Pert 4. Fitoterap (2021)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

FITOTERAPI

Tim Dosen Fitoterapi 2021


Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia
CAPAIAN PEMBELAJARAN :
• Menjelaskan penggunaan fitoterapi untuk penyakit pada sistem pernafasan:
Infeksi pernafasan akut: batuk, bronchitis

29/09/2021 2
Klasifikasi berdasarkan Aktivitas fisiologis, menurut wagner (1993)

a.Jantung dan
pembuluh
a.Kontrasepsi oral darah a.SSP

Klasifikasi a.Pernapasan
a.Antiparasit
berdasarkan
Aktivitas
fisiologis a.Gastro-
a.Endokrinolo (Wagner 1993) b.enterologika
gi

a.Antirematik
a.Sitostatik dan antiflogistik
a.Urologika
Fungsi sistem pernapasan
yaitu untuk mengambil oksigen (O2)dari atmosfer kedalam sel-
sel tubuh dan untuk mentranspor karbondioksida (CO2) yang
dihasilkan sel-sel tubuh kembali keatmosfer

Anatomi Saluran Pernapasan


Gangguan Pernapasan
Gangguan Pernapasan meliputi :
1. Gangguan pernapasan Hidung :
a. sinusitis
b. Rhinitis
c. pilek dan influenza
2. Saluran pernapasan :
a. bronkitis
b. batuk
c. TBC
d. asma
A. Pilek dan Flu
Pilek dan Flu Adalah Gangguan pernapasan dikuti dengan pilek
yang disebabkan oleh virus, dan dapat terjadi infeksi bakteri
sekunder khususnya pasien kelainan sistem imun.
Faktor penyebabnya : Cuaca dingin, stress, kurang tidur

Fungsi Terapi Herbal untuk Pilek dan Flu :


1. Imunostimulan : sambiloto, echinace
2. Diaforetik : jahe, sambuci flos, tiliae flos
3. Suplemen vit C ; blackcurrant

Echinaceae dan Sambiloto dapat meningkatkan pertahanan imun


non spesifik dengan mengaktifasi granulosit dan makrofag yang
akan meningkatkan fagosistosis terhadap bakteri dan virus
B. Batuk
Patofisiologi Batuk :
Batuk adalah suatu refleks fisiologi protektif yang bermanfaat
untuk mengeluarkan dan membersihkan saluran pernapasan
dari dahak, debu, zat-zat perangsang asing yang dihirup,
partikel-partikel asing dan unsur-unsur infeksi. (Tjay, Tan Hoan
dan Rahardja, K, 2010).
Jenis Batuk :
1. Batuk produktif merupakan suatu mekanisme perlindungan
dengan fungsi mengeluarkan zat zat asing (kuman, debu, dsb)
dan dahak dari batang tenggorokan
2. Batuk non-produktif bersifat “kering” tanpa adanya dahak,
misalnya pada batuk rejan (pertussis, kinkhoest), atau juga
karena pengeluarannya memang tidak mungkin
B. Batuk
Fungsi Terapi Herbal untuk Batuk:
1. Demulsen :Plantaginis herba, malvae folium, althaeaeradix
2. Sekretoitik :
3. Antitusif
4. Ekspektoransia : buah adas manis, herba thimi, minyak kayu
putih, camphor tree, minyak pepermint,
5. Bronkospasmodik : primulae radix, licorice radix (akar
manis)
6. Antiflogistik ; primulae radix, licorice radix (akar manis)
7. Mukolitika : primulae radix
C. BRONKITIS
• Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang
membawa udara menuju paru-paru).
• Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus.
• Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.

Fungsi Terapi Herbal untuk Bronkitis :


1. Demulsen :Plantaginis herba, malvae folium, althaeaeradix
2. Sekretolitik
3. Ekspektoransia : buah adas manis, herba thimi, minyak kayu putih,
camphor tree, minyak pepermint,
4. Bronkospasmodik : primulae radix, licorice radix (akar manis)
5. Antiflogistik ; primulae radix, licorice radix (akar manis)
7. Mukolitika : primulae radix
8. Imunomodulator
9. Antibiotik
D. ASMA
• Asma adalah gangguan inflamasi kronis pada saluran pernafasan
ditandai episode berulang mengi, sesak nafas, sesak dada, dan
batuk.
• Asma terjadi karena kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang
menyebabkan kesukaran bernapas.
• Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut
asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara.
• penyebab penyakit ini juga dapat terjadi dikarenakan faktor psikis
dan penyakit menurun (genetik).
D. ASMA
Fungsi Terapi Herbal untuk Asma :
1. Bronkospasmodik /bronkodilator : daun Kelor,Ephedra Herba
2. AntiInflamasi : daun Sirih, daun Kelor
3. Imunomodulator ; Jintan Hitam
4. Antibiotik : daun Sirih , Jintan Hitam
5. Antihistamin : daun Sirih , Ciplukan, daun Kelor
Tumbuhan fitoterapi untuk asma :
daun Kelor (Moringa oleifera), Jintan Hitam (Nigella sativa L.),
Ciplukan (Physalis minima L), Senggugu (Clerodendrum serratumat),
Jeringau (Acorus gramineus), Sirih (Piper betle Linn), dan Ephedra
Heba (Ephedra sinica)
D. ASMA
Daun Sirih
Aktivitas antiinflamasi dari daun sirih sebagai antiinflamasi dapat menurunkan asma
bronkial yang disebabkan oleh inflamasi pada saluran nafas.
Aktivitas antiinflamasi dari kulit batang sirih dapat mencegah terjadinya
bronkokonstriksi yang disebabkan oleh pelepasan histamin oleh tubuh sehingga dapat
menurunkan beberapa kasus penyakit asma bronkial (Misra et al, 2014
dalamMuhammadIkhwan Rezki,dkk,2015).

Ephedra Herba (Ma-Huang),


tanaman Ephedra sinica Staptt (eupherbaceae), yang hasil sintesisnya dikenal dgn nama
Efedrin. Untuk terapi asma berkhasiat Sebagai brokodilator, dekongestan,
simpatomimetik (buku Fitoterapi Dasar)
E.INFEKSI SALURAN NAPAS
1. infeksi saluran pernapasan atas/ upper respiratory tract infections
(URI/URTI). terjadi pada rongga hidung, meliputi influenza,
sinusitis, rinitis, tonsilitis, radang tenggorokan, laringitis.
2. infeksi saluran pernapasan bawah atau lower respiratory tract
infections (LRI/LRTI): infeksi pada bronkus, bronkiolus, dan paru-paru,seperti
: bronkitis, bronkiolitis, pneumonia, aspergilosis, atau tubercolisis (TBC).

Infesi saluran napas disebabkan oleh virus ataupun bakteri yang


menimbulkan gejala batuk, pilek disertai demam akibat peradangan pada
saluran pernapasan mulai dari hidung hingga paru-paru.

Penyakit ini umumnya mudah menular dari satu orang ke orang lainnya
apabila berkontak langsung dengan penderita ataupun penderita dapat
menularkan penyakitnya melalui batuk dan bersin
Tugas diskusi tanaman fitoterapi untuk
saluran pernafasan
1. Thymi herba
2. Abri folium
3. Pepermint EO
4. Ephedra herba
5. Licorice (Glycyrrizae Radix)
6. Echinaceae
7. Euchalypthus foium esensial oil (EO)
8. Zingberis Rhzoma
Sumber :
1.Buku Fitoterapi Dasar karangan Prof. Endang Hanani, dan Dr. Abdul Mun’im,Dian
Rakyat, 2011
2. Acuan sediaan herbal, BPOM RI
3. jurnal-jurnal
Format tugas diskusi untuk saluran
pernafasan
Materi ppt tersusun atas :
a.Pendahuluan tentang penyakit
b. Tanaman fitoterapi :
1. Deskripsi tanaman
2. Kandungan kimia
3. Penggunaan secara empiris (cara penggunaan dll
4. Farmakologi
5. Mekanisme aksi
6. Keamanan (toksisitas dan interaksi)
7. Dosis
8. BIOMARKER
Contoh fitoterapi untuk saluran
pernafasan

“SAMBILOTO”
Deskripsi tanaman
(sambiloto)
• Nama spesies ; Andrographis paniculata (Burm F.) Ness
• Famili : Acanthaceae
• Sambiloto merupakan semak tinggi mencapai 90 cm
• Mempunyai banyak cabang , batang berbentuk segi empat
• Daun tunggal bersilang berhadapan
• Tepi daun rata
• Permukaan atas daun hijau kecoklatan
• Permukaan bawah lebih pucat
• Bunga berbentuk malai membentuk kecil berwarna ungu
• Buah berbentuk kapsul memanjang,
• Biji agak keras dan berwarna cokelat
Kandungan kimia(sambiloto)
- andrografolid (diterpene lakton) merupakan zat aktif utama
- Deoksiandrografolida
- Neonandrografolida
- 14- deoksi-11-12-didehidroandrografolida
- Homoandrografolida

Pada akar terdapat flavonoid meliputi :


- Ndrorafin
- Panikulin
- apigenin
Peranan secara empiris

Di asia secara tradisional daun sambiloto digunakan untuk


mengobati deman dan penyakit infeksi

Atas dasar diatas, saat ini daun sambiloto mulai popular


digunakan di negara-negara barat untuk pengobatan ISPA baik
untuk orang dwasa maupun anak anak
Aktivitas farmakologi
Andrographis paniculata efektif dalam pengobatan infeksi saluran
pernapasan atas, influenza, antimikroba, imunomodulator

Berdasarkan penelitian Sawitti et al tahun 2013 sambiloto


memiliki aktivitas antimikroba terhadap 9 bakteri yaitu
Salmonella tiphymurium . E.Coli , Shigella sonnei , Staphylococcus
aureus, Pseudomonas aeruginosa , Streptococcus pneumonia,
Legionella pneumophila , Bordetella pertussis, Streptococcus
pyogenes
Mekanisme aksi
 pada uji respon imun nonspesifik menggunakan metode
bersihan karbon pada dosis 135mg/kg bb bersifat
imunostimulan kuat dengan index fagositosis.

 Ekstrak sambiloto meningkatkan titer antibody sebagai


respon imun humoral dan meningkatkan respon imun seluler
yang cukup bermakna.

Sambiloto dapat meningkatkan pertahanan imun non spesifik


dengan mengaktifasi granulosit dan makrofag yang akan
meningkatkan fagosistosis terhadap bakteri dan virus, untuk
mengobati pilek dan influenza
KEAMANAN
The German Commission E menyetujui penggunaan akar dan daun
sambiloto sebagai obat untuk iritasi oral dan mukosa faringeal.
Secara umum penggunaan herba sambiloto aman
Akan tetapi pada ibu hamil, menyusui, dan anak anak harus
dengan sepengetahuan dokter.

Menurut Aman et al 2007 (dalam penelitian untuk mengetahui


toksisitas akut dari ekstrak sambiloto)
LD50 ekstrak sambiloto dapat dikategorikan sebagai bahan non
toksik dan dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi.
dosis
Uji klinik Ekstrak sambiloto
dengan dosis 400 mg 3 kali Setelah dua hari pemberiaan
setelah 4 hari pemberian
sehari diberikan pada ekstrak sambiloto terlihat
terjadi perbaikan pada semua
penderita ISPA dengan perbaikan pada frekuensi
simptom
sukarelawan yang ikut batuk dan pengeluaran lendir
sebanyak 208 orang.

Penggunaan dimasyarakat :
Jika menggunakan daun segar dosisnya adalah 30 lembar daun
direbus Bersama 2 gelas air sampai sisa 1 gelas dan diminum untuk
1 hari (diminum 3x1/3 gelas)....... (logiskah???)
BIOMARKER
• andrografolid (diterpene lakton) merupakan zat aktif
utama atau senyawa penanda tanaman sambiloto
(Andrographis paniculata)
JAZAKUMULLAHU KHAIRAN
KATSIRAN
JAZAKUMULLAHU KHAIRAN KATSIRAN

Anda mungkin juga menyukai