MAKALAH KELOMPOK 7 Miranda&siska

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 24

PENGERTIAN HUKUM ZAKAT,INFAQ DAN SODAQOH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah :

Hukum Perdata Islam di Indonesia

Dosen Pengampu:Muhammad Hilmi Yusron SH.,MH

Disusun Oleh:
Kelompok 7

Miranda Sari 1921030543

Siska Aryanti 1921030530

Kelas/Semester:K/5

HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH
UNIVESITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah Swt karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengertian Hukum
Zakat, Infaq Dan Sodaqoh” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan kami juga berterima kasih kepada. Hilmi Yusron, M. H selaku
Dosen mata kuliah Hukum Perdata Islam di Indonesia Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka memenuhi
tugas dari mata kuliah Hukum Perdata Islam di Indonesia dan menambah
wawasan serta pengetahuan .Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang

sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.

Tulang Bawang, 27 Oktober 2021

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB 1 ................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

Latar belakang ....................................................................................................... 1

Rumusan masalah .................................................................................................. 2

Tujuan penulisan ................................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
A. Pengertian Zakat Dan Dasar Hukum Zakat ................................................. 3
B. Macam Macam Zakat Dan Rukun Zakat ..................................................... 8
C. Syarat Zakat Dan Fungsi Zakat ................................................................... 10
D. Prinsip zakat dan hikmah zakat ................................................................... 12
E. Apa itu infak dan shadaqah ......................................................................... 17
BAB III ................................................................................................................. 23
PENUTUP ............................................................................................................ 23
Kesimpulan ........................................................................................................... 23
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 24
BAB 1
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


1. Zakat, infaq dan shadaqah merupakan hal yang sudah tidak asing lagi
dikalangan umat muslim. Zakat, infaq dan shadaqah juga sudah dikenal dan
dilaksanakan oleh umat muslim sejak lama. Berbicara zakat selalu tidak
luput juga berbicara tentang infaq dan shadaqah. Zakat merupakan salah satu
instrumental dalam mengentas kemiskinan, karena masih banyak lagi
sumber dana yang bisa dikumpulkan seperti infaq, shadaqah, wakaf, wasiat,
hibah serta sejenisnya. Sumber-sumber dana tersebut merupakan pranata
keagamaan yang memiliki kaitan secara fungsional dengan upaya
pemecahan masalah kemiskinan dan kepincangan sosial. Dana yang
terkumpul akan merupakan potensi besar yang dapat memberdayakan
puluhan juta rakyat miskin di Indonesia yang kurang dilindungi oleh sistem
jaminan sosial yang terprogram dengan baik.
Infaq berbeda dengan zakat, infaq merupakan pemberian yang tidak ada
nishabnya sedangkan zakat sebaliknya. Besar kecilnya sangat bergantung
kepada keuangan dan keikhlasan dalam member, yang terpenting adalah hak
orang lain yang ada dalam harta kita sudah dikeluarkan.
2. Sesuai dengan firman Allah SWT yang berbunyi
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan.” (QS Ali Imran 134).
3. Dan sedangkan untuk shadaqah sendiri ialah menurut terminologi syariat,
pengertian sedekah sama dengan pengertian infaq, termasuk juga hukum dan
ketentuan-ketentuannya. shadaqah diartikan sebagai sebuah pemberian
seseorang secara ikhlas kepada orang yang berhak menerima yang diiringi
juga oleh pahala dari Allah.
4. Berdasarkan firman Allah di atas bahwa shadaqah dan Infaq tidak mengenal
nishab seperti zakat. Infaq dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik
yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun
sempit dan untuk shadaqah yaitu pemberian sesuatu yang bersifat kebaikan.
Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf) maka infaq boleh
diberikan kepada siapapun juga, misalkan untuk kedua orang tua, anak
yatim, anak asuh dan sebagainya. Dalam Al Quran dijelaskan sebagai
berikut : Artinya: Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan.
Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan
kepada ibubapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
orangorang yang sedang dalam perjalanan." dan apa saja kebaikan yang
kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya. (QS. Al
Baqarah 215).
5. berdasarkan hukum shadaqah, secara ijma’ ulama’ menetapkan bahwa
hukum sedekah ialah sunah. Islam mensyariatkan sedekah karena di
dalamnya terdapat unsur memberikan pertolongan kepada pihak yang
membutuhkan.Munculnya lembaga-lembaga amil zakat yang tumbuh
bagaikan cendawan di musim hujan, pada satu sisi, menampilkan sebuah
harapan akan tertolongnya kesulitan hidup kaum dhuafa dan pada sisi lain,
terselesaikannya masalah kemiskinan dan pengangguran. Namun harapan ini
akan tinggal harapan apabila lembaga amil zakat tidak memiliki orientasi
dalam pemanfaatan dana zakat yang tersedia.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apakah Pengertian Zakat Dan Dasar Hukum Zakat?
2) Apa Sajakah Macam-Macam Zakat Dan Rukun Zakat ?
3) Apa Syarat Zakat Dan Fungsi Zakat
4) Bagaimana Prinsip Zakat Dan Hikmah Zakat
5) Apa Itu Infaq Dan Shadaqah?
6) Apa Sajakah Rukun Infaq Dan Shadaqah?
7) Apa Perbedaan Infaq Dan Shadaqah?
8) Apakah Hikmah Infaq Dan Shadaqah?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui Pengetian Zakat Dan Dasar Hukum Zakat
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Zakat Dan Rukun Zakat
3. Untuk Mengetahui Syarat Dan Fungsi Zakat
4. Untuk Mengetahui Prinsip Zakat Dan Hikmah Zakat
5. Untuk Mengetahui Apa Itu Infaq Dan Shadaqah
6. Untuk Mengetahui Rukun Infaq Dan Shadaqah
7. Untuk Mengetahui Perbedaan Infaq Dan Shadaqah
8. Untuk Mengetahui Hikmah Infaq Dan Shadaqah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Zakat

Zakat adalah hak allah yang dikeluarkan oleh manusia untk orangorang
miskin. Dinamakan zakat karena adanya harapan keberkahan, pensucian jiwa
dan pengembangan jiwa dengan berbagai kebaikan. Zakat sebagai bentuk
ibadah bisa sah karena di sertai niat. Oleh karena itu, ketika akan
mengeluarkan zakat, para pemilik harta harus berniat menunaikan zakat atau
shadaqah.

a. Zakat sebagai salah satu penyangga bangunan Islam, dengan tanpa


mengabaikan penyangga-penyanggayang lain, sampai saat ini masih
memerlukan perhatian seris. Bukan saja zakat sebagai salah satu
rukun Islam, tetapi lebih dari itu, karena kesadaran kaum muslimin
untuk melasanakan zakat masih rendah.

Zakat adalah salah satu rukun diantara rukun-rukun Islam. Zakat hukumnya
wajib berdasarkan Al-Qur’an, zakat disebut-sebut secara langsung sesudah
shalat dalam delapan puluh dua ayat. Ini menunjukkan betapa pentingnya
zakat , sebagaimana sholat Zakat wajib di ambil dari orang kaya yang
beragama Islam dan kemudian di bagikan menurut peraturan yang ada untuk
orang fakir yang beragama Islam pula Dinamakan zakat karena didalamnya
terkandung harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan jiwa, dan
memupuknya dengan berbagai kebajikan.kata zakat sendiri, secara etimologis,
berarti tumbuh (Al-numuw), bertambah banyak mengandung berkah, juga suci
(thaharah).Zakat termasuk salah satu rukun Islam yang sering disebut
beriringan dengan shalat dalam 82 ayat Al-Qur’an.

a. Dasar Hukum Zakat

1) Al-Qur’an

a) Ali Imran ayat 180


Artinya: Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta
yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka,
bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. sebenarnya kebakhilan itu
adalah buruk bagi mereka. harta yang mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. dan kepunyaan Allah-lah
segala warisan (yang ada) di langit

b) Al Baqarah ayat

Artinya: Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah. dan


Allah tidak menyukai Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan
selalu berbuat dosa.

c) Al Baqarah ayat 267

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)


sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa
yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu
memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,
Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha
Kaya lagi Maha Terpuji.

d) Al Munafiqun ayat 10

Artinya: Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan
kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara
kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak
menangguhkan (kematian)kusampai waktu yang dekat, yang
menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-orang
yang saleh?
e) Al Hadid ayat 7
Artinya: Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan
nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan
kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu
dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang
besar.

Berdasarkan ayat-ayat tersebut di atas, zakat adalah sebagian harta


yang telah diwajibkan oleh Allah swt untuk diberikan kepada orang
yang berhak menerimanya sebagaiman yang telah dinyatakan dalam Al
Qur’an atau juga boleh diartikan dengan kadar tertentu atas harta
tertentu yang diberikan kepada orang-orang tertentu dengan lafadz
zakat yang juga digunakan terhadap bagian tertentu yang dikeluarkan
dari orang yang telah dikenai kewajiban untuk mengeluarkan zakat.
2) Hadist
ِ ‫ ب ُِن َي ا ْي ِه َو َسلَ ى‬:‫ْسََ لُم َع َل َْْ ِل م د َقا َل‬
َ ‫ن ُع َم َر َر ِض َي هلالُ َع ى ِن اْب‬
‫ َواِقَا ُ ََ ل‬،ُ‫ َواِ ْيت َا ِء ال ه‬،َ‫صََ لة‬ ِ ‫هلالُ َع َل َما ا َ ن َر ُس ْو َل هل‬
َ ‫ال َصل َع ْنهُ ِم ال‬
ُ ‫ َش َها َدة‬:‫ ْم ٍس‬، ‫ا َ ْن َََ ِالل ز َكاِة َخ‬ ٰ ِ‫ا‬ َ‫ه‬ ‫هلالُ َوا َ ن ُم َح ًمدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْول‬
‫ َو َص ْو َو َح ِج ال ه) ْ ِم َر َم َضا َن (متفق علي‬،‫ب ْي ِت‬
َ
Artinya: Dari Ibnu Umar ra bahwasanya Rasululloh Saw bersabda:
“Islam itu didirikan atas lima sendi, yaitu persaksian bahwa tidak ada
tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan sholat,
menunaikan zakat.1
Kompilasi Hukum Syariah (KHES) Di Indonesia, zakat badan hukum atau
perusahaan didasarkan pada undang-undang dan Kompilasi Hukum Syariah
(KHES). Berkaitan dengan zakat dan badan hukum atau perusahaan, undang-
undang No.38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat pasal 11 ayat (2)
menyebutkan: “harta yang dikenai zakat adalah:

a) emas,perak dan uang;

b) perdagangan dan perusahaan;

c) hasil pertanian, hasil perkebunan dan hasil perikanan;

d) hasil pertambangan;

1
Kahar Mansyur, Bulughul Maram, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h .275
e) hasil perternakan;

f) hasil pendapatan dan jasa ;g) rikaz”. 2

C. Macam-macam Zakat

A. Zakat Nafs (Jiwa) Zakat jiwa yang dinamai juga dengan zakat fitrah (zakat
yang dikeluarkan berkenaan dengan telah selesainya mengerjakan puasa
Ramadhan.Pembagiannya diprioritaskan untuk fakir dan miskin karena
maksud utamanya adalah untuk membantu fakir dan miskin pada hari
lebaran, zakat fitrah dikeluarkan untuk per orang/ jiwa sebanyak 2,5 kg atau
3,5 liter atau boleh diganti dengan uang senilai 2,5 kg beras.24

B. Zakat Mal ( Zakat Harta) Zakat mal (zakat harta), yaitu zakat emas, perak,
binatang, tumbuh-tumbuhan (buah-buahan dan biji-bijian, dan barang
perniagaan.25 a) Harta yang Wajib dizakati (1) Emas dan Perak dan Uang
Simpanan Zakat ini menggunakan nishab, yakni batas minimal banyak atau
nilai. Nishab simpanan emas 90 gram sedangkan nishab perak 600 gram.
Adapun uang yang merupakan akat tukar yang diperhitungkan zakat. Zakat
simpanan menggunakan sistem haul, yaitu simpanan selama setahun Hasil
Tambang ( Zakat Madin)

Beberapa pendapat ulama mengenai zakat ma’adin:

(1) Imam Asy-Syaifii berpendapat bahwa pada barang tambang tidak ada
zakat sma sekali kecuali barang tambang itu emas dan perak yang sudah
mencapai nisab lalu disimpan selama setahun perhitungan hijriyyah,
barulah terkena dengan kewajiban zakat emas dan perak simpanan. Dan ini
menjadi fatwa Al-Laits bin Sa’ad.

(2) Abu Hanifah dan kawan-kawan berpendapat bahwa yang diambil dari
ma’din seperti emas, perak, besi, timah, tembaga zakatnya khusus (20
persen). Adapun yang berupa emas dan perak, setelah dikeluarkan zakatnya
20% itu lalu disimpan selama setahun dan sampai nishab dizakati lagi setiap

2
Imam Nawawi, Terjemahan Riyadhus Shalihin, (Jakarta: Pustaka Amani, 1999), Jilid 2, h. 218
tahunnya 2 1/2 prosen sebagai zakat emas dan perak simpanan

Zakat An’am (Binatang Ternak)

Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya meliputi unta, sapi,


kerbau, dan kambing. Syarat wajib zakat atas pemilik binatang ternak
tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Islam .

(2) merdeka

(3) 100% milik sendiri dan telah sampai nisab ( batas waktu zakat).

(4) Digembalakan di padang rumput dan bebas. Binatang yang


dipakai membajak sawah atau menarik gerobak tidk wajib dikenakan
zakat. Ditergaskan oleh nabi Muhammas saw., “tidaklah ada zakat
bagi sapi yang dipakai bekerja.

Bahwa zakat itu diambil dari harta yang ada kelebihanya (di atas batas
cukup) dan zakat hewan disyaratkan yang bersifat peternakan, karena
dengan diternakkan itu bisa berkembang dan mendapatkan keuntungan.
Itulah sebabnya, disyaratkan dalam masa satu tahun (haul).

Hasil Penghasilan (Pendapatan Profesi) dan Jasa Dalam hal ini zakat yang
dikeluarkan adalah dari hasil pendapatan atau penghasilan profesi bila telah
mencapai nishab. Ketentuan untuk hasil pendapatan profesi:

(1) Pendapatan yang merupakan hasil kerja mudharabah kadar zakatnya


2,5%

(2) Gaji profesi keahlian seperti dokter, insinyur, penjahit, dsb. zakatnya
sebesar 10%

(3) Penghasilan dari profesi seperti pelayan toko, kuli dll. tidak perlu
dizakati ketika memperoleh, tapi ditunggu sampai mencapai nishab, dengan
kadar 2,5%.39 (7) Harta Rikaz (zakat Harta Terpendam) Apabila kita
menemukan harta terpendam seperti emas dan perak, maka wajib
mengeluarkan zakatnya 1/5 (20%). Dari Abu Hirairah ra. Telah bersabda
Rasulullah saw., “zakat rikaz seperlima (HR. Bukhari dan Muslim). Zakat
rikaz tidak disyaratkan harus dimiliki selama satu tahun. Selainmenurut
Imam Maliki, Imam Abu Hanifah, dan Imam Ahmad serta yang
berpendapat harus sampai nisabnya baru dikeluarkan zakatnya.

 Rukun Zakat
Rukun zakat ialah mengeluarkan sebagian dari nishab (harta), dengan
melepaskan kepemilikan terhadapnya, menjadikannya sebagai milik orang
fakir dan menyerahkannya kepadanya atau diserahkan kepada wakilnya;
yaitu imam atau orang yang ditugaskan untuk memungut zakat.

 Syarat Zakat Adapun syarat-syarat zakat sebagai berikut:


1) Merdeka
2) Islam
3) baligh dan Berakal
4) Harta yang dikeluarkan adalah harta yang wajib dizakati
5) Harta yang dizakati telah mencapai nishab atau senilai dengannya
6) Harta yang dizakati adalah milik penuh Kepemilikan harta telah
mencapai setahun, menurut hitungan tahun qamariyah
7) Harta tersebut bukan merupakan harta hasil utang.

 Fungsi Zakat Fungsi zakat Adalah membersihkan harta kekayaan atau aset
yang dimiliki oleh setiap muslim, sehingga harta yang dimiliki menjadi
bersih, suci dan berkah.43 g. Prinsip Zakat Adapun prinsip-prinsip zakat
sebagai berikut:
1) Keimanan Zakat sebagai sarana ibadah kepada Allah swt yang berfungsi
mendekatkan diri kepada-Nya. Makin taat manusia menjalankan
perintahnya maka semakin dekat dengan Allah, karena itu zakat sebagai
salah satu rukum Islam yang tak an rukundenkalah pentingnya dengan
rukun islam lainnya.
2) Pemerataan dan keadilan Prinsip ini mengajatkan membagi lebih adil
matas harta yang telah diberikan allah pada umatnya .
3) Produktivitas satu tahun Prinsip ini menekankan bahwa zakat harus
dibayarkan karena telah menghasilkan satu tahun yang merupakan
ukuran normal memperoleh hasil tertentu.

Harta Benda yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya Para ulama sepakat bahwa
harta yang wajib dizakati adalah:
1) Barang tambang dan barang temuan.
2) Harta Peniagaan.
3) Dua jenis logam, yaitu emas dan perak yang bukan untuk perhiasan
4) Tiga jenis hewan, yaitu unta, sapi dan kambing.
5) Dua jenis tanaman biji, yaitu jaung (padi) dan gandum. 6) Dua jenis buah-
buahan, yaitu kurma dan anggur

D. Pengelolaan Zakat
Jenis-Jenis Pengelolaan Zakat Pada pasal 16 ayat (1) dan (2) UU No. 38 Tahun
1999 tentang Pengelolaan Zakat, secara eksplisit dinyatakan bahwa Pengelolaan
Zakat adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup para mustahiq sesuai dengan
ketentuan agama (delapan ashnaf) dan dapat dimanfaatkan untuk usaha produktif.
Secara lebih spesifik, dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 373 Tahun
2003,48 pasal 28 ayat (2) dijelaskan bahwa pendayagunaan zakat untuk usaha
produktif dilakukan apabila zakat sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup para
mustahiq dan ternyata masih terdapat kelebihan. Jadi, Zakat dapat dimanfaatkan
untuk usaha produktif
apabila terdapat usaha-usaha nyata yang berpeluang menguntungkan. 49 Secara
garis besar, dana Zakat dapat didistribusikan pada dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan-
kegiatan yang bersifat konsumtif dan produktif). Kegiatan konsumtif adalah
kegiatan yang berupa bantuan sesaat untuk menyelesaikan masalah yang sifatnya
mendesak dan langsung habis setelah bantuan tersebut digunakan (jangka pendek).
Sedangkan, kegiatan produktif adalah pemberian bantuan yang diperuntukkan bagi
kegiatan usaha produktif sehingga dapat memberikan dampak jangka
menengahpanjang bagi para mustahiq Orang yang Berhak Menerima Zakat (Ashnaf)
Pendistribusian zakat saat ini dapat diberikan pada beberapa golongan, sebagai
berikut:
a. Bagi Fakir dan miskin, jika memiliki potensi usaha maka dana zakat dapat
diberikan untuk:
1) Pinjaman modal usaha agar usaha yang ada dapat berkembang.
2) Membangun sarana pertanian dan perindustrian untuk mereka yang tidak
mendapatkan pekerjaan.
3) Membangun sarana-sarana pendidikan dan latihan untuk mendidik
mereka agar terampil dan terentas dari kemiskinan. Masuk dalam
golongan fakir miskin ini ialah anak yatim yang tidak memiliki harta
waris yang cukup sehingga menjadi fakir/miskin, para lanjut usia yang
tidak mampu lagi berusaha, mereka yang terkena musibah kehilangan
harta bendanya, baik bencana alam maupun kecelakaan lainnya, para
gelandangan, anak-anak terlantar dan banyak lagi lainnya yang saat ini
merupakan akibat dari kesenjangan sosial/kemiskinan yang sering tercipta
oleh sistem.
b. Zakat bagi amil dialokasikan untuk:
1) Menutupi biaya administrasi dan memberikan gaji bagi amil yang telah
mendarmakan hidupnya untuk kepentingan umat.
2) Mengembangkan lembaga-lembaga zakat dan melatih amil agar lebih
profesional.

 Hikmah Zakat

Hikmah dan Manfaat Zakat Setiap kewajiban yang diperintahkan Allah


SWT, pasti memiliki hikmah dan manfaat. Hal ini sebagaimana disebutkan
Allah dalam suarat Al- Hasyr ayat 7: Hafidhuddin (2002), mengemukakan
beberapa peran dan hikmah zakat, yaitu:

a. Zakat merupakan perwujudan iman kepada Allah SWT, mensyukuri


nikmatNya, menumbuhkan rasa kepedulian yang tinggi, menghilangkan
sifat kikir dan rakus, sekaligus mengembangkan dan mensucikan harta
yang dimiliki.

b. Zakat merupakan sarana untuk menolong dan membina mustahiq


terutama ke arah

kehidupan yang lebih sejahtera. Zakat sesungguhnya tidak hanya


ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif yang bersifat sesaat,
melainkan juga memberikan kecukupan kepada mustahiq dengan cara
menghilangkan/memperkecil penyebab kemiskinan.

c. Zakat sebagai pilar jama’i antara kelompok aghniya yang berkecukupan


dengan para mujahid yang waktunya sepenuhnya untuk berjuang di jalan
Allah sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk berusaha bagi
kepentingan nafkah diri dan keluarganya.

d. Zakat merupakan salah satu bentuk konkrit jaminan sosial yang


disyari’atkan oleh ajaran Islam bagi para mustahiq.

e. Zakat merupakan salah satu sumber dana pembangunan sarana dan


prasarana yang harus dimiliki umat Islam, seperti sarana pendidikan,
kesehatan, sosial-ekonomi, dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia muslim.

f. Zakat dapat memasyarakatkan etika bisnis yang benar. Hal ini karena
zakat berarti mengeluarkan bagian dari hak orang lain dari harta yang
diusahakan dengan baik dan benar.

g. Zakat merupakan salah satu instrumen pemerataan pendapatan. Melalui


zakat, terjadi transfer kekayaan dari muzakki yang memiliki kelebihan
harta kepada mustahiq yang kekurangan harta.

h. Dorongan ajaran Islam yang begitu kuat untuk berzakat, berinfaq, dan
bershadaqah menunjukkan bahwa Islam mendorong umatnya untuk
bekerja dan berusaha agar mampu memenuhi kebutuhan hidup diri dan
keluarganya, serta berlomba-lomba menjadi muzakki dan munfiq (orang
yang berinfaq).

Dengan demikian, hikmah yang diperoleh dari berzakat, infaq dan


shadaqah tidak hanya sekedar berdampak pada salah satu pihak saja,
akan tetapi menyeluruh ke berbagai sisi yang berkaitan dengan zakat itu
sendiri. 3

B. Infaq

 berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta) untuk
kepentingan sesuatu. Menurut terminologi syariat, infaq berarti
mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu
kepentingan yang diperintah Islam. jika zakat ada nisabnya, infaq tidak
mengenal nishab. Infaq dikeluarkan setiap orang yang beriman, baik yang
berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun
sempit.60 Mengeluarkan sebagian harta untuk sesuatu kepentingan yang
diperintahkan oleh Allah subhanahu wata’ala, seperti menginfakkan harta
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

 Infaq menurut pengertian umum adalah shorful mal ilal hajah


(mengatur/mengeluarkan harta untuk memenuhi keperluan). Infaq dapat
bermakna positif dan negatif. Oleh karena itu ada infaq fi sabilillah (infaq
di jalan Allah Swt). Ada infaq fi sabilis syaithan ( infaq di jalan setan).
Infaq merupakan sumbangan yang diberikan seorang pemimpin karena
rekomendasi eksternal, yaitu rekomendasi pemimpin muslim. Infaq ada
yang wajib ada yang sunnah. Infaq yang wajib diantaranya zakat, kafarat,
nazar. Infaq yang sunnnah di antaranya infak kepada fakir miskin sesama
muslim, infak bencana alam dan lainnya.

3
Amiruddin Inoed, Anatomi Fiqh Zakat: Potret dan Pemahaman BAZ Sumatera Selatan, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2005), h. 20-21.
Infaq dia artikan sebagai mengeluarkan harta di jalan Allah. Infaq
merupakan sumbangan yang diberikan seorang muslim karena rekomendasi
eksternal, yaitu rekomendasi pemimpin muslim. Infaq adalah Penyerahan
harta untuk kebajikan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka setiap pengorbanan (pembelanjaan)


harta dan semacamnya pada kebaikan disebut al-infaq. Dalam infaq tidak di
tetapkan bentuk dan waktunya, demikian pula dengan besar atau kecil
jumlahnya. Tetapi infaq biasanya identik dengan harta atau sesuatu yang
memiliki nilai barang yang di korbankan. Infaq adalah jenis kebaikan yang
bersifat umum, berbeda dengan zakat. Adapun anjuran untuk menginfaqkan
harta sebagaimana hadis Rasulullah:

َ ُ‫ َقا َل هلالُ تَبَا َر م ْي ِه َو َسل ى هلال ُ َع َل ِ ي َصل ِ ِه النب ِ ُغ ب َر ِض َي هلالُ َع ْنه‬:‫قَا َل‬
‫ َوقَا َل ْق َع َل ْنفِ ُ ْق ا َ! ا َ ْنفِ َدم‬،‫ يَااْب َن ْن اَب َََ الَ َك َوتَ ْي َك‬:‫يُبَل َْري َرة َ ِى هُ َع ى‬
‫ال ََمََ َلى (َوقَا َل‬
ِ ‫ي ِْمي ُن هل‬ ٌ ْ ‫لي ِ ْغي ُض َها َش‬
َ : ‫ ِ ْمي‬:‫يء الل ٍر‬ َ َََ ‫ا ْي َل َ َ ْمََ َل ُن) َس حا ُء‬
‫اِ ْب ُن نَ َوالن َها َر‬

Dari Abu Hurairah ra Rasulullah Saw bersabda: Allah Tabaraka Wata’ala


berfirman: wahai anak Adam, berinfaqlah! Niscaya aku akan berinfaq
kepadamu. Lalu beliau bersabda: tangan kanan Allah itu penuh, tidak
kurang sedikitpun, baik pada malam maupun pada siang hari.
(HR.Muslim).4

C. Shadaqah

A. Pengertian shadaqah

Shadaqah secara bahasa berasal dari kata shadaqa, yashduqu,shadaqatan yang


berarti pembenaran. Secara istilah adalah mengeluarkan harta di jalan allah
sebagai pembenaran terhadap ajaranajaran allah. Shadaqah berasal dari kata

4
Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2013), h. 217.
sidqun yang berarti benar dalam hubungannya dengan antara perkataan,
keyaknan dan perbuatan. Zakat juga di sebut shadaqah karena salah satu tujuan
dari zakat adalah mendekatkan diri pada Allah swt sebagai implementasi dari
keyakinan terhadap tuhan.

Dengan demikian zakat merupakan shadaqah wajib yang diwajibkan bagi orang
muslim yang mempunyai harta satu nisab.

Shadaqah akan menambah harta seseorang karena berkah, terhindah dari


kerugian, digantikan dengan yang lebih baik dan lebih bermanfaat.68 Shadaqah
dibolehkan pada setiap waktu dan disunnahkan berdasarkan Al-Qur’an dan As-
Sunnah.

Shadaqah merupakan sumbangan yang termotivasi secara sepenuhnya dari


keinginan pribadi. sedekah disunanahkan bagi siapa saja yang mempunyai harta
sekalipun tidak satu nisab, dan Shadaqah dikeluarkan harus sesuai kemampuan.
Shadaqah adalah sesuatu yang diberikan dengan tujuan mendekatkan diri pada
Allah.

Shadaqah bukan merupakan suatu kewajiban. Sifatnya sukarela dan tidak terikat
pada syarat-syarat tertentu dalam pengeluarannya, baik mengenai jumlah, waktu dan
kadarnya. Setiap bershadaqah dikeluarkan dengan perasaan ikhlas tanpa motivasi
atau niat untu di puji atau memberi malu penerima Shadaqah itu.

Shadaqah yang diberikan dengan motivasi atau nia untuk dipuji da atau memberi
malu penerimanya. Tidak akan memperoleh pahala dari Allah swt sebagimana
dalam firman-Nya surat Al-Baqarah ayat 262-263.

Shadaqah merupakan pemberian dari seorang muslim secara sukarela tanpa


dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu, atau suatu pemberian yang dilakukan oleh
seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridha Allah swt dan pahala semata.
Berdasarkan pengertian tersebut, infaq termasuk dalam katagori Shadaqah.

Beberapa hal yang dapat membatalkan Shadaqah yaitu al-man (mengungkit-


ungkit), al-aza (menyakiti) melakukan Shadaqah, namun dengan Shadaqah ia
menyakiti orang yang menerimanya, dan ria (memperlihatkan) memamerkan kepada
orang lain bahwa ia ber Shadaqah. Adapun anjuran untuk bershadaqah sebagaimana
hadis Rasulullah

: ُ َ ‫ م ْي ِه َو َسل ى هلالُ َع َل ِ ي َصل َر ِض َي هلالُ َع ْنهُ ا َ ن‬:‫ماي ُس رنِى ا َ ن ِل ْي ا َ قَا َل‬


َ
‫ِعن ي‬ ْ ‫ اِ ِد ْي ِم ْنه ُ َو‬،‫ ا َ ِدْينَا ٌر‬،‫صدهُ ِل َدْي ََ ل ِدْينَا ًرا‬
ُ ِ ‫النب َْري َرة َ ِى هُ ُ ًحدا َذ َع َهبًا ْن اَب ِن َع ِل ي ْر‬
‫ثَا ِلثَةٌ تِى َعلَ ْ ت َأ‬

Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Saw bersabda: Aku tidak suka sekiranya
gunung Uhud diubah menjadi emas untukku, lalu disimpan di rumahku selama
tiga hari, sedangkan masih ada padaku sisa uang satu dinar, selain satu dinar yang
memang aku persiapkan untuk pembayaran hutang (HR. Muslim)

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa shadaqah memiliki cakupan


objek yang lebih umum dan lebih luas dibandingkan dengan objek infaq, bahkan
zakat yang hanya terbatas pada harta benda-kekayaan, khususnya uang.
B. . Jenis-jenis Shadaqah

Shadaqah sendiri memiliki pengertian yang luas, di mana terbagi menjadi 2


(dua) yang bersifat materil dan fisik (tangible) serta yang bersifat non fisik
(intangible).Shadaqah tangible terbagi menjadi fardhul wajib dan sunnah:

1) Fardhu a‟in/wajib, terdiri dari:

a. Fardhu ain/diri adalah zakat yang terdiri dari zakat fitrah (zakat yang
diperuntukkann atas diri atau jiwa) dan zakat maal (zakat yang berlaku
atas harta manusia).

b. Fardhu kifayah ialah infaq.

2) Sunnah adalah shadaqah Sedekah yang intangible:

a) Tasbih, tasmid, tahlil dan takbir.

b) Senyum, tenaga untuk bekerja, membuang duri dari jalan, dan lain-lain.

c) Menolong atau membantu orang yang kesusahan dan memerlukan


bantuan.

d) Menyuruh kepada kebaikan atau kebijakan (berbuat makruf)

e) Menahan diri dari kejahatan atau merusak.

C. Orang yang Berhak Menerima Shadaqah Diantara orang-orang yang berhak


menerima shadaqah adalah

1) Orang-orang yang sholeh atau orang-orang yang ahli dalam kebaikan.

2) Orang yang paling dekat.

4) Orang yang sangat membutuhkan

5) Orang kaya, keturunan Bani Hasyim, orang kafir, dan orang fasik. Orang
kaya dibolehkan menerima sedekah walaupun dari keluarganya, begitu
pula keturunan Bani Hasyim. Hanya saja mereka tidak boleh menrima
zakat.
6) shadaqah kepada jenazah. Dibolehkan memberikan Shadaqah kepada
jenazah, seperti memberikan pahala Shadaqah pemberian makan,
minumam, dan pakaian. Juga diperbolehkan memeberikan Shadaqah
dengan doa menurut ijma’ ulama.5

D. Pahala dan Manfaat Shadaqah

1) Shadaqah ialah penyuci dan pembersih.

2) Shadaqah ialah bentuk ketundukan kepada perintah Allah dan Rasul-Nya.

3) Orang mukmin berada dalam naungan shadaqahnya pada hari kiamat.

4) Shadaqah menghindarkan musibah dan menjauhkan kematian yang buruk.

5) Shadaqah ialah tanda dan bukti nyata keimanan yang benar.

6) Shadaqah ialah penebus bagi seorang muslim dari belenggu yang


mengikatnya.

7) Allah memberi ganti yang bershadaqah

8) Pahala shadaqah tak terputus meskipun setelah penyedekah meninggal.

9) Sehadaqah menghapus kesalahan.

E. Hikmah Infaq dan Shadaqah


a. Hikmah Berinfaq
Adapun hikmah Infaq bagi seorang muslim antara lain:
Infaq merupakan bagian dari keimanan dari seorang muslim. Orang yang enggan
berinfaq adalah orang yang menjatuhkan diri dalam kebinasaan .Di dalam ibadah
terkandung hikmah dan manfaat besar.
Hikmah dan manfaat infaq adalah sebagai realisasi iman kepada Allah, merupakan
sumber danabagi pembangunan sarana maupun prasarana yang dibutuhkan umat
Islam,menolong dan membantu kaum du’afa. Kaum Du’afa Adalah sebuah
kelompok manusia yang dianggap lemah atau mereka yang tertindas. Sabda Nabi

5
Wawan Shofwan Shalehuddin, Risalah Zakat Infaq dan Sedekah, ( Bandung:Tafakur (Kelompok
Humaniora), 2011), h. 19
Muhammad SAW.: “Saling hadiah-menghadiahkan kamu,karena dapat
menghilangkan tipu daya dan kedengkian”(HR.Abu Ya’la).
“Hendaklah kamu saling memberi hadiah, karena iaaka nmewaris kan kecintaan
dan menghilangkan kedengkian-kedengkian”(HR. Dailami).Adapun dalil yang
menguatkan adalah QS.Ali-Imran:38Artinya:“Zakaria berkata, ‘Ya Tuhanku
,berilah aku dar isisiEngkau seorang anak yang baik.Sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar doa

b. Hikmah Shadaqah
a) Menumbuhkan ukhuwah Islamiyah
b) Dapat menghindarkan dari berbagai bencana
c) Akan dicintai Allah SWT

6. Persamaan antara Zakat, Infaq dan Shadaqah

Zakat dalam pengertian dalam Undang-Undang No.23 Tahun 2011 tentang


pengelolaan zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang
muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai
dengan syariat islam. Infaq adalah segala macam bentuk pengeluaran
(pebelanjaan) baik untuk kebutuhan pribadi, keluarga ataupun yang lain.80
Sedangkan shadaqah diartikan dengan pemberian sesuatu dari seseorang kepada
orang lain karena ingin mendapatkan pahala dari Allah swt. Menurut dari beberapa
pengertian zakat, infaq dan shadaqah dapat disimpulkan oleh penulis bahwa dalam
pemahamannya adalah bukti keimanan kita kepada Allah. Tidak mengharapkan
imbalan hanya mengharapkan ridho dari allah semata. Dan dapat membantu
sesama manusia yang membutuhkan.6

6
Rahmat Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 254
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Zakat menurut etimologi (bahasa) adalah suci, tumbuh, berkembang, dan
berkah.Sedangkan menurut terminologi (istilah) zakata dalah kadar harta tertentu
yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan syarat tertentu.
Pengertian zakat menurut Undang-Undag nomor 23 tahun 2011 tentang
pengelolaan zakat,”Zakata dalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang
muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya
sesuai dengan syariat islam.

Shadaqah adalah memberikan sesuatu tanpa ada tukarannya karena


mengharapkan pahala di akhirat. Infaq ialah memberikan sesuatu hak milik
kepada orang lain untuk memilikinya dengan maksud berbuat baik dan yang
dilakukan dalam masa hidup yang memberi. Hadiah adalah pemberian sesuatu
kepada seseorang dengan maksud untuk mmnuliakan atau memberikan
penghargaan. Adapun mengenai rukun dan syarat ialah sama seperti yang telah
dibahas di atas.
Perbedaan shadaqah dengan infak, bahwa shadaqah lebih bersifat umum dan
luas, sedangkan infak adalah pemberian yang dikeluarkan pada waktu menerima
rizki atau karunia Allah. Namun keduanya memiliki kesamaan, yakni tidak
menentukan kadar, jenis, maupun jumlah, dan diberikan dengan mengharap ridha
Allah semata.
DAFTAR PUSTAKA

Rahmat Syafei, 2001. Fiqih Muamalah, Bandung: Pustaka Setia


Wawan Shofwan Shalehuddin, 2011 Risalah Zakat Infaq dan Sedekah, Bandung:Tafakur
Kelompok Humaniora
Sulaiman Rasjid 2013, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Algesindo
Amiruddin Inoed, 2005 Anatomi Fiqh Zakat: Potret dan Pemahaman BAZ Sumatera
Selatan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Imam Nawawi, 1999 Terjemahan Riyadhus Shalihin, Jakarta: Pustaka Amani
Kahar Mansyur, 1992 Bulughul Maram, Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai