Satuan Acara Penyuluhan (Sap) Kebidanan
Satuan Acara Penyuluhan (Sap) Kebidanan
Satuan Acara Penyuluhan (Sap) Kebidanan
I. Pengantar
A. Pokok Bahasan : Seks Bebas Di Kalangan Remaja
B. Sub Pokok Bahasan : Bahaya Seks Bebas Pada Remaja
C. Sasaran : Remaja
D. Metode : Penyuluhan dan Tanya Jawab
E. Media : Materi SAP dan Laptop (Power Point)
F. Hari / Tanggal : Minggu, 14 November 2021
G. Waktu : 30 menit (termasuk tanya jawab)
H. Tempat : Zoom Meeting
I. Penyuluh / Petugas : Zubaidah Farhad Zaid Al-Bin Saeed
-Memberikan kesempatan
kepada responden untuk
bertanya
-Memberikan kesempatan
kepada responden untuk
menjawab pertanyaan
yang dilontarkan
-Memberikan pujian atas
keberhasilan responden
dalam menjelaskan
pertanyaan dan menjawab
pertanyaan.
IX. Evaluasi
Metode Evaluasi: Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan: Lisan
Jumlah Soal: 2 soal
X. Daftar Pustaka
o Pegangan tangan
o Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
o Ciuman bibir (kiss franc)
o Pelukan
o Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
o Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
o Melakukan hubungan seks
1. Lingkungan pergaulan, Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang
kesannya lebih mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah
“Anak Gaul”. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai
dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya fun,
berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan
mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi. Sebaliknya mereka yang tidak
mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai
remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang
biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks
bebas.
2. Lingkungan masyarakat, Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti
masyarakat yang didominasi oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga dapat
mempengaruhi remaja di lingkungan tersebut.
3. Linkungan keluarga, Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya
pendidikan agama yang diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih
sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya
keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi
hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-
jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di
lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di
lingkungan pergaulan bebas.
4. Kurangnya pendidikan agama dari keluarga, Kurangnya pendidikan agama yang tidak
diperoleh sejak dini dari keluarga, terutama orangtuanya, sehinga mereka dapat dengan
mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang negative.
5. Kurangnya pendidikan seks, Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah
seks akan memperkuatkan kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang diambil
dari media massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko
melakukan perilaku berbahaya untuk kesehatannya.
6. Menonton media pornografi, di antaranya VCDdan DVD Porno, VCD dan DVD porno
begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000. Sekali dirazia, setelah itu bebas lagi
diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang mengejar angka-angka pun memberi andil
kerusakan generasi muda itu.
7. Tayangan televis (telenovela dan film-film lainnya), Faktor penyebab remaja melakukan
perilaku seks bebas salah satu di antaranya adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi
berbagai tontonan. Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan
dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang
ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar. Disyukuri memang
karena ada kecenderungan dunia perfilman Indonesia mulai bangkit kembali, yang
ditandai dengan munculnya beberapa film Indonesia yang laris di pasaran. Sebutlah
misalnya, film Ada Apa Dengan Cinta, Eiffel I’m in Love, 30 Hari Mencari Cinta, serta
Virgin. Tetapi rasa syukur itu seketika sirna seiring dengan munculnya dampak yang
ditimbulkan dari film tersebut. Terutama terhadap penonton usia remaja. Film-film yang
disebutkan tadi laris di pasaran bukan karena mutu pembuatan filmnya akan tetapi lebih
karena film tersebut menjual kehidupan remaja, bahkan sangat mengeksploitasi
kehidupan remaja. Film tersebut diminati oleh banyak remaja ABG bukan karena mutu
cinematografinya, melainkan karena alur cerita film tersebut mengangkat sisi kehidupan
percintaan remaja masa kini. Film tersebut diminati remaja ABG, karena banyak
mempertontonkan adegan-adegan syur dengan membawa pesan-pesan gaya pacaran yang
sangat “berani”, dan secara terang-terangan melanggar norma sosial kemasyarakatan,
apalagi norma agama
8. Narkoba, Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-orang yang telah
terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat dipastikan telah
melakukan seks bebas. Baik hubungan diluar nikah maupun dengan berganti-ganti
pasangan.
9. Pengaruh kebudayaan barat, Kebersamaan nyaris sirna dalam kasih sayang, kejujuran,
moral dan etika kini semakin memudar dalam kehidupan kita di tengah arus globalisasi,
bahkan dengan bangga mereka mengadopsi budaya barat dan sadar atau tidak sadar
menjadi agen budaya asing. Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal pergaulan
anak-anak muda/remaja kita terutama di kota-kota besar kian semakin mengkhawatirkan
orang tua. Orang tua jadi pusing tujuh keliling. Mereka tidak mampu lagi membendung
pola tingkah anak muda sekarang.
10. Media cetak, Makin banyaknya majalah dan buku-buku porno yang juga memuat
gambar-gambar porno, sehingga membuat anak-anak remaja sekarang banyak terjerumus
dalam pergaulan bebas dan melakukan seks bebas
11. Gaya hidup, Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia gemerlap
malam, seperti dugem, clubbing, minum-minuman keras, merokok, nongkrong di kafe
dan lain sebagainya.
12. Kemajuan tekhnologi (internet), Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari
banyak situs terlarang, seperti halnya situs yang memperlihatkan banyak pose orang
telanjang khususnya wanita atau situs seks. Situs-situs itu tidak berguna dan tidak cocok
untuk dilihat. Situs itu akan mengurangi keimanan kepada Tuhan dan cenderung
membawa mereka untuk melakukan sesuatu yang salah. Tetapi banyak orang tidak tahu
atau tidak memikirkan tentang itu. Mereka terlalu bernafsu untuk melihat gambar-
gambar itu semua.
13. Faktor Ekonomi, Faktor ekonomi, seperti kemiskinan adalah salah satu penyebab
terjadinya seks bebas.
14. Kondom yang terjual bebas, Kondom yang terjual bebas di apotik-apotik adalah salah
satu penyebab seks bebas karena kita tahu kalau kondom dapat mencegah kehamilan,
sehingga dapat melakukan seks bebas kapanpun.
Resiko Kesehatan dan Keselamatan Fisik : Pada saat melakukan aborsi dan
setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi seorang
wanita, yaitu:
a. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
b. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
c. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
d. Rahim yang sobek
e. Kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya
f. Kanker payudara (karena ketidak seimbangan hormone estrogen pada
wanita)
g. Kanker indung telur
h. Kanker leher rahim
i. Kanker hati
j. Kelainan pada plasenta/ ari-ari yang akan menyebabkan cacat pada
k. anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
l. Menjadi mandul atau tidak mampu memiliki keturunan
m. Infeksi rongga panggul
n. Infeksi pada lapisan rahim
Resiko Kesehatan Mental : Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki
resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga
memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita.
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Sindrom Paska Aborsi atau PAS. Pada
dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut
ini:
a. Kehilangan harga diri
b. Berteriak-teriak histeris
c. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
d. Ingin melakukan bunuh diri
e. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
f. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual
g. Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual (Gonorhoea, Chlamydia,
Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis HIV/AIDS dll)
Hubungan seksual pranikah, akan memicu terjadinya multipartner. Dan karena belum
ada pasangan tetap maka akan cenderung berganti-ganti pasangan. Keadaan ini akan
memperparah terjadinya penyakit menular seksual seperti gonorhoe, Chlamydia, Herpes,
Infeksi Jamur, Syphilis maupun AIDS. PMS sering berakhir dengan penyakit komplikasi
seperti kemandulan atau infertilitas, selain itu ada penyakit lainnya seperti :
a. Gonorhoe dan Chlamydia, Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari
sampai beberapa minggu setelah berhubungan intim dengan orang yang terjangkit
penyakit ini. Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan
pria. Buang Air Kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat/tidak
terasa sama sekali
b. Herpes, Disebabkan oleh virus, dapat diobati, tetapi tidak dapat disembuhkan, Gejala
timbul antara 3-10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini.
Gejala awal muncul, seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan
berair. Dalam 5-10 hari gejala hilang.
c. Infeksi Jamur, Disebabkan oleh jamur yang menyebabkan kegiatan berwarna merah
dibawah kulit pria yang tidak disunat
d. Syphilis, disebabkan oleh bakteri. Lesi muncul 3 minggu-3 bulan setelah
berhubungan intim dengan penderita penyakit ini. luka terlihat seperti berlubang pada
kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit. luka akan
hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap padfa tubuhdan penyakit
dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh. Lecet-lecet ini akan hilang juga
dan virus akan menyerang bagian tubuh lain, shypilis dapat disembuhkan pada tiap
tahapabn dengan penicillin
e. HIV/AIDS, AIDS bisa membuat kehidupan kita tidak berguna, dan merusak hidup
kita meskipun kita menghindarinya dengan kondom ketika kita berhubungan seks, ia
masih tidak bisa dihindari. Setiap orang bisa terkena jika kita tidak mencoba
menghindarinya. AIDS merupakan kumpulan gejala akibat rusaknya sistem
kekebalan tubuh. Diakibatkan oleh serangan virus HIV , Timbul karena sering
berganti pasangan seksual. Juga dapat melalui transfusi darah, jarum suntik, luka,
maupun penularan dari ibu ke bayi.
Lampiran Evaluasi
1. Apa pengertian seks bebas?
2. Apa bahaya seks bebas?
Lampiran Leaflet/link video
Lampiran PPT