PEDOMAN SKRIPSI Prodi Peternakan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

PEDOMAN PENULISAN

USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI

Tim Program Studi Peternakan

CETAKAN KE 7

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS AGROINDUTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2018

1
KATA PENGANTAR

Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana dibentuk sejak April 2008


merupakan gabungan dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Wangsa Manggala yang berdiri sejak tahun 1985, mulai meluluskan
Sarjana tahun 1990. Salah satu syarat untuk mencapai Gelar Sarjana adalah
menyusun Skripsi sebagai laporan hasil penelitian.
Pedoman tertulis ini dapat digunakan sebagai panduan mengenai tata-cara
pengajuan judul penelitian, penulisan usulan penelitian dan penulisan skripsi,
sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Mengingat
pentingnya pedoman tertulis yang dapat digunakan bersama sebagai acuan dalam
menyelesaikan masalah Skripsi, maka dibuatlah buku ini agar dalam penulisan
Skripsi dapat lebih terarah dan seragam.
Pada edisi ketujuh ini, merupakan penyempurnaan edisi keenam 2016. Kami
menyadari, banyak sekali hal yang mungkin masih kurang sempurna, sehingga
kami mengharapkan saran-saran dari semua pihak demi perbaikan selanjutnya.

Yogyakarta, Mei 2018

Program Studi Peternakan


Tim Penyusun

PENGAJUAN JUDUL PENELITIAN

2
I. Syarat pengajuan usulan judul penelitian Skripsi

A. Telah menempuh  110 SKS dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 


3,00 atau 120 SKS dengan IPK  2,0.
B. Menyerahkan bukti-bukti :
1. Transkrip akademik terbaru
2. Surat keterangan lunas SPP sampai dengan semester yang berlaku dari
bagian registrasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
3. Bukti pembayaran biaya Skripsi
4. Fotocopy KRS semester yang berlaku
5. Fotocopy kartu mahasiswa yang berlaku
C. Mengambil formulir pengajuan judul Skripsi di bagian Tata usaha
D. Menyerahkan berkas usulan judul penelitian (deskripsi penelitian) dan
persyaratan tersebut di atas (deskripsi penelitian +B+C) yang dimasukkan
dalam stofmap kepada Komisi Sarjana pada Jurusan Peternakan.
E. Deskripsi rencana penelitian meliputi Judul, Latar Belakang, Tujuan,
Manfaat, Materi dan Metode dan Daftar Pustaka. Pengajuan deskripsi
penelitian minimal satu judul.
F. Komisi Sarjana menyeleksi judul penelitian, memberikan saran-saran yang
diperlukan dan mengusulkan Dosen Pembimbing Skripsi.
G. Pengajuan judul dilayani pada minggu I dan III, seleksi judul dilakukan
pada minggu II dan IV untuk setiap bulannya.
H. Mahasiswa mengambil berkas-berkas pengajuan rencana penelitian pada
Komisi Sarjana dan mengkonfirmasikan kesediaan dosen pembimbing dan
menyerahkan kembali ke bagian Tata Usaha Fakultas.
I. Setelah diterbitkan Surat Keputusan (SK) penunjukan dosen pembimbing,
mahasiswa harus segera menyerahkan SK tersebut kepada masing-masing
dosen pembimbing dan Komisi Sarjana serta melakukan konsultasi
penyusunan usulan penelitian kepada dosen pembimbing.

II. Penyusunan Proposal Penelitian

A. Proposal penelitian disusun dengan bimbingan Dosen Pembimbing


supaya memenuhi :
1. Penalaran menurut logika ilmiah.
2. Langkah-langkah kerja dalam penulisan dan penelitian sesuai
metode ilmiah.
3. Rancangan Percobaan dan analisis data sesuai dengan kaidah
keilmuan dari tema yang akan diteliti.
4. Penggunaan bahasa dan istilah yang baik dan benar sesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
5. Kelayakan rujuk pustaka dengan ketentuan > 80% literatur yang
digunakan terbitan 10 tahun terakhir.

3
6. Setiap kali mahasiswa melakukan konsultasi kepada Dosen
Pembimbing, diwajibkan selalu membawa kartu monitoring untuk
ditandatangani pembimbing.
7. Proposal penelitian yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing
dijilid dengan sampul berwarna hijau muda (warna sesuai dengan
sampul buku pedoman ini dan dimintakan tanda tangan Dekan.
8. Usulan penelitian yang telah disahkan oleh Dekan Fakultas
diperbanyak menjadi 4 (empat) eksemplar untuk diserahkan kepada
Dosen Pembimbing, instansi/laboratorium tempat penelitian dan
mahasiswa yang bersangkutan.
9. Penelitian hanya boleh dilaksanakan apabila usulan penelitian telah
disahkan.

III. Mekanisme Pelaksanaan Penelitian dan Penulisan Skripsi

A. Selama penelitian berlangsung, dosen pembimbing seyogyanya


meninjau lokasi penelitian atas biaya mahasiswa peneliti.
B. Paling lambat satu tahun sejak penelitian selesai, jika penulisan Skripsi
belum diselesaikan, maka mahasiswa mendapat peringatan tertulis dari
Jurusan. Bila dalam dua tahun sejak penelitian selesai, Skripsi belum
layak diujikan, maka penelitian dinyatakan gugur.

IV. Mekanisme Pengajuan Ujian Skripsi

Syarat untuk dapat melakukan ujian Skripsi adalah :


A. Telah lulus semua mata kuliah wajib sebanyak  140 SKS dengan IPK 
2,00.
B. Tidak ada nilai E dan nilai D  25% dari jumlah SKS yang dibuktikan
dengan transkrip nilai terakhir yang disyahkan oleh Bagian Pengajaran
Fakultas.
C. Mengambil blangko ujian Skripsi di bagian tata usaha Fakultas
Agroindustri dan menyerahkan berkas terdiri :
1. Naskah Skripsi yang sudah disetujui oleh pembimbing dan sudah
dijilid soft cover sebanyak 4 (empat) exsemplar, dengan warna hijau
muda.
2. Bukti pelunasan pembayaran biaya Skripsi
3. Bukti pelunasan SPP pada semester yang berlaku
4. Fotocopy KRS yang berlaku
5. Fotocopy kartu mahasiswa yang berlaku
6. Pasfoto berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar
D. Mendaftarkan diri pada Tata Usaha Fakultas paling lambat 7 (tujuh) hari
sebelum ujian Skripsi dilakukan.
E. Mahasiswa menghubungi anggota team penguji Skripsi untuk
konfirmasi kesediaan dan waktu ujian Skripsi.
F. Ketua Program Studi mengundang anggota tim penguji untuk
melakukan ujian Skripsi.
4
G. Bagi mahasiswa yang tidak lulus, diberikan kesempatan untuk
mengulang ujian Skripsi maksimal tiga kali, setelah tiga kali tidak lulus,
maka penelitian dinyatakan gugur.
H. Bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus, tetapi masih perlu perbaikan
Skripsinya, diberikan waktu selama dua minggu.

