Tugas 1 Pembelajaran Ipa Di SD PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

NAMA : IMA KURNIA

NPM : 855732444

MAKUL : PEMBELAJARAN IPA DI SD

TUGAS : TUTORIAL 1

SOAL!

1. Sebutkan dan jelaskan 4 teori belajar kognitif pada pembelajaran IPA di SD?
2. Buatlah contoh penerapan dari salah satu teori belajar kognitif dalam pembelajaran IPA di
SD!
3. Buat suatu rancangan pembelajaranyang didalamnya melatih keterampilan proses IPA di SD!
4. Buat suatu rancangan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan/metode belajar
tertentu pada pembelajaran IPA di SD (sertakan media yang digunakan).

JAWAB:

Terdapat empat teori belajar dalam pembelajaran IPA di SD, diantaranya :

1. A. Teori Belajar Piaget

Menurut Piaget, proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-tahap
perkembangannya sesuai dengan umurnya. Pola dan tahap-tahap ini bersifat hierarkis, artinya
harus dilalui berdasarkan urutan tertentu dan seseorang tidak dapat belajar sesuatu yang berada
di luar tahap kognitifnya. Menurut Piaget perkembangan kognitif pada anak secara garis besar
terbagi empat tahapan, yaitu:

a. Tahap sensori motor yang terjadi pada usia 0 - 2 tahun dengan ciri khususnya yang
berupa muculnya kecerdasan motorik atau gerak, dunia (benda) yang ada adalah yang
tampak, dan tidak ada bahasa pada tahap awal;
b. Tahap praoperasional yang terjadi pada usia 2 - 7 tahun dengan ciri khususnya yang
berupa munculnya kemampuan berpikir secara egosentris, alasan-alasan didominasi
oleh persepsi lebih banyak intuisi daripada pemikiran logis, dan belum mampu untuk
cepat-cepat melakukan konservasi;
c. Tahap operasional konkret yang terjadi pada usia 7 - 11 atau 12 tahun dengan ciri
khususnya yang berupa munculnya kemampuan untuk melakukan tindakan konservasi,
logika tentang kelas dan hubungan pengetahuan tentang angka, dan berpikir terkait
dengan hal-hal nyata;
d. Tahap operasional formal yang terjadi pada usia 11 atau 12 tahun - 14 atau 15 tahun
dengan ciri khususnya yang berupa munculnya pemikiran yang sudah lengkap,
pemikiran yang proporsional, dan kemampuan untuk mengatasi hipotesis perkembangan
idealisme yang kuat.

B. Teori Belajar Bruner


Teori belajar Bruner hampir serupa dengan teori Piaget, Bruner mengemukakan bahwa
perkembangan intelektual anak mengikuti tiga tahap representasi yang berurutan, yaitu: a)
enaktif, segala perhatian anak tergantung pada responnya; b) ikonik, pola berpikir anak
tergantung pada organisasi sensoriknya dan c) simbolik, anak telah memiliki pengertian yang
utuh tentang sesuatu hal sehingga anak telah mampu mengutarakan pendapatnya dengan
bahasa.

Implikasi teori Bruner dalam proses pembelajaran adalah menghadapkan anak pada suatu
situasi yang membingungkan atau suatu masalah.Dengan pengalamannya anak akan mencoba
menyesuaikan atau mengorganisasikan kembali struktur-struktur idenya dalam rangka untuk
mencapai keseimbangan di dalam benaknya.

C. Teori Belajar Gagne

Gagne adalah tokoh pencetus teori belajar yang menyatakan bahwa belajar merupakan suatu
proses yang memungkinkan seorang individu mengubah tingkah lakunya cukup cepat.
Perubahan yang terjadi tesebut bersifat relatif tetap. Apabila terjadi perubahan yang serupa,
perubahan tersebut tidak perlu terjadi berulangkali pada situasi yang baru. Gagne
menganalogikan proses belajar sama dengan pemrosesan data pada komputer. Menurut teori
belajar Gagne, proses belajar dianggap sebagai transformasi dari input menjadi output seperti
yang pada umumnya terjadi pada sebuah komputer. Menurt teori ini ada beberapa ciri penting
tentang belajar, yaitu:

a. Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia,


b. Belajar menyangkut interaksi antara pembelajar (orang yang belajar) dan
lingkungannya,
c. Belajar telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku yang bertahap cukup lama
selama kehidupan orang itu.

