ASKEP PALIATIF SPIRITUAL CA PARU KEL 3 Revisi
ASKEP PALIATIF SPIRITUAL CA PARU KEL 3 Revisi
ASKEP PALIATIF SPIRITUAL CA PARU KEL 3 Revisi
ASPEK SPIRITUAL
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keper
awatan Menjelang Ajal dan Paliatif. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai “Asuh
an keperawatan Paliatif Pada Aspek Spiritual”. Dalam menyelesaikan makalah ini, banyak ke
sulitan yang kami hadapi. Namun berkat kerja sama anggota kelompok, sehingga makalah ini
n masih banyak belajar dalam membuat makalah. Oleh karena itu, kami sangat mengharapka
n adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG..............................................................................................................4
2. TUJUAN PENULISAN...........................................................................................................4
3. MANFAAT PENULISAN.......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
A. EPIDEMIOLOGI....................................................................................................................6
B. PENGERTIAN.........................................................................................................................7
C. ETIOLOGI...............................................................................................................................7
D. GEJALA...................................................................................................................................8
E. PATOGENESIS.......................................................................................................................9
F. PENCEGAHAN.....................................................................................................................11
G. PENGENDALIAN...................................................................................................................13
H. DEFINISI SPIRITUAL.....................................................................................................14
I. KARAKTERISTIK SPIRITUAL.........................................................................................15
J. KONSEP KEBUTUHAN DASAR SPIRITUAL.................................................................15
K. SIKAP PASIEN KANKER MENGAHADAPI SAKIT DAN KEMATIAN..................16
L. PENDEKATAN SPIRITUAL PADA PASIEN....................................................................17
M. PERAN KEPERAWATAN DALAM SPIRITUAL.........................................................18
N. ASUHAN KEPERAWATAN................................................................................................21
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................31
1. KESIMPULAN......................................................................................................................31
2. SARAN...................................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................31
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kanker paru adalah gangguan yang dapat mempengaruhi organ di dalam paru atau system
pernafasan. Biasanya di sebabkan oleh sel-sel di dalam paru yang abnormal dan bisa juga
berasal dari bagian tubuh yang terkena kanker sehingga menjalar ke organ yang lain.
Pada awal Abad ke-20, kanker paru menjadi masalah global. Kanker paru merupakan
kanker yang paling sering di dunia. Saat ini, 1,2 juta orang meninggal karena kanker paru-
paru setiap tahun dan kejadian global kanker paru-paru semakin meningkat (Hansen, 2008).
World Health Organisation (WHO) tahun 2007 melaporkan bahwa insidens penyakit
kanker di dunia mencapai 12 juta penduduk dengan PMR 13 %. Di negara maju seperti
Amerika Serikat dan Inggris, kematian akibat kanker menduduki peringkat kedua setelah
penyakit kardiovaskuler. Salah satu penyakit kanker yang menyebabkan kematian tertinggi di
dunia adalah kanker paru.
WHO World Report 2000 melaporkan, PMR kanker paru pada tahun 1999 di dunia 2,1%.
Menurut WHO, Cause Specific Death Rate (CSDR) kanker trakea, bronkus, dan paru di dunia
13,2 per 100.000 penduduk dengan PMR 2,3% (WHO, 2004).
Hasil survei penyakit tidak menular oleh Direktorat Je nderal PPM & PL di 5 rumah sakit
propinsi di Indonesia (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Sumatera
Selatan) pada tahun 2004, menunjukkan angka kesakitan disebabkan oleh kanker paru sebesar
30%. (Depkes RI, 2004)
Tingginya angka merokok pada masyarakat Indonesia akan menjadikan kanker paru
sebagai salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Kanker paru merupakan salah satu jenis
penyakit paru yang memerlukan penanganan dan tindakan yang cepat dan terarah. Penegakan
diagnosis penyakit ini membutuhkan ketrampilan dan sarana yang tidak sederhana dan
memerlukan pendekatan multidisiplin kedokteran. Penemuan kanker paru pada stadium dini
akan sangat membantu penderita (PDPI, 2003)
2. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu :
A. Untuk Mengetahui epidemiologi dari Ca. Paru
B. Untuk Mengetahui definisi Ca. Paru
C. Untuk mengetahui etiologi dari ca paru
D. Untuk mengetahui gejala dari ca paru
E. Untuk mengetahui pathogenesis dari ca paru
F. Untuk mengetahui pencegahan dari ca paru
G. Untuk mengetahui bentuk pengendalian dari ca paru
3. MANFAAT PENULISAN
Penulis berharap dari adanya penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat kebanyak
pihak
diantaranya sbb :
1. Bagi penulis, memberikan gambaran mengenai kanker paru secara umum dan
terperinci
2. Bagi mahasiswa, di manfaatkan dan digunakan oleh teman-teman sebagai bahan
referensi terkait masalah Ca paru dan penerapannya pada bidang ilmu Kesehatan,
selain itu juga dapat bermanfaat sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut
3. Pihak umum, sebagai bahan bacaan, sumber informasi dan referensi terkait masalah
penyakit ca paru
BAB II
PEMBAHASAN
A. EPIDEMIOLOGI
Kanker paru masih menjadi sala h satu keganasan yang paling sering, berkisar 20% dari
seluruh kasus kanker pada laki-laki deng an risiko terkena 1 dari 13 orang dan 12% dari
semua kasus kanker pada perempuan dengan risiko terkena 1 dari 23 orang. Di Inggris rata-
rata 40.000 kasus baru dilaporkan setiap tahun. Perkiraan inside nsi kanker paru pa da laki-
laki tahun 2005 di Amerika Serikat adalah 92.305 dengan rata-rata 91.537 orang meninggal
karena kanker. American Cancer Society mengestimasikan kanker paru di Amerika Serikat
pada tahun 2010 sebagai berikut :
1. Sekitar 222.520 kasus baru kanker paru akan terdiagnosa (116.750 orang laki-laki dan
105.770 orang perempuan).
2. Estimasi kematian karena kanker pa ru sekitar 157.300 kasus (86.220 pada laki-laki
dan 71.080 pada perempuan), berkisar 28% dari semua kasus kematian karena kanker.
Risiko terjadinya kanker paru sekitar 4 kali lebih besar pada laki-laki dibandingkan
perempuan dan risiko meningkat sesuai dengan usia: di Eropa insidensi kanker paru 7 dari
100.000 laki-laki dan 3 dari 100.000 perempuan pada usia 35 tahun, tetapi pada pasien >75
tahun, insidensi 440 pada laki-laki dan 72 pada perempuan.
Variasi insidensi kanker paru secara geografik yang luas juga dilaporkan dan hal ini
terutama berhubungan dengan kebiasaan merokok yang bervariasi di seluruh dunia. Menurut
penelitian Widyastuti, jumlah penderita kanker paru di RSUP H.Adam Malik Medan pada
tahun 2000 ada 36 orang (7,07%), 54 orang (12,62%) tahun 2001, 88 orang (15,52%) pada
tahun 2002 (Sri Widyastuti, 2004). Penelitian yang dilakukan Melindawati menunjukkan
jumlah penderita kanker paru sebanyak 378 orang pada tahun 2004 -2008 dengan perincian
pada tahun 2004 sebanyak 63 orang, tahun 2005 sebanyak 88 orang, tahun 2006 sebanyak 68
orang, tahun 2007 sebanyak 70 orang, dan tahun 2008 sebanyak 89 orang ( Melindawati,
2008).
B. PENGERTIAN
Menurut WHO, kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang
dapat
mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan adalah tumor ganas dan
neoplasma.
