20220702102630septian Adi Putra (1470031011)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH BISNIS ONLINE TERHADAP


INDUSTRI GARMENT ( STUDI KASUS PT.
PANCAPERMATA WIRANUSA)
DENGAN METODE SWOT

TIM PENELITI

Dr. H. Suwanda,ST, MT (Ketua)


Septian Adi Putra (Anggota)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
Alamat : Kampus UNKRIS Jatiwaringin P.O Box 774/Jat.CM
Tel. (021) 84998529 Fax : (021) 94998529

JAKARTA 13077
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN

1. Judul Penelitian : Analisis Pengaruh Bisnis Online


Terhadap Industri Garment ( Studi Kasus PT.
PANCAPERMATA WIRANUSA) Dengan
Metode SWOT
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Dr. H. Suwanda,ST, MT
b. NIDN : 0306045501
c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
d. Program Studi : Teknik Industri
e. Jurusan : Teknik Industri
3. Jumlah Anggota Peneliti
a. Nama Anggota I : Septian Adi Putra
b. NIM : 1470031011
4. Lokasi Penelitian : PT. XYZ
5. Jumlah biaya yang disetujui
a. Biaya dari FT Unkris : Rp.5.000.000,-
b. Dan institusi lain :-
6. Lama Penelitian : 3 bulan

Mengetahui, Jakarta, 28 Februari 2019


Dekan Fakultas Teknik Ketua Peneliti

Dr. Harjono Padmono Putro, S.T,. M.Kom Ir. Florida Butarbutar, MT

Menyetujui,
Ketua Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M)

Ir. Sutaryo., M.Si

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan YME yang telah memberikan rahmat kepada peneliti
sehingga dapat menyelesaikan penelitian.

Dalam penulisan ini sering kali peneliti mendapatkan hambatan, namun berkat
bimbingan, bantuan dan dorongan semangat dan motivasi dari berbagai pihak yang
langsung maupun tidak langsung kepada peneliti yang pada akhirnya dapat
menyelesaikan penelitian ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada :

1. Dekan Fakultas Teknik beserta para wakilnya yang telah banyak


memberikan bantuan dana penelitian sehingga saya dapat menyelesaikan
penelitian ini dengan baik.
2. Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) Fakultas Teknik
yang telah memberikan dan membantu peneliti selama proses penelitian.
3. Ketua Program Studi Teknik Industri yang telah banyak membantu dalam
proses pengajuan proposal penelitian.
4. Rekan-rekan dosen di Fakultas Teknik dan segenap staff serta semua pihak
yang telah membantu penelitian.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif,
sehingga penelitian ini dapat diterima sesuai dengan tujuannya.

Jakarta, 28 Februari 2019

Penulis

iii
ABSTRAK

Suatu perusahaan menjadi mampu memberikan nilai terbaiknya


kepada pelanggannya apabila memiliki ide dan rencana produksi
yang realistis yang berarti bahwa output produksi direncanakan
berdasarkan sumber daya potensial, khususnya kapasitas
penjualan dan optimalisas penjualan produksii. Pengoptimalan
produksi di PT. Pancapermata wiranusa. Oleh karena itu, integrasi
antara rencana produksi dan rencana kapasitas perlu dilakukan
agar diperoleh rencana produksi yang realistis. Metode yang
digunakan adalah metode SWOT dan pemberian usulan alternatif
keputusan. Hasil perkiraan jumlah permintaan tahun ke enam
(Februari – maret 2018) yang diperoleh dari rata rata penjualan
produksi dengan merevisi penjualan produk terhadap rencana
produksi dan kapasitas produksi untuk mengatasi terjadinya
penurunan penjualan produk antara lain mengoreksi rencana
penjualan produksi dengan melakukan penjualan produk
menggunalan online shop sesuai dengan kapasitas produk industri
garment, menyesuaikan jumlah unit produk antar periode, dan
menambah jumlah penjualan produk.

Kata kunci : SWOT, Penjualan online, Rencana Produksi

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... ii


KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii
ABSTRAK .......................................................................................................................iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................................v
BAB I ................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah...............................................................................................2
1.3. Rumusan masalah ............................................................................................2
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................2
1.5. Batasan Masalah ..............................................................................................3
1.6 Metodologi Pemecahan Macalah.....................................................................4
1.7. Sistematika Penulisan ......................................................................................6
BAB II ...............................................................................................................................7
2.1 SWOT (Strength. Weaknesses. Opportunities. Threats).....................................7
2.2 Analisis SWOT dalam Perusahaan .................................................................9
2.3 Analisis SWOT dalam Online Shop .............................................................. 10
2.4 ANALISIS SWOT SEBAGAI ALAT PERUMUSAN STRATEGI ........ 12
2.5 Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT ......................................................... 18
2.6 Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT....................................................... 19
2.7 Metode yang Digunakan Analisis SWOT ..................................................... 22
2.8 Tempat dan Waktu Pelaksanaan .................................................................. 23
2.9 Desain Penelitian ............................................................................................ 23
2.10 Sumber dan Cara Pengumpulan Data .......................................................... 24
BAB III ........................................................................................................................... 29
3.1 Profil Perusahaan ........................................................................................... 29
3.2 Pengumpulan Data ......................................................................................... 33
3.3 Pengolahan Data............................................................................................ 35
BAB IV............................................................................................................................ 42
4.1 Penyusunan Formulasi Strategi PT. Pancapermata Wiranusa .................. 42
4.2 Analisa EFE Matriks PT. Pancapermata Wiranusa.................................... 42
4.3 Analisa IFE Matriks PT. Pancapermata Wiranusa ..................................... 44
BAB V ............................................................................................................................. 46
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 46
5.2 Saran ............................................................................................................... 48

v
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 49

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan dalam kemajuan industri dan perdagangan di

Indonesia saat ini berkembang dengan pesat dan dihadapkan pada

persaingan yang tajam pada era globalisasi. Hal ini menuntut sumber daya

manusia agar mampu berkompetensi dalam segala sector, serta handal dan

professional dalam bidangnya. Tuntutan tersebut muncul karena dalam

dunia industri, lulusan perguruan tinggi harus dapat menjadi seorang

problem solver atas segala permasalahan yang muncul disana.