V. Dosen Pembimbing dan Penguji Skripsi

A. Dosen pembimbing ditunjuk dan diangkat oleh Dekan (Surat


Keputusan) atas usulan dari Jurusan dengan pertimbangan Komisi
Sarjana.
B. Dosen pembimbing diupayakan harus sesuai dengan bidang ilmu atau
bidang keahlian yang sesuai dengan materi usulan penelitian.
C. Syarat seorang pembimbing utama, pembimbing pendamping dan
penguji adalah :
1. Pembimbing Utama (Pembimbing I)
a) Pendidikan Magister (S2) dengan jabatan akademik serendah-
rendahnya Lektor .
b) Bergelar Doktor (S3) dengan jabatan akademik serendah-
rendahnya Asisten Ahli.
2. Pembimbing Pendamping (Pembimbing II) dan Penguji
a) Pendidikan Magister (S2) dengan jabatan akademik serendah-
rendahnya Asisten Ahli.
b) Bergelar Doktor (S3) dengan jabatan akademik serendah-
rendahnya Asisten Ahli.
D. Penguji Skripsi terdiri dari dua orang yaitu satu orang pembimbing
utama sebagai ketua tim penguji dan pembimbing pendamping sebagai
sekretaris merangkap anggota penguji.
E. Tim penguji Skripsi ditunjuk dan diangkat dengan Surat Keputusan
Dekan.

Biaya Skripsi

Biaya Skripsi ditetapkan berdasarkan keputusan Rektor Universitas Mercu


Buana Yogyakarta.

5
PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN UNTUK
SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PETERNAKAN

A. Hakekat Proposal Penelitian


Suatu proposal penelitian bermaksud untuk mengemukakan gagasan
dengan argumentasi yang kuat, bulat dan bernalar. Arti penting dari penelitian
harus ditonjolkan untuk mengemukakan dan memperkenalkan kekhususan
penelitian dan manfaat hasil penelitian yang hendak dicapai.

B. Susunan Proposal Penelitian


Proposal penelitian harus ditulis dengan urutan sebagai berikut : Judul –
Halaman Pengesahan – Daftar Isi – Bab I PENDAHULUAN (Latar Belakang
– Tujuan – Manfaat) – Ba II Tinjauan Pustaka – Hipotesis – Bab III Materi
dan Metode (Waktu dan Tempat, Materi, Metode, Analisis Data) – Daftar
Pustaka. Urutan ini dimaksudkan agar argumentasi atau gagasan yang hendak
disampaikan mudah diikuti dan dipahami. Fungsi suatu bagian ditentukan oleh
kedudukannya dalam struktur argumentasi. Pada dasarnya suatu bagian yang
berada di depan fungsinya mengarahkan uraian bagian yang berada
dibelakangnya. Dapat juga dikatakan bahwa suatu bagian berfungsi
memberikan argumentasi yang kuat kepada bagian yang diikutinya. Dengan
demikian antar bagian ada hubungan fungsional yang bersifat hirarki.

C. Penjelasan Bagian-bagian Proposal Penelitian


1. Judul Penelitian. Bagian ini merupakan bagian yang mengawali
argumentasi dan merupakan pengarah semua bagian yang lain. Judul
penelitian mencerminkan macam penelitian yang direncanakan dan
sekaligus mengisyaratkan tujuan yang hendak dicapai. Pembaca
memperoleh informasi tentang subyek penelitian dari judul Penelitian.
Judul harus memberikan gambaran yang lengkap, tetapi judul harus dibuat
sesingkat-singkatnya, disarankan judul terdiri dari maksimal 20 kata,
keterangan-keterangan yang kurang perlu hendaknya dihindarkan. Judul
penelitian disarankan tidak menggunakan susunan kata yang menunjukkan
keraguan, kata-kata provokatif dan bombatis yang umumnya tidak
mempunyai arti yang spesifik. Nama-nama dan atau rumus kimia yang
panjang, singkatan (abbreviation), istilah yang tidak umum atau istilah
kedaluwarsa sedapat mungkin dihindari, nama kimia, tanaman atau
mikroorganisme dan nama ilmiah (genus dan spesies) ditulis italic (cetak
miring). Nama, istilah yang sudah umum tidak perlu dalam bahasa asing,
sedang keterangan lebih lengkap dikemukakan pada bagian berikutnya.
Dalam bagian judul diperlukan halaman judul dan halaman pengesahan
seperti lampiran 1 dan 2.

2. Latar Belakang. Bagian ini memberikan informasi hal penting yang perlu
untuk dikaji dan menunjukkan bahwa penelitian ini merupakan salah satu
jalan yang terbaik untuk mengkajinya. Latar belakang ini diperlukan untuk
6
memperjelas hubungan antara masalah ilmiah yang akan diteliti dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan masalah-masalah pembangunan.
Jika ada dan dianggap perlu dilengkapi dengan acuan pustaka dan hasil-
hasil penelitian yang pernah dilakukan untuk menguatkan bahwa
penelitian ini penting dan perlu dilakukan.

3. Tujuan Penelitian. Bagian ini sering pula mencakup maksud dari


penelitian yaitu menunjukkan apa yang hendak dicapai dengan penelitian
ini. Tujuan memberitahukan tentang permasalahan utama yang akan
diteliti dan pengetahuan yang ingin diperoleh.

4. Manfaat Penelitian. Dalam bagian ini ditunjukkan manfaat yang dapat


diperoleh dari hasil penelitian untuk menyelesaikan persoalan yang
menyangkut kepentingan orang banyak atau nilainya bagi pembangunan
nasional dan pengembangan ilmu dan teknologi.

5. Tinjauan Pustaka. Bagian ini digunakan untuk menginventarisasi


pengetahuan yang telah terhimpun mengenai atau berkenaan dengan hal
yang akan diteliti. Inventarisasi ini akan memperlihatkan kedudukan hasil
penelitian yang akan diperoleh dalam himpunan pengetahuan yang telah
ada, apakah mengisi kekosongan, menambah, memperluas, memperkuat,
membenahi atau mengubah. Dalam tinjauan pustaka ini disajikan hasil-
hasil penelitian terdahulu yang ada hubungan dengan pokok persoalan,
dengan menyebut sumbernya, dan fakta-fakta yang dikemukakan sejauh
mungkin diambil dari sumber aslinya. Textbook bukan pustaka yang baik
untuk keperluan ini, karena textbook ditulis berdasarkan pendapat dari
sejumlah peneliti yang diolah, dirangkaikan dan dikemukakan kembali
oleh penulis. Dengan demikian pendapat itu sudah tidak asli lagi. Selain
itu textbook biasanya tidak dapat diketemukan metode penelitian, karena
lamanya proses penyusunan dan percetakan, maka textbook yang
terbarupun tidak akan memuat penemuan-penemuan selama tahun-tahun
terakhir. Peneliti tidak hanya mengumpulkan fakta, tetapi juga menelaah
fakta secara kritis dan logis dan menghubungkan dengan persoalan yang
dihadapinya. Fakta disusun secara sistematis, berdasarkan sistem tertentu,
baik secara logis, geografis, kronologis dan sebagainya. Fakta yang
dikemukakan dalam tinjauan pustaka diambil dari sumber aslinya, tetapi
tidak harus dikutip atau diterjemahkan langsung atau secara harafiah.
Sitasi dari sitasi hendaknya dihindarkan, bila terpaksa hendaknya
dikonsultasikan dengan pembimbing. Bahan yang berasal dari skripsi,
tesis, disertasi, jurnal, yang diambil adalah metode dan hasilnya, bukan
pernyataannya. Bahan atau fakta yang berasal dari hasil penelitian
sebaiknya terbitan lima tahun terakhir, bila diperlukan dikonsultasikan
pada pembimbing, kecuali cara analisa atau metode tertentu masih dapat
digunakan. Karangan-karangan ilmiah dikenal penyebutan atau
penunjukan sumber (reference) yaitu dengan sistem nama dan tahun.
Keterangan lebih lengkap seperti pada aturan penulisan.
7
6. Hipotesis. Hipotesis dapat dibuat atau dapat juga tidak dibuat. Hipotesis
menjadi pengatur langkah kajian atau menjadi titik tolak dalam proses
pembuktian kebenaran persepsi tentang hasil penelitian. Hipotesis menjadi
rujukan tersurat bagi penyusunan metodologi dan rancang bangun
penelitian. Dengan kata lain hipotesis merupakan keterangan empiris apa
yang hendak dicapai dari hasil penelitian. Penelitian yang tidak bertujuan
ingin menguji hipotesis misalnya penelitian deskriptif tidak perlu
membuat hipotesis. Bagi mahasiswa yang melakukan penelitian percobaan
diwajibkan menampilkan hipotesis.