Salah satu fitur mendefinisikan kanker adalah pertumbuhan sel - sel baru secara abnormal
yang tumbuh melampaui batas normal, dan yang kemudian dapat menyerang bagian sebelah
tubuh dan menyebar ke organ lain. Menurut National Cancer Institute (2009), Kanker adalah
suatu istilah untuk penyakit di mana sel - sel membelah secara abnormal tanpa control dan
dapat menyerang jaringan di sekitarnya. Proses ini disebut metastasis. Metastasis merupakan
penyebab utama ke matian akibat kanker (WHO, 2009).
Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak dapat terkendali dalam
jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan terutama asap
rokok (Ilmu Penyakit Dalam, 2001).
Kanker paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh diparu, sebagian besar kanker paru
berasal dari selsel didalam paru tapi dapat juga berasal dari bagian tubuh lain yang terkena
kanker.
Paru merupakan organ elastis berbentuk kerucut dan letaknya didalam rongga dada. Jenis
tumor paru dibagi untuk tujuan pengobatan, meliputi SCLC ( Small Cell Lung Cancer ) dan
NSLC ( Non Small Cell Lung Cancer / Karsinoma Skuamosa, adenokarsinoma, karsinoma sel
besar ).
C. ETIOLOGI
1. Merokok
Merupakan penyebab utama Ca paru. Suatu hubungan statistik yang defenitif telah
ditegakkan antara perokok berat (lebih dari dua puluh batang sehari) dari kanker paru
(karsinoma bronkogenik). Perokok seperti ini mempunyai kecenderung sepuluh kali lebih
besar dari pada perokok ringan. Selanjutnya orang perokok berat yang sebelumnya dan telah
meninggalkan kebiasaannya akan kembali ke pola resiko bukan perokok dalam waktu sekitar
10 tahun. Hidrokarbon karsinogenik telah ditemukan dalam ter dari tembakau rokok yang jika
dikenakan pada kulit hewan, menimbulkan tumor.
2. Iradiasi.
Insiden karsinoma paru yang tinggi pada penambang kobalt di Schneeberg dan penambang
radium di Joachimsthal (lebih dari 50 % meninggal akibat kanker paru) berkaitan dengan
adanya bahan radioaktif dalam bentuk radon. Bahan ini diduga merupakan agen etiologi
operatif.
3. Zat-zat yang terhirup ditempat kerja .
Terdapat insiden yang tinggi dari pekerja yang terpapar dengan karbonil nikel (pelebur
nikel) dan arsenic (pembasmi rumput). Pekerja pemecah hematite (paru – paru hematite) dan
orang – orang yang bekerja dengan asbestos dan dengan kromat juga mengalami peningkatan
insiden. Contoh : radon, nikel, radiasi dan arsen.
4. Polusi Udara
Mereka yang tinggal di kota mempunyai angka kanker paru yang lebih tinggi dari pada
mereka yang tinggal di desa dan walaupun telah diketahui adanya karsinogen dari industri dan
uap diesel dalam atmosfer di kota. Contoh: Polusi udara, pemaparan gas RT, asap kendaraan/
pembakaran (Thomson, Catatan Kuliah Patologi,1997).
5. Genetik.
Terdapat perubahan/ mutasi beberapa gen yang berperan dalam kanker paru,yakni :
a. Proton oncogen.
b. Tumor suppressor gene.
c. Gene encoding enzyme.
Teori Onkogenesis.
Terjadinya kanker paru didasari oleh tampilnya gen suppresor tumor dalam genom
(onkogen). Adanyainisiator mengubah gen supresor tumor dengan cara menghilangkan
(delesi/del) atau penyisipan(insersi/ inS) sebagian susunan pasangan basanya, tampilnya gen
erbB1 dan atau neu/erbB2 berperandalam anti apoptosis (mekanisme sel untuk mati secara
alamiah- programmed cell death). Perubahantampilan gen kasus ini menyebabkan sel sasaran
dalam hal ini sel paru berubah menjadi sel kankerdengan sifat pertumbuhan yang autonom.
Dengan demikian kanker merupakan penyakit genetic yangpada permulaan terbatas pada sel
sasaran kemudian menjadi agresif pada jaringan sekitarnya.
6. Diet
Dilaporkan bahwa rendahnya konsumsi betakaroten, seleniumdan vitamin A menyebabkan
tingginyaresiko terkena kanker paru. (Ilmu Penyakit Dalam, 2001).
D. GEJALA
Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah:
- Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat.
- Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.
- Napas sesak dan pendek-pendek.
- Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.
- Kelelahan kronis
- Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Suara serak/parau.
- Pembengkakan di wajah atau leher.
Gejala pada kanker paru umumnya tidak terlalu kentara, sehingga kebanyakan penderita
kanker paruyang mencari bantuan medis telah berada dalam stadium lanjut. Kasusk-kasus
stadium dini/ awal seringditemukan tanpa sengaja ketika seseorang melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin.
E. PATOGENESIS
Patogenesis kanker paru belum diketahui secara pasti. Sel mukosal bronkial mengalami
perubahanmetaplastik sebagai respon terhadap paparan kronis dari partikel yang terhirup dan
kemudian melukaiparu. Sebagai respon dari adanya luka selular tersebut, maka terjadilah
peradangan. Sel basal mukosalakan mengalami proliferasi dan terdiferensiasi menjadi sel
goblet yang mensekresi mukus. Aktivitasmetaplastik terjadi akibat pergantian lapisan
epitelium kolumnar dengan epitelium skuamus, yangdisertai dengan atipia selular dan
peningkatan aktivitas mitotik yang berkembang menjadi displasiamukosal. Rentang waktu
proses ini belum dapat dipastikan, hanya diperkirakan kurang lebih antara 10hingga 20 tahun.
Jika dilihat dari manifestasi klinisnya, dapat dikategorikan menjadi gejala intrapulmonal
intratorakal,gejala ekstrapulmonal intratorakal, gejala ekstrato rakal non metastasis dan gejala
ekstratorakalmetastasis.
1. Manifestasi Lokal Kanker Paru (Intrapulmonal Intratorakal)
Gejala yang paling sering adalah batuk kronis dengan/tanpa produksi sputum.
Produksi sputumyang berlebih merupakan suatu gejala karsinoma sel bronkoalveolar
( bronchoalveolar cell carcinoma).Hemoptisis (batuk darah) merupakan gejala pada
hampir 50% kasus. Nyeri dada juga umum terjadi danbervariasi mulai dari nyeri pada
lokasi tumor atau nyeri yang lebih berat oleh karena adanya invasi kedinding dada
atau mediastinum. Susah bernafas ( dyspnea) dan penurunan berat badan juga
seringdikeluhkan oleh pasien kanker paru. Pneumonia fokal rekuren dan pneumonia
segmental mungkinterjadi karena lesi obstruktif dalam saluran nafas. Mengi unilateral
dan monofonik jarang terjadi karenaadanya tumor bronkial obstruksi. Stridor dapat
ditemukan bila trakea sudah terlibat.
F. PENCEGAHAN
Prinsip upaya pencegahan lebih baik dari sebatas pengobatan. Terdapat 3 Tingkatan
pencegahan dalamepideemiologi penyakit kanker paru, yaitu :
1. Pencegahan Primordial (Pencegahan Tingkat Pertama)
Pencegahan terhadap etiologi (penyebab) penyakit. Pencegahan primer dilakukan pada
orang yang sehat(bebas kanker).
Langkah nyata yang dapat dilakukan adalah memberikan informasi kepada masyarakat
tentangpencegahan kanker.Upaya yang dapat dilakukan adalah Upaya Promosi
Kesehatan, upaya untuk memberikan kondisi padamasyarakat yang memungkinkan
penyakit kanker paru tidak dapat berkembang karena tidak adanyapeluang dan dukungan
dari kebiasaan, gaya hidup maupun kondisi lain yang merupakan faktor resikountuk
munculnya penyakit kanker paru. Misalnya : menciptakan prakondisi dimana masyarakat
merasabahwa merokok itu merupakan kebiasaan yang tidak baik dan masyarakat mampu
bersikap positif untuktidak merokok. Seseorang perokok yang telah berhasil berhenti 10
tahun lamanya berarti telah dapat menurunkan risiko 30 -50 persen untuk terkena kanker
paru.
Selain itu, senantiasa menjaga daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat (olahraga
teratur, tidur cukup,hidup bebas stress serta pola makan sehat), dan makan suplemen
secara teratur.
2. Radiasi
Radioterapi adalah penggunaan sinar pengion dalam upaya mengobati penderita
kanker. Prinsipradioterapi adalah mematikan sel kanker dengan memberikan
dosis yang tepat pada volume tumor /target yang dituju dan menjaga agar efek
radiasi pada jaringan sehat disekitarnya tetap minimum.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan mengganggu
fungsi reproduksi sel.Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan
jalan memberikan zat/obat yang mempunyaikhasiat membunuh sel kanker.
G. PENGENDALIAN
KANKER merupakan salah satu penyakit penyebab kematian yang mendapatkan perhatian
serius dariKementerian Kesehatan Republik Indonesia. Beberapa program pengendalian pun
telah disusun danditerapkan sejak lima tahun yang lalu.
Program pengendalian kanker secara terorganisir sudah dilakukan sejak sekitar lima tahun
terakhir diIndonesia, sejalan dengan dibentuk dan aktifnya Direktorat Pengedalian Penyakit
Tidak Menular di DitJenP2PL.
Beban ekonomi pengobatan kanker tidak hanya berdampak terhadap sistem kesehatan, tetapi
jugauntuk individu dan rumah tangga mereka yang terkena kanker. Dampak ini akan
dirasakan paling kuat dikelompok sosioekonomi rendah, khususnya (meskipun tidak secara
eksklusif) di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana jaring pengaman
sosial, seperti asuransi kesehatanuniversal kurang tersedia. Sebagai konsekuensinya, kanker
bisa menjadi penyebab utama kemiskinan.
D. Diagnosis dan pengobatanPada saat ini berbagai rumah sakit di Indonesia sudah
mempunyai kemampuan untuk diagnosis danpengobatan berbagai jenis kanker.
Diagnosis pasti kanker dengan pemeriksaan patologi anatomik dapatdilakukan di
banyak laboratorium di negara kita. Pembedahan kanker dan pemberian kemoterapi
jugasudah lama dilakukan di berbagai rumah sakit di Indonesia
E. Pelayanan paliatifPerawatan paliatif sangat diperlukan karena sebagian besar
penderita kanker yang berada pada stadiumlanjut sulit disembuhkan, sehingga usaha
mengatasi gejala dan mencukupi kebutuhan penderita, sertakeluarga dalam fase
terminal menjadi penting.
H. DEFINISI SPIRITUAL
Spiritual adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan M
aha Pencipta. Spiritual juga disebut sebagai sesuatu yang dirasakan tentang diri sendir
i dan hubungan dengan orang lain, yang dapat diwujudkan dengan sikap mengasihi or
ang lain, baik dan ramah terhadap orang lain, menghormati setiap orang untuk membu
at perasaan senang seseorang. Spiritual adalah kehidupan, tidak hanya doa, mengenal
dan mengakui Tuhan (Aspiani, 2014).
I. Karakteristik spiritual
Adapun karakteristik spiritualitas menurut (Azizah, 2011) meliputi :
1. Hubungan dengan diri sendiri (kekuatan dalam atau self-reliance) meliputi: pengeta
huan diri (siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya) dan sikap (percaya pada diri
sendiri, percaya pada kehidupan/masa depan, ketenangan pikiran, harmoni atau kes
elarasan dengan diri sendiri.
2. Hubungan dengan alam (harmoni) meliputi: mengetahui tentang tanaman, pohon,
margasatwa, iklim dan berkomunikasi dengan alam (bertanam, berjalan kaki), men
gabadikan dan melindungi alam.
3. Hubungan dengan orang lain (harmonis atau suportif) meliputi: berbagi waktu, pen
getahuan dan sumber secara timbal balik, mengasuh anak, orang tua dan orang saki
t, serta meyakini kehidupan dan kematian (mengunjungi, melayat dll), dikatakan ti
dak harmonis apabila: konflik dengan orang lain, resolusi yang menimbulkan ketid
akharmonisan dan friksi.
4. Hubungan dengan ketuhanan (agamais atau tidak agamais) meliputi: sembahyang a
tau berdoa atau meditasi, perlengkapan keagamaan dan bersatu dengan alam (hami
d, 2000).
KASUS 3
Seorang laki-laki, usia 55 tahun, di diagnosa menderita kanker paru dengan metastase pada tu
lang, dan sedang kemoterapi ke 7 dari 20 program yang disampaikan oleh DPJP. Akhir-akhir
ini dia mengeluh sesak nafas walaupun dalam kondisi berbaring dan terlentang di tempat tidu
r dan nyeri pada waktu-waktu tertentu. Pasien juga tidak mau makan dan minum, karena setia
p selesai kemoterapi, pasien merasakan mual dan muntah setiap kali makanan dan minuman
masuk mulutnya. Pasien sudah mendapatkan terapi campuran morfin yang diberikan setiap 4
jam, namun nyeri dan sesak masih berlanjut, sehingga keluarga memutuskan untuk membaw
a pasien kembali ke rumah sakit. Keluarga mengatakan, akhir – akhir ini pasien mengatakan t
idak kuat dengan penyakitnya, dan ingin mati saja. Pasien merasa , sakit yang diderita nya saa
t ini, karena pasien sudah durhaka kepada ibunya, karena tidak mampu mengurus ibunya yan
g sudah tua.
A. PENGKAJIAN
Nama : Tn. K
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Nomor RM : 0004531
Diagnosa medis : kanker paru
B. RIWAYAT KESEHATAN
a) Keluhan utama
Keluarga mengatakan, akhir – akhir ini pasien mengatakan tidak kuat denga
n penyakitnya, dan ingin mati saja. Pasien merasa , sakit yang diderita nya saat
ini, karena pasien sudah durhaka kepada ibunya, karena tidak mampu menguru
s ibunya yang sudah tua.
b) Riwayat Kesehatan sekarang
Pasien mengeluh sesak nafas walaupun dalam kondisi berbaring dan terlenta
ng di tempat tidur dan nyeri pada waktu-waktu tertentu, Pasien juga tidak mau
makan dan minum, karena setiap selesai kemoterapi, pasien merasakan mual d
an muntah setiap kali makanan dan minuman masuk mulutnya. Pasien sudah
mendapatkan terapi campuran morfin yang diberikan setiap 4 jam, namun nyer
i dan sesak masih berlanjut.
c) Riwayat Kesehatan dahulu
Pasien mengatakan nyeri dan sesak masih berlanjut.
D. ANALISIS DATA
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Distress spiritual b.d kondisi penyakit kronis
2. Ansietas b.d ancaman terhadap kematian
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
G. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
H. Catatan Perkembangan Hari ke-1
K. EVALUASI
P : Intervensi dilanjutkan
2. Ansietas b.d ancaman terhadap S : Pasien mengatakan sudah bisa mengidentif
kematian ikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimilikinya
P : Intervensi dilanjutkan
2. SARAN
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien kanker dengan masalah
spiritual yang diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembaca mengenai apa itu
spiritualitas, karakteristik spiritual pada , kebutuhan dasar spiritual , dan peran perawat dalam
spiritual . Selain itu juga diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi perawat mengenai
memberikan pelayanan yang sesuai serta untuk pertanggungjawaban dan pertangunggugatan
dari segala tindakan yang dilakukan perawat. Untuk penyusunan makalah kedepannya penulis
dapat mencari sumber-sumber lain agar data dan fakta yang terhimpun lebih variatif dan
mengurangi tingkat kesalahan informasi atau data yang dipaparkan dalam makalah.
DAFTAR PUSTAKA