Kelp 2 Kls 3B
Kelp 2 Kls 3B
Kelp 2 Kls 3B
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Chita Paramitha
2. Deby Pratamasari
3. Dely Triana P
4. Dhea Fadhila S
5. Dian Hardianti
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam menyelesaikan
makalah ini penulis dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada dosen mata kuliah, teman-teman Kelompok, serta semua pihak yang dengan
caranya masing-masing telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Sebagai makhluk yang lemah penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak,
penulis terima dengan lapang dada.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan kita.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................5
1.3 Tujuan .........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................6
2.1 Pengertian Karakteristik ............................................................................................6
2.2 Pengertian Keperawatan Islami ..................................................................................6
2.3 Karakteristik keperawatan Islami ...............................................................................6
2.4 Ciri khas perawat islami yang professional .............................................................17
2.5 Landasan kerja dan perilaku perawat ......................................................................18
BAB III PENUTUP ........................................................................................................20
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................20
3.2 Saran .........................................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan, islam pun memberikan
penjelasan-penjelasan lewat Al-Quran maupun hadits yang berkaitan tentang pentingnya
kesehatan. Firman Allah berkaitan tentang menjaga kesehatan: Artinya: “Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.
Al-Baqarah: 222)
Menurut Robbins (2003) sikap karyawan yang positif dapat ditunjukkan karena karyawan
memiliki tingkat kepuasan kerja, sedangkan karyawan yang tidak puas dengan pekerjaan akan
menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan. Dampak Perbuatan Ikhsan dalam asuhan
keperawatan akan melahirkan : Niat yang Ikhlas, bahwa segala sesuatu diniatkan hanyalah
kepada Allah semata, sehingga dengan keikhlasan yang bersih hanya kepada Allah akan
memberikan barier (benteng) bagi pekerjaan kita agar tetap konsisten dalam garis yang
ditetapkan agama dan profesi. Pekerjaan yang rapi, senantiasa berorientasi kepada kualitas yang
tinggi karena merasakan segala sesuatu berada dalam pengawasan Allah SWT. Penyelesaian
hasil yang baik, artinya setelah berbuat maksimal atas segala aktivitas, maka secara sunatullah
melahirkan pekerjaan yang baik atau memiliki kualitas yang tinggi. Ikhsan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan bisa menimbulkan komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien yang
bisa meningkatkan kualitas mutu pelayanan keperawatan yang berdampak pada kepuasan pasien
dan kepuasan perawat.
Asuhan Keperawatan Islami yang diberikan secara profesional oleh perawat dengan
kaidah Islam memberi kesempatan Umat Islam di negeri ini mendapatkan pelayanan atau asuhan
4
keperawatan berkualitas sesuai dengan keimanannya sebagai seorang muslim. Bagi perawat
muslim pemahaman dan pengamalan terhadap rukun iman dan Islam belumlah cukup
dikategorikan dalam insan yang sempurna dalam pengamalan agamanya, jika belum diikuti oleh
perbuatan yang ikhsan. Hal ini yang mendasari implementasi asuhan keperawatan Islami selain
berlandaskan pada keilmuan, karena Islam mementingkan professionalisme, pengetahuan dan
keterampilan. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan sebagai sebuah sistem, profesi
perawat dengan segala penguasaan ilmu pengetehuan, nilai iman dan islam yang dimiliki
perawat merupakan input. Pelaksanaan proses yang diiringi dengan rasa syukur atas nikmat
karunia Allah dan dimanifestasikan dalam sifat Ikhsan, yaitu rasa ikhlas dalam bekerja sebagai
ibadah dalam bentuk perilaku caring, profesional, ahlakul karimah dan kerjasama yang baik,
berdampak pada pelayanan keperawatan yang diberikan mampu menyentuh esensi fitrah
manusia. Kondisi demikian ini akan melahirkan rasa empati, pandai bersyukur sehingga
menghasilkan output kepuasan kerja perawat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
A. Profesional
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan
tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya dan diperoleh melalui
pendidikan keperawatan. Seorang perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu
pengetahuan, keterampilan keperawatan professional serta memiliki sikap profesional
sesuai kode etik profesi.
Keperawatan Islami mengutamakan bekerja dengan cerdas dan dilandasi ilmu
sesuai dengan Al Quran surat Al Mujadalah:11
ُ ع هَّللاJ
ِ َ ُزوا يَرْ فJ ُزوا فَا ْن ُشJ َل ا ْن ُشJح هَّللا ُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا قِي ِ ِ الJيَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا قِي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوا فِي ْال َم َج
ِ Jحُوا يَ ْف َسJس فَا ْف َس
ٍ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجا
ت ۚ َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ َخبِي ٌر
Artinya :
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
Nilai - Nilai Islami dalam Peran dan Fungsi Perawat Profesional :
1. Peran Pelaksana
Peran ini dikenal dengan istilah care giver. Peran perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai
individu keluarga dan masyarakat. Dalam melaksanakan peran ini perawat
bertindak sebagai comforter, protector, dan advokat, communicator, serta
rehabilitator.
a) Sebagai comforter, perawat berusaha memberi kenyamanan dan rasa aman
pada klien. Islam mengajarkan bagaimana umat manusia dapat menolong
terhadap sesamanya, pertolongan itu diberikan secara tulus ikhlas dan
holistic, sehingga kita dapat merasakan apa yang klien kita rasakan. Ibarat
orang mukmin saling mencintai kasih mengasihi dan saling menyayangi
adalah lukisan satu tubuh jika salah satu angggota tubuhnya sakit maka
selruh tubuh akan merasa sakit.( HR.Muttafaq Alaih)
7
b) Peran sebagai protector, lebih berfokus pada kemampuan perawat
melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien terlaksana dengan
seimbang dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Misalnya, kewajiban
perawat memenuhi hak klien untuk menerima informasi dan penjelasan
tentang tujuan dan manfaat serta efek samping suatu terapi pengobatan
atau tindakan keperawatan. Dalam islam kita tidak boleh membuka aib
sausara kita sendiri karena jika kita membukanya sama saja kita memakan
bangkai saudara kita yang mati sebagaimana dalam surah Al- Hujurat ayat
12 yang artinya:
8
kepada klien (individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat). Sebagaimana
dalam Q.S Ali-Imran ayat 148
َب اآْل ِخ َر ِة ۗ َوهَّللا ُ يُ ِحبُّ ْال ُمحْ ِسنِين َ فَآتَاهُ ُم هَّللا ُ ثَ َو
ِ اب ال ُّد ْنيَا َو ُح ْسنَ ثَ َوا
yang artinya: “ Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia
dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang yang
berbuat kebaikan. Dan Q.S Al-Mujadilah ayat 11
ُزواJ ُزوا فَا ْن ُشJ َل ا ْن ُشJح هَّللا ُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا قِيِ Jحُوا يَ ْف َسJس فَا ْف َسِ ِ الJحُوا فِي ْال َم َجJ َل لَ ُك ْم تَفَ َّسJيَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا قِي
ٍ يَرْ فَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم د ََر َجا
ت ۚ َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِي ٌر
9
4. Peran Sebagai Peneliti
Sebagai peneliti dibidang keperawatan, perawat diharapkan mampu
mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode
penelitian serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu
asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan. Penelitian bertujuan
untuk menghasilkan :
1. Jawaban terhadap pertanyaan.
2. Solusi penyelesaian masalah baik melalui produk teknologi atau metode
baru maupun berupa produk jasa.
3. Penemuan dan penafsiran fakta baru.
4. Pengujian teori berdasarkan kondisi atau fakta baru.
5. Perumusan teori baru.
Quran Surah Al-Qashash ayat 77, yang berbunyi:
ِ كَ ۖ َواَل تَبJَصيبَكَ ِمنَ ال ُّد ْنيَا ۖ َوأَحْ ِس ْن َك َما أَحْ َسنَ هَّللا ُ إِلَ ْي
غJْ َ َوا ْبت َِغ فِي َما آتَاكَ هَّللا ُ ال َّدا َر اآْل ِخ َرةَ ۖ َواَل تَ ْن
ِ سن
َض ۖ إِ َّن هَّللا َ اَل ي ُِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِدين
ِ ْْالفَ َسا َد فِي اأْل َر
10
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَ لَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َوأُ ْنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَائِ َل ِلتَ َعا َرفُوا ۚ إِ َّن أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ أَ ْتقَا ُك ْم
ۚ إِ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر
11
“ Sesungguhnya jika kamu tidak menolong orang banyak dengan hartamu,
maka (dapat juga) kamu menolong mereka dengan muka berseri dan perekerti
yang baik (HR. Abu Ya’la) Ramah tamah berdasarkan ukhuwah dalam
pergaulan, kapan dan dimana ia berada, terutama terhadap pasien dan
orang-orang yang dho’if (lemah/miskin) (HR. Bukhori Muslim dan
Turmudzi). Ketahilah bahwa bermuka manis kepada orang yang sedang
menderita sakit adalah merupakan sebagian dari pada pengobatan.
Dan ketahuilah bahwa yang bisa meringankan penderitaan orang sakit,
bukanlah harta benda, akan tetapi wajah yang berseri-seri dan budi perkerti
yang baik. (HR.Ibnu Ja’la disyahkan oleh Hakim dari Abi Hurairah.) Ramah
dan santun dalam menghadapi pasien dengan tidak membedakan kaya atau
miskin, golongan muslim atau non-muslim. Hadist riwayat Al-Tarmidzi :
“Senyumu terhadap saudaramu adalah merupakan suatu kebajikan”.
Ramah dan santun seorang perawat yang patut kita hadirkan adalah wajah
Yang Selalu Ceria Entah kenapa wajah yang cerah ceria selalu tampak
menyenagkan, sebaliknya wajah yang cemberut, angkuh, musam, selalu saja
terlihat tidak menyenangkan. Rasulullah SAW bahkan bersabda :
“Janganlah selalu membebani jiwamu dengan sesungguh hati. Hiburlah
dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu. Sebab, bila hati terus dipaksakan
dengan memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi buta”. (HR Abu
Dawud).
Marilah kita bertekad sekuatnya agar setiap berjumpa dengan orang lain
terutama pasien upayakan berwajah secerah-cerahnya. Senyuman Yang Tulus
Rasulullah SAW senantiasa tersenyum manis, bila dipandang beliau terlihat
menyenangkan hati. Senyum merupakan sunnah Rasul. Senyum, selain akan
membahagiakan kita juga akan membahagiakan orang yang melihat kita.
QS.Al-Imran, 159
تَ ْغفِرْ لَهُ ْمJ اس ْ اعْفُ َع ْنهُ ْم َوJJَك ۖ ف َ ِب اَل ْنفَ ضُّ وا ِم ْن َحوْ ل ِ فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمنَ هَّللا ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم ۖ َولَوْ ُك ْنتَ فَظًّا َغلِيظَ ْالقَ ْل
َاورْ هُ ْم فِي اأْل َ ْم ِر ۖ فَإ ِ َذا َع َز ْمتَ فَت ََو َّكلْ َعلَى هَّللا ِ ۚ إِ َّن هَّللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمتَ َو ِّكلِين
ِ َو َش
Artinya :
12
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya.”
Kata-Kata Yang Santun Dan Lembut Pilihlah kata-kata yang paling sopan,
dengan cara paling santun dalam berkomunikasi dengan pasien. Bahasanya
baik dan bersih, serta disampaikan dengan cara yang lembut. Sikap seperti
inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah ketika berbicara dihadapan para
sahabatnya sehingga menimbulkan suasana menyenangkan dan penuh
keakraban. Selalu Menyapa Dan Senang Mengucapkan Salam Upayakan diri
kita agar menjadi orang yang selalu terlebih dahulu mengucapkan sapa dan
salam. Sampaikan salam dengan penuh kesungguhan, rama dan cerah.
Jabatlah tangan pasien kita dengan penuh kehangatan. Hati-hati jangan
berlebihan sehingga menyakitinya. Kemudian lepaslah tangan kita ketika
tangan pasien mulai melepaskannya.
C. Amanah
ْد ِل ۚ ِإ َّن هَّللا َ نِ ِع َّماJوا بِ ْال َعJاس أَ ْن تَحْ ُك ُم ِ اJَ َؤ ُّدوا اأْل َ َمانJُإِ َّن هَّللا َ يَأْ ُم ُر ُك ْم أَ ْن ت
ِ َّا َوإِ َذا َح َك ْمتُ ْم بَ ْينَ النJَت إِلَ ٰى أَ ْهلِه
ِ َ( يَ ِعظُ ُك ْم بِ ِه ۗ إِ َّن هَّللا َ َكانَ َس ِميعًا بQS. An Nisa :58)
صيرًا
13
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Bertanggung jawab “Dan janganlah engkau menurut saja apa-apa yang
tidak engkau ketahui, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, hati itu
masing-masingnya adalah bertanggung jawab”
D. Istiqomah
ٌ ْإِ َّن الَّ ِذينَ قَالُوا َربُّنَا هَّللا ُ ثُ َّم ا ْستَقَا ُموا فَاَل خَ و
َف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ زَ نُون
َ( أُو ٰلَئِكَ أَصْ َحابُ ْال َجنَّ ِة خَ الِ ِدينَ فِيهَا َج َزا ًء بِ َما َكانُوا يَ ْع َملُونQs Al ahqaf 13-14)
E. Sabar
14
Sabar adalah sebuah sifat yang apabila berpegang padanya, maka akan
mendapat cinta Allah dan Allah juga akan menaruh cinta kepada setiap hati
bagi orang yang sabar.
Rassulullah ketika berkata kepada Asyaji’Abdil Qais, “Sesunggguhnya
pada diri kamu terdapat dua hal yang sangat dicintai Allah dan Rasul-Nya,
yaitu sifat sabar dan bersikap tidak terges-gesa.”
Sabar dan Tak Lekas Marah Bila seorang perawat sedang kesal,
waspadalah, karena kemarahan dan kekesalan yang tidak terkendali biasanya
menghasilkan kata dan prilaku yang keji, yang akan melukai orang lain. Hal
itu bisa membuat pasien merasa takut dan disa berakibat patal bagi penya
kitnya. Kita harus senantiasa bersabar dan menyayangi pasien seperti keluarga
sendiri. Penyabar dan pemaaf adalah salah satu dari budi pekerti yang luhur,
yang sangat penting dipelihara. QS.Asy-Syura, : 43
F. Ikhlas
15
Bekerja harus ikhlas, jangan terpaksa, Al ‘amalu bin niyah ( Setiap pekerjaan
dinilai sesuai niatnya). Bekerja dengan niat ikhlas akan mendapatkkan pahala
dan bila tidak ikhlas tidak berpahala. Allah menerangkan dalam QS Al
Bayyinah :5
َ ِصاَل ةَ َوي ُْؤتُوا ال َّز َكاةَ ۚ َو ٰ َذل
ك ِدينُ ْالقَيِّ َم ِة ِ َِو َما أُ ِمرُوا إِاَّل لِيَ ْعبُدُوا هَّللا َ ُم ْخل
َّ صينَ لَهُ ال ِّدينَ حُ نَفَا َء َويُقِي ُموا ال
Artinya : “ Dan tidaklah mereka disuruh, kecuali supaya menyembah Allah
dengan mengiklhaskan ketaatan kepadaNya dalam menjalankan Agama
dengan lurus
Benar-benar dengan niat yang ikhlas untuk beramal Tidak mengharapkan
balasan atau pujian. Karena amal yang diterima Allah hanyalah amal yang
didasarkan pada keikhlasan. HR. Abu Dawud & Nasa’idari abi umamah.
Ikhlas disini dapat dilakukan dengan cara : Selalu Menolong Dengan Segala
Cara Bersegeralah menolong seseorang dengan segenap kemampuan, baik
berupa harta, tenaga, waktu atau setidak-tidaknya perhatian yang tulus hanya
untuk mendengarkan keluh kesahnya. Setiap kali kita menolong seseorang
dengan ikhlas, berarti kita telah menabung untuk mendapat pertolongan Allah.
Karena sesungguhnya kesempatan menolong orang lain hanya ada jika Allah
yang maha agung memberi kesempatan kepada kita. Andaikata kemampuan
menolong secara fisik sangat terbatas, tolonglah dengan taburan do’a.
Percayalah, tidak ada kebaikan sekecil apapun kecuali diperhatikan dan
dibalas dengan sempurna oleh Allah SWT.
Sumbangkan Ilmu Pengetahuan. Sedikitpun jangan pernah sungkan untuk
mengajarkan ilmu dan pengalaman yang kita miliki agar orang lain bertambah
ilmunya, wawasannya, pengalamannya dan kemampuannya. Kita harus
amanah dengan ilmu dan pengalaman kita dengan cara menyalurkannya untuk
membantu orang lain.
Hindari Penghinaan Terhadap Pasien Segala sesuatu yang bersifat
merendahkan, mengejek, menghina dalam bentuk apapun terhadap seseorang,
baik tentang postur tubuhnya, keadaan penyakitnya, kepribadiannya, keadaan
sosial dan sebagainya. Sedikitpun jangan pernah kita lakukan kalau kita
sebagai seorang perawat. Akibat perbuatan itu akan muncul perasaan sakit
16
hati atau sampai bisa mendendam. Tolonglah pasien dengan ikhlas karena
diahadapan Allah manusia adalah sama.
17
l) Tidak menghibahnya dan membelanya jika ada seseorang yang menghibahnya
m)Memaafkan kesalahannya
n) Mendo’akannya dari tempat yang jauh
3. Berinteraksi dengan non muslim
a) Berbuat adil dan baik pada orang non muslim
b) Boleh membantu orang non muslim yang menderita
c) Jangan menghina orang non muslim
d) Wanita Islam dilarang menikah dengan laki-laki non muslim
e) Tidak boleh memberi salam kepada orang non muslim
f) Apabila orang non muslim itu memberi salam maka jawablah hanya dengan
ucapan Wa’alaikum
4. Hijab
a) Perawat wanita memberikan asuhan keperawatan secara langsung pada pasien
wanita
b) Perawat wanita boleh memberikan asuhan keparawatan secara langsung pada pasien
laki-laki dalam konsisi khusus atau kegawatdaruratan ketika tidak ada lagi perawta
laki-laki yang memungkinkan untuk memberikan bantuan
c) Perawat laki-laki memberikan asuhan keparawatan secara lagsung kepada pasien
laki-laki
d) Perawat laki-laki memberikan asuhan keperawatan secara langsung pada pasien
wanita dalam kondisi khusus atau kegawatdaruratan ketika tidak ada lagi perawat
wanita yang memungkinkan untuk memberikan bantuan
e) Perawat memisahkan penempatan ruang perawatan antara pasien wanita dengan
pasien laki-laki dewasa, kecuali pasien anak-anak usia 0-7 tahun
2.5 Landasan Kerja dan Perilaku Perawat
A. Iman-Islam-Ihsan
1) Percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya,
hari kebangkitan dan qadha (peraturan) dan qadar atau kuasa-Nya.
2) Mempresentasikan keimanan dengan amal shaleh sesuai dengan syariat Islam
18
3) Bekerja dengan konsep iman dan menggunakan prinsip ihsan sebagai fungsi
control mandiri atas prestasi kinerja yang dipercayainya sebagai representasi dari
iman
4) Mendirikan dan menjaga shalatnya dan shalat kliennya dalam kondisi apapun
sesuai syariah
B. Taqwa
1) Bekerja dengan profesional melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-
Nya
2) Bekerja dengan senantiasa mengendalikan dorongan emosi dan penguasaan
kecenderungan hawa nafsunya dengan memenuhi dorongan itu dalam batas yang
diperkenankan oleh ajaran agama
3) Berkerja dengan melakukan tidakan yang baik, misalnya berlaku benar, memegang
amanah, adil, dapat dipercaya, dapat menyesuaikan diri dan bergaul dengan orang
lain, serta menghindari permusuhan dan kezaliman.
C. Ilmu (Profesionalisme)
1) Berupaya menerapkan konsep, teori dan prinsip dalam keilmuan yang terkait dalam
asuhan keperawatan dnegan mengutamakan pedoman pada Al- Qur’an dan Hadits
2) Melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan Islami melalui
kegiatan-kegiatan pengkajian yang berdasarkan bukti (evidence-based Healthcare)
3) Mempertanggungjawabkan atas segala tindakan dan perbuatan berdasarkan bukti
(evidence-based Healthcare)
4) Berlaku jujur, Ikhlas dalam memberikan pertolongan kepada pasien baik secara
individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat dan semata-mata mengharapkan
ridho Allah
5) Bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan menyelesaikan masalah pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
asuhan keperawatan yang berdasarkan bukti(evidence-based Healthcare)
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Demikianlah penulisan makalah ini semoga ini bermanfaat bagi para pembaca
maupun penulis. Besar harapan semoga didalam makalah dengan materi kerakteristi
keperawatan Islami ini dapat menjadi refrensi bagi pembaca atau mahasiswa sebgai
calon perawat kedepannya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Ramadhona.
https://www.academia.edu/36367764/MAKALAH_KARAKTERISTIK_KEPERAW
ATAN_ISLAMI. Diakses pada Hari Selasa, 19 Oktober 2021 pukul 21.00
21