1 Tugas Latihan Uji Kompetensi 1 Pemb Terpadu Dikonversi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

TUGAS LATIHAN UJI KOMPETENSI KE – 1

Nama Tutor : Yani, S.Pd.SD.M.A.P.


Mata Kuliah : PDGK 4205 (Pembelajaran Terpadu di SD)
NamaMahasiswa : Diah Ayu Meilianti Putri
NIM 857682732
Kelas :PGSD.5C

Soal:

No. Soal Skor


1 Seorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu mucul atas 3 15
landasan filosofis diantaranya progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme.
John Dewey, Jean Piaget, Lev Vgotsky dan William James merupakan tokoh-
tokoh yang berada dibelakangnya. Paparkan benang merah dari ketiga landasan
tersebut sehingga mendorong lahirnya pembelajaran terpadu. Serta uraikan
keterkaitan landasan tersebut terhadap kegiatan pembelajaran.

2 Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusial dalam 25
pembelajaran terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu siswa
merupakan pusat dalam proses pembelajaran dan posisi guru sebagai fasilitator
bukanlah satu-satunya sumber informasi. Di sekolah x terdapat 2 guru dengan
karakteristik yang berbeda. Guru A merupakan pendidik mula yang memahami
teori pengajaran dengan baik namun secara implementasi mengajar di kelas
masih minim pengalaman. Sedangkan guru B adalah pendidik senior yang kaya
pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu arah.
Bagaimanakah kedua guru ini saling berkerjasama sehinga mampu menguasai
dengan baik keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran
terpadu. Berikan beberapa contoh dari implementasi kedua keterampilan
tersebut.

3 Mewabahnya Covid-19 di Indonesia mendorong pemerintah pusat dan daerah 25


untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru, salah satunya menghentikan
sementara pembelajaran tatap muka di sekolah dan mengalihkannya dengan
Learning from home (Pembelajaran di rumah). Rancanglah Satuan Pembelajaran
Terpadu dengan memilih salah satu subtema, jabarkan melalui kegiatan
pembelajaran serta evaluasi (penilaian) yang mampu dilaksanakan secara
mandiri oleh siswa (kolaborasi dengan orang tua). Pertimbangkan Satuan
Pembelajaran Terpadu tersebut dengan mengadakan variasi dalam penggunaan
media sebagai bagian integral dalam pembelajaran.
Skor Total 65

Jawab:
1. Paparkan benang merah dari ketiga landasan tersebut sehingga mendorong
lahirnya pembelajaran terpadu. Serta uraikan keterkaitan landasan tersebut
terhadap kegiatanpembelajaran.
Jawab:
Benang merah dari landasan progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme
sehingga mendorong lahirnya pembelajaran terpadu adalah karena dari tiga landasan
tersebut melihat siswa dari keunikan, potensi dan motivasi yang dimilikinya, dan
landasan tersebut ketika berjalan beriringan akan bersifat saling melengkapi dan akan
menghasilkan anak didik yang handal dan tangguh.
Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada
pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah dan
memperhatikan pengalaman siswa. Aliran progresivisme menyatakan bahwa
pembelajaran seharusnya berlangsung selama alami dan tidak artifisial atau dibuat-
buat. Pembelajaran yang terjadi di sekolah sekarang ini tidak seperti keadaan dalam
dunia nyata sehingga tidak memberikan makna kepada kebanyakan siswa.
Progresivisme hadir sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap formalisme yang bersifat
tradisional dan terkesan sangat kaku dan kurang mendalam. Progresivisme
berpandangan bahwa pendidikan selalu dalam proses perkembangan yang bersifat
dinamis. Pendidikan selalu siap untuk memodifikasi metode dan kebijakan ketika
berhadapandenganberbagaipengetahuanbarudanperubahanlingkungan/masyarakat.
Progresivismedidasarkanpadakeyakinanbahwapendidikanharusberpusatpadasiswa
(child-centered)bukanmemfokuskanpadaguruataubidangmuatannya.Namunhalini
tidakberartibahwasiswadiizinkanuntukmegikutisemuakeinginannya,karenabelum
cukup matang untuk menentukan tujuan yang memadai.
Pembelajaran tematik juga dikembangkan menurut aliran kontrukstivisme yang
menyatakan bahwa pengetahuan dibentuk sendiri oleh individu dan pengalaman
merupakan kunci utama dari belajar bermakna. Aliran ini memandang pengalaman
langsung yang dikontruksi sendiri oleh siswa merupakan kunci dalam pembelajaran.
Menurutaliranini,pengetahuanadalahhasilkonstruksiataubentukanmanusiamelalui hasil
interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungan. Pengetahuan tidak
dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada siswanya, tetapi harus
diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Esensi dari teori konstruktivis
adalah ide harus ditemukan sendiri oleh siswa dan mentransformasikan sendiri suatu
informasi tersebut apabila menginginkan informasi tersebut menjadimiliknya.
Aplikasi teori humanisme lebih menonjolkan kebebasan setiap individusiswa/i
memahami materi pembelajaran untuk memperoleh informasi/pengetahuan baru
dengan caranya sendiri, selama proses pembelajaran.dalam teori ini peserta didik
berperan sebagai subjek didik, peran guru dalam pembelajaran humanisme adalah
fasilitator.PesertaDidikDalampembelajaranyanghumanisditempatkansebagaipusat
(central) dalam aktifitas belajar. Peserta didik menjadi pelaku dalam memaknai
pengalaman belajarnya sendiri. Dengan demikian , peserta didik diharapkan mampu
menemukan potensinya dan mengembangkan potensi tersebut secara memaksimal.
Pesertadidikbebasberekspresicara-carabelajarnyasendiri.Pesertadidikmenjadiaktif dan
tidak sekedar menerima informasi yang disampaikan olehguru.
Kombinasi ketiga landasan diadaptasi pada pembelajaran terpadu yang
mengedepankan proses pembelajaran yang pengetahuan dibentuk sendiri oleh siswa
sehingga terbentuk pembelajaran bermakna, pembentukan kreatifitas, berpusat pada
siswa, bebas berekspresi serta aktif.

2. Di sekolah x terdapat 2 guru dengan karakteristik yang berbeda. Guru A


merupakanpendidikmulayangmemahamiteoripengajarandenganbaiknamun
secara implementasi mengajar di kelas masih minim pengalaman. Sedangkan
guru B adalah pendidik senior yang kaya pengalaman namun masih terpaku
dengan pembelajaran satu arah. Bagaimanakah kedua guru ini saling
bekerjasama sehinga mampu menguasai dengan baik keterampilan menjelaskan
dan bertanya dalam pembelajaran terpadu. Berikan beberapa contoh dari
implementasi kedua keterampilantersebut.
Keterampilan menjelaskan merupakan aspek yang sangat penting bagi guru
karena sebagian besar percakapan pembelajaran yang mempunyai pengaruh besar
terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan
menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki
pemahaman yang mantap tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Seorang guru harus dapat menjelaskan berbagai hal kepada peserta didiknya.
Penjelasanyangdisampaikanharussesuaidengantingkatkemampuanberpikirpeserta
didik. Misalnya guru akan menjelaskan konsep ”atas”. Jika peserta didiknya adalah
anakusiaTK(4–5tahun)makadiaharusmenjelaskankonseptersebutsecarakonkret dan
nyata.
Pada hakikatnya fungsi utama menjelaskan adalah sebagaialatkomunikasi.
Olehkarenaitu,keterampilanguruuntukmenjelaskanmasalahatauteorikepadasiswa
harusmumpunisehinggasiswamudahmenerimadanmenyerapnya.Penjelasanoleh guru
selain untuk memberikan pemahaman, juga untukmeningkatkankemampuan berpikir,
mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat,persetujuan,keinginan,
penyampaianinformasitentangsuatuperistiwadankemampuanmemperluaswawasan.
Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan adalah dengan penguasaan
ini memungkinkan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian
penjelasannya, mengestimasi tingkat pemahaman siswa, membantu siswa memperluas
cakrawala pengetahuannya, serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan
sumber belajar. Keterampilan menjelaskan merupakan salah satu keterampilan yang
sangat penting dalam proses belajar – mengajar, tidak hanya penting bagi siswa, tetapi
juga sangat penting bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan
penjelasan guru yang memicu siswa, maka siswa dapat berbalik mengungkapkan atau
mengekspresikangagasanataupendapat,pemikiran,danperasaanyangdimiliki.Selain itu,
dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalambelajar.
Keterampilan menjelaskan dan bertanya perlu untuk diasah. GuruAyang
merupakan pendidik mula yang memahami teori pengajaran denganbaiknamun
memilikipengalamanmengajaryangmasihminim.SedangkanguruBadalahpendidik
senior yang kaya pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaransatuarah
(teoribelumberkembang).Untukmenjadilebihbaikdalamprosespembelajaran,kedua
guru ini dapat saling bekerja sama serta bertukar pikiran terkait pembelajaran.Guru
Adapatbelajarsertamengasahketerampilanbertanya,menjelaskansertapenguasaan
kelaskepadaguruByangsudahmemilikilebihbanyakpengalaman.Sementaraguru
BdapatbelajarkepadaguruAterkaitmetodepembelajaranyanglebihaktif,kreatif,
innovative dan efektif, karena berkembangnya ilmu pengetahuan danteknologiserta
kurikulum bersifat dinamis, sehingga diperlukan adanya perbaikan metode
pembelajaransecaraterusmenerus,agardidapatkanpembelajaranyangbermaknabagi
siswa, menumbuhkan rasa ingin tahu serta terbentuk pengetahuan dari dirinyasendiri.
Permasalahan suatu pembelajaran bisa muncul bersamaan dengan berkembang
dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada,
pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Guru merupakan kunci dalam pelurusan masalah, mereka berada di titik
sentral untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan belajar
mengajar yang yang diinginkan. Oleh karena itu, secara tidak langsung, guru harus
lebih profesional, inovatif, perspektif, dan proaktif dalam kelas, yang salah satunya
dengan cara memberikan suatu pelurusan kepada siswa dengan cara penyampaian
penjelasan yang bisa diterima siswa dengan mudah. Salah satu contohnya adalah
dengan mengulangi pertanyaan yang diungkapkan oleh siswa kemudian menyebarkan
pertanyaan tersebut kepada seluruh kelas. Selanjutnya dari jawaban-jawaban yang
diberikan oleh siswa, guru menyimpulkan atau meluruskan jawaban yang sebenarnya.
Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran terpadu dapatmemberi
manfaat di anataranya untuk:
a. membantu siswa memahami berbagai konsep dari tema yang sedangdipelajari;
b. meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah melalui
cara berpikir yang sisematis danterintegrasi;
c. memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yangdiberikan;
d. meningkatkan efektivitas pembicaraan di kelas sehingga benar-benar merupakan
penjelasan yang bermakn bagisiswa
e. membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagaisumber;
f. mengatasi kekuranganberbagai sumber belajar yangdiperlukan;
g. menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
Keterampilan bertanya dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat di
antaranya untuk:
a. meningkatkan kegiatan belajra yang lebih bervariasi danbermakna;
b. mendorong siswa untuk berperan sebagai sumberinformasi;
c. memupuk kebiasaan siswa untuk selalubertanya;
d. meningkatkan keterlibatan siswa secara mental-intelektual;
e. menumbuhkan keberanian siswa untuk mengajukanpertanyaan;
f. menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telahdibahas.
Bagi guru sekolah dasar, keterampilan bertanya dalam pelaksanaan
pembelajaran terpadu sangat diperlukan karena saat ini pada umumnya guru masih
cenderung mendominasi kelas dengan metode penuturan atau ceramah. Banyak guru
yang masih melakukan peran sebagir sumber belajar/informasi utama bagi para
siswanya,sedangkansiswasendiridianggapsebagaipenerimapesan/informasi.karena
anggapan yang demikain mengakibatkan siswa bersikap kurang dan selalu menerima
segala hal yang disampaikan guru tanpa keingina/keberanian untuk mempertanyakan
hal-hal yang menimbulkan keraguannya. Dengan dikuasainya keterampilanbertanya
oleh guru sekolah dasar maka siswa akan menjadi lebih aktif dalam belajar, kegiatan belajar-
mengajar menjadi lebih bervariasi, siswa pun dapat berperan sebagai sumber informasi.
Kesempatan bertanya yang diberikan guru tidak banyak dimanfaatkan oleh
siswa ditambah lagi tidak berusaha untuk menggugah keinginan siswa untuk bertanya.
Hal lain yang dapat dijadikan alasan pentingnya keterampilan bertanya dikuasai guru,
yaitu berkaitan dengan karakteriastik dari belajar yang menuntut keaktifan secara
mental, baik intelektual (proses berpikir) maupun emosional (proses merasakan).

Anda mungkin juga menyukai