Bab I
Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan dasar, menengah dan bahkan sampai pada tingkat pendidikan tinggi
dimana pada tingkat pendidikan dasar dan menengah waktu yang dialokasikan
Suku Banyak adalah materi yang di berikan di kelas XI. Prasyarat yang
diperlukan untuk mempelajari materi ini adalah menggunakan aturan suku banyak
2
dalam penyelesaian masalah. Adapun sub pokok bahasan yang di pelajari pada
banyak
2) Pembagian Sukubanyak
3) Teorema Sisa
4) Teorema Faktor
dalam kegiatan ini siswa kurang aktif sehingga mengakibatkan peran siswa sangat
gagasan/ideide mereka sendiri. Hal ini ditunjukkan dari pendapat siswa yang telah
dengan baik.
pelajaran yang sulit dipahami dari observasi awal ada 77,78% siswa yang
sering terjadi, siswa sulit untuk meyelesaikan soal penerapan, sehingga yang
mengerjakan.
3
Selain itu kesulitan yang sering terjadi, siswa sulit untuk membuat
kesalahan ini adalah siswa kurang memahami prinsip, konsep, apa yang
ditanyakan dan siswa sering kurang teliti hal ini didukung dari hasil survei peneliti
(tanggal 08 Agustus 2015) berupa pemberian tes diagnostik kepada siswa kelas XI
IPA2 MAS Syamshudduha, tes yang diberikan berupa 5 soal dalam pilihan
berganda dan 4 soal dalam bentuk esai tes ini dilakukan untuk melihat
bahasan Sukubanyak.
(KTSP) mulai tahun 2006 lalu, kita tidak bisa lagi mempertahankan paradigma
lama yaitu guru merupakan pusat kegiatan belajar di kelas (teacher center). Tetapi
hal ini nampaknya masih banyak diterapkan di ruang-ruang kelas dengan alasan
pembelajaran seperti ini adalah yang paling praktis dan tidak menyita waktu.
kecenderungan siswa yang tidak mau bertanya kepada guru meskipun mereka
sebenarnya belum mengerti tentang materi yang disampaikan. Tetapi ketika guru
menanyakan bagian mana yang belum mereka mengerti seringkali siswa hanya
diam, dan setelah guru memberikan soal latihan barulah guru mengerti bahwa
sarana yang dimilikinya. Berdasarkan segi kepemilikan buku yang dimiliki siswa
4
cukup kecil, yaitu dari 31 siswa yang memiliki buku pegangan hanya 20 siswa
atau sebesar 64,52%. Selain itu berdasarkan pengalaman guru, didapati suasana
hasil belajar rendah, dengan persentase siswa yang tuntas belajar hanya berkisar
antara 30 – 50% saja pada setiap ulangan dilaksanakan dengan nilai KKm yang
guru mata pelajaran matematika, rendahnya hasil belajar siswa selama ini
sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal yang harus dilakukan
adalah dengan menggunakan metode yang cocok dengan kondisi siswa agar siswa
dapat berpikir kritis, logis, dan dapat memecahkan masalah dengan sikap terbuka,
learning. Menurut Spencer Kagan (dalam Sitti Maesuri, 2002), NHT merupakan
struktur sederhana dan terdiri atas 4 tahap yang digunakan untuk mereview fakta-
fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi para siswa.
Dalam penelitian ini dipilih materi pokok Sukubanyak karena selain masih
rendahnya hasil belajar, juga merupakan materi yang sifatnya kontekstual. Materi
5
pokok ini memungkinkan siswa untuk belajar menemukan konsep, rumus secara
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
berikut:
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini meliputi manfaat teoritis
1. Mendapatkan teori baru tentang upaya peningkatan hasil belajar siswa melalui
1. Bagi siswa:
2. Bagi guru:
profesi.
guru.
3. Bagi sekolah: