Karil Bu HJ Ene
Karil Bu HJ Ene
Karil Bu HJ Ene
ABSTRAK
Yang menjadi masalah dalam pembelajaran PKP ini adalah siswa tidak memahami tentang
Operasi Hitung Satuan Waktu Siswa oleh karena itu guru ingin untuk mencapai tujuan
pembelajaran dalam (PKP) yakni : 1). Guru SD mengetahui seberapa jauh peningkatan
kemampuan siswa kelas V SD SDN Citeureup 4. 2). Siswa dapat memperoleh suatu
manfaat yang dapat meningkatkan kemampuannya dalam pembelajaran Matematika dengan
menggunakan media gambar. Dalam pembelajaran PKP untuk mata pelajaran Matematika
dapat dilihat dalam siklus sebagai berikut :1.Pra Siklus : Dengan melihat pembelajaran pada
Pra Siklus siswa mendapat nilai rata-rata 67,5 dan prosentase ketuntasan 56,25% 2. Siklus I
(Pertama) Dalam pembelajaran siswa Sklus I (Pertama) siswa mengalami peningkatan
namun masih belum untuk dikategorikan tuntas karena siswa mendapat nilai rata-rata 77,84
dan prosentase ketuntasan 64,23%. 3. Siklus II (Kedua). Untuk pembelajaran dalam siklus
II (Kedua) ini siswa dapat mengalami ketuntasan dalam pembelajaran karena mencapai
KKM yakni siswa mendapat nilai rata-rata 87,91 dan prosentase ketuntasan 73,26%
Pembelajaran tersebut diatas menunjukkan bahwa pembelajaran MatemaTika di kelas V
SDN Citeureup 4 dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
pelajaran yang mengutamakan pengertian dari pada hafalan. Dalam belajar bermakna
aturan-aturan, dalil-dalil tidak diberikan dalam bentuk jadi, tetapi sebaliknya aturan-
aturan, dalil-dalil ditemukan oleh siswa melalui contoh-contoh secara induktif di SD,
dengan apa yang kita bayangkan, selain siswa yang pola pikirnya masih pada fase
operasional konkret, juga kemampuan siswa juga sangat beragam. Hudojo (2005 ).
cerdas, sekelompok besar siswa tersebut perlu diperkenalkan matematika sebagai suatu
aktivitas manusia, dekat dengan penggunaan sehari-hari yang diatur secara kreatif (oleh
guru) agar kegiatan tersebut disesuaikan dengan topik matematika. Untuk siswa yang
cerdas, mereka akan mudah mengasimilasi dan mengakomodasi teori matematika dan
benda konkret. Secara bertahap dengan bekerja dan mengobservasi, siswa dengan
tersebut. Model konsep seyogianya dibentuk oleh siswa sendiri. Siswa menjadi
“penemu” kecil. Siswa akan merasa senang bila mereka “menemukan”. Guru
menyajikannya seyogianya dilandasi latar belakang yang realistik dari siswa. Dengan
instruksi langsung, diskusi kelas dan pengajaran individu. Semua itu dapat dipilih
bergantung kepada situasi siswa yang pada dasarnya agar siswa belajar matematika.
menyenangkan bagi siswa dan pembelajaran matematika menjadi efektif sehingga siswa
tidak hanya mampu menghafal konsep-konsep matematika, tetapi juga harus dapat
pembelajaran yang dipraktekkan guru juga melibatkan dan mengaktifkan siswa dalam
1. Identifikasi Masalah
Berangkat dari Pengalaman dalam pelaksanaan Pemantapan penulis dalam
pembelajaran matematika dengan kompetensi dasar “Operasi Hitung satuan waktu ‘’
dikelas V SD Negeri Citeureup 4, Kecamatan Panimbang , Kabupaten Pandeglang ,
Setelah diadakan tes formatif ternyata hasil pekerjaan siswa yang mendapatkan nilai
kurang dari 65 sebanyak 16 siswa atau 65 % dan siswa yang mendapat nilai diatas 65
sebanyak 12 siswa atau 35 % dari jumlah keseluruhan 28 siswa.
2. Analisis masalah
Untuk mengetahui secara lebih rinci kekurangan-kekurangan yang dialami oleh
siswa, penulis melakukan refleksi dengan Supervisor 2 sebagai pengamat. Adapun
beberapa permasalahan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran, antara lain :
1. Siswa kurang memperhatikan pembelajaran.
2. Siswa sering ngomong sendiri, kadang keluar masuk kelas dan gaduh.
3. Siswa masih ragu-ragu dan malu dalam menjawab pertanyaan guru.
4. Siswa kurang berani untuk bertanya apabila mengalami kesulitan dalam belajar.
5. Beberapa siswa kurang sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas kelompok.
6. Siswa masih mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah mengenai
bilangan bulat
7. Hasil evaluasi siswa masih rendah.
Dari permasalahan di atas, dapat dikatakan bahwa siswa belum berhasil belajar
secara efektif, dengan indikator pokok nilai tes formatif rendah. Di samping itu,
siswa kurang tertib mengikuti pelajaran dan karena perhatian terhadap pelajaran
kurang. Siswa juga kurang aktif (kurang berani menjawab dan mengajukan
pertanyaan), dan kemampuan berpikirnya kurang.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran matematika
kompetensi dasar “Operasi Hitung satuan waktu” di kelas V pada SD Negeri
Citeureup 4, Kecamatan Panimbang Kabupaten belum berjalan secara efektif. Hal
ini disebabkan karena guru kurang mengaktifkan siswa dalam pembahasan materi,
kurangnya pemanfaatan media (kurang alat peraga dan buku sumber), dan guru
kurang mengupayakan penanaman konsep kepada siswa dengan memberikan contoh
buah semangka yang di bagi menjadi 4 bagian dan di berikan kepada 4 anak sama
besar adalah suatu konsep pecahan sederhana, dan guru juga kurang memberi
penguatan dan bimbingan khusus pada siswa yang masih mengalami kesulitan
belajar, dan guru juga kurang memberi pekerjaan rumah kepada siswa.
● Menjelaskan kondisi pembelajaran yang terjadi di kelasnya
● Menjelaskan pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan pendapat ahli
Dari identifikasi masalah di atas, berdasarkn pengamatan supervvisor 2, hal yang
menjadi faktor penyebab adalah ;
a. Siswa tidak konsentrasi lebih banyak bermain sesama teman.
b. Siswa bersikap pasif dan jarang bertanya.
c. Siwa tidak dapat memahami memecahkan soal pertanyaan mengenai faktor
dan kelipatan.
d. Guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah kurang
bervariasi.
e. Guru tidak memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi masalah tersebut sekiranya perlu diperbaiki cara pembelajarannya
dengan alternatif lain yaitu Penggunaan Media Gambar
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis masalah di atas penulis merumuskan masalah yang
menjadi fokus perbaikan adalah sebagai berikut : “ Apakah Penggunaan Media
Gambar dapat Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Dengan Materi
Operasi Hitung satuan waktu Siswa Kelas V di SD Negeri Citeureup 4 Kecamatan
Panimbang.?”
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Dari latar belakang penelitian yang memusatkan pada proses
pembelajaranMatemtika di kelas V SD Negeri Citeureup 4 Kecamatan Sukaresmi
Kabupaten Pandeglang, tujuan perbaikan pembelajarannya adalah sebagai berikut :
1. Mendiskripsikan penggunaan media gambar sebagai penunjang untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Citeureup 4 dalam
pembelajaran matematika kompetensi dasar mengenal pecahan sederhana.
2. Mendeskripsikan pemberian penguatan dan bimbingan khusus bagi siswa yang
masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah mengenai pecahan
sederhana
3. Bagi Siswa
Memotivasi siswa yang dimungkinkan dapat mendorong peningkatan aktivitas dan
hasil belajar.
