Skripsi Uny - Farida Dwi Hardjanti 09511241033
Skripsi Uny - Farida Dwi Hardjanti 09511241033
Skripsi Uny - Farida Dwi Hardjanti 09511241033
SKRIPSI
Oleh :
Farida Dwi Hardjanti
09511241033
i
ii
iii
iv
MOTO
v
PERSEMBAHAN
vi
Pengembangan Media Interaktif Bumbu Indonesia Sebagai Bahan Pengayaan
Untuk Siswa SMK Jasa Boga
Oleh :
Farida Dwi Hardjanti
09511241033
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
wata‟ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
1. Dr. Moch. Bruri Triyono selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta.
2. Noor Fitrihana, M.Eng, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan
6. Ibu, Bapak dan seluruh keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungan.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir Skripsi ini
viii
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga laporan ini
Penulis
ix
DAFTAR ISI
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 3
C. Batasan Masalah ............................................................................................... 3
D. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 4
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 5
x
G. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................................ 41
H. Kerangka Berpikir........................................................................................... 42
I. Pertanyaan Penelitian ...................................................................................... 43
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
tetapi juga dapat berlangsung di luar kelas dengan sumber belajar yang lain
pula. Bentuk sumber belajar tidak terbatas pada bentuk cetakan seperti buku,
tetapi juga dapat berupa video, atau format perangkat lunak. Menurut
yang dapat digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan,
dengan memanfaatkan sumber belajar lain baik itu orang maupun benda,
pengolahan adalah mata pelajaran yang dipelajari pada kelas X dengan salah
kompetensi dasar ini terdapat beberapa materi yang harus dikuasai oleh siswa
1
diantaranya adalah klasifikasi bumbu pada masakan Indonesia, macam-
bumbu, dan penyiapan bumbu dan rempah. Bumbu dan rempah pada
pada masakan tertentu sehingga bumbu tersebut menjadi asing untuk siswa
terutama siswa kelas X yang baru lulus dari SMP. Sebutan yang berbeda pada
satu daerah dengan daerah yang lain pun dapat menjadikan siswa memiliki
memiliki kelemahan. Jumlah buku teks sering tidak sebanding dengan jumlah
siswa sehingga buku harus digunakan bersama oleh beberapa siswa dan tidak
bisa dipinjam sehingga siswa tidak bisa menggunakan buku tersebut untuk
teks, suara, gambar, animasi, atau video secara bersamaan dengan alat
2
pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Media pembelajaran ini
Selain itu media ini juga dapat digunakan sebagai alat bantu penyampai
B. Identifikasi Masalah
beberapa SMK masih terbatas pada guru, buku teks, dan power point.
C. Batasan Masalah
3
kompetensibumbu Indonesia dan kelayakannya sebagai bahan pengayaan
D. Rumusan Masalah
bumbu Indonesia?
Flash CS3?
dengan unit kompetensi bumbu Indonesia dilihat dari unsur materi, teknis,
E. Tujuan Penelitian
bumbu Indonesia.
4
3. Untuk mengetahui pengembangan media pembelajaranberbasis
F. Manfaat Penelitian
sebagai berikut :
2. Bagi siswa
Indonesia.
3. Bagi peneliti
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Media Pembelajaran
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
mengemukakan :
komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan
6
Dari uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa media merupakan
dua pihak utama dalam proses belajar mengajar. Jadi dapat disimpulkan
2. Macam-macam Media
informasi, media tampil dalam berbagai bentuk seperti modul cetak, film,
7
model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran
(audiens kecil) adalah film suara, audio tape, compac disc, foto, poster,
papan tulis, chart, flip chart, dan lain-lain. Sedangkan contoh media
8
Dengan adanya hambatan-hambatan tersebut maka diperlukan
9
Setelah mengetahui beberapa fungsi dan manfaat media
didik dapat lebih mudah memahami materi. Selain itu media diharapkan
10
bingkai). Namun bila dilihat kestabilan materinya dan
penggunaannya yang berulang-ulang untuk jangka waktu yang
panjang mungkin lebih murah dari media yang biaya produksinya
murah (misalnya brosus) tetapi setiap waktu materinya berganti.
Pendapat lain mengenai kriteria pemilihan media diungkapkan
pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Selain itu agar media
11
karakteristik dan taraf kemampuan berpikirpeserta didik.Dengan
B. Multimedia Interaktif
banyak, dan media berarti tempat, sarana atau alat yang digunakan untuk
suara, gambar, animasi, dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi
12
Menurut Daryanto (2010: 51) multimedia terbagi menjadi dua
kategori yaitu:
a. Multimedia linier
b. Multimedia interaktif
13
pembelajaran. Daryanto (2010:53) menyebutkan karakteristik multimedia
a. Tahap Interaktif
Dengan bantuan hardware, multimedia dapat diprogram sesuai
dengan kebutuhan dan prinsip-prinsip suatu media dalam
penyampaian suatu pesan sehingga pesan yang terkandung dapat
tercapai. Dalam pemakaian suatu multimedia, pebelajar dapat
mengawal sendiri arah dan alur pelajaran yang hendak dipelajarinya.
Dari sini akan tercipta interaksi pebelajar dengan media yang
dipergunakan.
14
b. Pengajaran Berdasarkan Kemampuan Pebelajar
Materi yang dipergunakan bisa untuk melayani setiap individu
berdasarkan kemampuan pebelajar. Pebelajar akan mengalami
pengalaman pembelajaran yang berbeda karena pebelajar dapat
mengatur kapan suatu materi isi dari multimedia akan dipelajarinya.
c. Menarik dan Menambah Minat Terhadap Materi
Multimedia mempunyai gabungan elemen-elemen seperti teks,
grafik, animasi, bunyi, dan video sebagai penarik perhatian dan
minat pebelajar terhadap isi yang disampaikan. Pengguna dapat
melihat, mendengar, berinteraksi dengan cara bernavigasi pada
tombol hyperlink dan tools navigasi lainnya. Dengan pemakaian
media yang cocok dan menarik maka pebelajar dapat memiliki minat
untuk mempelajari isi dari multimedia tersebut.
Dari ketiga poin diatas maka dapat disimpulkan bahwa kelebihan
C. Persiapan Pengolahan
pekerjaan agar berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Ruang
persiapan alat.
15
Pada mata pelajaran persiapan pengolahan terdapat beberapa
2. Bumbu Indonesia
a. Pengertian bumbu
kering.
b. Fungsi bumbu
4) Mengawetkan makanan
c. Klasifikasi bumbu
16
1) Berdasarkan asalnya
a) Nabati
buah, bunga, batang/kulit kayu, daun, akar dan umbi, dan biji.
b) Hewani
(1) Ebi
(2) Terasi
17
2) Berdasarkan kesegarannya
puyang.
3) Bumbu dasar
18
c) Bumbu dasar kuning
1) Bumbu segar
2) Bumbu kering
3) Bumbu halus
19
4) Bumbu dasar
5) Bumbu olahan
Contoh dari bumbu olahan adalah kecap, petis, terasi, dan taoco.
6) Dedaunan aromatik
a) Daun bawang
c) Daun Kari
Daun kari disebut juga daun temurui atau daun salam koja.
20
masakan Sumatera Utara dan Aceh. Daun ini dapat membuat
d) Daun Kemangi
memberi rasa yang khas dan aroma yang harum serta tajam.
e) Daun Kunyit
f) Daun Pandan
21
Menurut Winneke (2009: 10-30) bumbu Indonesia terbagi atas
4 kelompok yaitu :
1) Bumbu segar
a) Andaliman
b) Asam
c) Bawang
d) Belimbing wuluh
22
kekuningan. Belimbing wuluh dapat memberikan rasa asam
e) Bunga telang
f) Cabai
g) Daun Jinten
Bubur Manado.
h) Daun Ketumbar
23
Kegunaan daun ketumbar adalah untuk memberi aroma pada
hidangan seafood.
g) Daun Salam
i) Daun Seledri
j) Daun Suji
suji berkisar antar 10-60 cm. Baunya tidak terlalu harum bila
24
k) Jahe
l) Jeruk
bumbu antara lain : jeruk purut, jeruk nipis, jeruk limau, dan
jeruk lemon.
m) Kecombrang
hidangan berkuah.
n) Keluwak
25
yang kita kenal, biji ini difermentasi terlebih dahulu dalam
o) Kencur
Kencur).
p) Kunyit
26
q) Lengkuas
r) Petai
s) Sereh
t) Temu Kunci
27
luarnya berwarna coklat muda dan sangat tipis. Bagian
u) Temu Mangga
2) Bumbu kering
a) Adas
Gulai.
b) Biji Pala
Biji pala diambil dari buah pala yang berdaging tebal. Biji
28
pedas. Biji pala menambah cita rasa pada bumbu perendam
c) Cengkeh
d) Jinten
e) Kapulaga
f) Kayu Manis
29
dipakai hanya 3-4 cm. Digunakan untuk masakan, kue, dan
g) Kayu Secang
warna merah alami dan rasa yang khas dalam hidangan. Air
h) Kemiri
i) Ketumbar
j) Klabet
30
k) Lada
rasa pedas pada masakan. Ada tiga jenis lada yaitu lada hijau,
l) Pekak
3) Bumbu buatan
a) Aroma Buatan
berbagai ukuran.
