Kelompok 11 - Strategi Level Fungsi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

“STRATEGI LEVEL FUNGSIONAL”

(Studi Kasus Pada PT. Unilever Tbk)


Tugas Mata Kuliah : Manajemen Strategik
Dosen Pengampu : Dr. Indarto, SE, MSi

Disusun Kelompok 11 :
1. Rizal Haris Kusnanda (B.131.18.0525)
2. Pikri Anjas Ramadhan (B.131.18.0526)
3. Amanda Sofiyana (B.131.18.0575)
4. Ristanti Putri Rahmawati (B.131.18.0577)
5. Pitaloka Ayu Putu Bintang (B.131.18.0583)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap perusahaan membutuhkan strategi sebagai salah satu cara yang digunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi merupakan proses manajemen
yang akan menempatkan perusahaan pada posisi yang dikehendaki. Dalam pencapaian
tujuan, perusahaan harus mengambil keputusan yang tepat dan kegiatan-kegiatan yang
mengarah pada pencapaian tujuan tersebut. Tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah
kemampuannya untuk dapat mengalokasikan dan menggunakan sumber-sumber yang
dimiliki untuk menangkap kesempatan (opportunity), menyikapi ancaman (threat) yang
ada dalam usahanya, serta mengevaluasi lingkungan internalnya, yaitu mengenai
kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Menentukan strategi yang tepat bagi
perusahaan, dibutuhkan kejelian dari pihak manajemen dalam mengidentifikasi faktor-
faktor yang membawa pengaruh terhadap keberhasilan strategi tersebut.
Oleh karena itu, manajer perlu memperhatikan lingkungan, baik itu lingkungan di
masa sekarang, maupun di masa yang akan datang, sebagai dasar dalam penentuan
langkahlangkah pengambilan keputusan perusahaan serta menganalisis lingkungan
secara sistematis agar perusahaan mampu merumuskan strategi yang paling efektif bagi
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan.
Semakin brerkembangnya arus gobalisasi menjadi semakin luas dan kompleks. Hal
ini tentu saja berdampak terhadap kegiatan perusahaan. Berbagai aspek lingkungan
usaha dari suatu perusahaan tidak hanya pada lingkungan eksternal yang bersifat
uncontrollable atau tidak bisa dikendalikan, yang meliputi aspek ekonomi, teknologi,
politik, sosial budaya, dan persaingan, tetapi juga lingkungan internal yang bersifat
controllable atau dapat dikendalikan, yang meliputi aspek-aspek fungsional strategis
serta sumber daya yang ada. Oleh karena itu, perusahaan harus tanggap terhadap
tuntutan lingkungan guna mempertahankan posisi perusahaan dalam mencapai tujuan.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam menyusun makalah ini terdapat rumusan masalah yang akan dibahas, antara
lain:
1. Apa saja strategi fungsional yang dilakukan PT Unilever Tbk?
2. Bagaimana cara penghindaran strategi yang akan dilakukan perusahaan?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Strategi fungsional

Strategi fungsional adalah pendekatan area fungsional yang diperlukan untuk


mencapai perusahaan dan tujuan bisnis unit dan strategi dengan memaksimalkan
produktivitas sumber daya. Hal ini berkaitan dengan pengembangan dan memelihara
kompetensi khas untuk memberikan perusahaan atau unit bisnis dengan keunggulan
kompetitif. Sama seperti sebuah perusahaan multidivisional memiliki beberapa unit
bisnis, masing-masing dengan strategi bisnis sendiri, masing-masing unit bisnis telah
menetapkan departemen sendiri yang masing-masing dengan Strategi fungsional
sendiri.
Orientasi strategi fungsional ditentukan oleh trategi unit usaha induknya. Sebagai
contoh, sebuah unit bisnis mengikuti strategi kompetitif diferensiasi dengan kualitas
tinggi memerlukan strategi fungsional manufaktur yang menekankan jaminan kualitas
yang tinggi,proses lebih mudah, volume produksi tinggi; strategi fungsional sumber
daya manusia yang menekankan perekrutan dan pelatihan yang sangat terampil, tapi
mahal, tenaga kerja; dan pemasaran. Strategi fungsional yang menekankan saluran
distribusi "menarik," menggunakan iklan untuk meningkatkan permintaan konsumen,
lebih dari"mendorong," menggunakan tunjangan promosi untuk pengecer. Jika unit
bisnis yang mengikuti strategi bersaing murah, namun,yang berbeda dari strategi
fungsional akan diperlukan untuk mendukung strategi bisnis. Sama seperti strategi
kompetitif mungkin perlu bervariasi dari satuwilayah di duniayang lain, strategi
fungsional mungkin perlu bervariasi dari daerah ke daerah.
1) Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran berkaitan dengan harga, menjual, dan mendistribusikan produk.
Menggunakan strategi pengembangan pasar, sebuah perusahaan dapat :
a. Mengambil porsi terbesar dari pasar yang sudah ada untuk produk saat ini melalui
kejenuhan pasar dan penetrasi pasar atau
b. Menggunakan dan mengembangkan pasar baru untuk produk saat ini. Raksasa
produk konsumen seperti P&G, Colgate-Palmolive, dan Unilever ahli dalam
menggunakan iklan dan promosi untuk melaksanakan pasar saturasi
strategi/penetrasi untuk mendapatkan pangsa pasar yang dominan dalam suatu
kategori produk. Bila dilihat berdasarkan siklus hidup produk, perusahaan-
perusahaan ini dapat memperpanjang hidup produk hampir tanpa batas melalui
variasi "baru dan lebih baik" dari produk dan kemasan yang menarik untuk sebagian
besar pasar. Sebuah perusahaan, seperti Arm&Hammer, mengikuti kedua strategi
pengembangan pasar dengan mencari penggunaan baru untuk produk yang saat ini
sukses yaitu baking soda.
Menggunakan strategi pengembangan produk, perusahaan atau unit bisnis dapat :
a. Mengembangkan produk baru untuk pasar yang ada atau
b. Mengembangkan produk baru untuk pasar baru. Ada banyak strategi pemasaran
lainnya. Untuk iklan dan promosi, misalnya,sebuah perusahaan atau unit usaha dapat
memilih antara strategi pemasaran "push" dan "pull". Perusahaan Kellogg
memutuskan beberapa tahun yang lalu untuk mengubah penekanan dari push ke
strategi pull, di manaiklan "menarik" produk melalui saluran distribusi. Perusahaan
ini sekarang menghabiskan lebih banyak uang pada iklan konsumen yang dirancang
untuk membangun kesadaran merek sehingga pembeli akan meminta produk.
Penelitian telah menemukan bahwa tingkat iklan yang tinggi (bagian penting dari
strategi tarik) bermanfaat untuk merek terkemuka di pasar. Merek yang kuat
memberikan keunggulan kompetitif untuk sebuah perusahaan karena mereka
bertindak sebagai hambatan masuk produk pesaing dan biasanya menghasilkan
pangsa pasar yang tinggi.
Strategi pemasaran lainnya menangani distribusi dan harga. Apakah sebuah
perusahaan menggunakan distributor dan dealer untuk menjual produk-produknya, atau
harus menjual langsung kepada merchandiser massa atau gunakan model pemasaran
langsung dengan menjual langsung ke konsumen melalui Internet? Pada saat harga
produk baru, perusahaan atau unit bisnis dapat mengikuti salah satu dari dua strategi.
Tergantung pada tujuan dan strategi Unit perusahaan dan bisnis, baik pilihan ini
mungkin diinginkan untuk sebuah perusahaan atau unit tertentu.
2) Strategi Keuangan
Strategi keuangan mengkaji implikasi keuangan dari perusahaan dan strategi
tingkat bisnis. Hal ini juga dapat memberikan keuntungan kompetitif melalui biaya yang
lebih rendah dan kemampuan yang fleksibel untuk meningkatkan modal untuk
mendukung strategi bisnis. Strategi keuangan biasanya mencoba untuk memaksimalkan
nilai keuangan dari suatu perusahaan.
Banyak analis keuangan percaya, bagaimanapun, bahwa hanya dengan pembiayaan
melalui utang jangka panjang sebuah perusahaan dapat menggunakan leverage
keuangan untuk meningkatkan laba perharga saham-sehingga meningkatkan saham dan
nilai perusahaan secara keseluruhan. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat utang yang
lebih tinggi tidak hanya mencegah pengambil alihan oleh perusahaan lain (dengan
membuat perusahaan kurang menarik) tetapi juga menyebabkan peningkatan
produktivitas dan peningkatan arus kas dengan memaksa manajemen untuk fokus pada
bisnis inti. Namun, hutang yang tinggi dapat menjadi masalah, ketika ekonomi terhenti
dan arus kas perusahaan menipis.
Sebuah strategi keuangan yang sangat populer adalah LBO (LBO). Misalnya,
Selama tahun 2006 dan 2007 total nilai LBO adalah $1,4 triliun sekitar sepertiga dari
semua Buy Out yang telah selesai. Dalam Leveraged Buy Out, sebuah perusahaan
diperoleh dalam transaksi dengan sebagian besar oleh utang, biasanya diperoleh dari
pihak ketiga, seperti perusahaan asuransi atau seorang bankir investasi. Akhirnya
hutang dibayar dengan uang yang dihasilkan dari operasi perusahaan yang diakuisisi
atau oleh penjualan aset. Perusahaan yang diakuisisi, pada dasarnya, membayar untuk
akuisisi sendiri.
Manajemen dividen dan harga saham adalah bagian penting dari strategi keuangan
korporasi. Perusahaan dalam industry yang tumbuh cepat seperti computer dan
perangkat lunak computer sering tidak membagikan dividen. Mereka menggunakan uang
yang mereka mungkin telah habiskan untuk dividen yang dialihkan untuk membiayai
pertumbuhan yang cepat. Jika perusahaan berhasil, pertumbuhan penjualan dan laba
tercermin dalam harga saham yang lebih tinggi, akhirnya menghasilkan capital gain
yang besar dan kuat ketika pemegang saham menjual saham biasa mereka
3) Strategi Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Strategi R&D berkaitan dengan inovasi produk dan proses serta perbaikan. Hal ini
juga berkaitan dengan campuran yang tepat dari berbagai jenis R&D (dasar, produk,
atau proses) dan dengan pertanyaan bagaimana teknologi baru harus diakses melalui
pengembangan internal, akuisisi eksternal, atau aliansi strategis.
Salah satu pilihan R&D adalah untuk menjadi salah seorang pemimpin teknologi,
perintis inovasi, pengikut teknologi, atau meniru produk pesaing. Porter menunjukkan
bahwa memutuskan untuk menjadi pemimpin teknologi atau pengikut dapat menjadi
cara untuk mencapai baik secara biaya keseluruhan atau diferensiasi yang rendah.
Salah satu contoh penggunaan strategi fungsional yang efektif. Pemimpin R & D
Nike Inc. menghabiskan lebih dari sebagian besar dalam industri pada R & D untuk
membedakan kinerja sepatu atletik dari para pesaingnya. sebagai Akibatnya, produk-
produknya telah menjadi favorit atlet proffesional.
Sebuah pendekatan baru untuk R&D adalah inovasi terbuka, dimana perusahaan
menggunakan aliansi dan koneksi dengan perusahaan, pemerintah, laboratorium
akademik, dan bahkan konsumen untuk mengembangkan produk baru dan proses.
Sebagai contoh, Intel membuka empat fasilitas penelitian skala kecil yang berdekatan
dengan universitas untuk mempromosikan ide penyerbukan silang. Tiga belas
laboratorium universitas di Amerika Serikat terlibat dalam penelitian nano teknologi
telah membentuk Jaringan Infrastruktur Nano teknologi Nasional untuk menawarkan
sumber daya mereka untuk bisnis.
4) Strategi Operasional
Strategi operasi menentukan bagaimana dan dimana produk atau jasa yang akan
diproduksi, tingkat integrasi vertikal dalam proses produksi, penyebaran sumber daya
fisik, dan hubungan dengan pemasok. Hal ini juga harus berurusan dengan tingkat
optimal teknologi perusahaan yang harus digunakan dalam proses operasinya.
Advanced Manufacturing Technology (AMT) adalah merevolusi operasi di seluruh
dunia dan harus terus memiliki dampak yang besar sebagai perusahaan berusaha untuk
mengintegrasikan beragam kegiatan bisnis dengan menggunakan computer dibantu
prinsip desain dan manufaktur (CAD /CAM). Investasi tersebut juga bertindak untuk
meningkatkan biaya tetap perusahaan dan bias menyebabkan masalah yang signifikan
jika perusahaan tidak dapat mencapai lingkup atau skala ekonomi.
5) Strategi Pembelian
Strategi Pembelian yaitu penawaran dengan memperoleh bahan baku, suku cadang,
dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi operasi. Beberapa sumber
pendekatan pembelian secara tradisional yang lain dianggap unggul karena (1)
memaksa pemasok untuk bersaing, sehingga mengurangi biaya pembelian, dan (2) jika
salah satu pemasok tidak dapat memberikan, pemasok lain biasanya dapat memberikan,
sehingga menjamin bahwa bagian-bagian dan perlengkapan selalu di tangan bila
diperlukan. Beberapa sumber menjadi salah satu cara pembelian untuk perusahaan
dengan mengontrol hubungan dengan pemasok. Selama pemasok dapat memberikan
bukti bahwa mereka dapat memenuhi spesifikasi produk, mereka disimpan dalam daftar
pembeli dari diterima vendor untuk suku cadangdan perlengkapan tertentu.
6) Strategi Persediaan
Strategi logistic berkaitan dengan aliran produk ke dalam dan keluar dari proses
manufaktur. Tiga tren yang berhubungan dengan strategi ini adalah: sentralisasi,
outsourcing, dan penggunaan Internet. Untuk mendapatkan sinergi logistic di seluruh
unit bisnis, perusahaan-perusahaan mulai memusatkan logistic pada kelompok markas.
Kelompok logistic terpusat biasanya mengandung spesialis dengan keahlian dalam
model transportasi yang berbeda seperti kereta api atau truk. Mereka bekerja untuk
agregat volume pengiriman di seluruh perusahaan untuk mendapatkan kontrak yang
lebih baik dengan pengirim.
7) Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource Management
Strategy)
Strategi HRM antara lain, membahas masalah apakah perusahaan atau unit usaha
harus menyewa sejumlah besar karyawan berketerampilan rendah yang menerima upah
rendah, yang melakukan pekerjaan berulang-ulang, dan kemungkinan besar berhenti
setelah waktu yang singkat atau menyewa karyawan yang terampil yang menerima gaji
yang relatif tinggi dan dilatih untuk berpartisipasi dalam self managing tim kerja.
Seiring dengan peningkatan kerja dalam kompleksitas, semakin cocok itu adalah untuk
tim, terutama dalam kasus upaya pengembangan produk yang inovatif. Perusahaan
multinasional semakin menggunakan tim kerja pengelolaan diri dalam afiliasi asing
mereka serta dalam home country operations. 40 Penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan tim kerja menyebabkan kualitas peningkatan dan produktivitas serta
kepuasan karyawan dan komitmen yang lebih tinggi. Perusahaan menemukan bahwa
memiliki tenaga kerja yang beragam dapat menjadi keunggulan kompetitif.
8) Strategi Tekonologi Informasi
Perusahaan banyak menggunakan strategi teknologi informasi untuk menyediakan
unit bisnis yang akan menyediakan keuntungan. Banyak perusahaan, seperti Lockheed
Martin, General Electric, dan Whirlpool, informasi penggunaan teknologi untuk
membentuk hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan dan pemasok mereka melalui
extranet canggih.
Sebagai contoh, Proses Jaringan General Electric's Trading memungkinkan
pemasok untuk mendownload permintaan elektronik GE untuk proposal, dan
berkomunikasi dengan manajer pembelian GE. Menurut Robert Livingston, kepala GE,
sumber di seluruh dunia untuk Divisi Lighting, Web akan mengurangi waktu
pemrosesan. Demikian, penggunaan teknologi informasi melalui extranet memudahkan
perusahaan untuk membeli dari orang lain ( outsource) daripada membuatnya sendiri
(vertikal mengintegrasikan ).
2.2 Penghindaran strategi
Beberapa strategi yang digunakan oleh perusahaan bisnis atau fungsional yag dapat
mengancam kesuksesan perusahaan. Jika manajer kurang kreatif dalam membuat analisa
dapat terjebak dalam mempertimbangkan beberapa strategi. Berikut untuk cara
menghindari dalam mempertimbangkan keputsan.
a. Follow the Leader : meniru strategi pesaing yang terkemuka akan menciptakan ide
yang lebih baik, tetapi jika perusahaan mengabaikan kekuatan tertentu maka
kemungkinan besar terjadi kesalahan pada pemimpinnya.
b. Hit another home run : jika sebuah perusahaan telah berhasil karena kesuksesan
dalam memasarkan atau mempromsikan sebuah produk maka akan menjamin
perkembngan dan kemamuran dalam produksi tersebut. Polaroid menghabiskan
banyak uang untuk mengembangkan kamera filmnya, tetapi oleh masyarakat telah di
abaikan .
c. Arms race (Senjata perlombaan) : memasuki persaingan, perusahan satu
bersemangat untuk bersaing dengan perusahaan lain guna meningkatkan pangsa
pasar. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan penjualan. Kenaikan ini mungin akan
meningkat lebih jika di imangi dengan iklan, promosi, R&D, dan biaya produksi.
Sejak diregulasi , persaingan harga dan tingkat khsusu telah memberi kontribusi
pada keuntungan yang rendah atau bangkrut seperti negara Amerika dan TWA.
d. Do Everything ( Melakukan segala sesuatu) : ketika perusahaan di hadapkan dengan
beberapa peluang yag menarik, mungkin manajemen cenderung meninggalkan
mereka. Pada awalnya, sebuah perusahaan mungkin memiliki sumber daya yang
cukup untuk mengembangkan. Setiap ide akan dijadikannya sebah proyek. Tetapi
dalam mengembankan sebuah proyek membutuhkan uang, wakt dan energi.keahlian
walt disney company di dalam hiburan industri menuntutnya untuk memperoleh
jaringan ABC. Sebagai perusahaan bergejolak baru gambar bergerak dan program
teevisi seperti Who Wants to Be a Milioner. Pada tahun 2000 perusahaan ini
mendapatkan keuntungan yang lebih bear daripada tahun sebelunya.
e. Losing hand ( Kehiangan kepercayaan) : sebuah perusahaan mungkin telah
menginvestasikan begitu banyak dalam strategi tertentu yang atas manejemen tidak
erseia menerima kegagalan. Percaya bahwa mereka telah terlalu banyak melakukan
investasi . Kerugian persahaan untuk mengikuti strategi ini adalah menjual aset untuk
kas sampai bangkrut atau mengalami kerugian.
Studi Kasus Pada PT. Unilever Tbk

PT. Unilever peranan merek bukan lagi sekedar sebagai nama ataupun sebagai
pembeda dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi faktor penentu untuk dapat
menjadi “trend setter” di bidang industri. Banyak perusahaan yang berhasil karena memiliki
reputasi merek, sehingga dapat membuka distribusi di kota-kota lain bahkan negara-negara
lain dengan menarik pelanggan sasaran melalui kekuatan-kekuatan merek yang mereka
miliki. Sebuah merek yang telah mencapai ekuitas tinggi merupakan asset yang berharga bagi
perusahaan. Untuk itu, mempertahankan dan meningkatkan ekuitas merek bukan pekerjaan
mudah, karena yang dihadapi adalah ekspektasi pelanggan. Konsumen akan merasa
“familiar” dengan nama merek yang pertama masuk ke pasar, sekalipun merek-merek yang
masuk belakangan berkinerja lebih baik. Ini akan mengarah kepada terciptanya kesetiaan
yang lebih besar pada merek pertama dan produsen.
Kesetiaan pelangaan menjadi kunci sukses tidak hanya dalam jangka pendek tetapi
keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Contohnya seperti sabun kecantikan merek Lux,
yang merupakan sabun kecantikan pertama yang masuk ke pasaran di Indonesia. Sabun
kecantikan merek Lux memperluas jenis produk sabun mandinya, yang tidak hanya sabun
mandi yang berupa batangan padat tetapi juga berupa sabun mandi cair.
Merek perlu dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas tinggi, sehingga
konsumen dapat memahami sebuah produk hanya melalui eksistensi, fungsi, citra dan
mutu.Kualitas di mata konsumen lebih bersifat subyektiif, tergantung bagaimana persepsi
konsumen terhadap produk itu.Ketika kemudian jumlah merek yang dikenal konsumen
semakin banyak, maka peranan merek dapat diperluas sehingga mampu memberikan asosiasi
tertentu dibenek konsumen. Seuah merek akan sering dihubungkan dengan fungsi dan citra
khusus. Nilai yang didasari merek sering kali didasari pada asosiasi-asosiasi spesifik yang
berkaitan dengannya.

❖ Tipe Perusahaan PT. Unilever


PT Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen
yang bermarkas di Rotterdam, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1930. Perusahaan ini
mempekerjakan 206.000 pekerja. Memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan
konsumen pribadi. Banyak masyarakat yang bartanya-tanya, mengapa bisa dikategorikan
sebagai tipe perusahaan multinasional ?
Karena PT. Unilever termasuk perusahaan yang memproduksi produk yang disesuaikan
dengan selera local. Salah satu contohnya, untuk lebih dikenal oleh masyarakat indonesia dan
bisa mendapat hati masyarakat Indonesia maka Unilever membuat produk yang sesuai
dengan cita rasa Indonesia seperi kecap Bango. Kecap merupakan makanan yang terbuat dari
kacang kedelai. Bisa dibilang kecap merupakan makanan yang khas dari Indonesia.
Untuk itu Unilever membuat produk kecap bango untuk di konsumsi masyarakat
Indonesia. Walau kecap bango bukan produk asli buatan unilever namun nama Unilever lebih
terkenal karena kecap bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan oleh
Unilever. Terlebih iklan yang ditampilkan di media tentang produk kecap bango sangat
mencerminkan negara Indonesia. Dengan model-model yang berasal dari Indonesia, ini akan
lebih membangun image Unilever dimata konsumen di Indonesia. Konsumen akan
mempunyai keinginan untuk membeli produk kecap bango karena terkesan melihat iklan
yang ditampilkan tersebut. Walaupun konsumen hanya coba-coba membeli merek tersebut
namun setidaknya produk tersebut sangat dikenal oleh masyarakat.

❖ Strategi Bersaing PT. Unilever


Strategi adalah pendekatan yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan untuk
mencapai dan memperoleh tujuan. Sedangkan taktik adalah cara-cara yang bersifat spesifik
yang dilakukan untuk menerapkan strategi yang dipilih. sekarang, setelah kita mengetahui
perbedaan dari kedua kata tersebut mari kita membahas penerapan Manajemen Strategi dan
taktik di perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk.
PT. Unilever Indonesia Tbk. adalah Perusahaan multinasional yang
memasarkan berbagai barang konsumen untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan
dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-produk yang membuat para pemakainya
merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan. PT. Unilever Indonesia
Tbk. didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai LeverZeepfabrieken N.V. Pada 22 Juli 1980,
nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada 30 Juni 1990, nama
perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever Indonesia melepas 15%
sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1981. Unilever
Indonesia mempunyai lebih dari 1.000 distributor di seluruh Indonesia. Prinsip Bisnis
Unilever merupakan standar perilaku bagi seluruh karyawan Unilever di seluruh dunia. PT.
Unilever Indonesia Tbk juga berkomitmen untuk secara terus menerus memperbaiki cara
bekerjanya untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam mengembangkan usaha yang
berwawasan lingkungan.
Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. Unilever Indonesia Tbk sudah
menyiapkan strategi dan taktik dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan,
untuk memudahkan manusia memahami bagaimana PT.Unilever melakukan penestrasi pada
pasar, saya membagi ada beberapa cara unggulan yang di lakukan perusahaan ini antara lain :
Ada beberapa cara jitu yang di lakukan perusahaan ini agar dapat tetap bersaing di
tengah ketat nya pasar terutama dari pesaing-pesaing mereka, pesaing utama unilever adalah
Prector & Gamble dan Kraft Foods memiliki penjualan di kira-kira 140-150 negara yang
berbeda pada tahun 2003 dan Nestle, termasuk saingan utama unilever, memiliki penetrasi
pasar di hampir setiap negara di dunia( bukti bahwa perusahaaan unilever merupakan
perusahaan global ). Pesaing-pesaing lainnya :PT Wings, PT Kao, PT Mandom, PT Johnson
& Jhonson. Selain itu, Unilever harus mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi trend
dan kebutuhan konsumen dan kemudian untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan berbagai
cara yang bisa di terima masyarakat antara lain dengan strategi pemasaran;

a) Differensiasi Produk
Deferensiasi produk adalah strategi bersaing yang dimana menekankan pada
Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih menarik, sejuk,
aman, nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah, terampil, berwawasan, dan mampu
mewujudkan dalam keseharian sehingga lebih diminati oleh konsumen dibandingkan dengan
produk pesaing lainnya.
Pada Differensiasi produk Unilever mempunyai strategi winning with brand and
innovation, kuncinya adalah pengembangan produk baru dan tepat guna, terutama pada
kategori hair, male grooming, home and personal, serta food and beverages di tahun lalu.
Di samping faktor keunikan produk, perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing
juga menerapkan strategi marketing mix yang meliputi harga yang mampu bersaing, tempat
atau lokasi strategis, dan promosi yang memadai. Simpulan yang dapat ditarik dari konsep
keunggulan bersaing melalui diferensiasi produk adalah bagaimana perusahaan dapat
menciptakan produk unik yang memberikan tingkat keuntungan diatas rata-rata yang mampu
diraih oleh industri melalui kombinasi manusia, lingkungan, dan proses.
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi
Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca,
sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
b) Kepemimpinan Harga Rendah
Dengan menjaga harga yang terjangkau dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan
sistem pengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis
eceran di Amerika Serikat. Sistem Mailing wal-mart mengirimkan pesanan atas barang
dagang baru secara langsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka
pada kasir.terminal titik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir
dan mengirimkan transaksi pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer
mengumpulkan pesanan dari semua toko wal-mart dan mengirimkannya ke pemasok.
Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan
teknologi web. Sistem ini mampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari
menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.
c) Segmentasi Produk
Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap produk, sehingga membagi
pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala
manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan sejati karena
cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain serta menonjolkan keistimewaan
formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun dimanapun), atau
bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol Sosro (umum),
Estea (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tea (anak muda/khususnya anak sekolah
yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa manis). Unilever tidak saja menjawab
kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan pesaingnya untuk berfikir beberapa kali sebelum
menyemplungkan diri ke dalam persaingan tersebut.
Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila
dirancang dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau
kawasan tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah
memiliki pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara. Hal ini dilakukan
agar setiap negara dapat membeli produk yang sesuai dengan keinginan dan kebiasaan
mengkonsumsi produk yang sangat erat hubungannya dengan cita rasa negaranya.

d) Berfokus Pada Peluang Pasar


Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang berbeda dengan
yang lain, produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya
dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya
dengan diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk
Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.

e) Menguatkan Keakraban dengan Pelanggan dan Pemasok


Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok
terhadap jadwal produksi dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana
dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan tanya
jawab konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh dalam
PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik.
Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak
hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak,sponsorship,
mengadakan event-event.

f) Strategi Penjualan atau Promosi


Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
• Periklanan : semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa
yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
• Promosi Penjualan : Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
• Hubungan Masyarakat dan Publisitas : berbagai program untuk mempromosikan dan
atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
• Penjualan Secara Pribadi : interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih
untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
• Pemasaran Langsung : penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat
penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya
berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi
dirumuskan menjadi:
• Advertising
• Consumer Sales Promotion
• Trade Promotion and Co-Marketing
• Packaging. Point Of Purchase
• Personal Selling
• Public relations
• Brand Publicity
• Corporate Advertising
• The Internet
• Direct Marketing
• Experiantial contact: Event, sponsorship
• Customer Service
• Word Of Mouth

g) Strategi Sumber Daya Manusia


Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan lancar
perlu disiapkan sistem yang handal.Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM,
rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara
kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu
diperhatikan hal-hal mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan, supervisi,
penilaian kinerja, imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja.Terakhir, pada
tahapan pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan
merasa puas bekerja.
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia.Unilever secara
rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan sistem
produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi
ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan
pengembangan.Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah
3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap
berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga
maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.

Mengembangkan SDM untuk Pertumbuhan


Pertumbuhan merupakan topik yang umum dibicarakan dan menjadi perhatian utama
di Unilever Indonesia. Pandangan kami terhadap karyawan terwujud dalam visi kami:
‘mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk pertumbuhan’. Agar perusahaan dapat terus
tumbuh, karyawanpun perlu terus dibina dan dikembangkan secara berkesinambungan.Harus
diupayakan terciptanya sinergi antara strategi perusahaan dan perkembangan karyawan.Agar
dapat mencapai hasil terbaik, strategi kami harus berdasarkan pada dinamika antara
organisasi dan manusianya.Energi inilah yang membangkitkan keunggulan kami dalam
menghadapi persaingan.
Bagi kami, mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah intelektualitas
dan keahlian, melainkan juga mendekati secara emosional dengan menyentuh hati mereka.
Kami menginginkan tim yang beranggotakan orang-orang penuh energi yang berjuang untuk
melampaui target bisnis dan melakukannya semata-mata karena mereka mau sambil sekaligus
menikmati proses dalam mencapainya.
Memupuk Kepemimpinan
Kami sadar, bahwa aset kami yang paling penting adalah sumber daya manusia yang
tepat.Itulah sebabnya kami menginvestasikan banyak waktu dan tenaga untuk pengembangan
karyawan.Pendekatan ini secara penuh mencakup kebutuhan individu, tanggung jawab dan
kinerja.Kami mengidentifi kasi individu-individu dengan potensi dan hasil kerja terbaik,
kemudian mengembangkan mereka melalui penempatan di berbagai bidang kerja serta
pelatihan.Ada penekanan khusus bagi para manajer muda yang membutuhkan program
pembinaan yang sesuai. Melalui Leadership Growth Profi le kami menyusun rencana bagi
program pengembangan mereka masing-masing.Untukmencapai tujuan, perusahaan terus
meningkatkan standar untuk menghapus kinerja yang buruk dan mendorong orang keluar dari
“zona kemapanan”, agar mereka tertantang dan berjuang untuk mencapai yang terbaik.
h) Strategi Operasi
Di sisi operasi, Unilever Indonesia memperhatikan efisiensi dan efektivitas
penggunaan air di pabrik Rungkut, Jawa Timur dalam strategi winning with continous
improvement. Isu kelangkaan air dan sanitasi tidak luput dari perhatian Unilever Indonesia.
“Dengan menurunkan jumlah limbah produksi, kami menciptakan efisiensi dan menurunkan
biaya, yang pada akhirnya akan meningkatkan marjin dan menurunkan resiko.
i) Strategi Teknologi Informasi
Banyak strategi yg digunakan perusahaan khususnya dibidang teknologi informasi
untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. PT. Unilever menjalankan Komunikasi pasar
terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC).Strategi ini merupaka upaya perusahaan
untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan
pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi-organisasi
produknya.
IMC adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang
memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis
dari berbagai disiplin komunikasi misalnya periklanan umum, respon langsung, sales
promotion, dan PR dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan,
konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal.
Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer
relationships yang menggerakkan brand value.” Sedangkan secara spesifik, IMC dapat
diartikan sebagai “proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan
memelihara hubungan yang menguntungkan dengan customer dan stakeholder lainnya
dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan yang terkirim kepada
kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka.”
Integrated Marketing Communication (IMC) adalah satu dari sekian proses yang
tersedia guna membina hubungan dengan customer. Apa yang membedakan IMC dengan
proses customer-centric lainnya adalah dasar dari proses tersebut adalah komunikasi, yang
merupakan jantung dari semua hubungan, dan juga merupakan proses yang sirkuler.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah
komunikasi.Dengan komunikasi ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan
meminimalkan pesan negatif dari suatu brand, dengan sasaran menciptakan dan menyokong
brand relationship, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat brand. Brand
relationship yang positif juga akan menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai dari
pemegang saham perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Wheelen, Thomas S, Hunger, J. David. 2004. Strategic Management And Business


Policy. Pearson.

Pearce II. John A, dan Robinson, Richard B. 2011. Manajemen Strategis : Formulasi,
Implememstasi, dan Pengendalian. Edisi 12 : Salemba 4

https://alexandria05.blogspot.com/2018/05/makalah-strategy-formulation-functional.html/

http://imam-syarifudin.blogspot.com/2014/11/strategi-fungsional-dan-pemilihan.html/

https://wantosvofckhe.wordpress.com/implementasi-rencana-starategi-pt-unilever-indonesia/

https://efrizalzaida.wordpress.com/2017/03/06/sistem-informasi-untuk-keunggulan-bersaing-
perusahaan-dan-lingkungannya-tantangan-sistem-informasi-global/
http://43217110334.blog.mercubuana.ac.id/2018/09/18/sistem-informasi-untuk-persaingan-
keunggulan/
https://www.unilever.co.id/about/who-we-are/our-history/2010-present.html
Putra, Y. M., (2018). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
https://id.scribd.com/doc/94527441/Strategi-Teknologi-Informasi-PT-Unilever-Indonesia-fix

Anda mungkin juga menyukai