II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses
belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan,
pemahaman, sikap dan keterampilan mahasiswa sehingga menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Sebagaimana yang dikemukakan Hamalik (1995: 48) hasil belajar adalah
“Perubahan tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang ”.
Pendapat tersebut didukung oleh Sudjana (2005: 3) “hasil belajar ialah perubahan
tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki
siswa setelah menerima pengalaman belajarnya”.
Hasil belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi
merupakan tingkat kemampuan yang dapat dikuasai dari materi yang telah diajarkan
mencakup tiga kemampuan sebagaimana yang telah diungkapkan oleh
Bloom di dalam Sudjana (2007: 22-32) bahwa tingkat kemampuan atau penugasan
yang dapat dikuasai oleh mahasiswa mencakup tiga aspek yaitu:
a. Kemampuan kognitif (cognitive domain) adalah kawasan yang berkaitan
dengan aspek-aspek intelektual atau secara logis yang biasa diukur dengan pikiran
atau nalar. Kawasan ini terdiri dari:
B. MEDIA GAMBAR
1. Pengertian Media Gambar
Media gambar merupakan salah satu dari media pembelajaran yang paling
umum dipakai dan merupakan bahasa yang umum dan dapat dimengerti dan
dinikmati dimana-mana. Menurut Sadiman Arief S. (2003:21), media gambar adalah
sebagai berikut :
Media gambar adalah suatu gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran
yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Media gambar
ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam
masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah tersebut dapat terlihat
dengan lebih jelas.
Menurut Purwanto dan Alim (1997 : 63), kelebihan media gambar adalah:
Ketuntasan KKM
No Nama NILAI Belum
Tuntas
Tuntas
1 Arsanah 55 ✔
2 Aditiya Dwi 60 ✔
3 Aenun Chusu 70 ✔
4 Agung Lesmana 70 ✔
5 Amanda Isyabela 80 ✔
6 Arif Saepudin 80 ✔
7 Dani Firdaus 90 ✔
8 Dani Ramadhan 50 ✔
9 Dede Saripudin 60 ✔
10 Delit Desta 80 ✔
11 Dhavina 70 ✔
12 Dika Alfarizi 80 ✔
13 Dina 45 ✔
14 Dita Agustina 50 ✔
15 Elvi Sukaesih 70 ✔
16 Gelar Raya 50 ✔
17 Haenia 90 ✔
18 Hasbiallah 50 ✔
19 Hendri Hidayat 70 ✔
20 Ima Amelia 55 ✔
21 Priyanto 55 ✔
22 Ruman 40 ✔
23 Lusi Desvita 80 ✔
24 Mita Dwi 50 ✔
25 Hamdi 50 ✔
26 Rayadin 80 ✔
27 Nbila 50 ✔
28 Neng Mira 50 ✔
Jumlah 1720 12 16
Rata-Rata 61,43
Prosentase 42,86 57,14
Gambar 4.1
Grafik Nilai Siswa Pra Siklus
Berdasarkan dari tabel dan grafik analisis nilai hasil evaluasi Pra Siklus diperoleh data 16
siswa (57,14%) belum Tuntas 12 siswa (42,86%) Tuntas dan nilai rata – rata kelas
dibawah 100 % dan nilai rata-rata hanya 61,43 dibawah 75 . Dari data tersebut dapat
diartikan bahwa tujuan pembelajaran belum tercapai sepenuhnya untuk itu perlu diadakan
perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan untuk menindak
lanjuti adalah 2 (dua) Siklus perbaikan yang terdiri dari Siklus 1 dan Siklus 2 yang akan di
uraikan selanjutnya.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksananaan Siklus 1 diadakan langkah-langkah sebagai berikut
:
Kegiatan Awal (10 menit)
Apresepsi/ Motivasi
Membahas masalah Jam, Apa saja yang terdapat pada jam seperti jarum
jam, jarum menit, jarum detik dll.
Kegiatan Inti (45 menit)
- Menuliskan tanda waktu dengan menggunakan notasi 24 jam
- Melakukan percobaan dengan membuat jam mainan dari
karton,memberikan permasalahan untuk didiskusikan sampai didapat
kesimpulan. Setelah itu siswa diuji kemampuannya dengan memecahkan
persoalan yang ada pada buku paket.
- Siswa diuji kemampuan dan keterampilannya Mengerjakan soal-soal
latihan.
- Membahas macam-macam satuan waktu, mangadakan Tanya Jawab
untuk menentukan operasi hitungnya sampai diperoleh suatu kesimpulan.
- Siswa diuji kemampuan dan keterampilannya Mengerjakan soal-soal
latihan
- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
- memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup (15 menit)
- Guru memberikan refleksi mengenai materi yang telah disampaikan,
- memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
- Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan hasil pelajaran
- Kegiatan tindak lanjut
- Kegiatan Tes Formatif
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat terhadap peneliti. Berdasarkan hasil
penelitian didapat beberapa hal yang mendapat perhatian pengamat dan
menjadi catatan, ada beberapa siswa yang tidak serius melaksanakan tugas dan
bermain sendiri.
Berdasarkan hasil pengamatan secara umum proses kegiatan perbaikan
pembelajaran belum optimal. Kurang optimalnya kegiatan siswa merupakan
penyebab masih rendahnya hasil belajar siswa. Hasil ulangan harian, 23 Siswa
yang sudah mendapat nilai di atas nilai tuntas, dan sisanya 15 siswa mendapat
nilai di bawah nilai tuntas.
d. Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I menunjukkan peningkatan hasil
belajar, terbukti dari 28 siswa, baru 23 yang mendapat nilai tuntas, namun
demikian, peningkatan tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan
pembelajaran. Pembelajaran masih dilaksanakan secara klasikal, sehingga
siswa banyak yang merasa bingung dalam mengerjakan tugas. Kurangnya
optimalisasi kegiatan siswa merupakan salah satu faktor penyebab, dan
kurangnya pengawasan peneliti juga menjadi sebab rendahnya nilai siswa.
Berdasarkan kenyataan tersebut peneliti dan pengamat sepakat untuk
melakukan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II. Upaya yang akan
dilakukan adalah menggunakan benda-benda di lingkungan sekolah dengan
mengoptimalkan kegiatan siswa, dan meningkatkan pengawasan peneliti
terhadap kerja siswa.
Hasil penelitian siklus lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2. Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I melalui Media gambar
Ketuntasan KKM
No Nama NILAI
Tuntas Belum Tuntas
1 Arsanah 65 ✔
2 Aditiya Dwi 65 ✔
3 Aenun Chusu 70 ✔
4 Agung Lesmana 75 ✔
5 Amanda Isyabela 85 ✔
6 Arif Saepudin 65 ✔
7 Dani Firdaus 90 ✔
8 Dani Ramadhan 60 ✔
9 Dede Saripudin 65 ✔
10 Delit Desta 85 ✔
11 Dhavina 75 ✔
12 Dika Alfarizi 85 ✔
13 Dina 60 ✔
14 Dita Agustina 55 ✔
15 Elvi Sukaesih 75 ✔
16 Gelar Raya 60 ✔
17 Haenia 95 ✔
18 Hasbiallah 65 ✔
19 Hendri Hidayat 70 ✔
20 Ima Amelia 60 ✔
21 Priyanto 65 ✔
22 Ruman 60 ✔
23 Lusi Desvita 85 ✔
24 Mita Dwi 65 ✔
25 Hamdi 65 ✔
26 Rayadin 85 ✔
27 Nbila 65 ✔
28 Neng Mira 60 ✔
Jumlah 1975 23 5
Rata-Rata 70,54
Prosentase 94,05 42,86 82,14
2. Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan siklus II yaitu menyediakan perangkat penelitian yang
meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran, materi dan sumber, alat peraga,
lembar pengamatan, dan lembar kerja siswa.
b. Pelaksanaan
Kegiatan Awal (10 menit)
Apresepsi/ Motivasi
Membahas masalah Jam, Apa saja yang terdapat pada jam
seperti jarum jam, jarum menit, jarum detik dll.
Kegiatan Inti (45 )
- Menuliskan tanda waktu dengan menggunakan notasi 24
jam
- Melakukan percobaan dengan membuat jam mainan dari
karton,memberikan permasalahan untuk didiskusikan sampai didapat
kesimpulan. Setelah itu siswa diuji kemampuannya dengan
memecahkan persoalan yang ada pada buku paket.
- Siswa diuji kemampuan dan keterampilannya Mengerjakan soal-
soal latihan.
- Membahas macam-macam satuan waktu, mangadakan Tanya
Jawab untuk menentukan operasi hitungnya sampai diperoleh suatu
kesimpulan.
- Siswa diuji kemampuan dan keterampilannya Mengerjakan soal-
soal latihan
- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup (15)
- Guru memberikan refleksi mengenai materi yang telah
disampaikan,
- memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang
akan
- dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
- Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan hasil Pelajaran
- Kegiatan Tes Formatif
c. Pengamatan
Hasil pengamatan terlihat adanya optimalisasi kerja siswa. peneliti terlihat
membimbing siswa serta mengingatkan siswa-siswa yang bermain sendiri. Hasil
siklus II terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa dari 23 menjadi 28 siswa .
Tingkat keaktifan siswa pada siklus II juga meningkat, seluruh siswa telah aktif
mengikuti dan mengerjakan semua tugas yang diberikan, dengan demikian perbaikan
pembelajaran siklus II dinyatakan telah berhasil, sehingga penelitian dihentikan pada
siklus II.
d. Refleksi
Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran siklus II telah berhasil. Hal itu
dibuktikan bahwa dari 28 siswa telah berhasil mencapai nilai KKM yang ditentukan
sebagai indikator keberhasilan pembelajaran yaitu 70, dengan demikian hasil
penelitian sudah dinyatakan berhasil.
Hasil penelitian siklus lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar Grafik dan Tabel 3
berikut:
Gambar 4.3 : Grafik Perkembangan Siklus II
Tabel 4.3. Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus II melalui Media Gambar
Ketuntasan KKM
No Nama NILAI Belum
Tuntas
Tuntas
1 Arsanah 70 ✔
2 Aditiya Dwi 70 ✔
3 Aenun Chusu 75 ✔
4 Agung Lesmana 80 ✔
5 Amanda Isyabela 80 ✔
6 Arif Saepudin 75 ✔
7 Dani Firdaus 95 ✔
8 Dani Ramadhan 65 ✔
9 Dede Saripudin 70 ✔
10 Delit Desta 90 ✔
11 Dhavina 75 ✔
12 Dika Alfarizi 85 ✔
13 Dina 76 ✔
14 Dita Agustina 65 ✔
15 Elvi Sukaesih 80 ✔
16 Gelar Raya 70 ✔
17 Haenia 95 ✔
18 Hasbiallah 70 ✔
19 Hendri Hidayat 75 ✔
20 Ima Amelia 65 ✔
21 Priyanto 70 ✔
22 Ruman 65 ✔
23 Lusi Desvita 85 ✔
24 Mita Dwi 70 ✔
25 Hamdi 70 ✔
26 Rayadin 85 ✔
27 Nbila 70 ✔
28 Neng Mira 75 ✔
Jumlah 1975 28
Rata-Rata 2116
Prosentase 75,57 100 0
Berdasarkan dari tabel dan grafik analisis nilai hasil evaluasi Siklus II diperoleh
data 28 siswa (100,76%) belum Tuntas 0 siswa (0%) Tuntas dan nilai rata – rata
kelas di atas 100 % hanya 100,76 %
Berdasarkan kenyataan tersebut peneliti dan pengamat sepakat untuk melakukan
tindakan perbaikan pembelajaran siklus II. Telah berhasil meningkatkan Hasil
Belajar siswa
Tabel 4.4. Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Pra, Siklus I dan II
NILAI HASIL EVALUASI
No Nama
