Tin0401 - Praktikum Sistem Produksi
Tin0401 - Praktikum Sistem Produksi
Tin0401 - Praktikum Sistem Produksi
COVER
Disusun Oleh
Muhammad Shobur, ST., MT
Wakhit, ST., MT
Adi Candra,ST,MT.
Izzha Navizha Bahranizha
Penulis :
Muhammad Shobur, S.T., M.T.
Wakhit, S.T., M.T.
Adi Candra, S.T., M.T.
Izzha Navizha Bahranizha
ISBN : 978-602-5867-98-9
Editor :
Tedi Dahniar, S.T., M.T.
Desain Sampul :
Ubaid Al Faruq, M.Pd.
Tata Letak :
Aden, S.Si., M.Pd.
Penerbit :
Unpam Press
Redaksi :
Jl. Surya Kencana No.1
Pamulang – Tangerang Selatan
Telp. 021 7412566
Fax. 021 74709855
Email : [email protected]
Praktikum Sistem Produksi / Muhammad Shobur, S.T., M.T; Wakhit, S.T, M.T ; Adi
Candra,ST,MT. Izzha Navizha Bahranizha-1sted
ISBN 978-602-5867-98-9
1. Praktikum Sistem Produksi I. Muhammad Shobur, S.T., M.T. II. Wakhit, S.T, M.T.
III. Adi Candra,ST,MT. IV. Izzha Navizha Bahranizha
M085-14022020-01
PRAKARTA
Alhamdulillah segala puji bagi allah tuhan semesta alam telah memberikan
nikmat kepada kita semua, yang mana atas karunianyalah sehingga penulis bias
menyelesaikan buku ajar Praktikum Sistim Produksi. Tujuan dari penulisan buku ini
ialah untuk menambah pemahaman mahasiswa Khususnya Teknik Industri dalam
bidang industri.
Adapun susunan buku ini terdiri dari Tujuan Pembelajaran, Tata Tertib, Waktu
dan Tempat Praktikum Uraian Teori, mekanisme, dan lembar kerja untuk pengamatan.
Uraian teori berguna untuk memberi informasi/pengetahuan bagimahasiswa. Dari segi
format penyusunan modul, mata kuliah praktikum memiliki perbedaan dengan mata
kuliah teori terletak pada bagian utama modul yang lebih menekankan pada prosedur
dan langkah pelaksanaan praktik. (Muhidin, A., Faruq, U. A., & Aden, A.: 2018). Teori
tersebut meliputi Konsep Dasar Sistim Produksi, Aggregat Planning, metode ABC,
metode Break even, metode EOQ, metode POQ, dan line balancing. Adapun bagian
Lembar kerja dapat digunakan untuk mengasah keterampilan mahasiswa dari materi-
materi yang sudah didapatkan.
Dalam menyusun modul praktikum ini penulis sadar banyak kealfaan yang
disengaja ataupun tidak disengaja, mohon kiranya dapat dimaklumi karena
keterbatasan penulis dalam menyusun modul praktikum ini. Semoga modul praktikum
ini bisa bermanfaat untuk menambah pemahaman.
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................................... i
LEMBAR IDENTITAS PENERTIBAN ............................................................................ ii
LEMBAR IDENTITAS ARSIP ........................................................................................iii
IDENTITAS MATA KULIAH ......................................................................................... iv
PRAKARTA .................................................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................................. vi
PERTEMUAN 1 ............................................................................................................ 1
KONSEP DASAR SISTEM PRODUKSI ........................................................................ 1
A. TUJUAN PRAKTIKUM .................................................................................... 1
B. TATA TERTIB DAN ETIKA PRAKTIK ............................................................. 1
C. ALOKASI WAKTU PRAKTIKUM ..................................................................... 2
D. TEMPAT PRAKTIKUM .................................................................................... 2
E. TEORI ATAU DASAR PRAKTIKUM ................................................................ 2
F. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK ..................................................... 5
G. LEMBAR KERJA ............................................................................................. 9
H. REFERENSI ................................................................................................. 13
PERTEMUAN 2 .......................................................................................................... 14
AGGREGAT PLANNING ............................................................................................ 14
A. TUJUAN PRAKTIKUM .................................................................................. 14
B. TATA TERTIB DAN ETIKA PRAKTIKUM ...................................................... 14
C. ALOKASI WAKTU PRAKTIKUM ................................................................... 15
D. TEMPAT PRAKTIKUM .................................................................................. 15
E. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM .............................................. 16
F. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK ................................................... 19
G. LEMBAR KERJA ........................................................................................... 25
H. REFERENSI ................................................................................................. 29
PERTEMUAN 3 .......................................................................................................... 30
PERENCANAAN KAPASITAS .................................................................................... 30
(METODE ABC).......................................................................................................... 30
A. TUJUAN PRAKTIKUM .................................................................................. 30
B. TATA TERTIB DAN ETIKA PRAKTIKUM ...................................................... 30
C. ALOKASI WAKTU PRAKTIKUM ................................................................... 31
D. TEMPAT PRAKTIKUM .................................................................................. 31
PERTEMUAN 1
KONSEP DASAR SISTEM PRODUKSI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ke-1 ini akan dibahas mengenai Konsep Dasar Sistem
Produksi dan pengenalan aplikasi POM for Windows 3. Setelah menyelesaikan
praktikum pada pertemuan ke-1 ini, mahasiswa mampu menjabarkan tentang
konsep dasar sistem produksi serta dapat mengaplikasikan program POM
forWindows 3.
11. Setiap praktkan hanya bisa mengikuti kegiatan praktikum jika sudah membuat
laporan awal yang terdiri dari Judul, Tujuan, dan Langkah Percobaan serta
Lembar Kerja Praktikum;
12. Membersihkan tempat praktikum dan mengembalikan alat praktikum ketempat
semula apabila kegiatan praktikum telah selesai;
13. Setiapalat / fasilitas yang dirusak baik sengaja atau tidak disenga oleh
praktikan, maka praktikan harus mengganti sesuai spesifikasi namun jika tidak
ada yang mengetahuisiapa yang merusak maka kewajiban menggnati
dibebankan oleh satu kelas;
14. Pembuatan laporan dilakukan dalam 5 (Lima) tahap, yaitu :
a. Tugas Awal Pertama (dikerjakan sebelum praktek), yakni mengerjakan
(Sampul Laporan, prosedur percobaan, dan printout lembar kosong kerja
praktikum). lalu, praktikan melakukan konsultasi dengan dosen praktikum
atau asisten laboratium yang terkait;
b. Laporan praktikum hasi percobaan, yakni berisi percobaan setelah praktek
yang dituliskan pada lembar kerja praktikum. Lembar kerja praktikum
dinyaktan sah atau valid jika ada paraf dari dosen praktikum atau asisten
laboratium;
c. Laporan akhir (individu), yakni laporan akhir yaitu kelanjutan dari laporan tiap
praktikum. Laporan dikumpulkan 1 (satu) minggu setelah praktek;
d. Laporan akhir Kelompok, Yakni berisi laporan masing-masing kelompok
sesuai dengan pembagian, dikumpulkan ke ketua kelas masing masing;
e. Laporan akhir Kelas, Hasil dari laporan akhir kelompok dikumpulkan dan
dibuat Hard Cover.Maksimal 1 Minggu setelah Praktikum diakhiri.
Untuk waktu praktikum per 1 (satu) Sks Kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit.
D. TEMPAT PRAKTIKUM
1. Definisi Umum
Fungsi produksi
a. Proses pengolaan;
b. Jasa-jasa penunjang;
c. Perencanaan;
2. Agregat Planning
pemesanan bahan baku yang akan dimodelkan. Metode POQ adalah salah satu
evolusi dari metode EOQ, yaitu, mengubah kuantitas pesanan menjadi frekuensi
urutan optimal. Formulasi umum metode POQ adalah sebagai berikut:
POQ = EOQ / penggunaan bulanan rata-rata
7. Line Balancing
line balancing adalah metode penugasan serangkaian tugas ke workstation
yang saling berhubungan di jalur produksi, sehingga ada waktu reguler untuk
menyelesaikan workstation di setiap workstation. Untuk mendapatkan jalur
produksi yang baik, syarat-syarat berikut ini harus diperhitungkan : (Sapurtra
2010)
a. Kuantitas atau volume produksi harus dapat menutupi biaya pemasangan
komponen;
b. Kelangsungan aliran bagian pada conveyor harus dipertahankan; dan
c. Seluruh waktu kerja untuk setiap operasi adalah sama mungkin.
3. Kemudian tekan tatau klik oke, selanjutny akan muncul tampilan seperti ini: :
Gambar 1.3 TampilanTitle Bar, Menu Bar dan Tool Bar pada Program POM for Windows
3
5. Klik menu Module sehingga akan muncul tampilan seperti ini lalu pilih metode
yang sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 1.4 Tampilan Menu Module pada Program POM for Windows 3
Gambar 1.5 LayarCreate Data Set for AggregatPlanning pada Program POM for
Windows 3
7. Setelah semuanya diisi klik OK, selanjutnya akan muncul tampilan seperti ini:
Gambar 1.6 Tampilan Menu Module pada Program POM for Windows 3
8. Kemudian masukan data-datanya pada kolom yang sudah tersedia lalu klik
SOLVE. Maka munculah hasil dari masalah peramalan.
G. LEMBAR KERJA
Lembar Kerja 3
H. REFERENSI
Bastuti, S., & Teddy, T. “Analisis Persediaan Barang Dengan Metode Time Series
Dan Sistem Distribution Requirement Planning Untuk Mengoptimalkan
Permintaan Barang Di Pt. Asri Mandiri Gemilang.” Proceeding (In
Proceedings (Vol. 2, No. 1).), 2017 December.
Candra, A. “Pengendalian Persediaan Material Pada Produksi Hot Mix Dengan
Pendekatan Metode Economic Order Quantity (Eoq). .” Jitmi (Jurnal Ilmiah
Teknik Dan Manajemen Industri), 1(2), , 2019: 145-153.
Dayanthi, Dafri. Perencanaan Agregat Manajemen Operasional. 2015, Jakarta.
Hartawan. Modul POM-Qm For Windows. Jakarta, 2011.
Kumalaningsih, S. Pengertian dan Fungsi Proses Produksi . Jakarta: UI Press,
2013.
Prasetya, Hery dkk. Manajemen Operasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: CAPS, 2011.
Resmi, D. Kajian Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk
Polyester Dengan Metode MAterial Requirement Planning. Bogor:: Institusi
Pertanian Bogor., 2011.
Ristono, A. Manajemen Persediaan.: . Yogyakarta: Graha Ilmu., 2013 .
Sapurtra, I. Line Balancing . Makassar: Universitas Hasanudin., 2010.
Sinulingga, Sukaria. Perencanaan Pengendalian & Produksi. Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2009.
Sodikin, J. “Perencanaan Kapasitas Produksi Dengan Menggunakan Metode
Rought Cut Capacity Planning (RCCP) Terhadap Donat DI UD. Ali Bakri
Sukabumi .” Unikom.Bandung, 2012.
PERTEMUAN 2
AGGREGAT PLANNING
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ke-2 ini akan diuraikan penjelasan mengenai aggregat
planning. Setelah menyelesaikan perkuliahan, Praktikan diharapkan mampu
mengaplikasikan modul Aggregat planning pada program POM forWindows 3
menggunakan strategi lost sales.
11. Setiap praktkanhanya bisa mengikuti kegiatan praktikum jika sudah membuat
laporan awal yang terdiri dari Judul, Tujuan, dan Langkah Percobaan serta
Lembar Kerja Praktikum;
12. Membersihkan tempat praktikum dan mengembalikan alat praktikum ketempat
semula apabila kegiatan praktikum telah selesai;
13. Setiapalat / fasilitas yang dirusak baik sengaja atau tidak disenga oleh
praktikan, maka praktikan harus mengganti sesuai spesifikasi namun jika tidak
ada yang mengetahui siapa yang merusak maka kewajiban menggnati
dibebankan oleh satu kelas;
14. Pembuatan laporan dilakukan dalam 5 (Lima) tahap, yaitu :
a. Tugas Awal Pertama (dikerjakan sebelum praktek), yakni mengerjakan
(Sampul Laporan, prosedur percobaan, dan printout lembar kosong kerja
praktikum). lalu, praktikan melakukan konsultasi dengan dosen praktikum
atau asisten laboratium yang terkait;
b. Laporan praktikum hasi percobaan, yakni berisi percobaan setelah praktek
yang dituliskan pada lembar kerja praktikum. Lembar kerja praktikum
dinyaktan sah atau valid jika ada paraf dari dosen praktikum atau asisten
laboratium;
c. Laporan akhir (individu), yakni laporan akhir yaitu kelanjutan dari laporan tiap
praktikum. Laporan dikumpulkan 1 (satu) minggu setelah praktek;
d. Laporan akhir Kelompok, Yakni berisi laporan masing-masing kelompok
sesuai dengan pembagian, dikumpulkan ke ketua kelas masing masing;
e. Laporan akhir Kelas, Hasil dari laporan akhir kelompok dikumpulkan dan
dibuat Hard Cover. Maksimal 1 Minggu setelah Praktikum diakhiri.
D. TEMPAT PRAKTIKUM
Tempat berlangsungnya kegiatan praktikum adalah Laboratorium Sistem Produksi
LAB. Komputer Universitas Pamulang Witana Harja.
ini mudah diterapkan, karena para pekerja ini lebih suka pekerjaan
permanen dan terjamin. Selain itu, mengurangi tenaga kerja terlalu sering
dapat memiliki efek negatif, yang berarti menurunkan moral karyawan,
yang menyebabkan penurunan produktivitas.
4) Meragamkan jumlah tenaga kerja
Dalam strategi ini, jumlah karyawan dipertahankan pada tingkat
produksi tertentu, perubahan dilakukan hanya dalam hal jumlah jam kerja.
Jika permintaan meningkat, jam kerja tambahan (lembur atau lembur) akan
ditambahkan untuk meningkatkan produksi. Sementara itu, jika permintaan
turun, pengurangan jam kerja dilakukan. Mempersiapkan perpanjangan
menyebabkan biaya yang lebih tinggi, karena upah lembur lebih tinggi
daripada gaji reguler. Selain itu, lembur dapat mengurangi produktivitas
dan kelebihan beban. Periode waktu di sini mungkin dalam bentuk semua
karyawan atau karyawan yang bekerja pada tingkat yang lebih lambat,
tetapi dengan gaji tetap (reguler), yang jelas menghasilkan biaya tinggi
atau dengan menggunakan jumlah hari atau jam yang lebih pendek.
pekerjaan yang terkait dengan mengurangi jumlah upah. Jika tingkat
kecepatan kerja dan jumlah jam kerja dipertahankan, untuk mengisi
lowongan, jam kerja karyawan dapat digunakan untuk pemeliharaan mesin
dan peralatan, pembersihan atau pekerjaan bermanfaat lainnya.