D. Teori Belajar Ausubel

Teori belajar Ausubel berkaitan dengan teori belajar bermakna. Menurut Ausubel, belajar
bermakna akan terjadi apabila informasi baru dapat dikaitkan dengan konsep-konsep yang
sudah terdapat dalam struktur kognitif individu. Menurut teori belajar Ausubel, faktor esensial
yang memengaruhi proses belajar individu adalah apa yang telah diketahui oleh mereka.
Informasi baru diterima dan akan disimpan pada bagian tertentu dalam otak. Sel otak yang
terlibat dalam proses penyimpanan pengetahuan tersebut sangat banyak. Faktor yang paling
penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui oleh siswadalam
mengaitkan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitif dikumukakan 2 prinsip oleh
Ausubel yaitu:

a. Prinsip Diferensiasi Progresif (progressive differentiation)


Dalam diferensiasi progresif, konsep-konsep yang diajarkan dimulai dengan konsep-
konsep yang umum menuju konsep-konsep yang lebih khusus.
b. Prinsip Rekonsiliasi integratif (integrative reconciliation)
Dalam rekonsiliasi integratif, konsep-konsep atau gagasan-gagasan perlu diintegrasikan
dan disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya

2. Contoh pembelajaran IPA di SD menurut model Bruner pada kelas III. Tujuan pembelajaran
adalah siswa dapat mengelompokkan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri dan kegunaannya
dengan pengamatan dan penafsiran dan juga siswa diharapkan mampu mengenali bagian-
bagian tumbuhan. Cara pelaksanannya adalah siswa mengambil tanaman yang lengkap yaitu
dengan kriteria terdapat akar, batang, daun, dan bunga. Kemudian guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengamati, dan guru memberikan pertanyaan seperti
bagaimana daun dapat berfungsi untuk tumbuhan. Selanjutnya apabila semua siswa sudah
menjawab pertanyaan tersebut maka kemudian guru menerima seluruh jawaban dari siswa
tersebut. Yang terakhir guru bisa memberikan pertanyaan yang berbeda lagi terhadap siswa.

3. Rancangan Pembelajaran yang didalamnya melatih keterampilan proses IPA di SD

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SD AL-QURAN DARUL ISHLAH


Mata Pelajaran : Sains
Pokok Bahasan : Pesawat sederhana
Semester / kelas : II / V
Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar kompetensi
Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih
cepat.

C. Indikator
1. Melalui penjelasan dan percobaan yang dilakukan siswa dapat menjelaskan berbagai
jenis pesawat sederhana dengan benar.
2. Melalui penjelasan guru siswa dapat menggolongkan berbagai alat rumah tangga yang
termasuk dalam pengungkit, bidang miring, katrol dan roda dengan benar.
3. Melalui penjelasan guru serta percobaan yang dilakukan, siswa dapat menjelaskan
manfaat pesawat pengungkit, bidang miring, katrol dan roda dalam kehidupan sehari-
hari dengan benar.
4. Melalui Percobaan siswa dapat membedakan antara pengungkit, bidang miring, katrol
dan roda dengan benar.

D. Hasil Belajar.
Siswa dapat mengetahui manfaat dan penggunaan jenis pesawat sederhana dalam kehidupan
sehari-hari.
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Persiapan Pembelajaran ( 5 menit)
a. Megucapkan salam
b. Berdoa
c. Mengecek kehadiran siswa
d. Menyiapkan bahan-bahan pelajaran pelajaran
2. Kegiatan Awal
- Mengemukakan langkah-langkah apa yang akan dilakukan
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3. Kegiatan Inti.
- Guru menjelaskan materi pelajaran dan perangkat yang akan digunakan yaitu mengenai
materi pesawat sederhana.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pertanyaan tentang
hal-hal apa yang belum dimengerti, serta meminta siswa untuk mengemukakan gagasan
untuk memecahkan masalah.
- Guru membimbing siswa di dalam kelas baik secara individual maupun kelompok
dalam kegiatan :
a. Mengamati masalah yaitu guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data atau
informasi yang sesuai dengan materi materi pesawat sederhana (pengungkit, katrol,
bnidang miring, dan roda
b. Menggolongkan (Mengklasifikasikan) yaitu guru membimbing siswa untuk
mengolong-golongkan dan mengklasifikasikan masalah berdasarkan data dan
informasi awal yang telah ditemukan yaitu mana yang termasuk pengungikit, bidang
miring, katrol dan roda
c. Menafsirkan (menginterpretasikan) yaitu guru membimbing siswa untuk
mengemukakan pemahaman sementara tehadap materi pesawat sederhana yang
terkumpul berdasarkan data dan informasi awal, kemudian menghubungkan dalam
kehidupan sehari-hari
d. Merencanakan penelitian yaitu guru membimbing siswa untuk menyelidiki masalah
(pesawat sederhana) dengan melakukan eksperimen untuk menguatkan pemahaman
awal siswa tehadap masalah.
e. Meramalkan yaitu guru membimbing siswa untuk meramalkan atau meyimpulkan
kemungkinan yang akan terjadi dari kegiatan menafsirkan yang telah dilakukan,
yaitu berupa pemahaman terhadap materi.
f. Menerapkan dan mengkomunikasikan yaitu guru membimbing siswa untuk
mengaplikasikan pemahamannya dalam bersikap dan bertingkah laku serta
mengkomunikasikan pemahamanya dalam kegiatan bertanya, menjelaskan, serta
laporan.
g. Guru mengevalusi dan menilai hasil kerja siswa.

4. Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil dari proses-proses keterampilan
yang mereka lakukan.
- Memotivasi siswa agar mengulangi pelajarannya dirumah.

F. Media dan Sumber


1. Media.
Alat peraga sederhana mengenai konsep pesawat sederhana yaitu pengungkit, bidang
miring, katrol dan roda.
2. Sumber:
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 kelas V SD.
Buku Paket Sains SD Kelas V Penerbit Erlangga.

G. Metode dan Pendekatan


1. Metode : Ceramah, Tanya jawab, Eksperimen, Observasi
2. Pendekatan : Pendekatan Keterampilan Proses

H. Penilaian
1. Prosedur Penilaian : Penilaian Proses, Penilaian Akhir (Post test)
2. Jenis Penilaian : Lisan, Tertulis, Kinerja
3. Alat penilaian. : Soal.

Soal.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap paling benar.
1. Pesawat sederhana berguna untuk ……
a. memudahklan pekerjaan c. mempersingkat perjalanan
b. mempersingkat waktu d. menciptakan gaya
2. Alat di bawah ini yang bukan tuas adalah ………
a. sekrup c. sapu
b. tang d. palu
3. Di bawah ini yang merupakan tuas golongan pertama adalah …..
a. sekop c. palu
b. sapu d. pembuka tutup botol
4. Gunting kuku merupakan tuas golongan ……..
a. pertama c. ketiga
b. kedua d. keempat
5. Pembuatan atap rumah menggunakan prinsip ……
a. katrol c. bidang miring
b. roda d. tuas
6. Alat dibawah ini yang bukan menggunakan prinsip bidang miring adalah …….
a. paku c. kampak
b. sekrup d. gunting
7. Permukaan datar dengan salah satu ujungnya lebih tinggi daripada ujung lainnya disebut
……
a. katrol c. tuas
b. bidang miring d. pengungkit
8. berikut ini yang menggunakan katrol tetap adalah …….
a. mesin traktor c. sumur timba
b. roda sepeda d. sumur pompa
9. dibawah ini adalah contoh penggunaan roda berporos, kecuali …….
a. setir mobil c. roda sepeda
b. setir kapal d. dongkrak

B. Untuk soal nomor 10 sampai dengan 15 (jawablah pertanyaan dibawah ini dengan
singkat dan jelas)

10. Benda yang berguna untuk memudahkan pekerjaan disebut …….


11. Alat pembuka botol menggunakan prinsip kerja ……….
12. Pengungkit mempunyai tiga kedudukan penting yaitu …….. …………. dan ………
13. Tangga menggunakan prinsip kerja …………….
14. Kerekan untyk menimba air di sumur termasuk jenis katrol ……..
15. Gir pada rantai sepeda menggunakan prinsip kerja …………

Kunci Jawaban
A. Soal Pilihan ganda
1. a. memudahkan pekerjaan
2. a. seikrup
3. c. palu
4. b. kedua
5. c. bidang miring
6. d. gunting
7. b. bidang miring
8. c. sumur timba
9. d. dongkrak

B. Soal Isian.
10. pesawat sederhana
11. tuas atau pengungkit
12. titik beban, titik kuasa, dan titik tumpu
13. bidang miring
14. katrol tetap
15. roda berporos

4. Rancangan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan/metode belajar tertentu


pada pembelajaran IPA di SD (sertakan media yang digunakan).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Mata Pelajaran : IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam )
Satuan Pendidikan : SD/MI
Kelas/ Semester : III / II
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit

STANDAR KOMPETENSI

Benda dan Sifatnya

2. Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud yang dapat

dialaminya.

KOMPETENSI DASAR

2.1 Mengidentifikasi sifat-sifat benda padat dan benda cair yang ada di lingkungan sekitar.

2.2 Menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda.


2.3 Mengidentifikasi benda-benda yang dikenal dan sifatnya melalui pengamatan dan

percobaan.

INDIKATOR

2.1.1 Menjelaskan wujud benda (padat dan cair)

2.1.2 Menjelaskan sifat-sifat benda padat dan cair

2.1.3 Menyebutkan 3 contoh benda padat

2.1.4 Menentukan benda sesuai dengan sifatnya.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui media visual, siswa dapat mendefinisikan benda padat dan benda cair yang
ada
di sekitar;
2. Melalui eksperimendan demonstrasi, siswa dapat membedakan sifat-sifat benda padat
dan benda cair;
3. Melalui penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasi benda-benda yang ada di
sekitar;
4. Menceritakan sifat benda-benda di sekitar.
Karakter yang diharapkan
a. Disiplin
b. Religius
c. Jujur
d. Kerjasama
e. Aktif
f. Ketelitian

MATERI POKOK

Benda dan Sifatnya


Berdasarkan wujudya benda-benda di lingkungan sekitar dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok, yaitu:

1. Benda padat, seperti batu, tanah, batang kayu, genting, dan bata.
2. Benda cair, seperti air, minyak tanah, minyak goreng, kecap, susu, dan sirup.
3. Gas atau udara, seperti uap dan asap.

Padat
Cair

Gas

Sifat benda cair;


Sifat benda cair, yaitu bentuk cair dan sesuai dengan ruang yang ditempatinya, dapat mengalir
dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, dapat meresap melalui celah-celah kecil,
dan permukaannya selalu tenang dan mendatar. Benda cair diantaranya air, minyak tanah,
minyak goreng, susu, kecap, bensin dan sirup.

Berubah bentuk sesuai dengan bentuk wadahnya

Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah
Air meresap melalui celah-celah kecil

Sifat benda padat;


Benda padat memiliki sifat berbeda dengan benda cair. Dengan melihat dan meraba kita dapat
membedakan benda padat atau bukan. Sifat benda padat, yaitu benda padat tidak dapat berubah
bentuk walaupun dipindahakan dari satu tempat ke tempat yang lainnya, benda padat dapat
berubah bentuk dengan perlakuan tertentu (dipukul, dipotong, dipahat, dll), dan benda padat
memiliki berat. Yang termasuk benda padat diantaranya batu, genting, pensil, penghapus, dan
kayu.

Benda padat tidak dapat berubah bentuk walaupun dipindahakan dari satu tempat ke tempat
yang lainnya.

Benda padat dapat berubah bentuk dengan perlakuan tertentu (dipukul, dipotong, dipahat, dll)

Benda padat memiliki berat.


METODE PEMBELAJARAN DAN MODEL PEMBELAJARAN

a. Metode : Simulasi, eksperimen, Active Learning (The great wind


blous/angin berhembus)
b. Pendekatan : Saintific

KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

1. Guru mempersiapkan bahan, sumber, dan media pembelajaran


2. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdo’a (membaca Basmallah)
3. Presensi oleh guru
4. Apersepsi: bernyanyi “Tik tik tik Bunyi Hujan”
Tik tik tik bunyi hujan di atas genting
Airnya turun tidak terkira
Cobalah tengok, dahan dan ranting
Pohon dan kebun basah semua.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti (20 menit)

Eksplorasi:
1. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai sifat-sifat benda cair dan benda padat
yang diketahui.
2. Guru menjelaskan sifat-sifat dari benda cair dan benda padat dengan menunjukkan
gambar.
Elaborasi:
3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok menggunakan permen dan
membagikan alat peraga eksperimen.
4. Guru membimbing kelompok yang terbentuk untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan.
5. Siswa bersama guru melakukan eksperimen kemudian guru menjelaskan cara
dan proses penyelesaiannya.
6. Guru memantau kegiatan atau aktifitas masing-masing kelompok dalam melakukan
eksperimen.
7. Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam melakukan
eksperimen.
8. Siswa menyimpulkan hasil eksperimen yang dikerjakan sesuai dengan petunjuk
guru.
9. Salah seorang siswa dari setiap kelompoknya mempresentasikan hasil
eksperimennya dan kelompok yang lain menanggapi hasil presentasi dari masing-
masing kelompok.
Konfirmasi:
10. Guru memberikan apersepsi terhadap hasil kerja siswa.
11. Guru melengkapi keterangan siswa/kelompok agar menjadikan siswa lebih paham.
12. Guru memberi penguatan mengenai materi yang telah dipelajari.
13. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang belum dipahami.
C. Kegiatan Penutup (15 menit)

1. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari.


2. Siswa melakukan refleksi dengan menjawab tes evaluasi (post test) dalam bentuk
lisan.
Siswa mejawab beberapa pertanyaan guru secara lisan sebagai tes hasil
belajar melalui metode wind blous (badai berhembus).
a. Apakah benda benda dapat berubah bentuk jika dipindahkan dari satu tempat
ke tempat yang lain?
b. Mengapa tissue yang kering jika terkena air menjadi basah?
3. Pemberian reward kepada siswa yang antusias belajar.
4. Guru memberikan penugasan (refitasi).
5. Guru memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan menyampaikan rencana
pembelajaran dalam pertemuan berikutnya.
6. Guru menutup pelajaran dengan membaca kaffaratu-l-majlis/Hamdalah

ALAT DAN SUMBER

Media : Gambar, APE/Alat Peraga Edukatif (bata, boneka, ranting,


plastik, botol air mineral, gelas, air, tissue dan kain), power
point
Sumber Belajar : Buku Pelajaran IPA

PENILAIAN

1. Prosedur Tes:
a. Tes dalam proses: dilakukan saat siswa menyimpulkan hasil eksperimen.
Soal : Ceritakan hasil eksperimen yang telah dilakukan!
Jawab : Bahwasannya tissue dan kain yang kering dapat menjadi basah
karena air meresap melalui celah-celah kecil yang terdapat pada
tissue dan kain.
Penilaian :
No. Siswa 4 3 2 1
1 Siswa A Menceritakan dengan Menceritakan Menceritakan hasil Menceritakan hasil
lengkap hasil secara lengkap hasil eksperimen dengan eksperimen dengan
eksperimen beserta eksperimen dengan lantang suara yang tidak
alasannya mengapa lantang dan percaya terlalu nyaring dan
tissue dan kain diri. malu-malu.
menjadi basah
dengan lantang dan
percaya diri.

b. Tes hasil belajar (post test): tes evaluasi, dilakukan di akhir pembelajaran.
Soal : 1. Apakah benda padat dapat berubah bentuk jika dipindahkan
dari satu tempat ke tempat yang lain?
2. Mengapa tissue yang kering menjadi basah jika terkena air?
Jawaban : 1. Benda padat tidak dapat berubah bentuk jika dipindahkan dari
satu tempat ke tempat yang lain.
2. Tissue yang kering menjadi basah jika terkena air karena air
meresap melalui celah-celah kecil.
Penilaian :
No. Siswa 4 3 2 1
1 Siswa A Siswa dapat menjawab Siswa menjawab Siswa menjawab Jawaban yang
pertanyaan dengan pertanyaan dengan pertanyaan dengan diberikan siswa
lengkap beserta detil dan suara yang benar. kurang tepat dan
alasannya dengan lantang. kurang percaya
suara yang lantang dan diri.
percaya diri.

2. Jenis Tes: Tes lisan

Tulang Bawang, 10 Mei 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas

................................. .................................
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai