Tugas PKN Identitas Nasional (Ilham Maulana Syah Putra)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Identitas Nasional

Identitas Nasional merupakan istilah yang terdiri dari dua kata yaitu identitas
dan nasional. Secara harfiah, identitas adalah ciri-ciri, jatidiri atau tanda yang
melekat pada seseorang atau sesuatu yang berguna untuk membedakannya
dengan sesuatu yang lain. Sedangkan nasional adalah identitas yang melekat
pada kelompok-kelompok yang terikat karena kesamaan, baik kesamaan
budaya, agama, fisik, keinginan, atau cita-cita. Jadi pengertian Identitas
nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu
bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.

Berdasarkan hal itu, setiap bangsa yang ada saat ini memiliki identitasnya
masing-masing sesuai dengan keunikan, sifat dan karakter dari suatu bangsa.
Hal ini tergantung dari bagaimana suatu bangsa terbentuk secara historis.
Identitas nasional yang dimiliki oleh suatu bangsa tidak bisa dipisahkan
dengan jati diri suatu bangsa. Menurut Kaelan (2007), identitas nasional pada
hakikatnya adalah manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri
khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan
bangsa lain dalam kehidupannya. Identitas nasional mencerminkan nilai-nilai
yang ada dalam masyarakat di suatu negara, hal itu merupakan suatu yang
terus menerus berkembang dan bersifat terbuka.

Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada


kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara. Seperti bahasa
daerah, tarian daerah, musik-musik daerah, dan lain sebagainya. Sedangkan
identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol
kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu
Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar
Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD
1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat, pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti
Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain. Dari banyaknya
simbol kenegaraan, Pancasila menjadi ciri khas untuk bangsa indonesia itu
sendiri. Tanpa Pancasila, negara dan bangsa ini ibarat kapal tanpa kompas
yang tengah berlayar di samudra luas tanpa tujuan jelas. Dalam buku Cita-
cita Negara Pancasila oleh Sulastomo membahas tentang Pentingnya
memahami Prinsip-Prinsip dasar pancasila serta pengalaman pancasila
dalam berbangsa dan bernegara. 
Pembentukan Identitas Nasional Suatu Bangsa

Pembentukan identitas nasional suatu negara tentunya mengalami proses


yang panjang dan membutuhkan perjuangan yang besar. Hal ini karena
identitas nasional adalah sebuah hasil dari kesepakatan masyarakat bangsa
tersebut. Tidak setujunya masyarakat tentang identitas nasional di sebuah
negara tentu saja bisa terjadi. Umumnya, setiap kelompok masyarakat
menginginkan identitasnya diangkat menjadi identitas nasional. Hal ini yang
menyebabkan sebuah negara yang baru merdeka akan mengalami
perdebatan dan pertikaian yang berlarut-larut.

Identitas nasional dapat kita artikan sebagai sebuah kesatuan yang dikaitkan
dengan nilai-nilai yang ada di tanah air. Nilai tersebut memperlihatkan ciri
khas yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain, atau umumnya dikenal
dengan nasionalisme. Hakikat identitas nasional indonesia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin
dalam kehidupan orang Indonesia.

Di dalam Buku Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan yang ditulis oleh Ani


Sri Rahayu, dikatakan bahwa pada dasarnya untuk bisa mempertahankan
identitas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah melalui penanaman nilai-
nilai yang ada di dalam pancasila ke dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Buku yang disusun oleh Sri Rahayu ini sudah sesuai dengan
kurikulum perguruan tinggi dan dilengkapi dengan rencana pembelajaran.

Faktor-Faktor Pembentuk Identitas Nasional

1. Faktor Objektif

Faktor objektif ini meliputi faktor geografis dan demografis. Kondisi geografi
yang membentuk Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki iklim
tropis. Indonesia juga terletak di wilayah Asia Tenggara, hal ini
mempengaruhi adanya perkembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan
budaya bangsa Indonesia.
2. Faktor Subjektif

Faktor subjektif ini meliputi faktor sosial, politik, kebudayaan dan juga
sejarah yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor-faktor ini sangat
mempengaruhi proses terbentuknya masyarakat Indonesia dan juga identitas
bangsa Indonesia.

