Tugas EBN Agung Candra W
Tugas EBN Agung Candra W
Tugas EBN Agung Candra W
Oleh:
Agung Candra Wicaksana (NIM: 2114301098)
A. Judul
“Efektivitas Pemberian Ikan Gabus Terhadap Penyembuhan Luka Pada Pasien
Post Operasi Berdasarkan Evidence Based Nursing (EBN)”.
B. Latar Belakang
Tidak sampai abad ke dua puluh, bidang operasi berkembang sebagai
ilmu bedah. Penatalaksanaan bedah dilakukan karena adakalanya untuk
merawat pasien dalam kondisi yang sulit dan tidak dimungkinkan untuk
mengelolanya dengan obat saja, maka dokter harus melakukannya dengan
tindakan operasi. Tindakan operasi merupakan suatu jenis tindakan pengobatan
dengan berbagai macam tujuan tersendiri misalnya untuk diagnotik, ablatife,
paliatif, rekonstruktif, konstruktif, dan lain sebagainya, dimana tindakan
tersebut dilakukan dengan prosedur invasif yaitu membuka bagian tubuh yang
akan ditangani. Tindakan ini akan menyisakan sayatan atau luka insisi yang
dihasilkan dari tindakan operasi tersebut (Perry & Potter, 2012).
Berdasarkan data WHO (Word Health Organisasion) bahwa tindakan
bedah telah menjadi komponen penting dari perawatan kesehatan di seluruh
dunia. Diperkirakan setiap tahun ada 230 juta tindakan bedah dilakukan di
seluruh dunia. Sementara di Indonesia menunjukan bahwa tindakan operasi
menempati urutan ke-11 dari 50 pola penyakit di Indonesia dengan persentase
12,8% dan diperkirakan 32% diantaranya merupakan bedah mayor [ CITATION
Suh20 \l 1033 ].
Data tindakan operasi di Provinsi Lampung tahun 2017 menyebutkan
dari sembilan rumah sakit umum daerah di Provinsi Lampung, diperoleh
bahwa pelaksanaan tindakan operasi dalam satu tahun sebanyak 6.678
tindakan, dengan jumlah tertinggi di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung
sebanyak yaitu sebasnyak 2,467 (36,51%) tindakan, kemudian di RSUD Jend.
Ahmad Yani Metro menempati posisi kedua tertinggi sebanyak 1.297 (19,1%)
tindakan [ CITATION Ina17 \l 1033 ].
Proses penyembuhan luka merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam pelaksanaan pembedahan. Luka merupakan terputusnya kontinuitas
suatu jaringan oleh karena adanya cidera pada proses pembedahan. Jenis luka
insisi pada pasien post operasi merupakan luka akut atau luka yang baru
2
protein, ikan gabus juga merupakan sumber mineral antara lain zink, tembaga,
dan zat besi. Mineral berfungsi sebagai pendukung proses sintesis jaringan
sehingga juga ikut berperan dalam proses penyembuhan luka [ CITATION
Kus18 \l 1033 ].
Protein dan mineral yang terkandung pada ikan gabus memiliki fungsi
penting dalam proses penyembuhan luka. Menurut Potter & Perry (2012),
protein berperan dalam proses pembentukan kolagen, angiogenesis,
fibroflasias, dan remodeling luka. Proses fisiologis penyembuhan luka
bergantung pada ketersediaan protein, vitamin dan mineral. Dalam proses ini
mulai dibutuhkan kolagen yang terbentuk oleh asam amino protein yang
berasal dari makanan. Sintesis kolagen ini juga melibatkan vitamin c dan
mineral. Dengan adanya asupan protein dan mineral yang tinggi dari ikan
gabus maka proses penyembuhan luka akan menjadi lebih cepat.
Perawat dalam melakukan asuhan keperawatan yang berkualitas tentunya
harus mengetahui intervensi apa yang tepat digunakan untuk pasien post
operasi yang mengalami masalah gangguan intregritas kulit/ jaringan yeng
berhubungan dengan faktor mekanis yaitu luka operasi. Untuk itu diperlukan
penerapan Evidence Based Nursing (EBN) untuk memberikan data pada
perawat praktisi berdasarkan bukti ilmiah agar dapat memberikan perawatan
secara efektif dengan menggunakan hasil penelitian yang terbaik,
menyelesaikan masalah yang ada di tempat pemberian pelayanan terhadap
pasien, mencapai kesempurnaan dalam pemberian asuhan keperawatan dan
jaminan standar kualitas dan untuk memicu adanya inovasi (Grinspun, Virani
& Bajnok, 2001/2002, dalam Hapsari, 2019).
Untuk itu penulis melakukan telaah jurnal tentang efektivitas pemberian
ikan gabus terhadap penyembuhan luka pada pasien post operasi berdasarkan
Evidence Based Nursing (EBN).
C. Permasalahan
Langkah pertama dalam menerapkan evidence based nursing diawali
dengan clinical question, yaitu pertanyaan klinik yang fokus pada pasien dan
orientasi pada masalah. Analaisis pada evidance ini menggunakan analisis
PICOT (Patient Problem, Intervention, Compare and Outcome dan Time
4
2) Etiologi
a) Luka insisi (incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen
yang tajam. Misal akibat pembedahan.
b) Luka memar (contusion wound), terjadi akibat benturan oleh suatu
tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak,
perdarahan dan bengkak.
5
3) Jenis Luka
a) Menurut tingkat kontaminasi terhadap luka
(1)Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah tak terinfeksi.
Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang tertutup.
(2)Cleen-contsmined Wounds (Luka bersih terkontaminasi).
(3)Conlamined Wounds (Luka terkontaminasi).
(4)Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu
terdapatnya mikroorganisme pada luka.
2. Luka kronis
Luka yang proses penyembuhannya mengalami keterlambatan
atau bahkan kegagalan [ CITATION Mag15 \l 1033 ].
(2)Nutrisi
8
(3)Penurunan vaskularisasi
Pembuluh darah vena dan arteri: Sirkulasi (hipovolemia) dan
Oksigenasi. Aliran darah dapat terganggu pada orang yang
menderita gangguan pembuluh darah perifer, hipertensi atau
diabetes rnillitus. Oksigenasi jaringan menurun, kurangnya
sirkulasi dan oksigenasi akan mengakibatkan vasokonstriksi dan
menurunnya ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan
luka.
(4)Penyakit penyerta
Penyakit penyerta seperti kencing manis, gagal jantung, gagal
ginjal, serosis hati dan lain-lain, bisa menghambat proses
penyembuhan luka mulai terhambatnya oksigenasi, vaskularisasi,
sekresi insulin hingga terjadi penurunan protein dan kalori tubuh.
(5)Obesitas
Kegemukan, kelebihan jaringan lemak: vaskularisasi tidak
optimal, fiksasi pada fase epitelisasi kurang kuat akibat terlalu
banyak lemak (mudah sobek).
(6)Pengobatan
Kortiko steroid dan chemotherapy dapat memperlambat proses
penyembuhan luka. Radiotherapy juga dapat merusak jaringan
sehat.
9
b) Faktor lokal
(1)Manajemen perawatan luka
Menajemen perawatan luka yang baik dapat meminimalkan
infeksi, menjaga kebersihan luka. Balutan yang tepat dapat
mempercepat penyembuhan luka dan mencegah infeksi.
(2)Hidrasi
Dehidrasi pada luka berakibat jaringan tidak sehat. Jaringan
mudah rusak, seperti kulit kering yang mudah pecah-pecah.
(3)Benda asing
Kotoran/serpihan debu, atau benang jahitan > 3 minggu
(kecuali yang bisa diserap tubuh) dapat memperlambat
penyembuhan luka. Benang kassa/kapas/tissue, dan benda-benda
asing tidak boleh ada diluka karena dapat memperlambat
penyembuhan luka.
(4)Infeksi
Perkembangbiakan kuman yang tidak terkontrol akan
menyebabkan infeksi dan mempepanjang waktu penyembuhan
luka.
(5)Temperatur
Perhatikan konsep lembab seimbang. Tidak terlalu basah dan
tidak terlalu kering.
(6)Tekanan
Gesekan dan pergeseran balutan serta lipatan berlebihan
dapat merusak jaringan yang sehat, dan mengganggu proses
epitelisasi dan granulasi [ CITATION Mag15 \l 1033 ].
10
b. Ikan Gabus
1) Definisi
Ikan gabus adalah ikan air tawar yang merupakan ikan asli
Kalimantan dan Sumatra dengan nama latin Channa striata. Ikan
gabus memiliki kepala yang berukuran agak besar dan agak gepeng
mirip ular sehingga dinamai snakehead, tubuh berbentuk bulat dan
gilig panjang seperti peluru kendali atau torpedo. Ikan gabus dikenal
dengan nama lain (nama daerah) seperti ikan aruan, haruan (Melayu
dan Banjar), kocolan (Betawi),serta bayong, bogo, licingan, kutuk
(Jawa) [ CITATION Kus18 \l 1033 ].
Ikan gabus merupakan ikan darat yang berukuran cukup besar,
dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1 meter. Berkepala besar agak
gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead), dengan sisik-
sisik besar di atas kepala. Masyarakat masih memiliki kesan bahwa
makan ikan gabus sama halnya memakan ular. Memang, penampilan
ikan gabus/ kutuk mirip ular. Ikan gabus ini mengandung albumin
hingga 6,2 persen dengan kandungan asam amino esensial dan asam
amino non esensial yang lengkap dan berguna dalam penyembuhan
luka. Ikan gabus mengandung albumin yang lebih baik dari albumin
telur. Fish albumin ikan gabus terbukti dapat mempercepat
penyembuhan luka hingga 30 % (dari rerata 10 hari menjadi 7 hari)
[ CITATION Sup18 \l 1033 ].
Gambar 1.1
Ikan Gabus (Channa striata)
Gambar 1.2
Mekanisme Konsumsi Ikan Gabus Dalam Penyembuhan Luka
Ikan Gabus/
kapsul chana
Protein
Vitamin C Mineral
Kolagen
Fibroblas
Fase inflamasi
Fase proliferatif
Fase remodeling
2. Analisis Jurnal
Analisis data yang gunakan pada literature review ini yaitu simplified
approach. Simplified approach merupakan analisa data dengan cara
melakukan kompilasi dari setiap artikel yang didapat dan menyederhanakan
setiap temuan. Setelah penulis merumuskan masalah ke dalam pertanyaan
klinik, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan telaah kritis dengan
langkah pertama antara lain mencari dan mengumpulkan bukti-bukti atau
artikel penelitian/ jurnal yang paling relevan dengan rumusan PICOT. Kata
kunci untuk mencari bukti-bukti merupakan kata-kata yang ada dalam
PICOT yang telah disusun sebelumnya.
Strategi pencarian literatur pada evidance ini menggunakan kata kunci
tunggal atau gabungan dari post operasi, ikan gabus, dan penyembuhan
luka. Jurnal yang ditelusuri dalam bahasa indonesia/Inggris dengan artikel
yang digunakan difokuskan pada artikel original empirical research atau
artikel penelitian yang berisi hasil dari pengamatan aktual atau eksperimen
dimana terdapat abstrak, pendahuluan, metode, hasil, dan diskusi, serta
batasan waktu 5 tahun terahir. Untuk itu penulis menetapkan kriteria sebagai
berikut:
Kriteria inklusi untuk menentukan kriteria bahan literature review¸
yaitu:
a. Artikel desain penelitian randomised controlled trials (RCT);
b. Artikel penelitian eksperimen, cross sectional, atau sudi kasus.
c. Artikel asli dari sumber utama (primary source);
d. Artikel penelitian yang terbit tahun 2017 sampai tahun 2021;
Adapun data eksklusi adalah:
a. Artikel diterbitkan diatas 5 tahun terakhir/ sebelum tahun 2017;
b. Artikel hanya memuat bagian abstrak atau sebagian part of text;
c. Penelitian pada hewan.
