Dokumen ini membahas latar belakang Kabupaten Banyuwangi yang sedang mengembangkan pariwisatanya, termasuk kebudayaan Suku Osing. Desa Kemiren dikenal sebagai Desa Wisata Osing karena memiliki potensi budaya seperti tari Gandrung dan rumah adat. Tari Gandrung diusahakan menjadi daya tarik wisatawan dengan membangun fasilitas pendukung seperti sanggar tari.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
108 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas latar belakang Kabupaten Banyuwangi yang sedang mengembangkan pariwisatanya, termasuk kebudayaan Suku Osing. Desa Kemiren dikenal sebagai Desa Wisata Osing karena memiliki potensi budaya seperti tari Gandrung dan rumah adat. Tari Gandrung diusahakan menjadi daya tarik wisatawan dengan membangun fasilitas pendukung seperti sanggar tari.
Dokumen ini membahas latar belakang Kabupaten Banyuwangi yang sedang mengembangkan pariwisatanya, termasuk kebudayaan Suku Osing. Desa Kemiren dikenal sebagai Desa Wisata Osing karena memiliki potensi budaya seperti tari Gandrung dan rumah adat. Tari Gandrung diusahakan menjadi daya tarik wisatawan dengan membangun fasilitas pendukung seperti sanggar tari.
Dokumen ini membahas latar belakang Kabupaten Banyuwangi yang sedang mengembangkan pariwisatanya, termasuk kebudayaan Suku Osing. Desa Kemiren dikenal sebagai Desa Wisata Osing karena memiliki potensi budaya seperti tari Gandrung dan rumah adat. Tari Gandrung diusahakan menjadi daya tarik wisatawan dengan membangun fasilitas pendukung seperti sanggar tari.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten yang
sedang mengembangkan potensi pariwisata daerahnya.Secara Geografis Kabupaten ini terletak di Pulau Jawa tepatnyaProvinsi Jawa Timur dengan ibukotanya bernama Kota Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi berbatasan dengan Kabupaten Situbondo sebelah utara, sebelah timur dengan Selat Bali, sebelah selatan dengan Samudra Hindia dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso. Berdasarkan topografi bagian barat dan utara pada umumnya merupakan daerah pegunungan dan bagian selatan merupakan dataran rendah. Daerah ini memiliki potensi baik dibidang pertanian serta bidang pariwisata yang menjadi ikonik kabupaten Banyuwangi.
Kabupaten Banyuwangi yang terkenal dengan sebutan The Sunrise
of java mampu mendapatkan penghargaan dalam ajang indonesia’s attractiveness award dengan nominasi kabupaten besar terbaik sektor pariwisata dan infrastruktur. (Strategi.co.id, 13 Februari 2020). Salah satu yang dikembangkan oleh pemerintah kabupaten Banyuwangi adalah kebudayaa masyarakat Osing. Kebudayaan Osing dijadikan produk utama dalam mengembangkan sektor pariwisata bagi daerah Banyuwangi.
Suku Osing merupakan suku asli Banyuwangi yang banyak
mendiami di beberapa daerah Kabupaten Banyuwangi diantaranya Kecamatan Glagah, Kecamatan Singojuruh, Kecamatan Kabat,Kecamatan Licin dan beberapa kecamatan lainnya. Mayoritas masyarakat Osing bermata pencaharian sebagai petani karena sumber mata air yang melimpah.Sebagai salah satu komunitas adat masyarakat Osing merupakan salah satu masyarakat yang masih sangat kuat memegang teguh adat dan tradisi yang berlaku. Bahkan unsur magis dari masyarakat ini masih sangat kuat dipertahankan oleh masyarakat Osing. Menurut (Ali, 2002) Osing sendiri secara Etimologis memiliki arti “Tidak” yang merupakan orang- orang yang tidak ikut mengungsi ketika terjadi Perang Puputan Bayu sehingga masih menempati wilayah Blambangan yang sekarang menjadi Banyuwangi. Orang-orang yang tidak ikut ini kemudian menempai daerah Blambangan yang menjadi awal berdirinya kota Banyuwangi. Menurut (Ali, 2002) dalam bukunya juga menjelaskan makna “Tidak” bagi masyarakat Osing yakni menolak atau ketertutupan masyarakat Osing untuk hidup bersama dengan masyarakat pendatang dari luar Banyuwangi.
Salah satu daerah yang masih banyak ditempati oleh masyarakat
Osing adalah Kecamatan Glagah khususnya Desa Kemiren. Berdasarkan Surat Keputusan Daerah Tingkat II Banyuwangi Nomor 401 Tahun 1996 desa ini telah ditetapkan sebagai Desa Wisata Osing di Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Banyuwangi. Potensi pariwisata yang dikembangkan di desa ini adalah potensi pariwisata yang berbasis kebudayaan tradisi dan adat istidat. Adanya Maestro tari gandrung dan Barong Osing tertua di Desa Kemiren menjadikan desa ini memiliki daya tarik wisata budaya selain itu terdapat Kesenian Musik Lesung atau Othek Angklung dan beberapa kuliner tradisional masyarakat Osing.
Beberapa potensi wisata Desa Kemiren diantaranya yaitu Maestro
Tari Gandrung yang merupakan tari selamat datang di Kabupaten Banyuwangi, selain itu tarian ini juga dilaksanakan ketika terdapat acara pernikahan ataupun khitanan. Selain Maestro Tari Gandrung juga terdapat arsitektur Osing yaitu Rumah adat yang memiliki tiga jenis rumah adat yaitu Tikel Balungan, Baresan dan Crocogan. Serta terdapat kebiasaan masyarakat untuk membacakan Lontar Yusuf yang masih dipertahankan sampai saat ini.
Tari Gandrung juga dijadikan daya tarik wisatawan disamping keindahan
alam. Di Desa Adat Kemiren kesenian Tari Gandrung diperlukan pelatihan yang cukup serius agar menjadi jauh lebih menarik, karena harus dikemas menjadi kepentingan pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Untuk mencapai tujuan Tari Gandrung dijadikan daya tarik wisatawan maka diperlukan fasilitas pendukung seperti memberdayakan sanggar tari Gandrung dan para penari Gandrung senior. Memang di Desa Kemiren sendiri sanggar tari sudah ada tiga, namun apabila sanggar-sanggar ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah dan masyarakat akan pentingnya melestarikan kesenian Tari Gandrung, maka tidak akan tercapai tujuan untuk menjadikan Tari Gandrung sebagai daya tarik para wisatawan. Selain kedua hal menarik diatas masih banyak lagi kebudayaan asli yang berasal dari Banyuwangi dan suku originalnya yaitu suku osing.
Makalah ini dilatar belakangi agar lebih banyak pembaca yang
mengenal dan mengerti serta melestarikan budaya yang ada didaerahnya, seperti conotoh dalam makalah ini adalah daerah penulis sendiri yaitu Banyuwangi atau biasa dikenal dengan Suku Osing.
1.2 Rumusan Masalah
A. Siapa Itu Suku Osing di Banyuwangi? B. Apa Saja Budaya Khas dari Suku Osing sendiri? C. Apa Saja Budaya Khas dari Daerah Banyuwangi?
1.3 Tujuan Masalah
A. Untuk mengetahui Siapa Itu Suku Osing di Banyuwangi B. Untuk mengetahui Apa Saja Budaya Khas dari Suku Osing sendiri C. Untuk mengetahui Apa Saja Budaya Khas dari Daerah Banyuwangi