Pra Siklus Keterangan
Siklus
Siklus I
II
1 Arsanah 50 65 70
2 Aditiya Dwi 50 65 70
3 Aenun Chusu 70 70 75
4 Agung Lesmana 70 75 80
5 Amanda Isyabela 80 85 80
6 Arif Saepudin 60 65 75
7 Dani Firdaus 90 90 95
8 Dani Ramadhan 50 60 65
9 Dede Saripudin 50 65 70
10 Delit Desta 80 85 90
11 Dhavina 70 75 75
12 Dika Alfarizi 80 85 85
13 Dina 40 60 76
14 Dita Agustina 50 55 65
15 Elvi Sukaesih 70 75 80
16 Gelar Raya 50 60 70
17 Haenia 90 95 95
18 Hasbiallah 50 65 70
19 Hendri Hidayat 70 70 75
20 Ima Amelia 50 60 65
21 Priyanto 50 65 70
22 Ruman 40 60 65
23 Lusi Desvita 80 85 85
24 Mita Dwi 50 65 70
25 Hamdi 50 65 70
26 Rayadin 80 85 85
27 Nbila 50 65 70
28 Neng Mira 50 60 75
Jumlah 1720 1975 2116
Rata-Rata 61,43 70,54 75,57
Prosentase 61,43 94,0476 100,76
Tabel di atas menunjukkan bahwa peningkatan mulai dari Pra Siklu, dengan nilai
61,43 dan siklus I menjadi 94,05, pada siklus II mencapai nilai 75, 57 melebihi nilai
rata-rata yang telah di tentukan. Artinya Penggunaan Media Gambar telah berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Citeureup 4 kecamatan Sobang.
A. KESIMPULAN
2. Tindakan perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam materi operasi hitung satuan waktu melalui penggunaan media
gambar pada mata Matematika materi tentang satuan waktu di kelas V DI SD
Negeri Citeureup 4 Kabupaten Pandeglang
3. Berdasarkan analisis nilai hasil evaluasi Pra Siklus diperoleh data 16 siswa yang
belum (57,14%) tuntas, 12 siswa (42,86%) mendapat nilai rata-rata 61,43 Dari data
tersebut dapat diartikan bahwa tujuan pembelajaran belum tercapai sepenuhnya
untuk itu perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran yang
penulis lakukan untuk menindak lanjuti adalah 2 (dua) Siklus perbaikan.
3. Berdasarkan analisis nilai hasil evaluasi Siklus 1 diperoleh data yang tuntas 23siswa
(82,14%) sedang yang tidak tuntas 5 siswa (17,86%) . Dari data tersebut dapat
diartikan sudah terjadi peningkatan nilai dari Pra Siklus ke Siklus 1.
4. Berdasarkan analisis nilai hasil evaluasi Siklus 2 diperoleh data tidak ada siswa
mendapat tidak tuntas 0 siswa (0 %) nilai rata-rata kelas sudah mencapai 75.57 telah
mencapai batas kelulusan . Dari data tersebut dapat diartikan sudah terjadi
peningkatan yang signifikan nilai dari Pra Siklus sampai siklus 2. Namun masi ada 4
siswa yang nilainya sedang
5. Nilai rata-rata kelas pada Pra Siklus 61,67 kemudian meningkat pada siklus 1 yakni
70,76 dan meningkat lagi pada siklus 2 menjadi 75,57 dapat dikatakan tindakan
perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V DI SD Negeri Citeureup 4 di Kabupaten Pandeglang melalui penggunaan
media gambar pada mata pelajaran Matematika materi tentang satuan waktu
DAFTAR PUSTAKA
Andayani dkk, (2008) Pemantapan Kemampuan Profesional, Buku Panduan PDGK4501
Edisi 1, Universitas Terbuka, Jakarta
Desailmu, Metode Observasi http://desailmu.blogspot.com/2011/11/metode-observasi.html
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 34 Tahun 2008 Tentang Penetapan Buku Teks
Pelajaran Yang Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk Digunakan Dalam Proses
Pembelajaran