Untuk memenuhi tuntutan tersebut dan untuk mencapai tujuan pendidikan

yang utuh di perguruan tinggi, sangatlah kurang apabila mahasiswa hanyak

mengandalkan pengetahuan teoritis yang diperoleh dari bangku kuliah. Oleh

karena itu, dibutuhkan pengetatahuan mengenai aplikasi dari ilmu yang

telah didapat sehingga mahasiswa dapat melatih aspek – aspek yang

dibutuhkan untuk terjun ke dunia industri yang akan digelutinya nanti secara

langsung.

Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumennya tersebut, sering

kali perusahaan di hadapkan oleh berbagai masalah seperti terbatasnya

faktor-faktor produksi. Untuk itu faktor-faktor produksi itu harus di kelola

melalui manajemen perusahaan yang baik yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.Sehingga dalam suatu

produksi di butuhkan perhatian terhadap UKM di Indonesia merupakan

1
sebuah orgasanisasi yang dimana bergerak dibidang usaha kecil menengah.

UKM di Indonesia merupakan salah satu sektor usaha penting yang sedang

gencar diperhatikan dan didukung penuh oleh pemerintah dalam

memajukan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang ditulis, terdapat beberapa identifikasi masalah yang

akan kami jadikan bahan penelitian kerja praktek sebagai berikut :

1. Belum diketahui faktor-faktor kekuatan dan kelemahan, peluang dan

tantangan yang dihadapi oleh perusahaan.

2. Belum diketahui strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi perusahaan.

3. Penjualan yang tidak mencapai target.

1.3. Rumusan masalah

1. Bagaimana mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan?

2. Bagaimana mengetahui strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan?

3. Bagaimana meningkatkan penjualan supaya mencapai target?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan

a. Menentukan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan.

b. Menentukan strategi bisnis perusahaan.

c. Menunjukan penjualan sesuai dengan strategi yang di tetapkan.

1.4.2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari hasi penelitian ini adalah :

2
1. Bagi Perusahaan:

 Mengetahui hal-hal yang menyebabkan ketidak seimbangan penjualan

produksi.

 Sebagai masukan bagi perusahaan agar penjualan selalu mencapai

target.

 Menurunkan tingkat penurunan penjualan yang sering tidak mencapai

target bagi perusahaan.

2. Bagi Peneliti:

 Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan membentuk sikap dan

mental untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

 Mengetahui penerapan penjualan produk yang benar dalam industri

garment.

 Memperoleh gambaran secara langsung dengan membandingkan

pelajaran yang diterima selama di perkuliahan dengan penerapan di

perusahaan.

1.5. Batasan Masalah

Dalam hal ini penelitian ini menggunakan batasan dalam melakukan

penelitian, sebagai berikut:

 Proses penelitian di UKM PT PANCA PERMATA WIRANUSA dibatasi

sampai perencanaan kapasitas penjualan.

 Penelitian membatasi masalah tidak sampai dengan biaya produksi.

 Memperbaiki perancanaan penjualan 2018 dari data penjualan 2017.

3
1.6 Metodologi Pemecahan Macalah

Mulai

Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Studi Literatur

Diketahui Metode Penelitian

Pengumpulan data :
1. Profil Perusahaan
2. Jumlah Data dan Jenis Produk
3. Data Penjualan 1 Tahun
4. Target Penjualan
5. Permasalahan yang Sering Terjadi
6. Analisis SWOT

Gambar 1.1 Bagan Metodologi Penelitian

4
A

Pengolahan Data
- Data Penghasil Penjualan 1 Tahun
- Data Penjualan 1 Tahun
- Target Penjualan
- Permasalahan yang Sering Terjadi
- Analisis SWOT

Tidak
Data seragam & cakup

Ya

Analisis hasil pengolahan data

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1.1 Bagan (Lanjutan) metodologi penelitian

5
1.6.1. Filosofi pemecahan alur masalah

Dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan tentang filosofi alur pemecahan

masalah yang akan diteliti dari awal mulai penlitian sampai dengan selesai

penelitian. Penelitian dimulai dengan data, yang dimana data yang akan diambil

adalah:

1. Perencanaan kegiatan-kegiatan penjualan produksi, agar apa yang telah

direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Perencanaan penjualan

produksi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih, hal yang dibutuhkan,

kapan penjualan tersebut harus terencana dari sumber-sumber yang tepat.

Pengendalian strategi adalah merupakan proses dari evaluasi strategi, yang

dilakukan baik strategi tersebut dirumuskan dan setelah diimplemasikan.

2. SWOT (strengths) kekuatan, (weaknesses) kelemahan, (opportunities)

peluang, dan (threats) ancaman. Proses ini melibatkan penentuan tujuan

yang spesifik dari spekulasi bisnis penjualan dan mengidentifikasi faktor

internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai

tujuan tersebut.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah penyusunan laporan penelitian yang terdiri

dari :

 Bab I : Pendahuluan

 Bab II : Landasan Teori

 Bab III : Pengumpulan dan Pengolahan Data

 Bab IV : Analisa Hasil Pengolahan Data

 Bab V : Kesimpulan dan Saran

6
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 SWOT (Strength. Weaknesses. Opportunities. Threats)

2.1.1 Sejarah SWOT (Strength. Weaknesses. Opportunities. Threats)

SWOT adalah metode perencanaan strategi (strengths), kelemahan

(weaknesse), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek

atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT

akan lebih baik diahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar,

sehingga dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek. Proses ini

melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan

mengidentifikasi faktor internal dan eksternal faktor internal dan eksternal yang

mendukung dan tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat di

terapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi

keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT,

dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil

keuntungan (advantage) dari peluang (opportunites) yang ada, bagaimana cara

mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari

peluang (opportunities) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi

kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata

atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Penerapan empat komponen SWOT secara terperinci adalah sebagai berikut :

 Strength (S) (strategi) merupakan karakteristik dari suatu organisasi

atau bisnis yang merupakan suatu keunggulan.

7
 Weakness (W) (kelemahan) merupakan karakteristik dari suatu

organisasi atau bisnis yang merupakan kelemahan.

 Opportunity (O) (peluang) kesempatan yang datang dari luar organisasi

atau bisnis.

 Threat (T) (ancaman) elemen yang datang dari luar yang dapat menjadi

ancaman bagi organisasi atau bisnis.

Tujuan dari setiap analisa SWOT adalah untuk mengidentifikasi faktor

kunci yang datang dari lingkungan internal dan eksternal. Analisis SWOT

dikelompokan menjadi 2 kategori, yaitu:

Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses,

opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik

dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal

yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai

hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam

gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)

mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,

bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan

(advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan

(strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah

bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman

(threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

8
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada

Universitas Stanfordpada dasawarsa 1960-andan 1970-an dengan menggunakan

data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500. Menurut Freddy Rangkuti (1997),

SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumusakan

strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkanlogika yang dapat memaksimalkan

peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman.

Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal.

2.2 Analisis SWOT dalam Perusahaan

Satu hal yang terpenting dari analisis strategi perusahaan adalah analisis

SWOT. Hal ini dikarenakan dengan metode swot kita bisa mengetahui kekuatan

dan kelemahan kita, sekaligus kekuatan dan kelemahan kita, sekaligus kekuatan dan

kelemahan pasar kita bermain. Berikut akan kami jelaskan tentang analisis SWOT

dan contohnya.

Analisa SWOT Lingkungan Internal :

1. Strength : Adalah kekuatan atau kelebihan perusahaan yang tidak dimiliki

oleh yang lainnya.

2. Weakness : adalah kelemahan atau kekurangan dari perusahaan yang biasa

mengancam.

Analisa SWOT Lingkungan Eksternal terdiri dari :

1. Opportunity : kesempatan yang bisa diraih perusahaan melalui

kekuatannya.

2. Threat : ancaman yang membahayakan perusahaan karena kelemahan.

9
2.3 Analisis SWOT dalam Online Shop

Dalam kesempatan ini saya akan menganalisa SWOT dalam usaha kecil

yaitu berjualan pakaiyan secara online.

S – STRENGTH

1. Respon yang didapat dari konsumer mengenai barang atau segala

macam yang berhubungan dengan sangat cepat tanpa melalui pihak-

pihak seperti atasan dll.

2. Online shop dinilai leih mudah untuk memahami kemauan dan

kebutuhan pelanggan.

3. Bisnis online shop adalah bisnis yang sedang marak dan

menjanjikan.

4. Model yang dibutuhkan relatif kecil.

5. Karena minimnya pengeluaran, barang online shop menjadi lebiih

murah dari barang yang dijual secara konvensional.

6. Lebih dekat dengan pelanggan.

7. Pilihan produk lebih banyak karena biasanya memakai sistem

preorder.

8. Pasar yang tidak terbatas, bisa dijangkau siapa saja.

9. Transaksi bisa dilakukan dengan mudah dan dalam waktu 24 jam.

10. Sistem pengiriman produk yang proffesional seperti JNE, TIKI, dll.

11. Time saving.

10
W – WEAKNESS

1. Penipuan mudah sekali terjadi dalam online shop.

2. Hanya bisa menjangkau kota dan masyarakat yang meliliki internet.

3. Saingan sangat banyak.

4. Belum adanya undang-undang yang mengatur tentang internet marketing

sehingga apabila ada masalah tidak bisa menuntut.

5. Meskipun proffesional, jasa pengriman masih sering membuat kesalahan.

6. Banyak masyarakat yang belum sepenuhnya percaya dengan online shop.

O – OPPORTUNITY

1. Tren yang selalu berbagi membuat online shop lebih mudah beradaptasi

karena online shop lebih fleksibel.

2. Teknologi yang selalu baru membuat online shop juga akan terus

berkembang.

3. Ekspansi bisnis yang sangat global.

4. Selalu tersedia setiap hari (24 jam dan 7 hari).

5. Perkembangan bisnis yang cepat dan cakupannya luas.

T – THREATEN

1. Pesaing yang sangat banyak.

2. Perubahan lingkungan pasar.

3. Inovasi produk yang harus selalu dilakukan.

4. Tidak adanya privasi karena data-data pelanggan akan diketahui untuk

keperluan pengiriman.

5. Banyak mindset yang tetap menganggap belanja online sangat beresiko.

11
2.4 ANALISIS SWOT SEBAGAI ALAT PERUMUSAN STRATEGI

Salah satu pendekatan yang dapat dipergunakan sebagai instrumen dalam

pemilihan strategi dasar adalah melalui analisis SWOT Rangkuti (2006)

menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis ini didasarkan pada

logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang

(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(weakness) dan ancaman (threats).

Analisis SWOT digunakan untuk membandingkan faktor eksternal dan faktor

internal. Faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman, sedangkan faktor

internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan (gambar 1.)

Gambar 1 : Diagram SWOT

Kuadran I :

Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki

peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif.

Kuadran II :

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki

kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan

12
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi

diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran III :

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak

menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini yaitu

meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut pasar yang

lebih baik (turn around).

Kuadran IV :

Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut

menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Fokus strategi yaitu

melakukan tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar

(defensive).

Dalam analisis SWOT, dilakukan perbandingan antara faktor-faktor strategis

internal maupun eksternal untuk memperoleh strategi terhadap masing-masing

faktor tersebut, kemudian dilakukan skoring. Berdasarkan hasil yang diperoleh

kemudian ditentukan fokus rekomendasi strategi.

2.4.1 Matrik SWOT

Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah

matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman internal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan

13
internal yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan

alternatif strategis, seperti pada Tabel 1. berikut :

Tabel 2.1 Contoh Matrik SWOT

STRENGTH WEAKNESSES
EFI
(S)
(Tentukan 5- (Tentukan 5-10
10 faktor faktor
EFE
kekuatan kelemahan
internal) internal)

OPPORTUNITIES Strategi SO Strategi WO


(O) Daftar Daftar untuk
(Tentukan 5-10 kekuatan memperkecil
faktor peluang untuk meraih kelemahan
eksternal) keuntungan dengan
dari peluang memanfaatkan
yang ada keuntungan dari
peluang yang
ada

THREATS (T) Strategi ST Strategi WT


(Tentukan 5-10 Daftar Daftar untuk
faktor ancaman kekuatan memperkecil
eksternal) untuk kelemahan dan
menghindari menghindari
ancaman ancaman

Sumber : Rangkuti, 2006

Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi yaitu

sebagai berikut :

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

14
sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk

memanfaatkan peluang eksternal.

2. Strategi ST

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi

ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk

menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki

kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan

untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.

Matrik SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk membantu para

manajer mengembangkan empat tipe strategi: Strategi SO (Strengths-

Opportunities), Strategi WO (Weaknesses-Opportunities), Strategi ST (Strengths-

Threats), dan Strategi WT (Weaknesses-Threats).

15
Terdapat 8 langkah dalam menyusun matrik SWOT, yaitu:

1. Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan.

2. Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan.

3. Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan.

4. Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan.

5. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat

resultan strategi SO dalam sel yang tepat.

6. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat

resultan strategi WO dalam sel yang tepat.

7. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat

resultan strategi ST dalam sel yang tepat.

8. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat

resultan strategi WT dalam sel yang tepat.

2.4.2 Analisis Faktor Strategis Eksternal

Analisis faktor strategis eksternal difokuskan pada kondisi yang ada dan

kecenderungan yang muncul dari luar, tetapi dapat memberi pengaruh kinerja

organisasi. Setelah mengetahui faktor-faktor strategi eksternal, selanjutnya susun

tabel faktor-faktor Strategis Eksternal (External Strategic Factors Analysis

Summary/EFAS), dengan langkah sebagai berikut :

16
1. Menyusun faktor peluang dan ancaman pada kolom 1.

2. Memberikan bobot masing-masing faktor pada kolom 2, mulai dari 1,0

(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Bobot dari semua faktor

strategis yang berupa peluang dan ancaman ini harus berjumlah 1.

3. Menghitung rating dalam (dalam kolom 3) untuk masing-msing faktor

dengan memberi skala mulai dari 4 (sangat baik/outstanding) sampai

dengan 1 (sangat tidak baik/poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut

pada kondisi organisasi. Pemberian nilai rating untuk peluang bersifat

positif, artinya peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika

peluangnya kecil diberi nilai +1. Sementara untuk rating ancaman bersifat

sebaliknya, yaitu jika nilai ancamannya besar, maka ratingnya -4 dan jika

nilai ancamannya kecil, maka nilainya -1.

4. Mengalikan bobot faktor pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3.

Hasilnya adalah skor pembobotan untuk masing-masing faktor.

5. Menghitung jumlah skor pembobotan. Nilai ini adalah untuk memetakan

posisi organisasi pada diagram analisa SWOT.

2.4.3 Analisis Faktor Strategis Internal

Faktor internal merupakan lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan dan

kelemahan yang ada didalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian

jangka pendek dari manajemen puncak. Lingkungan internal terdiri dari keuangan

dan Akuntansi, SDM, Pemasaran, Operasi, dan Penelitian/Pengembangan.

17
2.5 Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT

Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh

karna menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor

eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor

internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu

strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan

eksternal.

Tabel 2.2 Matriks SWOT Kearns

EKSTERNAL

INTERNAL OPPORTUNITY TREATHS

STRENGTH Comparative Mobilization

Advantage

WEAKNESS Divestment / Investment Damage Control

Sumber: Hisyam, 1998

Keterangan:

Sel A: Comparative Advantages

Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga

memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih

cepat.

Sel B: Mobilization

Sel ini merupakan interaksi antara ancamandan kekuatan. Di sini harus dilakukan

18
upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk

memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu

menjadi sebuah peluang.

Sel C: Divestment/Investment

Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.

Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang

yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan

yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang

diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain)

atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).

Sel D: Damage Control

Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena merupakan

pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya

keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi

yang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga

tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

2.6 Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui

perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998)

agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang

dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah

total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T:

19
Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling

bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau

mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang

besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim

digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang

paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi.

Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara

saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah

dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor

lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat

(rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan

banyaknya jumlah point faktor).

2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan

faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai

atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya

menjadi nilai atau titik pada sumbu Y:

3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran

SWOT.

20
Gambar 2.1 rumus kuad

Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasiyang kuat dan berpeluang, Rekomendasi

strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima

dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,

memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasiyang kuat namun menghadapi tantangan

yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi,

artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan

berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus

berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi

disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi

21
disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama

dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus

memperbaiki kinerja organisasi.

Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi

disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama

dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus

memperbaiki kinerja organisasi.

2.7 Metode yang Digunakan Analisis SWOT

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisi SWOT

menggunakan dua pendekatan, yaitu :

1. Membuat aplikasi terapan yaitu analisi strategi yang digunakan untuk

perusahaan yang akan memberikan gambaran atau perumpamaan analisis

dengan berbagai indikator yang diasumsikan untuk mempertimbangkan

bahan analisis.

2. Sifat penelitian dengan pendekatan faktor kekuatan dan kelemahan, faktor

peluang dan ancaman untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis dengan

menggunakan SWOT yaitu untuk menganalisis pola hubungan antar

variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung seperangkat

variabel bebas terhadap variabel terkait.

22
2.8 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat penelitian dilakukan pada UKM industri garment yang terletak di

Jl. Penggilingan komplek PIK Block E No. 14-18 Cakung

Waktu penelitian direncanakan membutuhkan waktu selama satu minggu

untuk pengumpulan data dari tempat penelitian.

2.9 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan seluruh proses yang dibutuhkan untuk

perencanaan. Diharapkan hasil dari penelitian dapat terungkap beberapa hal

diantaranya sebagai berikut :

1. Eksplorasi : menentukan yang baru

2. Deskripsi : memahami sesuatu lebih mendalam

3. Uji Hipotesis : menguji kebenaran suatu dugaan

Untuk menjaring hal-hal tersebut dilakukan beberapa proses penelitian adalah

sebagai berikut :

1. Eksplorasi kondisi latar belakang masalah.

2. Mengidentifikasi masalah.

3. Merumuskan dan menentukan tujuan penelitian untuk memecahkan

masalah.

4. Menentukan metode penelitian.

5. Mengumpulka data melalui survei dan pengamatan.

6. Melakukan pengolahan data.

7. Menganalisa dan melakukan pembahasan, terakhir mengambil keputusan

dan saran.

23
8. Pelaporan hasil.

2.10 Sumber dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data dan informasi terdiri dari :

1. Data primer, yaitu data dan informasi yang diperoleh secara langsung dari

narasumber baik melalui wawancara terstruktur maupun wawancara lebih

mendalam.

2. Data sekunder, yaitu data dan informasi yang diperoleh dari

dokumen/publikasi, lapora dari instansi maupun sumber data lainnya yang

menunjang.

Setelah mengidentifikasi data-data yang didapat dalam pengamatan dilapangan

maka kami buatkan Matrik SWOT atau IFAS EFAS untuk mengetahui Strategi SO

(Strengths-Opportunities), Strategi WO (Weaknesses-Opportunities), Strategi ST

(Strengths-Threats), dan Strategi WT (Weaknesses-Threats).

Tabel 2.3 Matrik SWOT

IFAS STRENGTH (S) WEAKNESSES

(Tentukan 5-10 (Tentukan 5-10 faktor


faktor kekuatan kelemahan internal)
internal)

E F AS

24
OPPORTUNITIES (O) Strategi SO Strategi WO

(Tentukan 5-10 faktor Daftar kekuatan Daftar untuk memperkecil


peluang eksternal) untuk meraih kelemahan dengan
keuntungan dari memanfaatkan
peluang yang ada keuntungan dari peluang
yang ada

THREATS (T) Strategi ST Strategi WT

(Tentukan 5-10 faktor Daftar kekuatan Daftar untuk memperkecil


ancaman eksternal) untuk kelemahan dan
menghindari menghindari ancaman
ancaman

3. Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi

yaitu sebagai berikut :

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan

internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.

2. Strategi ST

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk

mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal

perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman

eksternal.

25
3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO

bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan

memanfaatkan peluang eksternal.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman.

Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan

menghindari ancaman eksternal.

2.10.1 Asumsi

Dari asumsi dan indikator-indikator tersebut, dalam pembahasan

penelitian dilaksanakan untuk menganalisis pengaruh terhadap UKM industri

garment untuk mengetahui faktor kekuatan dan kelemahan serta faktor peluang

dan ancaman adalah sebagai berikut :

1. Menentukan UKM industri garment yang akan dijadikan perumpamaan dalam

perencanaan strategi UKM industri garment adalah UKM industri garment

yang dikelola PT.Pancapermata Wiranusa

2. Penentuan beserta interpretasinya

 Indikator yang mempunyai kekuatan dan kelemahan

26
1. Kekuatan :

a) Usaha yang dijalankan sudah berdiri lama

b) Usaha yang dijalankan sudah memegang sektor dari hulu sampai

hilir

c) Permintaan terhadap industri garment di wilayah Jabodetabek

cukup besar hingga mencapai 940 pcs per hari

d) Menjalin kerjasama dengan mitra

e) Lokasi pasar yang strategis

2. Kelemahan :

a) Membutuhkan Modal yang besar

b) Belum mempunya akses manajemen usaha, pemasaran, dan

permodalan

c) Minimnya lini-lini bisnis dan ide-ide baru

d) Kurangnya konsumen yang loyal

e) Hubungan kerjasama dengan mitra kurang optimal

f) pencatatan atau pembukuan penjualan yang tidak efektif

g) Biaya produksi besar

 Indikator yang menjasi peluang dan ancaman

1. Peluang :

a) Masih kurangnya pemenuhan permintaan pasar dan proses

produksi

27
b) Pemenuhan pasokan permintaan pasar kurang

c) Kemudahan akses

d) Potensi untuk berkembanng masih terbuka luas

2. Ancaman :

a) Minimnya perencanaan penjualan produk

b) Ketatnya persaingan pasar

c) Tidak dominannya posisi persaingan sehingga pangsa pasar

semakin besar atau mendapatkan konsumen yang semakin loyal

d) Kenaikan harga baku membuat Usaha industri garment ini

mengalami kenaikan biaya produksi tanpa diimbangi kenaikan

harga jual

Dalam analisi strategi untuk sektor UKM dalam bidang industri

garment yang terletak di Jl. Raya Penggilingan komplek PIK Blok E No 14-

18. Dengan memperhatikan analisis SWOT, dimana meneliti peluang dan

ancaman dari lingkungan umum, serta mendiagnosis kelemahan dan

kekuatan internal.

28
BAB III

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Profil Perusahaan

PT Pancapermata wiranusa adalah perusahaan ekspor terpecaya

dan dapat dipercaya dijakarta. Itu terletak dipelabuhan siap membuat

pakaian wanita dan pria ke timur tengah, seperti dubai, Kuwait dan arab

Saudi. Negara Indonesia yang sedang berkembang. Pesanan perusahaan

untuk ex perusahaan dimulai pada tahun 1992 dengan 40 musim untuk

produksi dan 70 karyawan sudah membuat garmen, diekspor ke Negara

– Negara barat, pada tahun 2002 ekspor dialihkan ke timur tengah.

Kami telah menunjuk individu yang berkualitas dan berpengalaman

diperusahaan kami sehingga kami memberikan manfaat maksimal dari

pengetahuan dan keterampilan mereka kepada pelanggan pengguna akhir

kami dengan kualitas produk dan harga yang wajar dari produk tersebut.

Sekarang perusahaan memiliki lebih dari 200 karyawan dan 125 mesin

jahit, dengan kapasitas 300.000 buah per bulan dan terus bertambah 1050

pagi.

3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

Visi:

untuk menjadi perusahaan ekspor terpecaya yang focus pada produk

berkualitas.

29
Misi:

1. Untuk memenuhi kebutuhan akan produk berkualitas.

2. Untuk menyediakan konsumen dengan harga kompetitif.

3.1.2 Produk dan layanan

Produk:

1. Membuat pakaian untuk wanita

2. Membuat pakaian untuk pria

Layanan:

Layanan utama kami adalah untuk menyediakan pakaian jadi dan di

ekspor ke timur tengah seperti Saudi Arabia, Kuwait dan dubai

Gambar 3.1 Depan PT Pancapermata wiranusa

30
Gambar 3.2 Ruang produksi PT Pancapermata wiranusa

Gambar 3.3 proses awal produksi

Gambar 3.4 Proses produksi pakaian pria dan wanita

31
Gambar 3.5 Line produksi jenis – jenis pakaian untuk pria dan wanita

Gambar 3.6 Pakaian siap untuk di kemas

3.1.3 Jenis Produk

Produk yang di hasilkan berupa pakaian seperti:

1. Celana 8. SYWF.8F020.06

2. FRT.S2.01 9. FRT.S2.05

3. Kemeja Tangan Panjang 10. HMSF.8S006.4A

4. Kemeja anak Kecil

5. PMWF.8F043.4A

6. Kemeja Pendek Basic

7. FRT.S2.06

32
3.1.4 Letak Perusahaan

PT. Pancapermata Wiranusa terletak di Jl. Raya Penggilingan

Komplek PIK Blok E No. 14-18 Cakung – Jakarta Timur.

Gambar 3.7 Lokasi PT. PancapermataWiranusa

3.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini dilakukan di PT. Panca permata wiranusa

yang beralamat di perindustrian usaha kecil, DKI Jakarta. Waktu

penelitian dimulai pada Mei 2018. Objek pada penelitian ini adalah

industri manufaktur garmen yang memproduksi jenis pakaian seperti

kaos, kemeja dan celana, instrumen yang dipergunakan dalam melakukan

pengumpulan data adalah pedoman wawancara yang berisi garis besar

informasi atau data yang diperlukan. Pengumpulan data dilakukan

melalui wawancara dengan pihak perusahaan mengenai data-data yang

diperlukan untuk melakukan manajemen strategi penjualan antara lain

penjualan produk , penjualan produk sebelum online dan penjualan

produk sesudah online. Selain itu, data juga diperoleh dari dokumentasi

33
perusahaan antara lain data jumlah penjualan produk 1 Tahun

kebelakang.

Tabel 3.1 Data Penjualan 1 Tahun di PT. Pancapermata Wiranusa

Bulan Jumlah ( Pcs )


January 8.550
February 9.125
March 7.385
April 11.350
May 12.522
June 10.178
July 8.248
August 9.250
September 1.089
October 7.326
November 8.556
December 11.862
TOTAL 105.441

Tabel 3.2 Data Penjualan Setelah Online.

Bulan Jumlah ( Pcs )


January 9.750
February 10.550
March 9.342
April 12.280
May 13.657
June 11.220
July 9.450
August 10.371
September 11.950
October 8.520
November 9.937
December 12.975
TOTAL 130.002

34
Tabel 3.3 Data Jumlah Karyawan PT. Pancapermata Wiranusa Sebelum

dan Sesudah Online.

Sebelum Sesudah

125 orang ± 5 Orang

3.2.1 Target Penjualan PT. Pancapermata Wiranusa

 Rata-rata hanya mengirim ke mall saja.

 Hard rock cafe bali.

 Toko baju di PIK (Pusat Industri Kecil) di Pulo Gadung.

3.2.2 Target Penjualan Online Shop PT. Pancapermata Wiranusa

 Kaum milenial yang sehari-hari sudah menggunakan teknologi.

 Kota-kota Besar yang bisa dijangkau oleh kurir pengirim barang.

3.3 Pengolahan Data

3.3.1 EFE Matrix PT. Pancapermata Wiranusa

Dengan didasarkan pada pengumpulan data yaitu disesuaikan dengan

kondisi lingkungan PT. Pancapermata Wiranusa, maka dapat diolah satu

pengukuran dari segi pembobotan kepentingan, yaitu sebagai berikut

Tabel 3.4 External Factor Evaluasi (EFE) Matrix

No Opportunity Bobot Rating Nilai


1 permintaan pasar tinggi 0,20 3 0,6
2 produk garment merupakan kebutuhan primer 0,10 4 0,4
3 Adanya event-event khusus 0,10 2 0,2
4 terdapat halangan bagi pendatang baru 0,10 3 0,3

No Threat Bobot Rating Nilai

35
1 pendatang baru besar 0,10 2 0,2
2 banyak perusahaan yang menjual produk sama 0,20 3 0,6
3 harga bahan baku tidak stabil 0,20 2 0,4
Total 1,00 2,7

3.3.2 IFE Matrix PT. Pancapermata Wiranusa

Pembobotan kepentingan menjadi suatu perhitungan yang sangat

penting didalam menentukan penjualan PT. Pancapermata Wiranusa. IFE

merupakan suatu pembobotan yang didasarkan pada kondisi lingkungan dalam

dan suatu pembobotan yang kemudian akan menghantarkan jenis strategi yang

digunakan untuk memenuhi tujuan dari PT. Pancapermata Wiranusa, dimana

satu visi, misi dan tujuan sangatlah penting saling berkaitan didalamnya, oleh

karna itu akan ada strategi yang berguna untuk memecahkan masalah yang ada

didalam perusahaan, yaitu misi yang belum tercapai.

Tabel 3.5 Internal Factor Evalution (IFE) Matrix

No Strenghts Bobot Rating Nilai

1 melakukan quality control 0,30 4 1,2

2 menjual barang dengan harga kompotitif 0,20 3 0,6

No Weakness Bobot Rating Nilai

1 tidak mempunyai saluran distribusi sendiri 0,10 2 0,2

2 masalah kedisiplinan karyawan 0,25 3 0,75

3 keterbatasan produksi 0,10 1 0,1

4 lingkup usaha kecil 0,05 1 0,05

Total 1,00 2,9

36
3.3.3 IFE-EFE Matrix PT. Pancapermata Wiranusa

IFE-EFE matriks merupakan satu kesatuan antara IFE dan EFE yang

telah diberi bobot dan rating yang kemudian adanya satu nilai yang akan

menentukan satu penjumlahan nilai antara IFE dan EFE. Dan posisi penjualan

PT. Pancapermata Wiranusa yang diperoleh berdasarkan nilai IFE dan EFE

sebagai berikut :

Gambar 3.8 Internal External Kondisi Penjualan PT. Pancapermata Wiranusa

Dengan memanfaatkan tabel diatas maka posisi penjualan PT. Pancapermata

Wiranusa berada pada sel V (lima) yaitu: Pertumbuhan, dan Strategi yang sesuai

37
untuk mengatasi sel V (lima) atau pertumbuhan adalah Strategi Development (

Pengembangan Pemasaran), yaitu suatu strategi yang digunakan bilamana

perusahaan tidak dapat mengembangkan produknya kepasaran, sehingga daya

tarik para pelanggan memurun diiringi oleh pesaing-pesaing baru yang produknya

cenderung lebih mengarah pada keinginan para pelanggan sesuai dengan

perkembangan yang ada. Dan dengan didasarkan pada misi perusahaan yang

menjadi cita-cita besaryang berdampak positif pada perusahaan, jika misi dapat

terealisasikan dengan baik yaitu melakukan inovasi dan perkembangan produk

sesuai dengan perkembangan jaman.

1. Marketing manajement development. 1. Improvment secara berkala.


2. Costumer relationship development. 2. Melakukan metode forecasting.
( Kuadran IV ) ( Kuadran I )

T O
1. Memperbaiki sistem manajement.
1. Streategi internal development. 2. Produk developmen.
2. Pricing strategi development. 3. Re- organisasi
( Kuadran III ) ( Kuadran II )

W
Gambar 3.9 Diagram Katesius SWOT

Tabel 3.6 Matrik SWOT

38
SWOT STRENGTH (S) WEAKNESSES (W)

MATRIKX 1. Melakukan Quality 1. Tidak mempunyai


control. saluran distribusi
2. Menjual barang dengan sendiri
harga kompotitif. 2. Tidak mempunyai
saluran distribusi
sendiri.
3. Keterbatasan
Produksi.
4. Lingkup usaha
kecil.

OPPORTUNITIES (O) SO Strategi WO Strategi

1. Permintaan pasar 1. Improvment secara 1. Memperbaiki


tinggi. berkala. sistem manajement.
2. Produk garment 2. Melakukan metode 2. Produk
merupakan kebutuhan forecasting. developmen.
primer 3. Re- organisasi.
3. Ada event-event
khusus.
I
4. Terdapat halangan
II
bagi pendatang baru.

THREATS (T) ST Strategi WT Strategi

1.Pendatang baru besar. 1. Marketing manajement 1. Strategi internal


development.
2. Banyak perusahaan yang development.
2. Costumer relationship
menjual produk sama. development. 2. Pricing strategi
3. Harga bahan baku tidak development.
IV
stabil.
III

39
3.3.4 Strategi SO ( Strengths – Opportunities )

Untuk menangkap peluang yang ada berdasarkan kemampuan dan kekuatan

yang dimiliki oleh PT. Pancapermata Wiranusa, maka beberapa dibawah ini

merupakan beberapa strategi yang dapat dipilih oleh PT. Pancapermata Wiranusa

untuk mencapai misi dari perusahaan, dibawah ini ada beberapa jenis strategi

dalam analisis SWOT, yaitu:

1. Improvement secara berkala.

Strategi ini digunakan untuk menggambarkan supplier, proses input, proses

output, proses customer, dan customer dengan output lain yang terkait serta

ditunjukan feedback atau umpan balik dari customer.

2. Melakukan metode forecasting.

Strategi ini digunakan untuk Forecasting atau peramalan merupakan sebuah

metode sebagai alat bantu dalam melakukan suatu perencanaan yang efisien

dan efektif. Contohnya seperti peramalan tingkat permintaan suatu produk atau

beberapa produk serta peramalan terhadap harga penjualan produk PT.

Pancapermata Wiranusa di dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan

datang.

40
Tabel 3.7 Data Penghasilan Penjualan 1 Tahun PT. Pancapermata

Wiranusa.

Bulan Penghasilan ( Rp )
January 855.000.000
February 912.500.000
March 738.500.000
April 1.135.000.000
May 1.255.200.000
June 1.017.800.000
July 945.000.000
August 925.000.000
September 108.900.000
October 732.600.000
November 855.600.000
December 1.186.200.000
TOTAL 10.667.300.000

Tabel 3.8 Data Penghasilan Setelah Penjualan Online.

Bulan Penghasilan ( Rp )
January 975.000.000
February 1.055.000.000
March 934.200.000
April 1.228.000.000
May 1.365.700.000
June 1.122.000.000
July 945.000.000
August 1.037.100.000
September 1.195.000.000
October 852.000.000
November 993.700.000
December 1.297.500.000
TOTAL 13.000.200.000

Perhitungan Peningkatan Penjualan

P = X akhir – X awal

Rp 13.000.200.000 – Rp 10.667.300.000 = Rp 2.332.900.000

41
BAB IV

ANALISA PENGOLAHAN DATA

4.1 Penyusunan Formulasi Strategi PT. Pancapermata Wiranusa

Pada tahap penyusunan formula strategi, data yang telah didapat dari

pembobotan EFE dan pembobotan IFE yang dilihat dari segi nilainya, maka akan

menyimpulkan posisi yang akan diperoleh dapat pada matriks internal dan eksternal

dan kemudian strateginya akan diperoleh dari analisa SWOT. Dan dengan

menggunakan tabel IFE, Tabel EFE dan matriks Internal dan Eksternal, faktor-

faktor strategi tersebut dapat dimasukan kedalam matriks SWOT untuk

memudahkan menentukan strategi perusahaan PT. Pancapermata Wiranusa, berikut

dibawah ini merupakan gambaran matriks SWOT dan penjelasan formulasi yang

telah disusun secara keseluruhan, yang kemudian dapat diambil salah satu strategi

yang paling ideal untuk digunakan mencapai satu perbaikan yang lebih baik lagi,

seperti halnya PT Pancapermata Wiranusa yang akan memilih satu strategi yang

mampu memenuhi misi perusahaan, yaitu dengan melakukan inovasi baru dan

pengembangan produk sesuai dengan perkembangan jaman, dimana misi

perusahaan sampai saat ini belum dapat dijalankan dengan maksimal, yang dapat

dilihat dari segi permintaan yang menduduki posisi keempat diantara pesaingnya.

4.2 Analisa EFE Matriks PT. Pancapermata Wiranusa

EFE merupakan salah satu kondisi lingkungan luar dari PT. Pancapermata

Wiranusa yang diuraikan dari dua area.

1. Segi opportunitiy atau peluang

Dilihat dari segi opportunity mencakup

42
 Permintaan pasar tinggi PT. Pancapermata Wiranusa, pembobotan dipilih

antara 0,2 yang memiliki satu pengertian bahwa tingkat kepentingannya

masih ditempatkan pada posisi masih penting. Dan dengan reting 3 yaitu baik

kemudian di perolehan nilai 6 yang memilii arti bahwa permintaan pasar

tinggi PT. Pancapermata Wiranusa dikenal masyarakat atau konsumen

memiliki nilai yang baik dan termasuk dikategorikan penting.

 Produk garment merupakan kebutuhan primer nilai yang diperoleh 0,4

dengan tingkat kepentingannya 0,1 yang berarti memiliki pengertian bahwa

tingkat kepentingannnya masih ditempatkan pada posisi cukup penting.

Rating 4, yaitu sangat baik kemudian memiliki arti bahwa produk garment

merupakan kebutuhan primer yang utama di PT. Pancapermata Wiranusa.

 Adanya event-event khusus PT. Pancapermata Wiranusa diperoleh bobot

sebesar 0,1 dan rating 2 dengan nilai 0,2 maka dapat diartikan bahwa adanya

event-event khusus tidak dapat mempengaruhi PT. Pancapermata Wiranusa.

 Terdapat halangan bagi pendatang baru memiliki nilai bobot 0,1 dengan

rating 3 dan nilai 0,3 yang memiliki arti bahwa halangan bagi pendatang baru

itu angat penting bagi PT. Pancapermata Wiranusa.

6. Threat atau Ancaman.

 Pendatang baru besar memiliki nilai 0,2 dan bobot 0,1 dengan rating 2

yang mengartikan bahwa merupakann suatu ancaman bagi PT.

Pancapermata Wiranusa cukuplah tinggi.

 Banyak perusahaan yang menjual produk sama memiliki bobot 0,2

dengan rating 3 dan nilai 0,6 mengartikan bahwa perusahaan yang menjual

43
produk yang sama dapat mengancam keberlangsungan PT. Pancapermata

Wiranusa.

 Harga bahan baku tidak stabil memiliki nilai 0,4 dengan rating 2 dan

bobot 0,2 memiliki arti bahwa harga bahan baku yang tidak stabil dapat

merugika PT. Pancapermata Wiranusa.

4.3 Analisa IFE Matriks PT. Pancapermata Wiranusa

1. Strenghts ( Kekuatan )

 Melakukan Quality control memiliki nilai bobot 0,30 dan rating 4 dan

nilai 1,2 memiliki arti bahwa angka-angka tersebut dapat diartikan

kekuatan pada quality control PT. Pancapermata Wiranusa sangat baik.

 Menjual barang dengan harga kompotitif dengan nilai bobot 0,2 dengann

rating 3 dan nilai 0,6 dapat diartikan PT. Pancapermata Wiranusa

menjual barang dengan harga kompotitif sangat baik..

2. Weakness ( Kelemahan )

 Tidak mempunyai saluran distribusi sendiri dengan bobot 0,1 rating 2

dan nilai 0,2 mengartikan kelemahan dari PT. Pancapermata Wiranusa

yang tidak mempunyi saluran distribusi sendiri merupakan kelemahan

dari PT. Pancapermata Wiranusa.

 Masalah kedisiplinan karyawan memiliki bobot 0,25 dengann rating

3dengan nilai 0,75 mengartikan bahwa kelemahan PT. Pancapermata

Wiranusa masalah kedisiplinan karyawan perlu ditingkatkan.

 Keterbatasan produksi memiliki bobot 0,1 dengan rating 1 dan nilai 0,1

memiliki arti bahwa keterlambatan produksi dapat menghambat

peningkatan penjualan PT. Pancapermata Wiranusa.

44
 Lingkup usaha kecil dengan nilai bobot 0,5 dan rating 1 dengan nilai

0,5 diartikan bahwa lingkungan usaha kecil menunjukan kelemahan PT.

Pancapermata Wiranusa.

45
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang saya peroleh

1. Faktor internal dan eksternal perusahaan antara lain:

Internal : - Melakkukan quality control.

1. Menjual barang dengan harga kompotitif

2. Tidak mempunyai saluran distribusi

3. Masalah kedisiplinan karyawan

4. Keterbatasan produksi

5. Lingkup usaha kecil

Eksternal : - Permintaan pasar tinggi

6. Produk garment merupakan kebutuhan primer

7. Adanya event-event khusus

8. Terdapat halangan bagi pendatang baru

9. Pendatang barubesar

10. Banyak perusahaan yang meenjual produk sama

11. Harga bahan baku tidak stabil

2. Strategi perusahaan antara lain:

Strategi SO ( Strengths – Opportunities )

Untuk menangkap peluang yang ada berdasarkan kemampuan dan kekuatan

yang dimiliki oleh PT. Pancapermata Wiranusa, maka beberapa dibawah ini

merupakan beberapa strategi yang dapat dipilih oleh PT. Pancapermata Wiranusa

untuk mencapai misi dari perusahaan, dibawah ini ada beberapa jenis strategi

46
dalam analisis SWOT, yaitu:

 Improvement secara berkala.

Strategi ini digunakan untuk menggambarkan supplier, proses input, proses

output, proses customer, dan customer dengan output lain yang terkait serta

ditunjukan feedback atau umpan balik dari customer.

 Melakukan metode forecasting.

Strategi ini digunakan untuk Forecasting atau peramalan merupakan sebuah

metode sebagai alat bantu dalam melakukan suatu perencanaan yang efisien

dan efektif. Contohnya seperti peramalan tingkat permintaan suatu produk atau

beberapa produk serta peramalan terhadap harga penjualan produk PT.

Pancapermata Wiranusa di dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan

datang.

7. Hasil dari penjualan dengan strategi yang diterapkan antara lain:

Sesuai dengan perhitungan penjualan yang menggunakan online didapatkan

peningkatan sebesar Rp 2.332.900.000

47
5.2 Saran

Saran-saran yang dapat diberikan penulis kepada perusahaan PT.

Pancapermata Wiranusa adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya perusahaan menggunakan metode SWOT yaitu perencanaan

strategi yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),

kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats),

dalam suatu spekulasi bisnis.

2. Sebaiknya strategi penjualan perusahaan menggunakan penjualan online

dibandingkan dengan cara penjualan manual, karena dengan

menggunakan strategi online akan meningkatkan pengembangan

pemasaran dan meningkatkan penjualan produk perusahaan.

3. Perusahaan garmen harus selalu membuat produk-produk baru yang

sesuai perkembangan pasar, sehingga membuat pelanggan tidak pernah

bosan dengan produk yang dibuat oleh perusahaan dan perkembangan

pemasaran semangkin meningkat.

4. Dengan kajian SWOT ini diharapkan diharapkan dapat memberikan

gambaran tahap-tahap perumusan tujuan dimulai dari visi dan misi dan

nilai-nilai tersebut secara bersamaan dianalisis dengan

mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi, baik

lingkungan internal atau lingkungan eksternal.

48
DAFTAR PUSTAKA

David, fred R.,Manajemen Strategi Konsep, Salemba Empat, Jakarta.

David, Fred R. (1997). Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L., Manajemen Strategis, Andi,

Yogyakarta, 2003.

Michael E. Porter Agus Maulana. Strategi Bersaing. Teknik Menganalisis Industri

dan Pesaing.

Wahyudi S.A , Manajemen Strategik , (1996) Pengantar Proses Berpikir Strategik

Wheelen, Thomas, J. Dan Hunger, J. David. (2000). Strategic Management. New

Jersey: Prentice Hall, Inc.

49

Anda mungkin juga menyukai