3. Faktor Primer

Faktor primer ini meliputi etnis, teritorial, bahasa, dan juga agama. Indonesia
sendiri merupakan bangsa yang memiliki berbagai macam budaya, bahasa
dan agama. Meskipun unsur-unsur tersebut berbeda-beda dan memiliki ciri
khas masing-masing, namun hal tersebut bisa menyatukan masyarakat
menjadi bangsa Indonesia. Persatuan yang terjadi itu tidak serta merta
menghilangkan keanekaragaman yang memang sudah ada di dalam
masyarakat Indonesia, maka dari itu lahirlah istilah Bhinneka Tunggal Ika,
yang memiliki arti berbeda-beda tapi tetap satu jua.

4. Faktor Pendorong

Faktor ini meliputi komunikasi dan teknologi, seperti lahirnya angkatan


bersenjata dalam kehidupan negara. Dalam hubungan ini, ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam suatu bangsa merupakan identitas nasional yang
dinamis. Maka dari itu, pembentukan identitas nasional yang dinamis ini
sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan prestasi masyarakat Indonesia.
Semuanya tergantung apakah bangsa Indonesia mau dan mampu
membangun bangsa untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia.

5. Faktor Penarik

Faktor penarik ini meliputi bahasa, birokrasi yang tumbuh dan sistem
pendidikan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sudah ditetapkan
menjadi bahasa nasional dan kesatuan nasional. Masing-masing suku yang
ada di Indonesia masih tetap menggunakan bahasa dari daerahnya masing-
masing.
6. Faktor Reaktif

Faktor reaktif ini meliputi dominasi, pencarian identitas dan juga penindasan.
Seperti yang sudah diketahui bahwa bangsa Indonesia pernah dijajah
beratus-ratus tahun oleh bangsa asing. Hal ini mewujudkan memori bagi
rakyat Indonesia. Memori akan perjuangan, penderitaan dan semangat yang
hadir dalam masyarakat untuk memperjuangkan kemerdekaan. Faktor-faktor
di atas pada dasarnya merupakan proses dalam sebuah pembentukan
identitas nasional. Hal ini tentunya terus berkembang, mulai dari era sebelum
kemerdekaan, sampai saat ini. Bangsa Indonesia dibangun dari masyarakat
lama sehingga membentuk kesatuan dengan prinsip nasionalis modern. Maka
dari itu, dalam pembentukan identitas nasionalnya, sangat erat dengan unsur-
unsur sosial, ekonomi, budaya, geografis, dan juga agama.

Jenis-Jenis Identitas Nasional

Identitas nasional Indonesia terbentuk karena beberapa unsur. Suku bangsa


Indonesia yang beragam dan sudah ada sejak lama, terdapat ratusan suku
bangsa yang ada di Indonesia. Karena suku bangsa yang banyak, tentunya
budaya di Indonesia juga majemuk. Budaya yang majemuk ini menjadi salah
satu unsur terbentuknya identitas nasional. Budaya yang beragam ini
merupakan identitas dari nenek moyang terdahulu.

Bahasa juga menjadi salah satu unsur penting dalam pembentukan identitas
nasional. Keberagaman suku dan budaya menjadi salah satu faktor mengapa
Indonesia memiliki keberagaman bahasa. Selain suku, budaya dan bahasa,
agama yang beragam menjadi salah satu unsur terbentuknya identitas
nasional Indonesia. Terdapat lima agama resmi yang ada di Indonesia, Islam,
Katolik, Protestan, Budha dan Hindu. Namun sejak pemerintahan
Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi ini dihilangkan.
Masyarakat Indonesia yang religius ini tercermin dari Pancasila sila pertama,
Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dari unsur-unsur pembentuk identitas nasional, jenis-jenis identitas nasional


bisa dikelompokkan dengan mudah, yaitu:

1. Identitas Fundamental

Istilah fundamental bisa diartikan sebagai hal yang pokok. Hal pokok ini
menjadi penunjang, berdirinya sebuah bangunan. Ibarat membangun rumah,
tentu hal fundamentalnya harus kokoh, yaitu pondasinya. Identitas
fundamental ini memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan
berbangsa dan negara. Identitas fundamental meliputi dasar negara, falsafah
dan juga ideologi. Jika merujuk pada falsafah dan dasar negara tentunya
menuju pada Pancasila. Pancasila yang terdiri dari lima sila sudah memuat
hal-hal yang fundamental untuk menjadi pedoman dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

2. Identitas Instrumental

Istilah instrumental bisa diartikan sebagai sebuah alat atau media. Identitas
instrumental dalam identitas nasional indonesia adalah UUD 1945. Di dalam
UUD 1945 sudah terdapat aturan mengenai instrumen lain sebagai identitas
nasional negara Indonesia. Hal ini meliputi, bendera merah putih, garuda
pancasila sebagai lambang negara, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan
juga semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika. Selain karena sebagai dasar
dan ideologi negara, pancasila juga menjadi salah satu dari empat pilar
kebangsaan, selain UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Tentunya
dalam penciptaan dari Pancasila sebagai lambang negara memiliki proses
yang panjang serta perdebatan. Pada buku Pancasila karya Prof. Drs H.
Achmad Fauzi DH.M.A merupakan potret dari proses panjang Pancasila dari
awal perumusan, penafsiran-penafsiran secara filosofis dan juga ideologis.

3. Identitas Alamiah

Selain identitas fundamental dan instrumental, ada juga identitas alamiah.


Berbeda dengan kedua identitas sebelumnya, identitas yang satu ini
merupakan yang bersifat alami. Hal yang alami ini tercipta dari kuasa Tuhan
Yang Maha Esa. Identitas alamiah meliputi negara Indonesia yang berbentuk
kepulauan dengan jumlah ribuan.

Unsur Identitas Nasional Indonesia

Para pendiri negara Indonesia sudah menyepakati unsur-unsur identitas


nasional. Identitas nasional negara Indonesia dituliskan secara resmi dalam
UUD 1945 Pasal 35 sampai 36. Berikut adalah unsur-unsur identitas nasional:

1. Bendera Indonesia

Pasal 35 UUD 1945 berbunyi ‘Bendera Negara Indonesia ialah Sang merah
Putih’. Merah memiliki arti berani dan putih memiliki arti suci. Lambang merah
putih ini sudah tidak asing lagi sejak masa kerajaan. Tidak hanya dipakai oleh
kerajaan Majapahit saja, kerajaan kediri juga memakai panji merah putih
sebagai lambang kebesarannya. Bendera merah putih ini pertama kali
digunakan di Jawa pada Oktober 1928, tepatnya hari sumpah pemuda.
Namun ketika pemerintahan kolonialisme, bendera merah putih dilarang
untuk dikibarkan. Akhirnya, bendera merah putih menjadi bendera resmi pada
tanggal 17 Agustus 1945. Bendera merah putih bukan sembarang bendera,
karena memiliki ukuran khusus, Ukuran bendera merah putih diatur dalam
undang-undang nomor 24 tahun 2009 pasal 4 ayat 1 dan 3.

2. Bahasa Indonesia

Pasal 36 UUD 1945 berbunyi ‘Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia’.


Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional atau bahasa persatuan. Bahasa
Indonesia berasal dari bahasa Melayu Riau. Seiring waktu bahasa ini selalu
berkembang dan mengalami perubahan. Bahasa Indonesia diawali sejak
Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Indonesia
merupakan usulan dari Muhammad Yamin. Pada saat itu ia mengatakan
bahwa hanya ada dua bahasa yang bisa menjadi bahasa persatuan, antara
bahasa Jawa dan bahasa Melayu, namun dalam kedepannya, bahasa Melayu
lah yang akan menjadi bahasa persatuan. Bahasa Indonesia merupakan
bahasa persatuan, karena bangsa Indonesia memiliki berbagai jenis bahasa.

3. Lambang Negara Indonesia

Pasal 36A UUD 1945 berbunyi ‘Lambang Negara ialah Garuda Pancasila
dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika’. Garuda pancasila dan semboyan
Bhineka Tunggal Ika dipilih menjadi lambang negara dan semboyan negara.
Burung Garuda yang dikenal dari mitologi kuno merupakan kendaraan
Wishnu. Burung Garuda ini menggambarkan bahwa Indonesia merupakan
bangsa yang besar dan kuat. Burung Garuda sebagai simbol ikatan
persatuan dan menyatunya rakyat Indonesia yang heterogen. Lambang
Garuda Pancasila dirancang oleh panitia Lencana Negara yang diketuai
Sultan Hamid II. Lambang ini akhirnya disempurnakan oleh Soekarno dan
diresmikan pertama kali pada tanggal 11 Februari 1950.

Di dalam burung Garuda Pancasila terdapat simbol-simbol untuk setiap sila.


Sila pertama bergambar bintang emas, sila kedua dilambangkan dengan tali
rantai berwarna emas, sila ketiga dilambangkan dengan pohon beringin, sila
keempat dilambangkan dengan kepala banteng, dan untuk sila kelima
dilambangkan dengan padi dan kapas. Melalui banyak hal mengenai lahirnya
Pancasila seperti ditandai oleh pidato yang dilakukan oleh Presiden pertama
Indonesia, Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan). Pidatonya pertama kali
mengemukakan konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia
pada 1 Juni 1945 sehingga di tetapkan Hari lahir Pancasila jatuh pada tanggal
1 Juni.

4. Semboyan Bangsa Indonesia

Sedangkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti ‘berbeda-beda


tapi tetap satu jua’. Semboyan negara ini merupakan kutipan dari Kitab
Sutasoma dari Mpu Tantular. Semboyan ini dipilih untuk menggambarkan
persatuan negara Indonesia yang memiliki keberagaman suku, ras, agama,
budaya, dan bahasa.

5. Lagu Kebangsaan Indonesia

Pasal 36B UUD 1945 berbunyi ‘Lagu kebangsaan ialah Indonesia Raya’.
Lagu Indonesia Raya dipilih menjadi lagu kebangsaan Indonesia. Lagu ini
diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman, dan diperkenalkan pertama kali
pada sumpah pemuda, 28 Oktober 1928 di Batavia. Lirik lagu Indonesia Raya
pertama kali dipublikasi di surat kabar Sin Po. Lagu kebangsaan Indonesia
pertama kali dikumandangkan di depan Kongres Pemuda Kedua, namun
setelah itu pemerintah kolonial melarang penyebutan lagu Indonesia Raya.
Meski begitu, pemuda Indonesia tidak gentar dan mereka tetap menyanyikan
lagu Indonesia Raya.

6. Dasar Falsafah Negara

Pancasila menjadi dasar falsafah negara. Terdiri dari lima dasar yang menjadi
ideologi negara bangsa Indonesia. Pancasila adalah identitas nasional
Indonesia yang memiliki kedudukan sebagai ideologi dan dasar negara.

7. Konstisusi Negara Indonesia

UUD 1945 menjadi konstitusi atau hukum dasar negara. UUD 1945
merupakan hukum yang tertulis dan memiliki kedudukan tertinggi dalam
peraturan perundangan. UUD 1945 dijadikan sebagai pedoman dalam
kehidupan dan bernegara. UUD 1945 sudah digunakan sejak Indonesia
merdeka. Sehari setelah proklamasi , atau pada tanggal 18 Agustus 1945,
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengesahkan naskah
yang kini menjadi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

8. Bentuk Negara Indonesia

Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berkedaulatan


rakyat. Negara indonesia berbentuk kesatuan dan memiliki bentuk
pemerintahan republik.

9. Sistem Indonesia

Sistem yang digunakan di Indonesia adalah sistem demokrasi, dengan


sistem yang menjunjung kedaulatan rakyat. Sampai saat ini sudah disepakati
bahwa Indonesia tidak akan melakukan perubahan identitas sebagai negara
kesatuan.

Makna atau arti Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia


adalah kristalisasi pengalaman-pengalaman hidup dalam perjalanan sejarah
bangsa Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai,
pandangan filsafat, moral, etika yang telah melahirkannya. Dengan Pancasila
sebagai dasar Negara itu pula para pendiri Negara dengan genius
menyiapkan sistem ketatanegaraan NKRI sebagai “sistem sendiri”.

Nama : Ilham Maulana Syah Putra (31421074)

Prodi : Manajemen C 2021

Anda mungkin juga menyukai