Kelompok 11 - Strategi Level Fungsi
Kelompok 11 - Strategi Level Fungsi
Kelompok 11 - Strategi Level Fungsi
Disusun Kelompok 11 :
1. Rizal Haris Kusnanda (B.131.18.0525)
2. Pikri Anjas Ramadhan (B.131.18.0526)
3. Amanda Sofiyana (B.131.18.0575)
4. Ristanti Putri Rahmawati (B.131.18.0577)
5. Pitaloka Ayu Putu Bintang (B.131.18.0583)
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan membutuhkan strategi sebagai salah satu cara yang digunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi merupakan proses manajemen
yang akan menempatkan perusahaan pada posisi yang dikehendaki. Dalam pencapaian
tujuan, perusahaan harus mengambil keputusan yang tepat dan kegiatan-kegiatan yang
mengarah pada pencapaian tujuan tersebut. Tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah
kemampuannya untuk dapat mengalokasikan dan menggunakan sumber-sumber yang
dimiliki untuk menangkap kesempatan (opportunity), menyikapi ancaman (threat) yang
ada dalam usahanya, serta mengevaluasi lingkungan internalnya, yaitu mengenai
kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Menentukan strategi yang tepat bagi
perusahaan, dibutuhkan kejelian dari pihak manajemen dalam mengidentifikasi faktor-
faktor yang membawa pengaruh terhadap keberhasilan strategi tersebut.
Oleh karena itu, manajer perlu memperhatikan lingkungan, baik itu lingkungan di
masa sekarang, maupun di masa yang akan datang, sebagai dasar dalam penentuan
langkahlangkah pengambilan keputusan perusahaan serta menganalisis lingkungan
secara sistematis agar perusahaan mampu merumuskan strategi yang paling efektif bagi
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan.
Semakin brerkembangnya arus gobalisasi menjadi semakin luas dan kompleks. Hal
ini tentu saja berdampak terhadap kegiatan perusahaan. Berbagai aspek lingkungan
usaha dari suatu perusahaan tidak hanya pada lingkungan eksternal yang bersifat
uncontrollable atau tidak bisa dikendalikan, yang meliputi aspek ekonomi, teknologi,
politik, sosial budaya, dan persaingan, tetapi juga lingkungan internal yang bersifat
controllable atau dapat dikendalikan, yang meliputi aspek-aspek fungsional strategis
serta sumber daya yang ada. Oleh karena itu, perusahaan harus tanggap terhadap
tuntutan lingkungan guna mempertahankan posisi perusahaan dalam mencapai tujuan.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam menyusun makalah ini terdapat rumusan masalah yang akan dibahas, antara
lain:
1. Apa saja strategi fungsional yang dilakukan PT Unilever Tbk?
2. Bagaimana cara penghindaran strategi yang akan dilakukan perusahaan?
BAB II
PEMBAHASAN
PT. Unilever peranan merek bukan lagi sekedar sebagai nama ataupun sebagai
pembeda dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi faktor penentu untuk dapat
menjadi “trend setter” di bidang industri. Banyak perusahaan yang berhasil karena memiliki
reputasi merek, sehingga dapat membuka distribusi di kota-kota lain bahkan negara-negara
lain dengan menarik pelanggan sasaran melalui kekuatan-kekuatan merek yang mereka
miliki. Sebuah merek yang telah mencapai ekuitas tinggi merupakan asset yang berharga bagi
perusahaan. Untuk itu, mempertahankan dan meningkatkan ekuitas merek bukan pekerjaan
mudah, karena yang dihadapi adalah ekspektasi pelanggan. Konsumen akan merasa
“familiar” dengan nama merek yang pertama masuk ke pasar, sekalipun merek-merek yang
masuk belakangan berkinerja lebih baik. Ini akan mengarah kepada terciptanya kesetiaan
yang lebih besar pada merek pertama dan produsen.
Kesetiaan pelangaan menjadi kunci sukses tidak hanya dalam jangka pendek tetapi
keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Contohnya seperti sabun kecantikan merek Lux,
yang merupakan sabun kecantikan pertama yang masuk ke pasaran di Indonesia. Sabun
kecantikan merek Lux memperluas jenis produk sabun mandinya, yang tidak hanya sabun
mandi yang berupa batangan padat tetapi juga berupa sabun mandi cair.
Merek perlu dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas tinggi, sehingga
konsumen dapat memahami sebuah produk hanya melalui eksistensi, fungsi, citra dan
mutu.Kualitas di mata konsumen lebih bersifat subyektiif, tergantung bagaimana persepsi
konsumen terhadap produk itu.Ketika kemudian jumlah merek yang dikenal konsumen
semakin banyak, maka peranan merek dapat diperluas sehingga mampu memberikan asosiasi
tertentu dibenek konsumen. Seuah merek akan sering dihubungkan dengan fungsi dan citra
khusus. Nilai yang didasari merek sering kali didasari pada asosiasi-asosiasi spesifik yang
berkaitan dengannya.
a) Differensiasi Produk
Deferensiasi produk adalah strategi bersaing yang dimana menekankan pada
Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih menarik, sejuk,
aman, nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah, terampil, berwawasan, dan mampu
mewujudkan dalam keseharian sehingga lebih diminati oleh konsumen dibandingkan dengan
produk pesaing lainnya.
Pada Differensiasi produk Unilever mempunyai strategi winning with brand and
innovation, kuncinya adalah pengembangan produk baru dan tepat guna, terutama pada
kategori hair, male grooming, home and personal, serta food and beverages di tahun lalu.
Di samping faktor keunikan produk, perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing
juga menerapkan strategi marketing mix yang meliputi harga yang mampu bersaing, tempat
atau lokasi strategis, dan promosi yang memadai. Simpulan yang dapat ditarik dari konsep
keunggulan bersaing melalui diferensiasi produk adalah bagaimana perusahaan dapat
menciptakan produk unik yang memberikan tingkat keuntungan diatas rata-rata yang mampu
diraih oleh industri melalui kombinasi manusia, lingkungan, dan proses.
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi
Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca,
sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
b) Kepemimpinan Harga Rendah
Dengan menjaga harga yang terjangkau dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan
sistem pengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis
eceran di Amerika Serikat. Sistem Mailing wal-mart mengirimkan pesanan atas barang
dagang baru secara langsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka
pada kasir.terminal titik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir
dan mengirimkan transaksi pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer
mengumpulkan pesanan dari semua toko wal-mart dan mengirimkannya ke pemasok.
Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan
teknologi web. Sistem ini mampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari
menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.
c) Segmentasi Produk
Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap produk, sehingga membagi
pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala
manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan sejati karena
cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain serta menonjolkan keistimewaan
formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun dimanapun), atau
bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol Sosro (umum),
Estea (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tea (anak muda/khususnya anak sekolah
yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa manis). Unilever tidak saja menjawab
kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan pesaingnya untuk berfikir beberapa kali sebelum
menyemplungkan diri ke dalam persaingan tersebut.
Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila
dirancang dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau
kawasan tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah
memiliki pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara. Hal ini dilakukan
agar setiap negara dapat membeli produk yang sesuai dengan keinginan dan kebiasaan
mengkonsumsi produk yang sangat erat hubungannya dengan cita rasa negaranya.
Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya
berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi
dirumuskan menjadi:
• Advertising
• Consumer Sales Promotion
• Trade Promotion and Co-Marketing
• Packaging. Point Of Purchase
• Personal Selling
• Public relations
• Brand Publicity
• Corporate Advertising
• The Internet
• Direct Marketing
• Experiantial contact: Event, sponsorship
• Customer Service
• Word Of Mouth
Pearce II. John A, dan Robinson, Richard B. 2011. Manajemen Strategis : Formulasi,
Implememstasi, dan Pengendalian. Edisi 12 : Salemba 4
https://alexandria05.blogspot.com/2018/05/makalah-strategy-formulation-functional.html/
http://imam-syarifudin.blogspot.com/2014/11/strategi-fungsional-dan-pemilihan.html/
https://wantosvofckhe.wordpress.com/implementasi-rencana-starategi-pt-unilever-indonesia/
https://efrizalzaida.wordpress.com/2017/03/06/sistem-informasi-untuk-keunggulan-bersaing-
perusahaan-dan-lingkungannya-tantangan-sistem-informasi-global/
http://43217110334.blog.mercubuana.ac.id/2018/09/18/sistem-informasi-untuk-persaingan-
keunggulan/
https://www.unilever.co.id/about/who-we-are/our-history/2010-present.html
Putra, Y. M., (2018). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
https://id.scribd.com/doc/94527441/Strategi-Teknologi-Informasi-PT-Unilever-Indonesia-fix