Makalah Metode Pembelajaran

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

HAKIKAT METODE DAN JENIS-JENIS METODE DALAM


PEMBELAJARAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok


Mata Kuliah Model-Model Pembelajaran di SD
Dosen Pengampu : Dena Damayanti, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

Ridwan Almi 206223164


Rina Kusmarini 206223179
Tina Agustin 206223054

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berujudul
“Hakikat Metode dan Jenis-Jenis Metode dalam Pembelajaran” tepat pada waktu
yang telah ditentukan.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Metode
Pembelajaran. Diharapkan dalam makalah ini, kami dapat mengerti serta
memahami hal-hal tentang Metode Pembelajaran terutama tentang Hakikat
Metode dan Jenis-Jenis Metode dalam Pembelajaran.

Segala kritikan dan saran sangat dibutuhkan demi perkembangan keutuhan


makalah ini, sehingga akan lahir makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan
datang. Serta ucapan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah Metode
Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan juga penulis pada khususnya.

Kuningan, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
B. Latar Belakang..........................................................................................1
C. Rumusan Masalah.....................................................................................2
D. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Metode Pembelajaran................................................................................3
B. Hakikat Metode Pembelajaran Aktif ( Active Learning ).........................4
C. Hakekat Hasil Belajar................................................................................5
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar....................................8
F. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran.............................................................9
G. Contoh Penerapan Metode Pembelajaran dalam Penerapannya di SD...11
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................14
B. Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN
B. Latar Belakang
Metode pembelajaran sangat menentukan keberhasilan anak didik dalam
menuntut ilmu. Metode sebagai cara atau jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Penguasaan substansi tidaklah cukup, jika
metode yang dipakai tidak tepat. Hal ini merupakan salah satu usaha yang
tidak boleh ditinggalkan oleh tenaga pendidik adalah bagaimana memahami
kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi
keberhasilan kegiatan pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik diharapkan
mampu mengelola seluruh proses kegiatan belajar-mengajar secara efektif.
Untuk itu guru harus memliki pengetahuan yang cukup tentang prinsip-prinsip
belajar sebagai dasar dalam merancang kegiatan belajar-mengajar, salah
satunya adalah tentang memilih metode yang tepat dalam proses
pembelajaran.
Di dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi, agar
siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang
diharapkan. Salah satu langkah untuk memilki strategi itu ialah harus
menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar.
Menurut Slameto (2010:65) metode mengajar adalah suatu cara atau jalan
yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar digunakan untuk
memotivasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk
memecahkan suatu masalah yang dihadapi ataupun menjawab suatu
pertanyaan yang bertujuan agar siswa mampu berfikir dan mengemukakan
pendapatnya sendiri di dalam menghadapi segala hal persoalan. Penggunaan
metode sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kreatifitas serta minat belajar siswa terhadap semua mata pelajaran yang akan
diajarkan.
Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi minat
belajar siswa yang kurang baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu
dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai
bahan ajar sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru
terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, serta
penggunaan metode yang kurang menarik, sehingga siswa kurang senang
terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar. Untuk
itu disinilah penggunaan metode dalam belajar sangat penting agar siswa tidak
bosan ketika sedang mengikuti pelajaran atau ketika proses belajar mengajar
berlangsung.

1
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu Metode Pembelajaran?
2. Apa saja Jenis-Jenis Metode Pembelajaran?
3. Apa saja contoh penerapan metode pembelajaran dalam pembelajaran di
SD?

D. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui hakikat metode pembelajaran.
2. Mengetahui jenis-jenis pembelajaran.
3. Mengetahui penerapan metode pembelajaran dalam penerapan nya di SD.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Metode Pembelajaran
1. Pengertian pembelajaran
Istilah pembelajaran berasal dari kata belajar, yaitu suatu aktivitas atau
suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan
keterampilan,memperbaiki perilaku, sikap, dan mengukuhkan kepribadian.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun yang meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang
saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat
dalam sistem pengajaran yang terdiri dari siswa, guru, dan tenagalainnya
seperti laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis dankapur,
foto grafi, slide film, audio dan fidio tape. Fasilitas danperlengkapan yang
terdiri dari ruangan kelas audio fisual dan komputer.Dan prosedur meliputi
jadwal dan metode penyampaian informasi, praktek,belajar, ujian dan
sebagainya.
Sebagaimana diketahui bahwa pengajaran terdiri dari beberapa faktorantara
lain :
a. Guru sebagai sumber
b. Murid / siswa sebagai penerima
c. Tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran
d. Dasar sebagai landasan pengajaran
e. Sarana / alat berupa meja dan lain-lainnya
f. Bahan pelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa.
g. Metode atau tekhnik yang digunakan dalam menyampaikan bahan
pelajaran.
Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi strategi belajar mengajar
dalam proses pembelajaran tersebut dapat diupayakan untuk meningkatkan
kualitas belajar mengajar. Dengan demikian pencapaian standar proses untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dapat dimulai dari menganalisis setiap

3
komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi proses pembelajaran.

B. Hakikat Metode Pembelajaran Aktif ( Active Learning )


Menurut kamus bahasa Indonesia metode adalah cara yang telah terpikir
baik-baik dan teratur untuk mencapai suatu tujuan adalah maksud.
Sedangkan metode pembelajaran adalah cara-cara atau tekhnik penyajian
bahan pelajaran yang akan digunakan guru pada saat penyampaian bahan
pelajaran, baik secara individu maupun kelompok.
Metode pembelajaran aktif adalah suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang menitiberatkan pada keaktifan siswa yang merupakan inti
dari kegiatan belajar, pada hakikatnya keaktifan belajar terjadi dan terdapat
pada semua perbuatan belajar, tetapi kadarnya yang berbeda tergantung pada
jenis kegiatannya, materi yang dipelajari dan tujuan yang hendak dicapai
Dalam proses pembelajaran metode memiliki peranan yang sangat
penting, dimana metode dapat membantu guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Sehingga guru dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang
metode selain itu guru juga harus memiliki keterampilan dalam
mengimplementasikan metode tersebut.
Metode pembelajaran aktif pada dasarnya merupakan bentuk strategi
pembelajaran yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Istilah
metode pembelajaran aktif ini dipergunakan sebagai perwujudan inovasi
pendidikan, untamanya inovasi pembelajaran, metode tersebut identik
dengan tekhnik, cara atau prosedur yang harus dilakukan oleh seorang guru
agar proses pembelajaran dapat memberikan hasil yang maksimal.
Metode pembelajaran aktif ( active learning ) dimaksudkan untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa
sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal sesuai dengan
karakteristik pribadi yang mereka miliki, disamping itu pembelajaran aktif
juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada
proses pembelajaran. Jadi pembelajaran merupakan inovasi pembaharuan

4
atau pengembangan dari metode pembelajaran konvensional, hal ini
dipertegas dalam pernyataan sebagai berikut :
Perbedaan antara metode pembelajaran aktif dan metode konvensional
antara lain berpusat pada siswa atau peserta didik, beriorientasi pada belajar
menemukan, sifatnya menyenangkan, memberdayakan semua indra dan
potensi siswa, menggunakan banyak metode, dan media serta senantiasa
disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa strategi pembelajaran aktif
lebih berorientasi pada siswa terutama dalam membangun minat, motivasi,
daya serap, dan kualitas belajarnya, perbandingan inilah yang menjadi
pertimbangan dan alasan untuk menerapkan strategi pembelajaran aktif
(active learning) dalam proses pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan pengertian strategi
pembelajaran aktif adalah suatu tekhnik atau pendekatan yang digunakan
oleh guru dalam proses pembelajaran tersebut. Metode pembelajaran aktif
merupakan inovasi dari berbagai kelemahan strategi konvennsional yang
selama ini diberlakukan.

C. Hakekat Hasil Belajar


1. Deskriptif Hasil Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang berprose dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam penyelenggaran setiap jenis dan dan jenajang
pendidikan. Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata
mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi atau materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya
akan merasa bangga ketika mereka telah mampu menyebutkan kembali
secara lisan informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan
oleh guru.
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam

5
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Belajar adalah suatu proses yang aktif bila siswa tidak atau kurang
dilibatkan maka hasil belajar yang dicapai akan rendah, bentuk keterlibatan
siswa itu adalah adanya perhatian, menginternalisasi informasi, aktif dalam
memecahkan masalah, semua respon siswa itu harus menunjang tercapainya
tujuan pembelajaran.
Selain itu ada pula sebagian orang memandang bahwa belajar
merupakan sebagai pelatihan belaka seperti yang tampak pada pelatihan
membaca dan menulis. Berdasarkan persepsi semacam ini biasanya mereka
akan merasa cukup puas bila anak-anak dari mereka telah mampu
memperlihatkan keterampilan jasmaniah tertentu tanpa pengetahuan
mengenai arti, hakikat, dan tujuan dari keterampilan tersebut.
2. Bentuk – Bentuk Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Bloom mencangkup peringkat dan prestasi
belajar, kecepatan belajar, dan hasil afektif. Anderson sependapat dengan
Bloom bahwa karakteristik manusia meliputi cara yang tipikal dari berfikir
dan berbuat, serta perasaan, tipikal berfikir berkaitan dengan ranah kognitif,
tipikal berbuat berkaitan dengan ranah psikomotorik, dan tipikal perasaan
berkaitan dengan ranah afektif. Dari ketiga ranah tersebut merupakan
karakteristik manusia dalam bidang pendidikan, dan ketiga ranah tersebut
merupakan hasil belajar.
Dari kedua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk-
bentuk dari hasil belajar meliputi tiga aspek anatara lain :

a Aspek kognitif
Aspek kognitif adalah ranah yang mencangkup kegiatan mental (otak),
menurut Bloom segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah
termaksud dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif terdiri dari enam
jenjang antara lain :
1) Pengetahuan (Knowlege)

6
2) Pemahaman (Comprehension)
3) Penerapan (Aplication)
4) Penguraian (Analisa)
5) Pemanduan (Syntesis)
6) Penilaian (Avaluatif).
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir
yangnmencangkup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu
mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut
siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan,
metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.
Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan
tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan
sampai tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.

a. Aspek afektif
Aspek afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan
perubahannya bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat
tinggi.
Ranah afektif ini oleh Krathwohl (1974) dan kawan-kawan ditaksonomi
menjadi lebih rinci lagi kedalam lima jenjang antara lain :
1) Menerima rangsangan (Receving)
2) Merespon rangsangan (Respondeng)
3) Menilai sesuatu (Valuing)
4) Mengorganisasi (Organization)
5) Menginternalisasikan mewujudkan nilai-nilai (Characterization
byvalue or value compleks).
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, emosi, minat,
sikap, dan nilai. Sebagaimana telah disebutkan tentang jenjang ranah afektif,
yang merupakan sebagai ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada

7
peserta didik dalam berbagai tingkah laku.

b. Aspek psikomotorik
Aspek psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar tertentu. Baik yang meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik,
maupun aspek-aspek yang lain sehingga perubahan sifat yang terjadi pada
masing-masing aspek tersebut tergantung pada tingkat kedalaman belajar.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Perubahan yang terjadi akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan
oleh individu perubahan itu adalah hasil belajar dalam bentuk “perubahan”
harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor dari
dalam individu dan di luar individu proses di sini tidak dapat dilihat karena
bersifat psikologis, kecuali bila seseorang telah berhasil dalam belajar maka
seseorang itu telah mengalami proses tertentu dalam belajar, oleh karena itu
proses belajar telah terjadi dalam diri seseorang hanya dapat disimpulkan
dari hasilnya, karena aktivitas belajar yang yang dilakukan, misalnya dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak
berilmu menjadi berilmu.
Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan hasil
belajar yaitu :
1. Faktor internal ( faktor dari siswa ), yakni keadaan / kondisi jasmani dan
rohani
2. Faktor eksternal (dari Luar diri siswa), yakni kondisi di sekitar siswa
3. Faktor pendekatan belajar ( Approach to Learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar di atas dalam
banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi. Ilmu pengetahuan

8
atau bermotif ekstrinsik ( faktor eksternal ) biasanya cenderung
mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam.
Sebaliknya, sorang siswa berintelegensi tinggi (faktor internal) dan
mendapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor aksternal), atau
memilih pendekatan belajar yang lebih meningkatkan kualitas hasil
belajar. Jadi, karena pengaruh faktor-faktor tersebut maka muncullah
siswa-siswa yang high-achievers (berprestasi tinggi ), dan underachievers
( berprestasi rendah ) atau gagal sama sekali.

F. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran


Bagi seorang guru yang ingin mengenal metode pembelajaran secara
lebih jelas, memang tidak hanya sebatas memahami pengertiannya saja.
Melainkan juga perlu memahami apa saja macam-macam metode dalam
pembelajaran tersebut. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa macam
metode tersebut yang wajib dipahami oleh para guru.
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah salah satu metode pembelajaran yang bersifat
konvensional karena guru menyampaikan materi kepada siswa secara
lisan. Sejak dahulu hingga sekarang, metode satu ini memang dianggap
sebagai yang paling praktis dan ekonomis. Namun seorang guru harus
bisa menggunakan metode ceramah secara menarik agar para siswa tidak
cepat bosan.
2. Metode Diskusi
Sesuai dengan namanya, metode ini selalu mengutamakan aktivitas
diskusi yang melibatkan para siswa untuk belajar memecahkan masalah.
Penerapan metode diskusi biasanya dilakukan dengan membuat
kelompok diskusi yang bertugas membahas sebuah masalah.
3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang
dilakukan dengan cara praktikum agar siswa bisa melihat dan
mempraktikkan secara langsung materi yang sedang dipelajari. Metode

9
demonstrasi meman lebih menarik serta membuat siswa lebih fokus pada
materi pelajaran.
4. Metode Ceramah Plus
Metode ini sebetulnya mirip metode ceramah pada umumnya, tetapi
untuk metode ceramah plus biasanya disertai metode lainnya saat
menyampaikan materi seperti diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan
latihan. atau feedback antara pengajar dan murid.

5. Metode Resitasi
Metode resitasi biasanya mengharuskan siswa membuat sebuah
resume tentang materi yang telah disampaikan oleh guru. Dimana resume
tersebut ditulis pada kertas menggunakan kata-kata dari siswa sendiri.
6. Metode Eksperimen
Metode eksperimen dilakukan melalui kegiatan percobaan atau
praktikum di laboratorium agar siswa bisa melihat secara langsung
materi pelajaran yang sedang disampaikan. Biasanya dapat berupa ilmu
pengetahuan alam (sains) dan sebagainnya.
7. Metode Karya Wisata
Metode satu ini menggunakan tempat atau lingkungan tertentu yang
mempunyai sumber belajar untuk siswa. Namun penerapan metode ini
perlu memperoleh pengawasan secara langsung dari guru. Misalnya
Museum atau Alam.
8. Metode Latihan
Metode ini merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan
melatih keterampilan kepada siswa dengan merangsang, memanfaatkan
atau membuat sesuatu. Biasanya setelah Penjelasan Murid akan diuji
Oleh beberapa pertanyaan.
9. Metode Perancangan
Pada metode ini, siswa akan dirangsang agar mampu membuat
sebuah proyek yang nantinya akan diteliti. Dapat Berupa perancangan

10
skema, data, grafik , dan lain-lain. Metode ini banyak digunakan juga
pada program khususnya kejurusan.
10. Metode Debat
Metode ini mengajak siswa untuk saling beradu argumentasi secara
perorangan atau kelompok. Tetapi debat tersebut dilakukan secara formal
dan memiliki aturan tertentu untuk membahas dan mencari penyelesaian
masalah.
11. Metode Mind Maping
Metode pembelajaran ini menerapkan cara berpikir secara runtut pada
sebuah permasalahan, bagaimana terjadinya serta penyelesaiannya.
Melalui metode ini, siswa bisa meningkatkan daya analisis serta berpikir
kritis agar memahami masalah sejak awal sampai akhir.

