Kelp 2 Kls 3B

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PEMBENTUKAN KARAKTER SEORANG PERAWAT

MUSLIM MENURUT MUHAMMADIYAH

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Chita Paramitha
2. Deby Pratamasari
3. Dely Triana P
4. Dhea Fadhila S
5. Dian Hardianti

STIKES AHMAD DAHLAN CIREBON

Jalan Walet No. 21 Telp./Fax.[0231]201942 Cirebon


Tahun 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam menyelesaikan
makalah ini penulis dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada dosen mata kuliah, teman-teman Kelompok, serta semua pihak yang dengan
caranya masing-masing telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Sebagai makhluk yang lemah penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak,
penulis terima dengan lapang dada.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan kita.

Cirebon, 19 Oktober 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................5
1.3 Tujuan .........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................6
2.1 Pengertian Karakteristik ............................................................................................6
2.2 Pengertian Keperawatan Islami ..................................................................................6
2.3 Karakteristik keperawatan Islami ...............................................................................6
2.4 Ciri khas perawat islami yang professional .............................................................17
2.5 Landasan kerja dan perilaku perawat ......................................................................18
BAB III PENUTUP ........................................................................................................20
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................20
3.2 Saran .........................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................21

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan, islam pun memberikan
penjelasan-penjelasan lewat Al-Quran maupun hadits yang berkaitan tentang pentingnya
kesehatan. Firman Allah berkaitan tentang menjaga kesehatan: Artinya: “Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.
Al-Baqarah: 222)

Keperawatan Islami, bertujuan memberikan pelayanan keperawatan melebihi harapan


klien dengan menggunakan kaidah Islam berdasar Al-Qur’an dan Hadis dalam menerapkan ahlak
pribadi muslim, landasan kerja dan perilaku muslim serta penampilan dan ciri khas seorang
perawat muslim (Martono,2007).

Menurut Robbins (2003) sikap karyawan yang positif dapat ditunjukkan karena karyawan
memiliki tingkat kepuasan kerja, sedangkan karyawan yang tidak puas dengan pekerjaan akan
menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan. Dampak Perbuatan Ikhsan dalam asuhan
keperawatan akan melahirkan : Niat yang Ikhlas, bahwa segala sesuatu diniatkan hanyalah
kepada Allah semata, sehingga dengan keikhlasan yang bersih hanya kepada Allah akan
memberikan barier (benteng) bagi pekerjaan kita agar tetap konsisten dalam garis yang
ditetapkan agama dan profesi. Pekerjaan yang rapi, senantiasa berorientasi kepada kualitas yang
tinggi karena merasakan segala sesuatu berada dalam pengawasan Allah SWT. Penyelesaian
hasil yang baik, artinya setelah berbuat maksimal atas segala aktivitas, maka secara sunatullah
melahirkan pekerjaan yang baik atau memiliki kualitas yang tinggi. Ikhsan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan bisa menimbulkan komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien yang
bisa meningkatkan kualitas mutu pelayanan keperawatan yang berdampak pada kepuasan pasien
dan kepuasan perawat.

Asuhan Keperawatan Islami yang diberikan secara profesional oleh perawat dengan
kaidah Islam memberi kesempatan Umat Islam di negeri ini mendapatkan pelayanan atau asuhan

4
keperawatan berkualitas sesuai dengan keimanannya sebagai seorang muslim. Bagi perawat
muslim pemahaman dan pengamalan terhadap rukun iman dan Islam belumlah cukup
dikategorikan dalam insan yang sempurna dalam pengamalan agamanya, jika belum diikuti oleh
perbuatan yang ikhsan. Hal ini yang mendasari implementasi asuhan keperawatan Islami selain
berlandaskan pada keilmuan, karena Islam mementingkan professionalisme, pengetahuan dan
keterampilan. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan sebagai sebuah sistem, profesi
perawat dengan segala penguasaan ilmu pengetehuan, nilai iman dan islam yang dimiliki
perawat merupakan input. Pelaksanaan proses yang diiringi dengan rasa syukur atas nikmat
karunia Allah dan dimanifestasikan dalam sifat Ikhsan, yaitu rasa ikhlas dalam bekerja sebagai
ibadah dalam bentuk perilaku caring, profesional, ahlakul karimah dan kerjasama yang baik,
berdampak pada pelayanan keperawatan yang diberikan mampu menyentuh esensi fitrah
manusia. Kondisi demikian ini akan melahirkan rasa empati, pandai bersyukur sehingga
menghasilkan output kepuasan kerja perawat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah definisi karekteristik?


2. Bagaimanakah pengertian keperawatan Islami?
3. Bagaimanakah karakeristik keperawatan Islami?
4. Bagaimanakah ciri khas perawat islami yang profesional?
5. Bagaimanakah landasan kerja dan perilaku perawat?
1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi karekteristik.


2. Untuk mengetahui pengertian keperawatan Islami.
3. Untuk mengetahui karakeristik keperawatan Islami.
4. Untuk mengetahui ciri khas perawat islami yang profesional.
5. Untuk mengetahui landasan kerja dan perilaku perawat.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karakteristik


Karakteristik adalah mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang serta
nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten
dan mudah di perhatikan (Nanda, 2013).
Selain itu, menurut Caragih (2013) karakteristik merupakan ciri atau karateristik
yang secara alamiah melekat pada diri seseorang yang meliputi umur, jenis kelamin,
ras/suku, pengetahuan, agama/ kepercayaan dan sebagainya.
2.2 Pengertian Keperawatan Islami
Menurut keperawatan Indonesia “Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang
komprehensif, ditunjukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sakit maupun
sehat yang mencakup selurug proses kehidupan manusia.
Menurut keislaman adalah suatu Manifestasi dari ibadah yang berbentuk
pelayanan profesional dan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada keimanan, keilmuan dan amal serta kiat keperawatan berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio- spiritual yang kompehensif, ditujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh siklus
kehidupan manusia.
2.3 Karakteristik Keperawatan Islami
Keperawatan Islami adalah: pelayanan keperawatan sebagai bentuk ibadah
berdasar Al-Quran dan Hadis untuk mencari Ridho Allah SWT, dengan karakteristik:
Profesional, Ramah, Amanah, Istiqomah, Sabar, dan Ikhlas.
Menurut Widarti (2010), implementasi nilai Islami dalam pelayanan kesehatan
mencangkup beberapa karakteristik.

6
A. Profesional
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan
tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya dan diperoleh melalui
pendidikan keperawatan. Seorang perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu
pengetahuan, keterampilan keperawatan professional serta memiliki sikap profesional
sesuai kode etik profesi.
Keperawatan Islami mengutamakan bekerja dengan cerdas dan dilandasi ilmu
sesuai dengan Al Quran surat Al Mujadalah:11
ُ ‫ع هَّللا‬J
ِ َ‫ ُزوا يَرْ ف‬J‫ ُزوا فَا ْن ُش‬J‫ َل ا ْن ُش‬J‫ح هَّللا ُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا قِي‬ ِ ِ‫ ال‬J‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا قِي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوا فِي ْال َم َج‬
ِ J‫حُوا يَ ْف َس‬J‫س فَا ْف َس‬
ٍ ‫الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجا‬
‫ت ۚ َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ َخبِي ٌر‬
Artinya :
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
 Nilai - Nilai Islami dalam Peran dan Fungsi Perawat Profesional :
1. Peran Pelaksana
Peran ini dikenal dengan istilah care giver. Peran perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai
individu keluarga dan masyarakat. Dalam melaksanakan peran ini perawat
bertindak sebagai comforter, protector, dan advokat, communicator, serta
rehabilitator.
a) Sebagai comforter, perawat berusaha memberi kenyamanan dan rasa aman
pada klien. Islam mengajarkan bagaimana umat manusia dapat menolong
terhadap sesamanya, pertolongan itu diberikan secara tulus ikhlas dan
holistic, sehingga kita dapat merasakan apa yang klien kita rasakan. Ibarat
orang mukmin saling mencintai kasih mengasihi dan saling menyayangi
adalah lukisan satu tubuh jika salah satu angggota tubuhnya sakit maka
selruh tubuh akan merasa sakit.( HR.Muttafaq Alaih)

7
b) Peran sebagai protector, lebih berfokus pada kemampuan perawat
melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien terlaksana dengan
seimbang dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Misalnya, kewajiban
perawat memenuhi hak klien untuk menerima informasi dan penjelasan
tentang tujuan dan manfaat serta efek samping suatu terapi pengobatan
atau tindakan keperawatan. Dalam islam kita tidak boleh membuka aib
sausara kita sendiri karena jika kita membukanya sama saja kita memakan
bangkai saudara kita yang mati sebagaimana dalam surah Al- Hujurat ayat
12 yang artinya:

ُ ‫وا َواَل يَ ْغتَبْ بَع‬J ‫َّس‬


‫ ُك ْم‬J ‫ْض‬ ُ ‫ْض الظَّنِّ إِ ْث ٌم ۖ َواَل ت ََجس‬ َ ‫يرًا ِمنَ الظَّنِّ ِإ َّن بَع‬JJِ‫وا َكث‬JJُ‫وا اجْ تَنِب‬JJُ‫ا الَّ ِذينَ آ َمن‬JJَ‫ا أَيُّه‬JJَ‫ي‬
‫بَ ْعضًا ۚ أَيُ ِحبُّ أَ َح ُد ُك ْم أَ ْن يَأْ ُك َل لَحْ َم أَ ِخي ِه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموهُ ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ ۚ إِ َّن هَّللا َ تَوَّابٌ َر ِحي ٌم‬

”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,


sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah mencari-
cari kesalah orang lain dan jangan lah sebahagian kamu menggunjing
sebagian yang lain. Sukakah salah seseorang diantara kamu memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima lagi Maha Penyayang.”
c) Peran sebagai communicator, akan nampak bila perawat bertindak sebagai
mediator antara klien dengan anggota tim kesehatan lainnya. Peran ini
berkaitan erat dengan keberadaan perawat mendampingi klien sebagai
pemberi asuhan keperawatan selama 24 jam. Perawat dalam islam harus
memberikan dukungan.
d) Rehabilitator berhubungan erat dengan tujuan pemberian askep yakni
mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat
berfungsi normal.
2. Peran Sebagai Pendidik (Health Educator)
Sebagai pendidik, perawat berperan mendidik individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan yang berada
dibawah tanggung jawabnya. Peran ini dapat berupa penyuluhan kesehatan

8
kepada klien (individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat). Sebagaimana
dalam Q.S Ali-Imran ayat 148
َ‫ب اآْل ِخ َر ِة ۗ َوهَّللا ُ يُ ِحبُّ ْال ُمحْ ِسنِين‬ َ ‫فَآتَاهُ ُم هَّللا ُ ثَ َو‬
ِ ‫اب ال ُّد ْنيَا َو ُح ْسنَ ثَ َوا‬
yang artinya: “ Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia
dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang yang
berbuat kebaikan. Dan Q.S Al-Mujadilah ayat 11

‫ ُزوا‬J‫ ُزوا فَا ْن ُش‬J‫ َل ا ْن ُش‬J‫ح هَّللا ُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا قِي‬ِ J‫حُوا يَ ْف َس‬J‫س فَا ْف َس‬ِ ِ‫ ال‬J‫حُوا فِي ْال َم َج‬J‫ َل لَ ُك ْم تَفَ َّس‬J‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا قِي‬
ٍ ‫يَرْ فَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم د ََر َجا‬
‫ت ۚ َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِي ٌر‬

yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:


“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”,
maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

3. Peran Sebagai Pengelola


Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam
mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan yang berada dibawah
tanggung jawabnya sesuai dengan konsep manajemen keperawatan dalam
kerangka paradigma keperawatan. Sebagai pengelola perawat berperan dalam
memantau dan menjamin kualitas asuhan/pelayanan keperawatan serta
mengorganisasi dan mengendalikan sistem pelayanan keperawatan. sesuai
yang termaktub dalam Q.S Al- Baqarah ayat 11 yang artinya:

ِ ْ‫َوإِ َذا قِي َل لَهُ ْم اَل تُ ْف ِسدُوا فِي اأْل َر‬


َ‫ض قَالُوا إِنَّ َما نَحْ نُ ُمصْ لِحُون‬
Artinya : “Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami
orang-orang yang mengadakan perbaikan”.

9
4. Peran Sebagai Peneliti
Sebagai peneliti dibidang keperawatan, perawat diharapkan mampu
mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode
penelitian serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu
asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan. Penelitian bertujuan
untuk menghasilkan :
1. Jawaban terhadap pertanyaan.
2. Solusi penyelesaian masalah baik melalui produk teknologi atau metode
baru maupun berupa produk jasa.
3. Penemuan dan penafsiran fakta baru.
4. Pengujian teori berdasarkan kondisi atau fakta baru.
5. Perumusan teori baru.
Quran Surah Al-Qashash ayat 77, yang berbunyi:

ِ ‫كَ ۖ َواَل تَب‬J‫َصيبَكَ ِمنَ ال ُّد ْنيَا ۖ َوأَحْ ِس ْن َك َما أَحْ َسنَ هَّللا ُ إِلَ ْي‬
‫غ‬Jْ َ ‫َوا ْبت َِغ فِي َما آتَاكَ هَّللا ُ ال َّدا َر اآْل ِخ َرةَ ۖ َواَل تَ ْن‬
ِ ‫سن‬
َ‫ض ۖ إِ َّن هَّللا َ اَل ي ُِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِدين‬
ِ ْ‫ْالفَ َسا َد فِي اأْل َر‬

Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah


kepadamu negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari
duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah berbuat kerusakan dibumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

 Nilai – nilai Islami dalam Fungsi Perawat Profesional


1. Fungsi Dependen
Perawat yang memerlukan kolaborasi dengan tim / anggota kesehatan
lainnya yang ada di Rumah Sakit atau Institusi seperti dokter, apoteker dan
tim kesehatan lainnya. Dalam pandangan islam kita diajarkan untuk
bersilaturahim antar sesama manusia dalam hal ini hablumminannas atau
hubungan manusia dengan manusia seperti termaktub dalam al-qur’an surah
Al-Hujurat ayat 13

10
‫يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَ لَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َوأُ ْنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَائِ َل ِلتَ َعا َرفُوا ۚ إِ َّن أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ أَ ْتقَا ُك ْم‬
‫ۚ إِ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر‬

Artinya: ” Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.
2. Fungsi Independen
Perawat yang mandiri. Dalam hal ini seorang perawat bertanggung jawab
penuh atas kenyamanan, kesehatan dan keselamatan pasien. Seorang
perawat melakukan tindakan keperawatan secara mandiri pada pasien.
Islam sangat menjunjung tinggi sebuah tanggung jawab dan tanggung
jawab ini adalah sebuah amanah yang harus dipertanggung jawabkan
baik dunia maupun akhirat. Sebagaimana dalam hadist yang berbunyi:
“setiap kalian itu adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadap apa
yang Ia pimpin”. (HR. Muttafaq Alaih).
3. Fungsi Interdependen
Hubungan perawat dengan perawat lainnya, misalnya perawat primer dan
perawat sekunder dan ketua tim yang menginstruksikan kepada anggota
tim lainnya. Dalam islam kita diajarkan untuk saling menghormati,
menghargai satu sama lain, serta bekerjasama dan menjunjung tinggi
profesionalisme sesuai hadits dimana Rasulullah bersabda “Serahkan
sesuatu pada ahlinya, karena apabila sesuatu itu diurus oleh bukan
ahlinya maka tunggulah kehancurannya’, artinya yang dituntut adalah
profesionalisme.
B. Ramah
Keperawatan Islami menuntut bekerja dengan muka cerah, senyum,
komunikasi yang baik, sikap yang menyejukan.

11
“ Sesungguhnya jika kamu tidak menolong orang banyak dengan hartamu,
maka (dapat juga) kamu menolong mereka dengan muka berseri dan perekerti
yang baik (HR. Abu Ya’la) Ramah tamah berdasarkan ukhuwah dalam
pergaulan, kapan dan dimana ia berada, terutama terhadap pasien dan
orang-orang yang dho’if (lemah/miskin) (HR. Bukhori Muslim dan
Turmudzi). Ketahilah bahwa bermuka manis kepada orang yang sedang
menderita sakit adalah merupakan sebagian dari pada pengobatan.
Dan ketahuilah bahwa yang bisa meringankan penderitaan orang sakit,
bukanlah harta benda, akan tetapi wajah yang berseri-seri dan budi perkerti
yang baik. (HR.Ibnu Ja’la disyahkan oleh Hakim dari Abi Hurairah.) Ramah
dan santun dalam menghadapi pasien dengan tidak membedakan kaya atau
miskin, golongan muslim atau non-muslim. Hadist riwayat Al-Tarmidzi :
“Senyumu terhadap saudaramu adalah merupakan suatu kebajikan”.
Ramah dan santun seorang perawat yang patut kita hadirkan adalah wajah
Yang Selalu Ceria Entah kenapa wajah yang cerah ceria selalu tampak
menyenagkan, sebaliknya wajah yang cemberut, angkuh, musam, selalu saja
terlihat tidak menyenangkan. Rasulullah SAW bahkan bersabda :
“Janganlah selalu membebani jiwamu dengan sesungguh hati. Hiburlah
dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu. Sebab, bila hati terus dipaksakan
dengan memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi buta”. (HR Abu
Dawud).
Marilah kita bertekad sekuatnya agar setiap berjumpa dengan orang lain
terutama pasien upayakan berwajah secerah-cerahnya. Senyuman Yang Tulus
Rasulullah SAW senantiasa tersenyum manis, bila dipandang beliau terlihat
menyenangkan hati. Senyum merupakan sunnah Rasul. Senyum, selain akan
membahagiakan kita juga akan membahagiakan orang yang melihat kita.
QS.Al-Imran, 159

‫تَ ْغفِرْ لَهُ ْم‬J ‫اس‬ ْ ‫اعْفُ َع ْنهُ ْم َو‬JJَ‫ك ۖ ف‬ َ ِ‫ب اَل ْنفَ ضُّ وا ِم ْن َحوْ ل‬ ِ ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمنَ هَّللا ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم ۖ َولَوْ ُك ْنتَ فَظًّا َغلِيظَ ْالقَ ْل‬
َ‫اورْ هُ ْم فِي اأْل َ ْم ِر ۖ فَإ ِ َذا َع َز ْمتَ فَت ََو َّكلْ َعلَى هَّللا ِ ۚ إِ َّن هَّللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمتَ َو ِّكلِين‬
ِ ‫َو َش‬

Artinya :

12
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya.”

Kata-Kata Yang Santun Dan Lembut Pilihlah kata-kata yang paling sopan,
dengan cara paling santun dalam berkomunikasi dengan pasien. Bahasanya
baik dan bersih, serta disampaikan dengan cara yang lembut. Sikap seperti
inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah ketika berbicara dihadapan para
sahabatnya sehingga menimbulkan suasana menyenangkan dan penuh
keakraban. Selalu Menyapa Dan Senang Mengucapkan Salam Upayakan diri
kita agar menjadi orang yang selalu terlebih dahulu mengucapkan sapa dan
salam. Sampaikan salam dengan penuh kesungguhan, rama dan cerah.
Jabatlah tangan pasien kita dengan penuh kehangatan. Hati-hati jangan
berlebihan sehingga menyakitinya. Kemudian lepaslah tangan kita ketika
tangan pasien mulai melepaskannya.

C. Amanah

Keperawatan Islami mengembangkan sifat amanah yaitu: jujur,


bertangung jawab, terpercaya Menyimpan rahasia Sabda Nabi Muhammad
SAW : Bila seorang menutup rahasia/keaiban orang lain di dunia, pasti Allah
menutup pula rahasia keaibannya di hari kiamat

‫ ْد ِل ۚ ِإ َّن هَّللا َ نِ ِع َّما‬J‫وا بِ ْال َع‬J‫اس أَ ْن تَحْ ُك ُم‬ ِ ‫ا‬Jَ‫ َؤ ُّدوا اأْل َ َمان‬Jُ‫إِ َّن هَّللا َ يَأْ ُم ُر ُك ْم أَ ْن ت‬
ِ َّ‫ا َوإِ َذا َح َك ْمتُ ْم بَ ْينَ الن‬Jَ‫ت إِلَ ٰى أَ ْهلِه‬
ِ َ‫( يَ ِعظُ ُك ْم بِ ِه ۗ إِ َّن هَّللا َ َكانَ َس ِميعًا ب‬QS. An Nisa :58)
‫صيرًا‬

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang


berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah

13
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Bertanggung jawab “Dan janganlah engkau menurut saja apa-apa yang
tidak engkau ketahui, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, hati itu
masing-masingnya adalah bertanggung jawab”

D. Istiqomah

Keperawatan Islami mengajarkan bekerja dengan sunguh- sunguh, konsisten,


komitmen tinggi, bekerja keras, ulet, tidak mengenal lelah, yang sesuai dengan
salah satu sifat Rasulullah SAW.

ٌ ْ‫إِ َّن الَّ ِذينَ قَالُوا َربُّنَا هَّللا ُ ثُ َّم ا ْستَقَا ُموا فَاَل خَ و‬
َ‫ف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ زَ نُون‬

َ‫( أُو ٰلَئِكَ أَصْ َحابُ ْال َجنَّ ِة خَ الِ ِدينَ فِيهَا َج َزا ًء بِ َما َكانُوا يَ ْع َملُون‬Qs Al ahqaf 13-14)

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:”Robb kami ialah Allah”,


kemudian mereka tetap beristiqomah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita, mereka itulah penghuni-penghuni
surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka
kerjakan (di dunia)”

E. Sabar

Keperawatan Islami mengjarkan bekerja dengan tenang, tidak tergesa-gesa


tetapi cepat dan tepat, tetap sabar,terus berupaya sampai saat tawakal, sabar tidak
berarti lamban, Innallaaha ma’ashobiriin ( Sesungguhnya Allah menyukai orang
yang sabar ).
Sikap sabar merupakan sesuatu yang mulia dan merupakan sifat terpuji, yang
dengannya Allah Swt. Membedakan antara manusia dengan binatang adalah sifat
sabar ketika marah. Dan ini bukan sesuatu yang aneh, sifat sabar adalah penghulu
dari segala kemuliaan dan sumber segala kebaikan serta sumber segala
ketenangan.

14
Sabar adalah sebuah sifat yang apabila berpegang padanya, maka akan
mendapat cinta Allah dan Allah juga akan menaruh cinta kepada setiap hati
bagi orang yang sabar.
Rassulullah ketika berkata kepada Asyaji’Abdil Qais, “Sesunggguhnya
pada diri kamu terdapat dua hal yang sangat dicintai Allah dan Rasul-Nya,
yaitu sifat sabar dan bersikap tidak terges-gesa.”
Sabar dan Tak Lekas Marah Bila seorang perawat sedang kesal,
waspadalah, karena kemarahan dan kekesalan yang tidak terkendali biasanya
menghasilkan kata dan prilaku yang keji, yang akan melukai orang lain. Hal
itu bisa membuat pasien merasa takut dan disa berakibat patal bagi penya
kitnya. Kita harus senantiasa bersabar dan menyayangi pasien seperti keluarga
sendiri. Penyabar dan pemaaf adalah salah satu dari budi pekerti yang luhur,
yang sangat penting dipelihara. QS.Asy-Syura, : 43

ُ َ ِ‫صبَ َر َو َغفَ َر إِ َّن ٰ َذل‬


ِ ‫ك لَ ِم ْن ع َْز ِم اأْل ُم‬
‫ور‬ َ ‫َولَ َم ْن‬

Yang artinya : “Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya


(perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.”
Walaupun semua pasien membutuhkan pertolongan dan kasih sayang,
tetapi tidak semua pasien menunjukan perasaan kasih sayang, bahkan tidak
kurang adanya pasien yang justru yang menjengkelkan dan tidak menunjukan
simpati sama sekali. Akan tetapi melayaninya dengan sabar adalah perbuatan
yang terpuji disisi Allah . HR.Tirmidzi dari Abu Huraira
(Al-Baqarah :153)
َ‫صاَل ِة ۚ إِ َّن هَّللا َ َم َع الصَّابِ ِرين‬ َّ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ا ْستَ ِعينُوا بِال‬
َّ ‫صب ِْر َوال‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu sesungguhnya Allah besrta orang-orang yang sabar”.

F. Ikhlas

Ikhlas disini dalam artian sikap yang murni, semata-mata demi


memperoleh ridhla dan perkenan Allah dalam proses keperawatannya.

15
Bekerja harus ikhlas, jangan terpaksa, Al ‘amalu bin niyah ( Setiap pekerjaan
dinilai sesuai niatnya). Bekerja dengan niat ikhlas akan mendapatkkan pahala
dan bila tidak ikhlas tidak berpahala. Allah menerangkan dalam QS Al
Bayyinah :5
َ ِ‫صاَل ةَ َوي ُْؤتُوا ال َّز َكاةَ ۚ َو ٰ َذل‬
‫ك ِدينُ ْالقَيِّ َم ِة‬ ِ ِ‫َو َما أُ ِمرُوا إِاَّل لِيَ ْعبُدُوا هَّللا َ ُم ْخل‬
َّ ‫صينَ لَهُ ال ِّدينَ حُ نَفَا َء َويُقِي ُموا ال‬
Artinya : “ Dan tidaklah mereka disuruh, kecuali supaya menyembah Allah
dengan mengiklhaskan ketaatan kepadaNya dalam menjalankan Agama
dengan lurus
Benar-benar dengan niat yang ikhlas untuk beramal Tidak mengharapkan
balasan atau pujian. Karena amal yang diterima Allah hanyalah amal yang
didasarkan pada keikhlasan. HR. Abu Dawud & Nasa’idari abi umamah.
Ikhlas disini dapat dilakukan dengan cara : Selalu Menolong Dengan Segala
Cara Bersegeralah menolong seseorang dengan segenap kemampuan, baik
berupa harta, tenaga, waktu atau setidak-tidaknya perhatian yang tulus hanya
untuk mendengarkan keluh kesahnya. Setiap kali kita menolong seseorang
dengan ikhlas, berarti kita telah menabung untuk mendapat pertolongan Allah.
Karena sesungguhnya kesempatan menolong orang lain hanya ada jika Allah
yang maha agung memberi kesempatan kepada kita. Andaikata kemampuan
menolong secara fisik sangat terbatas, tolonglah dengan taburan do’a.
Percayalah, tidak ada kebaikan sekecil apapun kecuali diperhatikan dan
dibalas dengan sempurna oleh Allah SWT.
Sumbangkan Ilmu Pengetahuan. Sedikitpun jangan pernah sungkan untuk
mengajarkan ilmu dan pengalaman yang kita miliki agar orang lain bertambah
ilmunya, wawasannya, pengalamannya dan kemampuannya. Kita harus
amanah dengan ilmu dan pengalaman kita dengan cara menyalurkannya untuk
membantu orang lain.
Hindari Penghinaan Terhadap Pasien Segala sesuatu yang bersifat
merendahkan, mengejek, menghina dalam bentuk apapun terhadap seseorang,
baik tentang postur tubuhnya, keadaan penyakitnya, kepribadiannya, keadaan
sosial dan sebagainya. Sedikitpun jangan pernah kita lakukan kalau kita
sebagai seorang perawat. Akibat perbuatan itu akan muncul perasaan sakit

16
hati atau sampai bisa mendendam. Tolonglah pasien dengan ikhlas karena
diahadapan Allah manusia adalah sama.

2.4 Ciri Khas Perawat Islami yang Profesional

Perawat sebagai profesional yang Islami direfleksikan melalui : penampilan fisik,


sikap yang agamis, psikomotor, pengetahuan, kemampuan berkomunikasi, pengambilan
keputusan, kesejawatan yang dapat bekerja sama dengan harmonis.
Prinsip keperawatan dalam Islam : Melayanu itu ibadah, memberi dahulu dan kita
akan menerima, mengerti orang lain lebih dulu, membahagiakan orang lain dahulu,
melakukan sikap empati dan menumbuhkan sinergi, membiasakan dengan ucapan: salam,
basmalah, hamdalah dan berdo’a (Widarti, 2010).
Berikut adalah ciri khas dari seorang perawat, yaitu :
1. Berpakaian bagi wanita
a) Seragam menutupi seluruh badan selain wajah dan kedua telapak tangan
b) Tidak ketat sehingga masih menampakan bentuk tubuh yang ditutupinya
c) Tidak tipis temaram sehingga warna kulit masih bisa dilihat
d) Tidak menyerupai laki-laki
e) Tidak berwarna mencolok sehingga menarik perhatian orang
f) Dipakai bukan dengan maksud memamerkannya
2. Berinteraksi dengan sesama muslim
a) Memberi bantuan memenuhi kebutuhan dasarnya
b) Menyebarkan salam
c) Menjenguknya jika ia sakit
d) Menjawabnya jika ia bersin
e) Mengunjunginya karena Allah
f) Memenuhi undangannya
g) Tidak menyebut aib dan mengunjingnya, secara terang atau sembunyi
h) Berbaik sangka kepadanya
i) Tidak boleh memata-matai dan mengawasnya, baik dengan mata maupun telinga
j) Tidak membocorkan rahasianya
k) Menampakan perhatian dan kasih sayang kepadanya

17
l) Tidak menghibahnya dan membelanya jika ada seseorang yang menghibahnya
m)Memaafkan kesalahannya
n) Mendo’akannya dari tempat yang jauh
3. Berinteraksi dengan non muslim
a) Berbuat adil dan baik pada orang non muslim
b) Boleh membantu orang non muslim yang menderita
c) Jangan menghina orang non muslim
d) Wanita Islam dilarang menikah dengan laki-laki non muslim
e) Tidak boleh memberi salam kepada orang non muslim
f) Apabila orang non muslim itu memberi salam maka jawablah hanya dengan
ucapan Wa’alaikum
4. Hijab
a) Perawat wanita memberikan asuhan keperawatan secara langsung pada pasien
wanita
b) Perawat wanita boleh memberikan asuhan keparawatan secara langsung pada pasien
laki-laki dalam konsisi khusus atau kegawatdaruratan ketika tidak ada lagi perawta
laki-laki yang memungkinkan untuk memberikan bantuan
c) Perawat laki-laki memberikan asuhan keparawatan secara lagsung kepada pasien
laki-laki
d) Perawat laki-laki memberikan asuhan keperawatan secara langsung pada pasien
wanita dalam kondisi khusus atau kegawatdaruratan ketika tidak ada lagi perawat
wanita yang memungkinkan untuk memberikan bantuan
e) Perawat memisahkan penempatan ruang perawatan antara pasien wanita dengan
pasien laki-laki dewasa, kecuali pasien anak-anak usia 0-7 tahun
2.5 Landasan Kerja dan Perilaku Perawat
A. Iman-Islam-Ihsan
1) Percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya,
hari kebangkitan dan qadha (peraturan) dan qadar atau kuasa-Nya.
2) Mempresentasikan keimanan dengan amal shaleh sesuai dengan syariat Islam

18
3) Bekerja dengan konsep iman dan menggunakan prinsip ihsan sebagai fungsi
control mandiri atas prestasi kinerja yang dipercayainya sebagai representasi dari
iman
4) Mendirikan dan menjaga shalatnya dan shalat kliennya dalam kondisi apapun
sesuai syariah
B. Taqwa
1) Bekerja dengan profesional melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-
Nya
2) Bekerja dengan senantiasa mengendalikan dorongan emosi dan penguasaan
kecenderungan hawa nafsunya dengan memenuhi dorongan itu dalam batas yang
diperkenankan oleh ajaran agama
3) Berkerja dengan melakukan tidakan yang baik, misalnya berlaku benar, memegang
amanah, adil, dapat dipercaya, dapat menyesuaikan diri dan bergaul dengan orang
lain, serta menghindari permusuhan dan kezaliman.
C. Ilmu (Profesionalisme)
1) Berupaya menerapkan konsep, teori dan prinsip dalam keilmuan yang terkait dalam
asuhan keperawatan dnegan mengutamakan pedoman pada Al- Qur’an dan Hadits
2) Melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan Islami melalui
kegiatan-kegiatan pengkajian yang berdasarkan bukti (evidence-based Healthcare)
3) Mempertanggungjawabkan atas segala tindakan dan perbuatan berdasarkan bukti
(evidence-based Healthcare)
4) Berlaku jujur, Ikhlas dalam memberikan pertolongan kepada pasien baik secara
individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat dan semata-mata mengharapkan
ridho Allah
5) Bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan menyelesaikan masalah pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
asuhan keperawatan yang berdasarkan bukti(evidence-based Healthcare)

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keperawatan Islami adalah: pelayanan keperawatan sebagai bentuk ibadah


berdasar Al-Quran dan Hadis untuk mencari Ridho Allah SWT, dengan karakteristik dan
akhlak seorang perawat menurut agama Islam itu harus : Profesional, ramah, amanah,
istiqomah, sabar, ikhlas dan penampilan yang menyenangkan dan menutupi aurat.
Seorang perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu pengetahuan,
keterampilan keperawatan professional serta memiliki sikap profesional sesuai kode etik
profesi dan sesuai dengan ajaran agama Islam. Peran perawat itu sangat penting dalam
keadaan apapun juga kita sebagai seorang perawat harus siap menolong dengan ikhlas
walaupun dalam keadaan sakaratul maut sekalipun dan janganlah kita takut. Sebagai
seorang perawat yang profeional kita harus mengikuti delapan etos kerja
3.2 Saran

Demikianlah penulisan makalah ini semoga ini bermanfaat bagi para pembaca
maupun penulis. Besar harapan semoga didalam makalah dengan materi kerakteristi
keperawatan Islami ini dapat menjadi refrensi bagi pembaca atau mahasiswa sebgai
calon perawat kedepannya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Ramadhona.
https://www.academia.edu/36367764/MAKALAH_KARAKTERISTIK_KEPERAW
ATAN_ISLAMI. Diakses pada Hari Selasa, 19 Oktober 2021 pukul 21.00

21

Anda mungkin juga menyukai