Selain itu penulis merujuk pertimbangan etik yaitu yaitu avoiding
duplication publication (menghindari publikasi duplikasi), avoiding
plagiarism (menghindari plagiarisme), transparency (transparansi), dan
ensuring accurary (memastikan keakuratan).
16
7. Rika Aldesta 2019 Pengaruh ikan gabus Konsumsi ikan Quasy Hasil penelitian menunjukan penyembuhan
terhadap penyembuhan luka gabus, Experiment luka perineum pada semua anggota kelompok
perineum pada ibu post penyembuhan luka dengan Non eksperimen dan tidak terdapat penyembuhan
partum di puskesmas sungai perineum equivalent pada semua kelompok kontrol pada saat
piring tahun 2019 control group dilakukan observasi pada hari ke 8. Dapat
disimpulkan terdapat pengaruh signifikan
mengkonsumsi Ikan Gabus Terhadap
Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Post
Partum.
[ CITATION Ald20 \l 1033 ].
8. Weni Tri 2019 Perbedaan efektivitas Pemberian putih Pre eksperimen Hasil uji Mann Whitney diperoleh Z= -2,626;
Purnani pemberian putih telur dan telur, pemberian dengan one-shot ρ=0,009 berarti terdapat perbedaan
ikan gabus terhadap ikan case study. efektivitas pemberian putih telur dan ikan
penyembuhan luka perineum gabus,penyembuhan gabus terhadap penyembuhan luka perineum
ibu nifas luka perineum [ CITATION Pur19 \l 1033 ].
9. Rafilah 2018 Pemberian suplementasi zinc Ektrak ikan gabus, Deskriptif Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses
Intiyani dan ekstrak ikan gabus untuk suplementasi zinc, analitik dengan penyembuhan luka perineum dri 5 partisipan
mempercepat penyembuhan luka perineum pendekatan studi menunjukkan bahwa 2 partisipan sembuh
luka perineum kasus dengan kategori cepat (pada hari ke 6) dan 3
partisipan sembuh dengan kategori
penyembuhan luka normal (pada hari ke 7).
Dengan demikian pemberian suplemen zinc
dan ekstrak ikan gabus dapat
direkomendasikan untuk mempercepat
penyembuhan luka perineum ibu post partum
[ CITATION Int18 \l 1033 ].
21
10. Dili 2018 Pengaruh ekstrak ikan gabus Pengaruh ekstrak Pre test and post Pemberian ekstrak ikan gabus pada pasien
Parliastina (Channa striata) terhadap ikan gabus (Channa test control post operasi laparotomi mengalami
kadar albumin dan striata), kadar group design peningkatan kadar albumin dengan rata-rata
penyembuhan luka pada albumin dan while post-test 0,59 gr/dl, pemberian ekstrak ikan gabus
pasien post operasi penyembuhan luka berpengaruh terhadap kadar albumin pada
laparatomi (Studi di RSUD kelompok intervensi dan kontrol (p-
Brigjend H. Hasan Basry value=0,000).
Kota Kandangan). [ CITATION Par18 \l 1033 ].
11. Ade 2020 Pengaruh pemberian ikan Pemberian ikan Quasy Pemberian ikan gabus rebus pada kelompok
Nurhikmah gabus terhadap penyembuhan gabus terhadap Experiment perlakuan minimal 1 kali sehari dalam
luka sectio caesarea pada ibu penyembuhan luka design yang waktu 7 hari dengan berat ikan gabus lebih
pospartum di wilayah kerja sectio caesarea bersifat Post test kurang 250 gr, pengukuran tingkat kecepatan
Puskesmas Ciasem Subang With Control kesembuhan luka. terdapat pengaruh yang
Tahun 2020. Group signifikan (p<0,05) pemberian ikan gabus
rebus terhadap penyembuhan luka sectio
caesarea antara kelompok perlakuan dengan
kelompok kontrol di Wilayah Kerja
Puskesmas Ciasem Tahun 2020. Hasil uji
statistik di dapatkan skor percepatan luka SC
kelompok perlakuan hari ke 7 rata-rata adalah
2,25; sedangkan pada kelompok kontrol rata-
rata adalah 3,69; maka dapat disimpulkan
terdapat perbedaan lama proses percepatan
luka pada kelompok yang diberi perlakuan
ikan gabus dengan kelompok control
[ CITATION Nur20 \l 1033 ].
22
12. Dita Selvianti 2020 Pengaruh mengkonsumsi Konsumsi abon Quasi Rata –rata waktu penyembuhan luka
abon ikan gabus untuk ikan gabus, eksperimental kelompok kasus 4,73 hari, , Sedangkan pada
mempercepat penyembuhan penyembuhan luka Nonequivalent kelompok kontrol rata rata waktu
luka perineum pada ibu nifas Control Group penyembuhan luka 6,68 hari. Uji statistic
menggunakan independent simple T-Test
diperoleh nilai ρ value =0,000 < 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa abon ikan gabus
berpengaruh terhadap penyembuhan luka
[ CITATION Sel21 \l 1033 ].
13. Lastri Mei 2020 Pemberian abon ikan gabus Pemberian abon Deskriptif dengan Hasil penelitian pemberian abon ikan gabus
Winarni (Channa Striata) terhadap ikan gabus (Channa pendekatan untuk ibu dengan luka post SC didapatkan
proses penyembuhan luka Striata), crossectional hasil sebagai berikut, pada hari ketiga 100%
post SC di RSIA BS penyembuhan luka kelompok intervensi mengalami proses
Tangerang post SC penyembuhan luka post SC dengan baik
dibandingkan dengan kelompok kontrol
dengan 60% responden mengalami proses
penyembuhan luka kurang baik, sedangkan
pada hari ketujuh kelompok kontrol dan
kelompok intervensi mengalami proses
penyembuhan luka 100% baik. Dilakukan
analisis bivariat didapatkan nilai p-value
sebesar 0.003 < nilai p tabel, yang
disimpulkan terdapat hubungan pemberian
abon ikan gabus (Channa Striata) pada
proses penyembuhan luka post SC Hari
ketiga [ CITATION Win20 \l 1033 ].
14. Otniel Wendy 2019 Pengaruh pemberian ekstrak Pemberian ekstrak Double blind Pemberian ekstrak ikan gabus dan teripang
Wahono ikan gabus dan teripang ikan gabus dan randomized secara bermakna meningkatkan kadar PDGF
terhadap kadar platelet teripang, kadar control trial pada kelompok perlakuan (K2) dibandingkan
derived growth factor pasien platelet derived dengan kontrol (K1) dengan nilai p < 0> .
23
18. Nurqalbi 2020 Pengaruh mengkonsumsi Konsumsi ikan Quasi experiment Responden yang mengkonsumsi ekstrak ikan
Sampara ikan gabus terhadap gabus, dengan gabus sebagian besar memiliki tingkat
penyembuhan luka perineum penyembuhan luka pendekatan non penyembuhan luka perineum yang baik
pada ibu nifas equivalent sebanyak 10 orang (50,0%). Responden yang
control group tidak mengkonsumsi ekstrak ikan gabus
design sebagian besar memiliki tingkat
penyembuhan luka perineun sedang sebanyak
13 orang (65,0%). Uji statistic menggunakan
independent simple T-Test diperoleh nilai ρ
value =0,012 < 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa ektrak ikan gabus berpengaruh
terhadap penyembuhan luka perineum pada
ibu nifas [ CITATION Sam20 \l 1033 ].
19. Firlianty 2019 Pemanfaatan residu daging Pemanfaatan residu Case study Albumin ikan gabus memiliki kualitas jauh
ikan gabus (channa striata) daging ikan gabus lebih baik dari albumin telur yang biasa
untuk pembuatan cookies (channa striata) digunakan dalam penyembuhan pasien pasca
makanan balita di kecamatan untuk pembuatan bedah. Ikan gabus sendiri, mengandung 6,2%
bukit batu kota palangkaraya cookies albumin dan 0,001741% Zn dengan asam
amino esensial yaitu treonin, valin, metionin,
isoleusin, leusin, fenilalanin, lisin, histidin,
dan arginin, serta asam amino non-esensial
seperti asam aspartat, serin, asam glutamat,
glisin, alanin, sistein, tiroksin, hidroksilisin,
amonia, hidroksiprolin dan prolin [ CITATION
Fir19 \l 1033 ].
20. Restian Rony 2020 Penetapan kadar protein Penetapan kadar Studi Kasus Hasil dari penelitian ini kadar protein
Saragi sediaan salep fase air ekstrak protein sediaan menunjukan nilai rata-rata kadar protein
ikan gabus (Channa striata) salep fase air 5.722 untuk salep tunggal dan 5.742 untuk
dan madu kelulut (Trigona ekstrak ikan gabus salep kombinasi. Hasil menunjukan bahwa
Sp.) dengan metode Kjeldahl. (Channa striata) salep ikan gabus (Channa striata) dan madu
25
25. Sulfitri 2020 Perbandingan Kadar Waktu perebusan Eksprimental Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar
Albumin Ikan Gabus 10,15, dan 20 albumim yang hilang selama 10 menit
(Channa striata) dari Proses menit, Kadar perebusan lebih kecil dibandingkan waktu
Perebusan dan Pengukusan albumin lainnya, yaitu 62 mg/10g dan albumin yang
dengan Menggunakan Uji tertinggal 164 mg/10g. Hasil serupa juga
Biuret diperoleh pada waktu pengukusan 10 menit
yang menghasilkan kadar albumin tertinggal
dalam daging ikan 167 mg/10g dan yang
hilang 59 mg/10g. Kadar albumin yang
hilang atau terlarut air selama proses
pengukusan lebih sedikit dibandingkan
dengan proses perebusan, sehinnga
pengukusan lebih efisien daripada perebusan
pada pengolahan ikan gabus [ CITATION
Sul20 \l 1033 ].
28
3. Pembahasan
Secara total, literature review ini terdiri dari 25 jurnal. Berdasarkan
jurnal tersebut, melaporkan bahwa intervensi pemberian ikan gabus
(Channa striata)dapat membantu dalam proses penyembuhan luka. Luka
merupakan rusaknya kontinuitas dari beberapa struktur dan fungsi anatomis
pada kulit normal yang disebabkan oleh proses patologis yang berasal dari
internal maupun eksternal yang mengenai organ tertentu. [ CITATION Pot \l
1033 ]. Proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh asupan nutrisi. Asupan
nutrisi yang adekuat sangat penting mengingat penyembuhan luka
memerlukan diit kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A dan
mineral seperti Fe, Zinc. Beberapa mitos justru tidak boleh makan ikan dan
telur akan memperlambat kesembuhan luka. Namun pada kenyataannya
mengkonsumsi ikan atau telur justru akan mempercepat penyembuhan luka
sebab merupakan sumber protein yang baik untuk proses penyembuhan luka
[ CITATION Mag15 \l 1033 ].
Beberapa jurnal yang direview tersebut diatas, terdapat 20 jurnal
menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh ikan gabus terhadap penyembuhan
luka. Penyembuhan luka akan berkembang ke kondisi yang lebih baik bila
perawatan luka dengan baik disertai dengan penambahan nutrisi yang
berasal dari protein ikan gabus. Seperti hasil penelitian Purba (2020),
menunjukkan sebagian besar kelompok intervensi yaitu kelompok yang
mengkonsumsi ikan gabus dan diberi perawatan luka akan mengalami
kesembuhan luka lebih cepat yaitu sebanyak 82,4%. Sedangkan kelompok
kontrol yang hanya diberi perawatan luka saja mengalami kesembuhan luka
lebih lambat sebanyak 76,5%. Hasil uji statistik juga menunjukkan, adanya
pengaruh pemberian ikan gabus terhadap proses penyembuhan luka post
operasi (p value=0,002 <α=0,05).
Albumin ikan gabus terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka
hingga 30% dari rerata, yaitu 10 hari menjadi 7 hari. Manfaat ikan gabus
sebagai pengganti serum albumin yang biasanya digunakan untuk
penyembuhan luka pasca operasi. Albumin merupakan protein didalam
plasma yang berungsi dalam pembentukan jaringan sel baru, sehingga dapat
29
lebih cepat pada kelompok yang diberi ikan gabus tanpa meninggalkan
tanda infeksi atau peradangan dibandingkan dengan kelompok yang tidak
diberi ikan gabus. Dimana hasil penelitian Hananto (2018), menyebutkan
terjadi peningkatan kadar albumin yang lebih tinggi pada kelompok
perlakuan. Selain itu, terjadi penurunan kadar IL-6 yang lebih besar pada
kelompok perlakuan. Demikian juga penurunan infiltrasi sel mast sesudah
perlakuan lebih tinggi pada kelompok perlakuan.
Tindakan pemberian ikan gabus ini sudah terbukti lebih efektif melalui
berbagai penelitian (EBN). Namun juga perawat harus memperhatikan cara
pengolahannya. Berdasarkan beberapa jurnal yang telah disajikan diatas,
ikan gabus dapat digunakan dalam berbagai cara, diantaranya dapat
dikonsumsi dengan dikukus, direbus, di buat abon, bahkan dapat juga
digunakan sebagai terapi topical. Sebagai terapi topical, ikan gabus ternyata
juga efektif dalam memperceat penyembuhan luka. Berdasarkan penelitian
Utami (2020), aktivitas albumin nanopartikel kitosan ekstrak ikan haruan/
ikan gabus dalam sediaan emulgel minyak ikan gabus yang diberikan
secara topical terhadap penyembuhan luka lebih cepat dibandingkan dengan
yang tanpa perlakuan. Selain itu, untuk sediaan ikan gabus dengan cara
dikukus terbukti lebih efektif dibandngkan dengan direbus. Hasil penelitian
Sulfitri (2020), menyebutkan baha kadar albumin yang hilang atau terlarut
air selama proses pengukusan lebih sedikit dibandingkan dengan proses
perebusan, sehinnga pengukusan lebih efisien daripada perebusan pada
pengolahan ikan gabus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar
albumim yang hilang selama 10 menit perebusan lebih kecil dibandingkan
waktu lainnya, yaitu 62 mg/10g dan albumin yang tertinggal 164 mg/10g.
Hasil serupa juga diperoleh pada waktu pengukusan 10 menit yang
menghasilkan kadar albumin tertinggal dalam daging ikan 167 mg/10g dan
yang hilang 59 mg/10g.
Berdasarkan beberapa analisis jurna diatas dapat disimpulkan bahwa
pada kondisi pasca operasi, dimana terdapat luka atau trauma, tubuh akan
memerlukan asupan protein dalam jumlah yang lebih banyak untuk
membantu proses penyembuhan. Jika hanya dengan perawatan luka saja
31
memang luka post operasi dapat sembuh dengan sendirinya, namun hal
tersebut memerlukan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan yang
mendapatkan asupan protein, seperti hasil penelitian ini dimana tanda-tanda
penyembuhan luka meningkat lebih cepat pada kelompok yang
mendapatkan asupan protein dari ekstrak ikan gabus. Sehingga pemberian
ekstrak ikan gabus pada pasien post operasi perlu dilakukan atau diterapkan
oleh perawat klinisi mengingat hal tersebut ssangat bermanfaat karena dapat
mempercepat proses penyembuhan luka.
abon ikan gabus sehingga mudah dan praktis. Selain itu praktisi perawat
juga dapat menggunakan ekstrak kapsul ikan gabus yang banyak dijual
di Apotek.
2. Karakteristik perawat
Masih banyak perawat yang belum mengetahui cara menerapkan
EBN, mengkritisi hasil penelitian sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan klinis termasuk penggunaan ikan gabus yang telah terbukti
bai untuk penyembuhan luka. Selain itu, adanya resistensi terhadap
perubahan sering kali dijumpai di praktik keperawatan, karena sudah
nyaman dengan cara yang lama sehingga tidak mau menerima
pembaharuan. Sehingga untuk pemecahan masalah tersebut hendaknya
perlu dukungan dari instansi tempat kerja dalam melakukan pelatihan,
pembuatan SOP, dan sosialisasi terkait pelaksanaan intervensi.
5. Karakteristik pasien
Terkadang dari pasien sendiri kurang atau tidak mau menerima
hasil penelitian dengan berbagai alasan, terlebih lagi jika pasien harus
mengeluarkan cost yang tidak sedikit walaupun hal tersebut terkait
kesembuhannya. Pemecahan masalah yang dapat diakukan ialah dengan
melakukan informed concent dan menjelaskan dengan seksama tentang
intervensi sehingga pasien mau menerima intervensi hasil dari
penelitian yang akan dilakukan terhadap dirinya.
F. Daftar Pustaka
Firlianty. (2019). Pemanfaatan Residu Daging Ikan Gabus (channa striata) untuk
Pembuatan Cookies Makanan Balita Di Kecamatan Bukit Batu Kota
Palangkaraya . Jurnal Pengabdi April 2019, vol. 2 no. 1 , 117-123.
Intiyani, R. (2018). Pemberian Suplementasi Zinc Dan Ekstrak Ikan Gabus Untuk
Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum. Jurnal URECOL vol. 8, no.
1, April 2018, 571-578.
Pertiwi, P. H. (2020). Analisis nilai tambah ikan gabus (Channa striata) sebagai
bahan baku albumin (studi kasus UD. Berkat Sejahtera) . Doctoral
dissertation, Universitas Islam Kalimantan MAB, 1-8.
Saragi, R. R. (2020). Restian Rony Saragi Penetapan Kadar Protein Sediaan Salep
Fase Air Ekstrak Ikan Gabus (Channa Striata) Dan Madu Kelulut (Trigona
Sp.) dengan Metode Kjeldahl. Jurnal Tanjungpura University, Pontianak.
No. 1, vol. 1., 2-8.
36
Sari , S. M. (2020). Ekstrak ikan gabus terhadap luka perineum. Jurnal Medika
Malahayati, Volume 4, Nomor 4, Oktober 2020, 305-311.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
EGC: Jakarta.
Suhadi, & Pratiwi, A. (2020). Pengaruh Hipnosis Lima Jari Terhadap Tingkat
Kecemasan Pasien. Jurnal Health Sainsb Vol. 1, No. 5, November 2020, 1-
12.
Sulfitri. (2020). Perbandingan Kadar Albumin Ikan Gabus (Channa striata) dari
Proses Perebusan dan Pengukusan dengan Menggunakan Uji Biuret.
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, vol. 6, no. 1, Juli 2020, 67-73.
Zuiatna, D. (2021). Pengaruh Pemberian Kombiasi Ikan Gabus Dan Putih Telur
Terhadap Kesembuhan Luka Post Operasi Laparatomi. Jurnal Maternitas
Kebidanan, Vol 6, No. 1, April 2021, 14-24
37