G. Contoh Penerapan Metode Pembelajaran dalam Penerapannya di SD


Setelah mengetahui jenis serta kelebihan dan kekurangannya, maka
berikutnya yaitu memahami tips agar dapat menjalankan strategi
pembelajaran dengan baik dan benar. Apa saja? Berikut di antaranya:
1. Mendorong komunikasi kelompok
Tanyakan kepada siswa apa yang ingin mereka capai melalui belajar
dan seperti cara apa yang akan dilakukan untuk menyelesaikannya.
Pendidik atau guru dapat meminta para siswa untuk dapat terbuka dan
jujur mengenai tantangan yang mereka hadapi. Dengan demikian, para
guru dapat memberikan solusi terbaik demi terwujudnya aktivitas belajar
mengajar yang nyaman.
2. Cari tahu teknik belajar yang tepat
Guru diharuskan untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh para
siswa untuk memaksimalkan manfaat waktu belajar. Setelah
mendapatkan informasi tersebut, kamu dapat membujuk mereka untuk
menuju pengembangan pendekatan baru. Beberapa pendekatan meliputi:
a. Permainan belajar yaitu dengan menisi beberapa kegiatan dengan
permainan belajar sehingga mengurangi suasana pembelajaran.

11
b. Sering-seringlah beristirahat yaitu berpikir suatu aktifitas yang
menggunakan usaha sehingga juga akan mengurangi tenaga.
Ingatkan siswa yang belajar untuk berdiri, meregangkan badan,
minum air, berbagi tawa dengan teman-teman mereka, dan
kemudian ke proses kegiatan belajar.
c. Menciptakan suasana yang bebas gangguan
Susana yang nyaman dalam arti mencakup banyak hal, mulai dari
kebersihan dasar hingga menjalankan kegiatan belajar mengajar
dalam suasana yang nyaman dan bebas gangguan. Meski begitu,
setiap siswa tentu memiliki pendekatan dan preferensi yang
berbeda-beda, di sini pendidik dapat menciptakan suasana
tersebut berdasarkan suara terbanyak.
d. Fokus pada eksplorasi dan pemecahan masalah
Kebanyakan manusia menyukai tantangan, terutama hal-hal
baru yang memberikan manfaat bagi kehidupan. Strategi
pembelajaran yang cerdas dapat mencakup memanfaatkan
website pencarian dan melakukan kegiatan berbasis penyelesaian
masalah dalam waktu belajar siswa.
e. Pemicu motivasi belajar
Memiliki tujuan dan gagasan yang jelas menjadi landasan
besar untuk mencapai keberhasilan. Para guru juga dapat
memberikan apresiasi kepada siswa yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik. Dengan begitu, akan memberikan motivasi
kepada para siswa untuk belajar lebih giat lagi.
f. Berbagi pendapat
Ibaratkan pelajar memiliki kemampuan untuk berpikir kritis
tentang apa yang diajarkan dengan meminta mereka untuk
menjelaskannya dengan kata-katanya sendiri. Memiliki minat
pada apa yang ingin diketahui dan bagaimana mereka memahami
suatu masalah atau tantangan merupakan hal yang sangat
berharga dan suatu bentuk apresiasi.

12
13
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia
ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter
dan kepribadian anak
2. Terdapat beberapa metode yang biasanya diterapkan pada anak usia dini,
antara lain : bermain, bercerita, bernyanyi, bercakap ( dialog dengan tanya
jawab ), karya wisata, praktik langsung, bermain peran ( sosio-drama ),
penugasan dan metode lainnya yang dianggap mampu mendorong
pembelajaran anak usia dini sehingga mencapai tujuan pembelajaran.
3. Tidak satupun metode pembelajaran yang lebih unggul daripada yang
lainnya. Semua metode baik asal sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
dan ketersediaan sarana belajar anak.

B. Saran
Guru disarankan menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai, begitu juga metode pembelajaran anak
usia dini harus menyesuaikan dengan sarana yang tersedia. Guru hendaknya
lebih banyak mengkolaborasikan beberapa metode pembelajaran agar proses
pembelajaran lebih menarik.

14
DAFTAR PUSTAKA
http://rudisalam62.blogspot.com/2014/06/jenis-jenis-pembelajaran-dan-
strategi.html?m=1

https://pintek.id/blog/strategi-pembelajaran/

https://idcloudhost.com/metode-pembelajaran-pengertian-macam-macam-fungsi-
dan-tujuannya/amp/

15

Anda mungkin juga menyukai