LAPORAN PL ANGGI SEPTA YOLANDA Fix
LAPORAN PL ANGGI SEPTA YOLANDA Fix
LAPORAN PL ANGGI SEPTA YOLANDA Fix
i Universitas Sriwijaya
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTEK LAPANGAN
Oleh:
Mengetahui,
Dr. Ferdinand Hukama Taqwa, S.Pi., M.Si. Dr. Rinto, S.Pi., M.P.
NIP.197602082001121003 NIP.197606012001121001
ii Universitas Sriwijaya
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat taufik dan hidayah-Nya selama kegiatan Praktik
Lapangan hingga terselesainya pembuatan proposal Praktek Lapangan ini.
Proposal Praktik Lapangan ini disusun sebagai pedoman untuk melaksanakan
Praktek Lapangan yang merupakan sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang
telah di dapat pada saat kuliah, selain itu sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas Pertanian Universitas
Sriwijaya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Tuhan yang Maha Esa
2. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan dukungan baik finansial dan material
3. Siti Hanggita, R.J., S.TP., M.Si., Ph.D sebagai Dosen Pembimbing yang telah
memberikan ilmu, arahan dan bantuan dalam penyusunan rencana Praktek
Lapangan ini.
4. Bapak Dr. Rinto, S.Pi., M.P selaku Koordinator Program Studi Teknologi Hasil
Perikanan Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.
5. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Teknologi Hasil Perikanan.
6. Seluruh anggota Wisma Nando dan teman-teman seperjuangan (Marda, Yanti,
Cahya, Intan, Diah dan semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu) yang
menjadi Support System saya
7. Seluruh anggota BTS dan sahabat-sahabat saya (Rina, Okta, Sasti, Deami,
Peggy, Andella dan Nadhilla) yang menjadi support system saya
8. Kepada rekan Praktik lapangan yang setia membantu saya
9. Rekan-rekan Teknologi Hasil Perikanan angkatan 2018 atas motivasinya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN. .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2. Tujuan ...............................................................................................................2
1.3. Manfaat .............................................................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3
2.1. Abon ikan ..........................................................................................................3
2.2. Bahan Baku .......................................................................................................3
2.2.1.Klasifikasi dan Morfologi Ikan Patin (Pangasius Pangasius) ........................3
2.2.2. Kandungan Gizi Ikan Patin ............................................................................4
2.3. Bahan Tambahan ...............................................................................................5
2.3.1. Bawang Merah dan Bawang Putih .................................................................5
2.3.2. Santan .............................................................................................................6
2.3.3. Gula dan Garam .............................................................................................6
2.4. Tahapan Pemasakan ..........................................................................................6
BAB III. PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN ....................................... 7
3.1. Tempat dan Waktu ............................................................................................7
3.2. Alat dan Bahan ..................................................................................................7
3.3. Cara Kerja .........................................................................................................8
3.4. Prosedur Kegiatan Sosialisasi ...........................................................................8
BAB 1V. PROFIL Pesantren ................................................................................9
4.1. Sejarah pondok pesantren raudhatul ulum sakatiga ..........................................9
4.2. Letak Geografis Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga…….........10
4.3. Strukitur Kepengurusan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga…….12
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................13
5.1. Rincian Dana ...................................................................................................13
5.2. Metode dan Proses Pembuatan .......................................................................13
iv Universitas Sriwijaya
v
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v Universitas Sriwijaya
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.2.1. Ikan Patin (Pangasius Pangasius)………………………4
Gambar 4.b Abon Ikan Patin (Pangasius Pangasius)…………………..15
vi Universitas Sriwijaya
vii
DAFTAR TABEL
BAB 1
PENDAHULUAN
1 Universitas Sriwijaya
2
ikan yang direbus, disayat-sayat, dibumbui, digoreng, dan dipres. Pembuatan abon
ikan menjadi alternatif pengolahan ikan dalam rangka penganekaragaman produk
perikanan dan mengantisipasi melimpahnya tangkapan ikan di masa panen.
Pengolahan abon ikan dapat dilakukan dalam skala kecil, sedang, besar,
dan dapat dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga dalam menyediakan lauk pauk
sehari-hari. Jenis ikan yang biasa diolah menjadi abon ikan umumnya ikan
pelagis, yaitu ikan cakalang, (Katsuwonus pelamis), tenggiri (Scomberomorus sp),
tongkol (Euthynus sp) dan lain-lain. Menurut Rahayu dan Djafar (2001), bahwa
abon ikan memiliki prospek ekonomi yang baik karena konsumennya luas.
Kalangan masyarakat ekonomi bawah sampai kalangan masyarakat ekonomi atas
menyukai abon. Konsumen abon tidak hanya masyarakat kota saja akan tetapi
masyarakat desa pun menyukainya.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan abon ikan patin adalah untuk memperkenalkan
pemanfaatan ikan patin sebagai abon ikan yang bernilai tambah dan bisa di gemari
oleh masyarakat.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari Praktik Lapangan kali ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui produk diversifikasi olahan perikanan.
2. Dapat mengetahui cara pembuatan abon ikan yang baik dan benar
3. Mengetahui kandungan gizi yang baik di konsumsi dari ikan patin
Universitas Sriwijaya
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3 Universitas Sriwijaya
4
Genus : Pangasius
Spesies : Pangasius sp
Ikan patin (Pangasius pangasius) adalah salah satu ikan asli perairan
Indonesia yang telah berhasil didomestikasi. Jenis–jenis ikan patin di Indonesia
sangat banyak, antara lain Pangasius pangasius atau Pangasius jambal,
Pangasius humeralis, Pangasiuslithostoma, Pangasius nasutus, pangasius
polyuranodon, Pangasius niewenhuisii. Sedangkan Pangasius sutchi dan
Pangasius hypophtalmus yang dikenal sebagai jambal siam atau lele bangkok
merupakan ikan introduksi dari Thailand (Kordi, 2005). Ikan patin mempunyai
bentuk tubuh memanjang, berwarna putih perak dengan punggung berwarna
kebiruan. Ikan patin tidak memiliki sisik, kepala ikan patin relatif kecil dengan
mulut terletak diujung kepala agak ke bawah. Hal ini merupakan ciri khas
golongan catfish. Panjang tubuhnya dapat mencapai 120 cm. Sudut mulutnya
terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba. Sirip punggung
memiliki sebuah jari–jari keras yang berubah menjadi patil yang besar dan
bergerigi di belakangnya, sedangkan jari–jari lunak pada sirip punggungnya
terdapat 6 sampai 7 buah (Kordi, 2005).
Universitas Sriwijaya
5
kesehatan. Selain rasanya yang enak, nilai protein daging patin juga tergolong
tinggi, mencapai 68,6 %. Kandungan gizi lainnya adalah lemak 5,8%, abu, 5%,
dan air 59,3 %. Berat ikan setelah disiangi sebesar 79,7% dari berat awalnya,
sedangkan fillet yang diperoleh dari bobot ikan seberat 1-2 kg mencapai 61,7 %.
Omega 3, untuk proses perkembangan otak pada janin dan penting untuk
perkembangan fungsi syarat dan penglihatan bayi, Mengandung serat protein yang
pendek sehingga mudah dicerna, Kaya akan asam amino seperti taurin untuk
merangsang pertumbuhan sel otak balita, Vitamin A dalam minyak hati untuk
ikan untuk mencegah kebutaan pada anak, Vitamin D dalam daging dan minyak
hati ikan untuk pertumbuhan dan kekutan tulang, Vitamin B6, membantu
metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia dan kerusakan
syaraf, Vitamin B12, untuk pembentukkan sel darah merah, membantu
metabolism lemak, dan melindungi jantung juga kerusakan syaraf, Zat besi yang
mudah di serap oleh tubuh.
Universitas Sriwijaya
6
Universitas Sriwijaya
7
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN
7 Universitas Sriwijaya
8
Universitas Sriwijaya
9
BAB 4
PROFIL PESANTREN
9 Universitas Sriwijaya
10
Universitas Sriwijaya
11
ini setelah pulang ke tanah air aktif mengajarkan dan menyebarluaskan agama
Islam baik di desa Sakatiga sendiri maupun ke desa-desa lain dalam wilayah
Sumatera Bagian Selatan. Aktifitas kegiatan belajar mengajar agama Islam ini di
kalangan masyarakat Sumatera Selatan dikenal dengan sebutan Cawisan
(halaqoh ta’limiyah). Pada awalnya para Ulama aktif mengadakan cawisan-
cawisan tersebut di rumah-rumah mereka, kemudian akhirnya mereka tidak
mampu lagi memenuhi permintaan masyarakat luas. Untuk memenuhi keinginan
besar masyarakat untuk belajar ilmu agama maka akhirnya mereka mendirikan
lembaga pendidikan Islam dalam bentuk madrasah-madrasah. Disinilah para
pelajar datang dari berbagai penjuru daerah menuntut ilmu. Dari madrasah ini
lahirlah Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga.
Pondok Pesantren inilah yang telah berjasa memberikan kontribusi dan
manfaat kepada masyarakat disekitarnya baik dalam bentuk pencerahan
kehidupan beragama, mencerdaskan kehidupan bermasyarakat, pembangunan
budaya keislaman, pemberdayaan masyarakat dan kerjasama dalam
pembangunan kesejahteraan dan ekonomi.
Universitas Sriwijaya
12
YAPIRUS
MUDIR
WAKIL
MUDIR
Bid. Kesiswaan Bid. Akademis Bid. Sekretariat, Bid. Keuangan Bid. BUMP Bid. Rumah
Putra/Putri Humas dan SDM dan Usaha Tangga
SMP IT Bag.
Keamanan
SMA IT
Bag. Listrik,
MATQULARU Air dan
Diesel
Universitas Sriwijaya
13
BAB 5
HASIL PEMBAHASAN
13 Universitas Sriwijaya
14
ikan. Pembuatan produk abon ikan ini menggunakan bahan baku ikan, ikan yang
digunakan berupa ikan Ikan Patin (Pangasius Pangasius) pertama-tama Ikan Patin
(Pangasius Pangasius) dibersihkan, Ikan Patin (Pangasius Pangasius) utuh
seberat 3000 gram. Setelah ikan Patin disiapkan lalu masukkan sekitar 6-8 buah
jeruk nipis untuk menghilangkan rasa amis pada ikan. Setelah itu rebus atau kukus
ikan sampai matang, fungsi dari perebusan atau pengkukusan ini untuk membuat
daging ikan Patin menjadi lembut dan mudah untuk dipisahkan antara daging,
tulang dan kulitnya. Kemudian pisahkan ikan dari tulang dan duri-durinya dan
ambil daging ikan patin, Setelah itu haluskan semua bumbu kecuali daun salam,
ketika bumbu sudah dihaluskan campurkan bumbu tersebut kedalam ikan lalu
tuangkan santan kelapa dan aduk hingga merata, fungsi ditambahkannya santan
kelapa ini untuk memberikan cita rasa gurih terhadap abon ikan patin tersebut.
Dan tidak lupa tambahkan garam, gula, penyedap rasa sebanyak satu sendok teh
kecil lalu ketika abon sudah mulai berwarna kecoklatan itu artinya abon sudah
mulai matang dan siap untuk ditiriskan. Setelah itu masukan kedalam Mesin
Spinner atau mesin peniris minyak adalah untuk mengurangi kadar minyak pada
makanan yang digoreng dengan minyak. Dengan berkurangnya kadar minyak
membuat makanan tersebut menjadi lebih gurih dan tahan lama. Setelah itu angkat
dan dinginkan terlebih dahulu setelah dingin masukkan abon ikan patin kedalam
plastik standing pounch tutup dengan rapat setelah itu tempel stiker abon di
plastik standing pouch lalu abon siap dikonsumsi dan dipasarkan. Abon ikan patin
juga bisa dijadikan sebagai pengganti lauk pauk ketika makan, dan juga bisa
dijadikan sebagai cemilan sehari-hari. Hasil dari diversifikasi abon ikan Patin ini
memberikan hasil yang lebih disukai daripada mengkonsumsi ikan patin goreng
dikarenakan rasa dari bahan baku ikan patin tidak terasa amis lagi. Penampakan
warna dari hasil penggorengan dengan api sedang mendapatkan hasil warna yang
menarik. Penambahan garam, gula, penyedap rasa memberikan rasa yang pas pada
produk abon ikan Patin (Pangasius Pangasius).
Universitas Sriwijaya
15
Universitas Sriwijaya
16
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan proses pengolahan produk abon Ikan Patin (Pangasius
Pangasius) sebagai berikut :
1. Proses pembuatan produk abon Ikan Patin (Pangasius Pangasius) terdiri dari
beberapa tahapan proses yaitu perebusan atau pengukusan, pemasakkan,
pengeringan, pendinginan, pengemasan.
2. Dalam pembuatan produk abon Ikan Patin (Pangasius Pangasius) takaran
bahan baku yang tidak benar akan menghasilkan rasa dan tekstur yang kurang
baik.
3. Mesin Spinner atau peniris minyak sangat baik digunakan dalam pembuatan
abon ikan ini karena sangat berfungsi untuk menghilangkan minyaknya
sehingga menjadi sangat kering lebih gurih dan bisa tahan lama
4. Diversifikasiikan olahan perikanan dapat meningkatkan nilai gizi suatu prodak.
5. Diversifikasi produk abon ikan Ikan Patin (Pangasius Pangasius) ini
dapat meningkatkan konsumsi ikan di Indoenesia serta meningkatkan nilai jual
di pemasaran.
6.2. Saran
Indonesia tidak terlepas dari hasil sumber daya laut serperti ikan patin dan
lain lainya, apabila hasil sumbar daya laut tidak dimanfaat maka akan kehilangan
kandungan yang bermanfaat didalamnya. Diversifikasi produk hasil perikanan
merupakan alternatif yang paling efektif untuk meningkatkan keseleraan, nilai gizi
serta dapat meningkat pemasaran dari bahan baku ikan tersebut. Semoga dengan
adanya contoh dari diversifikasi pengolahan produk abon ikan patin dapat
memberikan edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
16 Universitas Sriwijaya
17
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, TN. 2006. Rekayasa Kadar Omega-3 pada Ikan Patin Melalui Modifikasi
Pakan. Pustaka Pelajar. Jakarta.
Hendriana A. 2010. Pembesaran Patin di Kolam Terpal. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Khairuman, A.K.,&Sihombing, T. 2008. Budidaya Lele Dumbo di KolamTerpal.
Jakarta: Agromedia Pustaka.
Mustar. 2013. Studi Pembuatan Abon Ikan Gabus (Ophiochepalus striatus)
sebagai Food Suplemen.Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, Vol.3 No.5.
Najiyati, S. 2007. Memelihara Patin di Kolam Taman. Jakarta:Penebar Swadaya.
Nasrudin. 2010. Jurus Sukses Patin. Jakarta :Agromedia.
Nurlia. 2009. Peranan Sub Sektor Perikanan Terhadap Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Dan Kesempatan Kerja Di Kabupaten Pinrang Periode
2005-2009. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Santoso, Budi. 1994. Petunjuk Praktis Budidaya Patin Dumbo dan Lokal.
Yogyakarta: Kanisius.
Sundari, R. S., Kusmayadi, A., & Fitriadi, B. W. 2021. Teknologi Pembuatan
Abon Ikan Lele Bebas Bau Amis (Penyuluhan dan Implementasi). Jurnal
Pemberdayaan Masyarakat, Vol. 6 No.1.
Ubadillah, A., & Hersulistyorini, W. 2010. Kadar protein dan sifat organoleptik
nugget rajungan dengan substitusi Patin.Jurnal Pangan Dan Gizi, Vol. 1
No.2.
Universitas Sriwijaya
18
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya
19
Universitas Sriwijaya