7. Materi dan Metode Penelitian. Materi dan metode penelitian adalah azas
suatu kegiatan untuk mencapai tujuan atau untuk memperoleh hasil yang
telah ditetapkan sebelumnya. Materi dan metode memuat uraian yang
terpadu dan sistematik mengenai tempat dan waktu penelitian, bahan, alat
dan spesifikasinya. Prosedur pelaksanaan penelitian serta data yang akan
dikumpulkannya. Dalam materi dan metode ditunjukkan juga jenis
penelitian (survey, percobaan), materi penelitian yang digunakan, asumsi
yang dipakai, parameter yang dipilih untuk menyidik proses atau kejadian
yang timbul dan analisis data untuk menarik kesimpulan berdasarkan
struktur argumen yang dipakai.

8. Rujukan atau Daftar Pustaka. Senarai bahan pustaka yang dipakai


dalam penyusunan proposal penelitian ini harus sesuai dengan
permasalahan usulan yang akan diajukan. Semua karangan atau pustaka
yang dipakai dalam penyusunan ini harus ditulis rangkap, maksudnya
semua pustaka yang ditulis atau yang dikutip dalam text (dalam tinjauan
pustaka) harus ditulis dalam daftar pustaka, demikian juga sebaliknya,
pustaka yang ditulis dalam daftar pustaka harus benar-benar ditulis atau
dikutip di dalam text. Daftar pustaka ini akan membantu pembaca yang
ingin mencocokkan kutipan-kutipan yang terdapat di dalam proposal
penelitian. Sebagai akibat dari pemakaian cara nama dan tahun dalam
menunjuk sumber pustaka, maka daftar pustaka tidak perlu diberikan
nomor urut, namun perlu disusun berdasarkan alfabetik dengan
memperhatikan huruf pertama dari nama keluarga penulis dan tahun
penerbitan. Khusus untuk pengarang Indonesia, harus sesuai dengan
ketentuan sebagai berikut: nama pengarang Indonesia yang terdiri dari dua
unsur atau lebih, dengan tidak memperhatikan latar belakang masing-
masing nama itu, maka dalam penyusun daftar pustaka nama terakhir yang
dicantumkan lebih dahulu, kemudian diikuti tanda koma dan singkatan
nama depannya. Nama akhir itu kemungkinan dapat berupa nama
keluarga, nama marga, nama ayah, nama kecil atau tidak perlu
diperhatikan atau dihiraukan. Keterangan lebih lengkap seperti pada
lampiran 3.

8
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI PROGRAM STUDI
PETERNAKAN FAKULTAS AGROINDUTRI UNIVERSITAS
MERCU BUANA YOGYAKARTA

A. HAKEKAT SKRIPSI
Skripsi adalah karangan ilmiah berdasarkan hasil penelitian atau kajian
keilmuan, yang ditulis oleh seorang calon Sarjana untuk memenuhi sebagian
syarat untuk memperoleh derajat Sarjana. Maksud penugasan penulisan
Skripsi adalah untuk mendidik calon Sarjana agar dapat menulis karya ilmiah
yang sesuai dengan profesi dan bidang ilmu dengan menggunakan kaidah-
kaidah yang baku. Suatu karya ilmiah harus dapat membawakan pikiran (idea)
yang tepat, logis dan sistematis. Karangan ilmiah harus menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti, mudah ditafsirkan, sesuai Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia

B. SUSUNAN PENULISAN SKRIPSI


Susunan penulisan Skripsi harus menurut aturan yang baku, sehingga
mudah diikuti, dan dipahami oleh semua orang yang berkepentingan.
Walaupun terdapat berbagai macam corak dan gaya penulisan skripsi, hal ini
tergantung dari Universitas, Fakultas, Bidang ilmu yang bersangkutan, namun
secara garis besar harus masih mengikuti kaidah yang lazim sehingga Program
Studi Peternakan Fakultas Agroindustri membuat suatu pedoman atau aturan
yang dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk penulisan bagi mahasiswa
maupun Dosen Pembimbing yang berkepentingan.
Secara garis besar skripsi harus mengandung bagian-bagian; (1) Bagian
Awal yang terdiri dari HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN,
INTISARI DAN ABSTRACT, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI,
DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR dan DAFTAR LAMPIRAN. (2)
Bagian Utama yang terdiri dari BAB I. PENDAHULUAN, BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA, BAB III. MATERI DAN METODA, IV. HASIL
DAN PEMBAHASAN, BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. (3) Bagian
Akhir yang terdiri dari DAFTAR PUSTAKA, Ringkasan dan LAMPIRAN-
LAMPIRAN.

C. PENJELASAN BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI


I. BAGIAN AWAL
A. Halaman sampul depan.- Halaman sampul depan terdapat Judul
Skripsi, Maksud Skripsi, Lambang Universitas, Nama dan nomor
mahasiswa, Instansi (Program Studi, Fakultas, Universitas) dan tahun.
Contoh halaman depan seperti pada lampiran 4.
B. Halaman judul.- Sama dengan halaman sampul depan tetapi diketik
atau dicetak di atas kertas putih. Contoh halaman judul seperti
lampiran 4.

9
C. Halaman pengesahan.- Halaman pengesahan terdiri dua lembar,
halaman ini memuat tanda tangan Pembimbing, Penguji, Dekan dan
tanggal pengesahan. Contoh halaman pengesahan seperti pada
lampiran 5.
D. Intisari dan atau Abstract.- Intisari ditulis dalam dua bahasa yaitu
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Intisari merupakan uraian
singkat tetapi lengkap yang berisi tentang tujuan penelitian, materi dan
metoda, hasil dan kesimpulan penelitan. Panjangnya tidak lebih dari
satu halaman dengan banyaknya kata kurang lebih 250 kata yang
diketik satu spasi. Di dalam intisari dan atau abstract dibuat dalam
satu alinea. Contoh intisari dan atau abstract seperti lampiran 10a dan
10b.
E. Kata pengantar.- Dalam kata pengantar mengandung uraian singkat
mengenai maksud penulisan skripsi, penjelasan-penjelasan dan ucapan
terima kasih kepada pihak yang telah membantu terlaksananya
penelitian dan penulisan skripsi. Dalam kata pengantar tidak ditulis
hal-hal yang bersifat ilmiah.
F. Daftar isi.- Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang
menyeluruh mengenai isi skripsi, dan juga sebagai petunjuk bagi
pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab atau anak sub judul.
Di dalam daftar isi tertera urutan judul, sub judul, dan anak sub judul
beserta nomor halamannya. Contoh daftar isi seperti lampiran 6.
G. Daftar tabel.- Jika dalam skripsi banyak tabel, perlu dibuat daftar
tabel yang memuat urutan judul tabel beserta dengan nomor
halamannya. Kalau hanya ada beberapa tabel saja (kurang dari tiga
tabel) tidak perlu ada daftar tabel. Contoh daftar tabel seperti pada
lampiran 7.
H. Daftar gambar atau grafik.- Daftar gambar atau grafik berisi urutan
judul gambar dan nomor halamannya, perlu tidaknya daftar gambar
atau daftar grafik, sama seperti pada daftar tabel. Contoh daftar
gambar atau grafik seperti lampiran 8.
I. Daftar lampiran.- Daftar lampiran aturannya sama dengan daftar
gambar atau grafik dan daftar tabel. Contoh daftar lampiran seperti
pada lampiran 9.

II. BAGIAN UTAMA


A. Pendahuluan.- Terdiri dari : (1) Latar belakang penelitian. (2) Tujuan
penelitian. (3) Kegunaan penelitian. Isinya hampir sama dengan latar
belakang pada usulan penelitian, namun diperluas dengan hal yang
diketemukan selama penelitian.
B. Tinjauan Pustaka.- Tinjauan pustaka isinya hampir sama dengan
yang ada di dalam usulan penelitan namun diperluas, dengan
keterangan-keterangan tambahan yang dikumpulkan selama
pelaksanaan penelitian.
C. Hipotesis.- Sama dengan yang ada di rencana penelitian.
10
D. Materi dan Metode.- Pada prinsipnya bagian ini isinya hampir sama
seperti pada usulan penelitian, tetapi ditambahkan keterangan-
keterangan atau hal-hal yang riil terjadi selama penelitian.
E. Hasil dan Pembahasan.- Dalam bagian ini dikemukakan hasil-hasil
penelitian dalam bentuk daftar atau tabel, grafik, foto atau bentuk lain
yang dapat menjelaskan atau lebih memberikan informasi sehingga
mudah diikuti. Pembahasan tentang hasil penelitian tempatnya sedekat
mungkin dengan hasil-hasil penelitian, sehingga pembaca mudah
mengikuti hubungan hasil dengan pembahasan yang dikemukakan.
Pembahasan merupakan penjelasan teoritik, baik secara kuantitatif,
kualitatif atau secara statistik mengenai hasil penelitian. Pembahasan
juga mengkaitkan atau membandingkan dengan hasil penelitian
terdahulu yang sejenis.
F. Kesimpulan dan saran.- Kesimpulan dan saran harus dinyatakan
secara terpisah. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat
dari hasil penelitian. Kesimpulan merupakan jawaban dari hipotesis
yang dikemukakan, sehingga dalam kesimpulan tidak diperkenankan
adanya pembahasan. Saran dibuat berdasarkan pengalaman,
pertimbangan peneliti dan hasil penelitian ditujukan kepada peneliti
dalam bidang sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan
penelitian yang sudah diselesaikan. Saran juga dapat ditujukan kepada
pihak-pihak yang ingin menggunakan hasil-hasil penelitian.
G. Ringkasan.- Ringkasan memuat informasi yang lengkap, tetapi
singkat, yang berisi tentang latar belakang, tujuan, kegunaan, tinjauan
pustaka, materi dan metode, hasil penelitian dan kesimpulan.
Ringkasan berisi informasi yang lebih luas dari pada intisari.
Ringkasan diketik dalam dua spasi. Contoh ringkasan seperti pada
lampiran 11.

III. BAGIAN AKHIR SKRIPSI


A. Daftar Pustaka.- Daftar pustaka disusun seperti pada usulan
penelitian.
B. Lampiran.- Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau
keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah
disajikan dalam bagian utama skripsi. Lampiran berisi tabel-tabel yang
panjang, gambar-gambar yang besar, contoh-contoh perhitungan
(tidak semua perhitungan dicantumkan dalam skripsi, tetapi digunakan
untuk konsultasi ke dosen pembimbing) rumus-rumus yang panjang,
prosedur analisis yang panjang, apabila diletakkan dalam bagian
utama skripsi terlalu besar. Dikatakan tabel panjang apabila melebihi
suatu halaman.

11
ATURAN-ATURAN KHUSUS PENULISAN
PROPOSAL PENELITIAN DAN SKRIPSI

1. Huruf.- Proposal penelitian dan skripsi harus ditulis dengan huruf mesin tulis
(mesin ketik) tipe pica. Bila diketik dengan komputer program pengolah kata
WS dianjurkan memakai huruf Roman 10, bila ditulis dengan pengolah kata
MS word menggunakan New Time Roman 12. Penggunaan huruf miring atau
persegi tidak diperkenankan. Jika lambang tertentu, huruf Yunani yang tidak
dapat ditulis dengan ketik, harus ditulis memakai tinta hitam.
2. Kertas.- Proposal penelitian dan skripsi harus ditulis pada kertas HVS putih
80 gram dengan ukuran kuarto (21 x 28 cm). Garis tepi kiri 4 cm dari tepi kiri
kertas, garis tepi kanan 3 cm dari kanan kertas, baris teratas dari teks 4 cm
dari tepi atas kertas, tepi bawah 3 cm dari tepi bawah.
3. Jarak antar baris.- Jarak antar baris ditulis dengan spasi rangkap (2 spasi).
Tabel, keterangan tabel, keterangan gambar, grafik, daftar pustaka, kotasi
(Quotation) dan catatan kaki diketik spasi tunggal (satu spasi). Jarak teks
dengan tabel atau gambar 2 spasi. Pasal baru diberikan jarak 2 spasi dari baris
terakhir pasal dimukanya. Ayat baru diberikan jarak 2 spasi dari baris terakhir
ayat dimukanya. Jarak antar keterangan dengan tabel 2 spasi.
4. Alinea.- Satu alinea harus membawa satu pikiran. Permulaan alinea diketik
dengan jarak lima ketukan dari garis tepi kiri.
5. Judul, sub judul, anak sub judul dan yang lainnya.- Judul harus ditulis
dengan huruf besar (kapital) semua dan diatur supaya simetris, dengan jarak 3
cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik. Sub judul ditulis simetris
ditengah-tengah, semua kata dimulai dengan huruf besar, kecuali kata gabung
dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sub judul
dimulai dengan alinea baru. Anak sub judul diketik dari mulai tepi kiri dan
diberi garis bawah, tetapi huruf yang pertama saja yang huruf besar, tanpa
diakhiri dengan titik. Kalimat pertama setelah anak sub judul dimulai
dengan alinea baru. Sub anak sub judul ditulis dari mulai ketikan ke 6 diikuti
dengan titik dan diberi garis bawah. Kalimat pertama yang menyusul
kemudian, diketik terus kebelakang dalam satu baris dengan sub anak sub
judul. Kecuali itu sub anak sub judul dapat juga ditulis langsung berupa
kalimat, tetapi berfungsi sebagai sub anak sub judul ditempatkan paling depan
dan diberi garis bawah. Contoh judul, sub judul, anak sub judul pada lampiran
12.
6. Nomor halaman.- Nomor halaman diletakkan ditepi kanan atas kertas 2,5 cm
dari tepi atas dan 2,5 cm dari tepi kanan kertas. Nomor halaman hanya angka
saja, tanpa tambahan-tambahan. Mulai dari halaman judul sampai intisari
diberikan nomor halaman dengan angka romawi kecil. Mulai dari
pendahuluan sampai halaman terakhir, memakai angka arab sebagai nomor
halaman.

12
7. Nama Penulis.- Baik dalam teks maupun dalam daftar pustaka nama penulis
tidak perlu ditulis dengan huruf besar seluruhnya. Bila dalam karangan dikutip
dari pendapat dua orang atau lebih yang mempunyai nama keluarga yang
sama, maka singkatan nama pertama perlu ditulis. Untuk menunjuk karangan
yang ditulis oleh dua orang penulis di dalam teks kedua nama yang
bersangkutan harus ditulis. Jika penulis lebih dari dua orang maka yang ditulis
hanya penulis pertama yang diikuti dengan et al yang dicetak miring atau
digaris bawahi.

8. Nama Ilmiah.- Dalam karangan yang dicetak, nama ilmiah tumbuh-tumbuhan


dan hewan dalam bahasa latin dicetak miring atau digarisbawahi. Kedua kata
dari binonium digaris bawahi atau sendiri-sendiri. Huruf pertama dari nama
genus selalu harus huruf besar, sedang huruf pertama dari epitheton specifium
selalu huruf kecil, meskipun ini berasal dari nama orang, tempat dan
sebagainya. Pada waktu nama latin yang bersangkutan untuk pertama kalinya
ditulis dalam karangan, nama author-nya (pengarangnya) perlu ditulis dengan
singkatan yang lazim dan tidak digaris bawahi, Misalnya Oryza sativa L.,
Cartcium salmonicolor B et Br., Pseudococcus citri Risso. Nama-nama author
ini hanya ditulis satu kali di dalam karangan. Jika nama latin yang sama ditulis
berulang-ulang, maka nama genus-nya boleh disingkat, kecuali pada waktu
timbul untuk pertama kali pada suatu Bab. Misalnya O. satica, C.
salmonicolor, P. citri.
9. Menulis Bilangan.- Bilangan bulat yang kurang dari sepuluh ditulis dengan
huruf atau dieja, kecuali jika bilangan itu merupakan sebagian dari deret satu
seri (deret atau rangkaian). Jika bilangan itu dimuka suatu satuan yang
bertingkat atau dimuka kata persen. Pecahan yang berdiri sendiri ditulis
dengan huruf. Pecahan yang bergabung dengan bilangan bulat ditulis dengan
angka, misalnya lima seperempat ditulis 5-1/4. Jangan memulai suatu kalimat
dengan bilangan, jika hal ini tidak dapat dihindarkan maka bilangan itu harus
dieja.
10. Satuan-satuan.- Satuan-satuan ditulis dengan singkatan. Untuk ini tidak
dipakai titik, misalnya dm, m2, kg, cal, sec, km/det dan sebagainya. Persen
biasanya tidak ditulis dengan % tetapi dieja. Dalam bahasa Inggris ditulis
“percent” sehingga dalam bahasa Indonesia ditulis “persen”. Nama mata uang
ditulis seperti singkatan resmi misalnya Rp (rupiah), $ (dolar), Y (yen) dll.
11. Pemakaian tanda baca.- Titik (pariod) dipakai untuk beberapa macam
tujuan. Titik dipakai untuk mengakhiri suatu kalimat yang lengkap. Kalimat
yang tidak lengkap atau potongan kalimat tidak boleh diakhiri dengan titik.
Karena kepala dan judul bukan kalimat lengkap, maka tidak boleh diakhiri
dengan titik. Titik dipakai dibelakang singkatan tertentu seperti Moh. Yamin,
J. Johanes et al., J. Econ. Dibelakang suatu titik diberikan ruangan kosong
(sela) satu ketukan, kecuali e.g., i.e., loc.cit., op.cit., 70 B.C., 1972 A.D.
Singkatan-singkatan dengan huruf besar semua tidak perlu diberikan titik

13
misalnya USA, USSR, UNDIP, DNA dan sebagainya. Titik dua dipakai jika
akan mengadakan kotasi yang panjang dan jika akan menyebut beberapa hal
dalam satu rangkaian. Titik koma biasanya hanya dipakai dalam kalimat-
kalimat yang kompleks. Tanda ini akan membagi kalimat menjadi anak-anak
kalimat yang kurang lebih setingkat. Untuk menyebut suatu rangkaian hal atau
benda dalam satu kalimat dipakai angka biasa yang diletakkan dalam kurung,
misalnya “Skripsi ini terdiri tiga bagian, yaitu: (1) Bagian umum; (2) Bagian
utama; (3) Bagian akhir”. Mengenai pemutusan kata perlu diperhatikan
beberapa hal, jangan memisahkan suku kata yang hanya terdiri dari satu huruf,
misalnya: i-kan, a-rah, memaka-i dan seterusnya. Nama orang dan tanggal
jangan sampai terputus.
12. Bentuk kalimat.- Dalam penulisan skripsi dianjurkan untuk menggunakan
kalimat aktif. Kalimat pasif biasanya kurang tegas dan lebih panjang.
Misalnya “Penulis mengukur panjang dan lebar daun” akan lebih baik
daripada “Panjang dan lebar daun diukur oleh penulis”. Karangan ilmiah lebih
bersifat laporan dan bukan wawancara, oleh karena itu dianjurkan untuk tidak
memakai “first” atau “second person” tetapi “third person”. Hendaknya
dipakai kata “penulis”, “peneliti”, “pembaca” dan bukan “saya”, “kami”,
“engkau”, dan “kamu”.
13. Cara pembuatan tabel.- Tabel adalah susunan informasi berupa angka, kata
atau kalimat pendek yang diatur dalam bentuk kolom dan baris. a) Nomor
tabel. Tabel diberi nomor urut dengan angka arabi yang ditulis dibelakang
kata Tabel pada setiap judul tabel dan diikuti oleh titik, misalnya “Tabel 13”.
b) Judul tabel. Setelah nomor tabel dan titik, kemudian diberikan satu
ketukan, kemudian diikuti judul tabel. Judul tabel ditulis dan diawali dengan
huruf kapital, tidak diakhiri dengan titik. Apabila dalam suatu kalimat dalam
skripsi menunjuk suatu tabel, maka selalu dipergunakan huruf kapital.
Misalnya “berat badan sapi yang mendapat perlakuan tebu adalah 123 kg
(Tabel 20). c) Garis pada tabel. Antar satu kolom dengan kolom yang lain
dalam suatu tabel tidak perlu dipisah dengan garis. Garis yang dipergunakan
dalam tabel adalah garis dibawah judul tabel yang berupa garis rangkap, garis
penutup judul kolom atau garis di bawah judul kolom yang berupa garis
tunggal, dan garis penutup tabel, berupa garis tunggal. d) Ukuran tabel.
Ukuran tabel harus sedemikian rupa sehingga syarat batas halaman tetap
terpenuhi. Bila tidak terpenuhi, maka huruf dalam tabel dapat diperkecil.
Dalam keadaan terpaksa, tabel melebihi satu halaman dapat dibuat pada
halaman berikutnya. Judul tabel tidak perlu dicantumkan pada halaman
berikutnya, cukup ditulis dengan “Lanjutan Tabel 1”. Judul kolom perlu
dicantumkan pada tabel lanjutan. Hal ini hanya dalam keadaan terpaksa,
sebaiknya bila tabel terlalu panjang dimasukkan saja dalam lampiran. e)
Jarak antar baris dalam tabel. Jarang baris dalam tabel dibuat satu spasi,
apabila diperlukan pengelompokan baris, maka antar baris harus dipisahkan
dengan spasi ganda. f) Judul kolom dimulai dengan huruf kapital, sedang
huruf yang lain tidak perlu. g). Sumber tabel dapat dicantumkan dalam
catatan kaki tabel. Misalnya”.
14
aSuhartanto(1979).
h) Penulisan angka dibelakang tabel, harus dimulai dengan angka
walaupun 0 misalnya 0,05 tidak ,05. angka dibelakang koma sebaiknya
disamakan dan diberikan satu angka ekstra misalnya, 5,5 mm, tidak
0,555555555 mm, 23,2 hari dan tidak 23,2333 hari. i) tanda untuk level of
significance adalah asterik yaitu *. Penjelasan + P<0,010 (ada
kecenderungan), * P<0,05 (menunjukkan perbedaan yang nyata) ** P<0,01
(menunjukkan perbedaan yang sangat nyata). i) Catatan kaki untuk tabel.
Dibawah garis penutup tabel dicantumkan keterangan singkat. Catatan kaki
ini diperlukan untuk memberikan penjelasan pada judul kolom, judul baris,
angka-angka atau data pada tabel. Untuk penjelasan lain dibawah tabel yang
perlu penjelasan diberi superskrip secara abjad yaitu a, b, c dst. Misalnya”

Keterangan: Superskrip yang sama pada kolom atau baris yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata.