31
b) Garam
c) Gula
jumpai adalah : gula batu, gula merah, gula palem, dan gula
pasir.
d) Kecap manis
e) Petis
Petis terbuat dari udang atau ikan yang ditambahkan gula dan
32
4) Bumbu dasar
sangat beragam.
1) Bumbu yang berasal dari buah dan biji buah, contoh : kemiri,
3) Bumbu yang berasal dari daun, contoh : daun salam, daun jeruk,
4) Bumbu yang berasal dari kulit kayu dan batang, contoh : kayu
dan kencur.
33
a) Bumbu yang berasal dari buah : asam, belimbing wuluh,
e) Bumbu yang berasal dari batang dan kulit kayu : sereh, kayu
petis.
34
D. Sumber Belajar
atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah
adalah semua sumber baik berupa data, orang, dan wujud tertentu yang
dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah
belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Sadiman (2004) dalam Liandiani
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa
menjadi :
35
a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yaitu
sumber belajar yang sengaja dibuat atau dipergunakan untuk
membantu belajar mengajar misalnya buku, brosusr, ensiklopedi,
film, OHP, dan lain-lain.
b. Sumber belajar yang tidak dirancang (learning resources by
utilization) yaitu sumber belajar yang dimanfaatkan guna memberi
kemudahan kepada seseorang dalam belajar berupa segala macam
sumber belajar yang ada di sekeliling kita. Sumber belajar tersebut
tidak dirancang untuk kepentingan tujuan suatu kegiatan pengajaran.
Misalnya pasar, toko, museum, tokoh masyarakat, dan lain-lain.
belajar yaitu :
berikut :
36
2) Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga
dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
b. Memberikan kemungkainan pembelajaran yang sifatnya lebih
individual, dengan cara :
1) Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional.
2) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai
dengan kemampuannya.
c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan
cara :
1) Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis.
2) Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
d. Lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan :
1) Meningkatkan kemampuan sumber belajar.
2) Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
e. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu :
1) Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat
verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit.
2) Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
f. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan
menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
Animasi yang dihasilkan flash berupa file movie. Movie yang dihasilkan dapat
berupa grafik atau teks. Grafik yang dimaksud adalah grafik yang berbasis
vektor, sehingga saat diakses melalui internet, animasi akan ditampilkan lebih
cepat dan terlihat halus. Flash juga memiliki kemampuan untuk mengimpor
file suara, video maupun file gambar dari aplikasi lain. Selain digunakan
untuk membuat animasi, flash dapat pula digunakan untuk membuat game,
yaitu sebuah vendor software yang bergerak di bidang animasi web. Sekarang
ini flash telah dibeli oleh vendor software bernama Adobe sehingga
37
Macromedia Flash berganti nama menjadi Adobe Flash. Adobe Flash
Berikut ini adalah tampilan area kerja serta penjelasan beberapa menu
4 5 6
Keterangan :
1. Menu bar adalah kumpulan yang terdiri atas dasar menu-menu yang
digolongkan dalam satu kategori. Misalnya menu file terdiri atas perintah
38
2. Timeline adalah sebuah jendela panel yang digunakan untuk
3. Stage adalah area untuk berkreasi dalam membuat animsi yang digunakan
mudah.
39
h. Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi:
petunjuk instalasi (jelas, singkat, dan lengkap), trouble shooting (jelas,
terstruktur, dan antisipatif), desain program (jelas, menggambarkan
alur kerja program)
2. Aspek Desain Pembelajaran
a. Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan, realistis)
b. Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/ KD/ kurikulum
c. Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran
d. Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran
e. Interaktivitas
f. Pemberian motivasi belajar
g. Kontekstualitas dan aktualitas
h. Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar
i. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
j. Kedalaman materi
k. Kemudahan untuk dipahami
l. Sistematis, runut, alur logika jelas
m. Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, latihan
n. Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran
o. Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi
p. Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi
3. Aspek Komunikasi Visual
a. Komunikatif, sesuai dengan pesan dan dapat diterima/ sejalan dengan
keinginana sasaran
b. Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan
c. Sederhana dan memikat
d. Audio (narasi, soundeffect, backsound, musik)
e. Visual (layout, design, typography, warna)
f. Media bergerak (animasi, movie)
g. Layout interactive (icon navigasi)
1. Kemudahan navigasi
2. Kandungan kognisi
3. Presentasi informasi
4. Integrasi media
5. Artistik dan estetika
6. Fungsi secara keseluruhan
40
Dari uraian pendapat diatas maka penulis menyimpulkan kriteria
artistik dan estetika, aspek kandungan kognisi, aspek komunikasi visual, dan
Bahan Pengayaan Untuk Siswa SMK Jasa Boga memberikan hasil bahwa
post test.
hasil validasi ahli, penilalian guru IPA SMP, dan penilaian siswa yang
41
aspek pemrograman, aspek pembelajaran, aspek materi, dan aspek
penyajian materi.
digunakan sebagai sumber belajar bagi siswa. Hal ini dapat dilihat dari 3
pengujian yaitu validasi dari ahli media dengan rerata skor 3,95 (kategori
baik), validasi dari ahli materi dengan rerata skor 3,86 (kategori baik), dan
berdasarkan uji coba lapangan oleh siswa dengan dengan rerata skor 3,09
(kategori baik).
H. Kerangka Berpikir
menggabungkan teori dan praktek dan diajarkan pada kelas X. Dalam mata
yang cukup banyak sehingga tidak semua bumbu dapat dikenali dengan baik
terutama oleh siswa kelas X yang baru lulus dari SMP. Oleh karena itu
dalam memahami materi tersebut. Salah satu media pembelajaran yang akan
Indonesia.
42
Perkembangan teknologi khususnya komputer seperti saat ini
sebenarnya sangat membantu manusia dalam banyak hal apabila sumber daya
media pembelajaran yang lebih variatif sebagai alat bantu guru untuk
I. Pertanyaan Penelitian
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Disseminate).
B. Prosedur Pengembangan
1. Define (Pendefinisian)
44
2. Design (Perancangan)
Indonesia berupa angket untuk ahli materi, ahli media, dan peserta
didik.
3. Develop (Pengembangan)
aplikasi Adobe Flash CS3. Media diproduksi sesuai dengan alur dan
d. Revisi produk.
4. Disseminate (Penyebarluasan)
revisi terlebih dahulu namun apabila respon pengguna media sudah baik
45
maka baru dilakukan publikasi supaya bahan ajar itu digunakan oleh
Penyebarluasan Sosialisasi
Produk Akhir
Bumbu Indonesia
46
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Gunung Kidul.
1. Subjek Penelitian
siswa. Ahli media yaitu satu orang dosen Pendidikan Teknik Boga
dan 30 siswa SMK Tata Boga kelas X sebagai penilai media dari sudut
2. Objek Penelitian
Indonesia.
47
pada penelitian ini adalah metode non test. Metode non tes dilakukan dengan
dilakukan oleh ahli materi dan ahli media pembelajaran. Media kemudian
direvisi sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator. Langkah terakhir
media kepada siswa kemudian siswa mengisi angket yang telah disediakan.
F. Instrumen Penelitian
dua macam instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur
prestasi belajar dan instrumen non tes untuk mengukur sikap (Sugiyono,
2010: 349). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
instrumen. Berikut ini adalah kisi-kisi pedoman wawancara dan angket yang
digunakan :
48
1. Kisi-kisi pedoman wawancara
pembelajaran
2. Kisi-kisi angket
Dalam penelitian ini digunakan tiga buah yaitu angket untuk ahli
materi, ahli media, dan siswa (responden). Berikut ini adalah kisi-kisi
angketyang digunakan :
materi
49
Tabel 3. Kisi-kisi Isntrumen untuk Ahli Media
50
Tabel 5. Rangkuman Metode dan Alat Pengumpulan Data
1. Validitas Instrumen
51
menggunakan teknik korelasi product moment. Cara menghitung
dengan skor total, skor butir dipandang sebagai nilai x dan skor total
berikut.
rxy =
√( )( )
Keterangan :
x=X-̅
y=Y–̅
korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan
Apabila ≥ valid
52
>0,361.Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pada instrumen
ini valid untuk digunakan. Hasil perhitungan validitas dapat dilihat pada
lampiran.
