Makalah Proses Pendidikan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kuliah


Kapita Selekta Matematika Sekolah Menengah
Dosen : H. Agus Sumitra, S.T., M.Pd.

Oleh :
Kelompok Cianjur dan Bogor
1. Dery Supriady 15510295
2. Wisnu Singgih 15510197
3. Jafar Sidik 15510276
4. Hamka Abdul Hakim 15510337
5. Yandi Aryanto 15510342
6. Koswara 15510361

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI BANDUNG
STKIP SILIWANGI BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada akhirnya makalah ini dapat disusun
dan disajikan dengan waktu yang telah ditetapkan. Terima kasih kepada keluarga,
dosen, sahabat yang selalu setia, tak pernah lelah, dan tak pernah bosan-bosannya untuk
mengajari, mengingatkan maupun memberi nasehat kepada kami.

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah yang diberikan. Selain daripada itu dalam makalah ini masih begitu
banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi, struktur penulisan maupun hal-hal
lainnya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif yang
membangun dari pembaca sekalian untuk perbaikan dikemudian hari.

Harapan penulis, semoga makalah ini dapat berguna dan dapat digunakan
sebagai literatur tambahan bagi rekan-rekan mahasiswa lain.

Cianjur, 21 Maret 2015

Penyusun,
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistematis Proses Pendidikan 3


B. Definisi Proses Pendidikan
C. Tujuan Proses Pendidikan
D. Masalah dalam Proses Pendidikan
E. Solusi pada Masalah Proses Pendidikan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen
pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan.
Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menetukan kualitas hasil
pencapaian tujuan pendidikan.
Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas
komponen dan kualitas penglolaannya. Kedua segi tersebut satu sama lainnya
saling bergantung. Walaupun komponen-komponennya cukup baik, seperti
tersedianya sarana-prasarana serta biaya yang cukup, jika tidak ditunjang dengan
pengelolaan yang handal maka pencapaian tujuan tidak akan tercapai secara
optimal. Demikian pula bila pengelolaan baik tetapi di dalam kondisi serba
kekurangan, akan mengakibatkan hasil yang tidak optimal.
Pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso dan
mikro. Pengelolaan proses dalam lingkup makro berupa kebijakan-kebijakan
pemerintah yang lazimnya dituangkan dalam bentuk UU pendidikan, peraturan
pemerintah, SK mentri, SK dirjen, serta dokumen-dokumen pemerintah tentang
pendidikan tingkat nasional yang lain.
Pengelolaan dalam ruang lingkup meso merupakan implikasi kebijakan-
kebijakan nasional kedalam kebijakan operasional dalam ruang lingkup wilayah
dibawah tanggung jawab Kakanwil dan Depdikbud.
Pengelolaan dalam ruang lingkup mikro merupakan aplikasi kebijakan-
kebijakan pendidikan yang berlangsung didalam lingkungan sekolah ataupun
kelas, sanggar-sanggar belajar, dan satuan-satuan pendidikan lainnya dalam
masyarakat. Dalam ruang lingkup ini kepala sekolah, guru, tutor, dan tenaga-
tenaga pendidikan lainnya memegang peran penting di dalam pengelolaan
pendidikan untuk menciptakan kualitas proses dan pencapaian hasil pendidikan.
Misalnya seorang guru ia wajib menguasai pengelolaan kegiatan belajar
mengajar, termasuk didalamnya pengelolaan kelas dan siswa.
Tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses
belajar dan pengalaman belajar yang optimal. Sebab berkembangnya tingkah
laku peserta didik sebagai tujuan belajar hanya dimungkinkan oleh adanya
pengalaman belajar yang optimal itu. Di sini jelas bahwa pendayagunaan
teknologi pendidikan memegang peranan penting. Pengelolaan proses
pendidikan harus memperhitungkan perkembangan IPTEK. Karena itu setiap
guru wajib mengikuti dengan seksama inovasi-inovasi pendidikan terutama yang
diseminasikan secara luas oleh pemerintah serta PPSI, belajar tuntas (mastery
learning), pendekatan CBSA dan keterampilan proses muatan local dalam
kurikulum dan lain-lainnya agar dapat diambil manfaatnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Proses Pendidikan?
2. Bagaimana Peranan dan Fungsi Proses Pendidikan?
3. Apa Masalah yang sering terjadi dalam Proses Pendidikan?
4. Apa Solusi terbaik dalam menanggapi Masalah dalam Proses
Pendidikan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui Apa itu Proses Pendidikan.
2. Untuk Mengetahui Peranan dan Fungsi Proses Pendidikan.
3. Untuk Mengetahui Masalah dan Solusi dalam Proses Pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistematis Proses Pendidikan


