Laporan PTK
Laporan PTK
Laporan PTK
Oleh :
Nama : Sayyidatul Fauziyah, S. Pd. I
Mapel : Fikih
Angkatan :2
Bismillahirrahmanirrahim.
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian “Peningkatan Motivasi Belajar Mata
Pelajaran Fiqih Dengan Metode Pembelajaran “Video Based Learning” Pada Siswa Kelas IV
” ini dengan baik. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada nabi Muhammad SAW. Kedua
orang tua yang telah memberi support dan doa terbaik.
Dalam pembuatan dan penulisan laporan ini tidak lepas dari dukungan dan dorongan
semua pihak. Penulis menyadari selama pembuatan dan penulisan laporan ini ini banyak
terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi baik yang bersifat materil maupun moril.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Ach. Basyir, S. Pd. I selaku Kepala Madrasah MINU 07 Balik Terus 2
4. Siswa kelas IV MINU 07 Balik Terus 2 yang telah ikut berpartisipasi membantu
dalam penelitian dan pengumpulan data.
5. Dan untuk semua pihak yang berjasa pada penulis baik yang disadari ataupun
tidak sehingga penulis dapat pembuatan dan penulisan laporan ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan berbagai saran dan kritik sehingga dapat memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam penelitian ini.
Demikian, semoga PTK ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi
para pengembang produk pendidikan.
Penulis,
ii
DAFTAR
ISI
Halaman Cover.............................................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................................... iii
iii
2. Prosedur PTK.................................................................................. 16
C. Subjek yang terlibat dalam Penelitian ................................................ 17
D. Peran dan posisi peneliti dalam penelitian ......................................... 17
E. Tahap intervensi tindakan................................................................... 17
F. Hasil Intervensi tindakan yang diharapkan ........................................ 19
G. Data dan Sumber Data ........................................................................ 19
H. Instrumen penelitian ........................................................................... 19
I. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 20
J. Analisis Data dan kriteria keberhasilan .............................................. 20
K. Tindak lanjut/Pengembanga perencanaan tindakan ........................... 20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
konsep yang diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat dan motivasi. Tanpa adanya
minat menandakan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Untuk itu,
guru harus memberikan suntikan dalam bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu
anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar.
Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata
dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Sehingga nilai rata-
rata mata pelajaran fiqih sangat rendah yaitu hanya mencapai 50,00. Hal ini disebabkan
karena guru dalam proses belajar mengajar hanya menggunakan metode ceramah, tanpa
menggunakan alat peraga, dan materi pelajaran dipelajari dengan satu indera saja.
Menurut teori psikologi belajar, pembelajaran akan lebih efektif ketika semua indera
pada peserta didik banyak diaktifkan.
Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya
membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk
melihat langsung pembelajaran yang bersifat abstrak dalam menemukan konsep fiqih
didalam video pembelajaran.
Motivasi tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan akademik, motivasi
juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan belajar dari suatu kegiatan
pembelajaran atau seberapa jauh menyerap informasi yang disajikan kepada mereka.
Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang
lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan
mengendapkan materi itu dengan lebih baik. Tugas penting guru adalah merencanakan
bagaimana guru mendukung motivasi siswa (Nur, 2001 : 3).
Menonton video bagi kebanyakan orang merupakan hal yang biasa dilakukan
dalam kesehariannya. Saat ini kemudahan memutar video membuat eksistensi
multimedia tersebut semakin banyak diminati. Kita bisa menonton sebuah video dari
televisi, komputer, dan juga handphone yang sehari-hari digunakan. Video dibuat
memiliki tujuan yaitu menyampaikan sebuah pesan yang dapat diterima dan mudah
diingat bagi setiap orang yang menontonnya. Sehingga video umumnya digunakan untuk
kepentingan umum dengan berbagai isi pesan yang disampaikan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mencoba menerapkan salah satu
metode pembelajaran, yaitu metode pembelajaran video based learning- pembelajaran
berbasis video untuk mengungkapkan apakah dengan media video pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran fiqih.
2
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari ulasan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Banyak guru yang menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran
monoton dan membosankan
2. Kurangnya peran aktif siswa dalam proses pembelajaran
3. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran fiqih.
C. PEMBATASAN MASALAH
Dari identifikasi masalah diatas, penulis membatasi masalah dalam ruang lingkup
penelitian yakni mengenai peningkatan motivasi belajar mata pelajaran fiqih dengan
metode pembelajaran “video based learning” pada siswa kelas IV.
D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan ruang lingkup masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan metode pembelajaran “Video based learning” untuk
meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas IV MINU 07
BALIK TERUS 2 ?
2. Bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran “Video based learning” untuk
meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas IV MINU 07
BALIK TERUS 2 ?
3. Bagaimana hasil evaluasi pembelajaran setelah diterapkan metode
pembelajaran “Video based learning” pada mata pelajaran fiqih siswa kelas IV
MINU 07 BALIK TERUS 2 ?
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui perencanaan metode pembelajaran “Video based learning” untuk
meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas IV MINU 07
BALIK TERUS 2
2. Mengetahui pelaksanaan metode pembelajaran “Video based learning” untuk
meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas IV MINU 07
BALIK TERUS 2
3
3. Mengetahui hasil evaluasi pembelajaran setelah diterapkan metode
pembelajaran “Video based learning” pada mata pelajaran fiqih siswa kelas IV
MINU 07 BALIK TERUS 2.
F. MANFAAT PENELITIAN
Secara umum hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi
dalam upaya meningkatkan pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama, khususnya
pada kegiatan pembelajaran mata pelajaran Fiqih di kelas IV MINU 07 Balik Terus 2.
Adapun secara detail manfaat yang diharapkan dari penelitian ini di antaranya
adalah:
1. Bagi lembaga (Sekolah)
Penerapan metode pembelajaran “Video based learning” ini diharapkan
menjadi sumbangan pemikiran dan menjadi pijakan dasar untuk
lembaga/sekolah dalam kaitannya menentukan kurikulum dan memberikan
kebijakan dalam pengajaran pendidikan agama.
2. Bagi guru
Penerapan metode ini, diharapkan dapat memberikan masukan kepada para
guru, khususnya guru pendidikan agama, agar tidak begitu monoton dalam
mengajar, dengan menggunakan metode pembelajaran “Video based learning”
dalam proses belajar di kelas, guru pendidikan agama bisa memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melihat langsung melalui video pembelajaran
materi Fiqih agar peserta didik betul-betul memahaminya dan benar dalam
pelaksanaan di kehidupan sehari-hari.
3. Bagi peserta didik
Dengan metode pembelajaran “Video based learning” ini diharapkan peserta
didik lebih termotivasi dalam belajar. Terutama dalam pelajaran Fiqih yang
memang membutuhkan praktek dalam penerapannya.
4. Bagi guru sebagai penulis
Memberi manfaat bagi peneliti dan menambah khazanah keilmuan sebagai
guru yang profesional serta mengetahui sampai dimana kemampuan peserta
didik dalam menangkap pelajaran yang telah disampaikan.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
A. METODE PEMBELAJARAN
Pembelajaran tidak terjadi seperti “magic” atau sulap. Namun melalui proses
dan banyak hal yang harus diperhatikan seperti penggunaan variasi media dan
beragam metode pembelajaran. Esensi metode adalah alat untuk mencapai tujuan
dengan cara atau prosedur yang terstruktur. Ada bermacam metode yang digunakan
sesuai dengan capaian tujuan belajar apakah kognitif, afektif atau keterampilan.
Dengan kata lain metode dapat dianalogikan seperti memancing ikan dimana Anda
menggunakan umpan yang berbeda sesuai dengan ikannya. Jadi gunakan metode
yang berbeda untuk tujuan pembelajaran yang berbeda.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5
aktif, memberi ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologi siswa.
6
untuk anak berusia muda sangat penting, karena anak-anak tersebut kesulitan dalam
memahami makna simbolik gambar dua dimensi (Gabrielle, 2018).
Saat ini, pembelajaran berbasis video semakin sering digunakan dalam
pendidikan karena lebih mudah untuk membuat dan menyimpan secara online
(Vincent, 2014). Menurut Stem (2019), jika kita menerima pentingnya mulai bekerja
pada video untuk memfasilitasi pembelajaran dari guru dengan metode yang tepat
untuk mendidik, maka para pemimpin pendidik akan mulai menggunakan video.
Video dapat membantu siswa memahami dan mengingat informasi, meningkatkan
proses kognitif mereka dan meningkatkan kinerja belajar mereka (Pei-lan-lei, 2015).
Selain itu, menurut Sara Routarinne, metode video telah terbukti efektif untuk
pelatihan guru dalam tiga hal yaitu untuk merenungkan peristiwa pedagogis dan
mengembangkan kemampuan analisis tertentu, untuk fokus pada pemikiran murid
dan teori jembatan dan praktek, yaitu untuk menyelaraskan rekomendasi pedagogis
untuk praktek kelas yang sebenarnya. Menurut Vincent hoogerheide hasil penelitian
menunjukkan bahwa menjelaskan kepada orang lain melalui video dapat menjadi
kegiatan belajar yang efektif dibandingkan dengan mengkaji kembali.Teknologi baru
seperti video conferencing class membawa caracara baru bagi para guru untuk
bekerjasama dengan siswa dan mendorong pengembangan strategi yang lebih
konsisten dengan teknologi baru (Lydie, 2014).
Video pembelajaran telah banyak memberikan manfaat bagi manusia
terutama pada pelajar. Video pembelajaran biasanya diintegrasikan dengan aplikasi
online yang bisa diakses dengan menggunakan internet. Aplikasi-aplikasi tersebut
menyediakan layanan untuk berbagi dan belajar melalui smartphone, sehingga
keterbatasan ruang dan waktu dapat diatasi. Tentu saja ini merupakan kabar gembira
bagi pelajar-pelajar masa milenial yang tidak dapat lepas dari smartphone.
Video based learning adalah penyampaian pengetahuan atau ketrampilan
dengan menggunakan video. Video untuk belajar harus memiliki sedikitnya dua
elemen yaitu visual dan audio. Elemen visual berguna untuk menyediakan sumber
utama informasi yang mudah dipahami dan dilaraskan dengan elemen audio yang
digunakan untuk menguraikan informasi. Berikut Kelebihan video bila digunakan
saat belajar :
1. Efektif dan Efisien
Belajar menggunakan video lebih efektif dalam menjelaskan suatu informasi
yang bersifat abstrak dalam waktu yang singkat. Semakin sedikit durasi dari
7
video tersebut, maka pembelajaran dapat lebih bermakna, karena peserta justru
bisa lebih mudah memahami dengan video yang singkat namun mencakup
seluruh informasi , dibandingkan dengan video durasi panjang yang cenderung
memmbosankan. Saat ini produksi video bisa dilakukan sendiri dengan biaya
yang terjangkau , anda dapat menggunakan kamera bahkan ponsel anda sendiri
serta hasilnya pun dapat digunakan berkali-kali
2. Pengalaman Belajar yang Baru
Belajar menggunakan video akan memberikan pengalaman belajar yang baru
bagi peserta. Hal tersebut karena video dapat menghadirkan sentuhan hiburan
saat belajar sehingga proses belajar tidak harus selalu menegangkan dan
membosankan. Pengalaman baru akan lebih dirasakan lagi bila peserta tersebut
disajikan video interaktif. Keterlibatan peserta akan sangat dibutuhkan saat
video tersebut dijalankan, sehingga akan tertanam suatu pengalaman baru bagi
peserta tersebut.
3. Mudah Dimengerti
Video untuk belajar dibuat dengan gambar yang bersifat realistis, didukung
dengan desain grafis dan minim teks sehingga memudahkan peserta memahami
informasi yang disampaikan.
4. Mendukung Pembelajaran Aktif
Video interaktif memberikan kesempatan bagi pelajar untuk berperan aktif saat
belajar. Video interaktif baru bisa berjalan apabila ada respon atau interaksi dari
peserta yang menggunakannya. Tentunya dengan aktif memberikan pengalaman
langsung yang tentunya akan diingat oleh peserta didik.
C. MOTIVASI BELAJAR
a. Pengertian motivasi belajar dan macam-macam motivasi
Kata “Motif’ diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. “Motif” dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam
dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai
seuatu tujuan. Motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).
Berawal dari kata “Motif” maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan dirasa sangat mendesak.
8
Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak, sehingga ia mau melakukan
belajar. Motivasi dapat tumbuh dari dalam diri individu. (instrinsik) dan dapat pula
timbul akibat pengaruh dari luar dirinya (eksternal).
1. Motivasi Instrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri
tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan
sendiri. Dalam belajar terkandung tujuan menambah pengetahuan.
“Intrinsic motivations are inherent in the learning situation and meet pupil
need and purposes”.
2. Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar diri individu.
Apakah karena adanya ajakan, suruhan, paksaan dari orang lain sehingga
dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau
belajar.
Untuk dapat membangkitkan motivasi belajar peserta didik, guru hendaknya
berusaha dengan berbagai cara.
Berikut ini ada beberapa cara membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam rangka
menumbuhkan motivasi intrinsik :
1. Kompetisi (persaingan, guru berusaha menciptakan persaingan diantara peserta
didiknya untuk meningkatkan prestasi belajar)
2. Pace making, pada awal KBM guru hendaknya menyampaikan trik pada
peserta didik.
3. Tujuan yang jelas untuk mencapai pembelajaran
4. Mengadakan penilaian/tes, pada umumnya peserta didik mau belajar dengan
tujuan mendapat nilai yang baik (Muh Uzer Usman: 1989, 24-25)
b. Teori Motivasi
Menurut seorang ahli ilmu jiwa dalam motivasi ada suatu hierarki, yakni motivasi
itu mempunyai tingkatan-tingkatan dari bawah sampai ke atas yakni:
1) Kebutuhan fisiologis
2) Kebutuhan akan keamanan
3) Kebutuhan akan cinta kasih
4) Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri
9
Tingkat yang di atas hanya dapat dibangkitkan apabila telah dipenuhi tingkat
motivasi yang di bawahnya.
c. Bentuk-Bentuk Motivasi
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun
ekstrinsik sangat diperlukan.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar mengajar di sekolah:
1) Memberikan angka / nilai
2) Memberikan hadiah
3) Terdapat saingan / kompetisi
4) Ego-involment
5) Memberi ulangan
6) Mengetahui hasil
7) Memberi pujian
8) Memberi hukuman
9) Hasrat untuk belajar
10) Minat
10
dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya
dalam kehidupan sehari-hari, serta fikih muamalah yang menyangkut pengenalan
dan pemahaman sederhana mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman
yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan
pinjam meminjam. Secara substansial mata pelajaran Fikih memiliki kontribusi
dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan
menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan
keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah
SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya ataupun
lingkungannya. Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat: a. Mengetahui dan memahami cara-cara
pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun
muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. b.
Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik,
sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam baik
dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri,
sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya.
c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih Madrasah Ibtidaiyah
11
sikap spiritual, 2) KI-2 untuk KI sikap sosial, 3) KI-3 untuk KI pengetahuan
(pemahaman konsep), 4) KI-4 untuk KI keterampilan. Urutan tersebut
mengacu pada urutan yang disebutkan dalam UndangUndang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa
kompetensi terdiri dari kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
3. Kompetensi Inti Kelas 4 :
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Menerima, menjalankan, dan menghargai perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpainya di rumah, di madrasah
dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
2) Kompetensi Dasar
Semester I :
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan 2. Menunjukkan perilaku 3. Memahami 4. Menyajikan pengetahuan
menjalankan ajaran jujur, disiplin, pengetahuan factual factual dalam bahasa
agama yang tanggung jawab, dengan cara yang jelas dan logis,
dianutnya. santun, peduli, dan mengamati dalam karya yang estetis,
percaya diri dalam [mendengar, dalam gerakan yang
berinteraksi dengan melihat,membaca] dan mencerminkan anak
keluarga, teman, dan menanya berdasarkan sehat, dan dalam tindakan
guru. rasa ingin tahu tentang yang mencerminkan
dirinya, makhluk perilaku anak beriman
ciptaan Tuhan dan dan berakhlak mulia.
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
12
1.2 Menerima tanda-tanda 2.2 Menjalankan sikap 3.2 Menganalisis tanda- 4.2 Mengomunikasikan
baligh sebagai ujian tanggung jawab dalam tanda baligh dan tandatanda baligh dan
sekaligus anugerah Allah berinteraksi dengan konsekwensinya dalam konsekwensinya dalam
keluarga, teman, guru, dan pelaksanaan ibadah pelaksanaan ibadah
tetangganya
1.3 Menerima kebenaran 2.3 Menjalankan perilaku 3.3 Menerapkan mandi 4.3 Mempraktikkan mandi
bahwa Allah mencintai hidup bersih dan sehat wajib setelah haid bagi wajib setelah haid bagi
hamba yang menjaga dalam menjaga organ perempuan sesuai syarat perempuan sesuai syarat dan
kesucian lahir dan bathin reproduksi dan rukun rukun
1.4 Menerima kebenaran 2.4 Menjalankan perilaku 3.4 Menerapkan mandi 4.4 Mempraktikkan mandi
bahwa Allah mencintai hidup bersih dan sehat wajib setelah ihtilaam wajib setelah ihtilaam
hamba yang menjaga dalam menjaga organ (mimpi basah) bagi laki- (mimpi basah) sesuai syarat
kebersihan dan kesucian reproduksi laki sesuai syarat dan dan rukun.
rukun
Semester II :
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan 2. Menunjukkan 3. Memahami 4. Menyajikan
menjalankan ajaran perilaku jujur, pengetahuan factual pengetahuan factual
agama yang disiplin, tanggung dengan cara dalam bahasa yang
dianutnya. jawab, santun, mengamati jelas dan logis, dalam
peduli, dan percaya [mendengar, karya yang estetis,
diri dalam melihat,membaca] dalam gerakan yang
berinteraksi dengan dan menanya mencerminkan anak
keluarga, teman, dan berdasarkan rasa sehat, dan dalam
guru. ingin tahu tentang tindakan yang
dirinya, makhluk mencerminkan
ciptaan Tuhan dan perilaku anak beriman
kegiatannya, dan dan berakhlak mulia.
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah dan di
sekolah.
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI
DASAR DASAR DASAR DASAR
1.5 Menjalankan shalat 2.5 Menjalankan perilaku 3.5 Menerapkan tata cara 4.5 Mempraktikkan tata
Jum'at sebagai perintah disiplin dalam kehidupan shalat Jum'at cara shalat Jum'at
Allah sehari-hari
1.6 Menjalankan shalat 2.6 Menjalankan perilaku 3.6 Memahami ketentuan 4.6 Mempraktikkan tata
Dhuha sebagai sarana rajin dan semangat dalam shalat Dhuha cara shalat Dhuha
mendekatkan diri kepada menjalankan aktivitas
Allah sehari-hari
1.7 Menerima nilai-nilai 2.7 Menjalankan perilaku 3.7 Memahami ketentuan 4.7 Mempraktikkan tata
yang terkandung dalam ikhlas, rajin dan gigih shalat Tahajjud cara shalat Tahajjud
shalat Tahajjud untuk dalam menjalankan
mendekatkan diri kepada aktivitas sehari-hari
Allah
1.8 Menjalankan shalat 2.8 Menjalankan sikap 3.8 Memahami ketentuan 4.8 Mempraktikkan tata
'Main sebagai ajaran pemaaf dan gotong shalat 'id ain cara shalat `Idain
Islam royong dalam
menjalankan aktivitas
sehari-hari
13
G. HIPOTESIS TINDAKAN
Jika diterapkan Metode Pembelajaran “Video Based Learning” diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa Kelas IV MINU 07 Balik
Terus 2.
H. KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah :
14
BAB III
METODE PENELITIAN
15
Model Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
16
siswa selama proses pembelajaran. Pada lembar observasi ini ada beberapa
indikator yang akan diamati yaitu perhatian siswa, keaktifan siswa, rasa
ketertarikan siswa, dan semangat siswa yang dimaksudkan sebagai kegiatan
mengamati, mengenali dan mendokumentasikan semua gejala atau indikator
dari proses ataupun hasil tindakannya.
d) Refleksi
Refleksi menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama adalah
“memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh para
kolaborator atau partisipan yang terkait dengan suatu PTK yang
dilaksanakan”.48 Kegiaan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai
melakukan tindakan. Data-data yang diperoleh melalui observasi
dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan observasi tersebut guru dapat
merefleksi diri tentang upaya meningkatkan minat belajar siswa. Berdasarkan
hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan
kelas pada siklus berikutnya.
17
Tahapan Kegiatan
Perencanaan - Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode video.
- Menyiapkan instrument (tes pilihan ganda, lembar observasi,
catatan lapangan dan wawancara)
18
F. HASIL INTERVENSI TINDAKAN YANG DIHARAPKAN
Dari hasil intervensi tindakan yang diharapkan pada penelitian ini adalah hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih setelah proses pembelajaran dengan
menggunakan metode video. Adapun ketuntasan belajar yang diharapkan mencapai
100% dengan nilai KKM 75.
H. INSTRUMENT PENELITIAN
Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data sesuai dengan masalah yang
dihadapi dalam penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah hasil belajar dan lembar pengamatan proses belajar mengajar.
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa tes tulis dan observasi
a. Tes tulis
Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta
didik dalam bentuk tulisan. Tes tertulis menuntut respons dari peserta tes yang dapat
dijadikan sebagai representasi dari kemampuan yang dimiliki. Instrumen tes tertulis
dapat berupa soal pilihan ganda dan uraian. Tes tulis diberikan ke siswa di akhir
pembelajaran.
b. Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan indra, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman atau lembar observasi yang berisi sejumlah indikator
perilaku atau aspek yang diamati.
c. Wawancara
19
Wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan
bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui media tertentu. Keuntungan
dari wawancara adalah :
1. Wawancara dapat digunakan untuk mengecek kebenaran data atau
informasi yang diperoleh.
2. Wawancara memungkinkan untuk mendapatkan data yang lebih luas.
3. Wawancara memungkinkan pewawancara mendapatkan penjelasan tentang
pertanyaan yang kurang dipahami.
Seperti yang telah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan peneliti merupakan
jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang memiliki tahapan-tahapan dalam tiap
siklusnya. Tahapan tersebut meliputi perencanaan, tindakan,
pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan
perbaikan apabila setelah tindakan siklus I selesai dilakukan dan belum terjadi
peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan
20
selanjutnya pada siklus II sebagai perbaikan pembelajaran. apabila setelah tindakan
siklus II selesai dilakukan dan belum terjadi peningkatan hasil belajar siswa, maka
akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya pada siklus III sebagai
perbaikan pembelajaran Jika hasil penelitian telah mencukupi indikator keberhasilan
maka dicukupkan dan dianggap penelitian tindakan kelas berhasil dilaksanakan.
21
BAB IV
c. NPSN : 60719155
e. Desa/Kelurahan : Balikterus
f. Kecamatan : Sangkapura
g. Kabupaten : Gresik
2. Pra Siklus
Kelas yang dijadikan objek penelitian di MINU 07 Balik Terus 2 yaitu pada kelas
IV yang berjumlah 11 siswa, terdiri dari 5 perempuan dan 6 laki-laki.
Berdasarkan pra siklus yang telah dilakukan dengan observasi mengenai hasil
belajar mata pelajaran Fikih di MINU 07 Balik Terus 2 bahwa masih banyak
siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, KKM yang ditetapkan adalah 75
hal ini tergambar pada tabel di bawah ini:
22
Data Hasil Belajar Kelas IV Mata Pelajaran Fikih
KETERANGAN
NO NAMA NILAI
T TT
1 60 √
Alaik Hosni Alvian
2 40 √
Indra wani
3 40 √
Khairul tamam
4 70 √
Lailatul Jalila
5 65 √
Misfatul Auliya
6 40 √
Misjuni
7 60 √
Moh. Rub'e Maulidi
8 85 √
Muhammad Erfan
9 85 √
Nadhifatul Munawwarah
10 70 √
Serlin Dewi Ayunda
11 60 √
Siti Auliaul Izza
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Berdasarkan data tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar kelas IV mata
pelajaran Fikih dapat dikatakan masih rendah terbukti dari rata-rata hasil belajar siswa masih
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Masalah yang dihadapi kelas IV adalah hasil
belajar yang rendah dikarenakan metode yang digunakan adalah metode ceramah yang hanya
a) Siklus I
1. Perencanaan
Penelitian tindakan siklus 1 Pada mata pelajaran Fikih pada 3.2 Menganalisis
tanda-tanda balig dan konsekuensinya dalam pelaksanaan ibadah. Dilaksanakan
pada hari Senin, 25 Oktober 2021, dengan jumlah peserta didik yang mengikuti
pembelajaran sebanyak 11 peserta didik.
Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi yang dilakukan tindakan pada siklus I
terhadap hasil belajar Fikih peserta didik kelas IV MINU 07 Balik Terus 2
23
kecamatan Sangkapura kabupaten Gresik, sebelum melakukan tindakan pada siklus
I, peneliti melakukan persiapan sebagai berikut:
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam satu siklus dirancang dengan satu kali pertemuan dengan alokasi
waktu 2x35 menit. Perancangan RPP mencakup penentuan: kompetensi dasar,
materi pokok, indikator, skenanrio pembelajaran, media/sumber belajar, dan
penilaian.
Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus I mencakup
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa (20 menit)
2. Kegiatan inti
Tahap 2: Menyajikan Informasi (40 menit)
3. Penutup (10 menit)
Tahap 3 : Menyimpulkan dan menutup pembelajaran
b. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Sarana yang perlu dipersiapkan adalah proyektor, laptop, media video, dan
LKPD.
2. Tindakan
Kegiatan pembelajaran pada tindakan siklus 1 ini dilaksanakan sesuai dengan
RPP yang telah disusun. Langkah awal dalam pelaksanaan penelitian, peneliti
langsung menggunakan media. Hal itu dilakukan sebagai tahapan untuk melihat
hasil belajar peserta didik.
Adapun proses pelaksanaan pembelajaran siklus 1 ini adalah sebagai berikut:
Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa (20 menit)
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar
dan mengecek kehadiran siswa (Comunication)
2. Kelas dilanjutkan dengan berdoa. (Religius)
24
3. Siswa mengecek kebersihan ruangan dan kerapihan tempat
belajarnya dengan bimbingan guru. (TPACK)
4. Siswa diminta untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari Covid-
19 dan tetap semangat belajar.
5. Siswa disampaikan mengenai materi yang akan dipelajari.
25
21. Siswa diberikan pertanyaan mengenai haid bagi perempuan.
3. Pengamatan
Setelah dilakukan tindakan, maka peneliti melakukan observasi. observasi
dilakukan untuk mengetahui hasil belajar pada pembelajaran fikih. Berikut hasil
observasi dari pembelajaran siklus I.
a) Observasi Guru
Sebagaimana observasi pada siklus I, observasi guru menggunakan
metode centang yang dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer. Observer
pada siklus 1 ini dilakukan oleh Kepala Madrasah MINU 07 BALIK TERUS 2
bapak Ach. Basyir, S.Pd.I. dengan hasil sebagai berikut:
26
Gambar 1
Lembar observasi guru
Dari Tabel observasi diatas dapat disimpilkan bahwa guru telah melaksanakan
proses pembelajaran sesuai yang direncanakan dengan baik.
27
b) Observasi siswa
Observasi siswa pada siklus 1 menggunakan format penilaian sikap
keterampilan. Hasil observasi adalah sebagai berikut:
Aspek Penilaian
Juml
Keaktifan kategor
No Nama siswa ah Nilai
Lisa Menden Menul Motor Ment i
Visual skor
n gar is ik al
Cukup
3 2 2 3 4 3 17 2,27
1 Alaik Hosni Alvian Aktif
Kurang
2 2 2 3 1 2 12 1,60
2 Indra wani Aktif
Cukup
2 4 3 2 3 3 17 2,27
3 Khairul tamam Aktif
4 Lailatul Jalila 4 3 4 4 4 3 22 2,93 Aktif
5 Misfatul Auliya 3 3 4 4 3 3 20 2,67 Aktif
Kurang
2 2 2 2 2 2 12 1,60
6 Misjuni Aktif
Cukup
4 3 2 3 3 3 18 2,40
7 Moh. Rub'e Maulidi Aktif
8 Muhammad Erfan 3 3 3 4 3 4 20 2,67 Aktif
Nadhifatul
3 3 4 3 4 3 20 2,67 Aktif
9 Munawwarah
10 Serlin Dewi Ayunda 4 3 4 4 3 3 21 2,80 Aktif
Cukup
4 3 4 3 2 2 18 2,40
11 Siti Auliaul Izza Aktif
Nilai = x4 = ………
Keterangan :
Skor Nilai
3,20 – 4,00 Sangat Aktif
2,50 – 3,10 Aktif
1,70 – 2,40 Cukup Aktif
0,90 – 1,60 Kurang Aktif
0,0 – 0,80 Tidak Aktif
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa 5 peserta didik aktif 4 peserta
didik cukup aktif dan 2 peserta didik kurang aktif.
28
REKAP NILAI HASIL PRETES PADA SIKLUS-1
Kelas/Semester : IV
KKM : 75
KETERANGAN
NO NAMA NILAI
T TT
1 50 √
Alaik Hosni Alvian
2 30 √
Indra wani
3 20 √
Khairul tamam
4 60 √
Lailatul Jalila
5 50 √
Misfatul Auliya
6 20 √
Misjuni
7 45 √
Moh. Rub'e Maulidi
8 60 √
Muhammad Erfan
9 60 √
Nadhifatul Munawwarah
10 55 √
Serlin Dewi Ayunda
11 40 √
Siti Auliaul Izza
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
29
REKAP NILAI HASIL POSTES PADA SIKLUS-1
Kelas/Semester : IV
KKM : 75
KETERANGAN
NO NAMA NILAI
T TT
1 80 √
Alaik Hosni Alvian
2 60 √
Indra wani
3 60 √
Khairul tamam
4 100 √
Lailatul Jalila
5 80 √
Misfatul Auliya
6 60 √
Misjuni
7 80 √
Moh. Rub'e Maulidi
8 100 √
Muhammad Erfan
9 100 √
Nadhifatul Munawwarah
10 80 √
Serlin Dewi Ayunda
11 80 √
Siti Auliaul Izza
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
30
4. Refleksi
Setelah melakukan proses pembelajaran pada siklus 1 ini dapat dilakukan
refleksi bahwa hasil belajar pada siklus 1 dengan menggunakan media video, hasil
belajar yang diperoleh oleh peserta didik belum 100% tuntas. Berdasarkan hal
tersebut maka pembelajaran pada siklus 1 belum mencapai keberhasilan, salah
satunya dikarenakan kurangnya fokus dan konsentrasi peserta didik dalam proses
pembelajaran pada Mapel fikih, maka peneliti memutuskan untuk melakukan
tindakan pada pembelajaran di siklus 2.
Ada beberapa tindakan yang perlu dilakukan pada siklus 2, terlebih pada
media pembelajaran yang sudah ditentukan. Adapun tindakan yang akan dilakukan
peneliti pada siklus 2 adalah sebagai berikut :
Memberikan arahan dan penjelasan kepada peserta didik memalui video dan
slide powerpoint dengan lebih baik.
Memberikan media video yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Mengarahkan Peserta didik agar lebih teliti dan fokus dalam mengerjakan soal.
b) Siklus II
1. Perencanaan
Penelitian tindakan siklus II Pada mata pelajaran Fikih pada KD 4.2
Menganalisis tanda-tanda balig dan konsekuensinya dalam pelaksanaan ibadah,
dengan Indikator pencapaian kompetensi (IPK) 4.2.1 Membuat resolusi diri
dalam menghadapi usia baligh dan 4.2.2 Mempresentasikan resolusi diri yang
dibuat. PTK siklus II ini dilaksanakan pada hari Senin, 08 Nopember 2021,
dengan jumlah peserta didik yang mengikuti pembelajaran sebanyak 11 peserta
didik.
Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi yang dilakukan tindakan pada siklus
I terhadap hasil belajar Fikih peserta didik kelas IV MINU 07 Balik Terus 2
kecamatan Sangkapura kabupaten Gresik, sebelum melakukan tindakan pada
siklus I, peneliti melakukan persiapan sebagai berikut:
e. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam satu siklus dirancang dengan satu kali pertemuan dengan
alokasi waktu 2x35 menit. Perancangan RPP mencakup penentuan:
kompetensi dasar, materi pokok, indikator, skenanrio pembelajaran,
media/sumber belajar, dan penilaian.
31
Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus I mencakup
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
4. Pendahuluan
Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa (20 menit)
5. Kegiatan inti
Tahap 2: Menyajikan Informasi (40 menit)
6. Penutup (10 menit)
Tahap 3 : Menyimpulkan dan menutup pembelajaran
f. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Sarana yang perlu dipersiapkan adalah proyektor, laptop, media video, dan
LKPD.
g. Membuat media pembelajaran
Media yang dibuat adalah media video pembelajaran terkait tanda-tanda
baligh dan konsekuensinya dalam kewajiban syariah
2. Tindakan
Kegiatan pembelajaran pada tindakan siklus II ini dilaksanakan sesuai
dengan RPP yang telah disusun. Langkah awal dalam pelaksanaan penelitian,
peneliti langsung menggunakan media. Hal itu dilakukan sebagai tahapan untuk
melihat hasil belajar peserta didik.
Adapun proses pelaksanaan pembelajaran siklus II ini adalah sebagai
berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa (Comunication)
2. Kelas dilanjutkan dengan berdoa. (Religius)
3. Siswa mengecek kebersihan ruangan dan kerapihan tempat belajarnya
dengan bimbingan guru. (TPACK)
4. Siswa diminta untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari Covid-19 dan
tetap semangat belajar.
5. Siswa disampaikan mengenai materi yang akan dipelajari.
32
6. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran pada hari ini.
7. Siswa diberikan test awal (prestest) untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa.
8. Guru membagi kelompok
33
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi (post test) secara individu
Tahap 4: Penghargaan
3. Pengamatan
Setelah dilakukan tindakan, maka peneliti melakukan observasi. observasi
dilakukan untuk mengetahui hasil belajar pada pembelajaran Fikih. Berikut hasil
observasi dari pembelajaran siklus II.
a) Observasi Guru
Sebagaimana observasi pada siklus II, observasi guru menggunakan
metode centang yang dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer.
Observer pada siklus II ini dilakukan oleh Guru MINU 07 BALIK TERUS
2 ibu Murtasiyah. Dengan hasil sebagai berikut :
34
Gambar Hasil Observasi Guru Siklus II
Dari Tabel observasi diatas dapat disimpulkan bahwa guru telah melaksanakan proses
pembelajaran sesuai yang direncanakan dengan baik.
35
b) Observasi siswa
Nilai = x4 = ………
Keterangan :
Skor Nilai
3,20 – 4,00 Sangat Aktif
2,50 – 3,10 Aktif
1,70 – 2,40 Cukup Aktif
0,90 – 1,60 Kurang Aktif
0,0 – 0,80 Tidak Aktif
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa 2 peserta didik aktif 9 peserta didik cukup
aktif.
36
REKAP NILAI HASIL PRETES PADA SIKLUS II
Kelas/Semester : IV
KKM : 75
KETERANGAN
NO NAMA NILAI
T TT
1 30 √
Alaik Hosni Alvian
2 30 √
Indra wani
3 40 √
Khairul tamam
4 50 √
Lailatul Jalila
5 30 √
Misfatul Auliya
6 20 √
Misjuni
7 40 √
Moh. Rub'e Maulidi
8 70 √
Muhammad Erfan
9 70 √
Nadhifatul Munawwarah
10 60 √
Serlin Dewi Ayunda
11 50 √
Siti Auliaul Izza
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
37
REKAP NILAI HASIL POSTES PADA SIKLUS II
Kelas/Semester : IV
KKM : 75
KETERANGAN
NO NAMA NILAI
T TT
1 75 √
Alaik Hosni Alvian
2 75 √
Indra wani
3 75 √
Khairul tamam
4 90 √
Lailatul Jalila
5 85 √
Misfatul Auliya
6 75 √
Misjuni
7 75 √
Moh. Rub'e Maulidi
8 95 √
Muhammad Erfan
9 90 √
Nadhifatul Munawwarah
10 75 √
Serlin Dewi Ayunda
11 80 √
Siti Auliaul Izza
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
38
4. Refleksi
Setelah melakukan proses pembelajaran pada siklus II ini dapat dilakukan
refleksi bahwa hasil belajar pada siklus II dengan menggunakan media video,
hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik sudah 100% tuntas meski dengan
nilai yang pas dengan KKM. Berdasarkan hal tersebut maka pembelajaran pada
siklus II ini belum mencapai keberhasilan, salah satunya dikarenakan kurangnya
fokus dan konsentrasi peserta didik dalam proses pembelajaran pada Mapel fikih,
maka peneliti memutuskan untuk melakukan tindakan pada pembelajaran di siklus
III.
Ada beberapa tindakan yang perlu dilakukan pada siklus III, terlebih pada
media pembelajaran yang sudah ditentukan. Adapun tindakan yang akan
dilakukan peneliti pada siklus III adalah sebagai berikut :
Memberikan arahan dan penjelasan kepada peserta didik memalui video
dan slide powerpoint dengan lebih baik.
Memberikan media video yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Mengarahkan Peserta didik agar lebih teliti dan fokus dalam mengerjakan
soal.
Memberikan penyegaran pada siswa sebelum pembelajaran dimulai
c) Siklus III
1. Perencanaan
Penelitian tindakan siklus III Pada mata pelajaran Fikih pada KD 3.3
Menerapkan mandi wajib setelah haid bagi perempuan sesuai syarat dan rukun 3.4
Menerapkan mandi wajib setelah ihtilam (mimpi basah) bagi perempuan sesuai
syarat dan rukun, dengan Indikator pencapaian kompetensi (IPK) 3.3.1 Menelaah
(C4) informasi tata cara bersuci dari hadas besar 3.3.2 Menyimpulkan (C5) tata
cara bersuci dari hadas besar 3.4.1 Menelaah (C4) Hikmah mandi wajib 3.4.2
Menyimpulkan (C5) Hikmah mandi wajib.
PTK siklus III ini dilaksanakan pada hari Senin, 15 Nopember 2021, dengan
jumlah peserta didik yang mengikuti pembelajaran sebanyak 11 peserta didik.
Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi yang dilakukan tindakan pada siklus II
terhadap hasil belajar Fikih peserta didik kelas IV MINU 07 Balik Terus 2
kecamatan Sangkapura kabupaten Gresik, sebelum melakukan tindakan pada
siklus III, peneliti melakukan persiapan sebagai berikut:
39
i. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam satu siklus dirancang dengan satu kali pertemuan dengan alokasi
waktu 2x35 menit. Perancangan RPP mencakup penentuan: kompetensi dasar,
materi pokok, indikator, skenanrio pembelajaran, media/sumber belajar, dan
penilaian.
Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus I mencakup
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
7. Pendahuluan(20 menit)
Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
8. Kegiatan inti(40 menit)
Tahap 2: Menyajikan Informasi
9. Penutup (10 menit)
Tahap 3 : Menyimpulkan dan menutup pembelajaran
j. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Sarana yang perlu dipersiapkan adalah proyektor, laptop, media video, dan
LKPD.
k. Membuat media pembelajaran
Media yang dibuat adalah media video pembelajaran terkait materi mandi
wajib setelah haid dan ihtilam dan juga tata cara mandi wajib dan hikmah
mandi wajib
l. Membuat format penilaian
2. Tindakan
Kegiatan pembelajaran pada tindakan siklus II ini dilaksanakan sesuai dengan
RPP yang telah disusun. Langkah awal dalam pelaksanaan penelitian, peneliti
langsung menggunakan media. Hal itu dilakukan sebagai tahapan untuk melihat
hasil belajar peserta didik.
Adapun proses pelaksanaan pembelajaran siklus II ini adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
40
2. Kelas dilanjutkan dengan berdoa. (Religius)
8. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai materi yang sudah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya secara sekilas. (Comunication,
Collaboration, Critical Thinking)
9. Siswa menyimak apersepsi dari guru mengenai materi yang akan
disampaikan.
1. Siswa bertanya jawab mengenai hadas, tata cara bersuci dan hikmah
mandi wajib dengan bimbingan guru (Comunication, Critical Thinking )
2. Siswa menyimak materi hadas, tata cara bersuci dan hikmah mandi wajib
dengan bimbingan guru melalui video pembelajaran.
3. Siswa bertanya jawab mengenai hadas, tata cara bersuci dan hikmah
mandi wajib dalam video pembelajaran dengan bimbingan guru
(Comunication, Critical Thinking)
4. Siswa diberikan pertanyaan mengenai Pengertian hadas
5. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai pengertian hadas (critical
thinking)
6. Siswa diberikan pertanyaan mengenai Rukun mandi wajib
7. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai Rukun mandi wajib (critical
thinking)
8. Siswa diberikan pertanyaan mengenai sunnah mandi wajib
41
9. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai sunnah mandi wajib (critical
thinking)
10. Siswa diberikan pertanyaan mengenai hikmah mandi wajib
11. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai hikmah mandi wajib (critical
thinking)
12. Siswa dibagikan LKPD mengenai materi hadas, tata cara bersuci dan
hikmah mandi wajib
Tahap 3 : mengorganisir siswa dalam kelompok
1. Guru membagi kelompok
2. Siswa berdiskusi materi hadas, tata cara bersuci dan hikmah mandi
wajib (Comunication, Collaboration, Creativity, and Critical Thinking)
3. Siswa dibimbing untuk memahami dan mengerjakan latihan di LKPD
tersebut (Comunication, Collaboration, Creativity, and Critical Thinking)
4. Selanjutnya, siswa bekerja secara berkelompok
5. Diskusi dan kerja kelompok dipantau oleh guru
6. Setelah siswa menyelesaikan, hasil pekerjaan kelompok dikumpulkan
7. Siswa diminta untuk jujur mengerjakan sesuai kemampuan. (Integritas)
8. Hasil pekerjaan siswa dianalisis oleh guru sebagai penilaian
42
9. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum
dipahami.
10. Siswa diarahkan untuk berdoa dan diakhiri salam. (Religius)
3. Pengamatan
43
Gambar Hasil Observasi Guru Siklus III
Dari Tabel observasi diatas dapat disimpulkan bahwa guru telah melaksanakan proses
pembelajaran sesuai yang direncanakan dengan baik.
44
b. Observasi siswa
Nilai = x4 = ………
Keterangan :
Skor Nilai
3,20 – 4,00 Sangat Aktif
2,50 – 3,10 Aktif
1,70 – 2,40 Cukup Aktif
0,90 – 1,60 Kurang Aktif
0,0 – 0,80 Tidak Aktif
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa 5 peserta didik aktif 6 peserta didik
cukup aktif.
45
REKAP NILAI HASIL PRETES PADA SIKLUS III
Kelas/Semester : IV
KKM : 75
KETERANGAN
NO NAMA NILAI
T TT
1 30 √
Alaik Hosni Alvian
2 30 √
Indra wani
3 40 √
Khairul tamam
4 75 √
Lailatul Jalila
5 30 √
Misfatul Auliya
6 20 √
Misjuni
7 40 √
Moh. Rub'e Maulidi
8 75 √
Muhammad Erfan
9 75 √
Nadhifatul Munawwarah
10 60 √
Serlin Dewi Ayunda
11 50 √
Siti Auliaul Izza
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
46
REKAP NILAI HASIL POSTES PADA SIKLUS III
Kelas/Semester : IV
KKM : 75
KETERANGAN
NO NAMA NILAI
T TT
1 85 √
Alaik Hosni Alvian
2 85 √
Indra wani
3 80 √
Khairul tamam
4 100 √
Lailatul Jalila
5 90 √
Misfatul Auliya
6 75 √
Misjuni
7 80 √
Moh. Rub'e Maulidi
8 100 √
Muhammad Erfan
9 100 √
Nadhifatul Munawwarah
10 100 √
Serlin Dewi Ayunda
11 80 √
Siti Auliaul Izza
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
4. Refleksi
Setelah melakukan proses pembelajaran pada siklus III ini dapat dilakukan
refleksi bahwa hasil belajar pada siklus III dengan menggunakan media video, hasil
belajar yang diperoleh oleh peserta didik sudah 100% tuntas. Berdasarkan hal
tersebut maka pembelajaran menggunakan media video pada siklus III ini mencapai
47
keberhasilan. Karenanya media pembelajaran video dapat dijadikan salu satu media
yang efektif untuk menunjang keberhasilan pembelajaran.
C. PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di dalam
kelas pada saat proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran Fikih dengan menggunakan strategi pembelajaran
metode Video based learning, dari hasil penelitian pembelajaran Fikih menggunakan
strategi pembelajaran metode Video based learning hasil belajar yang baik dan
memuaskan. Hal ini mengalami peningkatan dari siklus 1 sampai siklus 3.
Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar peserta didik selama pembelajaran
berlangsung. Oleh karena itu maka pembelajaran menggunakan metode Video based
learning dapat dikatakan menjadi salah satu solusi untuk mencapai target yang telah
ditentukan. Berdasarkan dari hasil belajar pada siklus I masih banyak peserta didik
yang belum tuntas. Dengan demikian semangat belajar peserta didik kurang maksimal
dan masih banyak yang belum mencapai KKM.
Melihat hasil tersebut, agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik maka
peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan metode
Video based learning. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai tes yang diperoleh
peserta didik disetiap siklusnya pada table berikut:
Hasil Rekapitulasi Nilai-Nilai Antar Siklus
NILAI
NO NAMA
Siklus I Siklus II Siklus III
1 80 75 85
Alaik Hosni Alvian
2 60 75 85
Indra wani
3 60 75 80
Khairul tamam
4 100 90 100
Lailatul Jalila
5 80 85 90
Misfatul Auliya
6 60 75 75
Misjuni
7 80 75 80
Moh. Rub'e Maulidi
48
8 100 95 100
Muhammad Erfan
9 100 90 100
Nadhifatul Munawwarah
10 80 75 100
Serlin Dewi Ayunda
11 80 80 80
Siti Auliaul Izza
Pada siklus I hasil belajar yang didapat dari 11 peserta didik yang mengikuti
proses pembelajaran hanya 3 yang dinyatakan tidak tuntas dan 8 peserta didik tuntas.
Untuk menilai hasil pengamatan terhadap kegiatan belajar yang selama ini telah
berlangsung, maka peneliti mengkaji ulang data yang diperoleh dan melakukan
penjelasan terlebih dahulu kepada peserta didik tentang metode Video based learning
yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Mengingat jumlah peserta didik yang
mencapai KKM belum mencapai target, maka dari itu diperlukan perbaikan pada
Pada siklus 2 hasil belajar yang di dapat dari 11 peserta didik yang mengikuti
proses pembelajaran seluruh peserta didik tuntas. Dengan nilai yang belum terlalu
baik. Untuk menilai hasil pengamatan terhadap kegiatan belajar yang selama ini telah
berlangsung, maka peneliti mengkaji ulang data yang diperoleh dan melakukan
penjelasan terlebih dahulu kepada peserta didik tentang materi dengan menggunakan
terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik dari 11 peserta didik dinyatakan
49
tuntas 100%, bahkan hasil nilai semua peserta didik lebih dari KKM yang sudah
ditetapkan. Dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik yang sudah meningkat dan
sangat memuaskan yaitu telah melampaui KKM. Hasil pencapaian KKM pada siklus
Jumlah
No Pelaksanaan Kategori Persentase
Peserta didik
Tuntas 8 73%
1 Siklus-I
Belum tuntas 3
27%
Tuntas 11
100%
2 Siklus-II
Belum tuntas 0
0%
Tuntas 11
100%
3 Siklus-III
Belum tuntas 0
0%
12
10
8
6 11 11
4 8
2 3
0 0 0
Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum
tuntas tuntas tuntas
Siklus-I Siklus-II Siklus-III
50
Persentase Ketuntasan KKM Peserta didik Antar Siklus
100% 100%
100%
90% 73%
80%
70%
60%
50%
40% 27%
30%
20%
10% 0% 0%
0%
Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum
tuntas tuntas tuntas
Siklus-I Siklus-II Siklus-III
Terus 2 yang variatif. metode Video based learning ini mengajak peserta didik
untuk aktif dan banyak latihan di kelas. Dalam pembelajaran aktif peserta didik
Dari hasil catatan lapangan, observasi, tes dan dokumentasi yang telah
based learning tidak hanya sampai disini, guru Fikih diharapkan mengadakan
tindak lanjut dari penerapan ini dengan metode Video based learning ataupun
51
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang akan dicari jawaban dalam penelitian ini adalah :
motivasi belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas IV MINU 07 BALIK TERUS 2
learning” pada mata pelajaran fiqih siswa kelas IV MINU 07 BALIK TERUS 2
dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar siswa melalui
kelas IV MINU 07 Balik Terus 2” dilihat dari hasil belajar yang mengalami
52
B. Saran
Berdasarkan pengalaman selama mengikuti Penelitian Tindakan Kelas dan melihat hasil
dari Penelitian Tindakan Kelas peneliti mengajukan saran- saran sebagai berikut:
menggunakan metode pembelajaran “Video based learning” atau strategi lain yang
lebih bervariasi lagi dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di
sekolah.
keberhasilan pembelajaran, sehingga guru perlu banyak literasi dan pelatihan, agar
berbasis TPACK.
53
DAFTAR PUSTAKA
54