2. Reliabilitas Instrumen
( )
r11= ( ) (1- )
Keterangan :
m = skor rata-rata
Vt = varians total
53
Tabel 6.Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien
Korelasi
bantuan SPSS 13, diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,866. Karena nilai
sangat kuat. Hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.
gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
pembandingan skor yang diperoleh dengan skor ideal.Skor ideal yaitu skor
54
pernyataan menjawab dengan skor tertinggi (Sugiyono, 2007: 176). Analisis
51 % – 75 % Layak
26 % – 50 % Cukup
0 % – 25 % Kurang layak
55
BAB IV
A. Hasil Penelitian
multimedia interaktif.
media.
56
Dari uraian kegiatan analisis kebutuhan diatas dapat disimpulkan
disajikan dalam media didapat dari buku referensi yang memuat materi
57
2. Hasil Perencanaan (Design)
jelasnya, flow chart dan storyboard dapat dilihat pada gambar 3 dan
gambar 4.
adalah angket. Angket ini terdiri atas tiga macam yaitu angket untuk
ahli media, angket untuk ahli materi, dan angket untuk siswa. Angket
58
Halaman Judul
Menu utama
Buah Biji Bung Daun Batang/ Akar Umbi/ Quiz Bumbu Bumbu Bumbu
a Kulit kayu dasar dasar dasar
Umbi lapis putih merah kuning
Keluar
59
Storyboard
Logo UNY
Judul Program
60
3) Desain tampilan halaman menu utama
Tombol Kompetensi
Tombol Materi
Tombol Tombol Tombol Tombol
Tombol Evaluasi Keluar Indeks Profil Sound
Judul Program
Tombol lanjut
61
5) Desain tampilan halaman kompetensi
Judul Program
Kompetensi Dasar
Indikator
Judul Program
62
7) Desain tampilan halaman materi pengertian dan fungsi bumbu dan rempah
Judul Program
Tombol
kembali ke
materi
Judul Program
Materi
Tombol Tombol Tombol Tombol
bumbu bumbu bumbu bumbu
Tombol hewani nabati buatan dasar
kembali ke
materi
63
9) Desain tampilan halaman materi klasifikasi bumbu hewani, nabati, buatan,
Judul Program
Materi
Uraian materi Gambar
Tombol kembali
ke materi
Tombol kembali
Tombol kembali Tombol lanjut
ke klasifikasi
Judul Program
64
11) Desain tampilan halaman menu evaluasi
Judul Program
Evaluasi
Judul Program
Evaluasi
Soal
Pilihan jawaban
65
13) Desain tampilan halaman nilai
Judul Program
Evaluasi
Jawaban Kunci Nilai
user jawaban
Tombol Tombol selesai
menu
evaluasi Tombol ulangi
Judul Program
Evaluasi Petunjuk
66
15) Desain tampilan halaman indeks
Judul Program
Judul Program
Profil Nama :
NIM :
Prodi :
Email :
67
3. HasilPengembangan Produk (Develop)
dibuat :
68
Gambar 6.Halaman Judul Media Interaktif Bumbu Indonesia
69
Pada halaman menu utama terdapat logo Universitas, judul
diatas terbagi menjadi 4 tombol yang hanya terlihat pada menu utama
Tombol yang hanya terlihat pada halaman menu utama yaitu tombol
adalah :
kompetensi.
musik.
70
Gambar 8. Halaman Petunjuk Media Interaktif Bumbu Indonesia
halaman selanjutnya.
utama kompetensi.
71
Gambar 9. Halaman Kompetensi Media Interaktif Bumbu Indonesia
bumbu dan rempah, fungsi bumbu dan rempah, klasifikasi bumbu dan
72
Gambar 10. Halaman Materi Media Interaktif Bumbu Indonesia
“Sound”. Selain kelima tombol tersebut masih ada satu tombol pada
73
halaman sub materi yaitu tombol “Materi”. Tombol ini berfungsi
ganda dan evaluasi dalam bentuk game. Berikut ini adalah tampilan
evaluasi dalam bentuk game. Berikut ini adalah tampilan dari halaman
74
Gambar 13. Halaman Evaluasi Pilihan Ganda
75
Gambar 14. Halaman Petunjuk Pengerjaan Soal Pilihan Ganda
76
contoh soal pilihan ganda akan muncul lingkaran hijau ketika kursor
benar, jumlah soal yang dijawab salah, jawaban dari pengguna, dan
kunci jawaban yang benar. Berikut ini adalah tampilan dari halaman
77
evaluasi pilihan ganda sedangkan tombol “Ulangi” berfungsi untuk
bumbu dasar pada masakan. Berikut ini adalah tampilan dari halaman
game.
masakan (Gulai Kepala Ikan, Opor Ayam, dan Balado Telur) dan 6
78
masing-masing masakan yang berada diatasnya. Tombol masakan
beberapa gambar bumbu dan rempah yang akan diolah sesuai dengan
yang muncul pada setiap tahapan sampai pada bagian akhir game ini.
79
b. Validasi Media
validator diharapkan
80
Tabel 10. Saran Perbaikan dari Ahli Media
c. Validasi Materi
81
Tabel 11. Hasil Penilaian dari Ahli Materi
sambal”.
prei.
82
d. Perbaikan Media
saran perbaikan dari ahli materi dan ahli media. Untuk lebih jelasnya
83
Interface Awal InterfacePerbaikan
84
2) Perbaikan tata tulis
visual, dan aspek fungsi keseluruhan. Dari proses uji coba tersebut dapat
85
Tabel 14. Hasil Penilaian dari Siswa
berikut ini :
Persentase
Kelayakan Produk
102.00%
100.00%
98.00%
96.00%
94.00%
92.00%
90.00%
88.00%
86.00%
84.00%
82.00%
80.00%
Kandungan Kemudahan Artistik dan Komunikasi Fungsi
kognisi navigasi estetika visual Keseluruhan
86
Dari tabel 14 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelayakan
pada kategori sangat layak. Namun masih terdapat aspek media yang
perlu diperbaiki yaitu aspek artistik dan estetika. Sebanyak 50% siswa
disajikan dengan volume yang lebih keras agar lebih terdengar pada
masing aspek dapat dilihat pada tabel rekapitulasi hasil uji coba
produk.
B. Pembahasan
gambar, suara, dan animasi sehingga siswa tidak hanya membaca dan melihat
87
evaluasi.Flowchart dan storyboard digunakan untuk memudahkan proses
penyusunan media sehingga hasilnya runtut sesuai dengan desain yang telah
sudut pandang ahli media, ahli materi, dan pengguna. Instrumen kelayakan
utama Adobe Flash CS3. Pada tahap ini dihasilkan produk awal media
dengan judul “Media Interaktif Bumbu Indonesia”. Produk awal ini kemudian
ahli media dan ahli materi. Dalam proses validasi, validator juga
kemudahan navigasi, aspek artistik dan estetika, aspek komunikasi visual, dan
bahwa penilaian keseluruhan aspek pada instrumen sudah sesuai dengan isi
dinyatakan layak digunakan sebagai sumber belajar bagi siswa. Namun untuk
2. Pada halaman profil hanya diisi data pembuat media sedangkan pihak-
88
pembimbing, ahli materi, ahli media, dan programmer ditulis pada
ayam.
dapat diketahui bahwa penilaian kedua aspek pada instrumen sudah sesuai
yang berasal dari buah yaitu pada cabai keriting dan jeruk limau.
coba media kepada siswa sebagai calon pengguna (user) untuk mengetahui
respon siswa terhadap media interaktif bumbu Indonesia. Aspek yang dinilai
dan estetika, aspek komunikasi visual, dan aspek fungsi keseluruhan. Media
ini dinilai oleh 30 siswa kelas X Tata Boga 2 SMK Negeri 3 Wonosari. Pada
89
yang sudah ada. Siswa diminta untuk mengamati tampilan media,
Dari proses uji coba media tersebut didapatkan data tentang besarnya
95,91%.
90
BAB V
A. Simpulan
Dari uraian hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan bahwa :
media interaktif bumbu Indonesia yang telah divalidasi oleh ahli materi
dan ahli media. Hasil validasi media interaktif bumbu Indonesia dari
91
a. Berdasarkan penilaian dari ahli media persentase kelayakan media
aspek artistik dan estetika 87,33%, aspek komunikasi visual 98,89%, dan
B. Saran
menarik lagi.