1. Pengertian Proses
Proses adalah adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi
secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian
atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses
mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari
satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya. Bandingkan dengan
pengolahan.
Definisi lain dari proses adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait
atau berinteraksi, yang mengubah input menjadi output Kegiatan ini
memerlukan alokasi sumber daya seperti orang dan materi. Input dan output
yang dimaksudkan mungkin tangible (seperti peralatan, bahan atau
komponen) atau tidak berwujud (seperti energi atau informasi). Output juga
dapat tidak diinginkan, seperti limbah atau polusi.
2. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering
terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara
otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang
berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan
umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.

Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada
tingkat global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak
Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan.
Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia
tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan,
dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-
learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.
Menurut John Dewey (1978) “Aducation is all one with growing; it has
no end beyond itself.” (Pendidikan adalah segala sesuatu bersamaan dengan
pertumbuhan; pendidikan sendiri tidak punya tujuan akhir di balik dirinya)
sedangkan menurut H.H Horne dalam pengertian luas, “pendidikan
merupakan perangkat dengan mana kelompok sosial melanjutkan
keberadaannya memperbaharui diri sendiri, dan mempertahankan ideal-
idealnya.”

B. Definisi Proses Pendidikan


Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen
pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan.
Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menetukan kualitas hasil
pencapaian tujuan pendidikan.
Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas
komponen dan kualitas penglolaannya. Kedua segi tersebut satu sama lainnya
saling bergantung. Walaupun komponen-komponennya cukup baik, seperti
tersedianya sarana-prasarana serta biaya yang cukup, jika tidak ditunjang dengan
pengelolaan yang handal maka pencapaian tujuan tidak akan tercapai secara
optimal. Demikian pula bila pengelolaan baik tetapi di dalam kondisi serba
kekurangan, akan mengakibatkan hasil yang tidak optimal.
Pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso
dan mikro. Pengelolaan proses dalam lingkup makro berupa kebijakan-kebijakan
pemerintah yang lazimnya dituangkan dalam bentuk UU pendidikan, peraturan
pemerintah, SK mentri, SK dirjen, serta dokumen-dokumen pemerintah tentang
pendidikan tingkat nasional yang lain.
C. Tujuan Proses Pendidikan
Tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses
belajar dan pengalaman belajar yang optimal. Sebab berkembangnya tingkah
laku peserta didik sebagai tujuan belajar hanya dimungkinkan oleh adanya
pengalaman belajar yang optimal itu. Di sini jelas bahwa pendayagunaan
teknologi pendidikan memegang peranan penting. Pengelolaan proses
pendidikan harus memperhitungkan perkembangan IPTEK. Karena itu setiap
guru wajib mengikuti dengan seksama inovasi-inovasi pendidikan terutama yang
diseminasikan secara luas oleh pemerintah serta PPSI, belajar tuntas (mastery
learning), pendekatan CBSA dan keterampilan proses muatan local dalam
kurikulum dan lain-lainnya agar dapat diambil manfaatnya.

D. Masalah dalam Proses Pendidikan


Dalam proses pendidikan yang dewasa kini, sering terjadi berbagai masalah
dalam berbagai konteks tingkatan, usia maupun gender, hal ini diyakini karena
berbagai paktor yang mempengaruhinya diantaranya :
1. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang terolah untuk
mengamban pendidikan yang modern ini.
2. Persaingan Global yang tak terkendali hingga kini sampai pada
puncaknya persaingan pada MEA.
3. Belum meratanya tarap hidup setiap peserta didik serta sarana yang
mendukung dalam proses pendidikan yang berpengaruh terhadap minat
untuk bersekolah.
4. Hilangnya Etika atau budaya ramah tamah dalam kehidupan sehari-hari
yang terbawa dalam lingkungan pendidikan.
5. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnys pendidikan.
E. Solusi pada Masalah Proses Pendidikan
Masalah-masalah yang terjadi dalam proses pendidikan sering kali
lumrah dalam penyelesaiannya yang belum terrealisasi dengan baik dan merata.
Dalam hal ini perlu diupayakan solusi-solusi yang mampu memberikan epek
positip bagi permasalahan pendidikan di Indonesia.
Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk membantu
dan membangun agar permasalahan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik :
1. Perlunya mengepektikan kembali proses-proses pelatihan terhadap
tenaga pendidik maupun kependidikannya sehingga peserta didik
lebih siap untuk mengemban proses pendidikan yang modern.
2. Perlunya publikasi yang lebih inten dan dapat mengakomodir peserta
didik di usia yang produktip sehingga diharapkan dapat bersaing di
masyarakat kelak nanti mereka lulus.
3. Mengoptimalkan program-program bantuan pemerintah khususnya
peningkatan tarap hidup, diantaranya ; Program keluarga Harapan
(PKH), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Program Indonesia Pintar,
Kredit Usaha Rakyat (KUR) perlu dioptimalkan agar tepat sasaran
dan harus adanya keterbukaan alokasi dana yang di keluarkan oleh
pemerintah terhadap program-program tersebut.
4. Perlu adanya koordinasi antara pihak sekolah dengan orangtua
peserta didik dalam mengawasi pergaulan dan tingkah laku baik di
lingkungan sekolah maupun masyarakat, sehingga prilaku peserta
didik dapat terkontrol serta terarah dengan baik.
5. Perlunya peran semua pihak untuk membantu mensosialisasikan arti
pentingnya pendidikan bagi generasi muda guna menciptakan
generasi yang intelek dan mampu menghadapi tantangan globalisasi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tindak lanjut dari proses pendidikan yang baik tentu akan
berpengaruh besar terhadap kualitas pendidikan. Pada dasarnya proses
pendidikan merupakan salah satu langkah konkret yang dapat di lakukan
untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya
manusia yang baik akan mampu meningkatkan kesejahteraan berikut
meningkatkan tarap hidupnya.
Pendidikan itu sendiri dapat terjadi secara langsung maupun tidak
langsung, sehingga dalam hal ini semua pihak mempunyai peranan untuk
saling berpangku tangan guna menjaga keberlangsungan pendidikan itu
sendiri. Jika sudah tercipta kerjasama yang baik dari semua pihak, maka
tantangan-tantangan yang dirasa sukar untuk dicarikan solusi akan
terselesaikan secara baik pula.
B. Saran
Menurut kami, masih banyak hal yang perlu diperbaiki guna
menciptakan proses pendidikan yang baik. Apalagi tidak bisa kita hindari
globalisasi menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi dengan kesiapan
mental maupun bagaimana cara kita menyikapinya. Hal ini akan erat
kaitannya dengan peran semua unsur tatanan masyarakat.
Bukan tentang siapa yang salah dan siapa yang benar tetapi
bersama-sama ikut berperan dalam memperbaiki situasi dan kondisi yang
sudah ada menjadi lebih baik lagi. Pengoptimalan rencana atau rancangan
yang sudah ada pun merupakan salah satu upaya yang tepat, tinggal
bagaimana rancangan tersebut dapat tercapai tepat pada sasaran.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai