Makalah Riset Operasi 55b08a258c9f5
Makalah Riset Operasi 55b08a258c9f5
Makalah Riset Operasi 55b08a258c9f5
MAKALAH
RISET OPERASI
Tentang
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan
dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang riset operasi, yang kami
sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima
kasih.
Penyusun
- i-
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka…………………………..……………………………………. 8
-ii-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah Riset Operasi (Operation Reseach) pertama kali digunakan pada tahun
1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset
Operasional adalah suatu metode pengambilan keputusan yang dikembangkan dari studi
operasi-operasi militer selama Perang Dunia II. Pada masa awal perang 1939,
pemimpin militer Inggris memanggil sekelompok ahli-ahli sipil dari berbagai disiplin
dan mengkoordinasi mereka ke dalam suatu kelompok yang diserahi tugas mencari
cara-cara yang efisien untuk menggunakan alat yang baru ditemukan yang dinamakan
radar dalam suatu 4ating peringatan dini menghadapi serangan udara. Kelompok ahli
Inggris ini dan kelompok-kelompok lain berikutnya melakukan penelitian (research)
pada operasi-operasi (operations) militer.
Setelah kesuksesan tim riset operasional ini, militer Inggris dan Amerika Serikat
melanjutkan mengaktifkan tim riset operasional. Sebagai hasilnya, tim riset operasional
semakin banyak yang disebut dengan “peneliti operasi militer” yang mengaplikasikan
pendekatan riset operasional pada permasalahan pertahanan nasional. Beberapa teknik
yang mereka kembangkan memasukkan ilmu politik, matematik, ekonomi, teori
probabilitas dan statistik.
Setelah perang, keberhasilan kelompok-kelompok penelitian operasi-operasi
dibidang militer menarik perhatian para industriawan dalam dunia usaha yang
berkembang semakin kompleks. Perkembangan dunia usaha ini sangat terlihat dengan
jelas setelah revolusi industri. Industri semakin kompleks, sumber daya yang dimiliki
digunakan untuk berbagai kegiatan atau aktivitas, organisasi industri semakin besar,
dan semua itu sering menggunakan sumber daya yang terbatas. Keterbatasan sumber
daya menyebabkan kepentingan masing-masing aktivitas atau bagian saling bentrok.
Melihat kesuksesan tim riset operasional pada militer, industri secara bertahap
mengaplikasi penggunaan riset operasional. Sejak tahun 1951, riset operasional
diaplikasikan di dunia industry dan bisnis di Inggris dan juga di Amerika Serikat. Sejak
itu riset operasional memberikan dampak besar pada organisasi manajemen. Baik
jumlah maupun variasi aplikasinya bertumbuh sangat cepat.
Paling sedikit ada dua faktor lainnya yang turut berkontribusi dalam
pengembangan riset operasional. Pertama adalah kemajuan mendasar yang dibuat di
awal dalam pengembangan teknik yang ada terhadap riset operasional. Setelah perang,
banyak ilmuwan yang berpartisipasi dalam tim riset operasional atau yang
mendengarkan keberhasilan tim termotivasi untuk melanjutkan penelitian relevan
terhadap suatu bidang, yang menunjukkan pengembangan penting dari sudut seni yang
dihasilkan. Salah satu contoh paling penting adalah ditemukannya metode simpleks
untuk menyelesaikan permasalahan pemrograman linear oleh George Dantzig tahun
1947. Banyak teknik riset
-1-
B. Tujuan Penulisan
Kami membuat tulisan ini dengan tujuan untuk membantu teman teman sekalian
dalam hal pembelajaran Riset Operasional Persediaan agar kita semua dapat
mengetahui yang belum kita ketahui.
C. Metode Penulisan
Kami membuat tulisan ini dengan cara mengambil sumber dari beberapa buku
dan melalui internet. Kami mendapat beberapa kesulitan saat membuat tulisan ini,
seperti saat mencari bahan tentang pemecahan masalah. Akhirnya kami dapat
menyelesaikan tulisan ini tepat waktu. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat.
-2-
BAB II
PEMBAHASAN
2. Perencanaan Produksi
S eb a ga i c on t oh m i sa l ny a s eo ra n g p r od us en m em i li k i 2 b a ha n
mentah m asing – m asingt e r s e d i a 6 0 u n i t d a n 4 8 u n i t . A k a n
dibuat 2 macam produk dimana masing – masing
p r o d u k membutuhkan 2 macam bahan mentah tersebut. Satu unit produk pertama
memerlukan 4 unit bahanmentah pertama dan 2 unit bahan mentah kedua. Satu unit
produk kedua memerlukan 2 unit bahanmentah pertama dan 4 unit bahan
mentah kedua. Kalau dijual satu unit produk pertama harganyaRp. 8
juta dan produ k kedua Rp . 6 juta. Seandainya produk per tama sebesar
x1unit dan produk k e d u a x 2 u n i t , m a k a p e r so a l a n n ya i a l a h
b e r a p a b e s a r n y a x 1 d a n x 2 se hingga hasil penjua lanmaksimum.
-3-
protein dalam jumlah tertentu yang harus dipenuhi. Dalam persoalan inikita harus
menentukan berapa jumlah bahan baku masing – masing agar ternak dapat
memperolehvitamin dan proten yang diperlukan agar dapat gemuk, akan tetapi
jumlah biaya untuk pembelian bahan – bahan baku harus minimum. Perusahaan
penyulingan minyak menghadapi masalah yangsama seperti perusahaan makanan
ternak tersebut
4. Persoalan Transportasi
Dalam bab ini akan dipelajari masalah transportasi yang berupa masalah
pengaturan pengangkutan barang dari beberapa tempat asal langsung ke beberapa tempat
tujuan, dengan tujuan meminimumkan biaya pengangkutan barang. Bentuk baku masalah
transportasi berupa peminimuman biaya dengan total banyaknya persediaan sama dengan
total banyaknya permintaan (bentuk seimbang).Masalah transportasi tersebut dapat
diformulasikan ke dalam model matematis berupa model pemrograman linear. Walaupun
demikian, masalah transportasi tidak diselesaikan dengan menggunakan metode
pemrograman linear, tetapi menggunakan metode transportasi.
Metode transportasi terdiri dari dua tahap utama, yaitu (1) penentuan
penyelesaian awal dan (2) perbaikan penyelesaian sampai diperoleh penyelesaian
optimum. Untuk melakukan tahap (1) digunakan metode North-West Corner, metode
Least Cost. Sedangkan untuk melakukan tahap (2) digunakan metode MODI. Di dalam
metode ini terdapat langkah pemeriksaan keoptimuman dan langkah pendistribusian nilai
modifikasi pada isi sel-sel dalam suatu lintasan tertutup untuk menghasilkan penyelesaian
baru.
Terdapat kasus khusus yang jarang terjadi, yaitu keadaan kemerosotan. Keadaan
ini terjadi bilamana banyaknya peubah basis lebih kecil dari m+n–1, dengan m dan n
masing-masing menyatakan banyaknya tempat asal dan banyaknya tempat tujuan.
Untuk bentuk model transportasi yang tidak seimbang, kita dapat membawanya ke dalam
bentuk seimbang dengan menambahkan tempat asal rekaan ataupun tempat tujuan rekaan
sesuai Sumber
dengan bentuk ketakseimbangannya. Bagan berikut adalah Tujuan
salah satu model
(Pabrik)
transportasi. (Gudang)
Semaran
Cirebo
g
n
-4-
Cilacap Jakarta
Bandung Purwokert
o
-5-
B. TEKNIK YANG DIKEMBANGKAN DALAM APLIKASI RISET
OPERASI
1. Linier Programming
Secara teknis, ada lima syarat tambahan dari permasalahan linear programming
yang harus diperhatikan yang merupakan asumsi dasar, yaitu:
1. certainty (kepastian). Maksudnya adalah fungsi tujuan dan fungsi kendala
sudah diketahui dengan pasti dan tidak berubah selama periode analisa.
2. proportionality (proporsionalitas). Yaitu adanya proporsionalitas dalam
fungsi tujuan dan fungsi kendala.
3. additivity (penambahan). Artinya aktivitas total sama dengan penjumlahan
aktivitas individu.
4. divisibility (9ari dibagi-bagi). Maksudnya solusi tidak harus merupakan
bilangan integer (bilangan bulat), tetapi 9ari juga berupa pecahan.
Non-negative variable (9ariable tidak 9ariable). Artinya bahwa semua nilai jawaban
atau 9ariable tidak 9ariable. Dalam menyelesaikan permasalahan dengan
menggunakan Linear Programming, ada dua pendekatan yang 9ari digunakan, yaitu
metode grafik dan metode simpleks. Metode grafik hanya 9ari digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan dimana 9ariable keputusan sama dengan dua.
Sedangkan metode simpleks 9ari digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
dimana 9ariable keputusan dua atau lebih.
2. Dynamic Programing
-6-
Umumnya tiap tahapan mempunyai 4 (empat) variabel yang mempunyai
pengaruh, baik langsung maupun tidak langsung terhadap tahapan lainnya dari
sistem. Adapun empat variabel tersebut adalah sebagai berikut :
1. Input untuk tahapan n, Xn, yang tergantung dari keputusan yang dibuat pada
tahapan terdahulu atau tergantung dari input asal yang tetap pada sistem,
dalam tugas akhir ini Xn = beban generator.
2. Set keputusan pada tahap n, Dn yang menentukan kondisi atau syarat
operasi dari tahapan, dalam tugas akhir ini Dn = Cn (konsumsi bahan bakar
pada generator ke n).
3. Output dari tahapan n, Xn-1 yang biasa tergantung dari input pada tahapan n
dan keputusan Dn Output berupa beban yang akan dipikul masing-masing
generator.
4. Hasil dari tahapan n yang merupakan keseluruhan biaya operasi generator.
Dalam Dynamic Programming tidak ada rumusan (formulasi) matematis
standar. Dynamic Programming
lebih merupakan suatu tipe pendekatan umum untuk pemecahan masalah, dan
persamaan-persamaan khusus yang akan digunakan harus dikembangkan sesuai
dengan setiap situasi individual.
-7-
Dynamic Programming telah banyak diterapkan dalam masalah-masalah bisnis
dan industri. Seperti masalah-masalah scheduling produksi, pengendalian
persediaan, analisa network , proyek-proyek penelitian dan pengembangan, dan
3. Teori Antrian
Antrian terdapat pada kondisi apabila obyek-obyek menuju suatu area untuk
dilayani, namun kemudian menghadapi keterlambatan disebabkan oleh mekanisme
pelayanan mengalami kesibukan.
Antrian timbul karena :
Adanya ketidakseimbangan antara yang dilayani dengan pelayanannya.
Contoh antrian :
• Antrian pada pelayanan kasir supermarket
• Antrianmembeli bahan bakar
• Antrian pada lampu merah (orang menyebrang maupun kendaraan)
• Antrian pesawat akan mendarat di suatu bandara
• Antrian pelayanan dokter, dan lain-lain.
-8-
2. Proses Markov
Jika state pada masa yang akan datang dari proses itu tidak tergantung
pada masa yang telah lalu dan hanya tergantung pada masa sekarang saja,
proses ini disebut Proses Markov. Pengetahuan state proses pada masa
sekarang ini harus memadai. Proses discrete state Markov disebut rantai
Markov. Untuk memprediksi proses Markov selanjutnya yang ada di masa
datang diperlukan pengetahuan state yang sedang berlangsung saat ini.
Tidak dibutuhkan pengetahuan berapa lama proses terjadi di masa sekarang
ini. Hal ini memungkinkan jika waktu state menggunakan distrtibusi
eksponensial (memoryless). Ini akan membatasi aplikabilitas proses
Markov.
3. Proses Birth-death
Area diskrit proses Markov dimana transisi jadi terlarang bagi state lain
di sekelilingnya, disebut proses birth death. Untuk proses ini
memungkinkan untuk merepresentasikan state dengan suatu integer dimana
proses pada state n dapat berubah hanya ke state n+1 atau n-1. Sebagai
contoh adalah jumlah job dalam antrian. Kedatangan job dalam antrian
(birth) menyebabkan state berubah menjadi +1 (plus satu), dan
keberangkatan dari antrian karena telah
sampai waktunya mendapatkan layanan (death) menyebabkan state berubah
menjadi -1 (minus satu).
4. Proses Poisson
Jika waktu interarrival IID dan distribusi eksponensial tercapai, jumlah
kedatangan dari n berlangsung dalam interval (t , t + x) berarti memiliki
distribusi Poisson, dan oleh karena itu proses kedatangan diarahkan pada
proses Poisson atau aliran Poisson. Aliran Poisson sangat populer dalam
teori antrian karena kedatangan biasanya memoryless sebagai waktu
interarrival terdistribusi secara eksponensial. Sebagai tambahan aliran
Poisson memiliki properti :
1. Menggabungkan k aliran Poisson dengan mean rate λ i hasil dalam aliran
Poisson dengan mean rate λ diberikan dengan :
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan, untuk
dijual kembali, dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan
dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi,
ataupun suku cadang (Herjanto, 1999, hal: 219). Setiap perusahaan perlu
mengadakan persediaan untuk menjamin kelangsungan hidup usahanya. Untuk
mengadakan persediaan, dibutuhkan sejumlah uang yang diinvestasikan dalam
persediaan tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan haruslah dapat
mempertahankan suatu jumlah persediaan optimum yang dapat menjamin
kebutuhan bagi kelancaran kegiatan perusahaan dalam jumlah dan mutu yang tepat
dengan biaya yang serendah-rendahnya. Untuk mengatur tersedianya suatu tingkat
persediaan yang optimum, maka diperlukan suatu sistem pengawasan persediaan.
-10-
Fungsi Persediaan
a. Fluctuation Stock
Merupakan persediaan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang
tidak dapat diperkirakan sebelumnya, dan untuk mengatasi jika terjadi
kesalahan/ penyimpangan dari perkiraan penjualan, waktu produksi, atau waktu
pengiriman barang.
b. Anticipation Stock
Merupakan persediaan yang dibutuhkan untuk menghadapi permintaan yang
diramalkan, misalnya pada saat jumlah permintaan besar, tetapi kapasitas
produksi tidak mampu memenuhi permintaan tersebut. Jumlah permintaan yang
besar ini diakibatkan oleh sifat musiman dari suatu produk. Persediaan ini juga
menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku, agar proses produksi
tidak berhenti.
c. Lot Size Inventory
Merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada
kebutuhan saat itu. Persediaan jenis ini dilakukan untuk mendapatkan potongan
harga (discount ) karena pembelian barang dalam jumlah besar. Persediaan jenis
ini juga dapat menghemat biaya pengangkutan karena memperkecil frekuensi
pengiriman barang dan biaya per unit pengangkutannya lebih murah.
d. Pipeline/ Transit Inventory
Merupakan persediaan yang sedang dalam proses pengiriman dari tempat asal
ke tempat di mana barang itu akan digunakan. Persediaan ini timbul karena
jarak dari tempat asal ke tempat tujuan cukup jauh dan bias memakan waktu
beberapa hari atau beberapa minggu.
-11-
d. Persediaan Barang Setengan Jadi (Work in Process)
Merupakan barang-barang yang belum berupa barang jadi, akan tetapi masih
diproses lebih lanjut sehingga menjadi barang jadi.
e. Persediaan Barang Jadi ( Finished Good )
Merupakan barang-barang yang selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan
siap untuk disalurkan kepada distributor, pengecer, atau langsung dijual ke
pelanggan.
Ada dua macam two person zero sum games, pertama jenis permainan
startegi murni (pure strategy game) dimana setiap pemain hanya menjalankan
strategi tunggal, dan kedua permainan strategi campuran (mixed strategy game)
dimana kedua pemain menjalankan strategi yang berbeda-beda.
-12-
Perusahaan B Minimum
Undian Hadiah Diskon Kupon Baris
Undian 3 1 -2 3.5 -2
PerusahaanHadiah -7 6 4 10 -7
A Diskon 1 0 -5 3 -5
Kupon 4 8 -1 4 -1
Maksimum Kolom 4 8 4 10
Perusahaan B
Undian Diskon
Q 1-Q
Hadiah P -7 4
Perusahaan A
Kupon 1 - P 4 -1
6. Simulasi
1. Menentukan permasalahan
2. Mengajukan variabel yang berhubungan dengan permasalahan
3. Membangun model numeris
4. Menentukan rangkaian kemungkinan aksi untuk percobaan
5. Menjalankan eksperimen
6. Mempertimbangkan hasil eksperimen (memodifikasi model atau merubah input)
7. Memutuskan langkah yang akan diambil
Kerugian Simulasi
1. Model simulasi yang baik mungkin akan sangat mahal. Biasanya merupakan
proses yang panjang dan rumit
2. Simulasi tidak menghasilkan solusi optimal dari permasalahan seperti teknik
analisa kuantitatif yang lain.
3. Harus dijalankan semua kondisi dan hambatan untuk mendapatkan solusi yang
ingin diuji. Model simulasi tidak menghasilkan jawaban dengan sendirinya
-15-
4. Tiap model simulasi adalah unik. Solusi dan kesimpulannya tidak dapat
digunakan untuk permasalahan lain.
-16-
Konsep network ini mula-mula disusun oleh perusahaan jasa konsultan
manajemen Boaz, Allen dan Hamilton (1957) yang berada dibawah naungan
perusahaan pesawat terbang Lockheed. Kebutuhan penyusunan network ini
b. Dapat diketahui dengan pasti kesukaran yang akan timbul jauh sebelum
terjadinya sehingga dapat diambil tindakan yang presentatif.
-17-
b. : Node / event , yang merupakan lingkaran bulat yang artinya saat
peristiwa atau kejadian yaitu pertemuan dari permulaan dan akhir
kegiatan
-18-
BAB III
PENUTUP
-19-
DAFTAR PUSTAKA
-20-