tanpa meninggalkan prinsip
f. Menginformasikan mengenai Cyber Risk kehati-hatian (prudent). Komite Kredit terdiri
beserta mitigasinya. dari Komite Kredit Korporasi (KK Korporasi) dan
g. Menginformasikan mengenai POJK No. Komite Kredit Komersial (KK Komersial).
45/POJK.03/2020 tentang Konglomerasi
Keuangan yang antara lain meliputi kriteria Realisasi Program Kerja KK Korporasi dan KK
dan cakupan Konglomerasi Keuangan serta Komersial Selama Tahun 2020
Piagam Korporasi. Sepanjang pelaksanaan kepengurusannya selama
tahun 2020, program kerja KK Korporasi telah
3) Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) mengadakan rapat 29 kali dan KK Komersial telah
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) mengadakan rapat 4 kali.
dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja
manajemen risiko telah memberikan perlindungan
yang memadai terhadap seluruh risiko BCA dan
Perusahaan Anak secara terintegrasi.
Penjelasan terkait Komite Eksekutif Direksi dipaparkan RAPAT DEWAN KOMISARIS, RAPAT
secara rinci pada Bab Komite-Komite Eksekutif Direksi DIREKSI DAN RAPAT GABUNGAN
di halaman 413 pada Laporan Tahunan ini.
1. Rapat Dewan Komisaris
14. Laporan Pelaksanaan Tugas Direksi Dasar hukum
Laporan Pelaksanaan Tugas Direksi selengkapnya BCA merujuk pada beberapa aturan berikut dalam
disajikan pada halaman 24-33 bagian Laporan Direksi menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris:
pada Laporan Tahunan ini. a. Pasal 37 ayat 1 POJK No. 55/POJK.03/2016
tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum
Kebijakan dan pelaksanaan rapat Direksi, termasuk menyatakan bahwa rapat Dewan Komisaris wajib
rapat bersama Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran diselenggarakan secara berkala paling sedikit 4
rapat masing-masing anggota Direksi selengkapnya (empat) kali dalam 1 (satu) tahun.
disajikan pada halaman 373-379 bagian Rapat Dewan b. Pasal 31 ayat 1 POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang
Komisaris, Direksi, dan Rapat Gabungan pada Laporan Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Tahunan ini. Perusahaan Publik menyatakan bahwa Dewan
Komisaris wajib mengadakan rapat paling kurang
15. Penilaian Kinerja Anggota Direksi 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan.
Penilaian terhadap Kinerja Anggota Direksi yaitu c. Pasal 31 ayat 3 POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang
terkait prosedur pelaksanaan penilaian kinerja, kriteria Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
yang digunakan, dan pihak yang melakukan penilaian Perusahaan Publik menyatakan bahwa Dewan
dapat dilihat pada halaman 383 - 384 bagian Penilaian Komisaris wajib mengadakan rapat bersama
Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi pada Laporan Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali
Tahunan ini. dalam 4 (empat) bulan.
d. Pasal 16 Anggaran Dasar BCA.
e. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris.
Kebijakan rapat
Kebijakan Rapat Dewan Komisaris telah diatur dalam
Pedoman Tata Kelola Perusahaan Bagian B Bab 2 tentang
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, yang
pada intinya mengatur antara lain tentang:
1) Frekuensi Rapat
Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan
secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 2
(dua) bulan.
2) Penjadwalan dan Bahan Rapat
• Dewan Komisaris menjadwalkan rapat untuk
tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun
buku.
• Pada rapat yang telah dijadwalkan, bahan
rapat disampaikan kepada peserta rapat
paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum
rapat diselenggarakan.
3) Risalah Rapat Dewan Komisaris
• Hasil rapat Dewan Komisaris wajib dituangkan
dalam Risalah Rapat yang ditandatangani
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang
hadir.
• Rapat yang diselenggarakan melalui
teknologi telekonferensi harus dibuat
rekaman penyelenggaraannya beserta
Risalah Rapat yang ditandatangani oleh
seluruh Dewan Komisaris yang hadir melalui
telekonferensi.
• Risalah Rapat Dewan Komisaris yang telah dilakukan berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu
ditandatangani seluruh anggota Dewan per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang
Komisaris yang hadir dalam rapat harus dikeluarkan dalam rapat yang bersangkutan. Segala
didistribusikan kepada seluruh anggota keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris. bersifat mengikat. Perbedaan pendapat (dissenting
opinion) yang terjadi dalam rapat Dewan Komisaris
Kuorum dan Pengambilan Keputusan beserta alasannya wajib dicantumkan secara jelas
Pengambilan keputusan dalam rapat Dewan Komisaris dalam Risalah Rapat.
dianggap sah dan mengikat apabila lebih dari ½ (satu
per dua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris Pelaksanaan
hadir atau diwakili dalam rapat tersebut. Ketentuan ini Sepanjang tahun 2020, BCA telah melaksanakan 30
sesuai dengan Pasal 16 Ayat 4 Anggaran Dasar BCA. (tiga puluh) kali rapat Dewan Komisaris. BCA telah
memenuhi ketentuan POJK mengenai frekuensi
Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara minimal pelaksanaan rapat Dewan Komisaris.
musyawarah mufakat. Apabila musyawarah tidak
mencapai mufakat, maka pengambilan keputusan
Jadwal rapat Dewan Komisaris tahun 2020 telah dimuat dalam situs web BCA dan dapat diakses pada https://www.bca.
co.id/id/Tentang-BCA/Tata-Kelola-Perusahaan/Struktur-Organisasi
Jadwal dan agenda rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan sepanjang tahun 2020 adalah sebagai berikut:
No. Tanggal Agenda Rapat Daftar Kehadiran
1 8 Januari 2020 Persetujuan Permohonan Kredit Pihak Terkait DES, TK, CH, RP, SS
2 15 Januari 2020 - Presentasi Divisi Tresuri DES, TK, CH, RP, SS
- Presentasi Grup Strategic Information Technology
- Review Keputusan Kredit Mingguan
3 22 Januari 2020 - Presentasi Divisi Audit Internal DES, TK, RP, SS
- Presentasi Grup Strategic Information Technology
- Review Keputusan Kredit Mingguan
4 5 Februari 2020 - Persetujuan Permohonan Kredit Pihak Terkait
- Diskusi Internal DES, TK, CH, RP, SS
- Review Keputusan Kredit Mingguan
5 12 Februari 2020 - Presentasi Divisi Tresuri TK, CH, SS
- Review Keputusan Kredit Mingguan
6 19 Februari 2020 - Presentasi Komite Pemantau Risiko DES, TK, CH, RP, SS
- Presentasi Komite Audit
- Review Keputusan Kredit Mingguan
7 26 Februari 2020 - Presentasi Perusahaan Anak DES, TK, CH, SS
- Presentasi Divisi Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan
- Review Keputusan Kredit Mingguan
8 26 Februari 2020 Diskusi Internal DES, TK, RP, SS
9 4 Maret 2020 - Presentasi Divisi Pengembangan Solusi Kerjasama Transaksi DES, TK, CH, RP, SS
Perbankan
- Presentasi Grup Analisa Risiko Kredit dan Grup Bisnis Korporasi
- Review Keputusan Kredit Mingguan
Jadwal rapat Dewan Komisaris tersebut dapat berubah • Pada rapat yang telah dijadwalkan, bahan
sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. rapat disampaikan kepada peserta paling
lambat 5 (lima) hari kerja sebelum rapat
Rencana jadwal rapat Dewan Komisaris tahun 2021 telah diselenggarakan.
dimuat dalam situs web BCA sejak November 2020 dan 3) Risalah Rapat Direksi
dapat diakses pada https://www.bca.co.id/id/Tentang- • Hasil rapat Direksi wajib dituangkan dalam
BCA/Tata-Kelola-Perusahaan/Struktur-Organisasi. Risalah Rapat yang ditandatangani oleh
seluruh anggota Direksi yang hadir.
2. Rapat Direksi • Risalah Rapat Direksi yang telah
ditandatangani seluruh anggota Direksi
Dasar Hukum yang hadir dalam rapat harus didistribusikan
Penyelenggaraan rapat Direksi BCA dilaksanakan kepada seluruh anggota Direksi.
berdasarkan peraturan-peraturan berikut:
a. Pasal 20 ayat 1 POJK No. 55/POJK.03/2016 Kuorum dan Pengambilan Keputusan
tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Pengambilan keputusan dalam rapat Direksi dianggap
Umum menyatakan bahwa setiap kebijakan dan sah dan mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua)
keputusan strategis diputuskan melalui rapat bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili
Direksi dengan memerhatikan pengawasan sesuai dalam rapat. Ketentuan ini sesuai dengan Pasal 13 ayat
tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. 4 Anggaran Dasar BCA.
b. Pasal 16 ayat 1 POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara
Perusahaan Publik menyatakan bahwa Direksi musyawarah mufakat. Apabila pelaksanaan musyawarah
wajib mengadakan rapat Direksi secara berkala tidak mencapai mufakat, maka pengambilan keputusan
paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan. dilakukan berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu
c. Pasal 16 ayat 3 POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang per dua) bagian dari jumlah suara sah yang dikeluarkan
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau dalam rapat tersebut. Segala keputusan yang diambil
Perusahaan Publik menyatakan bahwa Direksi dalam rapat Direksi bersifat mengikat. Perbedaan
wajib mengadakan rapat Direksi bersama Dewan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat
Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali Direksi beserta alasannya wajib dicantumkan secara
dalam 4 (empat) bulan. jelas dalam Risalah Rapat.
d. Pasal 13 Anggaran Dasar BCA.
e. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi. Pelaksanaan
Sepanjang tahun 2020, Direksi telah menyelenggarakan
Kebijakan Rapat 57 (lima puluh tujuh) kali rapat Direksi. BCA telah
Kebijakan Rapat Direksi telah diatur dalam Pedoman memenuhi ketentuan POJK mengenai frekuensi
Tata Kelola Perusahaan Bagian B Bab 4 tentang minimal pelaksanaan rapat Direksi.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi, yang mengatur
antara lain:
1) Frekuensi Rapat
Rapat Direksi harus diadakan paling sedikit 1 (satu)
kali dalam setiap bulan.
2) Penjadwalan dan Bahan Rapat
• Direksi harus menjadwalkan rapat Direksi
untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya
tahun buku.
Jadwal rapat Direksi tahun 2020 telah dimuat dalam situs web BCA dan dapat diakses pada https://www.bca.co.id/id/
Tentang-BCA/Tata-Kelola-Perusahaan/Struktur-Organisasi
Jadwal dan Agenda Rapat Direksi yang diselenggarakan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut:
No. Tanggal Agenda Rapat Daftar Kehadiran
1 9 Januari 2020 Presentasi Divisi Wealth Management JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, IH, VL
2 14 Januari 2020 Diskusi Internal JS, SB, HK, RS, SL, IH, VL
3 23 Januari 2020 - Presentasi Divisi Corporate Strategy dan Planning JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, IH, VL
- Presentasi Divisi Sekretariat dan Komunikasi
Perusahaan
4 6 Februari 2020 Presentasi Divisi Human Capital Management JS, SB, AH, ST, HK, RS, LS, SL, IH, VL
5 11 Februari 2020 - Presentasi Kinerja Perusahaan Anak JS, SB, ST, HK, RS, LS, SL, IH, VL
- Presentasi Satuan Kerja Manajemen Risiko
6 13 Februari 2020 Presentasi Kinerja Perusahaan Anak JS, SB, AH, ST, HK, RS, LS, SL, IH, VL
7 20 Februari 2020 Presentasi Kinerja Perusahaan Anak JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, IH, VL
8 25 Februari 2020 Presentasi Divisi Corporate Strategy dan Planning JS, SB, ST, HK, RS, LS, SL, IH, VL
9 27 Februari 2020 Diskusi Internal JS, SB, AH, ST, HK, RS, LS, SL, IH, VL
10 5 Maret 2020 - Presentasi Satuan Kerja Manajemen Risiko SB, AH, ST, HK, RS, LS, SL, IH, VL
- Presentasi Divisi Manajemen Jaringan dan
Pengembangan Wilayah
- Presentasi Perusahaan Anak
11 10 Maret 2020 - Presentasi Kinerja Perusahaan Anak JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, IH, VL
12 12 Maret 2020 - Presentasi Divisi Sekretariat dan Komunikasi JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, IH, VL
Perusahaan
- Presentasi Satuan Kerja Corporate Social
Responsibility
- Presentasi Perusahaan Anak
20 12 Mei 2020 Presentasi Perusahaan Anak JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, IH, VL
21 13 Mei 2020 Presentasi Perusahaan Anak JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, IH, VL
22 14 Mei 2020 - Presentasi Divisi Keuangan Perusahaan JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, IH, VL
- Presentasi Perusahaan Anak
23 20 Mei 2020 Presentasi Perusahaan Anak JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, IH, VL
24 28 Mei 2020 - Presentasi Divisi Keuangan Perusahaan JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, IH, VL
- Presentasi Divisi Strategi dan Pengembangan
Operasi Layanan
- Presentasi Divisi Perbankan Internasional
25 4 Juni 2020 Presentasi Grup Corporate Banking JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
26 8 Juni 2020 Diskusi Internal JS, SB, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
27 9 Juni 2020 Presentasi Divisi Corporate Strategy dan Planning JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
28 11 Juni 2020 Diskusi Internal JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
29 18 Juni 2020 - Presentasi Satuan Kerja Manajemen Risiko JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
- Presentasi Divisi Manajemen Jaringan dan
Pengembangan Wilayah
30 25 Juni 2020 Presentasi Divisi Keuangan Perusahaan JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
31 2 Juli 2020 Presentasi Divisi Sekretariat dan Komunikasi JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
Perusahaan
32 9 Juli 2020 - Presentasi Divisi Sekretariat dan Komunikasi JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
Perusahaan
- Presentasi Divisi Keuangan Perusahaan
- Diskusi Internal
33 14 Juli 2020 Presentasi Perusahaan Anak JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
34 16 Juli 2020 - Presentasi Divisi Keuangan Perusahaan JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
- Presentasi Divisi Sekretariat dan Komunikasi
Perusahaan
35 21 Juli 2020 - Presentasi Divisi Sekretariat dan Komunikasi JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
Perusahaan
- Presentasi Divisi Bisnis Komersial dan UKM
36 28 Juli 2020 Presentasi Perusahaan Anak JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
37 6 Agustus 2020 Presentasi Kinerja Perusahaan Anak JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
38 11 Agustus 2020 - Presentasi Satuan Kerja Manajemen Risiko JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
- Presentasi Kinerja Perusahaan Anak
39 13 Agustus 2020 Presentasi Kinerja Perusahaan Anak JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL
40 25 Agustus 2020 Presentasi Divisi Keuangan Perusahaan JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
41 27 Agustus 2020 Presentasi Kinerja Perusahaan Anak JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
42 3 September 2020 - Presentasi Satuan Kerja Manajemen Risiko JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
- Presentasi Divisi Pembelajaran dan
Pengembangan
- Presentasi Kinerja Perusahaan Anak
43 8 September 2020 Presentasi Sentra Layanan Perbankan Domestik JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HL, HB
Keterangan:
Ket. Nama
JS Jahja Setiaatmadja
SB Suwignyo Budiman
AH Armand Wahyudi Hartono
ST Tan Ho Hien/Subur atau Subur Tan
HK Henry Koenaifi
EY Erwan Yuris Ang
RS Rudy Susanto
LS Lianawaty Suwono
SL Santoso
IH Inawaty Handojo
VL Vera Eve Lim
HL Gregory Hendra Lembong
HB Haryanto T. Budiman
Jadwal rapat Direksi tersebut dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan.
Rencana jadwal rapat Direksi tahun 2021 telah dimuat 3) Risalah Rapat
dalam situs web BCA sejak November 2020 dan dapat Hasil rapat wajib dituangkan dalam Risalah Rapat,
diakses pada https://www.bca.co.id/id/Tentang-BCA/ ditandatangani oleh anggota Direksi dan anggota
Tata-Kelola-Perusahaan/Struktur-Organisasi. Dewan Komisaris yang hadir, dan disampaikan
kepada seluruh anggota Direksi dan anggota
3. Rapat Gabungan Dewan Komisaris Dengan Dewan Komisaris.
Direksi
Kuorum dan Pengambilan Keputusan
Kebijakan Rapat Pengambilan keputusan dalam rapat gabungan
Kebijakan Rapat Gabungan telah tercakup dalam dianggap sah dan mengikat apabila lebih dari ½ (satu
Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris maupun per dua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris
Direksi. Kebijakan tersebut menyatakan bahwa: dan anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat
1) Frekuensi Rapat tersebut. Ketentuan ini sesuai dengan Pasal 13 ayat 4
Dewan Komisaris dan Direksi wajib mengadakan dan Pasal 16 ayat 4 Anggaran Dasar BCA
rapat gabungan secara berkala paling kurang 1
(satu) kali dalam 4 (empat) bulan. Segala keputusan yang diambil dalam rapat gabungan
2) Penjadwalan dan Bahan Rapat bersifat mengikat. Perbedaan pendapat (dissenting
• Dewan Komisaris dan Direksi menjadwalkan opinion) yang terjadi dalam rapat gabungan beserta
rapat gabungan untuk tahun berikutnya alasannya wajib dicantumkan secara jelas dalam Risalah
sebelum berakhirnya tahun buku. Rapat.
• Pada rapat yang telah dijadwalkan, bahan
rapat disampaikan kepada peserta rapat Pelaksanaan
paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum Selama tahun 2020, Dewan Komisaris dan Direksi
rapat diselenggarakan. telah menyelenggarakan rapat gabungan sebanyak 14
(empat belas) kali.
Frekuensi Kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi Sepanjang
Tahun 2020:
Nama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran Persentase
Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris 14 14 100%
Tonny Kusnadi Komisaris 14 14 100%
Cyrillus Harinowo Komisaris Independen 14 12 86%
Raden Pardede Komisaris Independen 14 12 86%
Sumantri Slamet Komisaris Independen 14 14 100%
Frekuensi Kehadiran Direksi Dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris Dengan Direksi Sepanjang
Tahun 2020:
Nama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran Persentase
Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur 14 13 93%
Suwignyo Budiman Wakil Presiden Direktur 14 13 93%
Armand Wahyudi Wakil Presiden Direktur 14 13 93%
Hartono
Henry Koenaifi Direktur 14 14 100%
Tan Ho Hien/Subur atau Direktur 14 14 100%
Subur Tan
Erwan Yuris Ang Direktur Independen 14 13 93%
Rudy Susanto Direktur 14 14 100%
Lianawaty Suwono Direktur 14 13 93%
Santoso Direktur 14 14 100%
Inawaty Handojo* Direktur (merangkap Direktur 6 5 83%
Kepatuhan)
Jadwal Rapat dan Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi Dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi
yang diselenggarakan selama tahun 2020:
No. Tanggal Agenda Rapat Daftar Kehadiran
1 30 Januari 2020 Presentasi Divisi Keuangan Perusahaan DES, TK, SS
JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, IH, VL
2 19 Februari 2020 - Presentasi Divisi Corporate Strategy dan Planning DES, TK, CH, RP, SS
- Presentasi Satuan Kerja Kepatuhan AH, ST, HK, RS, LS, SL, IH, VL
- Presentasi Satuan Kerja Kepatuhan dan
Satuan Kerja Manajemen Risiko
3 11 Maret 2020 Presentasi Divisi Corporate Strategy dan Planning DES, TK, RP, SS
JS, SB, ST, HK, EY, RS, SL, VL
4 13 April 2020 Presentasi Divisi Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan DES, TK, CH, RP, SS
JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, IH, VL
5 21 April 2020 Presentasi Divisi Keuangan Perusahaan DES, TK, CH, RP, SS
JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, IH, SL, VL
6 12 Mei 2020 Pembahasan Terkait Peraturan Pemerintah DES, TK, CH, RP, SS
JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, IH, SL, VL
7 23 Juni 2020 Diskusi Internal DES, TK, CH, RP, SS
JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL,
HL, HB
8 6 Juli 2020 Diskusi Internal DES, TK, CH, RP, SS
JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL,
HL, HB
9 9 Juli 2020 Diskusi Internal DES, TK, CH, SS
JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL,
HL, HB
10 7,8,12,13,15,19 Presentasi Unit Kerja DES, TK, CH, RP, SS
Oktober 2020 JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL,
HL, HB
11 21 Oktober 2020 Presentasi Satuan Kerja Kepatuhan DES, TK, CH, RP, SS
JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL,
HL, HB
12 11 November 2020 - Sosialisasi Undang Undang DES, TK, CH, RP, SS
- Presentasi Divisi Corporate Strategy dan Planning JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL,
HL, HB
13 19 November 2020 - Presentasi Divisi Corporate Strategy dan Planning DES, TK, CH, RP, SS
- Presentasi Terkait Rencana Aksi JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL,
HL, HB
14 16 Desember 2020 Diskusi Internal DES, TK, CH, RP, SS
JS, SB, AH, ST, HK, EY, RS, LS, SL, VL, HB
Keterangan: Keterangan:
Dewan Komisaris Direksi
Ket. Nama Ket. Nama
DES Djohan Emir Setijoso JS Jahja Setiaatmadja
TK Tonny Kusnadi SB Suwignyo Budiman
CH Cyrillus Harinowo AH Armand Wahyudi Hartono
RP Raden Pardede ST Tan Ho Hien/Subur atau Subur Tan
SS Sumantri Slamet HK Henry Koenaifi
EY Erwan Yuris Ang
RS Rudy Susanto
LS Lianawaty Suwono
SL Santoso
IH Inawaty Handojo
VL Vera Eve Lim
HL Gregory Hendra Lembong
HB Haryanto T. Budiman
Jadwal rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi tersebut dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan.
Rencana jadwal rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2021 telah dimuat dalam situs web BCA sejak November
2020 dan dapat diakses pada https://www.bca.co.id/id/Tentang-BCA/Tata-Kelola-Perusahaan/Struktur-Organisasi.
HUBUNGAN AFILIASI
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali adalah sebagai
berikut:
• Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi, dan
Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
• Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lain, anggota Dewan Komisaris, dan/atau Pemegang
Saham Pengendali
BCA telah mengungkapkan hubungan keuangan dan hubungan keluarga antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan
Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali dalam Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan. Pengungkapan tersebut
telah sesuai dengan Pasal 21 huruf b dan Pasal 39 huruf b POJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank
Umum.
Pemegang Pemegang
Dewan Dewan
Nama Jabatan Direksi Saham Direksi Saham
Komisaris Komisaris
Pengendali Pengendali
Pemegang Pemegang
Dewan Dewan
Nama Jabatan Direksi Saham Direksi Saham
Komisaris Komisaris
Pengendali Pengendali
Pemegang Pemegang
Dewan Dewan
Nama Jabatan Direksi Saham Direksi Saham
Komisaris Komisaris
Pengendali Pengendali
KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN Komisaris dan Direksi baik dalam hal pendidikan (bidang
KOMISARIS DAN DIREKSI studi), pengalaman kerja, usia, keahlian, dan independensi
tanpa membedakan gender, suku, agama, dan ras.
BCA memiliki komposisi anggota Dewan Komisaris dan Pertimbangan keberagaman tersebut akan berdampak pada
Direksi yang beragam. Keberagaman komposisi tersebut ketepatan proses pencalonan dan penunjukan individual
penting untuk mendukung kepengurusan, pengelolaan, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi ataupun
pembidangan, dan pelaksanaan tugas anggota Dewan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi secara kolegial.
Komisaris dan Direksi, serta mendukung peningkatan kinerja
BCA. Keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi BCA tidak membatasi kesempatan bagi perempuan maupun
BCA telah memenuhi ketentuan Prinsip dan Rekomendasi laki-laki yang memenuhi kualifikasi untuk menjadi anggota
OJK sebagaimana diatur dalam SE OJK No. 32/SEOJK.04/2015 Dewan Komisaris ataupun anggota Direksi.
tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka.
Kebijakan keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan
Kebijakan keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi yang tertuang dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Direksi telah tertuang dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi dapat dilihat pada situs
Dewan Komisaris serta Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi. web BCA (https://www.bca.co.id/id/Tentang-BCA/Tata-Kelola-
Kebijakan tersebut mengatur keberagaman anggota Dewan Perusahaan/Struktur-Organisasi).
Informasi data diri Dewan Komisaris selengkapnya dapat dilihat pada bagian Profil Perusahaan halaman 74-78 Laporan
Tahunan 2020 ini.
Informasi mengenai data diri Direksi selengkapnya dapat dilihat pada Profil Perusahaan halaman 62-73 Laporan Tahunan
2020 ini.
Sistem penilaian kinerja BCA dilakukan seobyektif mungkin dan Pengukuran kinerja didasarkan pada kinerja
berorientasi pada pengembangan pekerja : yang disepakati di awal tahun. Pemberian bonus
1. Penilaian prestasi diarahkan pada prestasi kerja dan demontrasi atas berdasarkan penilaian kinerja individu telah
nilai-nilai utama (core values) perusahaan dalam diri pegawai dimana: ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan dan Surat
• Prestasi pekerja adalah hasil kerja dan pencapaian pekerja terhadap Edaran. Untuk penilaian pencapaian sasaran bisnis/
sasaran/target pekerjaan. kerja yang sifatnya kuantitatif digunakan pedoman
• Demonstrasi Core Values adalah demonstrasi perilaku yang ditunjukan penilaian seperti melebihi sasaran (>110%), mencapai
pekerja dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, yang sasaran (100-110%) dan mencapai sebagian sasaran
mencerminkan nilai-nilai utama perusahaan. (80-99%).
2. Hasil penilaian prestasi dikombinasikan dengan penilaian kompetensi
pekerja menjadi acuan untuk menentukan arah pengembangan pekerja.
KRN menyampaikan
kepada Dewan
Komisaris tentang Penetapan remunerasi
Dewan Komisaris RUPS menetapkan
hasil evaluasi dan bagi anggota Dewan
mengusulkan remunerasi bagi
rekomendasi kebijakan Komisaris dan Direksi
penetapan remunerasi anggota Dewan
remunerasi Dewan sesuai hasil keputusan
kepada RUPS Komisaris dan Direksi
Komisaris dan Direksi RUPS
untuk disampaikan
kepada RUPS
Gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya dalam 5 132.750 5 134.313
bentuk non natura
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, asuransi kesehatan,
dan sebagainya) yang:
1. Dapat dimiliki - - - -
2. Tidak dapat dimiliki - - - -
Total 5 132.750 5 134.313
Paket remunerasi dikelompokkan dalam tingkat penghasilan yang diterima oleh Dewan Komisaris dalam 1 (satu) tahun,
sebagaimana tabel di bawah ini:
Jumlah Diterima dalam 1 (satu) Tahun
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 (Satu) Tahun *)
2020 2019
Di atas Rp2 miliar 5 5
Di atas Rp1 miliar s.d. Rp2 miliar - -
Di atas Rp500 juta s.d Rp1 miliar - -
Rp500 juta ke bawah - -
Keterangan: *) yang diterima secara tunai
3. Remunerasi Direksi
Indikator Penetapan Remunerasi Anggota Direksi
Indikator sebagai dasar penetapan remunerasi anggota Direksi antara lain sebagai berikut:
a. Prestasi kerja masing-masing individual anggota Direksi.
b. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.
c. Kewajaran dengan peer group.
d. Kesetaraan jabatan pada internal BCA dan pada beberapa bank sejenis antara lain dari sisi aset dan karakteristik.
e. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang BCA.
Gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya dalam 12 464.414 11 456.602
bentuk non natura
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, asuransi kesehatan,
dan sebagainya) yang:
1. Dapat dimiliki - - - -
Paket remunerasi dikelompokkan dalam tingkat penghasilan yang diterima oleh Direksi dalam 1 (satu) tahun, sebagaimana
tabel di bawah ini:
Jumlah Diterima dalam 1 (satu) Tahun
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 (Satu) Tahun *)
2020 2019
Di atas Rp2 miliar 12 11
Di atas Rp1 miliar s.d. Rp2 miliar - -
Di atas Rp500 juta s.d Rp1 miliar - -
Rp500 juta ke bawah - -
Keterangan: *) yang diterima secara tunai
Pemberian remunerasi yang bersifat variabel yakni Jumlah Dewan Komisaris, Direksi, dan Pegawai yang
budget bonus (tunai dan saham) dibedakan berdasarkan menerima Remunerasi yang Bersifat Variabel
level jabatan : Jumlah Direksi, Dewan Komisaris dan Pekerja yang
1. Direksi dan Dewan Komisaris; menerima remunerasi yang bersifat variabel selama
2. Pekerja eselon S1-S3; 1 (satu) tahun dan total nominalnya adalah sebagai
3. Pekerja eselon S4-S8. berikut:
Pertimbangan yang mendasari perbedaan pemberian
remunerasi tersebut yaitu dampak jabatan terhadap
pencapaian kinerja perusahaan, sehingga semakin
tinggi level jabatan maka semakin besar budget
bonusnya.
Shares Option
Tidak ada shares option untuk Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Pejabat Eksekutif selama tahun 2020.
Remunerasi yang Bersifat Variabel yang Dijamin Tanpa Syarat bagi Calon Dewan Komisaris, Calon Direksi, dan/atau Calon
Pegawai
Tidak ada remunerasi yang bersifat variabel yang dijamin tanpa syarat akan diberikan oleh BCA kepada calon Direksi,
calon Dewan Komisaris, dan/atau calon Pegawai selama 1 (satu) tahun pertama bekerja.
Jumlah total Remunerasi yang Bersifat Variabel yang ditangguhkan yang dibayarkan selama 1 (satu) tahun sudah
dibayarkan pada tahun 2020 dengan perincian dibayar dalam bentuk tunai Rp22.064.800.000,-.
2020 2019
B. Remunerasi yang Bersifat Variabel*) Tidak Tidak
Ditangguhkan Ditangguhkan
Ditangguhkan Ditangguhkan
1. Tunai 376.338 22.065 337.058 18.966
2. Saham/instrument yang berbasis - 24.678 - 20.577
saham yang diterbitkan BCA **)
Keterangan:
*)
Hanya untuk Material Risk Takers, diungkapkan dalam jutaan Rupiah
**)
Saham dilockup 3 tahun
Informasi Kuantitatif
Informasi kuantitatif terkait total sisa remunerasi yang masih ditangguhkan baik yang terekspos penyesuaian implisit
maupun eksplisit, total pengurangan remunerasi yang disebabkan karena penyesuaian eksplisit selama periode laporan,
dan total pengurangan remunerasi yang disebabkan karena penyesuaian implisit selama periode laporan adalah sebagai
berikut:
2020 2019
Total Pengurangan Total Pengurangan Selama Periode
Jumlah Remunerasi Saham Selama Periode Laporan Saham Laporan
yang Bersifat Variabel yang Masih yang Masih
Disebabkan Disebabkan Disebabkan Disebabkan
Ditangguhkan Total Ditangguhkan Total
Penyesuaian Penyesuaian Penyesuaian Penyesuaian
(A)+(B) (A)+(B)
Eksplisit (A) Implisit (B) Eksplisit (A) Implisit (B)
1. Tunai (dalam jutaan - - - - - - - -
rupiah)
2. Saham/Instrument 859.032 - - - 731.829 - - -
yang berbasis saham lembar lembar
yang diterbitkan BCA
(dalam lembar saham
dan nominal juta
rupiah yang merupakan
konversi dari lembar
saham tersebut)
Jumlah Pegawai yang Terkena Pemutusan Hubungan Kerja dan Total Nominal Pesangon yang Dibayarkan
Jumlah Pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja dan total nominal pesangon yang dibayarkan sebagaimana
dalam tabel di bawah ini:
Aspek independensi anggota Komite Audit dapat dilihat pada tabel berikut:
Aspek Independen Cyrillus Harinowo Ilham Ikhsan Tjen Lestari
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan √ √ √
Komisaris dan Direksi.
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, √ √ √
perusahaan anak maupun perusahaan afiliasi.
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di √ √ √
perusahaan.
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan √ √ √
Komisaris, Direksi, dan/atau sesama anggota Komite
Audit.
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat, √ √ √
dan pemerintah.
Persyaratan keanggotaan Komite Audit adalah 4. Komite Audit wajib memiliki paling kurang
sebagai berikut: satu anggota yang berlatar belakang
Persyaratan Umum pendidikan dan keahlian di bidang akuntansi
1. Ketua Komite Audit hanya dapat merangkap dan/atau keuangan.
jabatan sebagai Ketua Komite paling banyak
pada 1 (satu) komite lainnya di BCA. Persyaratan Independensi
2. Anggota Komite Audit yang berasal dari 1. Anggota Komite Audit bukan merupakan
Pihak Independen dapat merangkap orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor
jabatan sebagai Pihak Independen anggota Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik
komite lainnya pada BCA, bank lain, dan/ atau pihak lain yang memberi jasa assurance,
atau perusahaan lain, sepanjang yang jasa non-assurance, jasa penilai dan/atau jasa
bersangkutan: konsultasi lain kepada BCA dalam waktu 6
a. memenuhi seluruh kompetensi yang (enam) bulan terakhir.
dipersyaratkan. 2. Anggota Komite Audit bukan merupakan
b. memenuhi kriteria independensi. orang yang bekerja atau mempunyai
c. mampu menjaga rahasia BCA. wewenang dan tanggung jawab untuk
d. memperhatikan kode etik yang berlaku; merencanakan, memimpin, mengendalikan,
dan atau mengawasi kegiatan BCA dalam waktu
e. tidak mengabaikan pelaksanaan tugas 6 (enam) bulan terakhir kecuali Komisaris
dan tanggung jawab sebagai anggota Independen.
Komite. 3. Anggota Komite Audit dilarang berasal dari
3. Anggota Komite Audit wajib memiliki anggota Direksi, baik pada Bank yang sama
integritas, akhlak, dan moral yang baik. maupun pada Bank yang lain.
4. Anggota Komite Audit wajib mematuhi Kode 4. Anggota Komite Audit tidak mempunyai
Etik BCA dan Kode Etik Komite Audit yang saham langsung maupun tidak langsung
ditetapkan oleh BCA. pada BCA.
5. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh
Persyaratan Kompetensi saham BCA baik langsung maupun tidak
1. Anggota Komite Audit wajib memiliki langsung akibat suatu peristiwa hukum,
kemampuan, pengetahuan, pengalaman maka saham tersebut wajib dialihkan kepada
sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta pihak lain dalam jangka waktu paling lama
mampu berkomunikasi dengan baik. 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham
2. Anggota Komite Audit wajib memahami tersebut.
laporan keuangan, bisnis BCA khususnya yang 6. Anggota Komite Audit tidak mempunyai
terkait dengan layanan jasa atau kegiatan hubungan Afiliasi dengan anggota Dewan
usaha BCA, proses audit, dan peraturan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang
perundang-undangan di bidang Pasar Modal Saham Utama BCA, dan
serta peraturan perundang-undangan terkait 7. Anggota Komite Audit tidak mempunyai
lainnya. hubungan usaha baik langsung maupun tidak
3. Anggota Komite Audit bersedia langsung yang berkaitan dengan kegiatan
meningkatkan kompetensi secara terus usaha BCA.
menerus melalui pendidikan dan pelatihan.
8. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit 2. Melakukan monitoring atas pelaksanaan
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit audit Kantor Akuntan Publik, terhadap
memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai aspek :
berikut: a. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh
Laporan dan Informasi Keuangan Kantor Akuntan Publik dengan Standar
1. Melakukan penelaahan atas informasi Audit yang berlaku.
keuangan yang akan dikeluarkan BCA kepada b. Kesesuaian Laporan Keuangan dengan
publik dan/atau pihak otoritas, dan laporan Standar Akuntansi yang berlaku.
lainnya terkait dengan informasi keuangan c. Memberikan pendapat independen
BCA. dalam hal terjadi perbedaan pendapat
2. Menelaah dan memberikan saran/ antara manajemen dan Kantor Akuntan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait Publik atas jasa yang diberikannya.
dengan adanya rencana transaksi afiliasi/
transaksi pihak berelasi yang material. Proses/Sistem Pengendalian Internal
3. Menelaah dan melaporkan kepada Dewan 1. Memastikan Direksi mengambil tindakan
Komisaris atas pengaduan yang berkaitan yang diperlukan secara cepat atas hasil
dengan proses akuntansi dan pelaporan temuan DAI, Akuntan Publik dan hasil
keuangan BCA. pengawasan OJK serta BI.
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Audit Internal Komisaris untuk menunjuk pengendali mutu
1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan independen dari pihak ekstern dengan tujuan
Komisaris mengenai pengangkatan dan melakukan kaji ulang terhadap DAI.
pemberhentian Kepala Divisi Audit Internal;
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Tata Kelola dan Kepatuhan
Komisaris terkait penyusunan rencana audit, 1. Melakukan pemantauan atas implementasi
ruang lingkup, dan anggaran Divisi Audit Good Corporate Governance (GCG) yang
Internal (DAI); efektif dan berkelanjutan.
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan 2. Menelaah dan memberikan saran kepada
Komisaris atas persetujuan Piagam Audit Dewan Komisaris terkait dengan adanya
Internal; potensi benturan kepentingan BCA.
4. Memantau dan mengkaji efektivitas 3. Melakukan penelaahan atas kepatuhan BCA
pelaksanaan audit intern BCA; terhadap peraturan perundang-undangan
5. Mengevaluasi kinerja DAI dalam aspek di bidang perbankan, Pasar Modal dan
kecukupan dan efektivitas fungsi audit intern peraturan perundang-undangan serta
di BCA serta memastikan DAI menjunjung ketentuan lainnya yang berhubungan
tinggi integritas dalam pelaksanaan tugas; dengan kegiatan usaha BCA.
serta memberikan rekomendasi kepada 4. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan
Dewan Komisaris terkait pemberian informasi BCA.
remunerasi tahunan DAI secara keseluruhan
serta penghargaan kinerja; Menjalankan tugas-tugas lain yang relevan
6. Memastikan DAI melakukan komunikasi dengan fungsi Komite Audit atas permintaan
dengan Direksi, Dewan Komisaris, Auditor Dewan Komisaris.
Eksternal, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
serta Bank Indonesia (BI);
7. Memastikan DAI bekerja secara independen.
Audit Eksternal
1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris berdasarkan hasil evaluasi
mengenai penunjukan, penunjukan kembali,
dan pemberhentian atau penggantian
Kantor Akuntan Publik (KAP) dan/atau
Akuntan Publik (AP) yang akan mengaudit
laporan keuangan yang didasarkan pada
independensi, ruang lingkup penugasan,
serta imbalan jasa.
Data kehadiran anggota dalam pelaksanaan rapat Komite Audit selama tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase
Agenda pelaksanaan rapat Komite Audit sepanjang tahun 2020 adalah sebagai berikut :
No. Tanggal Agenda
1 22 Januari 2020 Realisasi Audit 2019 dan Rencana Audit 2020
2 29 Januari 2020 Audit Committee Clearance Meeting with KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis &
Rekan
3 19 Februari 2020 Financial Performance BCA 2019
4 19 Februari 2020 Pelaporan Komite kepada Dewan Komisaris periode Triwulan IV 2019
5 9 April 2020 Rapat Rutin Komite Audit dengan Divisi Audit Internal (I)
6 20 April 2020 Pembahasan Discussion Paper KAP calon External Review Divisi Audit Internal
7 19 Mei 2020 Pelaporan Komite kepada Dewan Komisaris periode Triwulan I 2020
8 27 Mei 2020 Financial Performance BCA Maret 2020
9 8 Juni 2020 Komite Audit di-interview oleh External Reviewer DAI
10 29 Juni 2020 Rapat Rutin Komite Audit dengan Divisi Audit Internal (II)
11 22 Juli 2020 Laporan Realisasi Kerja Semester I Divisi Audit Internal kepada Dewan Komisaris
12 22 Juli 2020 Pengungkapan LK BCA periode Juni 2020 sehubungan dengan PSAK baru
13 27 Juli 2020 Financial Performance BCA Juni 2020
14 12 Agustus 2020 Rapat Rutin Komite Audit dengan Divisi Audit Internal (III)
15 19 Agustus 2020 Pelaporan Komite kepada Dewan Komisaris periode Triwulan II 2020
16 27 Agustus 2020 Planning Audit KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan untuk tahun buku 2020
11. Realisasi Program Kerja dan Pelaksanaan g. Mengkaji laporan-laporan hasil audit internal
Kegiatan Komite Audit Selama Tahun 2020 dan memantau tindak lanjutnya.
Realisasi Program Kerja Komite Audit BCA selama h. Mengkaji kepatuhan BCA terhadap
tahun 2020 adalah sebagai berikut: ketentuan, peraturan, dan hukum yang
a. Melakukan pertemuan dengan KAP berlaku di bidang perbankan melalui kajian
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan terhadap laporan kepatuhan terhadap
(firma anggota jaringan PwC Global) ketentuan kehati-hatian yang dilaporkan
untuk membahas hasil akhir audit Laporan setiap semester.
Keuangan BCA tahun buku 2020 beserta i. Mengkaji laporan portofolio kredit yang
Management Letter. diterbitkan setiap semester.
b. Mengevaluasi dan merekomendasikan j. Memantau pelaksanaan manajemen risiko
kepada Dewan Komisaris penggunaan melalui laporan triwulan Profil Risiko BCA dan
kembali KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis laporan bulanan Operation Risk Management
& Rekan (firma anggota jaringan PwC Information System (ORMIS).
Global) untuk melakukan audit atas Laporan k. Melakukan kajian atas:
Keuangan BCA tahun buku 2020. i. Hasil pemeriksaan Otoritas Jasa
c. Melakukan pertemuan dengan KAP Keuangan dan tindak lanjutnya; dan
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan ii. Management Letter dari KAP
(firma anggota jaringan PwC Global) untuk Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan
membahas rencana dan cakupan audit atas (firma anggota jaringan PwC Global)
Laporan Keuangan BCA tahun buku 2020. beserta tindak lanjutnya.
d. Melakukan pertemuan dengan Divisi l. Melaporkan hasil kajian dan evaluasi rutin
Keuangan dan Perencanaan untuk: atas aspek governance, manajemen risiko,
i. Mengkaji Laporan Keuangan Perseroan kepatuhan, dan pengendalian kepada Dewan
yang akan dipublikasikan setiap Komisaris setiap triwulan.
triwulan. m. Menghadiri secara virtual Analyst Meeting
ii. Mengkaji perubahan dan tambahan dan Rapat Kerja Nasional BCA Tahun 2021.
pada Catatan Laporan Keuangan n. Memberikan penilaian terhadap Divisi Audit
Konsolidasian sehubungan dengan Internal yang hasilnya disampaikan kepada
adanya implementasi beberapa PSAK Dewan Komisaris untuk diteruskan kepada
baru. Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN)
e. Melakukan pertemuan dengan DAI sebanyak sesuai POJK No. 1/POJK.03/2019.
6 (enam) kali untuk:
i. Mengevaluasi perencanaan tahunan;
ii. Mengevaluasi pelaksanaan audit
internal setiap semester; dan
iii. Melakukan diskusi atas hasil audit yang
dipandang cukup signifikan.
f. Menghadiri exit meeting audit internal pada
1 (satu) Perusahaan Anak (BCA Multi Finance)
sebagai bagian dari proses penilaian kualitas
audit internal.
Data kehadiran anggota dalam pelaksanaan rapat KPR selama tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase
Sumantri Slamet 9 9 100%
Endang Swasthika Wibowo 9 9 100%
Lianny Somyadewi D. *) 6 6 100%
Ernawati Soegito **) 3 3 100%
*)
Menjabat sampai dengan tanggal 31 Agustus 2020
**)
Efektif per tanggal 1 September 2020
Agenda pelaksanaan rapat KPR sepanjang tahun 2020 adalah sebagai berikut:
No. Tanggal Agenda
1 29 Januari 2020 1. IT Risk, yaitu keandalan produk (aplikasi), pengamanan proses pengembangan
dan pengujian.
2. Stress-test risiko kredit (korporasi dan komersial).
2 19 Februari 2020 Pelaporan Komite kepada Dewan Komisaris
3 29 April 2020 Analisis Dampak dan Mitigasi Risiko Terkait Pandemi COVID-19, Pelaksanaan Pro-
gram Restrukturisasi
4 19 Mei 2020 Pelaporan Komite kepada Dewan Komisaris
5 28 Juli 2020 Updated Dampak Pandemi COVID-19 dan Review Pelaksanaan Restrukturisasi
6 19 Agustus 2020 Pelaporan Komite kepada Dewan Komisaris
7 2 September 2020 Diskusi dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) terkait Pandemi COVID-19
yang Berkepanjangan
8 27 Oktober 2020 Evaluasi, Pelaksanaan dan Antisipasi Dampak Pandemi COVID-19
9 18 November 2020 Pelaporan Komite kepada Dewan Komisaris
11. Realisasi Program Kerja dan Pelaksanaan Kegiatan • Surat Keputusan Direksi BCA No.107A/SK/
KPR Selama Tahun 2020 DIR/2016 tanggal 10 Agustus 2016 tentang
Sepanjang tahun 2020, KPR telah melaksanakan Pengangkatan Anggota Komite Remunerasi
hal-hal sebagai berikut: dan Nominasi.
a. Memantau pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko, tugas Satuan Kerja 2. Pedoman dan Tata Tertib Kerja KRN
Manajemen Risiko dan ITSC (Information Dalam melaksanakan tugas dan tanggung
Technology Steering Committee). jawabnya, KRN telah memiliki pedoman kerja
b. Melakukan analisis profil risiko BCA dan Komite Remunerasi dan Nominasi sebagaimana
secara khusus mendalami risiko kredit, risiko tercantum dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan
operasional, risiko pasar dan risiko likuiditas, Bab Komite di Bawah Dewan Komisaris dan Surat
serta risiko reputasi. Keputusan Dewan Komisaris No. 035/SK/KOM/2017
c. Melakukan analisis terhadap hasil stress test perihal Struktur Komite Remunerasi dan Nominasi
risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas. (KRN).
d. Memastikan pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dilakukan dengan Cakupan yang diatur dalam Pedoman dan Tata
tepat dan baik serta menghadiri Analyst Tertib Kerja KRN antara lain:
Meeting dan Rapat Kerja Nasional BCA tahun • Komposisi dan Struktur Keanggotaan.
2021 secara virtual. • Tugas dan Tanggung Jawab.
e. Memantau realisasi pelaksanaan Manajemen • Mekanisme Kerja.
Risiko, khususnya pengendalian dan limit • Etika dan Waktu Kerja.
risiko kredit, likuiditas dan pasar, serta risiko • Penyelenggaraan Rapat.
operasional setiap bulan. • Sistem Pelaporan Kegiatan.
f. Melakukan analisis dampak dan mitigasi • Tata Cara Penggantian Anggota.
risiko terkait pandemi COVID-19. • Masa Jabatan.
• Pengambilan Keputusan dan
Pertanggungjawaban.
3. KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI (KRN)
KRN dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris Pedoman dan Tata Tertib Kerja KRN telah diunggah
dalam melaksanakan pengembangan kebijakan serta dalam situs web BCA (www.bca.co.id) pada bagian
penerapan remunerasi dan nominasi BCA. Tata Kelola Perusahaan.
D.E. Setijoso
Riwayat pendidikan, jabatan dan pengalaman kerja anggota KRN dapat dilihat pada Profil Perusahaan halaman 74
Laporan Tahunan BCA 2020 ini.
Hendra Tanumihardja
Riwayat pendidikan, jabatan dan pengalaman kerja anggota KRN dapat dilihat pada Profil Perusahaan halaman 84
Laporan Tahunan BCA 2020 ini.
Persyaratan keanggotaan KRN adalah sebagai 3. Anggota KRN yang berasal dari Pihak
berikut: Independen dapat merangkap jabatan
• Persyaratan Umum dan Kompetensi sebagai Pihak Independen anggota
1. Ketua KRN hanya dapat merangkap Komite lainnya di BCA, bank lain, dan/
jabatan sebagai Ketua Komite paling atau perusahaan lain, sepanjang yang
banyak pada 1 (satu) komite lainnya di bersangkutan:
BCA. a. tidak mempunyai hubungan afiliasi
2. Dalam hal anggota KRN ditetapkan dengan BCA, anggota Direksi,
lebih dari 3 (tiga) orang maka anggota anggota Dewan Komisaris, atau
Komisaris Independen paling kurang Pemegang Saham Utama BCA.
berjumlah 2 (dua) orang. b. memiliki pengalaman terkait
Nominasi dan/atau Remunerasi.
c. tidak merangkap jabatan sebagai
anggota komite lainnya yang
dimiliki BCA.
4. Anggota KRN wajib mematuhi Kode Etik 3. Membantu Dewan Komisaris melakukan
BCA. penilaian kinerja dengan kesesuaian
5. Pejabat Eksekutif yang membawahkan remunerasi yang diterima masing-
sumber daya manusia atau perwakilan masing anggota Direksi dan/atau
pegawai yang menjadi anggota komite anggota Dewan Komisaris.
harus memiliki pengetahuan mengenai 4. Melakukan evaluasi secara berkala
sistem remunerasi dan/atau nominasi terhadap penerapan kebijakan
serta rencana suksesi (succession plan) remunerasi.
BCA.
• Persyaratan Independensi • Terkait dengan fungsi nominasi:
1. Anggota KRN dilarang berasal dari 1. Menyusun dan merekomendasikan
anggota Direksi, baik pada bank yang kepada Dewan Komisaris mengenai
sama maupun pada bank yang lain. sistem dan prosedur pemilihan dan/atau
2. Anggota KRN dari Pihak Independen penggantian anggota Dewan Komisaris
harus berasal dari pihak di luar BCA yang dan Direksi untuk disampaikan kepada
tidak memiliki hubungan keuangan, RUPS.
kepengurusan, kepemilikan saham dan/ 2. Merekomendasikan kepada Dewan
atau pemegang saham pengendali, Komisaris mengenai:
atau hubungan dengan BCA yang dapat a. kebijakan dan kriteria yang
memengaruhi kemampuannya untuk dibutuhkan dalam proses nominasi.
bertindak independen. b. calon anggota Dewan Komisaris
dan/atau calon anggota Direksi
8. Tugas dan Tanggung Jawab KRN untuk disampaikan kepada RUPS.
Dalam menjalankan fungsinya, KRN memiliki tugas c. komposisi jabatan anggota Direksi
dan tanggung jawab sebagai berikut: dan/atau anggota Dewa Komisaris.
• Terkait dengan fungsi remunerasi: d. program pengembangan
1. Mengevaluasi dan memastikan bahwa kemampuan anggota Direksi dan/
kebijakan remunerasi BCA telah sesuai atau anggota Dewan Komisaris.
dengan ketentuan yang berlaku serta e. kebijakan evaluasi kinerja bagi
didasarkan atas kinerja, risiko, kewajaran anggota Direksi dan/atau anggota
dengan peer group, sasaran dan strategi Dewan Komisaris.
jangka panjang, pemenuhan cadangan 3. Merekomendasikan pihak-pihak
sebagaimana diatur dalam peraturan independen calon anggota Komite
perundangan-undangan, dan potensi Audit dan Komite Pemantau Risiko
pendapatan BCA di masa yang akan kepada Dewan Komisaris.
datang. 4. Membantu Dewan Komisaris melakukan
2. Merekomendasikan kepada Dewan penilaian kinerja anggota Direksi
Komisaris mengenai: dan/atau anggota Dewan Komisaris
a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan berdasarkan tolok ukur yang telah
Komisaris dan Direksi untuk disusun sebagai bahan evaluasi.
disampaikan kepada RUPS. • Melaksanakan tugas lain yang diberikan
b. Struktur dan besaran remunerasi Dewan Komisaris yang berkaitan dengan
bagi anggota Direksi dan/atau remunerasi dan nominasi sesuai dengan
anggota Dewan Komisaris. ketentuan yang berlaku.
c. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat • Melaporkan hasil pengkajian dan rekomendasi
Eksekutif dan pegawai secara sehubungan dengan tugas-tugas KRN kepada
keseluruhan untuk kemudian Dewan Komisaris apabila diperlukan.
disampaikan kepada Direksi oleh
Dewan Komisaris.
Data Kehadiran Anggota KRN pada Rapat KRN selama tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase
Raden Pardede 5 5 100%
D.E. Setijoso 5 5 100%
Hendra Tanumihardja 5 5 100%
Dari 5 (lima) kali rapat KRN, terdapat 3 (tiga) kali rapat dengan pembahasan terkait remunerasi dan 2 (dua) kali rapat
dengan pembahasan terkait nominasi dengan rincian sebagai berikut :
No. Tanggal Agenda
1 22 Januari 2020 Rekomendasi Usulan Direktur Baru untuk masa jabatan tahun 2020 – 2021
2 26 Februari 2020 Pembahasan Evaluasi Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Direksi dan Dewan
Komisaris
3 19 Maret 2020 Rekomendasi Pembagian Tantiem Tahun Buku 2019 kepada anggota Dewan
Komisaris dan Direksi
4 29 April 2020 Rekomendasi Paket Remunerasi bagi Anggota Direksi Baru untuk tahun 2020
sampai dengan RUPS Tahun 2021
5 26 Agustus 2020 Rekomendasi Anggota Komite Pemantau Risiko
12. Realisasi Program Kerja dan Pelaksanaan Kegiatan • Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 037/
KRN Selama Tahun 2020 SK/KOM/2015 tanggal 26 Februari 2015
Realisasi program kerja KRN BCA selama tahun tentang Pembentukan Komite Tata Kelola
2020 adalah sebagai berikut: Terintegrasi.
a. Menyusun rekomendasi atas nominasi Direksi • Surat Keputusan Dewan Komisaris No 098/
baru untuk tahun 2020-2021. SK/KOM/2020 tanggal 8 Juli 2020 tentang
b. Menyusun rekomendasi terkait remunerasi Piagam Komite Tata Kelola Terintegrasi –
Direksi baru untuk tahun 2021. Konglomerasi Keuangan BCA.
c. Menyusun rekomendasi terkait usulan • Surat Keputusan Direksi No. 125/SK/DIR/2020
pemberian tantiem kepada Dewan Komisaris tanggal 10 Juli 2020 tentang Pengangkatan
dan Direksi untuk kinerja BCA tahun 2019. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi.
d. Melakukan evaluasi atas hasil self assessment
Direksi dan Dewan Komisaris. 2. Piagam KTKT
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung
13. Kebijakan Mengenai Suksesi Direksi jawabnya, KTKT memiliki pedoman kerja yang
Kebijakan suksesi Direksi mencakup: ditetapkan dalam Piagam Komite Tata Kelola
a. Menyusun dan memberikan rekomendasi Terintegrasi, yang telah disahkan berdasarkan
mengenai sistem serta prosedur pemilihan Surat Keputusan Dewan Komisaris No 098/SK/
dan/atau penggantian anggota Dewan KOM/2020 tanggal 8 Juli 2020 perihal Piagam
Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komite Tata Kelola Terintegrasi – Konglomerasi
Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. Keuangan BCA.
b. Memberikan rekomendasi mengenai calon
anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Cakupan yang diatur dalam Piagam KTKT antara
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan lain:
kepada RUPS. • Referensi;
c. Dalam rangka mempersiapkan jajaran • Struktur dan Keanggotaan;
eksekutif BCA agar mendapatkan • Persyaratan Keanggotaan;
pengetahuan dan pengalaman yang utuh • Masa Tugas;
sebagai pejabat di kantor pusat atau kantor • Rangkap Jabatan;
cabang, maka setiap jajaran eksekutif akan • Tugas dan tanggung jawab;
mendapatkan rotasi. • Kompetensi;
• Wewenang;
• Mekanisme Kerja;
4. KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI (KTKT) • Etika Kerja;
KTKT dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada • Waktu Kerja;
Dewan Komisaris BCA sebagai Entitas Utama (EU) • Rapat komite;
dalam Konglomerasi Keuangan. KTKT dibentuk dengan
tujuan membantu Dewan Komisaris Entitas Utama Piagam KTKT telah diunggah dalam situs web
dalam melakukan pengawasan atas penerapan Tata BCA (www.bca.co.id) pada bagian Tata Kelola
Kelola Terintegrasi pada Konglomerasi Keuangan BCA. Perusahaan.
Wimpie Rianto
Riwayat pendidikan, jabatan, dan pengalaman kerja Anggota KTKT dapat dilihat pada Profil Perusahaan halaman 85
Laporan Tahunan BCA 2020 ini.
Sulistiyowati
Riwayat pendidikan, jabatan, dan pengalaman kerja Anggota KTKT dapat dilihat pada Profil Perusahaan halaman 86
Laporan Tahunan BCA 2020 ini.
Seluruh anggota KTKT adalah pihak independen yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau Pemegang Saham
Pengendali, maupun hubungan usaha dengan BCA dan/atau Entitas Anak yang dapat memengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen.
Persyaratan keanggotaan KTKT adalah sebagai 8. Tugas dan Tanggung Jawab KTKT
berikut: Tugas dan tanggung jawab KTKT, antara lain
• Persyaratan Umum adalah:
a. Anggota KTKT wajib memiliki integritas a. Mengevaluasi pelaksanaan tata kelola
yang tinggi, akhlak, dan moral yang terintegrasi, paling sedikit melalui penilaian
baik. kecukupan pengendalian intern dan
b. Anggota KTKT wajib memenuhi pelaksanaan fungsi kepatuhan secara
persyaratan sebagai Komisaris terintegrasi.
Independen pada EU dan masing-masing b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
LJK sesuai ketentuan regulator masing- Komisaris BCA sebagai Entitas Utama dalam
masing sektor jasa keuangan. Konglomerasi Keuangan dalam rangka
c. Anggota KTKT yang berasal dari Pihak meningkatkan efektivitas pegawasan atas
Independen dapat merangkap jabatan pelaksanaan tata kelola terintegrasi, termasuk
sebagai Pihak Independen anggota dalam hal penyempurnaan Pedoman Tata
komite lainnya di BCA, bank lain, dan/ Kelola Terintegrasi.
atau perusahaan lain, sepanjang yang
bersangkutan: 9. Wewenang KTKT
1) memenuhi seluruh kompetensi Dalam melaksanakan tugasnya, KTKT memiliki
yang dipersyaratkan; wewenang sebagai berikut:
2) memenuhi kriteria independensi; a. Meminta informasi dari satuan kerja berupa
3) mampu menjaga rahasia BCA/ hasil evaluasi atas:
LJK yang tergabung dalam 1) pelaksanaan Fungsi Audit Internal
Konglomerasi Keuangan BCA; Terintegrasi;
4) memperhatikan kode etik yang 2) pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
berlaku; dan Terintegrasi; dan
5) tidak mengabaikan pelaksanaan 3) pelaksanaan Fungsi Manajemen Risiko
tugas dan tanggung jawab sebagai Terintegrasi;
anggota KTKT BCA. b. Melakukan aktivitas lain sesuai dengan
• Persyaratan Kompetensi Piagam KTKT.
a. Anggota KTKT wajib memiliki keahlian
dan pengetahuan yang relevan di 10. Kebijakan dan Pelaksanaan Rapat KTKT
bidangnya masing-masing. Tugas dan tanggung jawab KTKT antara lain
b. Anggota KTKT bersedia meningkatkan dilaksanakan melalui Rapat KTKT. Rapat KTKT
kompetensi secara terus menerus diadakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
melalui pendidikan dan pelatihan. semester, sebagaimana diatur dalam Piagam
• Persyaratan Independensi KTKT. Rapat hanya dapat diselenggarakan apabila
a. Anggota KTKT dilarang berasal dari dihadiri oleh paling sedikit 51% (lima puluh satu
anggota Direksi, baik pada Entitas persen) dari jumlah anggota komite. Sampai
Utama, Entitas Anak maupun pada bank dengan Desember 2020, KTKT telah mengadakan
lain. sebanyak 5 (lima) kali rapat.
b. Anggota KTKT dari Pihak Independen
harus berasal dari pihak di luar BCA yang Ketentuan rapat KTKT adalah sebagai berikut:
tidak memiliki hubungan keuangan, a. Rapat TKT dapat dilaksanakan melalui media
kepengurusan, kepemilikan saham dan/ elektronik (video conference).
atau pemegang saham pengendali, b. Guna memperlancar pelaksanaan tugas,
atau hubungan dengan BCA yang dapat KTKT dibantu oleh Sekretaris Komite untuk
memengaruhi kemampuannya untuk melaksanakan tugas kesekretariatan, yakni
bertindak independen. antara lain:
1) Mengatur jadwal rapat.
2) Mengusulkan dan menghubungi
narasumber yang diperlukan.
3) Menyiapkan dan mendistribusikan
undangan dan materi rapat.
4) Menyusun dan mendistribusikan risalah
rapat.
c. Jika diperlukan, KTKT dapat mengundang Penyampaian hasil rapat KTKT adalah sebagai
narasumber dari anggota Dewan Komisaris, berikut:
Direksi, atau pihak-pihak lain baik dari a. Setiap rapat KTKT selalu memiliki arsip
internal maupun eksternal Entitas Utama dokumentasi dalam risalah rapat yang
dan Lembaga Jasa Keuangan anggota mencantumkan tanggal rapat, kehadiran
Konglomerasi Keuangan. anggota KTKT, agenda rapat, dan materi
rapat.
b. Perbedaan pendapat (dissenting opinion)
yang terjadi dalam rapat komite wajib
dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat
beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.
Data kehadiran anggota Komite dalam Rapat KTKT selama tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase
Sumantri Slamet 5 5 100%
Wimpie Rianto 5 4 80%
Sulistiyowati 5 5 100%
Gustiono Kustianto 5 5 100%
Pudjianto 5 4 80%
Suyanto Sutjiadi 5 4 80%
Sutedjo Prihatono 5 3 60%
Rudy Harjono 5 5 100%
Mendari Handaya 5 5 100%
Hendra Iskandar Lubis 5 5 100%
Ignatius Djulianto Sukardi *) 2 2 100%
Catatan :
*) Bapak Ignatius Djulianto Sukardi menjabat secara efektif mulai 10 Juli 2020.
Agenda pelaksanaan rapat KTKT sepanjang tahun 2020 adalah sebagai berikut:
No. Tanggal Agenda
1 21 Januari 2020 Self-Assessment Komite Tata Kelola Terintegrasi (Komite TKT).
2 11 Maret 2020 Pelaporan Komite Tata Kelola Terintegrasi Semester II/2019 Kepada Dewan
Komisaris Entitas Utama.
3 10 Juni 2020 • Diskusi Pandemi COVID-19, Dampak pada Entitas Utama, Perusahaan Anak,
Permasalahan dan Antisipasi/Mitigasi serta Solusi.
• Finalisasi Piagam Komite Tata Kelola Terintegrasi.
4 23 September 2020 Pelaporan Komite Tata Kelola Terintegrasi Semester I/2020 Kepada Dewan Komisaris
Entitas Utama
5 10 Desember 2020 Piagam Korporasi sesuai POJK No. 45/POJK.03/2020, dan
Implementasi POJK 44/POJK.05/2020.
11. Realisasi Program Kerja dan Pelaksanaan Kegiatan KTKT Selama Tahun 2020
Sepanjang tahun 2020, KTKT telah melaksanakan kegiatan/program kerja KTKT, yakni mengevaluasi pelaksanaan
Tata Kelola Terintegrasi di Konglomerasi Keuangan BCA. Kegiatan evaluasi tersebut dilakukan antara lain melalui
presentasi dan pembahasan Laporan Hasil Audit Internal Terintegrasi dan Laporan Kepatuhan Terintegrasi.
2. Fungsi Pokok, Wewenang, dan Tanggung Tugas dan Tanggung Jawab ALCO
Jawab ALCO Anggota ALCO yang memiliki hak suara, memiliki
tugas pokok, antara lain:
Fungsi Pokok ALCO a. Memberikan masukan kepada sekretaris
ALCO memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: ALCO dalam penyusunan agenda dan bahan
a. Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan rapat.
dan strategi pengelolaan likuiditas untuk b. Memberikan masukan berupa informasi dan
menjaga likuiditas sesuai dengan ketentuan analisis pada rapat ALCO, mengenai:
yang berlaku, memenuhi kebutuhan likuiditas • Metodologi penentuan harga produk
BCA termasuk kebutuhan dana tidak terduga, dana dan pinjaman.
dan meminimalkan idle funds. • Metodologi pengukuran risiko likuiditas,
b. Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan risiko suku bunga, dan risiko valuta
dan strategi yang berkaitan dengan risiko asing.
pasar, yaitu risiko suku bunga dan risiko • Penentuan harga produk dana dan
valuta asing. pinjaman.
c. Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan • Daya saing suku bunga produk dana dan
strategi harga (pricing policy) untuk produk- pinjaman.
produk dana, pinjaman, dan rekening antar • Strategi bank pesaing.
kantor. • Kendala penerapan hasil keputusan
d. Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan ALCO.
dan strategi dalam penataan portofolio • Perilaku nasabah dan perubahannya.
investasi.
e. Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan 3. Rapat ALCO
dan strategi penataan struktur neraca melalui Ketentuan rapat ALCO adalah sebagai berikut :
antisipasi perubahan suku bunga untuk - Rapat ALCO dilaksanakan sesuai kebutuhan,
mencapai net interest margin yang optimal. yakni paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
bulan.
Wewenang ALCO - Rapat ALCO adalah sah apabila dihadiri oleh
ALCO memiliki wewenang untuk mengambil sekurang-kurangnya ½ (setengah) dari jumlah
keputusan strategis di bidang pengelolaan aset anggota ALCO ditambah 1 (satu) anggota,
dan liabilitas (assets and liabilities management) termasuk ketua atau ketua pengganti,
BCA, sejauh tidak melampaui wewenang Direksi. atau dihadiri oleh 6 (enam) orang Direktur,
Wewenang ALCO mencakup: termasuk ketua atau ketua pengganti.
a. Menetapkan suku bunga deposito, tabungan,
dan giro. 4. Pengambilan Keputusan
b. Menetapkan suku bunga pinjaman. Ketentuan pengambilan keputusan adalah sebagai
c. Menetapkan strategi pendanaan dan berikut:
investasi. - Pengambilan keputusan yang berkaitan
d. Menetapkan strategi hedging, apabila dengan penggunaan wewenang ALCO hanya
diperlukan. diambil melalui keputusan rapat ALCO yang
e. Menetapkan limit yang berkaitan dengan sah.
risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan - Keputusan rapat ALCO dianggap sah dan
risiko valuta asing sesuai dengan kebijakan mengikat apabila disetujui oleh ½ (setengah)
pengambilan risiko secara keseluruhan. jumlah anggota yang hadir dan memiliki hak
suara ditambah 1 (satu) suara.
Anggota
Kepala Divisi atau pejabat yang mewakili:
Divisi Perbankan Internasional 20 18 90%
Divisi Tresuri 20 20 100%
Divisi Keuangan Perusahaan 20 16 80%
Divisi Corporate Strategy dan Planning 20 19 95%
Grup Corporate Banking dan Corporate Finance 20 18 90%
Divisi Bisnis Komersial dan SME 20 20 100%
Divisi Pengembangan Produk Transaksi Perbankan 20 17 85%
Divisi Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Transaksi Perbankan 20 19 95%
Rincian pelaksanaan rapat ALCO sepanjang tahun 2020 adalah sebagai berikut:
No. Tanggal Agenda
1 29 Januari 2020 a. Laporan tindak lanjut Keputusan Rapat ALCO sebelumnya.
b. Parameter ekonomi yang meliputi inflasi, suku bunga Bank Indonesia Term
2 25 Februari 2020
Deposit, yield curves Rupiah dan USD, likuiditas pasar Rupiah dan USD, dan nilai
3 17 Maret 2020 tukar Rupiah.
c. Cadangan likuiditas yang terdiri Primary Reserve Rupiah dan Valas serta
4 27 Maret 2020
Secondary Reserve Rupiah dan Valas, Struktur Dana Rupiah dan Valas, Proyeksi
5 15 April 2020 Kredit, Proyeksi Likuiditas.
6 27 April 2020 d. Risiko Suku Bunga Banking Book berdasarkan Earnings Perspective (NII Method)
dan Economic Value Perspective (EVE Method).
7 15 Mei 2020 e. Perkembangan Risiko Suku Bunga Trading Book dan Forex.
8 29 Mei 2020 f. Yield dan Cost of Fund Rupiah dan Valas.
g. Analisis Assets Liabilities Management.
9 22 Juni 2020 h. Stress Test Risiko Likuiditas dan Stress Test Risiko Nilai Tukar dan Suku Bunga
10 29 Juni 2020 Trading Book.
i. Perkembangan Dana Bank terhadap Total Perbankan.
11 17 Juli 2020 j. Usulan suku bunga Dana, Kredit dan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK).
12 28 Juli 2020 k. Proyeksi laba/rugi.
13 12 Agustus 2020
14 25 Agustus 2020
15 15 September 2020
16 28 September 2020
17 14 Oktober 2020
18 23 Oktober 2020
19 16 November 2020
20 21 Desember 2020
6. Pelaporan Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban dan realisasi kerja ALCO dilaporkan melalui:
a. Risalah rapat rutin.
b. Risalah rapat khusus yang diadakan untuk membahas hal tertentu.
c. Data dan informasi yang terkait dengan bidang yang dibahas.
d. Catatan dan pendapat ALCO mengenai risalah rapat serta data dan informasi yang terkait.
2. KOMITE MANAJEMEN RISIKO (KMR) Cakupan yang diatur dalam Struktur Komite Manajemen
KMR dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka Risiko antara lain adalah:
kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan • Lingkup Organisasi
yang memadai terhadap seluruh risiko BCA. - Misi, Fungsi Pokok, Kedudukan dan Wewenang
- Posisi dan Susunan Komie
Pedoman KMR • Kelengkapan Komite
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan - Personalia Komite
tanggung jawab KMR, KMR berpedoman pada Surat - Tugas Pokok
Keputusan Direksi No. 120/SK/DIR/2019 tertanggal 6 - Pengambilan Keputusan dan
Agustus 2019 tentang Struktur Komite Manajemen Pertanggungjawaban
Risiko dan POJK No.18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret
2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum.
2. Fungsi Pokok, Wewenang, dan Tanggung Tugas dan Tanggung Jawab KMR
Jawab KMR Anggota KMR memiliki tugas pokok sebagai
berikut:
Fungsi Pokok KMR a. Memberikan masukan kepada sekretaris KMR
KMR memiliki beberapa fungsi pokok sebagai berupa topik beserta bahan rapat yang akan
berikut: dibahas dalam rapat KMR.
a. Menyusun kebijakan, strategi, dan pedoman b. Memberikan masukan berupa informasi
penerapan manajemen risiko. dan analisis yang terkait dengan topik yang
b. Menyempurnakan pelaksanaan manajemen dibicarakan pada rapat KMR.
risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Topik yang dapat dibicarakan pada rapat KMR
proses dan sistem manajemen risiko yang antara lain:
efektif. • Arah dan sasaran BCA dalam
c. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan penyusunan kebijakan, strategi, dan
keputusan bisnis yang menyimpang dari pedoman penerapan manajemen risiko,
prosedur normal (irregularities). serta perubahannya apabila diperlukan.
• Penilaian terhadap efektivitas
Wewenang KMR implementasi kerangka manajemen
KMR mempunyai wewenang untuk mengkaji risiko.
dan memberikan rekomendasi mengenai hal • Perkembangan dan kecenderungan
yang berkaitan dengan manajemen risiko untuk eksposur risiko total dari BCA dan
dimintakan keputusan dari Direksi. mengusulkan tingkat toleransi risiko
keseluruhan yang dapat diterima (risk
appetite).
Rincian pelaksanaan rapat KMR sepanjang tahun 2020 adalah sebagai berikut:
No. Tanggal Agenda
1 27 Maret 2020 - Liquidity Stress Test (General Market Stress Scenario)
- Simulasi Dampak POJK 11/POJK.03/2020
2 5 Agustus 2020 - Portofolio Perkreditan per Juni 2020
- Liquidity Stress Test (General Market Stress Scenario)
3 14 Oktober 2020 - Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Risiko Operasional dengan Pendekatan
Standar
- Cyber Risk and Mitigations
4 18 November 2020 - Konglomerasi Keuangan (Penyusunan Piagam Korporasi)
2. Direktur Perusahaan Direktur yang mewakili dan ditunjuk dari Perusahaan Anak
Anak *)
6. Pelaporan Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban dan realisasi kerja KMRT dilakukan melalui:
• Laporan tertulis secara berkala sedikitnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun kepada Direksi, mengenai hasil
pertemuan rutin dalam KMRT.
• Laporan tertulis kepada Direksi mengenai hasil pertemuan khusus yang diadakan untuk membahas hal tertentu.
• Laporan khusus atau laporan kegiatan (jika diperlukan).
Rincian pelaksanaan rapat KKP sepanjang tahun 2020 adalah sebagai berikut:
No Tanggal Agenda
1. 1 Oktober 2020 Usulan Kebijakan Restrukturisasi Kredit
Pembentukan KK ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 176/SK/DIR/2019 tanggal 5 November 2019 tentang
Struktur Komite Kredit.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota KK Korporasi Selama Tahun 2020
Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran Presentase
Presiden Direktur (Jahja Setiaatmadja) **
29 29 100%
Wakil Presiden Direktur 1 (Suwignyo Budiman)** 29 20 69%
Wakil Presiden Direktur 2 (Armand W. Hartono) ****
29 22 76%
Direktur Kredit dan Hukum (Subur Tan)* 29 29 100%
Direktur Perbankan Korporasi (Rudy Susanto)** 29 29 100%
Direktur Perbankan Komersial dan SME (Henry Koenaifi)*** 29 26 90%
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko (Inawaty 11 10 91%
Handoyo)***a
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko (Haryanto T. 21 16 76%
Budiman)***b
Direktur Jaringan Wilayah dan Cabang (Erwan Yuris Ang)*** 29 1 3%
Direktur Transaksi Perbankan (Santoso)*** 29 2 7%
Direktur Sumber Daya Manusia (Lianawaty Suwono) ****
29 1 3%
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota KK Komersial Selama Tahun 2020
Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran Presentase
Direktur Kredit dan Hukum (Subur Tan) **
4 4 100%
Direktur Perbankan Komersial dan SME (Henry Koenaifi)** 4 3 75%
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko (Inawaty 2 - 0%
Handoyo)***a
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko (Haryanto T. 2 - 0%
Budiman)***b
EVP GARK** 4 4 100%
Kepala GARK* 4 4 100%
Kepala Divisi Bisnis Kecil dan Menengah ****
4 1 25%
Kepala Satuan Kerja Kepatuhan***** 4 1 25%
Kepala Kantor Wilayah **
4 2 50%
Catatan:
*
Ketua (Merangkap Anggota Tetap)
**
Anggota Tetap
***a
Berdasarkan RUPS Tahunan PT BCA, Tbk tanggal 9 April 2020, masa jabatan Direktur telah berakhir dan tidak diangkat kembali.
***b
Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko mulai bulan Mei 2020
****
Narasumber
*****
Pemantau
10 19 Mei 2020
11 28 Mei 2020
12 9 Juni 2020
13 16 Juni 2020
14 25 Juni 2020
15 7 Juli 2020
16 16 Juli 2020
4 9 November 2020
6. Pelaporan Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban KK dapat disampaikan melalui risalah rapat KK, memorandum keputusan yang diedarkan,
dan laporan berkala KK.
Pedoman/Piagam
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, KPKK berpedoman pada Surat Keputusan Direksi
No. 181/SK/DIR/2013 tanggal 24 Desember 2013 perihal Struktur Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian.
Independensi KPKK
Setiap anggota KPKK akan menyatakan independen terhadap kasus yang dibahas pada komite.
Gambar 1: Posisi Divisi Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan pada struktur organisasi BCA
DIREKSI
DEWAN
KOMISARIS
CFO OFFICE
DIREKTUR DIREKTUR
(yang membidangi Corporate
LAINNYA Strategy, Sekretariat
Perusahaan dan Keuangan
Executive Vice
President (EVP)
KANTOR UNIT KERJA
WILAYAH KP LAINNYA
DIVISI
DIVISI SEKRETARIAT DIVISI
CORPORATE
DAN KOMUNIKASI KEUANGAN
STRATEGY DAN
PERUSAHAAN PERUSAHAAN
PLANNING
SUB-DIVISI
SUB-DIVISI HUBUNGAN
ENVIRONMENT
KOMUNIKASI INVESTOR DAN
SUSTAINABILITY
PERUSAHAAN AKSI KORPORASI
GOVERNANCE (ESG)
SEKRETARIAT
KEUANGAN
PERUSAHAAN DAN
BERKELANJUTAN
GCG TERINTEGRASI
Profil, jabatan, dasar hukum penunjukan, pengalaman kerja, dan riwayat pendidikan Sekretaris Perusahaan BCA dapat dilihat
pada Profil Perusahaan halaman 91 Laporan Tahunan ini.
a. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
No Perihal Keterangan
1. Penyelenggaraan Aksi Korporasi - Mengelola penyelenggaraan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 pada tanggal
9 April 2020
- Mengelola penyelenggaraan RUPS Luar Biasa Tahun 2020 pada tanggal 30
Juli 2020.
2. Implementasi ketentuan pasar - Implementasi POJK No. 11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan atau
modal Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka.
- Koordinasi dalam penyusunan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan
(RAKB).
b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris BCA untuk mematuhi ketentuan peraturan perundangan-
undangan di bidang pasar modal.
No Perihal Keterangan
1. Analisa Ketentuan Pasar Modal Analisa ketentuan pasar modal dimuat dalam :
a. Memo yang ditujukan kepada Direksi dan/atau Dewan Komisaris melalui
Biro Direksi perihal Pemenuhan Terkait Implementasi Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (GCG) melalui Memorandum No. 237/MO/DCS/2019
tanggal 29 Agustus 2019 .
b. Portal internal BCA yaitu MyBCA bagian hotspot dengan link Artikel GCG
terkait :
1. Laporan Tahunan.
2. Piagam Audit Internal.
3. Pemeriksaan di Sektor Pasar Modal.
4. Pelaporan Bank Umum Melalui Sistem Pelaporan Otoritas Jasa
Keuangan.
5. Pokok-Pokok Perubahan POJK terkait Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu.
6. Pokok-Pokok Perubahan Peraturan tentang Rencana dan
Penyelengaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.
7. Penilaian Kembali bagi Pihak Utama Bank.
8. Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka.
9. Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha Perusahaan Terbuka.
10. Ketentuan Khusus Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain
Saham di Papan Akselerasi yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.
2. Masukan/opini - Review dan analisa Transaksi Afiliasi pada BCA.
- Rapat dan Pelatihan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
- Penyusunan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan.
- Tindak lanjut pemenuhan ASEAN Corporate Governance Scorecard.
3. Menyesuaikan implementasi tata - Melakukan pengkinian Pedoman Tata Kelola Perusahaan dan Pedoman Tata
kelola terkini antara lain Peraturan Kelola Terintegrasi .
Bank Indonesia, POJK dan - Melakukan pengkinian Kebijakan Transaksi Afiliasi
ketentuan-ketentuan ACGS - Pelaksanaan review dan penyusunan kebijakan berkoordinasi dengan unit
kerja terkait lainnya.
- Melakukan pengisian Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure).
- Melakukan mapping tata kelola integrasi dalam konglomerasi keuangan
BCA.
c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanan tata kelola perusahaan yang meliputi:
No Perihal Keterangan
1. Keterbukaan informasi kepada - Review dan penyempurnaan situs web BCA bagian Tata Kelola dan Hubungan
masyarakat, termasuk ketersediaan Investor;
informasi pada Situs Web Emiten
atau Perusahaan Publik - Menyediakan laporan keterbukaan informasi/berita investor baik kepada
investor maupun masyarakat. Laporan tersebut dapat diakses pada situs web
BCA:
https://www.bca.co.id/id/Tentang-BCA/Hubungan-Investor/Berita-Investor.
- Mengungkapan Rencana Aksi (Recovery Plan) dapat diakses pada situs web
BCA:
(https://www.bca.co.id/~/media/Files/product-files/20190520-pengungkapan-
rp-2019-indonesia)
2. Penyampaian laporan kepada OJK - Melakukan Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Semester 1
tepat waktu dan Semester 2 tahun 2020.
- Menyampaikan Laporan atau korespondensi terkait penyelenggaraan tata
kelola dan pemenuhan ketentuan pasar modal kepada OJK dan Bursa Efek
Indonesia sebagaimana diuraikan dalam Bagian Akses Informasi – Laporan
Tahunan ini.
- Menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik per
tahun.
- Melakukan Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Semester 1
dan Semester 2 tahun 2020.
- Penyampaian Laporan atau korespodensi terkait penyelenggaraan tata
kelola terintegrasi kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia diuraikan
sebagaimana diuraikan dalam Bagian Akses Informasi – Laporan Tahunan
ini.
- Menyampaikan Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi per
tahun.
3. Penyelenggaraan dan dokumentasi Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa serta
Rapat Umum Pemegang Saham mendokumentasikan data RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa BCA yang
(RUPS) terdiri atas pengumuman, pemanggilan dan hasil keputusan RUPS Tahunan
dan RUPS Luar Biasa dengan baik antara lain melalui :
- Situs web BCA yang dapat diakses pada https://www.bca.co.id/id/Tentang-
BCA/Tata-Kelola-Perusahaan/Aksi-Korporasi.
- Data softcopy dan hardcopy dokumentasi dikelola oleh Biro Sekretariat
Perusahaan dan GCG Terintegrasi - Divisi Sekretariat dan Komunikasi
Perusahaan untuk dilakukan pendataan.
No Perihal Keterangan
4. Penyelenggaraan dan dokumentasi Dokumentasi rapat Direksi dan rapat Dewan Komisaris dikelola oleh Biro
rapat Direksi dan/atau Dewan Direksi. Pada tiap triwulan, Biro Direksi mengirimkan data penyelenggaraan
Komisaris rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris kepada Biro Sekretariat Perusahaan
dan GCG Terintegrasi - Divisi Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan untuk
dilakukan pendataan.
Jumlah rapat Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2020 dapat dilihat pada
Bagian Rapat Direksi dan Dewan Komisaris di Laporan Tahunan ini.
5. Pelaksanaan program orientasi Program orientasi dilakukan terhadap Direksi dan/atau Dewan Komisaris
terhadap perusahaan bagi Direksi baru. Laporan program orientasi dapat dilihat pada Bab Direksi dan Dewan
dan/atau Dewan Komisaris Komisaris di Laporan Tahunan ini.
d. Sebagai penghubung antara BCA dengan pemegang saham BCA, OJK, dan pemangku kepentingan lainnya:
No Perihal Keterangan
1. Penyelenggaraan Public Expose Melaksanakan Public Expose Live yang diadakan tanggal 28 Agustus 2020. BCA
telah melaporkan hasil dari Public Expose Live kepada Bursa Efek Indonesia
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Penyelenggaraan Press Conference Pada tahun 2020, pelaksanaan Press Conference dan Analyst Meeting dilak-
dan Analyst Meeting sanakan pada:
- Tanggal 20 Februari 2020 (posisi Triwulan IV - 2019).
- Tanggal 27 Mei 2020 (posisi Triwulan I - 2020).
- Tanggal 27 Juli 2020 (posisi Semester I -2020).
- Tanggal 26 Oktober 2020 (posisi Triwulan III -2020).
3. Sarana komunikasi dan event - Rapat Kerja Nasional pada tanggal 8-9 Desember 2020 (bersama dengan unit
internal kerja lainnya).
- Sarana atau media internal misalnya melalui update kliping berita, majalah
info BCA, TV plasma, dsb.
4. Materi komunikasi BCA - Memperbaharui situs web BCA bagian Tata Kelola Perusahaan.
- Mengelola dan melakukan pengkinian informasi dalam situs web BCA sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
- Melakukan siaran pers terkait dengan kinerja dan perkembangan BCA. Lapo-
ran siaran pers 2020 diuraikan pada Bagian Akses Informasi - Laporan Tahu-
nan ini.
- Melakukan materi komunikasi korporasi BCA seperti publikasi Laporan
Keuangan BCA melalui media massa, iklan hari besar, dan lain-lain.
- Mengembangkan dan mengimplementasikan kegiatan sponsorship BCA sei-
ring dengan kebijakan BCA.
Selain fungsi tersebut di atas, Sekretaris Perusahaan juga melakukan penyesuaian komunikasi terkait pandemi COVID-19
dengan memperluas informasi mengenai penyesuaian operasional perusahaan selama pandemi COVID-19 kepada seluruh
pemangku kepentingan via multi platform sebagai alat komunikasi.
FUNGSI HUBUNGAN INVESTOR BCA secara rutin menyelenggarakan analyst meeting dan
public expose untuk memaparkan hasil kinerja setiap
Tugas Pokok Hubungan Investor triwulan. BCA juga aktif menghadiri conference dan non-
Tugas pokok pada aspek hubungan investor yaitu mewakili deal road show, kegiatan yang diselenggarakan oleh
Direksi dalam hubungannya dengan pihak komunitas perusahaan sekuritas yang mempertemukan BCA dengan
investor dan masyarakat pasar modal, meliputi: para investor baik dalam negeri maupun global. Selain itu,
• Menyusun strategi komunikasi khususnya kepada BCA juga menerima kunjungan dari para investor maupun
investor, calon investor, analis dan masyarakat pasar mengadakan conference call sesuai dengan permintaan dari
modal pada umumnya. para investor.
• Menyiapkan materi dan melaksanakan kegiatan road
show, analyst meeting dan conference call. Statistik Aktivitas Hubungan Investor BCA tahun 2020 dan
• Mengkomunikasikan berbagai aspek terkait dengan 2019
saham dan kinerja BCA serta laporan keuangan kepada 2020 2019
pihak-pihak yang berkepentingan, seperti analis,
Analyst Meeting dan
investor dan calon investor. 5 5
Public Expose
• Mengelola hubungan dengan para analis, fund-
Non-deal road show 0 3
manager, pakar dan pengamat ekonomi (khususnya
Konferensi Investor
saham). 68 12
(dalam dan luar negeri)
• Memantau dan melaporkan kepada Direksi atas hasil
Kunjungan Investor 10 135
evaluasi para analis terhadap kinerja dan harga saham
BCA secara berkala. Conference call 132 45
• Mengoordinasikan penyusunan, penerbitan dan Total 215 200
pendistribusian annual report kepada investor/analis.
• Menyediakan data dan informasi keuangan BCA untuk Partisipan yang hadir dalam kunjungan investor, hadir dalam
investor dan masyarakat pasar modal. konferensi, mengikuti virtual conference, mengikuti group
call dan mengikuti conference call adalah sebanyak 667
Aktivitas Hubungan Investor (enam ratus enam puluh tujuh) orang, dengan komposisi
Investor Relations menjalankan fungsi komunikasi dengan berdasarkan asal negara:
komunitas keuangan dan pasar modal agar mereka
Lainnya
mendapatkan pandangan yang tepat dan akurat mengenai 14%
kinerja, prospek usaha maupun informasi yang diperlukan
Indonesia
bagi investor untuk pengambilan keputusan. Aktivitas 29%
investor relations tetap memperhatikan prinsip kerahasiaan
maupun perlakuan setara (equal treatment) bagi semua Hong Kong
12%
investor.
2020
Amerika
Serikat
10%
Eropa Singapura
9% 27%
Keterangan:
*)
Lainnya berasal dari Malaysia, India,Thailand, Australia, Taiwan, dan Lainnya.
24 25
22 21
21
19
18 17
14 13 12
9
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Rata-rata frekuensi aktivitas Investor Relations di tahun 2020 adalah 18 (delapan belas) aktivitas per bulan.
KOMITE AUDIT
DIREKTUR DIREKTUR
PENGAWAS KEPATUHAN DAN
PERUSAHAAN MANAJEMEN
ANAK RISIKO
DIVISI AUDIT
INTERNAL
Keterangan:
------ garis komunikasi/penyampaian informasi
*) Termasuk fungsi Audit Intern Terintegrasi
Untuk mendukung penerapan tata kelola terintegrasi • Melakukan pemeriksaan audit atas Perusahaan Anak
bagi konglomerasi keuangan, Divisi Audit Internal juga dan memberikan rekomendasi perbaikan.
melaksanakan fungsi Audit Intern Terintegrasi sesuai dengan • Memberi dukungan pengembangan fungsi audit intern
POJK No. 18/POJK.03/2014 perihal Penerapan Tata Kelola Perusahaan Anak.
Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. Berikut beberapa
inisiatif yang dilakukan dalam pelaksanaan audit intern DAI menyampaikan laporan audit intern terintegrasi kepada
terintegrasi: Dewan Komisaris, Komite Audit dan Direksi setiap semester.
• Melakukan pemantauan atas penerapan fungsi
audit internal Perusahaan Anak dan memberikan
rekomendasi yang meningkatkan nilai tambah.
Pengangkatan/Pemberhentian Kepala Divisi Audit Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas
Internal Tarumanegara pada tahun 1995 dan memperoleh gelar
Kepala Divisi Audit Internal diangkat dan diberhentikan Magister Manajemen dari PPM School of Management pada
oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris tahun 2005.
dengan mempertimbangkan rekomendasi Komite Audit.
Mengawali karir di BCA sejak tahun 1995, beliau telah
Profil Kepala Divisi Audit Internal berpengalaman di berbagai posisi jabatan di Divisi Audit
Ayna Dewi Setianingrum internal sebagai Adviser Audit Kredit (2006). Adviser Audit
kantor Pusat (2009), Kepala Subdivisi Kantor Pusat (2012),
Menjabat sebagai Kepala Divisi Audit Internal terhitung sejak Kepala Subdivisi Audit Teknologi Informasi (2014).
tanggal 1 November 2017 berdasarkan Surat Keputusan
Pengangkatan Karyawan nomor 3141/SK/HCM-KP/A/2017 Kepala DAI telah mengikuti serangkaian program pelatihan
tanggal 24 Oktober 2017. pengembangan kompetensi untuk mendukung pelaksanaan
tugasnya, berikut program pengembangan kompetensi yang
diikuti pada tahun 2020.
Auditor internal telah diikutsertakan dalam berbagai program sertifikasi profesi dengan jumlah sertifikasi yang dimiliki hingga
akhir tahun 2020 adalah sebagai berikut:
5. Usulan penunjukan AP dan/atau KAP yang diajukan Efektivitas Pelaksanaan Audit Eksternal
oleh Dewan Komisaris memperhatikan rekomendasi Komite Audit melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
Komite Audit, dengan mempertimbangkan: pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis
a. Independensi AP, KAP, dan Orang Dalam KAP; tahunan oleh AP dan/atau KAP yang paling sedikit mencakup:
b. Ruang lingkup audit; a. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh AP dan/atau KAP
c. Imbalan jasa audit; dengan standar audit yang berlaku;
d. Keahlian dan pengalaman AP, KAP, dan Tim Audit b. Kecukupan waktu pekerjaan lapangan;
dari KAP; c. Pengkajian cakupan jasa yang diberikan dan kecukupan
e. Metodologi, teknik, dan sarana audit yang uji petik; dan
digunakan KAP; d. Rekomendasi perbaikan yang diberikan oleh AP dan/
f. Manfaat fresh eye perspectives yang akan atau KAP.
diperoleh melalui penggantian AP, KAP, dan Tim Laporan hasil evaluasi Komite Audit disampaikan oleh
Audit dari KAP; Direksi BCA dengan menggunakan formulir yang terdapat
g. Potensi risiko atas penggunaan jasa audit oleh pada lampiran SE OJK No. 36/SEOJK.03/2017 tentang Tata
KAP yang sama secara berturut-turut untuk kurun Cara Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
waktu yang cukup panjang; dan/atau Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan dan ditandatangani
h. Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan pemberian oleh Komite Audit.
jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan
oleh AP dan KAP pada periode sebelumnya. Hubungan Antara Bank, Akuntan Publik, dan Otoritas
6. BCA melaporkan penunjukan AP dan/atau KAP dalam Jasa Keuangan
rangka audit atas informasi keuangan historis tahunan Dalam pelaksanaan audit, BCA senantiasa melakukan
dengan menggunakan formulir yang terdapat pada komunikasi dengan auditor ekternal terkait rencana
lampiran SE OJK No. 36/SEOJK.03/2017 tentang Tata pelaksanaan audit, progress audit dan isu-isu penting lainnya
Cara Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor untuk mendukung kelancaran proses audit. Laporan hasil
Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan, dengan audit disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai
melampirkan: dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Informasi-informasi mengenai KAP dan AP yang melakukan audit BCA selama 5 (lima) tahun terakhir sebagai berikut:
2020 2019 2018 2017 2016
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Tanudiredja, Tanudiredja, Tanudiredja, Siddharta Widjaja
Wibisana, Rintis & Wibisana, Rintis & Wibisana, Rintis & Wibisana, Rintis & dan Rekan
Rekan Rekan Rekan Rekan
Akuntan Publik Jimmy Lucy Luciana Lucy Luciana Lucy Luciana Kusumaningsih
Pangestu Suhenda Suhenda Suhenda Angkawijaya
DEWAN
DIREKSI
KOMISARIS
• Melaksanakan fungsi konsultatif terkait dengan √ Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK);
penerapan peraturan yang berlaku melalui √ Non Performing Loan (NPL); dan
pemberian saran/tanggapan atas pertanyaan- √ Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM).
pertanyaan dari unit kerja atau cabang. Sepanjang tahun 2020, operasional BCA telah
berjalan sesuai ketentuan kehati-hatian dengan
2. Memastikan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, prinsip prudential banking.
serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh BCA telah • Melakukan pemantauan terhadap pengenaan
sesuai dengan ketentuan: sanksi/denda dari regulator.
• Mengidentifikasi sumber-sumber risiko kepatuhan. • Melakukan penilaian risiko kepatuhan dan
• Melakukan gap analysis, menganalisis dampak menyusun Laporan Profil Risiko Kepatuhan
ketentuan baru terhadap operasional BCA, dan setiap triwulan, dalam rangka mengelola risiko
mengusulkan penyesuaian manual, kebijakan, dan kepatuhan.
prosedur internal. • Menyusun Laporan Triwulanan Pemantauan
• Melakukan pemutakhiran database ketentuan Kepatuhan yang disampaikan kepada Direksi dan
regulator yang berlaku. Dewan Komisaris.
• Menyusun Compliance Matrix Diary sebagai sarana • Melakukan koordinasi dengan unit kerja dalam
pemantauan untuk menjaga komitmen terhadap rangka penilaian Tingkat Kesehatan Bank berbasis
kewajiban pelaporan kepada regulator. risiko.
• Melakukan review dan memberikan pendapat • Melakukan pemanfaatan teknologi informasi atau
untuk memastikan kesesuaiannya dengan yang dikenal dengan istilah Regulatory Technology
ketentuan regulator yang berlaku atas: (RegTech), untuk meningkatkan efisiensi dan
√ Rencana produk dan aktivitas baru; efektivitas dalam proses pengelolaan ketentuan
√ Rancangan ketentuan internal yang akan regulator.
diterbitkan;
√ Kepatuhan terhadap pelepasan kredit 3. Memastikan kepatuhan BCA terhadap komitmen yang
korporasi; dan dibuat kepada regulator:
√ Dokumen dalam rangka memastikan kesiapan • Memantau komitmen BCA kepada OJK, BI, dan
operasional pembukaan, pemindahan regulator lainnya bersama dengan Divisi Audit
alamat, serta penutupan jaringan kantor. Internal (DAI).
• Melakukan uji kepatuhan terhadap pelaksanaan • Memantau dan menindaklanjuti permintaan
ketentuan di Kantor Cabang, bekerja sama dengan informasi/data oleh OJK dan BI dalam rangka
Pengawas Internal Cabang. pengawasan Bank.
• Melakukan pemantauan terhadap tingkat
kepatuhan atas ketentuan regulator yang berlaku 4. Memantau dan mengevaluasi fungsi kepatuhan pada
terkait prinsip prudential banking, seperti: masing-masing Perusahaan Anak dalam Konglomerasi
√ Kewajiban Penyediaan Modal Minimun Keuangan BCA, dan menyusun Laporan Kepatuhan
(KPMM); Terintegrasi yang disampaikan kepada Direksi dan
√ Giro Wajib Minimum (GWM); Dewan Komisaris.
√ Posisi Devisa Neto (PDN);
Komitmen terhadap OJK, BI dan otoritas pengawas lainnya telah dipenuhi dengan baik.
Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan • Melakukan identifikasi dan penilaian risiko atas
Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) penerapan APU dan PPT pada BCA dengan pendekatan
BCA berkomitmen untuk melaksanakan Program Anti berbasis risiko (Risk Based Approach) dengan
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme memperhatikan faktor-faktor terkait nasabah, negara
(APU dan PPT) sesuai dengan POJK No. 12/POJK.01/2017 dan atau area geografis, produk dan jasa serta jaringan
POJK No. 23/POJK.01/2019 tentang Penerapan Program Anti distribusi.
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di • Melakukan uji kepatuhan atas penerapan APU dan
Sektor Jasa Keuangan serta SE OJK No. 32/SEPOJK.03/2017 PPT di kantor cabang bekerja sama dengan Pengawas
tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Internal Cabang.
Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Perbankan. • Melaporkan transaksi keuangan mencurigakan,
Aktivitas terkait Penerapan Program APU dan PPT selama transaksi keuangan tunai, dan transaksi keuangan
tahun 2020 adalah sebagai berikut: transfer dana dari dan ke luar negeri, serta penyampaian
• Melaporkan secara berkala pelaksanaan APU dan PPT data melalui Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu
kepada Direksi dan Dewan Komisaris. (SiPESAT) kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
• Memantau transaksi keuangan mencurigakan dengan Keuangan (PPATK).
menggunakan aplikasi berbasis web yang dinamakan • Meningkatkan pemahaman terkait APU dan PPT secara
STIM (Suspicious Transaction Identification Model) serta berkesinambungan dengan mengadakan pelatihan dan
melakukan pengembangan dan penyempurnaan sistem sosialisasi melalui classroom training, online training,
atas aplikasi dengan menggunakan teknologi terkini e-learning, dan virtual event maupun dalam forum
dan pembaharuan parameter untuk dapat mendeteksi internal seperti Rapat Koordinasi Kepala Operasional
transaksi mencurigakan. Cabang dan Service Operations Forum.
• Mengkoordinasikan pelaksanaan pengkinian data • Melakukan pengembangan materi pelatihan Penerapan
nasabah melalui penyusunan target dan pemantauan APU dan PPT.
realisasi terhadap target. • Melakukan review secara berkala atas ketentuan
• Melakukan review atas rencana produk dan aktivitas internal terkait APU dan PPT sesuai dengan regulator
baru untuk memastikan telah memperhatikan dan perubahan di dalam proses atau produk BCA.
peraturan APU dan PPT.
• Melakukan penyaringan data nasabah dan transaksi
terhadap watchlist yang diterbitkan oleh otoritas
berwenang antara lain Daftar Terduga Teroris
dan Organisasi Teroris (DTTOT), Daftar Pendanaan
Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (DPPSP), The
Office of Foreign Assets Control (OFAC), United Nations
(UN) List, dan European Union (EU) List, pada saat
pembukaan rekening, dan pada saat terjadi perubahan
daftar watchlist tersebut.
BCA menerapkan manajemen risiko dan sistem pengendalian Dalam memastikan penerapan manajemen risiko yang
internal secara efektif yang disesuaikan dengan tujuan, efektif, BCA berpedoman pada persyaratan dan tata cara
kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan regulator,
BCA. Dewan Komisaris dan Direksi BCA bertanggung jawab serta mengacu kepada international best practices. BCA
atas penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian telah memiliki Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR)
internal di BCA dan Perusahaan Anak secara terintegrasi. berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 126/SK/DIR/2017
tanggal 3 Oktober 2017 dan Kebijakan Dasar Manajemen
Risiko Terintegrasi (KDMRT) berdasarkan Surat Keputusan
Direksi No. 178/SK/DIR/2015 tanggal 10 Desember 2015.
Kebijakan tersebut mengacu pada POJK No. 18/POJK.03/2016
tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan
POJK No. 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen
Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan.
DIREKTUR
MANAJEMEN RISIKO
(TERINTEGRASI)
SATUAN KERJA
MANAJEMEN RISIKO
(TERINTEGRASI)
BUSINESS CONTINUITY
ENTERPRISE RISK CREDIT RISK MARKET RISK OPERATIONAL RISK
DAN CRISIS
MANAGEMENT MANAGEMENT MANAGEMENT MANAGEMENT
MANAGEMENT
Aspek Pengembangan Aspek Kredit Korporasi Aspek Asset Liability Aspek Pengembangan Aspek Manajemen
Manajemen Risiko dan Bank Management MRO Terintegrasi Kelangsungan Usaha
RUPS
DEWAN KOMISARIS
Komite Kebijakan
Perkreditan Cakupan penerapan Corporate-Wide Risk
Manajemen Risiko Terintegrasi: Management
• Pengawasan Dewan
Komite Kredit Komisaris dan Direksi Entitas
Utama • Manajemen Risiko
• Kecukupan kebijakan (Terintegrasi)
prosedur dan penetapan • Kepatuhan (Terintegrasi)
Komite Manajemen limit MR Terintegrasi Panduan
Risiko • Kecukupan proses Kebijakan
indentifikasi, pengukuran, dasar
Komite Pengarah
pemantauan, pengendalian
risiko secara terintegrasi
Monitoring Perusahaan
Teknologi Informasi dan sisitem informasi MR Anak
terintegrasi
• Sistem pengendalian internal
Komite yang menyeluruh terhadap • Corporate Planning
Pertimbangan penerapan MR Terintegrasi • Analisa Risiko Kredit
Kasus Kepegawaian • Hukum
- POJK No. 18/POJK.03/2016 • Corporate Secretary
Laporan
- POJK No. 17/POJK.03/2014 • Monitoring Perusahaan Anak
Komite - POJK No. 18/POJK.03/2014
Manajemen Risiko - SE OJK No. 14/SEOJK.03/2015
Terintegrasi
• Penyusunan kebijakan manajemen risiko serta mampu menghadapi situasi darurat yang
terintegrasi. mengancam kelangsungan usaha BCA.
• Perbaikan atau penyempurnaan
kebijakan manajemen risiko terintegrasi Wewenang dan tanggung jawab SKMR meliputi:
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan. a. Memberikan masukan kepada Direksi
c. Komite lain yang bertugas untuk menangani dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan
risiko secara lebih spesifik, antara lain Komite kerangka manajemen risiko.
Kebijakan Perkreditan (KKP), Komite Kredit b. Mengembangkan prosedur dan alat untuk
(KK) serta Asset and Liability Committee identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
(ALCO). pengendalian risiko.
c. Mendesain dan menerapkan perangkat yang
• Kecukupan kebijakan dan prosedur manajemen risiko dibutuhkan dalam penerapan manajemen
serta penetapan limit risiko. risiko.
1. BCA telah melakukan pengelolaan risiko dan d. Memantau implementasi kebijakan, strategi,
memastikan tersedianya kebijakan dan penetapan dan kerangka manajemen risiko yang telah
limit risiko yang didukung oleh prosedur, laporan, disetujui oleh Direksi.
dan sistem informasi yang menyediakan informasi e. Memantau posisi atau eksposur risiko secara
dan analisis secara akurat dan tepat waktu kepada keseluruhan maupun per risiko, termasuk
manajemen termasuk menetapkan langkah pemantauan kepatuhan terhadap toleransi
menghadapi perubahan kondisi pasar. risiko dan limit yang ditetapkan.
2. BCA telah memastikan bahwa dalam proses f. Melakukan stress testing.
penyusunan sistem dan prosedur kerja telah g. Mengkaji ulang usulan produk dan/atau
memperhatikan sisi operasional maupun bisnis aktivitas baru.
serta tingkat risiko yang mungkin terjadi dalam h. Memberikan rekomendasi kepada satuan
suatu unit kerja. kerja bisnis dan/atau kepada KMR/KMRT
3. BCA telah memiliki Kebijakan Dasar Manajemen terkait penerapan manajemen risiko.
Risiko (KDMR) dan Kebijakan Dasar Manajemen i. Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang
Risiko Terintegrasi (KDMRT) sebagai pedoman digunakan untuk mengukur risiko.
utama dalam pelaksanaan manajemen risiko di j. Menyusun dan menyampaikan Laporan
BCA. Ketentuan yang diatur dalam KDMR dan Profil Risiko paling sedikit secara triwulanan
KDMRT mencakup: dan Laporan Profil Risiko Terintegrasi setiap
a. Kerangka penerapan manajemen risiko untuk semester.
setiap jenis risiko. k. Melaksanakan kaji ulang secara berkala
b. Laporan penerapan manajemen risiko. untuk memastikan kecukupan kerangka,
c. Penerapan manajemen risiko secara metodologi, dan sistem informasi manajemen
konsolidasi. risiko.
d. Penerapan manajemen risiko terintegrasi. l. Melaksanakan wewenang dan tanggung
4. Pelaksanaan review atas kebijakan, prosedur, jawab sebagai satuan kerja manajemen
dan kerangka manajemen risiko dilakukan secara risiko terintegrasi sesuai dengan POJK No. 17/
berkala disesuaikan dengan kebutuhan BCA dan POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi
Keuangan.
• Kecukupan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan, dan pengendalian risiko, serta sistem 3. BCA telah membangun sistem informasi
informasi manajemen risiko. berbasis teknologi yaitu Aplikasi Integrated Risk
1. BCA telah memiliki prosedur yang memadai untuk Management Information System (IRMIS) yang
melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, digunakan untuk penyusunan:
dan pengendalian risiko serta sistem informasi • Laporan Profil Risiko BCA (LPR BCA).
manajemen risiko. Pemantauan eksposur risiko • Laporan Profil Risiko Terintegrasi (LPRT).
dilakukan secara berkesinambungan oleh SKMR. • Laporan Kecukupan Permodalan Terintegrasi
(LKPT).
2. SKMR telah dibentuk untuk meyakinkan BCA dan Pelaksanaan review atas sistem informasi
Perusahaan Anak secara terintegrasi melakukan manajemen risiko dilakukan secara berkala
mitigasi risiko dengan benar melalui identifikasi, disesuaikan dengan kebutuhan BCA dan peraturan
pengukuran, pemantauan, pengendalian dan perundang-undangan yang berlaku.
pelaporan sesuai kerangka kerja manajemen risiko
• Sistem pengendalian internal yang menyeluruh. Sebagai respon atas kondisi perubahan pasar dan
Implementasi sistem pengendalian internal untuk gejolak ekonomi, BCA melakukan analisis stress
mendukung penerapan manajemen risiko BCA testing ini secara berkala. Stress testing bermanfaat
selengkapnya disajikan pada halaman 463 bagian bagi BCA sebagai alat untuk memperkirakan
Sistem Pengendalian Internal pada Laporan Tahunan besarnya dampak risiko pada “stressful condition”
ini. sehingga BCA dapat membuat strategi yang sesuai
untuk memitigasi risiko tersebut sebagai bagian
Risiko-risiko yang Dihadapi dan Dikelola dari pelaksanaan “contingency plan”.
Sesuai POJK No. 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan • Dalam rangka pemantauan dan pengendalian
Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan risiko kredit yang terjadi di Perusahaan Anak,
dan SE OJK No. 14/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan BCA telah melakukan pemantauan risiko
Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan, kredit Perusahaan Anak secara rutin, sekaligus
maka BCA menjadi Entitas Utama dari Konglomerasi memastikan bahwa Perusahaan Anak telah
Keuangan BCA, yang secara terintegrasi mengelola 10 memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Kredit yang
(sepuluh) jenis risiko, sebagai berikut: baik dan efektif.
• BCA telah mengembangkan sistem pemantauan
1. Risiko Kredit kredit seperti Early Warning System (EWS) dan
• Organisasi perkreditan terus disempurnakan senantiasa melakukan perubahan ketentuan
dengan mengacu pada four eyes principle perkreditan sesuai dengan ketentuan terbaru dari
dimana keputusan kredit diambil berdasarkan regulator dan perkembangan bisnis perkreditan
pertimbangan dari dua sisi, yaitu sisi dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-
pengembangan bisnis dan sisi analisis risiko kredit. hatian dan risk appetite BCA.
• BCA telah memiliki Kebijakan Dasar Perkreditan • Di tahun 2021, pengelolaan risiko kredit masih
Bank (KDPB) yang senantiasa disempurnakan difokuskan pada pengembangan credit scoring
sejalan dengan perkembangan BCA, ketentuan system dengan menggunakan advanced analytic
regulator serta sesuai dengan prudential banking untuk mendukung pertumbuhan perkreditan
principles dan international best practices. yang berkelanjutan.
• Penyempurnaan prosedur dan sistem • BCA juga telah menyusun kebijakan restrukturisasi
manajemen risiko perkreditan dilakukan melalui kredit bagi debitur terdampak COVID-19 dengan
pengembangan “Loan Origination System” atas mengacu kepada POJK No. 11/POJK.03/2020
alur kerja proses pemberian kredit (dari awal tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai
sampai akhir) sehingga proses kredit yang efektif Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran
dan efisien dapat tercapai. Pengembangan Corona Virus Disease 2019, melalui mekanisme:
sistem pengukuran profil risiko debitur terus - Penetapan kualitas kredit dan kriteria debitur
dikembangkan agar dapat diterapkan secara yang dapat diberikan restrukturisasi.
menyeluruh, demikian juga dengan proses - Menyusun skema-skema restrukturisasi di
pembangunan database perkreditan terus masing- masing segmen kredit:
dilakukan dan disempurnakan. o Kredit produktif: pemberian grace
• Untuk menjaga kualitas kredit tetap terjaga period, perpanjangan tenor dan
dengan baik, maka pemantauan terhadap kualitas pengurangan suku bunga.
kredit terus dilakukan secara rutin, baik per o KPR: perpanjangan tenor, pemberian
kategori kredit (Korporasi, Komersial, Small and grace period dan pengurangan suku
Medium Enterprise (SME), Konsumen dan Kartu bunga.
Kredit), sektor industri maupun portofolio kredit o KKB: penundaan pembayaran angsuran
secara keseluruhan. Terhadap cabang-cabang dan opsi perpanjangan tenor.
yang memiliki kredit SME/KPR/kartu kredit dengan
rasio DPK30+ (tunggakan >30 hari) dan NPL yang 2. Risiko Pasar
tinggi, dilakukan close monitoring dan kontrol • Dalam mengelola risiko nilai tukar valuta asing,
wewenang agar cabang dapat fokus memperbaiki BCA memusatkan pengelolaan Posisi Devisa Neto
kualitas kreditnya. (PDN) pada Divisi Tresuri, yang menggabungkan
• BCA telah mengembangkan pengelolaan risiko
kredit dengan melakukan analisis stress testing
terhadap portofolio kredit serta melakukan
monitoring terhadap hasil stress testing tersebut.
Laporan PDN harian dari semua cabang. Secara • BCA telah menjalankan ketentuan terkait dengan
umum, setiap cabang harus menutup risiko nilai likuiditas sesuai ketentuan regulator yang
tukar valuta asingnya pada setiap akhir hari kerja, mewajibkan Bank untuk menjaga likuiditas Rupiah
walaupun ada batas toleransi PDN untuk setiap (Giro Wajib Minimum/GWM) baik secara harian
cabang tergantung besarnya aktivitas transaksi maupun secara rata-rata untuk masa laporan
valuta asing di cabang tersebut. BCA membuat tertentu, yang terdiri dari:
Laporan PDN harian yang menggabungkan PDN - GWM dan Giro RIM (Rasio Intermediasi
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian Makroprudensial) dalam bentuk giro Rupiah
maupun rekening administratif (off-balance sheet pada Bank Indonesia.
accounts). - PLM (Penyangga Likuiditas Makroprudensial)
• Untuk mengukur risiko nilai tukar valuta asing, berupa SBI, SDBI, dan SBN.
BCA menggunakan metode Value at Risk (VaR) - GWM valuta asing dalam bentuk giro valuta
dengan pendekatan Historical Simulation untuk asing pada Bank Indonesia.
kepentingan pelaporan internal, sedangkan untuk • Dalam rangka mengantisipasi dampak pandemi
perhitungan pelaporan Kewajiban Penyediaan COVID-19 terhadap risiko likuiditas, BCA telah
Modal Minimum, BCA menggunakan metode melakukan beberapa langkah di antaranya yaitu:
standar sesuai ketentuan regulator. - Meningkatkan monitoring perkembangan
• ALCO secara berkala memantau perkembangan secondary reserves dan rasio-rasio likuiditas
pasar dan menyesuaikan tingkat suku bunga untuk memastikan kecukupan likuiditas
simpanan dan kredit. dan Early Warning Indicators (EWI) sebagai
• BCA memantau pergerakan tingkat suku bunga leading indicator risiko likuditas.
acuan dan suku bunga yang ditawarkan bank - Melakukan simulasi stress testing risiko
pesaing untuk menentukan tingkat suku bunga likuiditas.
dana dan kredit. - Meningkatkan frekuensi Rapat ALCO yang
• Dalam rangka mengantisipasi dampak pandemi bertujuan untuk mengkaji ulang suku bunga
COVID-19 terhadap risiko pasar, BCA telah dana dan kredit.
melakukan beberapa langkah di antaranya yaitu
menganalisa dan mengkaji ulang kebijakan bobot 4. Risiko Operasional
risiko untuk mengantisipasi risiko pasar yang • Manajemen risiko operasional yang andal
tercermin dari peningkatan volatilitas nilai tukar dan efektif merupakan kunci utama dalam
USD terhadap IDR, serta melakukan stress test mempertahankan posisi BCA sebagai bank
untuk posisi Trading dan AFS. transaksi terkemuka di Indonesia. BCA menghadapi
risiko operasional yang disebabkan oleh kesalahan
3. Risiko Likuiditas manusia, ketidakcukupan proses internal,
• BCA sangat mementingkan penjagaan kecukupan kegagalan sistem, dan/atau kejadian eksternal.
likuiditas dalam memenuhi komitmennya kepada
para nasabah dan pihak lainnya, baik dalam rangka Untuk mengelola, memitigasi dan meminimalkan
pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan risiko operasional tersebut, BCA memiliki
nasabah, maupun untuk memenuhi kebutuhan Operational Risk Management Framework, dan
likuiditas operasional. Fungsi pengelolaan telah mengimplementasikan Operational Risk
kebutuhan likuiditas secara keseluruhan dilakukan Management Information System (ORMIS) yaitu
oleh ALCO dan secara operasional oleh Divisi aplikasi berbasis web yang terdiri dari beberapa
Tresuri. tool dan methodology, sebagai berikut:
• Pengukuran dan pengendalian risiko likuiditas - Risk Control Self Assessment (RCSA) ke
dilakukan dengan: seluruh Cabang/Kantor Wilayah dan ke Unit
- Pengawasan cadangan likuiditas dan rasio- Kerja/Divisi di Kantor Pusat yang dinilai
rasio likuiditas seperti Loan to Deposit Ratio memiliki risiko operasional yang cukup
(LDR), Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net signifikan. Salah satu tujuan implementasi
Stable Funding Ratio (NSFR). RCSA adalah untuk menanamkan risk culture
- Analisis maturity profile, proyeksi arus kas. (budaya mengelola risiko) dan meningkatkan
- Stress test secara berkala untuk melihat risk awareness (kesadaran akan risiko) yang
dampak terhadap likuditas BCA dalam merupakan syarat utama dalam pengelolaan
menghadapi kondisi ekstrim. BCA juga risiko.
memiliki contingency funding plan untuk - Loss Event Database (LED) sebagai database
menghadapi kondisi ekstrim tersebut. kasus/kerugian terkait risiko operasional
yang terjadi di seluruh Unit Kerja. Tujuan
utama diimplementasikannya LED adalah • BCA juga sudah mempunyai Secondary Operation
sebagai salah satu sarana pencatatan Center yang siap digunakan apabila terjadi
kerugian operasional yang akan digunakan gangguan/disaster pada gedung/lokasi kerja dari
dalam menghitung alokasi beban modal Unit Kerja kritikal BCA.
(capital charge), pemantauan secara • Dalam rangka mendukung program pemerintah
berkesinambungan terhadap kejadian- dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19
kejadian yang dapat menimbulkan kerugian dengan tetap memprioritaskan keamanan dan
operasional bagi BCA, dan untuk melakukan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi, tanpa
analisis kasus atau permasalahan yang mengabaikan unsur kesehatan nasabah maupun
dihadapi, sehingga dapat diambil tindakan pekerja, maka BCA melakukan hal-hal berikut :
perbaikan/pencegahan yang diperlukan - Meningkatkan experience nasabah dalam
untuk meminimalkan/memitigasi risiko bertransaksi secara digital, dengan inisiatif
kerugian operasional yang mungkin timbul berikut :
di kemudian hari. ➪ Cardless Banking
- Key Risk Indicator (KRI) yaitu aplikasi yang ➪ Digital Account Opening
digunakan untuk memberikan suatu indikator ➪ QR Payment
sebagai sarana untuk dapat memberikan early ➪ Omni Channel, yakni integrasi data
warning sign atas kemungkinan terjadinya individu antar electronic channel BCA
peningkatan risiko operasional di suatu - Mengembangkan infrastruktur untuk
Unit Kerja. KRI ini juga dikembangkan lebih mendukung Work From Home (WFH)
lanjut menjadi Predictive Risk Management bagi pekerja secara partial sesuai aturan
yang dapat membantu Unit Kerja dalam pemerintah tanpa mengabaikan support bagi
memonitor eksposur risiko. nasabah dalam bertransaksi.
• Sesuai ketentuan regulator terkait Kewajiban • Security awareness dilakukan secara rutin kepada
Penyediaan Modal Minimum, dalam perhitungan seluruh pekerja dan manajemen BCA dalam
rasio kecukupan modal bank (CAR), BCA telah bentuk e-learning, video, infografis, dan simulasi
mengalokasikan modal untuk pencadangan email phishing. Sebagai bentuk kepedulian
kerugian dari risiko operasional dengan BCA terhadap keamanan nasabah dan untuk
menggunakan metode Pendekatan Indikator memberikan layanan yang terbaik ke nasabah, BCA
Dasar (Basic Indicator Approach), di luar alokasi juga melakukan webinar mengenai cybersecurity
modal untuk pencadangan kerugian dari risiko kepada nasabah.
kredit dan risiko pasar. • Guna meminimalkan dampak risiko dari pandemi
• Dengan akan diberlakukannya perhitungan COVID-19 BCA juga melakukan hal berikut, di
ATMR untuk Risiko Operasional menggunakan antaranya:
pendekatan standar oleh regulator, BCA telah a. Sosialisasi kepada pekerja mengenai
melakukan gap analysis dan mempersiapkan hal- informasi terkait COVID-19, imbauan untuk
hal yang perlu dilakukan agar dapat memenuhi mengantisipasi penyebaran COVID-19, dan
persyaratan yang ditentukan oleh Regulator. tindakan preventif yang dapat dilakukan.
• Untuk memastikan BCA dapat melayani transaksi Selain itu, disediakan pula call center sebagai
perbankan 24 (dua puluh empat) jam sehari sarana bagi pekerja yang membutuhkan
tanpa gangguan, BCA menjalankan 2 (dua) data informasi terkait COVID-19.
center secara mirroring yang dirancang untuk b. Pengamanan lingkungan/area kerja untuk
memastikan kelangsungan usaha apabila terjadi pekerja dan nasabah:
kegagalan sistem pada salah satu di antara dua - Melakukan pengukuran suhu tubuh
lokasi data center tersebut. pada saat memasuki gedung BCA.
Selain 2 (dua) data center yang bekerja secara - Melakukan peningkatan sanitasi sarana
mirroring, BCA juga telah memiliki Disaster dan infrastruktur.
Recovery Center (DRC) di Surabaya. Saat ini DRC - Menyediakan hand sanitizer.
Surabaya terus dikembangkan sebagai bagian - Melakukan self assessment terhadap
dari Business Continuity Management Bank dan pekerja/tamu (kecuali nasabah) yang
dirancang untuk dapat beroperasi sebagai Crisis akan masuk ke area kerja BCA.
and Command Center apabila terjadi gangguan - Melakukan assessment bagi pekerja
atau bencana alam di wilayah Jakarta yang yang melakukan perjalanan keluar kota.
menyebabkan data center di Jakarta tidak dapat - Menetapkan social distancing di dalam
beroperasi. area kantor dan lift.
- Melarang aktivitas cross building.
Tinjauan/Hasil Review atas Pelaksanaan Sistem BCA dan Perusahaan Anak telah menetapkan Integrated
Manajemen Risiko Risk Management Framework yang terdiri dari strategi,
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self-asessment), pada organisasi, kebijakan dan prosedur serta infrastruktur
tahun 2020 peringkat profil risiko BCA secara individu manajemen risiko untuk meyakinkan bahwa seluruh risiko
maupun secara terintegrasi dengan Perusahaan Anak adalah yang dihadapi BCA dapat diidentifikasi, diukur, dipantau,
“low to moderate”. dikendalikan dan dilaporkan dengan benar.
Peringkat profil risiko tersebut merupakan hasil penilaian dari Kebijakan manajemen risiko BCA dan Perusahaan Anak
peringkat risiko inheren “low to moderate” dan peringkat senantiasa diperbarui sesuai dengan peraturan/ketentuan
kualitas penerapan manajemen risiko “satisfactory”. regulator, arah perkembangan penerapan Basel II dan III
Peringkat tingkat risiko dari 10 (sepuluh) jenis risiko yang Accord, prudential banking principles dan international
dinilai adalah sebagai berikut: best practices. KK BCA akan terus memperhatikan situasi
• Risiko yang memiliki peringkat tingkat risiko “low” dan kondisi perekonomian serta perkembangan perbankan
adalah Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum dan dalam menjalankan bisnisnya.
Risiko Transaksi Intra-Grup.
• Risiko yang memiliki peringkat tingkat risiko “low to Pernyataan atas Kecukupan dan Efektivitas Sistem
moderate” adalah Risiko Kredit, Risiko Operasional, Manajamen Risiko
Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan dan Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Pemantau Risiko
Risiko Asuransi. berperan aktif dalam melakukan pengawasan serta evaluasi
terhadap penerapan sistem manajemen risiko yang telah
Peringkat profil risiko BCA secara Terintegrasi yang “low to dilakukan oleh Direksi. Direksi senantiasa melakukan
moderate” ini dapat tercapai karena BCA dan Perusahaan evaluasi atas efektivitas sistem manajemen risiko di BCA
Anak (Konglomerasi Keuangan BCA/KK BCA) telah melalui peninjauan secara berkala atas kebijakan dan
menerapkan proses manajemen risiko secara cukup efektif prosedur manajemen risiko yang berlaku, kecukupan sistem
dan efisien pada seluruh aktivitasnya. informasi manajemen risiko, serta laporan eksposur risiko dan
• Trend risiko inheren terintegrasi untuk periode penilaian profil risiko BCA. Berdasarkan hasil evaluasi yang
mendatang adalah stabil karena diperkirakan tidak disampaikan oleh manajemen, Dewan Komisaris menilai
akan terjadi perubahan risiko inheren yang signifikan. bahwa sistem manajemen risiko di BCA telah memadai dan
KK BCA perlu memperhatikan dan mencermati dampak berjalan efektif.
pandemi COVID-19 yang memberikan tekanan terhadap
kondisi makro ekonomi karena dapat menimbulkan
dampak bagi kegiatan usaha KK BCA, namun risiko
pada seluruh kegiatan usaha KK BCA diperkirakan
akan tetap mampu dikelola berdasarkan prinsip kehati-
hatian.
• Kualitas penerapan manajemen risiko terintegrasi untuk
periode mendatang akan tetap kuat. Hal ini disebabkan
karena KK BCA secara terus menerus melakukan
penyesuaian pengelolaan manajemen risiko di semua
aktivitasnya sehingga KK BCA dapat mengidentifikasi,
mengukur, memantau, mengendalikan dan melaporkan
setiap risiko yang ada.
Sepanjang tahun 2020, kesesuaian penerapan sistem pengendalian internal dengan COSO Internal Control Integrated
Framework dijelaskan sebagai berikut:
Komponen Pengendalian Internal BCA yang sejalan dengan
No Penerapan di BCA
COSO Internal Control Integrated Framework
1. Pengawasan oleh Manajemen dan Budaya Pengendalian Direksi menciptakan struktur pengendalian internal,
Yaitu pengawasan yang dilakukan Direksi dalam menciptakan antara lain melalui penerbitan Pedoman Standar Sistem
dan memelihara sistem pengendalian internal yang efektif Pengendalian Internal BCA, kebijakan dan prosedur
serta memastikan bahwa sistem tersebut berjalan secara operasional.
aman dan andal sesuai dengan tujuan BCA, serta pengawasan
oleh Dewan Komisaris terhadap pelaksanaan pengendalian Dewan Komisaris melakukan penilaian atas kecukupan
internal secara umum, termasuk kebijakan yang ditetapkan pengendalian internal melalui komite di bawah koordinasi
Direksi. Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab Dewan Komisaris, antara lain Komite Audit dan Komite
dalam menciptakan suatu budaya pengendalian. Tata Kelola Terintegrasi.
2. Identifikasi dan Penilaian Risiko Proses identifikasi dan penilaian risiko, antara lain melalui
Yaitu serangkaian tindakan yang dilaksanakan oleh Direksi pembentukan SKMR yang bertujuan untuk meyakinkan
dalam rangka identifikasi, analisis, dan menilai risiko yang BCA dan Perusahaan Anak secara terintegrasi melakukan
dihadapi BCA dalam rangka pencapaian target yang ditetapkan. mitigasi risiko dengan benar melalui identifikasi,
pengukuran, pemantauan, pengendalian dan pelaporan
risiko sesuai kerangka kerja manajemen risiko, serta mampu
menghadapi situasi darurat yang mengancam kelangsungan
usaha BCA, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 078/
SK/DIR/2018 tanggal 28 Mei 2018.
3. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi Dalam melakukan review kegiatan pengendalian, Direksi
Yaitu mencakup kegiatan pengendalian yang direncanakan antara lain melakukan review atas kecukupan cakupan
dan diterapkan guna mengendalikan risiko yang telah audit internal dan menyetujui rencana audit tahunan
diidentifikasi, serta penetapan kebijakan dan prosedur untuk memastikan terselenggaranya fungsi audit internal
pengendalian termasuk memastikan bahwa kebijakan dan dalam setiap tingkatan manajemen dalam rangka menilai
prosedur tersebut secara konsisten dipatuhi. kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal.
4. Sistem Akuntansi, Informasi dan Komunikasi Penerapan sistem akuntansi, informasi dan komunikasi,
Yaitu sistem akuntansi, informasi dan komunikasi yang didukung antara lain melalui tersedianya sistem informasi
dapat mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul dan yang dapat menghasilkan laporan mengenai kegiatan
digunakan sebagai sarana tukar menukar informasi dalam usaha, kondisi keuangan, penerapan manajemen risiko,
rangka pelaksanaan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan pemenuhan ketentuan yang mendukung pelaksanaan
masing-masing. tugas Direksi dan Dewan Komisaris.
5. Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan/ Kegiatan pemantauan yang dilakukan oleh Direksi, antara
Kelemahan lain melalui laporan pemantauan tindak lanjut hasil audit
Yaitu kegiatan pemantauan secara terus menerus terhadap yang disampaikan oleh DAI setiap triwulan.
efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian internal, Direksi memantau serta memastikan temuan dan
serta proses pelaporan atas kelemahan dalam pengendalian rekomendasi dari DAI, Auditor Eksternal, hasil pengawasan
internal dan langkah-langkah perbaikan yang dilakukan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan hasil pengawasan otoritas
lain telah ditindaklanjuti oleh unit kerja terkait.
Perubahan target penyelesaian tindak lanjut hasil audit
harus dimintakan persetujuan Presiden Direktur dan Dewan
Komisaris serta dilaporkan kepada Komite Audit.
5) BCA telah memastikan seluruh kebijakan dan 2) BCA telah membentuk SKK yang bersifat
standar akuntansi diperbaharui secara berkala independen terhadap risk taking unit dan
sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang bertanggung jawab untuk memantau kepatuhan
berlaku. BCA dan Perusahaan Anak secara terintegrasi.
3) BCA telah:
b. Pengendalian Operasional - Melakukan Pemantauan Kepatuhan
Untuk dapat mendukung pengendalian risiko Pelaporan kepada BI/OJK/regulator lainnya.
operasional secara menyeluruh, BCA telah menerapkan - Melakukan Laporan Kepatuhan BCA
hal-hal berikut: termasuk Laporan Penerapan Program APU
a) Membentuk struktur organisasi BCA sebagai dan PPT kepada OJK setiap 6 (enam) bulan.
berikut: - Menyampaikan Laporan Pemantauan
- Pemisahan fungsi sehingga tidak Kepatuhan terhadap Ketentuan Kehati-
menimbulkan conflict of interest. hatian BCA termasuk Laporan Pelaksanaan
- Supervisor berfungsi mengawasi jalannya Program APU dan PPT, kepada Dewan
kontrol internal di Kantor Cabang dan Kantor Komisaris, Presiden Direktur dan Wakil
Pusat setiap hari. Presiden Direktur setiap 3 (tiga) bulan.
- Pengawasan Internal Cabang (PIC) berfungsi 4) Strategi Manajemen Risiko Kepatuhan adalah
meyakini pelaksanaan kontrol internal di mempunyai kebijakan untuk senantiasa mematuhi
Kantor Cabang. ketentuan yang berlaku yaitu secara proaktif
- Pengawasan Internal Kantor Wilayah (PIKW) melakukan pencegahan (ex-ante) dalam rangka
berfungsi meyakini pelaksanaan kontrol meminimalkan terjadinya pelanggaran dan
internal di Kantor Wilayah. melakukan tindakan kuratif (ex-post) dalam
- Pengawasan Internal Kantor Pusat (PIKP) rangka perbaikan.
yang berfungsi meyakini pelaksanaan kontrol
internal di unit kerja tertentu di Kantor Pusat. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal
- DAI yang independen terhadap risk taking Direksi bertanggung jawab untuk memastikan penerapan
unit untuk memeriksa dan menilai kecukupan sistem pengendalian internal yang baik untuk mencapai
dan efektivitas proses manajemen risiko, tujuan BCA. Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit
pengendalian internal, dan tata kelola juga bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan atas
perusahaan baik terhadap BCA maupun penyelenggaraan sistem pengendalian internal di BCA.
anggota Konglomerasi Keuangan BCA.
- SKMR dan SKK yang independen terhadap Untuk mengevaluasi kecukupan dan efektivitas sistem
risk taking unit. pengendalian internal BCA tersebut, sepanjang tahun
- Biro Anti Fraud untuk meningkatkan 2020 telah dilakukan kegiatan pemantauan dan koreksi
efektivitas penerapan strategi anti fraud atas penyimpangan antara lain:
seluruh kegiatan perusahaan. 1. BCA melakukan evaluasi dan pemantauan secara terus
b) Setiap transaksi operasional perbankan yang menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan
dilakukan di BCA telah mempunyai prosedur pengendalian internal, termasuk jika terjadi perubahan
kerja yang dituangkan dalam manual kerja, kondisi internal dan eksternal yang dapat memengaruhi
untuk memastikan bahwa risiko operasional BCA dalam mencapai sasarannya.
yang mungkin ada pada aktivitas tersebut telah 2. Pemantauan diprioritaskan terhadap risiko utama BCA
dimitigasi dengan baik. dan berfungsi sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari,
c) Memiliki kebijakan rotasi pekerja. termasuk evaluasi secara berkala untuk mendeteksi dan
d) Penetapan limit dan wewenang petugas dalam mencegah munculnya risiko baru, baik oleh unit kerja
melakukan suatu transaksi. operasional, unit kerja pemantau risiko, maupun oleh
e) Memiliki Kebijakan Pengamanan Informasi, antara DAI.
lain: Penggunaan User ID dan password, physical 3. DAI melakukan evaluasi atas kecukupan dan efektivitas
security, dan lain-lain. sistem pengendalian internal secara independen
melalui pelaksanaan kegiatan audit. Hasil evaluasi dan
c) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tindak lanjutnya dilaporkan kepada Dewan Komisaris,
yang berlaku Komite Audit dan Direksi.
1) BCA memiliki komitmen untuk mematuhi
peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku dan mengambil langkah-langkah untuk
memperbaiki kelemahan risiko ini, apabila terjadi.
PENERAPAN STRATEGI ANTI FRAUD Dalam menyusun dan menerapkan Strategi Anti Fraud
yang efektif, BCA telah memperhatikan hal-hal sebagai
1. Pengantar berikut:
Sesuai dengan POJK No. 39/POJK.03/2019 tanggal 1) kondisi lingkungan internal dan eksternal;
19 Desember 2019 perihal Penerapan Strategi Anti 2) kompleksitas kegiatan usaha;
Fraud bagi Bank Umum, BCA telah memiliki Pedoman 3) potensi, jenis, dan risiko fraud; dan
Penerapan Strategi Anti Fraud yang disahkan dalam 4) kecukupan sumber daya yang dibutuhkan.
Surat Edaran No.064/SE/POL/2015 tanggal 7 April
2015. Pedoman tersebut merupakan wujud komitmen Dalam mendukung pelaksanaan Strategi Anti Fraud,
manajemen BCA dalam mencegah terjadinya fraud BCA juga telah membentuk Biro Anti Fraud yang
dengan menerapkan suatu sistem pengendalian fraud bertugas untuk melaksanakan fungsi penerapan
yang dijalankan secara efektif dan berkesinambungan. Strategi Anti Fraud di BCA. Biro Anti Fraud bertanggung
Sistem pengendalian fraud ini mengarahkan BCA jawab secara langsung kepada Direktur Utama dan
dalam menentukan langkah-langkah untuk mencegah, memiliki hubungan komunikasi dan pelaporan secara
mendeteksi, investigasi, dan memantau atas kejadian langsung kepada Dewan Komisaris.
fraud.
2. Tujuan
Sesuai dengan POJK tersebut, BCA mendefinisikan Tujuan diterapkannya kebijakan anti fraud di BCA
fraud sebagai semua tindakan penyimpangan atau adalah:
pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, • Menumbuhkan budaya anti fraud pada seluruh
menipu, atau memanipulasi BCA, nasabah, atau jajaran organisasi BCA.
pihak lain, yang terjadi di lingkungan BCA dan/atau • Meningkatkan awareness dan kepedulian
menggunakan sarana BCA sehingga mengakibatkan terhadap risiko fraud di operasional BCA.
BCA, nasabah, atau pihak lain menderita kerugian, dan/ • Sebagai reminder untuk para pelaksana
atau pelaku fraud memperoleh keuntungan keuangan operasional BCA agar senantiasa mematuhi
baik secara langsung maupun tidak langsung. Jenis prosedur dan ketentuan yang berlaku.
perbuatan yang tergolong fraud adalah:
1) Kecurangan.
2) Penipuan.
3) Penggelapan aset.
4) Pembocoran informasi.
5) Tindak Pidana Perbankan (tipibank).
4 Pilar Strategi
Anti Fraud
Strategi Anti Fraud yang dalam penerapannya berupa 3. Penerapan dan Internalisasi
sistem pengendalian fraud, memiliki 4 (empat) pilar
sebagai berikut: Deklarasi Anti Fraud
1) Pencegahan Sejalan dengan komitmen BCA dalam penerapan
Memuat perangkat-perangkat dalam rangka Strategi Anti Fraud, BCA menyusun Deklarasi Anti Fraud
mengurangi potensi risiko terjadinya fraud, yang BCA (Surat Keputusan Direksi No. 139/SK/DIR/2020)
paling kurang mencakup anti fraud awareness, sebagai berikut:
identifikasi kerawanan, dan know your employee.
2) Deteksi Dalam rangka memperkuat sistem pengendalian
Memuat perangkat-perangkat dalam rangka internal, penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
mengidentifikasi dan menemukan kejadian fraud Baik, dan sebagai pelaksanaan lebih lanjut POJK No.
dalam kegiatan usaha BCA, yang mencakup paling 39/POJK.03/2019 tanggal 19 Desember 2019 tentang
kurang kebijakan dan mekanisme whistleblowing, Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum, maka
surprise audit, dan surveillance system. dengan ini BCA menyatakan berkomitmen untuk:
3) Investigasi, Pelaporan dan Sanksi 1. menjalankan bisnis secara adil, jujur, dan terbuka
Memuat langkah untuk penyelidikan atau atau transparan;
investigasi, sistem pelaporan, dan pengenaan 2. menghindari berbisnis dengan pihak ketiga yang
sanksi terhadap kejadian fraud yang paling sedikit tidak berkomitmen sesuai dengan kebijakan
mencakup investigasi, pelaporan, dan pengenaan perusahaan; dan/atau
sanksi 3. memberikan konsekuensi pelanggaran terhadap
4) Pemantauan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut kebijakan dan komitmen.
Memuat langkah untuk melakukan pemantauan
dan evaluasi serta menindaklanjuti fraud yang Mari seluruh jajaran organisasi BCA, nasabah, dan mitra
paling sedikit mencakup pemantauan, evaluasi kerja bersama-sama membangun budaya anti fraud dan
dan tindak lanjut. mewujudkan BCA yang bersih dan aman dari tindakan
fraud.
3) Memberikan indikasi awal yang dapat dipertanggungjawabkan atas tindakan fraud atau pelanggaran yang
dilaporkan disertai dengan data pendukung (jika ada), yang meliputi 4W1H sebagai berikut:
• Tindakan/perbuatan yang dilaporkan (What);
• Pihak yang terlibat (Who);
• Waktu kejadian (When);
• Tempat/Lokasi kejadian (Where);
• Bagaimana kejadiannya (How).
5. Pengungkapan Pengaduan Melalui Whistleblowing System dan Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud) Pada
Tahun 2020
Yang dimaksud penyimpangan (internal fraud) adalah fraud yang dilakukan oleh pengurus, pengawas, pegawai
tetap, pegawai tidak tetap (honorer) dan/atau tenaga kerja alih daya (outsourcing). Nominal penyimpangan yang
diungkapkan adalah penyimpangan bernilai lebih dari Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Tabel Data Pelanggaran Fraud yang Dilakukan oleh Manajemen, Pegawai Tetap dan Tidak Tetap
Anggota Direksi dan Pegawai Tidak Tetap dan
Pegawai Tetap
Penyimpangan selama 1 tahun anggota Dewan Komisaris Tenaga Kerja Alih Daya
2019 2020 2019 2020 2019 2020
Total Fraud - - 7 9 - -
Telah diselesaikan - - 7 9 - -
Dalam proses penyelesaian - - - - - -
di internal BCA
Belum diupayakan penyelesaian - - - - - -
Telah ditindaklanjuti melalui - - - - - -
proses hukum
Apabila berdasarkan hasil investigasi terbukti terlapor melakukan fraud atau pelanggaran, maka pejabat pemutus
akan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
KEBIJAKAN ANTI KORUPSI Selain itu, BCA tidak pernah melakukan pemberian dana/
kontribusi politik atau donasi sukarela yang mengarahkan
Sebagai komitmen untuk meningkatkan praktik dan budaya pada tindak korupsi atau penyuapan selama tahun 2020.
anti korupsi dalam lingkungan BCA, BCA telah menetapkan Ketentuan mengenai pemberian dana/sumbangan terkait
beberapa kebijakan yang terkait dengan pencegahan aktivitas politik atau sosial telah diatur dalam Pedoman Tata
korupsi, antara lain. Kelola Perusahaan bagian Kode Etik Perusahaan sebagai
1. Kode Etik BCA yang berhubungan dengan Anti Korupsi berikut:
(informasi lengkap dapat dilihat pada Bagian Kode Etik • Setiap partisipasi insan BCA dalam aktivitas sosial dan/
halaman 492-493 Laporan Tahunan ini) atau politik adalah atas nama pribadi dan tidak dapat
2. Pedoman Penerapan Strategi Anti Fraud (informasi mewakili BCA. Setiap pernyataan, sikap dan tindakan
lengkap dapat dilihat pada Bagian Penerapan Strategi yang dapat mencerminkan posisi BCA, harus melalui
Anti Fraud halaman 466-468 Laporan Tahunan ini) persetujuan Direksi.
3. Kebijakan Anti Gratifikasi (informasi lengkap dapat • Pengeluaran dalam bentuk sumbangan atas nama BCA,
dilihat pada bagian Kebijakan Anti Gratifikasi halaman untuk aktivitas sosial dan/atau politik, harus melalui
471 Laporan Tahunan ini) persetujuan Direksi.
4. Kebijakan Benturan Kepentingan (informasi lengkap
dapat dilihat pada bagianTransaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan halaman 473-475 Laporan Tahunan ini)
INFORMASI TRANSAKSI AFILIASI DAN
Kebijakan-kebijakan tersebut bertujuan untuk memberikan BENTURAN KEPENTINGAN
pedoman diantaranya terkait dengan pencegahan korupsi
dalam lingkungan BCA dan dapat dilihat pada situs web BCA Kebijakan Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
bagian Tata Kelola (https://www.bca.co.id/id/Tentang-BCA/ BCA telah memiliki kebijakan tentang transaksi afiliasi
Tata-Kelola-Perusahaan/Tata-kelola). dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan
sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi
Implementasi Praktik Anti-Korupsi No. 214/SK/DIR/2019 tanggal 27 Desember 2019 perihal
BCA senantiasa berupaya untuk meningkatkan budaya anti- Transaksi Afiliasi dan Transaksi yang Mengandung Benturan
korupsi dalam lingkungan Perseroan, antara lain melalui Kepentingan dan Surat Edaran No. 319/SE/ POL/2019
praktik-praktik sebagai berikut: tanggal 27 Desember 2019 perihal Petunjuk Pelaksanaan
1. Annual Disclosure Transaksi Afiliasi dan Transaksi yang Mengandung Benturan
Sebagai bentuk upaya pencegahan korupsi, seluruh Kepentingan berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam dan
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan LK No. Kep-412/BL/2009.
seluruh pekerja BCA wajib membuat pernyataan
tahunan yang memuat semua keadaan atau situasi Kebijakan Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
yang memungkinkan timbulnya benturan kepentingan. tersebut mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
Informasi lengkap mengenai Annual Disclosure dapat 1. Pengertian transaksi afiliasi dan benturan kepentingan.
dilihat pada Bagian Internalisasi halaman 311-313 2. Pihak terafiliasi.
Laporan Tahunan ini. 3. Kategori transaksi afiliasi.
2. Internalisasi nilai-nilai Anti-Korupsi 4. Mekanisme review dan persetujuan atas rencana
Implementasi untuk internalisasi nilai-nilai anti korupsi transaksi afiliasi.
dilakukan melalui sharing session, sosialisasi, artikel 5. Alur mekanisme dan jangka waktu pelaporan dan/atau
pada portal internal, TV plasma, majalah info BCA dan keterbukaan informasi.
media komunikasi internal lainnya.
3. Pelaporan terkait Tindak Korupsi BCA senantiasa memastikan kesesuaian kebijakan internal
Untuk mendukung implementasi kebijakan anti- dengan perkembangan regulasi yang berlaku. Mengingat
korupsi, BCA telah memiliki saluran Whistleblowing telah diterbitkannya POJK No. 42/POJK.04/2020 tanggal 2
System sebagai sarana pelaporan bagi internal BCA Juli 2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan
maupun pihak eksternal. Selama tahun 2020, tidak Kepentingan, maka saat ini BCA tengah melakukan analisa
terdapat laporan terkait pelanggaran korupsi yang untuk dilakukan penyempurnaan kebijakan internal terkait
diterima melalui saluran Whistleblowing System. Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.
Informasi lengkap mengenai Kebijakan Penanganan
Pengaduan melalui Whistleblowing System dapat
dilihat pada Bagian Whistleblowing System halaman
468-470 Laporan Tahunan ini.
Mekanisme Review dan Persetujuan Atas Transaksi afiliasi dan benturan kepentingan pada BCA, pembuatan
Afiliasi dan Benturan Kepentingan sistem laporan transaksi afiliasi dan sosialisasi transaksi
Pada praktiknya, setiap unit kerja yang akan melakukan afiliasi sesuai dengan POJK No. 42/POJK.04/2020 tentang
transaksi dengan pihak terafiliasi wajib menginformasikanya Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.
secara tertulis kepada Divisi Sekretariat dan Komunikasi
Perusahaan disertai dengan data yang dibutuhkan. Divisi Untuk memastikan transaksi dilakukan untuk kepentingan
Sekretariat dan Komunikasi Perusahan melakukan koordinasi terbaik perusahaan dan mencegah terjadinya potensi
dengan unit kerja terkait untuk melakukan analisis dalam benturan kepentingan BCA yang mungkin terjadi atas
menentukan kategori transaksi. Sebagai upaya dalam rencana transaksi afiliasi, khususnya material Related Party
meningkatkan kualitas keterbukaan informasi transaksi Transaction yang disampaikan manajemen, maka Komite
afiliasi dan benturan kepentingan, pada tahun 2020 telah Audit diberi wewenang untuk menelaah dan memberikan
diadakan review atas mekanisme dan alur pelaporan transaksi saran kepada Dewan Komisaris atas transaksi tersebut.
Alur pelaporan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan di BCA adalah sebagai berikut :
Selesai
Keterangan:
DCS : Divisi Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan
GHK : Grup Hukum
SKK : Satuan Kerja Kepatuhan
1. Transaksi Afiliasi
Pihak Terafiliasi
Yang dimaksud dengan pihak terafiliasi BCA adalah:
1. Pekerja, Direktur, Komisaris BCA.
2. Pemegang Saham Utama BCA, yaitu orang atau perusahaan, baik yang secara langsung maupun tidak langsung
memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara,
yang dikeluarkan oleh BCA atau jumlah yang lebih kecil dari itu sebagaimana ditetapkan oleh OJK.
3. Perusahaan Terkendali dari BCA, yaitu perusahaan Rincian pengungkapan pihak-pihak terafiliasi BCA,
yang dikendalikan oleh BCA, baik secara langsung sifat hubungan dan sifat dari transaksi yang dilakukan,
maupun tidak langsung. serta rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan
4. Perusahaan yang memiliki satu atau lebih Direktur pihak berelasi sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2015) dapat
atau Komisaris yang menjabat/merangkap jabatan dilihat pada Laporan Keuangan Konsolidasi yang telah
sebagai Direktur atau Komisaris BCA. diaudit pada Catatan No. 49 yang merupakan bagian
5. Perusahaan yang dikendalikan oleh Pemegang dari Laporan Tahunan ini.
Saham Utama BCA.
6. Seseorang yang memiliki hubungan keluarga Realisasi Transaksi Afiliasi Tahun 2020
karena perkawinan maupun keturunan sampai Sepanjang tahun 2020 terdapat 9 (sembilan) transaksi
dengan derajat kedua, baik secara horizontal afiliasi yang telah dilaksanakan oleh BCA. Rincian
maupun vertikal dengan anggota Direksi uraian transaksi afiliasi tersebut antara lain:
BCA, anggota Dewan Komisaris BCA, dan/atau
Pemegang Saham Utama BCA.
Sifat Hubungan Afiliasi
Transaksi pada tabel di atas merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 1 POJK No. 42/
POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi Dan Transaksi Benturan Kepentingan.
Kewajaran Transaksi
Prinsip yang harus diperhatikan pada saat melakukan transaksi dengan pihak terafiliasi adalah sebagai berikut:
1. Harus memperhatikan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas
(accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness).
2. Harus memastikan kelayakan, kewajaran nilai, BCA mewajibkan seluruh pekerja eselon 5 ke atas
dan persyaratan dari transaksi yang bersangkutan menandatangani Annual Disclosure (informasi lengkap
(arm’s length transaction). dapat dilihat pada bagian Internalisasi halaman 311-
313 Laporan Tahunan ini).
Transaksi afiliasi yang telah dilaksanakan oleh BCA
selama tahun 2020 merupakan transaksi yang wajar Dalam kaitannya dengan Tata Kelola Terintegrasi, Direksi
(fair and at arm’s length transaction). BCA juga memastikan bahwa penerapan manajemen
risiko transaksi intra-grup dalam Konglomerasi
Kesesuaian Transaksi Afiliasi dengan Prosedur Keuangan bebas dari benturan kepentingan antar-
yang Berlaku individual Lembaga Jasa Keuangan.
Transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak terafiliasi
dilakukan dalam rangka kegiatan normal usaha untuk Kebijakan Benturan Kepentingan bagi Dewan
kepentingan bisnis BCA. Seluruh transaksi afiliasi yang Komisaris dan Direksi
terjadi di tahun 2020 telah melalui prosedur yang sesuai Ketentuan terkait benturan kepentingan bagi Dewan
dengan kebijakan terkait transaksi afiliasi yang telah Komisaris dan Direksi diatur dalam Pedoman Tata Kelola
ditetapkan BCA. Perusahaan, antara lain mengatur hal-hal berikut:
• Anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota
2. Transaksi yang Mengandung Benturan Direksi yang memiliki benturan kepentingan
Kepentingan dilarang mengambil keputusan dan/atau tindakan
dan/atau terlibat dalam proses pelaksanaan
Kebijakan Terkait Benturan Kepentingan transaksi yang dapat merugikan BCA atau
Sesuai dengan kode etik BCA, bahwa proses mengurangi keuntungan BCA dan wajib
pengambilan keputusan tidak dipengaruhi pihak lain mengungkapkan kondisi benturan kepentingan
dan benturan kepentingan apapun. Hasil pengambilan dimaksud dalam tiap keputusan.
keputusan dan benturan kepentingan yang ada, selalu • Anggota Direksi tidak berwenang mewakili
dicatat dan didokumentasikan sebagai bukti. BCA dalam hal atau transaksi dimana anggota
Direksi yang bersangkutan memiliki benturan
Kebijakan BCA terkait benturan kepentingan telah kepentingan dengan BCA.
mengatur bahwa seluruh jajaran BCA harus mengetahui Sepanjang tahun 2020, anggota Dewan Komisaris
dan menyadari kegiatan-kegiatan yang memungkinkan dan anggota Direksi BCA tidak memiliki benturan
timbulnya atau terjadinya benturan kepentingan serta kepentingan serta telah melakukan pengelolaan atas
wajib menghindarinya. Sebagai salah satu bentuk potensi terjadinya benturan kepentingan sebagaimana
pengelolaan terhadap potensi benturan kepentingan, yang telah diatur pada ketentuan berlaku.
Jika penilai independen menyatakan transaksi tersebut tidak wajar maka transaksi itu termasuk ke dalam transaksi yang
mengandung benturan kepentingan sehingga perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari para Pemegang
Saham Independen BCA melalui RUPS Independen.
PERMASALAHAN HUKUM
Permasalahan hukum, meliputi perkara pidana maupun perkara perdata, yang dihadapi oleh BCA selama tahun 2020, 2019
dan 2018 diuraikan sebagai berikut.
Perkara pidana di Pengadilan atas laporan BCA terhadap nasabah, pekerja, atau pihak ketiga lainnya meliputi perkara
tentang dugaan tindak pidana transfer dana, pencurian, penggelapan, penipuan, pemalsuan surat, memindahkan/
mentransfer informasi dan/atau dokumen elektronik kepada sistem elektronik orang lain secara tanpa hak, namun tidak
ada perkara dengan nilai kerugian materiil diatas Rp1 miliar.
Sedangkan perkara pidana di Pengadilan atas laporan nasabah, pekerja, atau pihak ketiga lainnya terhadap BCA tidak
ada/nihil.
Perkara Perdata yang dihadapi oleh BCA antara lain terjadi karena:
1) Gugatan terkait rekening oleh ahli waris nasabah.
2) Gugatan/perlawanan nasabah terkait sita/blokir rekening yang dilakukan oleh BCA atas permintaan Pengadilan,
Kantor Pajak dan atau pihak ketiga lainnya.
3) Gugatan nasabah/pihak ketiga lainnya terkait transaksi pembayaran, transfer, saldo, dan/atau pencairan warkat.
4) Gugatan terkait penggunaan dan pembayaran tagihan kartu kredit.
5) Gugatan pihak ketiga terkait sengketa tanah/bangunan kantor milik BCA.
6) Gugatan terkait rekening badan hukum sehubungan dengan sengketa pengurus badan hukum dan/atau
perhimpunan.
7) Gugatan/perlawanan BCA terkait penyelesaian kredit macet dan penyelamatan agunan.
8) Gugatan/bantahan debitur (suami/istri), pemilik agunan dan atau pihak lain terkait sita eksekusi, lelang dan atau
pengosongan terhadap agunan.
9) Gugatan/bantahan debitur (suami/istri) dan atau pihak ketiga terkait kredit dan atau agunan.
10) Gugatan BCA atau pekerjanya terkait Hubungan Industrial.
Perkara Perdata BCA yang masih berjalan di tahun 2020 dengan nominal tuntutan di atas Rp10 miliar, namun nilai materil
perkaranya tidak ada atau tidak berpengaruh terhadap kelangsungan usaha BCA, antara lain sebagai berikut :
No. Nomor Perkara Posisi BCA Pokok Gugatan Status Perkara Risiko Bagi BCA
1. 431/PDT.G/2017/ Tergugat II Gugatan pihak ketiga Dalam proses kasasi Potensi pembayaran
PN.BDG. terhadap agunan dengan (di Pengadilan Negeri ganti rugi secara
alasan agunan merupakan dan Pengadilan Tinggi tanggung renteng
harta waris yang belum dibagi BCA menang)
Sepanjang tahun 2020, BCA tidak menghadapi risiko yang signifikan terhadap permasalahan hukum yang ada karena
berdasarkan hasil penilaian sendiri (self-assessment), tingkat risiko hukum BCA berada di posisi “low”.
PERKARA PENTING
1. Perkara Penting yang dihadapi oleh BCA, Anggota Direksi, dan Anggota Dewan Komisaris
Sepanjang tahun 2020, BCA dan seluruh anggota Direksi maupun anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat tidak
pernah terlibat atau tersangkut dalam perkara penting apapun, baik perkara pidana dan/atau perkara perdata.
3. Perkara Penting yang Dihadapi oleh Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Anak
Sepanjang tahun 2020, seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Anak tidak pernah terlibat
dalam perkara penting apapun, baik pidana maupun perdata.
Sepanjang tahun 2020, tidak terdapat sanksi administratif yang memengaruhi kelangsungan usaha BCA maupun sanksi
administratif yang dikenakan kepada anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris dari otoritas terkait.
BCA senantiasa membina komunikasi yang baik dengan regulator, pemegang saham, nasabah, pekerja BCA, mitra kerja,
maupun masyarakat luas sebagai bentuk implementasi dari prinsip transparansi dan pertanggungjawaban kepada pemangku
kepentingan. Hubungan baik BCA dengan pemangku kepentingan diatur dalam Kebijakan Komunikasi.
Kebijakan Komunikasi BCA diatur dalam Bab Fungsi Komunikasi dan Informasi serta Bab Keterbukaan Informasi dalam
Pedoman Tata Kelola BCA. Sebagai bentuk komunikasi, BCA menyediakan akses informasi dan data perusahaan kepada publik,
antara lain melalui sarana komunikasi yang dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
Media, Kelompok
Kepentingan dan Pekerja dan
Masyarakat Serikat Pekerja
Umum
Mitra Bisnis/
Komunitas Pemasok/
Masyarakat Vendor
Regulator
BCA bekerja sama dan berinteraksi dengan para pemangku Dalam menjalin interaksi dengan pemangku kepentingan,
kepentingan melalui proses formal dan sesuai dengan BCA telah menyediakan berbagai saluran komunikasi untuk
keterlibatan yang diperlukan. Interaksi dengan pemangku memastikan penyebaran informasi BCA dapat dilakukan
kepentingan utamanya dikelola oleh Divisi Sekretariat dan secara intensif dan efektif.
Komunikasi Perusahaan.
Nama Pemangku
Kepentingan Sarana Komunikasi Frekuensi
Kepentingan
Nasabah dan Klien • Informasi mengenai produk • Contact center Halo BCA Setiap saat
dan layanan perbankan • Situs web BCA
serta keamanan privasi • Media sosial
nasabah.
• Memberikan solusi
perbankan terbaik
bagi para pemangku
kepentingan.
• Pengembangan solusi
perbankan senantiasa
berangkat dari kebutuhan
nasabah dan dilakukan
dengan memperhatikan
perlindungan dan
keselamatan pemangku
nasabah, serta dilaksanakan
secara konsisten dan
berkesinambungan.
• Memberikan solusi atas
permasalahan dalam
bertransaksi, menggunakan
produk dan/atau layanan
perbankan.
Investor dan Pemegang Kinerja finansial dan 1. RUPS 1. Setahun sekali
Saham pelaksanaan prinsip kehati- 2. Quarterly Report 2. Triwulan
hatian dan tata kelola 3. Laporan Tahunan dan 3. Setahun sekali
perusahaan yang baik. Laporan Keberlanjutan 4. Setiap saat
4. Kontak Hubungan Investor:
Telp:+62 21 235 88000
Email: investor_relations@
bca.co.id
Regulator (Otoritas Jasa Kepatuhan dan pelaksanaan - Laporan Bulanan Sesuai regulasi (bulanan,
Keuangan dan Bank prinsip kehati-hatian dan Tata - Laporan Triwulan triwulan, dan insidental)
Indonesia) Kelola Perusahaan yang Baik. - Keterbukaan informasi
sehubungan dengan
Transaksi Afiliasi
- Penjelasan informasi di
media massa
- Penyampaian bukti
pengumuman RUPST dan
RUPSLB, ringkasan Laporan
Keuangan Konsolidasi
- E-reporting panggilan RUPS,
rencana RUPS, Laporan
Bulanan, dan rencana
penyelenggaraan public
expose
- Penyampaian press release
terkait Laporan Keuangan,
fotokopi keterangan Akta
Risalah RUPST dan RUPSLB,
iklan koran
- Penyampaian bukti
Pemanggilan RUPS
- Laporan dan pengumuman
jadwal pembagian dividen
- Laporan kepemilikan atau
perubahan kepemilikan
saham
Komunitas Masyarakat Program dan peluang a. Laporan Keberlanjutan a. Setahun Sekali
pemberdayaan melalui b. Pilar Bakti BCA: b. Setiap saat
program kemasyarakatan - Solusi Cerdas BCA
dan Corporate Social - Solusi Sinergi BCA
Responsibility (CSR). - Solusi Bisnis Unggul BCA
Nama Pemangku
Kepentingan Sarana Komunikasi Frekuensi
Kepentingan
Media, Kelompok Informasi dan data BCA, a. Siaran pers (press release) a. Jika Diperlukan
Kepentingan dan antara lain mengenai kondisi melalui media cetak dan b. Setiap saat
Masyarakat Umum finansial BCA, produk dan elektronik
aksi korporasi. b. Kontak Divisi Sekretariat
dan Komunikasi Perusahaan:
[email protected]
Mitra Bisnis/Pemasok/vendor • Pengadaan barang dan/ - Situs web BCA Jika Diperlukan
atau jasa, jenis kebutuhan/ - Beauty Contest
spesifikasi,Informasi dan - Kode etik yang berhubungan
data BCA, proses menjadi dengan vendor
rekanan. - Divisi Logistik (Aspek
• Masukan, saran dan Pengadaan)
informasi lainnya.
Pekerja dan Serikat Pekerja Hubungan industrial dan Komunikasi internal melalui Setiap saat
hal-hal yag terkait dengan info BCA, BCA Update, MyBCA,
kesejahteraan, hak, dan sarana audio visual, Halo
kewajiban pekerja. SDM- call center bagi pekerja
BCA, sharing session, artikel
GCG series, layanan dan/atau
fasilitas perbankan
Sarana
Pengelolaan bisnis BCA tidak sekedar mengejar profitabilitas,
namun juga mencakup upaya untuk memberikan solusi
perbankan terbaik bagi para pemangku kepentingan.
Solusi perbankan terbaik diberikan oleh BCA melalui sarana
komunikasi, yakni:
Service Level Agreement (SLA) masyarakat Pasar Modal, dan pemegang saham dapat
BCA telah menetapkan batas waktu penyelesaian mendaftarkan e-mailnya untuk memperoleh publikasi
permasalahan, yang bervariasi dari 1 (satu) sampai informasi keuangan triwulanan.
45 (empat puluh lima) hari kerja, sesuai dengan
jenis permasalahan yang dilaporkan. Saat ini 99,3% Selain itu, guna memenuhi kebutuhan nasabah di era
permasalahan yang disampaikan melalui Halo BCA digital ini, www.bca.co.id juga hadir sebagai kanal
telah diselesaikan sesuai dengan SLA. Jumlah Digital dengan menyediakan berbagai formulir online
nasabah menghubungi Halo BCA per tahun 2020 (e‑form), seperti pengajuan Kredit Pembelian Rumah
sejumlah 14.244.827 (empat belas juta dua ratus (KPR) online, pengajuan Kredit Modal Kerja online,
empat puluh empat ribu delapan ratus dua puluh pengajuan Kerjasama API, dan juga formulir-formulir
tujuh). pendaftaran berbagai layanan BCA.
8. Facebook Semua Beres dan Instagram Semua Beres 6. Menjaga dan membina keharmonisan lingkungan kerja
BCA menggunakan Facebook dan Instagram dan persaingan yang sehat.
sebagai sarana komunikasi internal dengan nama 7. Tidak menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya
akun Facebook Semua Beres dan Instagram (@ untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya.
bcasemuaberes) Semua Beres. Kalangan internal 8. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat
yang telah terdaftar saling terhubung satu sama merugikan citra profesinya maupun citra bank pada
lain dan dapat bertukar informasi dan berbagi umumnya.
pengalaman. 9. Menjauhkan diri dari segala bentuk perjudian atau
tindakan spekulatif.
9. Halo SDM 10. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan
Layanan call center bagi pekerja merupakan wawasannya dengan mengikuti perkembangan
sarana komunikasi untuk menjembatani informasi industri perbankan pada khususnya dan dunia usaha
yang berkaitan dengan ketentuan-ketentuan pada umumnya.
sumber daya manusia. Sarana ini diharapkan
dapat memberikan kesempatan kepada setiap Pemberlakuan Kode Etik
pekerja untuk lebih mengetahui, memahami, dan Kode etik BCA memberikan kerangka nilai-nilai dan standar
mengikuti ketentuan yang berlaku di BCA dengan etika yang wajib dipenuhi dan merupakan tanggung jawab
lebih baik. pribadi setiap insan BCA. Kode Etik BCA berlaku bagi seluruh
jenjang organisasi, meliputi anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris, dan seluruh pekerja BCA.
KODE ETIK
Kode Etik yang Berhubungan dengan Anti Korupsi
BCA senantiasa menegakkan nilai-nilai positif di dalam diri BCA patuh terhadap peraturan terkait anti korupsi dimana
seluruh insan BCA. Berkaitan dengan hal tersebut, BCA telah BCA memastikan kegiatan usahanya telah dijalankan dengan
memiliki dan menerapkan Kode Etik BCA yang mengatur prinsip kehati-hatian dan sesuai dengan prinsip Tata Kelola
standar etika, nilai-nilai, serta prinsip yang harus diterapkan Perusahaan yang Baik. Insan BCA berkomitmen menciptakan
oleh insan BCA sebagai penjabaran dari budaya BCA dalam budaya anti korupsi di seluruh aspek pekerjaan.
menerapkan Good Corporate Governance dan mencapai visi
dan misi yang telah ditetapkan. Kebijakan anti korupsi yang terkandung dalam Kode Etik
BCA antara lain meliputi:
Kode Etik BCA disusun sebagai acuan bagi insan BCA 1. Menjaga agar kepentingan pribadi tidak bertentangan
dalam bertindak dan mengambil keputusan agar dapat dengan kepentingan BCA ataupun nasabah.
menjalankan tugas dan tanggung jawab sehari-hari secara 2. Tidak menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya
profesional. Kode etik menjadi pedoman tentang apa yang untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya.
diharapkan dari insan BCA di dalam hubungannya dengan 3. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat
nasabah, pemegang saham, pemasok/rekanan, pemerintah merugikan citra profesinya maupun citra BCA pada
serta masyarakat di tempat kita berada. umumnya.
Prinsip-prinsip utama dalam Kode Etik BCA adalah:
1. Profesional. Kode Etik yang Berhubungan dengan Vendor
2. Integritas. Dalam melaksanakan tugasnya pekerja BCA seringkali
3. Tim yang unggul. berhubungan dengan vendor. Oleh karena itu, dalam
4. Pelayanan prima. kaitannya dengan penerapan budaya anti-korupsi,
5. Kepedulian sosial. setiap pekerja BCA harus memperhatikan Kode Etik yang
berhubungan dengan vendor, sebagai berikut:
Pokok-Pokok Kode Etik BCA 1. Dalam melaksanakan tugasnya harus menjaga nama
Pokok-pokok isi Kode Etik BCA meliputi: baik dan reputasi BCA, antara lain termasuk namun
1. Patuh dan taat pada undang-undang dan peraturan tidak terbatas pada:
yang berlaku. a. Menjaga penampilan diri dan bertindak sesuai
2. Menjaga nama baik dan mengamankan harta kekayaan etika dan tata krama yang baik (tindakan maupun
Bank. ucapan).
3. Menjaga kerahasiaan data nasabah dan bank. b. Tidak melakukan kompromi yang berlebihan
4. Menjaga agar kepentingan pribadi tidak bertentangan dalam melakukan prakualifikasi vendor dan
dengan kepentingan bank ataupun nasabah. verifikasi atas tagihan dari vendor.
5. Mencatat secara benar semua transaksi sesuai dengan c. Menghindari pertemuan-pertemuan yang akan
ketentuan yang berlaku. memengaruhi keputusan dalam tugas dan
pekerjaannya.
2. Menghindari situasi-situasi di mana perilaku vendor 4. Kode etik BCA disosialisasikan melalui sharing session
dapat memberikan keuntungan pribadi dan/atau atau COP (Community of Practice) di tiap-tiap Divisi/
menimbulkan kerugian bagi BCA. Satuan Kerja di BCA, antara lain terkait ketentuan
3. Menjaga kerahasiaan informasi BCA maupun vendor rahasia BCA, rahasia jabatan, fraud, dan sebagainya.
yang didapat dalam menjalankan tugasnya dan tidak
memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi.
4. Secara proaktif memberikan keterangan kepada Upaya Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Kode Etik
manajemen atau pihak berwenang jika memiliki 1. Kode Etik bersifat mengikat dan harus dipahami serta
hubungan keluarga atau afiliasi dengan pihak vendor dilaksanakan secara sungguh-sungguh oleh seluruh
yang berpotensi dapat memengaruhi objektivitas insan BCA dalam rangka mendukung pelaksanaan
dalam melaksanakan pekerjaan. prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
5. Tidak boleh mengambil keuntungan atas kesalahan 2. Seluruh pekerja BCA, termasuk anggota Dewan
vendor. Komisaris dan anggota Direksi, menandatangani
6. Tidak meminta atau menerima segala bentuk uang/ pernyataan bahwa yang bersangkutan telah memahami
hadiah/bingkisan/fasilitas jasa serta tidak mengikatkan dan berjanji untuk menaati serta menjalankan Kode
diri pada transaksi hutang piutang. Etik BCA sebagai pedoman berperilaku baik di dalam
7. Wajib mengembalikan semua pemberian dalam bentuk maupun di luar pekerjaan.
uang/hadiah/bingkisan/fasilitas jasa sesuai ketentuan 3. Pelanggaran kode etik termasuk dalam tindakan
yang berlaku dan dapat membuktikan pengembalian yang dapat dilaporkan melalui sarana whistleblowing
tersebut dengan surat yang ditandatangani oleh berdasarkan kebijakan penerapan Whistleblowing
Pemimpin Unit Kerja dan Tanda Terima Pengembalian System BCA yang dimuat dalam Surat Keputusan Direksi
Barang. No. 146/SK/DIR/2017 tanggal 1 November 2017.
8. Selalu mencegah adanya benturan kepentingan dalam 4. Apabila terjadi pelanggaran atau ketidakpatuhan
berhubungan dengan vendor. terhadap Kode Etik BCA, maka pelanggarnya dapat
dikenai sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya.
Sosialisasi Sanksi dimaksud sebagaimana telah disebutkan dalam
BCA melakukan upaya untuk memastikan bahwa Kode Etik Perjanjian Kerja Bersama antara lain berupa:
BCA dikomunikasikan dan disebarluaskan ke seluruh insan • Sanksi pokok dalam bentuk peringatan lisan,
BCA. Sarana yang digunakan untuk melakukan sosialisasi surat teguran, surat peringatan, demosi maupun
Kode Etik adalah sebagai berikut: pemutusan hubungan kerja.
1. Kode Etik BCA dibuat dalam bentuk Buku Saku dan • Sanksi tambahan dalam bentuk pemindahan
telah dibagikan kepada setiap pekerja BCA. jabatan (rotasi), penundaan kenaikan pangkat,
2. Kode etik BCA dibuat dalam bentuk e-learning yang penundaan kenaikan upah/gaji, pencabutan
dapat diakses oleh setiap pekerja BCA, termasuk pekerja fasilitas-fasilitas yang melekat pada jabatan yang
first jobber maupun pro hire yang baru bergabung bersangkutan, pelepasan jabatan, maupun sanksi
dengan BCA. lainnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
3. Kode Etik BCA telah dimuat dalam portal internal Keputusan yang diambil oleh BCA sehubungan dengan
BCA (MyBCA) dan situs web BCA Bagian Tata Kelola hal ini, akan disesuaikan dengan jenis dan keseriusan
Perusahaan. pelanggaran yang terjadi serta evaluasi menyeluruh
atas individu yang melakukan pelanggaran.
Pada tahun 2020 BCA melakukan aksi korporasi lainnya dengan uraian sebagai berikut:
Sejak efektifnya Penggabungan, maka BCA Syariah lima puluh enam koma lima puluh dua rupiah) per
akan bertindak sebagai bank hasil Penggabungan, lembar saham, dan nilai pasar wajar atas 100%
sedangkan Bank Interim akan berakhir karena hukum (seratus persen) saham BCA Syariah pada tanggal
tanpa diperlukan tindakan likuidasi terlebih dahulu 31 Juli 2020 adalah sebesar Rp2.413.482.000.000,-
dan seluruh aktiva dan pasiva Bank Interim beralih (dua triliun empat ratus tiga belas miliar empat
demi hukum kepada BCA Syariah sebagai bank hasil ratus delapan puluh dua juta rupiah) (dibulatkan)
Penggabungan. atau setara dengan Rp1.208.977,61 (satu juta dua
ratus delapan ribu sembilan ratus tujuh puluh
Hubungan antara Pihak-Pihak yang Bertransaksi tujuh koma enam puluh satu rupiah) per lembar
BCA Syariah dan Bank Interim merupakan perusahaan saham, sehingga 100% (seratus persen) saham
yang dikendalikan oleh BCA dengan kepemilikan Bank Interim, yaitu sebesar 3.719.070 (tiga juta
sahamnya lebih dari 99% (sembilan puluh sembilan tujuh ratus sembilan belas ribu tujuh puluh) saham
persen), sehingga BCA hanya melaporan transaksi akan memberikan hak bagi para pemegang saham
penggabungan ini kepada OJK sesuai dengan Pasal Bank Interim atas 258.883,207 (dua ratus lima
6 POJK Nomor 42/POJK.04/2020 tanggal 1 Juli 2020 puluh delapan ribu delapan ratus delapan puluh
tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan tiga koma dua nol tujuh) (dibulatkan) saham
Kepentingan. Pelaksanaan Penggabungan ini tidak di BCA Syariah, atau setiap satu saham di Bank
memiliki benturan kepentingan baik antara masing- Interim akan memberikan hak bagi pemegang
masing bank yang melakukan Penggabungan maupun saham Bank Interim atas 0,07 (nol koma nol tujuh)
dengan anggota Direksi, Dewan Komisaris, atau Dewan saham di BCA Syariah (dibulatkan).
Pengawas Syariah. - BCA Syariah melakukan pemecahan saham di mana
1 (satu) lembar saham BCA Syariah akan dipecah
BCA telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik menjadi 1.000 (seribu) lembar saham, sehingga
Ruky, Safrudin & Rekan (“Pihak Independen”) untuk nilai nominal saham yang semula Rp1.000.000,-
mengevaluasi kewajaran atas penggabungan PT Bank (satu juta rupiah) untuk setiap lembar saham
Interim Indonesia ke dalam PT Bank BCA Syariah. Pihak menjadi Rp1.000,- (seribu rupiah) untuk setiap
independen berpendapat bahwa transaksi adalah lembar saham, sehingga setelah pemecahan
wajar sebagaimana diungkapkan dalam Laporan saham BCA Syariah dilakukan, maka seluruh
Pendapat Kewajaran dengan No. 00079/2.0095-00/ pemegang saham Bank Interim berhak atas saham
BS/07/0269/1/X/2020 tanggal 7 Oktober 2020. hasil konversi sejumlah 258.883.207 (dua ratus
lima puluh delapan juta delapan ratus delapan
Nilai Transaksi puluh tiga ribu dua ratus tujuh) lembar saham di
Konversi saham Bank Interim sehubungan dengan BCA Syariah (dibulatkan), yang mewakili 11,48%
Penggabungan tersebut dilakukan dengan ketentuan (sebelas koma empat delapan persen) dari saham
sebagai berikut: BCA Syariah sebagai bank hasil Penggabungan
- Nilai pasar wajar 100% (seratus persen) saham (enlarged capital). Adapun saham hasil konversi
Bank Interim per tanggal 31 Juli 2020 adalah tersebut akan didistribusikan ke BCA sebesar
sebesar Rp312.984.000.000,- (tiga ratus dua 258.883.137 (dua ratus lima puluh delapan juta
belas miliar sembilan ratus delapan puluh empat delapan ratus delapan puluh tiga ribu seratus tiga
juta rupiah) (dibulatkan) atau setara dengan puluh tujuh) lembar saham dan PT BCA Finance
Rp84.156,52 (delapan puluh empat ribu seratus sebesar 70 (tujuh puluh) lembar saham.
Sehingga, pada saat efektifnya Penggabungan, yaitu pada tanggal 10 Desember 2020 maka struktur permodalan dan
komposisi pemegang saham dari BCA Syariah sebagai bank hasil Penggabungan menjadi sebagai berikut:
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK Kebijakan Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait
TERKAIT (RELATED PARTY) DAN Penyediaan dana kepada pihak terkait dan kepada
PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE debitur dalam jumlah besar senantiasa dilakukan dengan
EXPOSURE) memperhatikan prinsip kehati-hatian, melalui proses
review dan mekanisme yang sesuai dengan kebijakan BCA
Pengungkapan penyediaan dana kepada pihak terkait serta telah memenuhi ketentuan OJK maupun peraturan
(individu atau kelompok, termasuk Direksi, Dewan Komisaris, perundang-undangan yang berlaku, antara lain menyangkut
Pejabat Eksekutif Bank, serta pihak terkait lainnya) dan aspek Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Selain itu,
penyediaan dana besar (large exposure) mengacu pada SE penyediaan dana kepada pihak terkait harus diputuskan oleh
OJK No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola pejabat pemutus kredit dan wajib mendapatkan persetujuan
bagi Bank Umum bagian Transparansi Penerapan Tata Kelola. Dewan Komisaris.
Kebijakan Pemberian Pinjaman Kepada Direksi dan Implementasi Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait
Dewan Komisaris Tahun 2020
BCA telah memiliki kebijakan terkait dengan pemberian Selama tahun 2020, BCA telah menjalankan kebijakan
pinjaman Direksi dan Dewan Komisaris yang diatur dalam: penyediaan dana kepada pihak terkait, kebijakan penyediaan
• Manual Ketentuan Kredit (MKK) Small dan Medium dana besar, dan kebijakan pemberian pinjaman kepada
Enterprises, MKK Komersial, MKK Korporasi, dan MKK Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang
Konsumen; berlaku, yang harus memenuhi ketentuan antara lain:
• Kebijakan mengenai Mekanisme Persetujuan Kredit • Penyediaan dana kepada pihak terkait tidak boleh
Kepada Pihak Terkait; dan bertentangan dengan ketentuan dan prosedur umum
• Kebijakan Dasar Perkreditan Bank (KDPB) PT BCA Tbk pemberian kredit yang berlaku dan wajib tetap
terbitan 22 Juli 2019 (selanjutnya disebut, “Kebijakan memberikan keuntungan yang wajar bagi BCA.
Pemberian Pinjaman Kredit Direksi dan Dewan • Kebijakan penetapan persyaratan kredit kepada pihak
Komisaris”). terkait, khususnya mengenai penetapan suku bunga
kredit serta bentuk dan jenis agunan tetap mengikuti
Dalam Kebijakan Pemberian Pinjaman Kredit Direksi dan ketentuan perkreditan yang berlaku umum pada BCA.
Dewan Komisaris diatur bahwa pinjaman kredit kepada
Direksi dan Dewan Komisaris diberikan: Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan
- atas dasar prinsip kewajaran atau arm’s length basis; kepada Debitur Inti Individu dan Grup (Large Exposure) di
dan BCA selama tahun 2020:
- dengan tingkat suku bunga pasar;
Jumlah
Penyediaan Dana Nominal
Debitur/Grup
(Rp)
Kepada Pihak Terkait 553 8.052.576.179.617
Kepada Debitur Inti:
50 142.954.539.368.656
a. Individu
b. Grup 30 203.391.293.789.214
Informasi detail yang berisi rincian atas transaksi terkait Penyediaan Dana Pihak Terkait (Related Party) dapat dilihat pada
Laporan Keuangan Tahunan Bagian 49 Halaman 712-719 pada Laporan Tahunan ini.
PENERAPAN TATA KELOLA BCA selaku Entitas Utama menyusun Laporan Tahunan
TERINTEGRASI Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi untuk tahun 2020 dan
menyampaikannya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Mengacu pada POJK No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18 Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
November 2014 dan SE OJK No. 15/SEOJK.03/2015 tanggal tersebut disusun dengan mengacu pada SE OJK No. 15/
25 Mei 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
Bagi Konglomerasi Keuangan, BCA (sebagai Entitas Utama) serta memuat pula cakupan Laporan Pelaksanaan Good
serta Perusahaan Anak dan/atau Perusahaan Terelasi beserta Corporate Governance (GCG) sebagaimana diatur dalam
perusahaan anaknya dalam Konglomerasi Keuangan BCA ketentuan yang berlaku bagi bank umum.
telah menerapkan Tata Kelola Terintegrasi (TKT) secara
komprehensif dan efektif. Sebagai Entitas Utama, BCA telah 1. STRUKTUR KONGLOMERASI KEUANGAN BCA
menyusun Pedoman Tata Kelola Terintegrasi, membentuk Pada tahun 2020, BCA melakukan penyesuaian struktur
Komite Tata Kelola Terintegrasi, serta menambahkan fungsi Konglomerasi Keuangan melalui:
kepatuhan terintegrasi, fungsi audit intern terintegrasi, dan 1. Surat Direksi No. 850/DIR/2020 tanggal 19 Oktober
fungsi manajemen risiko terintegrasi dalam organ tata kelola 2020 perihal Penyampaian Laporan mengenai
BCA. Selain itu, berdasarkan POJK No. 45/POJK.03/2020 Perubahan Anggota Konglomerasi Keuangan PT
tanggal 14 Oktober 2020 tentang Konglomerasi Keuangan, Bank Central Asia Tbk, sehubungan dengan telah
BCA juga telah menyusun dan menyampaikan Piagam dilaksanakannya akuisisi PT Bank Interim Indonesia
Korporasi kepada Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan ;dan
Surat No. 1118/DIR/2020 tanggal 22 Desember 2020 tentang 2. Surat Direksi No. 1109/DIR/2020 tanggal 17
Penyampaian Dokumen Piagam Korporasi (Corporate Desember 2020 perihal Penyampaian Laporan
Charter) PT Bank Central Asia Tbk. mengenai Perubahan Anggota Konglomerasi
Keuangan PT Bank Central Asia Tbk, sehubungan
dengan efektifnya penggabungan PT Bank Interim
Indonesia ke dalam PT Bank BCA Syariah.
PT Central
BCA Finance 0,424% PT BCA 0,0001% PT Bank BCA 25% PT Asuransi 25% PT BCA Multi 0,0003% PT BCA PT Asuransi 0,0001% PT Bank
Capital
Limited Finance Syariah Umum BCA Finance Sekuritas Jiwa BCA Digital BCA
Ventura
100% 100% 100% 100% 100% 90% 90% 100%
100%
Per 31 Desember 2020, struktur kepemilikan saham pada Konglomerasi Keuangan BCA adalah sebagai berikut:
PT Dwimuria Investama
Masyarakat
Andalan
54,94% 45,06%*
Keterangan:
Pengendali
Jalur Pengendalian
PSPT Pemegang Saham Pengendali Terakhir.
* Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat, sebesar 2,49% dimiliki oleh
pihak-pihak yang terafiliasi dengan PT Dwimuria Investama Andalan.
100%
100%
0,424%
PT BCA Finance
100%
0,424%
99,9999%
PT BCA Finance
0,0001%
100%
75% 0,424%
PT BCA Finance
25%
100%
75% 0,424%
PT BCA Finance
25%
100%
99,9997% 0,424%
PT BCA Finance
0,0003%
90% 10%
PT BCA Sekuritas
90% 10%
100%
99,9999% 0,424%
PT BCA Finance
0,0001%
DIREKSI
Jabatan Nama
Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja
Wakil Presiden Direktur Suwignyo Budiman
Wakil Presiden Direktur Armand Wahyudi Hartono
Direktur Tan Ho Hien/Subur atau Subur Tan
Direktur Henry Koenaifi
Direktur Independen Erwan Yuris Ang
Direktur Rudy Susanto
Direktur Lianawaty Suwono
Direktur Santoso
Direktur Vera Eve Lim
Direktur Gregory Hendra Lembong
Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan) Haryanto Tiara Budiman
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan d. Menuangkan hasil rapat dalam risalah rapat
Direksi Entitas Utama dan didokumentasikan secara baik, serta
1. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Entitas mencantumkan perbedaan pendapat (dissenting
Utama opinion) yang terjadi dalam rapat secara jelas
a. Melakukan pengawasan atas penerapan Tata dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan
Kelola Terintegrasi; pendapat.
b. Dalam rangka melakukan pengawasan atas e. Membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi.
penerapan Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana 2. Tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama
dimaksud di atas, sekurang-kurangnya: a. Memastikan penerapan Tata Kelola Terintegrasi
1) Mengawasi penerapan tata kelola pada dalam Konglomerasi Keuangan.
masing-masing Perusahaan Anak agar sesuai b. Dalam rangka memastikan penerapan Tata Kelola
dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi; Terintegrasi sebagaimana dimaksud di atas,
2) Mengawasi pelaksanaan tugas dan sekurang-kurangnya:
tanggung jawab Direksi Entitas Utama, serta 1) Menyusun Pedoman Tata Kelola Terintegrasi;
memberikan arahan atau nasihat kepada 2) Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi
Direksi Entitas Utama atas pelaksanaan pelaksanaan Pedoman Tata Kelola
Pedoman Tata Kelola Terintegrasi; dan Terintegrasi; dan
3) Mengevaluasi Pedoman Pedoman Tata Kelola 3) Menindaklanjuti arahan atau nasihat Dewan
Terintegrasi dan mengarahkan dalam rangka Komisaris Entitas Utama dalam rangka
penyempurnaan. penyempurnaan Pedoman Tata Kelola
c. Menyelenggarakan rapat secara berkala paling Terintegrasi.
sedikit 1 (satu) kali setiap semester. Rapat dapat c. Memastikan bahwa temuan audit dan rekomendasi
dilaksanakan melalui video conference. dari Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi, auditor
eksternal, hasil pengawasan OJK dan/atau hasil
pengawasan otoritas lain telah ditindaklanjuti
oleh Perusahaan Anak.
DIREKSI
Jabatan Nama
Presiden Direktur Roni Haslim
Direktur Petrus Santoso Karim
Direktur Amirdin Halim
Direktur Lim Handoyo
Direktur Sugito Lie
DIREKSI
Jabatan Nama
Presiden Direktur John Kosasih
Direktur Kepatuhan Houda Muljanti
Direktur Rickyadi Widjaja
Direktur Pranata
PENGAWAS SYARIAH
Jabatan Nama
Ketua Prof. DR. H. Fathurrahman Djamil, MA
Anggota Sutedjo Prihatono
DIREKSI
Jabatan Nama
Direktur Utama Hariyanto
Direktur Hendro Hadinoto Wenan
Direktur Antonius
Direktur Sri Angraini
Direktur Kepatuhan Arif Singgih Halim Wijaya
DIREKSI
Jabatan Nama
Presiden Direktur Herwandi Kuswanto
Direktur Senjaya Komala
Direktur Adhi Purnama
Direktur Parmanto Adhi Tjahjono*
Direktur Suiman Agung
Direktur Liston Nainggolan**
*
Mengundurkan diri per tanggal 30 September 2020
**
Aktif per tanggal 1 Oktober 2020
DIREKSI
Jabatan Nama
Presiden Direktur Armand Widjaja
Direktur Michelle Suteja
DIREKSI
Jabatan Nama
Presiden Direktur Mardi Henko Sutanto
Direktur Imelda Arismunandar
DIREKSI
Jabatan Nama
Presiden Direktur Rio Cakrawala Winardi
Direktur Yannes Chandra
Direktur Antonius Widodo Mulyono
Direktur Kepatuhan Sukawati Lubis
DIREKSI
Jabatan Nama
Direktur Utama Lanny Budiati
Direktur Iman Sentosa
Direktur Kepatuhan Nugroho Budiman
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, 2. Tugas dan tanggung jawab Direksi LJK dalam
Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah LJK dalam Konglomerasi Keuangan BCA, meliputi paling sedikit:
Konglomerasi Keuangan BCA a. Melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola
1. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris LJK dalam Perusahaan Anak;
Konglomerasi Keuangan BCA, meliputi paling sedikit: b. Menindaklanjuti hasil audit oleh pihak intern dan
a. Melakukan pengawasan terhadap penerapan ekstern;
tata kelola, tugas dan tanggung jawab Direksi c. Menyusun tata tertib kerja; dan
dan tindak lanjut hasil audit dari pihak intern dan d. Menyelenggarakan rapat Direksi yang paling
ekstern; sedikit mencakup tata cara pengambilan
b. Membentuk komite atau menunjuk pihak untuk keputusan dan dokumentasi rapat.
melaksanakan fungsi yang mendukung tugas dan 3. Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah
tanggung jawab Dewan Komisaris paling sedikit LJK dalam Konglomerasi Keuangan BCA, meliputi
komite atau fungsi pemantauan audit, dan komite paling sedikit:
atau fungsi pemantauan kepatuhan; a. Memberikan nasihat dan saran kepada Direksi
c. Menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris yang serta mengawasi kegiatan Bank BCA Syariah agar
paling sedikit mencakup frekuensi, kehadiran dan sesuai dengan Prinsip Syariah; dan
tata cara pengambilan keputusan; dan b. Menyusun tata tertib kerja Dewan Pengawas
d. Menyusun tata tertib kerja Dewan Komisaris. Syariah
Komite Tata Kelola Terintegrasi Pada tahun 2020, telah dilakukan penyesuaian anggota
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 037/ Komite Tata Kelola Terintegrasi dikarenakan adanya:
SK/KOM/2015 tentang Pembentukan Komite Tata Kelola a. Perubahan susunan Dewan Komisaris Perusahaan Anak;
Terintegrasi tanggal 26 Februari 2015, BCA telah membentuk b. Penambahan Lembaga Jasa Keuangan (Perusahaan
Komite Tata Kelola Terintegrasi yang beranggotakan Anak).
perwakilan Komisaris Independen BCA, Pihak Independen,
dan seluruh perwakilan Komisaris Independen dan/atau Penjelasan lebih lanjut mengenai Komite TKT dapat
Anggota Dewan Pengawas Syariah Perusahaan Anak. dilihat pada halaman 406-412 bagian Komite Tata Kelola
Komite TKT bertugas untuk membantu Dewan Komisaris Terintegrasi pada Laporan Tahunan ini.
BCA sebagai Entitas Utama dalam melakukan pengawasan
atas penerapan Tata Kelola Terintegrasi di Konglomerasi
Keuangan BCA.
Berikut ini adalah pengukuran yang harus dilakukan untuk memperoleh profil risiko transaksi intra-grup terintegrasi:
Pengukuran Pengukuran Hasil Pengukuran
Risiko Dalam menetapkan tingkat risiko inheren, Entitas Utama harus 1. Low
Inheren melakukan analisis secara komprehensif dengan menggunakan 2. Low to Moderate
seluruh indikator kuantitatif dan kualitatif yang relevan. 4. Moderate
Mencakup 3 (tiga) aspek yaitu: 5. Moderate to
1. Komposisi transaksi intra-grup dalam Konglomerasi Keuangan. High
2. Dokumentasi dan kewajaran transaksi. 6. High
3. Informasi lainnya.
Kualitas Pengukuran pelaksanaan kualitas penerapan manajemen risiko 1. Strong
Penerapan terintegrasi. Mencakup 4 (empat) aspek, yaitu: 2. Satisfactory
Manajemen 1. Pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi. 3. Fair
Risiko 2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko 4. Marginal
transaksi intra-grup. 5. Unsatisfactory
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko
transaksi intra-grup.
4. Sistem pengendalian internal yang menyeluruh terhadap
penerapan manajemen risiko transaksi intra-grup.
Pemetaan peringkat tingkat risiko transaksi intra-grup dapat dilihat pada matriks berikut ini:
Hasil Penilaian Peringkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR)
Peringkat Tingkat
Risiko Terintegrasi Strong Satisfactory Fair Marginal Unsatisfactory
Peringkat Low Low Low Low to Moderate Moderate
Risiko Moderate
Inheren
Terintegrasi Low to Low Low to Low to Moderate Moderate to
moderate Moderate Moderate High
Moderate Low to Low to Moderate Moderate to Moderate to
Moderate Moderate High High
Moderate to Low to Moderate Moderate to Moderate to High
high Moderate High High
High Moderate Moderate Moderate to High High
High
Penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dilakukan setiap semester (dua kali dalam setahun). Pada tahun 2020, BCA
selaku Entitas Utama telah melakukan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi periode Semester I dan Semester II.
Penilaian tersebut mencakup penilaian terhadap 3 (tiga) aspek Tata Kelola Terintegrasi, yaitu Struktur, Proses, dan Hasil
Tata Kelola Terintegrasi.
Penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi meliputi paling sedikit 7 (tujuh) faktor penilaian pelaksanaan Tata Kelola
Terintegrasi, yaitu:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama;
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Entitas Utama;
3. Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi;
4. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi;
5. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi;
6. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi;
7. Penyusunan dan pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.
Hasil penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada Semester I dikategorikan “Peringkat 2” (“Baik”) dan Semester II
tahun 2020 dikategorikan “Peringkat 1” (“Sangat Baik”).
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Semester I – 2020
Peringkat Definisi Peringkat
2 Konglomerasi Keuangan telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum baik.
Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi.
Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan
tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Entitas Utama dan/atau
LJK.
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Semester II – 2020
Peringkat Definisi Peringkat
1 Konglomerasi Keuangan telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum sangat
baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola
Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum
kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh Entitas Utama dan/atau
LJK.
Referensi:
- Lampiran SE OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka.
- ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS).
Sudahkah perusahaan menetapkan batas lima kursi Direksi dan Dewan Komisaris yang dapat dijabat
E.2.6 344, 365-366
secara serentak oleh seorang Direktur/Komisaris independen/non-Eksekutif?
Apakah perusahaan memiliki direktur eksekutif yang menjabat lebih dari dua posisi sebagai Direksi dan
E.2.7 365-366
Dewan Komisaris di perusahaan publik lain?
Komite Nominasi
E.2.8 Apakah perusahaan memiliki Komite Nominasi? 401
E.2.9 Apakah Komite Nominasi sebagian besar terdiri dari Direksi/komisaris Independen? 402
E.2.10 Apakah ketua Komite Nominasi merupakan direktur/komisaris Independen 402
E.2.11 Apakah perusahaan mengungkapkan kerangka acuan/struktur tata kelola/piagam Komite Nominasi? 401
Apakah daftar kehadiran Rapat Komite Nominasi diungkapkan dan, jika demikian, apakah Komite
E.2.12 405
Nominasi mengadakan Rapat setidaknya dua kali sepanjang tahun?
Komite Remunerasi
E.2.13 Apakah perusahaan memiliki Komite Remunerasi? 401
E.2.14 Apakah Komite Remunerasi sebagian besar terdiri dari Direksi/komisaris Independen? 402
E.2.15 Apakah ketua Komite Remunerasi adalah Direktur/Komisaris Independen 402
Apakah perusahaan mengungkapkan kerangka acuan/struktur tata kelola/piagam Komite
E.2.16 401
Remunerasi?
Apakah daftar kehadiran Rapat Komite Remunerasi diungkapkan dan, jika demikian, apakah Komite
E.2.17 405
Remunerasi mengadakan Rapat setidaknya dua kali sepanjang tahun?
Komite Audit
E.2.18 Apakah perusahaan memiliki Komite Audit? 391
Apakah Komite Audit seluruhnya terdiri dari direktur/komisaris non-Eksekutif dengan sebagian besar
E.2.19 391
merupakan Direktur/Komisaris Independen?
E.2.20 Apakah ketua Komite Audit merupakan Direktur/Komisaris Independen? 391
E.2.21 Apakah perusahaan mengungkapkan kerangka acuan/tata kelola/piagam Komite Audit? 391
Apakah setidaknya salah satu anggota komite dari Direktur/Komisaris Independen memiliki keahlian
E.2.22 79-80
akuntansi (kualifikasi atau pengalaman akuntansi)?