5) Subkontrak
Subkontraktor yang dipilih jelas adalah mereka yang dapat
memenuhi standar kualitas yang disyaratkan dan dapat memenuhi jadwal
pengiriman. Kerugian dari strategi subkontrak adalah biaya produksi yang
lebih tinggi, yang dapat menawarkan kesempatan bagi pesaing untuk
bergerak maju, risiko tidak dapat langsung mengontrol kualitas dan
penjadwalan produk. Perusahaan dapat memperoleh kapasitas sementara
dengan mensubkontrakkan selama periode permintaan tinggi. Namun,
subkontrak memiliki beberapa kelemahan, termasuk:
a) Mahal
b) Amankan risiko Anda dengan membuka pintu pelanggan Anda kepada
pesaing.
c) Seringkali sulit untuk menemukan pemasok subkontrak yang sempurna,
yang dapat memberikan produk berkualitas tepat waktu.
Gambar 2.2 Salah Satu Mainan yang Diproduksi PT. Timber Toys
Gambar 2.2 Merupakan contoh produk yang dihasilkan oleh PT. Timber Toys,
untuk mempermudah praktikan dalam pengamatan data yang dilakukan pada saat
praktikum. Selain itu, adapun data kapasitas yang diperoleh pada PT. Timber Toys,
yakni :
Berikut ini diketahui biaya–biaya yang terkait, yakni persediaan awal 200 unit,
persediaan akhir yang diinginkan 300 unit, biaya lembur Rp175/unit, biaya
subkontrak Rp200/unit, biaya jam normal Rp150/unit, biaya persediaan Rp75/unit,
biaya penyimpanan persediaan Rp15000/ unit, biaya penambahan Rp 750/unit, dan
biaya pengurangan Rp 2000/unit.
Berikut ini prosedur dalam menyelesaikan masalah peramalan menggunakan
POM forWindows 3, yaitu :
1. Membuka program POM V3 Pada PC yang tersedia. Jika ada tampilan dialog,
maka klik OK.
2. Memilih modul yang sesuai dengan metode yang telah di tentukan. Klik Module
→ Aggregat Planning.
4. Selanjutnya muncul tampilan seperti di bawah ini dan isilkan data pada kotak
create data set for Aggregat Planning. Kemudian ketika telah terisi lanjut tekan
OKE.
a. Title berisi judul kasus perencanaan agregat yang akan di selesaikan.
Gambar 2.6 Tampilan Kotak Create Data Set for Aggregat Planning
G. LEMBAR KERJA
Setelah anda memahami materi dan mekanisme praktikum anda diminta
untuk memecahkan studikasus dalam Perencanaan produksi pada produk yang
anda sudah buat sebelumya, ( Kereta, Mobil ataupunpesawat ).
Jawaban kasus Aggregat Planing
1. Hasil Data (Melampirkan hasil printscreen pada laporan praktikum).
2. Kesimpulan dari sebuah kasus perencanaan produksi yang anda buat.
3. Data lembarkerjadiisisesuaidenganhasilpengamatan
a. LembarKerja 1, Identifikasi data yang dibutuhkan
b. LembarKerja 2 Jenis Jenis Aggregat Planning
c. LembarKerja 3 Print screen output Aggregate Planning
H. REFERENSI
Bastuti, S., & Teddy, T. “Analisis Persediaan Barang Dengan Metode Time Series
Dan Sistem Distribution Requirement Planning Untuk Mengoptimalkan
Permintaan Barang Di Pt. Asri Mandiri Gemilang.” Proceeding (In
Proceedings (Vol. 2, No. 1).), 2017 December.
Candra, A. “Pengendalian Persediaan Material Pada Produksi Hot Mix Dengan
Pendekatan Metode Economic Order Quantity (Eoq). .” Jitmi (Jurnal Ilmiah
Teknik Dan Manajemen Industri), 1(2), , 2019: 145-153.
Dayanthi, Dafri. Perencanaan Agregat Manajemen Operasional. 2015, Jakarta.
Hartawan. Modul POM-Qm For Windows. Jakarta, 2011.
Ishak, A. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Kumalaningsih, S. Pengertian dan Fungsi Proses Produksi . Jakarta: UI Press,
2013.
Kurnia, D., Bastuti, S., & Istiqomah, B. N. “Analisis Pengendalian Bahan Baku Pada
Produk Tas Dengan Menggunakan Metode Material Requirements
Planning (Mrp) Untuk Meminimalkan Biaya Penyimpanan Di Home Industry
Amel Collection. .” Jitmi (Jurnal Ilmiah, (2018). .
Prasetya, Hery dkk. Manajemen Operasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: CAPS, 2011.
Prastiyo, I. “Analisis Persediaan Bahan Baku Pada Produk Triangle Reflecting
Dengan Metode Time Series Dan Lot Sizing Di Pt. Prima Komponen
Indonesia.” 2017.
Ristono, A. Manajemen Persediaan.: . Yogyakarta: Graha Ilmu., 2013 .
Sodikin, J. “Perencanaan Kapasitas Produksi Dengan Menggunakan Metode
Rought Cut Capacity Planning (RCCP) Terhadap Donat DI UD. Ali Bakri
Sukabumi .” Unikom.Bandung, 2012.
Sugianto, T. “ Analisis Perencanaan Produksi, Persediaan Bahan baku dan
Kapasitas Produksi Floor Drain Tipe TX1DB dengan Metode MRP II di PT.
Surya Toto Indonesia TBK.” 2018.
Sutabri, T. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset, 2012.
PERTEMUAN 3
PERENCANAAN KAPASITAS
(METODE ABC)
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ke-3 ini akan menguraikan mengenai perencanaan kapasitas
produksi. Setelah menyelesaikan perkuliahan praktium pada pertemuan ke-3 ini,
mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan module Inventory dengan program
POM for Windows 3 dengan metode ABC.
11. Setiap praktkan hanya bisa mengikuti kegiatan praktikum jika sudah membuat
laporan awal yang terdiri dari Judul, Tujuan, dan Langkah Percobaan serta
Lembar Kerja Praktikum;
12. Membersihkan tempat praktikum dan mengembalikan alat praktikum ketempat
semula apabila kegiatan praktikum telah selesai;
13. Setiap alat / fasilitas yang dirusak baik sengaja atau tidak disenga oleh
praktikan, maka praktikan harus mengganti sesua ispesifikasi namun jika tidak
ada yang mengetahui siapa yang merusak maka kewajiban mengganti
dibebankan oleh satukelas;
14. Pembuatan laporan dilakukan dalam 5 (Lima) tahap, yaitu :
a. Tugas Awal Pertama (dikerjakan sebelum praktek), yakni mengerjakan
(Sampul Laporan, prosedur percobaan, dan print out lembar kosong kerja
praktikum). lalu, praktikan melakukan konsultasi dengan dosen praktikum
atau asisten laboratium yang terkait;
b. Laporan praktikum hasi percobaan, yakni berisi percobaan setelah praktek
yang dituliskan pada lembar kerja praktikum. Lembar kerja praktikum
dinyaktan sah atau valid jika ada paraf dari dosen praktikum atau asisten
laboratium;
c. Laporan akhir (individu), yakni laporan akhir yaitu kelanjutan dari laporan tiap
praktikum. Laporan dikumpulkan 1 (satu) minggu setelah praktek;
d. Laporan akhir Kelompok, Yakni berisi laporan masing-masing kelompok
sesuai dengan pembagian, dikumpulkan ke ketua kelas masing masing;
e. Laporan akhir Kelas, Hasil dari laporan akhir kelompok dikumpulkan dan
dibuat Hard Cover.Maksimal 1 Minggu setelah Praktikum diakhiri.
Untuk waktu praktikum per 1 (satu) SKS Kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit.
D. TEMPAT PRAKTIKUM
ulang. Teknik kontrol persediaan adalah metode analisis ABC. Dalam sebagian
besar situasi dunia nyata, manajemen persediaan umumnya melibatkan
sejumlah besar barang dengan harga mulai dari barang yang relatif murah
hingga barang yang sangat mahal. Karena persediaan benar-benar merupakan
modal yang tidak digunakan, adalah logis bahwa pengendalian dilakukan
pertama kali dalam inventarisasi aset yang secara berani bertanggung jawab
atas kenaikan biaya modal. Analisis ABC didasarkan pada konsep yang dikenal
sebagai Hulmm Pareto (Ley de Pareto), dinamai setelah ekonom Italia dan
sosiolog Vilfredo Pareto (1848-1923). Hukum Pareto mengatakan bahwa
kelompok selalu memiliki persentase terendah (20%) yang memiliki nilai atau
memiliki dampak terbesar (80%). (Yamit 2010)
Klasifikasi ABC adalah salah satu cara untuk melacak inventaris
menggunakan analisis nilai persediaan. Klasifikasi ABC adalah aplikasi inventaris
yang menggunakan prinsip Pareto, di mana tujuannya adalah untuk fokus pada
kontrol inventaris atas item inventaris (tipe) yang tinggi (kritis) dan tidak rendah
(sepele). Mengingat bahwa nilai yang disebutkan dalam klasifikasi ABC ini bukan
harga saham per unit, tetapi volume saham yang digunakan selama periode
dikalikan dengan harga unit, oleh karena itu, kriteria dalam klasifikasi ABC adalah
sebagai berikut:: (Ahlan. 2011)
a. Klasifikasi A, yaitu, inventaris ini memiliki nilai volume tahunan yang tinggi.
kelas ini memiliki sekitar 70% dari dari total nilai persediaan meskipun
jumlahnya sedikit (sekitar 20%).
b. Klasifikasi B, yaitu inventaris ini memiliki nilai rata-rata volume rupiah tahunan.
Grup ini mewakili sekitar 20% dari total nilai persediaan dan memiliki jumlah
total item sekitar 30%. Oleh karena itu, kita memerlukan teknik kontrol
inventaris yang moderat.
c. Klasifikasi C, saya setuju bahwa ia memiliki nilai volume tahunan sebesar
10% rupee sektarian, yang menyediakan jumlah total pendapatan. Namun, ia
memiliki total elemen penyelesaian 50%. Jadi, hanya teknik perbaikan
sederhana yang diperlukan.
Berikut ini pengaplikasian metode ABC pada aplikasi POM for Windows 3,
bisa kita ambil dari contoh kasus masalah perencanaan kapasitas perushaan
mainan anak yang dapat diselesaikan dengan menggunakan metode ABC pada
program POM for Windows 3 sebagai berikut : (Hartawan. 2011.)
PT. Timber Suatu perusahaan dalam proses produksinya menggunakan 10
item bahan baku. Kebutuhan persediaan selama satu tahun dan harga bahan baku
per unit seperti dalam tabel berikut:
Gambar 3.1 Salah Satu Mainan yang Diproduksi PT. Timber Toys
2. Memilih modul yang sesuai dengan metode yang telah di tentukan. Klik Module
→ Inventory.
4. Kemudian muncul tampilan seperti di bawah ini dan isilkan data pada kotak
create data set for Forecasting. Jika sudah terisi lanjut klik OK.
a. Item Name diisikan data item yang terdapat kasus pengendalian persediaan
tersebut.
b. Demand diisikan data permintaan per item yang terdapat kasus pengendalian
persediaan tersebut.
c. Unit price diisikan data harga per unit per item yang terdapat kasus
pengendalian persediaan tersebut.
6. Setelah semua data diinput langkah selanjutnya klik SOLVE. Kemudian akan
tampil dari hasil masalah peramalan tersebut.
G. LEMBAR KERJA
H. REFERENSI
Bastuti, S., & Teddy, T. “Analisis Persediaan Barang Dengan Metode Time Series
Dan Sistem Distribution Requirement Planning Untuk Mengoptimalkan
Permintaan Barang Di Pt. Asri Mandiri Gemilang.” Proceeding (In
Proceedings (Vol. 2, No. 1).), 2017 December.
Candra, A. “Pengendalian Persediaan Material Pada Produksi Hot Mix Dengan
Pendekatan Metode Economic Order Quantity (Eoq). .” Jitmi (Jurnal Ilmiah
Teknik Dan Manajemen Industri), 1(2), , 2019: 145-153.
Daft, R. L. Era Baru Manajemen. . Jararta: Salemba Empat, 2010.
Dayanthi, Dafri. Perencanaan Agregat Manajemen Operasional. 2015, Jakarta.
Hartawan. Modul POM-Qm For Windows. Jakarta, 2011.
Irwansyah, E. D. “Penerapan Material Requirement Planning (MRP) DAlam
Perencanaan Persediaan Bahan Baku Jamu Sehat Semarang) .” UNDIP
(Universitas Diponegoro.), 2010.
Sofyan, Diana Khairani. Perencanaan Dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2013.
Sugianto, T. “ Analisis Perencanaan Produksi, Persediaan Bahan baku dan
Kapasitas Produksi Floor Drain Tipe TX1DB dengan Metode MRP II di PT.
Surya Toto Indonesia TBK.” 2018.
Sutabri, T. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset, 2012.
PERTEMUAN 4
PERENCANAAN KAPASISTAS (BREAK EVEN)
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ke-4 ini akan diuraikan penjelasan tentang Break Even
dalam system produksi. Setelah memahami apliaksi break even mahasiswa
mampu: menentukan break even dalam sistem produksi di industri dengan tepat.
Untuk waktu praktikum per 1 (satu) SKS Kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit.
D. TEMPAT PRAKTIKUM
P x Q= F + (V x Q)
Deskripsi :
P= Unit Price
P Q = F + VQ
F=(P–V)Q
maka:
Q = F / (P - V)
Misalnya, harga jual untuk produk A adalah Rp. 100.000 per unit, dan biaya
bahan baku dan tenaga kerja langsung adalah Rp. 80.000 unit dan biaya
bulanan tetap sebesar Rp. 20000000. Titik break dari unit output dapat dihitung:
= 1.000 unit
Langkah awal hitung jumlah mainan yang akan diproduksi untuk dasi atau
BEP.
Produk Unit BEP = FC / (P-VC)
= 2000000 / (50000 - 30000) = 100 mainan
Gambar 4.1 Salah Satu Mainan yang Diproduksi PT. Timber Toys
Salah satu contoh produk yang di produksi berupa mainan anak dari kayu
untuk edukatif dan berbahan kayu.
G. LEMBAR KERJA
H. REFERENSI
PERTEMUAN 5
MANAJEMEN PERSEDIAN
METODE Economic Order Quantity (EOQ)
A. TUJUAN PRAKTIKUM
11. Setiap praktikan hanya bisa mengikuti kegiatan praktikum jika sudah membuat
laporan awal yang terdiri dari Judul, Tujuan, dan Langkah Percobaan serta
Lembar Kerja Praktikum;
12. Membersihkan tempat praktikum dan mengembalikan alat praktikum ketempat
semula apabila kegiatan praktikum telah selesai;
13. Setiap alat / fasilitas yang dirusak baik sengaja atau tidak disenga oleh
praktikan, maka praktikan harus mengganti sesuai spesifikasi namun jika tidak
ada yang mengetahui siapa yang merusak maka kewajiban menggnati
dibebankan oleh satu kelas;
14. Pembuatan laporan dilakukan dalam 5 (Lima) tahap, yaitu :
a. Tugas Awal Pertama (dikerjakan sebelum praktek), yakni mengerjakan
(Sampul Laporan, prosedur percobaan, dan printout lembar kosong kerja
praktikum). lalu, praktikan melakukan konsultasi dengan dosen praktikum
atau asisten laboratium yang terkait;
b. Laporan praktikum hasi percobaan, yakni berisi percobaan setelah praktek
yang dituliskan pada lembar kerja praktikum. Lembar kerja praktikum
dinyaktan sah atau valid jika ada paraf dari dosen praktikum atau asisten
laboratium;
c. Laporan akhir (individu), yakni laporan akhir yaitu kelanjutan dari laporan tiap
praktikum. Laporan dikumpulkan 1 (satu) minggu setelah praktek;
d. Laporan akhir Kelompok, Yakni berisi laporan masing-masing kelompok
sesuai dengan pembagian, dikumpulkan ke ketua kelas masing masing;
e. Laporan akhir Kelas, Hasil dari laporan akhir kelompok dikumpulkan dan
dibuat Hard Cover.Maksimal 1 Minggu setelah Praktikum diakhiri.
Untuk waktu praktikum per 1 (satu) SKS Kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit.
D. TEMPAT PRAKTIKUM
d. Harga per unit barang dagangan adalah konstan dan tidak mempengaruhi
jumlah barang yang akan dipesan kemudian, dengan asumsi bahwa harga
pembelian menjadi tidak relevan untuk perhitungan EOQ, karena
dikhawatirkan harga barang akan diperhitungkan. dalam urutan barang;
Keterangan:
EOQ(Q*) = Jumlah pesanan optimum (Economic Order Quantity)
D = jumlah pemesanan (permintaan demand) selama satu periode.
S = biaya pemesaan variabel setiap kali pemesanan (setup cost).
H = biaya penyimpanan variabel (holding cost)
Keterangan :
F* = frekuensi pemesanan per periode (order per years)
T = siklus optimum (average inventory)
D = jumlah pemesanan (permintaan/demand) selama satu periode
EOQ = jumlah pesanan optimum (Q*)
Reorder Point (ROP) adalah waktu atau poin di mana pesanan harus
dipesan ulang sehingga kedatangan atau penerimaan barang yang diminta tiba
tepat waktu ketika stok di atas safety stock (SS) sama dengan nol (0 ). Saat
menentukan atau menentukan titik pesanan, perhatian harus diberikan pada
faktor-faktor yang mempengaruhi titik pesanan, antara lain:
a. Lead time ;
b. Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata persatuan waktu tertentu;
c. Persediaan pengaman (safety stock).
Keterangan:
D = jumlah pemesanan (permintaan/demand) dalam satu periode
d = jumlah pemesanan (permintaan/demand) rata-rata.
Dari ketiga faktor diatas dan mendapatkan nilai pemesanan rata-rata, maka
reorder point dapat dicari dengan rumus berikut ini, yaitu :
Reorder Point (ROP) = (LT . d)+ SS
Keterangan :
LT = Lead time (in days)
D = jumlah pemesanan (permintaan/demand) rata-rata
Gambar 5.1 Dibawah ini Merupakan contoh produk yang dihasilkan oleh PT.
Timber Toys, untuk mempermudah praktikan dalam pengamatan data yang
dilakukan pada saat praktikum
Gambar 5.1 Salah Satu Mainan yang Diproduksi PT. Timber Toys
2. Memilih modul yang sesuai dengan metode yang telah di tentukan. Klik Module
→ invnetory.
4. Kemudian muncul tampilan seperti di bawah ini dan isilkan data pada kotak
create data set for EOQ. Jika sudah terisi lanjut klik OK.
a. Title diisikan judul kasus inventory yang akan di selesaikan .
b. Recorder Point dipilih berdasrkan ketentuan dalam kasus inventory tersebut.
1) No reorder poin, jika kasus inventory tersebut ketentuanya untuk tidak
menghitung nilai reorder point.
2) Compute reorder point, jika kasus inventory tersebut ketentuanya untuk
menghitung nilai reordr point.
6. Setelah semua data diinput langkah selanjutnya klik SOLVE. Kemudian akan
tampil dari hasil masalah peramalan tersebut.
a. 4.472 Mainan
b. Pada titik 0 = 2.238 buah, serta
c. Total pesanan dan biaya penyimpanan yang terjadi $4.472
1. Membuka program POM for Windows 3 yang terdapat pada komputer. Jika ada
tampilan dialog, maka klik OK.
2. Memilih modul yang sesuai dengan metode yang telah di tentukan. Klik Module
→ invnetory.
4. Kemudian muncul tampilan seperti di bawah ini dan isilkan data pada kotak
create data set for EOQ. Jika sudah terisi lanjut klik OK.
a. Title diisikan judul kasus inventory yang akan di selesaikan .
b. Recorder Point dipilih berdasrkan ketentuan dalam kasus inventory tersebut.
1) No reorder poin, jika kasus inventory tersebut ketentuanya untuk tidak
menghitung nilai reorder point.
2) Compute reorder point, jika kasus inventory tersebut ketentuanya untuk
menghitung nilai reordr point.
G. LEMBAR KERJA
H. REFERENSI
Bastuti, S., & Teddy, T. “Analisis Persediaan Barang Dengan Metode Time Series
Dan Sistem Distribution Requirement Planning Untuk Mengoptimalkan
Permintaan Barang Di Pt. Asri Mandiri Gemilang.” Proceeding (In
Proceedings (Vol. 2, No. 1).), 2017 December.
Candra, A. “Pengendalian Persediaan Material Pada Produksi Hot Mix Dengan
Pendekatan Metode Economic Order Quantity (Eoq). .” Jitmi (Jurnal Ilmiah
Teknik Dan Manajemen Industri), 1(2), , 2019: 145-153.
Daft, R. L. Era Baru Manajemen. . Jararta: Salemba Empat, 2010.
Dayanthi, Dafri. Perencanaan Agregat Manajemen Operasional. 2015, Jakarta.
Hartawan. Modul POM-Qm For Windows. Jakarta, 2011.
Irwansyah, E. D. “Penerapan Material Requirement Planning (MRP) DAlam
Perencanaan Persediaan Bahan Baku Jamu Sehat Semarang) .” UNDIP
(Universitas Diponegoro.), 2010.
Kurnia, D., Bastuti, S., & Istiqomah, B. N. “Analisis Pengendalian Bahan Baku Pada
Produk Tas Dengan Menggunakan Metode Material Requirements
Planning (Mrp) Untuk Meminimalkan Biaya Penyimpanan Di Home Industry
Amel Collection. .” Jitmi (Jurnal Ilmiah, (2018). .
Ristono, A. Manajemen Persediaan.: . Yogyakarta: Graha Ilmu., 2013 .
Sapurtra, I. Line Balancing . Makassar: Universitas Hasanudin., 2010.
Sinulingga, Sukaria. Perencanaan Pengendalian & Produksi. Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2009.
PERTEMUAN 6
INVENTORY CONTROL (POQ)
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ke-6 ini akan dijelaskan mengenai inventory dengan metode
POQ. Setelah menyelesaikan perkuliahan praktikum ini, mahasiswa mampu
menentukan preorder quantity (POQ) dengan menggunakan aplikasi program POM
forWindows 3.
11. Setiap praktkanhanya bisa mengikuti kegiatan praktikum jika sudah membuat
laporan awal yang terdiri dari Judul, Tujuan, dan Langkah Percobaan serta
Lembar Kerja Praktikum;
12. Membersihkan tempat praktikum dan mengembalikan alat praktikum ketempat
semula apabila kegiatan praktikum telah selesai;
13. Setiapalat / fasilitas yang dirusak baik sengaja atau tidak disengaja oleh
praktikan, maka praktikan harus mengganti sesuai spesifikasi namun jika tidak
ada yang mengetahui siapa yang merusak maka kewajiban menggnati
dibebankan oleh satu kelas;
14. Pembuatan laporan dilakukan dalam 5 (Lima) tahap, yaitu :
a. TugasAwalPertama (dikerjakan sebelum praktek), yakni mengerjakan
(SampulLaporan, prosedur percobaan, dan printout lembar kosong kerja
praktikum). lalu, praktikan melakukan konsultasi dengan dosen praktikum
atau asisten laboratium yang terkait;
b. Laporan praktikum hasi percobaan, yakni berisi percobaan setelah praktek
yang dituliskan pada lembar kerja praktikum. Lembar kerja praktikum
dinyaktan sah atau valid jika ada paraf dari dosen praktikum atau asisten
laboratium;
c. Laporan akhir (individu), yakni laporan akhir yaitu kelanjutan dari laporan tiap
praktikum. Laporan dikumpulkan 1 (satu) minggu setelah praktek;
d. Laporan akhir Kelompok, Yakni berisi laporan masing-masing kelompok
sesuai dengan pembagian, dikumpulkan ke ketua kelas masing masing;
e. Laporan akhir Kelas, Hasil dari laporan akhir kelompok dikumpulkan dan
dibuat Hard CoverMaksimal 1 Minggu setelah Praktikum diakhiri.
Untuk waktu praktikum per 1 (satu) SKS Kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit.
D. TEMPAT PRAKTIKUM
Pada tahap pengumpulan data ini terdapat beberapa hal yang harus
dilakukan membangun sebuah sistem, di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Observasi Pengamatan
b. Wawancara
c. Studi Literatur.
Berikut ini pengaplikasian metode Preoerder Quantity pada aplikasi POM for
Windows 3, bisa kita ambil dari contoh kasus masalah perencanaan produksi yang
dibuat oleh PT. Timber Toys dan memproduksi mainan anak yang terbuat dari kayu
dapat diselesaikan dengan menggunakan metode POQ pada program POM for
Windows 3 sebagai berikut : (Hartawan. 2011.)
PT TOYS JAYA yang bergerak pada bidang mainan anak, perusahaan ini
memproduksi mainan kayu. Produksi per hari sebanyak 300 unit perhari dan dalam
setahun sebanyak 12500unit. Biaya pesan untuk setiap kali melakukan
pemesanann sebesar $30 sedangkan biaya penyimpanan sebesar $ 2. Diminta :
1. Berapa kuantiitas produksi ekonomisnya (POQ) ?
2. Berapa kali produksi yang harus dilakukan dalam setahun ?
3. Berapa biaya tehunan untuk pemesanan dan penyimpanan persediaan ?
Dibawah ini merupakan contoh gambar produk yang dihasilkan oleh PT.
Timber Toys, untuk mempermudah praktikan dalam pengamatan data yang
dilakukan pada saat praktikum, gambar dapat dilihat pada Gambar 6. 1
Gambar 6.1 Salah Satu Mainan yang Diproduksi PT. Timber Toys
2. Memilih modul yang sesuai dengan metode yang telah di tentukan. Klik Module
→ inventory.
4. Kemudian muncul tampilan seperti di bawah ini dan isilkan data pada kotak
create data set for Inventory/POQ. Jika sudah terisi lanjut klik OK.
6. Setelah semua data diinput langkah selanjutnya klik SOLVE. Kemudian akan
tampil dari hasil masalah peramalan tersebut.
7. Setelah itu untuk melihat grafik klik window lalu klik cost curve
G. LEMBAR KERJA
H. REFERENSI
PERTEMUAN 7
LINE BALANCING
A. TUJUAN PRAKTIKUM
11. Setiap praktkanhanya bisa mengikuti kegiatan praktikum jika sudah membuat
laporan awal yang terdiri dari Judul, Tujuan, dan Langkah Percobaan serta
Lembar Kerja Praktikum;
12. Membersihkan tempat praktikum dan mengembalikan alat praktikum ketempat
semula apabila kegiatan praktikum telah selesai;
13. Setiapalat / fasilitas yang dirusak baik sengaja atau tidak disengaja oleh
praktikan, maka praktikan harus mengganti sesuai spesifikasi namun jika tidak
ada yang mengetahui siapa yang merusak maka kewajiban mengganti
dibebankan oleh satu kelas;
14. Pembuatan laporan dilakukan dalam 5 (Lima) tahap, yaitu :
a. TugasAwalPertama (dikerjakan sebelum praktek), yakni mengerjakan
(SampulLaporan, prosedur percobaan, dan printout lembar kosong kerja
praktikum). lalu, praktikan melakukan konsultasi dengan dosen praktikum
atau asisten laboratium yang terkait;
b. Laporan praktikum hasi percobaan, yakni berisi percobaan setelah praktek
yang dituliskan pada lembar kerja praktikum. Lembar kerja praktikum
dinyaktan sah atau valid jika ada paraf dari dosen praktikum atau asisten
laboratium;
c. Laporan akhir (individu), yakni laporan akhir yaitu kelanjutan dari laporan tiap
praktikum. Laporan dikumpulkan 1 (satu) minggu setelah praktek;
d. Laporan akhir Kelompok, Yakni berisi laporan masing-masing kelompok
sesuai dengan pembagian, dikumpulkan ke ketua kelas masing masing;
e. Laporan akhir Kelas, Hasil dari laporan akhir kelompok dikumpulkan dan
dibuat Hard Cover.Maksimal 1 Minggu setelah Praktikum diakhiri.
Untuk waktu praktikum per 1 (satu) SKS Kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit.
D. TEMPAT PRAKTIKUM
∑Tsi = ∑Tej
2) Apakah komponen tersebut adalah hasil dari proses sebelumnya atau hasil
perakitan komponen sebelumnya.
Di sini, batas prioritas yang disebutkan sebelumnya untuk komponen
kerja. Diagram Precedence adalah deskripsi sistematis yang
mempertimbangkan urutan proses kerja dari seluruh operasi kerja, untuk
memfasilitasi pengawasan, evakuasi dan perencanaan kegiatan terkait.
Biasanya, prioritas untuk p ditandai dengan:
1) Simbol lingkaran (simpul) atau huruf di dalamnya untuk memudahkan
identifikasi proses operasional yang membedakan suatu kegiatan dari
kegiatan lain;
2) Panah menunjukkan ketergantungan pada urutan operasi. Dalam hal ini,
operasi di dasar panah berarti mendahului operasi kerja di panah;
3) Angka di atas simbol lingkaran adalah waktu standar (Ws) yang diperlukan
untuk menyelesaikan setiap operasi. Jadi, dengan cara ini, Anda akan
melihat dua jenis hubungan, yaitu: hubungan serial (berurutan) dan paralel
(tidak tergantung satu sama lain).