14. Cara penyebutan atau penunjukkan sumber pustaka dalam tinjauan


pustaka.
 Nama penulis pada permulaan kalimat “Smith (1960) menyebutkan bahwa
sapi perah ternak penghasil susu yang utama”.
 Nama penulis pada akhir kalimat “….sapi perah merupakan ternak
penghasil susu yang utama (Smith, 1960).
 Nama penulis pada bagian tengah “Leukoplas yang mengandung butir-
butir amilum yang besar ditemukan oleh Diers (1963) di dalam buluh
serbuk oenothera hooken”.
 Penulis 2 orang “Philips dan Andrew (1966) mengemukakan bahwa
tumbuh-tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk proses
fotosintesis”.
 Penulis lebih dari 2 orang “Rusman et al. (1997) atau Rose et al. (1987)
menyebutkan ……….”
 Bila 2 sumber yang diacu “Menurut Herman (1995) dan Sukarman (1997),
mengemukakan bahwa ……….” atau ………. penyakit mastitis
merupakan kasus yang sering diketemukan pada ternak perah (Wing,
1978; Robert dan Warning, 1965).
 Satu sitasi atau lebih satu karangan. Suatu kalimat sitasi yaitu rangkuman,
seringkali mengandung satu pengertian tetapi dari berbagai sumber yang
menguraikan hal yang sama. Jika dikutip lebih dari satu karangan, maka
diantara tiap pengarang dan tahun dibubuhi tanda titik koma (;) dan tidak
dengan dan. Misalnya “kambing merupakan penghasil daging, susu dan
kulit (Mann, 1964; Singgih et al., 1987; Supriyadi, 1998).
 Sitasi dari sumber lain. Hal ini boleh dilakukan bila terpaksa, misalnya
publikasi aslinya tidak diketemukan. Contoh menurut Hardy (1978) op cit.
atau (yang disitasi dari) Honda (1979), kualitas kimia daging menentukan
rasa dan aroma. Penulis tidak membaca buku Hardy, 1978, tetapi

15
membaca buku Honda 1979, maka dalam datar pustakaan dicantumkan
Honda 1979, bukan Hardy 1978.

15. Cara penulisan pustaka dalam daftar pustaka, dengan cara sistem nama
dan tahun dengan ketentuan adalah sebagai berikut : Nama pengarang
pertama ditulis dimuka, sedang nama pengarang kedua dan seterusnya tidak
mengalami perubahan dilanjutkan dengan titik sebelum tahun. Tahun ditulis
lengkap tidak boleh terpotong dan diakhiri titik. Huruf kecil yang mengikuti
tahun dipergunakan untuk membedakan dua publikasi atau lebih dari
pengarang atau kelompok pengarang dan tahun yang sama, misalnya 1987a,
1978b dan 1987c. Judul buku diberi garis bawah atau dicetak miring dan
diakhiri dengan titik. Huruf pertama pada masing-masing kata dalam judul
adalah huruf kapital kecuali untuk kata depan. Edisi buku ditulis dalam bahasa
Inggris 1st ed., 2nd ed., 3rd ed., 4th ed dan seterusnya atau dalam bahasa
Indonesia ditulis Edisi ke- atau Cetakan ke-. Penerbit perlu dicantumkan,
setelah penerbit ditulis koma, antara satu ketukan kemudian dicantumkan kota
penerbit. Apabila kota tertib lebih dari tiga kota cantumkan kota pertama
saja. Bila penerbitannya berupa jurnal, buletin atau majalah, hanya huruf
pertama judul saja yang ditulis dengan huruf kapital, nama jurnal disingkat
(cetak tebal atau cetak miring) dan diikuti volume dan halaman. Sedangkan
sumber dan contoh lebih lanjut seperti lampiran 3.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 1995. Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian Universitas Wangsa


Manggala. Universitas Wangsa Manggala. Yogyakarta (tidak
dipublikasikan).
Anonimus. 1993. Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Penelitian di Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Dep. Pend. Bud. Dirjen Dikti, Jakarta.
Anonimus. 1994. Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis. Program Pasca
Sarjana Univ. Gadjah Mada, Yogyakarta.
Anonimus. 1989. Pedoman Penulisan Tesis Sarjana S-1 Ilmu Peternakan.
Fakultas Peternakan Univ. Gadjah Mada, Yogyakarta.
Anonimus. 2001. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Seri Pustaka IPB Press.
Bogor.
Triharso. 1982. Pedoman Penulisan Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

16
Lampiran 1. Contoh halaman judul proposal penelitian

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN


TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU
SAPI PERANAKAN FRIESIAN HOLSTEIN

Oleh :

SUPRIYADI
NIM : 85120120

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2018

17
Lampiran 2. Contoh halaman pengesahan usulan penelitian

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN


TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU
SAPI PERANAKAN FRIESIAN HOLSTEIN

Yang diajukan oleh :

SUPRIYADI
NIM : 85120120

Telah disetujui oleh:

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

………………………. ...……………………….
NIP/NIDN NIP/NIDN

Yogyakarta, ……………………..
Dekan Fakultas Agroindustri
Universitas Mercu Buana Yogyakarta

……………………….
NIP/NIDN.

18
Lampiran 3. Contoh penulisan pustaka dalam daftar pustaka

1. Buku dengan satu pengarang :

Hendarson, F. W. 1995. Dairy Farm Management. McGraw-Hill Book Co., Inc.


New York.

Anggorodi, H.R. 1995. Ilmu Makanan Ternak Dasar. PT Gramedia. Jakarta.

Arora. 1995. Pencernaan Mikroba Pada Ruminansia. Cetakan ke-2. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.

Church, D.C. 1976. Digestive Physiology and Nutrition of Ruminant. Dept. of


Animal Science Oregon State University. Caroli Oregon.

2. Buku dengan dua atau lebih pengarang :

Aberle, E. D., C. J. Forest, H. B. Hedrick, M. D. Judge dan R.A. Merkel. 2001.


The Principle of Meat Science. W.H. Freeman and Co. San Fransisco.

McDonald, P, R.A. Edward dan J.F.D. Greenhalgh. 2002. Animal Nutrition. 6th
Ed. Lagman. London. New York.

Orskov, E.R. dan M. Ryle. 1990. Energy Nutrition in Ruminants. Elsevier Applied
Science. London.

3. Buletin atau Jurnal Ilmiah :

Indarto, R.E., Zuprizal dan N.M.A. Susenti. 2000. Pengaruh Penambahan Ampas
Tahu Fermentasi Dalam Pakan Berprotein 18 % Terhadap Performan
Broiler. Buletin Peternakan Edisi Tambahan. Fakultas Peternakan
UGM. Yogyakarta.

Setiadi, M.A., Agik Suprayogi dan Yulnawati, 2006. Viabilitas dan Integritas
Plasma Spermatozoa Epididymis Anjing Selama Penyimpanan pada
Pengencer yang Berbeda. Media Kedokteran Hewan, Vol. 22., No. 2 Mei
2006.

19
Rizal, M., Herdis dan A. Budiono, 2004. Daya hidup sperma epididimis domba
setelah disimpan pada suhu rendah (50C). J. Anim. Prod. 6 (1) : 30 -36

4. Organisasi sebagai Pengarang :

Departemen Pertanian. 2005. RPPK : Prospek dan Arah Pengembangan


Agribisnis Unggas. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Departemen Pertanian. Jakarta.

AOAC. 1975. Official Methods of Analysis. Association of Official Analytical


Chemists. Washington, D.C.

Badan Pusat Statistik. 2003. Statistik Peternakan Tahun 2003. Direktorat Jendral
Biro Produksi Peternakan. Departemen Pertanian-RI. Jakarta.

NRC. 2001. Nutrient Requirement of Beef Cattle. National Academic Press.


Washington, D.C.

5. Dua penulis yang sama :

Davendra, C. 1978. Goats and sheep production in tropics. J. Agric. Sci. 39 : 568-
702.

___________. 1988. Goats and sheep production potential in the ASEAN. J.


Agric. Sci. 45 : 456-500.

6. Seorang penulis pada tahun yang sama ada dua buku :

Pawiro. 1995a. Teknik Beternak Ayam Buras. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.

Pawiro. 1995b. Teknik Beternak Ayam Petelur. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.

7. Sumber dari nama majalah yang sama dengan majalah di atasnya :

Foreerst. F. W. and Herry, E. K. 1997. Protein and energy interrelationship in


growth and lactation of cattle and sheep. J. Dairy Sci. 26 : 24-46.

Lucas, H. L. 1996. A method of equalized feeding studys with dairy cow. Ibid. 25
: 24-46.

20
Lampiran 4. Contoh halaman sampul depan/cover

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN


TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU
SAPI PERANAKAN FRIESIAN HOLSTEIN

SKRIPSI

Oleh :

SUPRIYADI
NIM : 85120120

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2018

21
Lampiran 5. Contoh halaman judul dalam.

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN


TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU
SAPI PERANAKAN FRIESIAN HOLSTEIN

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh


Derajat Sarjana Peternakan (S1) Program Studi Peternakan

Diajukan oleh :

SUPRIYADI
NIM : 85120120

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2018

22
Lampiran 6a. Contoh halaman pengesahan skripsi

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN


TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU
SAPI PERANAKAN FRIESIAN HOLSTEIN

SKRIPSI

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :


SUPRIYADI
NIM : 85120120

Diajukan kepada Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta


untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh derajat Sarjana Peternakan

Disetujui oleh:

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

NAMA NAMA
NIP/NIDN. NIP/NIDN.

Yogyakarta, ……………………..
Dekan Fakultas Agroindustri
Universitas Mercu Buana Yogyakarta

NAMA

23
NIP/NIDN.

Lampiran 6b. Contoh halaman pengesahan skripsi

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN


TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU
SAPI PERANAKAN FRIESIAN HOLSTEIN

SKRIPSI

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :


SUPRIYADI
NIM : 85120120

telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal …………dan dinyatakan


telah memenuhi syarat untuk memperoleh derajat Sarjana Peternakan

Disetujui oleh:

Ketua Penguji Sekretaris Penguji

NAMA NAMA
NIP/NIDN. NIP/NIDN.

24
Lampiran 7. Contoh daftar isi skripsi.

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................... ii

INTISARI .............................................................................. iv

ABSTRACT ............................................................................. v

KATA PENGANTAR .............................................................. vi

DAFTAR ISI ........................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................ 1

Latar Belakang ............................................................. 1


Rumusan masalah ........................................................ 3
Tujuan Penelitian ......................................................... 4
Manfaat Penelitian ....................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................... 5


Sapi PFH....................................................................... 5
Kadar Air ..................................................................... 10
Kadar Protein Kasar ..................................................... 16

BAB III. MATERI DAN METODE .........................................


Waktu dan Tempat Penelitian ........................................
Materi
Metode
25
viii
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................
Jumlah Pemotongan Ternak Sapi dan Kambing ............
Kuantitas Isi Rumino-Retikulum Ternak
Sapi dan Kambing ................................................
Kualitas Isi Rumino-Retikulum Ternak Sapi
dan Kambing ..........................................................
1. Kadar air ....................................................
2. Kadar Protein Kasar ....................................
3. Kadar Serat Kasar .......................................
4. Kadar Lemak Serat .....................................
5. Kadar Abu ...................................................
6. Kadar BETN ...............................................

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................

LAMPIRAN ..........................................................

26
ix

Lampiran 8. Contoh daftar tabel skripsi.

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. ............................................................................................... 12

2. .............................................................................................. 40

3................................................................................................ 43

x
27
Lampiran 9. Contoh daftar lampiran skripsi.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. ............................................................................................. 49

2. ............................................................................................. 50

3. ............................................................................................. 51

xi

28
Lampiran 10. Contoh pembuatan tabel.

Tabel 1. Persentase isi rumino-retikulum ternak sapi dan


kambing (%)

Ulangan Sapi Kambing


1 8,94 10,78
2 8,56 18,15
3 7,29 15,97
4 8,15 9,59
5 7,94 9,83
6 7,37 18,02
7 6,93 14,96
8 6,63 14,27
a
Rerata 7,73 13,95b
Keterangan : Rerata dengan superskrip yang berbeda pada baris yang sama
menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05).

Tabel 2. Kandungan nutrien bahan pakan penyusun ransum


Bahan Pakan ME PK (%) SK (%) LK (%) Ca(%) P (%)
(Kcal/kg)
Jagung (1) 3430 8,7 2 3,9 0,02 0,3
Bungkil Kedelai (2) 2425 43,8 6 3 0.28 1,06
Bekatul (1) 1630 10,2 8,2 7,6 0,04 1,14
Tepung ikan (2) 2970 60,7 1 2,8 5,5 3
Tepung limbah udang (2) 1800 (3) 43,3 13,2 1,4 7,05 1,52
Minyak kelapa (2) 8950 0 0 0 0 0
Tepung tulang (2) 0 0 0 0 24 12

Keterangan : 1) Anggorodi (1995)


2) Hartadi et al. (1986)
3) Supriyanto (1999)

29
Lampiran 11. Contoh Intisari.

PENGARUH PEMBERIAN GULA, INSULIN DAN LAMA ISTIRAHAT


SEBELUM PEMOTONGAN PADA DOMBA SETELAH
PENGANGKUTAN TERHADAP KUALITAS
KIMIA DAGING

SUPRIYADI
NIM : 85120012

INTISARI*
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian gula,
insulin dan lama istirahat sebelum pemotongan pada domba setelah transportasi
terhadap kualitas kimia daging. Penelitian ini menggunakan 54 ekor domba betina
(10-12 bl, bb 14–17 kg) . Rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap
pola faktorial 2x3x3. Faktor 1 (pemberian gula 0 dan 6 g/kg bb). Faktor
2(pemberian insulin 0, 0,3 dan 0,6 IU/kg bb). Faktor 3 (lama istirahat sebelum
pemotongan 2, 4 dan 6 jam). Peubah yang diamati adalah kadar glukosa darah,
glikogen daging, asam laktat daging, dan pH daging. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa domba setelah mengalami pengangkutan kadar glukosa
darah naik. Domba yang disuplementasi dengan gula sesudah pengangkutan kadar
glikogen daging dan kadar asam laktat daging naik, tetapi pH daging turun.
Pemberian insulin menurunkan kadar glukosa darah, tetapi meningkatkan kadar
glikogen daging. Kadar glukosa darah menurun dengan adanya pengistirahatan
sebelum pemotongan. Kesimpulannya dengan pemberian gula, insulin dan lama
istirahat sebelum pemotongan pada domba dapat mengurangi pengaruh negatif
dari stres karena pengangkutan terhadap kualitas kimia daging.

Kata kunci : gula, insulin, periode istirahat, pengangkutan, kualitas kimia daging
domba

*Intisari Skripsi Sarjana Peternakan, Program Studi Peternakan, Fakultas


Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, 2018.
30
Lampiran 11. Contoh Abstract

THE EFFECT OF SUCROSE SUPPLEMENTATION, INSULIN


INJECTION, AND RESTING PERIOD PRIOR TO
SLAUGHTERING ONMEAT CHEMICAL
QUALITY IN SHEEP EXPOSED TO
STRESSFUL TRANSPORTATION.

SUPRIYADI
NIM : 08021020

ABSTRACT*
An experiment was conducted to study the effect of sucrose
supplementation, insulin injection, and resting period prior to slaughtering on
meat chemical quality in sheep exposed to stressful transportation. Fifty four
female local sheep (10-12 months of age) with weight ranging from 14-17 kg. The
experimental sheep were assigned into a completely randomized design with a
2x3x3 factorial. The first factor was sucrose supplementation (0 and 6 g/kg BW).
The second factor was insulin injection after transportation (0, 0,3 and 0,6
IU/kgBW). The third factor was the duration of resting period (2,4 and 6 h prior to
slaughtering). Parameters measured were blood glucose concentration, meat
glycogen, meat lactate, and meat pH. The results of the experiment indicated that
sheep supplemented with sucrose after transportation had higher meat glycogen
and lactate but lower meat pH. Insulin injection decreased blood glucose
concentration but increased meat glycogen and lactate concentration. Blood
glucose concentration decreased with the increased resting period prior to
slaughtering. It was concluded that sucrose supplementation, insulin injection, and
resting period prior to slaughtering in sheep exposed to stressful transportation
could improve meat chemical quality.

(Key words : Sucrose, insulin, resting period, transportation, meat chemical


quality, sheep)

*Abstract Thesis of S1 Animal Husbandry, Faculty of Agroindustry, University


of Mercu Buana Yogyakarta, 2018.
31
Lampiran 12. Contoh Ringkasan

RINGKASAN

Kelompok tani ternak kambing PE “Mandiri” berada di dusun


Nganggring, desa Girikerto, kecamatan Turi, Kab. Sleman berdiri pada tahun
1988. Kelompok tani ”Mandiri” mengembangkan usaha peternakan kambing PE
penghasil bibit kambing PE dan produksi susu kambing PE dengan sistem
kandang kelompok. Permasalahan yang dihadapi kelompok adalah keberlanjutan
genetik unggul kambing PE terutama dari pejantannya. Beralihnya sumberdaya
genetik kambing-kambing PE unggul yang ada di Indonesia ke negara-negara
tetangga (seperti Malaysia) menjadi suatu hal yang serius untuk segera di atasi
menggunakan metoda yang tepat, murah dan mampu diaplikasikan ke setiap
pelosok tanah air.

Tujuan kegiatan penelitian ini adalah untuk mendapatkan metoda/cara


yang paling murah, mudah dan efektif dalam mempertahankan kualitas genetik
kambing PE melalui sistem penyimpanan sperma menggunakan aluminium foil
dalam suhu rendah (dalam lemari es).

Lingkup kegiatan penelitian meliputi; pengadaan pejantan melalui pemilihan


pejantan unggul Peranakan Ettawa kualifikasi terbaik serta memiliki kualitas
sperma yang baik, penampungan sperma menggunakan metoda vagina buatan
dengan bantuan teaser berupa kambing betina, uji kualitas sperma pra perlakuan
dilakukan untuk mendapatkan spermatozoa yang akan disimpan benar-benar
memiliki kemampuan pembuahan yang baik.

Perlakuan pengenceran menggunakan bahan utama Aquadest, Kuning


telur dan Air kelapa, perlakuan penyimpanan pada suhu 5°C dan -5°C. Waktu
penyimpanan sperma bervariasi dari 0 jam, 24 jam, 3 hari, 6 hari, 9 hari, 15 hari
dan 18 hari. Variabel yang diamati adalah daya hidup dan kemampuan
pembuahan (motilitas progresif). Penelitian diakhiri dengan pelaksanaan
Inseminasi Buatan menggunakan perlakuan penyimpanan dan bahan pengencer
yang terbaik pada induk kambing PE yang telah disinkronisasi menggunakan

32
PGF2α. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola
Faktorial 2X3 (2 macam suhu penyimpanan, T1= 5°C dan T2 = -5°C) dan 3
macam bahan pengencer (P1 = Aquadest, P2 = Citrat Kuning telur dan P3 = Citrat
Air kelapa) dengan 3 kali ulangan waktu untuk masing-masing perlakuan.
Pengamatan setiap perlakuan dilakukan pada 0 jam, 24 jam, 3 hari, 6 hari, 9 hari,
15 hari dan 18 hari. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara diskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil seleksi 9 ekor


pejantan kambing PE, diperoleh 5 ekor pejantan dengan skor bervariasi mulai 419
– 521. Ke lima pejantan terpilih selanjutnya dijadikan prioritas pejantan yang
spermatozoanya digunakan sebagai bahan konservasi plasma nutfah, untuk
keberlanjutan program/kegiatan berikutnya. Data observasi makroskopis sperma
segar hasil penampungan 5 pejantan terpilih yaitu memiliki pH berkisar antara
6,5 – 7,5; volume 1,0 – 2,1; warna kuning sampai dengan krem; konsistensi
kental; persen hidup 100%; abnormalitas 10 – 20; gerak massa +++ dengan gerak
individu (motilitas) berkisar 95 – 100 %. Hasil pemeriksaan motilitas sperma 0
jam setelah perlakuan pengenceran adalah untuk pengencer aquadest rata-rata
91,67%, kuning telur 93,33% dan air kelapa 91,67%. Hasil penelitian menunjukan
bahwa motilitas layak IB hanya pada penyimpanan 5ºC untuk kuning telur sampai
dengan hari ke 6 (30 – 40% motilitas), air kelapa sampai dengan hari ke- 9 (30-
45% motilitas), dan aquadest sampai hari ke-9 (30-60% motilitas) namun banyak
gerakan yang v (vibratory) maupun c(circulair). Untuk penyimpanan -5 ºC semua
perlakuan pengenceran sudah tidak memiliki kemampuan fertilitas pada hari ke-
1 :aquadest 2%, kuning telur 26,67% dan air kelapa 2%.

Disimpulkan bahwa sperma kambing PE yang disimpan dalam aluminium


foil pada suhu 5 ºC selama 6 hari untuk semua bahan pengencer, masih dapat
digunakan untuk IB, sedangkan penyimpanan -5 ºC semua perlakuan tidak layak
IB pada hari ke 1.

33
Lampiran 13. Contoh Penulisan.

Judul →
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sub Judul →
Bangsa Ternak Perah

Bangsa ternak perah yang paling banyak di Indonesia adalah


PFH………………….(ini sebagai contoh, kalimat pertama sub judul sebagai
alinea baru)

Anak sub Judul →

Ukuran tubuh bangsa ternak perah

Bangsa ternak perah memiliki ukuran tubuh yang


bervariasi…………………………….(ini sebagai contoh, kalimat pertama anak
sub judul sebagai alinea baru)

Sub Anak sub Judul →

Lingkar dada. Diukur dengan cara melingkarkan………….


…………………………….(ini sebagai contoh, kalimat pertama sub anak sub
judul ditulis langsung mengikutinya)

34
MONITORING PENELITIAN DAN SKRIPSI

Nama : ………………………………
No. Mhs. : ………………………………
Dosen Pembimbing I : ………………………………
Dosen Pembimbing II : ………………………………
Dosen Penguji : ………………………………
Judul Skripsi : ………………………………
………………………………………………………..
………………………………………………………..
…………………………………………………………

No. Tanggal Kegiatan Monitoring Paraf Pembimbing

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

35

Anda mungkin juga menyukai