92
DAFTAR PUSTAKA
Erfina. (1996). Mengenal Bumbu dan Rempah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Bagian Proyek Pendidikan
Kejuruan Non Teknik II
93
Marwanti. (1998). Pengetahuan dan Teknik Boga Dasar. Yogyakarta: Fakultas
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Yogyakarta.
Nana Sudjana &Ahmad Rivai. (2007). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Odilia Winneke & Rinto Habsari (2001). Kamus Lengkap Bumbu Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Setijo Pitojo & Zumuati. (2009). Pewarna Nabati Makanan. Yogyakarta : Kanisius.
94
LAMPIRAN
95
Hasil Wawancara
Saya : Selamat pagi bu, apakah ibu ada waktu sebentar untuk wawancara?
Responden : Ya silahkan.
Saya : Hanya power point saja atau dilengkapi dengan buku teks misalnya?
Responden : Kalau buku ada mbak. Saya pakai buku Restorannya Prihastuti. Jadi
sekolah itu dapat satu paket dari yang jilid satu sampai tiga.
Responden : Nggak ada mbak. Kalau anak-anak ingin punya sendiri mereka harus
pembelajaran?
96
Responden : Ya cukup memudahkan, hanya saja materi dalam buku ini belum
urut sesuai dengan pembelajaran disini mbak seperti sup dan soto itu
kalau di buku masuk jilid 2 padahal seharusnya di kelas satu.
Saya : Apakah materi yang disajikan dalam media tersebut sudah lengkap?
Responden : Iya.
Responden : Media yang bisa menunjukkan wujud asli bumbu mbak, jadi anak
anak bisa tau bumbu ini bentuknya seperti ini kemudian tau cara
membedakannya. Kalau memakai benda nyata itu kan repot dan
tidak semuanya ada. Kemudian cara mempersiapkan bumbu biar
nanti kalau praktek mereka sudah nggak bingung lagi.
gurunya juga. Jadi boleh sekali jika memang mbak mau membuatkan
media yang seperti itu. Medianya itu nanti ada interaksi dengan
anak-anaknya?
Saya : Iya bu ada. Rencananya media tersebut akan saya buat dengan
Responden : Bagus itu mbak, sangat membantu terutama pada cara pembuatan
97
SILABUS
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI MATERI SUMBER
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN TM PS
DASAR PEMBELAJARAN PI BELAJAR
3.3 Melakukan persiapan Jenis komoditi, termasuk Klasifikasi bumbu pada Menjelaskan: Tes terulis 5 - - Modul,mem
dasar pengolahan rempah-rempah dan masakan Indonesia - Klasifikasi bumbu pada masakan buat bumbu
makanan bumbu segar, kering Macam-macam bumbu Indonesia dan
yang digunakan dalam dasar - Macam-macam bumbu dasar mengolah
pengolahan masakan Teknik pembuatan - Teknik pembuatan bumbu dasar masakan
Indonesia disebut dalam bumbu dasar - Teknik penyimpanan bumbu
bahasa Indonesia Teknik penyimpanan Menyiapkan bumbu-bumbu segar
Macam rempah-rempah bumbu dan kering sesuai dengan
segar, kering dan yang Penyiapan bumbu- kegunaannya
di-awetkan yang bumbu segar dan kering Menyebutkan jenis-jenis peralatan
diperoleh dari biji-bijian, Penyiapan bumbu- untuk menghaluskan bumbu-bumbu
bunga-bungaan, buah- bumbu rempah Teknik penghalusan bumbu secara
buahan, kulit kayu, akar Jenis-jenis alat manual atau makinal
dan daun-daunan penghalus bumbu
tumbuhan tropis dipilih, Teknik penghalusan
diukur dan ditimbang bumbu manual dan
secara benar untuk makinal
membuat bumbu sesuai
dengan resep.
Kombinasi ramuan
(sambal, kemiri,
galangal, gula jawa, Tes lisan
bawang putih, bawang
merah dll.) diblender
atau digiling
98
99
100
101
LEMBAR VALIDASI UNTUK AHLI MATERI
PENGANTAR
A. Mohon diberi tanda checklist ( √ ) pada kolom Ya atau Tidak menurut pendapat
penilai secara obyektif
B. Saran dan kesimpulan dapat ditulis pada lembar yang telah disediakan
Desain Pembelajaran
Penilaian
No Indikator
Ya Tidak
Penyajian Informasi
Nama Penilaian
No Gambar Keterangan
bumbu Ya Tidak
A Bumbu hewani
1. Ebi Ebi berasal dari udang
segar yang dikupas,
dibuang kulitnya, direbus
lalu dikeringkan. Ebi
berwarna kuning, oranye
agak kemerahan.
102
2. Terasi Terasi merupakan hasil
fermentasi udang atau
rebon. Aroma terasi
sangat tajam, bertekstur
padat dan agak kasar.
B Bumbu nabati
Bumbu dari buah
3. Asam Asam gelugur berasal
gelugur dari buah gelugur yang
berbentuk seperti jeruk
keprok dengan kulit buah
bergelombang. Asam
gelugur dapat dikonsumsi
dengan cara diiris
melintang tipis kemudian
dijemur hingga kering.
4. Asam jawa Asam jawa diambil dari
buah pohon asam. Asam
jawa yang masih muda
dijual bersama kulit dan
bijinya sedangkan yang
sudah tua biasanya dijual
tanpa kulit dan biji.
5. Asam kandis Asam kandis berasal dari
kulit buah rukem yang
dikeringkan dengan
dijemur hingga berwarna
kehitaman.
103
6. Asam sunti Asam sunti berasal dari
belimbing wuluh yang
dikeringkan kemudian
dipipihkan, warnanya
coklat kehitaman.
7. Belimbing Belimbing wuluh
wuluh/ berbentuk bulat lonjong
belimbing seperti ibu jari.
sayur Belimbing wuluh muda
berwarna hijau
sedangkan yang sudah
tua berwarna hijau
kekuningan.
8. Cabai hijau Cabai hijau adalah cabai
merah yang masih muda
ukurannya sekitar 4-8
cm.
9. Cabai Cabai keriting berwarna
keriting merah tetapi tidak
memberi warna secerah
cabai merah besar. Cabai
keriting mengandung
sedikit air dan berbiji
banyak.
10. Cabai merah Cabai merah besar
mengandung banyak air
dan sedikit biji.
Warnanya yang merah
terang digunakan untuk
menghasilkan hidangan
berwarna merah dengan
104
rasa tidak terlalu pedas.
11. Cabai rawit Cabai rawit berukuran
kecil sekitar 2-3 cm dan
rasanya sangat pedas.
Pada mulanya cabai rawit
berwarna hijau, kuning
dan pada akhirnya
berwarna merah.
12. Jeruk lemon Jeruk lemon berbentuk
oval dengan warna
kuning terang dan
berkulit licin. Aroma
harum dan segar kulit
buahnya, banyak
digunakan sebagai bahan
penambah aroma pada
kue dan minuman.
13. Jeruk limau Jeruk limau berbentuk
bulat dengan diameter 3-
4 cm. Kulitnya berwarna
hijau tua dan agak
berkeriput.
14. Jeruk nipis Jeruk nipis berbentuk
bulat dengan diameter 3-
6 cm. Kulitnya berwarna
hijau atau kuning.
Rasanya lebih asam dan
aromanya lebih kuat
daripada jeruk lemon.
105
15. Jeruk purut Jeruk purut memiliki
ukuran sebesar jeruk
nipis. Kulitnya tebal
berkeriput dengan warna
hijau tua.
16. Petai Petai dapat memberikan
aroma khas yang sangat
tajam. Petai dapat
dimakan mentah (untuk
lalapan) atau
dicampurkan kedalam
masakan dengan cara
diiris tipis-tipis.
Bumbu dari biji
17. Adas Adas merupakan biji
pohon fennel. Bentuknya
mirip kulit padi tetapi
ukurannya lebih kecil.
Warnanya coklat
kehijauan, beraroma
harum dan rasanya
sedikit pedas.
18. Andaliman Andaliman bentuknya
(merica berbutir-butir
Sumatera berkelompok dalam satu
atau merica tangkai, warnanya hijau
Sechuan) cerah. Rasanya lebih
pedas daripada merica
putih tetapi agak getir.
106
19. Jinten Jinten berbentuk mirip
kulit padi yang sudah
disobek, halus dan
ramping. Sepintas mirip
dengan adas tetapi
warnanya lebih gelap dan
rasanya sedikit manis.
20. Kapulaga Kapulaga putih
berbentuk bulat, warna
kulitnya putih kecoklatan
dan rasanya agak pedas.
107
24. Ketumbar Bentuk ketumbar berupa
biji kecil-kecil mirip
dengan lada tetapi
ukurannya lebih kecil
dan lebih ringan,
warnanya coklat pucat.
25. Klabet Klabet berwarna kuning
kecoklatan, aromanya
harum dan rasanya agak
pahit. Klabet dijual
dalam bentuk butiran dan
bubuk. Klabet digunakan
untuk menambah aroma
dan citarasa masakan
seperti kari dan kalio.
26. Lada Lada berbentuk mirip
(merica) ketumbar tetapi
butirannya lebih berat.
Fungsinya memberi
aroma dan rasa pedas
pada masakan. Ada tiga
jenis lada yaitu lada
hijau, lada hitam dan lada
putih
27. Pala Biji pala diambil dari
buah pala yang tua
kemudian dikeringkan.
Bentuknya lonjong,
aromanya harum dan
rasanya sedikit pahit dan
pedas.
108
28. Wijen Biji wijen berbentuk
bulat pipih kecil dan
berwarna putih
kekuningan. Selain
digunakan sebagai
sumber minyak, biji
wijen juga digunakan
sebagai penghias pada
makanan.
Bumbu dari bunga
29. Cengkeh Cengkeh adalah tangkai
bunga beraroma dari
keluarga pohon
Myrtaceae. Cengkeh
dipetik saat masih segar
lalu dijemur hingga
kering
30. Kecombrang Bunga kecombrang atau
honje merupakan bunga
yang memiliki bau tajam,
harum dan khas. Bunga
kecombrang dipetik saat
masih kuncup dan
berwarna merah muda.
31. Bunga Bunga lawang/ Pekak
lawang berbentuk seperti
(pekak) bintang, karena itu dalam
bahasa Inggris disebut
Star Anise.
109
32. Bunga telang Bunga telang merupakan
tanaman perdu yang
tumbuh merambat.
Termasuk jenis bumbu
yang berasal dari kuntum
bunga.
Bumbu dari daun
33. Daun Daun bawang terdiri dari
bawang dua bagian. Bagian
pangkal lebih keras,
berapis-lapis dan
berwarna putih
sedangkan bagian atas
berwarna hijau muda
34. Daun jambu Daun jambu biji yang
biji biasa digunakan adalah
daun yang masih muda.
Daun jambu biji
digunakan untuk cita rasa
dan warna merah
kecoklatan pada masakan
seperti telur pindang.
35. Daun jeruk Daun jeruk terdiri atas
dua bagian dalam satu
helainya, pertama yaitu
bagian berukuran lebih
kecil yang terletak dekat
dengan tangkai dan
kedua adalah bagian
yang besar terletak di
bagian ujung.
110
36. Daun jinten Daun jinten bertekstur
tebal dan berbulu halus.
Aromanya hampir mirip
dengan adas dan jinten.
37. Daun kari Daun kari disebut juga
daun temurui atau daun
salam koja. Tekstur
daunnya hampir mirip
dengan daun salam tetapi
ukurannya lebih kecil
38. Daun Daun kemangi disebut
kemangi juga dengan nama daun
selasih atau daun ruku-
ruku. Daun kemangi bisa
dikonsumsi mentah atau
dimasak terlebih dahulu.
39. Daun Bentuk daun ketumbar
ketumbar mirip dengan daun
seledri, tetapi warna
daunnya lebih muda dan
aroma tajam menyengat.
40. Daun kunyit Daun kunyit bentuknya
agak panjang dan seperti
daun bambu tetapi tipis.
Warnanya hijau muda.
41. Daun Daun mangkokan
mengkokan berbentuk bulat dengan
(daun tapak bagian sisinya sedikit
liman) naik membentuk
mangkuk.
111
42. Daun pandan Daun pandan berbentuk
memanjang & ramping
seperti daun palem.
Sering digunakan untuk
mengharumkan masakan,
minuman, dan kue.
43. Daun salam Daun salam berbentuk
seperti daun pada
umumnya dengan kedua
ujung yang meruncing
serta berwarna hijau.
Ketika daun dalam sudah
mengering, aromanya
masih bisa dimanfaatkan
tetapi tidak seharum yang
segar.
44. Daun seledri Daun seledri memiliki
bentuk mirip dengan
daun ketumbar. Daun
seledri digunakan untuk
menambah cita rasa dan
aroma pada masakan.
45. Daun suji Daun baunya tidak
(daun terlalu harum bila
pandan dibandingkan dengan
betawi) daun pandan. Daun suji
dapat dijadikan pewarna
hijau alami.
Bumbu dari batang dan kulit kayu
112
46. Sereh Sereh merupakan sejenis
tanaman rumput-
rumputan yang daunnya
panjang seperti ilalang.
Sebelum digunakan sereh
dipotong 10-15 cm dari
ujung akarnya. Bagian
ujung inilah yang
memberikan aroma khas.
47. Kayu manis Kayu manis berbentuk
seperti batang kayu,
tetapi bagian tengahnya
tidak berisi. Aromanya
sangat harum. Biasa
dipakai hanya 3-4 cm.
48. Kayu secang Kayu secang berasal dari
batang pohon secang
yang diserut halus hingga
bergelombang. Rasanya
manis dan legit.
Warnanya cokelat agak
merah sehingga dapat
memberikan warna
merah alami dan rasa
yang khas dalam
hidangan.
Bumbu dari akar
49. Jahe Jahe adalah tanaman
rimpang yang rasanya
sedikit pedas. Berbentuk
jemari yang
113
menggembung di ruas-
ruas tengah. Jahe yang
biasa digunakan sebagai
bumbu adalah jahe putih.
50. Kencur Kencur berbentuk lebih
ramping daripada jahe,
lebih pendek daripada
kunyit. Warna kulitnya
coklat dan dalamnya
berwarna putih
kekuningan.
51. Kunyit Kunyit mempunyai ciri-
ciri seperti jari tangan,
kulitnya bergaris-garis
dengan warna coklat
kekuningan dan tipis.
Aromanya khas dan
rasanya sedikit pahit.
Kunyit mempunyai
warna kuning dan jika
sudah berumur tua
hampir mendekati oranye
sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai
pewarna alami.
52. Lengkuas Lengkuas adalah rempah-
(laos) rampah yang digunakan
bagian rimpangnya.
Bentuknya lebih besar
dan gemuk daripada jahe.
Warnanya merah muda
114
kecoklatan. Bagian
dalamnya berwarna
cokelat muda kemerahan.
53. Temu kunci Temu kunci berbentuk
(Chinese ramping, lurus dan
key) memanjang. Satu temu
kunci terdiri dari bebrapa
jari. Kulit luarnya
berwarna coklat muda
dan sangat tipis. Bagian
dalamnya berwarna
kuning muda.
54. Temu Temu mangga bentuknya
mangga mirip dengan bentuk jahe
tetapi sedikit lebih
gemuk dan berwarna
kuning pucat. Aroma
temu mangga seperti
mangga muda dan
rasanya sedikit lebih
asam.
Bumbu dari umbi dan umbi lapis
55. Bawang Bawang batak termasuk
batak (lokio) dalam keluarga bawang
merah dengan batang
daun halus panjang.
Bawang batak memiliki
cita rasa lebih lembut
dibandingkan bawang
merah namun aromanya
lebih tajam.
115
56. Bawang Bawang bombay
bombay berbentuk bulat besar
dengan lapisan umbi
yang lebih tebal. Bawang
yang masih baik
memiliki buah yang
keras. Kulitnya berwarna
kuning kecoklatan.
57. Bawang Bawang laki bentuknya
lanang/ mirip dengan bawang
bawang laki putih tetapi bawang laki
bersiung tunggal.
Aromanya lebih kuat
daripada bawang putih
biasa. Bawang laki yang
baik bertekstur utuh,
keras dan kering
58. Bawang Bawang merah memiliki
merah umbi berwarna merah,
bentuknya kecil dan
rasanya pedas.
59. Bawang Bawang putih juga
putih berupa tanaman umbi
tetapi tidak berlapis. Satu
buah terdiri dari beberapa
siung, berbeda dengan
bawang merah yang satu
buahnya hanya terdiri
dari dua suing
C Bumbu buatan
116
60. Aroma Aroma buatan terbuat
buatan dari campuran air dan
minyak yang bertekstur
kental dan pekat seperti
pasta. Aroma buatan
dapat digunakan sebagai
pengganti aroma dari
bahan alami.
61. Baking Baking powder
powder merupakan bahan buatan
berbentuk bubuk halus
dan berwarna putih.
Bahan ini merupakan
campuran zat asam
dengan garam alkaline.
Baking powder biasa
digunakan untuk bahan
pengembang adonan kue,
biskuit ataupun gorengan
62. Cuka apel Cuka apel terbuat dari
fermentasi sari buah apel
dan bahan-bahan lain.
117
64. Cuka hitam Cuka hitam terbuat dari
fermentasi beras ketan
hitam dan beberapa
bahan campuran lain.
65. Cuka limau Cuka limau terbuat dari
fermentasi jeruk limau
dengan aroma limau
yang masih tajam.
66. Cuka masak Cuka masak merupakan
cuka yang dihasilkan dari
bahan kimia atau sintesis
dengan rasa asam yang
kuat. Cuka masak paling
banyak digunakan.
67. Garam Garam diperoleh dari
hasil penguapan air laut
yang berada di tambak.
Beberapa macam garam
antara lain garam bata,
garam berbutir kasar dan
garam meja yang berbutir
sangat halus.
68. Gula batu Gula batu diperoleh dari
(rock sugar batang tebu dengan
atau lump bentuk butiran besar-
sugar) besar berwarna putih
hingga cokelat muda.
69. Gula bubuk Gula ini dibuat dari gula
(icing sugar pasir yang dihaluskan
atau dengan menambahkan
confectioners sedikit tepung maizena
118
sugar) supaya gula bubuk tidak
menggumpal.
70. Gula dadu Gula dadu diperoleh dari
(cube sugar) batang tebu yang
diproses dan dicetak
dengan bentuk dadu.
Warnanya putih atau
cokelat
71. Gula merah Bahan dasar gula merah
bermacam-macam. Jika
bahan dasarnya
menggunakan air tebu
maka akan menghasilkan
gula dengan warna
cokelat muda dan dicetak
padat. Gula ini disebut
dula jawa. Jika bahan
dasarnya menggunakan
aren dikenal dengan
istilah gula aren. Jika
bahan dasarnya
menggunakan air bunga
kelapa maka disebut gula
kelapa.
72. Gula palem Bahan dasar gula palem
diperoleh dari pohon
palem atau sari tebu.
Gula palem berwarna
cokelat dan rasanya tidak
semanis gula pasir.
119
73. Gula pasir Gula pasir diperolah dari
batang tebu yang
diproses dengan butiran
kasar, halus dan sangat
halus. Warnanya putih
ada pula yang
kecoklatan.
74. Kecap manis Kecap manis merupakan
hasil fermentasi kedelai
hitam. Bentuknya berupa
cairan kental yang
berwarna hitam dan
rasanya manis.
75. Petis Petis terbuat dari udang
atau ikan yang dimasak
atau diproses hingga
menjadi pasta. Warnanya
hitam pekat dan kental.
Aromanya cukup tajam
dan khas.
76. Pewarna Pewarna buatan dipakai
buatan sebagai pengganti warna
alami. Terdapat pewarna
buatan dalam bentuk cair
dan bubuk.
77. Ragi roti Ragi roti dapat berbentuk
(yeast) butiran kecil-kecil dan
butiran halus. Warnanya
cokelat muda.
120
78. Ragi tape Ragi tape berbentuk bulat
pipih dan berwarna putih
kecoklatan. Ragi tape
biasa digunakan pada
pembuatan tape
singkong, tape ketan juga
untuk mengempukkan
ikan.
79 Taoco Taoco dibuat dari kacang
kedelai kuning yang
difermentasi hingga
rasanya asin. Proses
fermentasi ini
menggunakan garam.
Taoco memiliki warna
kecoklatan, teksturnya
agak kental dengan
aroma dan rasa yang
khas.
80. Tempoyak Tempoyak adalah durian
yang difermentasi hingga
aromanya menjadi sangat
tajam. Bentuknya seperti
bubur, pekat dan kental.
Warnanya putih
kekuningan hingga
cokelat muda.
D Bumbu dasar
121
81. Bumbu dasar Bumbu dasar putih
putih adalah bumbu dasar
dengan komposisi dasar
bawang merah, bawang
putih dan garam.
Masakan yang dihasilkan
mempunyai rasa gurih
dan berwarna putih
keruh.
82. Bumbu dasar Bumbu dasar merah
merah adalah bumbu dasar
dengan komposisi dasar
bawang merah, bawang
putih, cabai merah, dan
garam. Masakan yang
dihasilkan mempunyai
rasa pedas dan berwarna
merah segar.
83. Bumbu dasar Bumbu dasar kuning
kuning adalah bumbu dasar
dengan komposisi dasar
bawang merah, bawang
putih, kunyit, dan garam.
Masakan yang dihasilkan
dengan bumbu dasar
kuning mempunyai rasa
gurih dan berwarna
kuning cerah.
122
123
LEMBAR VALIDASI UNTUK AHLI MATERI
PENGANTAR
C. Mohon diberi tanda checklist ( √ ) pada kolom Ya atau Tidak menurut pendapat
penilai secara obyektif
D. Saran dan kesimpulan dapat ditulis pada lembar yang telah disediakan
Desain Pembelajaran
Penilaian
No Indikator
Ya Tidak
Penyajian Informasi
Nama Penilaian
No Gambar Keterangan
bumbu Ya Tidak
A Bumbu hewani
1. Ebi Ebi berasal dari udang
segar yang dikupas,
dibuang kulitnya, direbus
lalu dikeringkan. Ebi
berwarna kuning, oranye
agak kemerahan.
124
2. Terasi Terasi merupakan hasil
fermentasi udang atau
rebon. Aroma terasi
sangat tajam, bertekstur
padat dan agak kasar.
B Bumbu nabati
Bumbu dari buah
3. Asam Asam gelugur berasal
gelugur dari buah gelugur yang
berbentuk seperti jeruk
keprok dengan kulit buah
bergelombang. Asam
gelugur dapat dikonsumsi
dengan cara diiris
melintang tipis kemudian
dijemur hingga kering.
4. Asam jawa Asam jawa diambil dari
buah pohon asam. Asam
jawa yang masih muda
dijual bersama kulit dan
bijinya sedangkan yang
sudah tua biasanya dijual
tanpa kulit dan biji.
5. Asam kandis Asam kandis berasal dari
kulit buah rukem yang
dikeringkan dengan
dijemur hingga berwarna
kehitaman.
125
6. Asam sunti Asam sunti berasal dari
belimbing wuluh yang
dikeringkan kemudian
dipipihkan, warnanya
coklat kehitaman.
7. Belimbing Belimbing wuluh
wuluh/ berbentuk bulat lonjong
belimbing seperti ibu jari.
sayur Belimbing wuluh muda
berwarna hijau
sedangkan yang sudah
tua berwarna hijau
kekuningan.
8. Cabai hijau Cabai hijau adalah cabai
merah yang masih muda
ukurannya sekitar 4-8
cm.
9. Cabai Cabai keriting berwarna
keriting merah tetapi tidak
memberi warna secerah
cabai merah besar. Cabai
keriting mengandung
sedikit air dan berbiji
banyak.
10. Cabai merah Cabai merah besar
mengandung banyak air
dan sedikit biji.
Warnanya yang merah
terang digunakan untuk
menghasilkan hidangan
berwarna merah dengan
126
rasa tidak terlalu pedas.
11. Cabai rawit Cabai rawit berukuran
kecil sekitar 2-3 cm dan
rasanya sangat pedas.
Pada mulanya cabai rawit
berwarna hijau, kuning
dan pada akhirnya
berwarna merah.
12. Jeruk lemon Jeruk lemon berbentuk
oval dengan warna
kuning terang dan
berkulit licin. Aroma
harum dan segar kulit
buahnya, banyak
digunakan sebagai bahan
penambah aroma pada
kue dan minuman.
13. Jeruk limau Jeruk limau berbentuk
bulat dengan diameter 3-
4 cm. Kulitnya berwarna
hijau tua dan agak
berkeriput.
14. Jeruk nipis Jeruk nipis berbentuk
bulat dengan diameter 3-
6 cm. Kulitnya berwarna
hijau atau kuning.
Rasanya lebih asam dan
aromanya lebih kuat
daripada jeruk lemon.
127
15. Jeruk purut Jeruk purut memiliki
ukuran sebesar jeruk
nipis. Kulitnya tebal
berkeriput dengan warna
hijau tua.
16. Petai Petai dapat memberikan
aroma khas yang sangat
tajam. Petai dapat
dimakan mentah (untuk
lalapan) atau
dicampurkan kedalam
masakan dengan cara
diiris tipis-tipis.
Bumbu dari biji
17. Adas Adas merupakan biji
pohon fennel. Bentuknya
mirip kulit padi tetapi
ukurannya lebih kecil.
Warnanya coklat
kehijauan, beraroma
harum dan rasanya
sedikit pedas.
18. Andaliman Andaliman bentuknya
(merica berbutir-butir
Sumatera berkelompok dalam satu
atau merica tangkai, warnanya hijau
Sechuan) cerah. Rasanya lebih
pedas daripada merica
putih tetapi agak getir.
128
19. Jinten Jinten berbentuk mirip
kulit padi yang sudah
disobek, halus dan
ramping. Sepintas mirip
dengan adas tetapi
warnanya lebih gelap dan
rasanya sedikit manis.
20. Kapulaga Kapulaga putih
berbentuk bulat, warna
kulitnya putih kecoklatan
dan rasanya agak pedas.
129
24. Ketumbar Bentuk ketumbar berupa
biji kecil-kecil mirip
dengan lada tetapi
ukurannya lebih kecil
dan lebih ringan,
warnanya coklat pucat.
25. Klabet Klabet berwarna kuning
kecoklatan, aromanya
harum dan rasanya agak
pahit. Klabet dijual
dalam bentuk butiran dan
bubuk. Klabet digunakan
untuk menambah aroma
dan citarasa masakan
seperti kari dan kalio.
26. Lada Lada berbentuk mirip
(merica) ketumbar tetapi
butirannya lebih berat.
Fungsinya memberi
aroma dan rasa pedas
pada masakan. Ada tiga
jenis lada yaitu lada
hijau, lada hitam dan lada
putih
27. Pala Biji pala diambil dari
buah pala yang tua
kemudian dikeringkan.
Bentuknya lonjong,
aromanya harum dan
rasanya sedikit pahit dan
pedas.
130
28. Wijen Biji wijen berbentuk
bulat pipih kecil dan
berwarna putih
kekuningan. Selain
digunakan sebagai
sumber minyak, biji
wijen juga digunakan
sebagai penghias pada
makanan.
Bumbu dari bunga
29. Cengkeh Cengkeh adalah tangkai
bunga beraroma dari
keluarga pohon
Myrtaceae. Cengkeh
dipetik saat masih segar
lalu dijemur hingga
kering
30. Kecombrang Bunga kecombrang atau
honje merupakan bunga
yang memiliki bau tajam,
harum dan khas. Bunga
kecombrang dipetik saat
masih kuncup dan
berwarna merah muda.
31. Bunga Bunga lawang/ Pekak
lawang berbentuk seperti
(pekak) bintang, karena itu dalam
bahasa Inggris disebut
Star Anise.
131
32. Bunga telang Bunga telang merupakan
tanaman perdu yang
tumbuh merambat.
Termasuk jenis bumbu
yang berasal dari kuntum
bunga.
Bumbu dari daun
33. Daun Daun bawang terdiri dari
bawang dua bagian. Bagian
pangkal lebih keras,
berapis-lapis dan
berwarna putih
sedangkan bagian atas
berwarna hijau muda
34. Daun jambu Daun jambu biji yang
biji biasa digunakan adalah
daun yang masih muda.
Daun jambu biji
digunakan untuk cita rasa
dan warna merah
kecoklatan pada masakan
seperti telur pindang.
35. Daun jeruk Daun jeruk terdiri atas
dua bagian dalam satu
helainya, pertama yaitu
bagian berukuran lebih
kecil yang terletak dekat
dengan tangkai dan
kedua adalah bagian
yang besar terletak di
bagian ujung.
132
36. Daun jinten Daun jinten bertekstur
tebal dan berbulu halus.
Aromanya hampir mirip
dengan adas dan jinten.
37. Daun kari Daun kari disebut juga
daun temurui atau daun
salam koja. Tekstur
daunnya hampir mirip
dengan daun salam tetapi
ukurannya lebih kecil
38. Daun Daun kemangi disebut
kemangi juga dengan nama daun
selasih atau daun ruku-
ruku. Daun kemangi bisa
dikonsumsi mentah atau
dimasak terlebih dahulu.
39. Daun Bentuk daun ketumbar
ketumbar mirip dengan daun
seledri, tetapi warna
daunnya lebih muda dan
aroma tajam menyengat.
40. Daun kunyit Daun kunyit bentuknya
agak panjang dan seperti
daun bambu tetapi tipis.
Warnanya hijau muda.
41. Daun Daun mangkokan
mengkokan berbentuk bulat dengan
(daun tapak bagian sisinya sedikit
liman) naik membentuk
mangkuk.
133
42. Daun pandan Daun pandan berbentuk
memanjang & ramping
seperti daun palem.
Sering digunakan untuk
mengharumkan masakan,
minuman, dan kue.
43. Daun salam Daun salam berbentuk
seperti daun pada
umumnya dengan kedua
ujung yang meruncing
serta berwarna hijau.
Ketika daun dalam sudah
mengering, aromanya
masih bisa dimanfaatkan
tetapi tidak seharum yang
segar.
44. Daun seledri Daun seledri memiliki
bentuk mirip dengan
daun ketumbar. Daun
seledri digunakan untuk
menambah cita rasa dan
aroma pada masakan.
45. Daun suji Daun baunya tidak
(daun terlalu harum bila
pandan dibandingkan dengan
betawi) daun pandan. Daun suji
dapat dijadikan pewarna
hijau alami.
Bumbu dari batang dan kulit kayu
134
46. Sereh Sereh merupakan sejenis
tanaman rumput-
rumputan yang daunnya
panjang seperti ilalang.
Sebelum digunakan sereh
dipotong 10-15 cm dari
ujung akarnya. Bagian
ujung inilah yang
memberikan aroma khas.
47. Kayu manis Kayu manis berbentuk
seperti batang kayu,
tetapi bagian tengahnya
tidak berisi. Aromanya
sangat harum. Biasa
dipakai hanya 3-4 cm.
48. Kayu secang Kayu secang berasal dari
batang pohon secang
yang diserut halus hingga
bergelombang. Rasanya
manis dan legit.
Warnanya cokelat agak
merah sehingga dapat
memberikan warna
merah alami dan rasa
yang khas dalam
hidangan.
Bumbu dari akar
49. Jahe Jahe adalah tanaman
rimpang yang rasanya
sedikit pedas. Berbentuk
jemari yang
135
menggembung di ruas-
ruas tengah. Jahe yang
biasa digunakan sebagai
bumbu adalah jahe putih.
50. Kencur Kencur berbentuk lebih
ramping daripada jahe,
lebih pendek daripada
kunyit. Warna kulitnya
coklat dan dalamnya
berwarna putih
kekuningan.
51. Kunyit Kunyit mempunyai ciri-
ciri seperti jari tangan,
kulitnya bergaris-garis
dengan warna coklat
kekuningan dan tipis.
Aromanya khas dan
rasanya sedikit pahit.
Kunyit mempunyai
warna kuning dan jika
sudah berumur tua
hampir mendekati oranye
sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai
pewarna alami.
52. Lengkuas Lengkuas adalah rempah-
(laos) rampah yang digunakan
bagian rimpangnya.
Bentuknya lebih besar
dan gemuk daripada jahe.
Warnanya merah muda
136
kecoklatan. Bagian
dalamnya berwarna
cokelat muda kemerahan.
53. Temu kunci Temu kunci berbentuk
(Chinese ramping, lurus dan
key) memanjang. Satu temu
kunci terdiri dari bebrapa
jari. Kulit luarnya
berwarna coklat muda
dan sangat tipis. Bagian
dalamnya berwarna
kuning muda.
54. Temu Temu mangga bentuknya
mangga mirip dengan bentuk jahe
tetapi sedikit lebih
gemuk dan berwarna
kuning pucat. Aroma
temu mangga seperti
mangga muda dan
rasanya sedikit lebih
asam.
Bumbu dari umbi dan umbi lapis
55. Bawang Bawang batak termasuk
batak (lokio) dalam keluarga bawang
merah dengan batang
daun halus panjang.
Bawang batak memiliki
cita rasa lebih lembut
dibandingkan bawang
merah namun aromanya
lebih tajam.
137
56. Bawang Bawang bombay
bombay berbentuk bulat besar
dengan lapisan umbi
yang lebih tebal. Bawang
yang masih baik
memiliki buah yang
keras. Kulitnya berwarna
kuning kecoklatan.
57. Bawang Bawang laki bentuknya
lanang/ mirip dengan bawang
bawang laki putih tetapi bawang laki
bersiung tunggal.
Aromanya lebih kuat
daripada bawang putih
biasa. Bawang laki yang
baik bertekstur utuh,
keras dan kering
58. Bawang Bawang merah memiliki
merah umbi berwarna merah,
bentuknya kecil dan
rasanya pedas.
59. Bawang Bawang putih juga
putih berupa tanaman umbi
tetapi tidak berlapis. Satu
buah terdiri dari beberapa
siung, berbeda dengan
bawang merah yang satu
buahnya hanya terdiri
dari dua suing
C Bumbu buatan
138
60. Aroma Aroma buatan terbuat
buatan dari campuran air dan
minyak yang bertekstur
kental dan pekat seperti
pasta. Aroma buatan
dapat digunakan sebagai
pengganti aroma dari
bahan alami.
61. Baking Baking powder
powder merupakan bahan buatan
berbentuk bubuk halus
dan berwarna putih.
Bahan ini merupakan
campuran zat asam
dengan garam alkaline.
Baking powder biasa
digunakan untuk bahan
pengembang adonan kue,
biskuit ataupun gorengan
62. Cuka apel Cuka apel terbuat dari
fermentasi sari buah apel
dan bahan-bahan lain.
139
64. Cuka hitam Cuka hitam terbuat dari
fermentasi beras ketan
hitam dan beberapa
bahan campuran lain.
65. Cuka limau Cuka limau terbuat dari
fermentasi jeruk limau
dengan aroma limau
yang masih tajam.
66. Cuka masak Cuka masak merupakan
cuka yang dihasilkan dari
bahan kimia atau sintesis
dengan rasa asam yang
kuat. Cuka masak paling
banyak digunakan.
67. Garam Garam diperoleh dari
hasil penguapan air laut
yang berada di tambak.
Beberapa macam garam
antara lain garam bata,
garam berbutir kasar dan
garam meja yang berbutir
sangat halus.
68. Gula batu Gula batu diperoleh dari
(rock sugar batang tebu dengan
atau lump bentuk butiran besar-
sugar) besar berwarna putih
hingga cokelat muda.
69. Gula bubuk Gula ini dibuat dari gula
(icing sugar pasir yang dihaluskan
atau dengan menambahkan
confectioners sedikit tepung maizena
140
sugar) supaya gula bubuk tidak
menggumpal.
70. Gula dadu Gula dadu diperoleh dari
(cube sugar) batang tebu yang
diproses dan dicetak
dengan bentuk dadu.
Warnanya putih atau
cokelat
71. Gula merah Bahan dasar gula merah
bermacam-macam. Jika
bahan dasarnya
menggunakan air tebu
maka akan menghasilkan
gula dengan warna
cokelat muda dan dicetak
padat. Gula ini disebut
dula jawa. Jika bahan
dasarnya menggunakan
aren dikenal dengan
istilah gula aren. Jika
bahan dasarnya
menggunakan air bunga
kelapa maka disebut gula
kelapa.
72. Gula palem Bahan dasar gula palem
diperoleh dari pohon
palem atau sari tebu.
Gula palem berwarna
cokelat dan rasanya tidak
semanis gula pasir.
141
73. Gula pasir Gula pasir diperolah dari
batang tebu yang
diproses dengan butiran
kasar, halus dan sangat
halus. Warnanya putih
ada pula yang
kecoklatan.
74. Kecap manis Kecap manis merupakan
hasil fermentasi kedelai
hitam. Bentuknya berupa
cairan kental yang
berwarna hitam dan
rasanya manis.
75. Petis Petis terbuat dari udang
atau ikan yang dimasak
atau diproses hingga
menjadi pasta. Warnanya
hitam pekat dan kental.
Aromanya cukup tajam
dan khas.
76. Pewarna Pewarna buatan dipakai
buatan sebagai pengganti warna
alami. Terdapat pewarna
buatan dalam bentuk cair
dan bubuk.
77. Ragi roti Ragi roti dapat berbentuk
(yeast) butiran kecil-kecil dan
butiran halus. Warnanya
cokelat muda.
142
78. Ragi tape Ragi tape berbentuk bulat
pipih dan berwarna putih
kecoklatan. Ragi tape
biasa digunakan pada
pembuatan tape
singkong, tape ketan juga
untuk mengempukkan
ikan.
79 Taoco Taoco dibuat dari kacang
kedelai kuning yang
difermentasi hingga
rasanya asin. Proses
fermentasi ini
menggunakan garam.
Taoco memiliki warna
kecoklatan, teksturnya
agak kental dengan
aroma dan rasa yang
khas.
80. Tempoyak Tempoyak adalah durian
yang difermentasi hingga
aromanya menjadi sangat
tajam. Bentuknya seperti
bubur, pekat dan kental.
Warnanya putih
kekuningan hingga
cokelat muda.
D Bumbu dasar
143
81. Bumbu dasar Bumbu dasar putih
putih adalah bumbu dasar
dengan komposisi dasar
bawang merah, bawang
putih dan garam.
Masakan yang dihasilkan
mempunyai rasa gurih
dan berwarna putih
keruh.
82. Bumbu dasar Bumbu dasar merah
merah adalah bumbu dasar
dengan komposisi dasar
bawang merah, bawang
putih, cabai merah, dan
garam. Masakan yang
dihasilkan mempunyai
rasa pedas dan berwarna
merah segar.
83. Bumbu dasar Bumbu dasar kuning
kuning adalah bumbu dasar
dengan komposisi dasar
bawang merah, bawang
putih, kunyit, dan garam.
Masakan yang dihasilkan
dengan bumbu dasar
kuning mempunyai rasa
gurih dan berwarna
kuning cerah.
144
145
LEMBAR VALIDASI UNTUK AHLI MEDIA
PENGANTAR
A. Mohon diberi tanda checklist ( √ ) pada kolom Ya atau Tidak menurut pendapat
penilai secara obyektif
B. Saran dan kesimpulan dapat ditulis pada lembar yang telah disediakan
Penilaian
No Indikator
Ya Tidak
A Kemudahan Navigasi
1. Navigasi yang disajikan dapat berfungsi dengan baik
B Artistik dan Estetika
C Komunikasi Visual
6. Kejelasan gambar
7. Kemenarikan animasi
D Fungsi Keseluruhan
146
147
KUESIONER PENDAPAT PESERTA DIDIK
TERHADAP MEDIA INTERAKTIF BUMBU INDONESIA
Penilaian
No Pernyataan
Ya Tidak
A Kandungan Kognisi
6. Kejelasan teks
148
7. Penggunaan jenis huruf (font)
D Komunikasi Visual
E Fungsi keseluruhan
SARAN:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
149
150
151
152
153
154
155
156
DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 JML
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
2 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 5
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
4 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 7
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
7 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 4
8 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 8
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 10
12 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 4
13 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 7
14 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 7
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
17 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 11
18 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 10
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
21 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 5
22 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 10
23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
25 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 7
26 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
28 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
30 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12
157
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Reliability
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
v ariables in the procedure.
Reliability Statistics
KR 21 N of Items
.866 13
Item-Total Statistics
Scale Corrected
Scale Mean if Variance if Item-Tot al KR 21 if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Delet ed
Butir1 9.5333 9.016 .436 .862
Butir2 9.5000 8.879 .588 .855
Butir3 9.6000 8.317 .664 .849
Butir4 9.5000 8.879 .588 .855
Butir5 9.6000 8.662 .507 .858
Butir6 9.5333 8.533 .687 .849
Butir7 9.6667 8.644 .452 .863
Butir8 9.6667 8.506 .508 .859
Butir9 9.9000 7.955 .637 .851
Butir10 9.5667 8.875 .453 .861
Butir11 9.5667 8.737 .518 .858
Butir12 9.5333 8.947 .471 .860
Butir13 9.6333 8.516 .534 .857
158
Data Penilaian Media Oleh Siswa
Kognisi Rata-rata Kemudahan Navigasi Artistik dan Estetika Rata-rata Komunikasi Visual Rata-rata Fungsi Keseluruhan
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0,8 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0,8 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0,8 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0,8 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0,8 1 1 1 1 1
12 1 1 0 0,67 1 1 1 1 1 0 0,8 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0,8 1 1 1 1 1
14 1 1 0 0,67 1 1 1 1 1 0 0,8 0 1 1 0,67 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0,8 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0,8 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 1 1 0 0,67 1 1 1 1 1 0 0,8 1 1 1 1 0
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0,8 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0,8 1 1 1 1 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0,6 1 1 1 1 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0,8 1 1 1 1 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0,8 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0,8 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0,8 1 1 1 1 1
Jumlah 30 30 27 29 30 30 30 26 30 15 26,2 29 30 30 29,67 29
(%) 96, 67 100 87,33 98,89 96,67
159
Dokumentasi Sosialisasi Media
160