Setiap workstation memiliki beban kerja dan waktu operasi yang berbeda,
sehingga kelancaran dan kemungkinan mencapai tujuan produksi lebih
sedikit. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyeimbangkan
jalur perakitan produksi, yaitu:Metode Analitis. Metode ini merupakan metode
dengan pendekatan matematis yang akan memberikan solusi optimal tetapi
memerlukan perhitungan yang besar dan rumit, misalnya dengan
menggunakan linier programing dan dynamic programing;
Awalnya, metode line balancing dikembangkan dengan pendekatan
sistematis. Namun, metode ini tidak sistematis dan ekonomis, sehingga akan
sulit untuk menyelesaikan masalah perakitan yang melibatkan sejumlah besar
operasi kerja.Penyelesaian masalah keseimbangan lintasan dengan
menggunakan metode heuristik ada dua macam, yaitu:
a. Ranked Positional Weight (RPW) atau metode bobot posisi merupakan
metode heuristik. Metode ini mengutamakan waktu elemen kerja yang
terpanjang. Elemen kerja tersebut akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk
ditempatkan dalam stasiun kerja yang lain yang mewakili waktu element yang
lebih rendah. Proses ini dilakukan dengan memberikan bobot (rank). Bobot ini
diberikan pada setiap elemen pekerjaan dengan memperhatikan precedence
diagram. Dengan demikian, elemen pekerjaan yang memiliki ketergantungan
terbesar akan memiliki bobot yang besar sehingga lebih diprioritaskan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini adalah sebagai berikut:
1) Membuat gambar urutan elemen kerja dalam bentuk network (precedence
diagram);
2) Menentukan waktu kerja yang dipergunakan untuk setiap elemen kerja
tersebut;
3) Menghitung bobot posisi. Bobot posisi adalah waktu dari elemen- elemen
kerja yang mengikutinya ditambah dengan waktu elemen kerja itu sendiri;
4) Menyusun daftar kerja menurut besarnya posisi masing-masing;
5) Menentukan waktu siklus (cycle time) yaitu waktu yang dipergunakan untuk
stasiun kerja yang diambil dari waktu kerja yang terbesar atau terlama;
6) Menentukan jumlah stasiun kerja minimum yang sebaikanya ada, dengan
menggunakan persamaan
b. Largest - Candidate Rule. Metode ini adalah metode yang paling mudah
dimengerti. Pemilihan elemen pekerjaan yang baik dikerjakan pada sebuah
stasiun kerja yang didasarkan pada nilai waktu elemen kerjanya (Te).
Langkah-langah yang dilaksanakan dalam metode ini adalah:
1) Buat precedence diagram yang membagi elemen-elemen pekerjaan dalam
kolom-kolom vertikal;
2) Tentukan wilayah precedence dari kiri ke kanan. Gambar lagi jaringan
tersebut, kemudian kumpulkan semua pekerjaan ke wilayah precedence
yang terakhir. Hal ini akan memberikan kepastian bahwa pekerjaan dengan
sedikit ketergantungan akan dipertimbangkan menjadi paling akhir dalam
jadwal;
3) Dalam setiap wilayah precedence, urutkan waktu pengerjaan dari yang
maksimum ke minimum. Hal ini memberikan kepastian pekerjaan yang
terbesar akan dipertimbangkan terlebih dahulu, memberikan kesempatan
terakhir untuk memperoleh kombinasi yang lebih baik dengan pekerjaan-
pekerjaan yang kebih kecil; dan
4) Tempatkan pekerjaan-pekerjaan dengan mengikuti tata urutan
Berikut ini adalah contoh kasus masalah perencanaan persediaan yang dapat
diselesaikan dengan menggunakan program POM for Windows 3.
Pada jalur produksi kretek, dilaksanakan secara manual oleh Dji Sam Soe,
proses produksi berlangsung di lima workstation. Urutan proses produksi dimulai
dari proses penggilingan hingga proses penebalan. Tabel 1 menunjukkan urutan
proses produksi
Tabel 7.1. Urutan proses produksi
Waktu siklus adalah waktu pengamatan rata-rata dari suatu pekerjaan yang
digunakan untuk menghitung waktu normal. Besarnya waktu siklus elemen kerja 3
adalah :
Ws = ∑X / N
= 104,9 / 15
= 6,9 detik
= 0,115 mnt
Setelah diketahui waktu normal dan waktu longgar maka dapat dicari waktu
bakunya yaitu:
Wb = Wn . ( 100% / (100% - %Allowance))
= 6,9 . ( 100% / (100% - 34%))
= 10,3 detik
= 0,17 menit
= 0,003 jam
Tabel 7.6. Efisiensi lintasan dan balance delay stasiun kerja pada kondisi awal
Kesimpulan
1. Stasiun kerja kondisi awal, = 26,52%. metode RPW, efisiensi stasiun kerja
68,54%.
2. (balance delay) sebesar 73,48%.
3. Memperkecil ketidakseimbangan (balance delay) 42,02% sehingga menjadi
31,46%.
G. LEMBAR KERJA
H. REFERENSI
GLOSARIUM
Demand adalah jumlah keseluruhan barang dan jasa yang ingin dibeli oleh konsumen
pada berbagai macam tingkat harga
Hard Cover Book adalah buku cetak dengan ukuran dan jenis bahan yang berbeda,
yang di lengkapi dengan cover atau sampul yang keras.
Lot Size merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menentukan ukuran kuantitas
(jumlah) pemesanan
Menu adalah daftar perintah-perintah suatu perangkat lunak (program) yang apabila
dieksekusi akan menjalankan suatu perintah tertentu dari aplikasi.
Metode ABC adalah metode mengelola stok untuk mengendalikan sejumlah kecil
barang, tetapi memiliki nilai investasi yang tinggi.
Metode EOQ merupakan salah satu model manajemen yang tersedia, model (EOQ)
digunakan untuk menentukan jumlah pesanan persediaan yang dapat
meningkatkan biaya penyimpanan dan biaya pesanan persediaan
Break even adalah alat yang berguna untuk memperjelas hubungan antara biaya,
pendapatan dan penjualan atau volume produksi, yang banyak digunakan dalam
analisis masalah manajemen ekonomi.
Metode POQ adalah salah satu evolusi dari metode EOQ, yaitu, mengubah kuantitas
pesanan menjadi frekuensi urutan optimal (Divianto, 2011)
Persediaan adalah barang-barang yang akan digunakan untuk keperluan di masa yang
akan datang
Persediaan akhir adalah jumlah barang yang dimiliki oleh perusahaan pada akhir tahun
fiskal.
Praktikan' di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah seseorang yang mengikuti
praktikum.
Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu
barang untuk memenuhi kebutuhan
POM for Windows Version 3 adalah sebuah progam komputer yang digunakan untuk
memecahkan masalah dalam bidang produksi dan manajemen operasi yang
bersifat kuantitatif
Sampul di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pembungkus (buku, surat, dan
sebagainya dari kertas)
Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan
sekelilingnya (state of affairs).
Toolbar adalah seperangkat icon atau tombol yang merupakan bagian dari antar muka
aplikasi atau sistem operasi, biasanya terletak dibagian bawah menu bar
DAFTAR PUSTAKA
Bastuti, S., & Teddy, T. “Analisis Persediaan Barang Dengan Metode Time Series Dan
Sistem Distribution Requirement Planning Untuk Mengoptimalkan Permintaan
Barang Di Pt. Asri Mandiri Gemilang.” Proceeding (In Proceedings (Vol. 2, No.
1).), 2017 December.
Kurnia, D., Bastuti, S., & Istiqomah, B. N. “Analisis Pengendalian Bahan Baku Pada
Produk Tas Dengan Menggunakan Metode Material Requirements Planning
(Mrp) Untuk Meminimalkan Biaya Penyimpanan Di Home Industry Amel
Collection. .” Jitmi (Jurnal Ilmiah, (2018). .
Muhidin, A., Faruq, U. A., & Aden, A. (2018). Booklet RPS & Modul: Manual dan
Prosedur Penyusunan dan Penerbitan Modul Kuliah Universitas Pamulang.
Prasetya, Hery dkk. Manajemen Operasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: CAPS, 2011.
Prastiyo, I. “Analisis Persediaan Bahan Baku Pada Produk Triangle Reflecting Dengan
Metode Time Series Dan Lot Sizing Di Pt. Prima Komponen Indonesia.” 2017.
Program Studi : Teknik Industri S-1 Mata Kuliah/Kode : Praktikum Sistem Produksi /
TIN05130
Semester : V Sks : 1 Sks
Deskripsi Mata : Mata Kuliah Praktikum Sistem Produksi Capaian : Setelah menyelesaikan mata
Kuliah merupakan mata kuliah praktikum wajib Pembelajaran kuliah praktikum ini mahasiswa
Program Studi Teknik Industri S-1 Pada mampu mengaplikasikan metode
modul praktikum ini membahas tentang sistem produksi dengan
kegiatan langkah-langkah dalam melakukan menggunakan aplikasi POM
kegiatan sistem produksi pada industri sesuai dengan baik.
teori. Teori tersebut meliputi Konsep Dasar
Sistim Produksi, Aggregat Planning, metode
ABC, metode Break even, metode EOQ,
metode POQ, dan line balancing
Penyusun : 1. Muhammad Shobur, S.T., M.T (Ketua)
2. Wakhit, S.T, M.T. (Anggota 1)
3. Adi Candra,ST.MT.
4. Izzha Navizha Bahranizha
KEMAMPUAN PENGALAMAN
PERTEMUAN BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA BOBOT
AKHIR YANG BELAJAR
KE- (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN PENILAIAN NILAI
DIHARAPKAN MAHASISWA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Memahami dan Konsep Dasar Ceramah dan tanya Fokus Pemahaman 10%
menjabarkan tentang Sistim Produksi jawab mendengarkan materi
konsep dasar Sistim paparan dan aktif
Produksi menjawab
pertanyan
2 Memahami dan Aggregat Planning Tutorial pemecahan Fokus untuk Kesesuaian 10%
mengaplikasikan kasus masalah memahami data dan
pemecahan masalah Peramalan dengan penggunaan kelengkapan
penentuan Aggregat menggunakan aplikasi POM lembar kerja
Planning
aplikasi POM serta untuk pemecahan
mengaplikasikan masalah
metode Aggregat
Planning
3 Memahami dan Inventory Tutorial Fokus untuk Kesesuaian 15%
mengaplikasikan Pemecahan kasus memahami data dan
pemecahan masalah (metode ABC)
masalah penggunaan kelengkapan
penentuan persediaan dengan aplikasi POM lembar kerja
persediaan menggunakan untuk pemecahan
menggunakan aplikasi POM serta masalah
metode ABC mengaplikasikan persediaan
metode ABC
4 Memahami dan Perencanaan Tutorial pemecahan Fokus untuk Kesesuaian 20%
mengaplikasikan kapasitas (break kasus masalah memahami data dan
KEMAMPUAN PENGALAMAN
PERTEMUAN BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA BOBOT
AKHIR YANG BELAJAR
KE- (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN PENILAIAN NILAI
DIHARAPKAN MAHASISWA
pemecahan masalah Even) Penjadwalan penggunaan cara kelengkapan
penentuan Break Produksi dengan untuk pemecahan lembar kerja
Even menggunakan masalah Break
Break Even Even
5 Memahami dan Inventory (EOQ) Tutorial pemecahan Fokus untuk Kesesuaian 15%
mengaplikasikan kasus masalah memahami data dan
pemecahan masalah Perencanaan penggunaan kelengkapan
penentuan EOQ Produksi dengan aplikasi POM lembar kerja
menggunakan untuk pemecahan
aplikasi POM serta masalah
mengaplikasikan persediaan
metode EOQ Produksi
6 Memahami dan Inventory (POQ) Tutorial pemecahan Fokus untuk Kesesuaian 15%
mengaplikasikan kasus masalah memahami data dan
pemecahan masalah Perencanaan penggunaan kelengkapan
penentuan Produksi dengan aplikasi POM lembar kerja
persediaan Produksi
menggunakan untuk pemecahan
aplikasi POM serta masalah
mengaplikasikan Persediaan
metode POQ Produksi
7 Memahami dan Line Balancing Tutorial pemecahan Fokus untuk Kesesuaian 15%
mengaplikasikan kasus masalah Line memahami data dan
pemecahan masalah balancig penggunaan kelengkapan
Pengendalian metode Line lembar kerja
Produksi sesuai Lini
KEMAMPUAN PENGALAMAN
PERTEMUAN BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA BOBOT
AKHIR YANG BELAJAR
KE- (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN PENILAIAN NILAI
DIHARAPKAN MAHASISWA
Produksi balancing untuk
pemecahan
masalah Lini
Produksi
Referensi:
Bastuti, S., & Teddy, T. “Analisis Persediaan Barang Dengan Metode Time Series Dan Sistem Distribution Requirement Planning Untuk
Mengoptimalkan Permintaan Barang Di Pt. Asri Mandiri Gemilang.” Proceeding (In Proceedings (Vol. 2, No. 1).), 2017 December.
Candra, A. “Pengendalian Persediaan Material Pada Produksi Hot Mix Dengan Pendekatan Metode Economic Order Quantity (Eoq). .” Jitmi
(Jurnal Ilmiah Teknik Dan Manajemen Industri), 1(2), , 2019: 145-153.
Daft, R. L. Era Baru Manajemen. . Jararta: Salemba Empat, 2010.
Dayanthi, Dafri. Perencanaan Agregat Manajemen Operasional. 2015, Jakarta.
Hartawan. Modul POM-Qm For Windows. Jakarta, 2011.
Irwansyah, E. D. “Penerapan Material Requirement Planning (MRP) DAlam Perencanaan Persediaan Bahan Baku Jamu Sehat Semarang) .”
UNDIP (Universitas Diponegoro.), 2010.
Ishak, A. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Kumalaningsih, S. Pengertian dan Fungsi Proses Produksi . Jakarta: UI Press, 2013.
Kurnia, D., Bastuti, S., & Istiqomah, B. N. “Analisis Pengendalian Bahan Baku Pada Produk Tas Dengan Menggunakan Metode Material
Requirements Planning (Mrp) Untuk Meminimalkan Biaya Penyimpanan Di Home Industry Amel Collection. .” Jitmi (Jurnal Ilmiah,
(2018). .
Prasetya, Hery dkk. Manajemen Operasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: CAPS, 2011.
Prastiyo, I. “Analisis Persediaan Bahan Baku Pada Produk Triangle Reflecting Dengan Metode Time Series Dan Lot Sizing Di Pt. Prima
Komponen Indonesia.” 2017.
Resmi, D. Kajian Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Polyester Dengan Metode MAterial Requirement Planning.
Bogor:: Institusi Pertanian Bogor., 2011.
Ristono, A. Manajemen Persediaan.: . Yogyakarta: Graha Ilmu., 2013 .
Sapurtra, I. Line Balancing . Makassar: Universitas Hasanudin., 2010.
Sinulingga, Sukaria. Perencanaan Pengendalian & Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
Sodikin, J. “Perencanaan Kapasitas Produksi Dengan Menggunakan Metode Rought Cut Capacity Planning (RCCP) Terhadap Donat DI UD.
Ali Bakri Sukabumi .” Unikom.Bandung, 2012.
Sofyan, Diana Khairani. Perencanaan Dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Sugianto, T. “ Analisis Perencanaan Produksi, Persediaan Bahan baku dan Kapasitas Produksi Floor Drain Tipe TX1DB dengan Metode MRP
II di PT. Surya Toto Indonesia TBK.” 2018.
Sutabri, T. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset, 2012.