Laporan KKG Yos Sudarso 2021
Laporan KKG Yos Sudarso 2021
Laporan KKG Yos Sudarso 2021
Pengurus KKG
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 5
C. Hasil yang diharapkan 5
D. Sasaran 6
E. Manfaat 6
BAB II DESKRIPSI PROGRAM
A. Laporan Pelaksanaan Kegiatan 8
B. Strategi dan Metode Pelaksanaan 8
C. Sistem Dokumentasi/ Pelaporan 9
D. Struktur Program 9
E. Anggaran Kegiatan KKG Yos Sudarso 10
F. Frekuensi Kehadiran Peserta 10
G. Keterlibatan Peserta/ Kelompok Kerja 10
H. Tempat Pelaksanaan 11
I. Pelaporan 11
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan 12
B. Harapan 12
C. Rekomendasi 12
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan atau situasi sekarang ini berbeda dengan tahun-tahun yang lalu.
Bangsa kita sedang diuji dengan adanya pendemi atau wabah yaitu covid 19 atau
virus korona, program-program yang berhubungan dengan peningkatan mutu
pendidikan, khususnya pada jenjang Sekolah Dasar mengalami penyesuaian dengan
tatanan dibidang kesehatan yang mewajibkan individu-individu untuk jaga jarak
menyebabkan penyesuaian terahadap program-program peningkatan profesional
Guru Kelas.
Sekolah sebagai organisasi, didalamnya terhimpun unsur-unsur yang masing-
masing baik secara perseorangan maupun kelompok melakukan hubungan keja sama
untuk mencapai tujuan. Unsur-unsur yang dimaksud, tidak lain adalah sumber daya
manusia yang terdiri dari kepala sekolah, guru-guru, staf, peserta didik atau siswa,
dan orang tua siswa. Tanpa mengenyampingkan peran dari unsur-unsur lain dari
organisasi sekolah, kepala sekolah dan guru merupakan personil intern yang sangat
berperan penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah.
Salah satu usaha peningkatan mutu pendidikan adalah dengan meningkatakan
kualitas sumber daya manusianya yaitu guru. Hal ini disebabkan guru/ pendidik
sebagai faktor yang sangat penting dalam pengelolaan pembelajaran. Oleh sebab itu
seorang guru dalam melaksanakan tugasnya dituntut secara profesional. Agar guru
dapat memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran sebagaimana yang
diamanatkan pada Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, maka
guru dituntut untuk meningkatkan kompetensinya secara terus menerus melalui
berbagai upaya antara lain melelui pelatihan, kegiatan karya tulis ilmiah, dan
pertemuan di kelompok kerja guru.
Dalam rangka meningkatkan profesionalime guru, perlu adanya wadah yang
mampu menampung berbagai masalah pemebelajaran yang dialami guru serta cara-
cara pemecahannya. Pada Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor:
079/C/Kep.1/93, tanggal 7 April 1993 yang memutuskan tentang Pedoman
Pelaksanaan Sistem Pembinaan Profesional Guru melaui Pembentukan Gugus
Sekolah di Sekolah Dasar, sebagai wujud nyata dalam upaya pemberdayaan dan
1
meningkatkan kompetensi guru sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat
yang berkembang secara dinamis maka perlu peningkatan kegiatan di KKG Gugus
Yos sudarso, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.
Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut di atas, maka KKG Yos Sudarso
sebagai wadah para guru kelas untuk meningkatkan profesionalismenya dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan di Kecamatan Ngadirojo serta Kabupaten
Wonogiri pada umumnya, berupaya untuk mencanangkan berbagai program kegiatan
KKG. Program kegiatan tersebut diimplementasikan untuk menjawab tantangan
berbagai permasalahan dialami oleh para Guru Kelas.
Kegiatan KKG bukan hanya sebagai wadah berbagi materi kependidikan,
namun juga merupakan tempat pengembangan berbagai informasi pendidikan terkini.
Hal ini untuk mendukung persiapan seluruh guru memasuki program penyesuaian
Kurikulum dan Kebijakan yang terbaru. Demikian pula dengan adanya perubahan
paradigma pendidikan di era globalisasi ini mengharuskan adanya perubahan pola
pikir (mindset) dan pola tindak (actionset).
Kondisi nyata di lingkungan Pendidikan Kecamatan Ngadirojo, Dinas
Pendidikan Kabupaten Wonogiri, terbagi menjadi 4 Gugus Kelompok Kerja Guru,
salah satunya Gugus Yos sudarso yang menaungi 11 Sekolah Dasar /Madrasah
Ibtidaiyah. Dimana dari sekolah tersebut diperoleh gambaran mengenai keadaan
tenaga pendidik dalam hal ini guru pada Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah.
Keadaan guru di Gugus Yos sudarso adalah sebagai berikut :
N JUM STATUS
SD
O GURU KL NEGERI SWASTA
SD INTI
1 SDN 1 Kerjo Lor 5 2 3
SD IMBAS
2 SDN 2 Kerjo Lor 5 2 3
3 SDN 3 Kerjo Lor 6 4 2
4 SDN 4 Kerjo Lor 5 2 3
5 SDN 5 Kerjo Lor 6 2 4
6 SDN 1 Mloko Wetan 6 2 4
7 SDN 2 Mloko Wetan 6 3 3
8 SDN 1 Kerjo Kidul 5 2 4
9 SDN 2 Kerjo Kidul 6 2 4
2
10 SDN 3 Kerjo Kidul 6 3 3
11 SDIT AL Ukuwah 6 - 6
JUMLAH 63 23 40
3
Kegiatan KKG bukan hanya sebagai kegiatan wajib bagi Guru, namun sudah menjadi
kebutuhan bagi guru untuk peningkatan keprofesionalan. KKG diharapkan mampu
menjadi tempat berbagi antar guru dalam kebijakan profesi maupun hubungan sosial.
Melihat kondisi negara yang selalu mengalami perubahan dalam kebijakan,
dunia pendidikan tidak boleh lengah. Sebab pendidikan merupakan tiang suatu
negara. Dengan pendidikan yang berkualitas, diharapkan Indonesia mampu menjadi
negara maju nantinya. Pendidikan yang berkualitas harus didukung faktor utamanya,
yaitu pendidik yang beriman, cerdas, berinisiatif, dan memiliki etos kerja tinggi.
Lewat kegiatan KKG maka diharapkan dapat memunculkan karakter Guru seperti
uraian di atas.
2. Sumber Dana
4
Tahun 2021 KKG Yos Sudarso Kecamatan Ngadirojo tidak ada bantuan
dari Pemerintah sehingga pelaksanaan KKG Yos Sudarso Kecamatan Ngadirojo
dibiayai secara Mandiri
B. Tujuan
Berdasarkan Standar Pengembangan Kelompok Kerja Guru (KKG) Yos
Sudarso Korwil Kecamatan Bidik Ngadirojo, tujuan dilaksanakannya KKG antara
lain:
1. Memantapkan wawasan dan pengetahuan tentang pengusaan kompetensi Guru.
2. Memberi kesempatan kepada anggota kelompok kerja untuk berbagi pengalaman
serta saling memberikan bantuan dan umpan balik.
3. Memberdayakan dan membantu anggota kelompok kerja dalam melaksanakan
tugas-tugas di sekolah.
4. Mengubah budaya kerja anggota kelompok kerja (meningkatkan pengetahuan,
kompetensi dan kinerja) dan mengembangkan profesionalisme guru melalui
kegiatan-kegiatan pengembangan profesionalisme di tingkat KKG.
5. Meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari
peningkatan hasil belajar peserta didik.
6. Meningkatkan penguasan ICT untuk percepatan dan keakuratan data pendidikan.
5
4. Mengubah budaya kerja anggota kelompok kerja (meningkatkan pengetahuan,
kompetensi dan kinerja) dan mengembangkan profesionalisme guru melalui
kegiatan-kegiatan pengembangan profesionalisme di tingkat KKG Yos Sudarso.
5. Meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari
peningkatan hasil belajar peserta didik.
6. Meningkatkan penguasan ICT untuk percepatan dan keakuratan data pendidikan.
D. Sasaran
Sasaran KKG Yos Sudarso Kecamatan Ngadirojo adalah Guru Kelas yang
berjumlah 63 orang.
E. Manfaat
1. Bagi Siswa
Memiliki peluang untuk mengikuti pembelajaran yang menyenangkan,
bermakna dan bermutu sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan sehingga
dapat meningkatkan prestasi dan sesuai karakter Bangsa Indonesia..
2. Bagi Guru
a. Memiliki peluang untuk meningkatkan kompetensinya sesuai dengan
standar Nasional Pendidikan melalui berbagai kegiatan
b. Meningkatkan kemampuan Guru dalam meningkatkan profesionalisme
c. Membekali Guru untuk meningkatkan Penguatan Pendidikan Karakter
3. Bagi Sekolah
Memiliki Kepala Sekolah yang professional dan mampu meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan serta
terselenggaranya peningkatan Pendidikan Karakter Bangsa
4. Bagi KKG
Memiliki peluang untuk memberdayakan Guru di sekolah, kecamatan,
kabupaten/kota dan propinsi terkait melalui berbagai kegiatan sehingga dapat
mewujudkan guru- guru yang kompeten, professional, dan mampu
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan
5. Bagi Pemerintah Kabupaten/ Kota dan Dinas Pendidikan
Memiliki Guru yang kompeten, professional, dan mampu meningkatkan mutu
6
pembelajaran di kabupaten / kota sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
6. Bagi Pemerintah
a. Secara Nasional, Pemerintah memiliki Guru yang kompeten, professional dan
mampu meningkatkan mutu pembelajaran sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan
b. Tersedianya Guru yang dapat mendukung penguatan Pendidikan
BAB II
DESKRIPSI PROGRAM
7
dengan penyusunan proposal yang dilakukan pada bulan Januari tahun 2021.
Rencana Kegiatan KKG telah dibuat sedemikian rupa dalam masa pandemi covid-19
dengan menyesuaikan aturan yang telah dibuat oleh pemerintah. Materi yang
disampaikan pada kegiatan KKG Yos Sudarso Kecamatan Ngadirojo tahun 2021
mengacu pada 5 Paket dengan 15 kali pertemuan rutin, yang setiap pertemuannya
dilaksanakan secara daring atau vicon menggunakan fasilitas aplikasi meeting
seperti Zoom, Google Meet, atau Teams, dimana setiap kali pertemuan dilaksanakan
dengan alokasi waktu dua jam kegiatan.
Adapun 5 paket yang menjadi materi kegiatan KKG Gugus Yos Sudarso
diantaranya yaitu :
1. Perangkat PJJ (3 pertemuan)
2. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) (3 Pertemuan)
3. Penyusunan E Rapor (3 pertemuan)
4. Media Pembelajaran (3 pertemuan)
5. Penanaman Karakter (3 pertemuan)
Untuk memotivasi anggota, setiap tagihan kami tayangkan melalui daring
sehingga bagi mereka yang tidak mengumpulkan tugas/tagihan akan kelihatan.
Dengan cara seperti itu, para anggota mengantisipasi agar mereka tidak termasuk
anggota yang dikatakan tidak disiplin karena tidak mengumpulkan tugas/ tagihan.
8
e. Praktik (Demonstrasi)
Kesemua metode dilaksanakan dengan zoom, google meet, atau Teams
menggunakan office 365.
D. Struktur Program
Kegiatan KKG Yos Sudarso Kecamatan Ngadirojo tahun 2021 dengan
Struktur Pogram sebagai berikut :
PERTE
TANGGAL MATERI KET
MUAN
PEMBUKAAN BERSAMA KKKS DAN KKG SE
KEC NGADIROJO
1 27 Januari 2021 Perangkat PJJ Dra. Suharti, M.Pd
2 3 Februari 2021 Perangkat PJJ Ike Kuswardani, S.Pd
3 10 Februari 2021 Perangkat PJJ Farrudin S. Pd., M. Pd.
Pengawas SD Kecamatan
4 17 Februari 2021 AKM
Ngadirojo
Choirul Fadhi Radian Putri,
5 24 Februari 2021 AKM
S.Pd.,M.Pd.
6 10 Maret 2021 AKM Bowo Riwoyo, S. Pd, M. Pd
7 17 Maret 2021 Penyusunan E Rapor Joko Susilo, S.Pd.
8 24 Maret 2021 Penyusunan E Rapor Tim FKKG
Penyusunan E Rapor Moh.Suryo Hardiyat,
9 31 Maret 2021
S.Pd.SD
10 7 April 2021 Media Pembelajaran Irwanto, S.Pd.
11 14 Juli 2021 Media Pembelajaran Ariska Pujianti, S.Pd
12 28 Juli 2021 Media Pembelajaran Afid Abidin, S.Pd
13 5 Agustus 2021 Penanaman Karakter Pengawas PAI
14 12 Agustus 2021 Penanaman Karakter Pengawas Guru Kelas
15 19 Agustus 2021 Penanaman Karakter Syarif, S.Pd.I
9
Kegiatan Kelompok Kerja Guru Gugus Yos Sudarso, Kecamatan Ngadirojo
tahun 2021 dibiayai secara mandiri dari iuran Peserta.
Frekuensi kehadiran atau keaktifan peserta KKG Yos Sudarso Kecamatan Ngadirojo
per Tahun 100% hal ini ada peningkatan, dibanding tahun yang lalu. Ini
menunjukkan ada upaya dan kesungguhan Guru untuk meningkatkan keprofesiannya.
H. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan KKG Yos Sudarso yaitu SDN 1 Kerjo Lor dan selama
pandemi berpusat di SDN 1 Ngadirojo peserta berada di sekolahnya masing-masing.
I. Pelaporan
Pelaporan pada akhir kegiatan. Pengurus menyusun laporan. Laporan
disampaikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berpijak pada kesadaran dan keinginan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia khususnya kualitas professional Guru Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah, yang pada gilirannya bermuara pada upaya peningkatan kualitas
11
pendidikan di Sekolah Dasar, Sehingga keberadaan dan peranan KKG Yos Sudarso
Kecamatan Ngadirojo membantu meningkatkan tenaga yang berkualitas dan
berkompeten.
B. Harapan
Penyusunan laporan ini dengan maksud untuk dapat dijadikan tolok ukur
pelaksanaan kegiatan dan tentu saja kami berharap agar jadi bahan pertimbangan
untuk dapat mengajukan STPPL bagi peserta.
C. Rekomendasi
Kepada Peserta KKG Yos Sudarso :
a. Peserta dihimbau untuk menyusun laporan individu sebagai data dukung STPPL.
b. Peserta disarankan menerapkan pendidikan karakter di sekolah masing-masing.
12
LAMPIRAN
DAFTAR PESERTA KKG
GUGUS YOS SUDARSO
TAHUN 2021
AJI SINAWUNG,S.Pd
40. 4 SDN 2 Kerjo Kidul
41. Endang Puji Lestari, S.Pd. 5 SDN 2 Kerjo Kidul
MELLY MEKA KASIDI,S.Pd
42. 6 SDN 2 Kerjo Kidul
PARNI,S.Pd.SD
43. 1 SDN 3 Kerjo Kidul
19630209 199103 2 006
44. ANI BUDIARTI,S.Pd 2 SDN 3 Kerjo Kidul
Arif Nofa Sugiyanto, S.Pd.
45. 3 SDN 3 Kerjo Kidul
19891124 202012 1 002
ELYANIAR DELTA SABRINA
46. 4 SDN 3 Kerjo Kidul
PUTRI,S.Pd
47. SRI RAHAYU,S.Pd.SD 5 SDN 3 Kerjo Kidul
TUKINO,S.Pd.SD
48. 6 SDN 3 Kerjo Kidul
19621222 198908 1 001
49. Novi Natalia Irawati, S.Pd.SD 1 SDN 1 Mlokowetan
Grahanita Mayasari,S.Pd.SD
50. 2 SDN 1 Mlokowetan
198306252009032011
51. Bety Eka Rarasati, S.Pd 3 SDN 1 Mlokowetan
REALISASI ANGGARAN
Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Yos sudarso dibiayai melalui
swadana sekolah anggota KKG Gugus Yos sudarso Korwil Pendidikan Kecamatan
Ngadirojo Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri.
Biaya untuk kegiatan KKG sebesar Rp 15.750.000, 00. Sumber dana kegiatan
berasal dari dana swadana sekolah dengan iuran dari anggota KKG sebesar 63 x Rp
250.000, 00 total Rp 15.750.000, 00
Adapun rincian penggunaan anggaran seperti tercantum dalam tabel di bawah ini.
Realisasi Anggaran Program
Volume
No Nama Kegiatan Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Kegiatan
1. Rapat Koordinasi 2 x 15 30.000 900.000
2. Pembuatan Proposal 10 30.000 300.000
3. Pembuatan Laporan 10 30.000 300.000
4. Pelaksanaan Pembukaan Kegiatan 63 60.000 4.410.000
5. Transport Pengajuan Proposal 4 50.000 200.000
6. Transport Pengajuan Pelaporan 4 50.000 200.000
7. Transport narasumber 15 200.000 3.000.000
8. Konsumsi 63×5 6000 1.890.000
9. ATK 15 50.000 750.000
10. Fotocopy 15 40.000 600.000
9. Pelaporan dan Dokumentasi 63 50.000 3.150.000
10. Lain-lain 680.000
JUMLAH TOTAL 15.750.000
Tujuan Kegiatan :
1. Meningkatan kompetensi guru di bidang profesional;
2. Memberikan akses kepada guru untuk Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan;
3. Memberikan pemahaman konsep dan pembelajaran tentang perangkat
pembelajaran yang digunakan untuk PJJ;
BAB II
ISI KEGIATAN
A. MATERI
Dalam keadaan ini dunia sering diuji dengan suatu permasalahan kesehatan
yaitu pandemic corona (covid-19) ini yang sangat berpengaruh juga pada setiap aspek
kehidupan. Bukan hanya satu atau dua negara yang terkena pandemic ini, tapi ratusan
negara yang sudah terserang pandemi ini.
Adanya pandemi tersebut menuntut pendidik untuk melakukan pembelajaran
jarak jauh (PJJ). Pembelajaran Jarak Jauh adalah pendekatan pembelajaran yang pada
pelaksanaanya tidak bertatap muka secara langsung dalam pembelajaran.
Pembelajaran biasanya menggunakan media berbasis internet.
Pandemi Covid-19 telah berdampak di sektor pendidikan. Demi mengurangi
penyebaran Covid-19, pemerintah menerapkan strategi social distancing, salah
satunya dengan menutup sekolah. Kebijakan lainnya untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan anak adalah dengan menerapkan strategi belajar di rumah dan belajar
tatap muka dengan penerapan protokol ketat.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merespons protokol tersebut dengan
menerbitkan tersebut diikuti dengan terbitnya Surat Edaran Mendikbud No 3 Tahun
2020 tentang pencegahan Covid-19 di satuan pendidikan pada 9 Maret 2020. Isi
surat edaran tersebut hampir sama dengan protokol yang dikeluarkan oleh KSP
sebelumnya. Berbagai imbauan yang disampaikan oleh Mendikbud Nadiem Makarim
dalam surat tersebut mencerminkan bahwa kegiatan pembelajaran masih dapat
dilakukan di satuan pendidikan (sekolah) dengan penerapan protokol kesehatan yang
ketat.
Proses pembelajaran di tengah pandemi COVID-19 ini bisa dilakukan dengan
tiga strategi. Yakni, online atau daring (dalam jaringan), offline atau luring (luar
jaringan) dan blended learning atau pembelajaran campuran antara online dan offline
Hal ini juga yang membuat guru harus menyiapkan perangkat pembelajaran
yang disesuaikan dengan kondisi saat ini. Para guru harus selalu siap dan uptodate
terkait berbagai kebijakan pembelajaran.
B. TINDAK LANJUT
Peserta KKG setelah mengikuti kegiatan akan melaksanakan tindak lanjut kegiatan
sebagai berikut:
1. Secara mandiri dan berkelompok dapat menyusun administrasi guru dan soal
interaktif.
2. Kolaborasi dengan teman dalam kelompok untuk pembuatan administrasi guru
dan soal interaktif
3. Hasil dari kelompok atau individu dapat digunakan sebagai contoh penyusunan
administrasi guru dan soal interaktif.
D. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini dibuat dan dapat dipertimbangkan oleh tim
penilai untuk penilaian angka kredit.
MATRIKS RINGKASAN PELAKSANAAN DIKLAT JARAK JAUH
A. MATERI
Kemendikbud akan mengganti peran Ujian Nasional sebagai informasi untuk
memetakan dan mengevaluasi mutu sistem dengan Asesmen Kompetensi Minimum.
Berikut ini kita akan membahas Tujuan, Instrumen, Pelaksanaan, dan Tindak Lanjut dari
Asesmen Kompetensi Minimum.
Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah,
madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan
pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan
karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang
mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen
utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei
Lingkungan Belajar.
Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen
ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-
mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid. Asesmen
Nasional menghasilkan informasi untuk memantau (a) perkembangan mutu dari waktu ke
waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya di satuan
pendidikan: antara kelompok sosial ekonomi, di satuan wilayah antara sekolah negeri dan
swasta, antar daerah, ataupun antar kelompok berdasarkan atribut tertentu). Asesmen
Nasional akan diikuti oleh seluruh satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah di
Indonesia, termasuk satuan pendidikan kesetaraan. Pada tiap satuan pendidikan, asesmen
akan dilakukan Di tiap satuan pendidikan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh
sebagianpeserta didik kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh Pemerintah.
Untuk pendidikan kesetaraan, peserta Asesmen Nasional adalah peserta didik yang pada
akhir jenjang, yaitu kelas VI (program Paket A/Ula), kelas IX (Program Paket
B/Wustha), kelas XII (program Paket C/ Ulya) yang telah memenuhi syarat. Asesmen
Nasional juga akan diikuti oleh guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan.
Informasi dari peserta didik, guru, dan kepala sekolah diharapkan memberi informasi
yang lengkap tentang kualitas proses dan hasil belajar di setiap satuan pendidikan.
Asesmen Nasional mengukur dua macam literasi, yaitu Literasi Membaca dan
Literasi Matematika (atau Numerasi). Keduanya dipilih karena merupakan kemampuan
atau kompetensi yang mendasar dan diperlukan oleh semua murid, terlepas dari profesi
dan cita-citanya di masa depan. Literasi dan numerasi juga merupakan kompetensi yang
perlu dikembangkan secara lintas mata pelajaran. Kemampuan membaca yang diukur
melalui AKM Literasi sebaiknya dikembangkan tidak hanya melalui pelajaran Bahasa
Indonesia, tapi juga pelajaran agama, IPA, IPS, dan pelajaran lainnya. Kemampuan
berpikir logis-sistematis yang diukur melalui AKM Numerasi juga sebaiknya
dikembangkan melalui berbagai pelajaran. Dengan mengukur literasi dan numerasi,
Asesmen Nasional mendorong guru semua mata pelajaran untuk berfokus pada
pengembangan kompetensi membaca dan berpikir logis-sistematis.
Asesmen Nasional bertujuan tidak hanya memotret hasil belajar kognitif murid
namun juga memotret hasil belajar sosial emosional. Asesmen nasional diharapkan dapat
memotret sikap, nilai, keyakinan, serta perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan
kinerja murid di berbagai konteks yang relevan. Hal ini penting untuk menyampaikan
pesan bahwa proses belajar-mengajar harus mengembangkan potensi murid secara utuh
baik kognitif maupun non kognitif.
Target asesmen yang sekedar mengukur penguasaan murid akan konten atau materi
kurikulum menjadi tidak relevan karena di era informasi saat ini, pengetahuan faktual
semakin mudah diperoleh dan diakses oleh hampir setiap orang. Sekedar mengetahui
menjadi tidak cukup dan kurang relevan. Asesmen Nasional berfokus mengukur pada
kemampuan murid untuk menggunakan dan mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh
dari beragam materi kurikulum untuk merumuskan serta menyelesaikan masalah.
Asesmen Nasional menggeser fokus dari keluasan pengetahuan menuju kedalaman
kompetensi dari kurikulum.
Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen, yaitu: Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi)
murid, Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang
mencerminkan karakter murid, Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas
berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.
Bentuk soal Asesmen Nasional terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks,
menjodohkan, isian singkat dan uraian. Pilihan ganda, murid hanya dapat memilih satu
jawaban benar dalam satu soal. Pilihan Ganda Kompleks, murid dapat memilih lebih dari
satu jawaban benar dalam satu soal. Menjodohkan, murid menjawab dengan dengan cara
menarik garis dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan
jawabannya. Isian singkat, murid dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk
menyebutkan nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya. Uraian, murid menjawab
soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya.
B. TINDAK LANJUT
Peserta KKG setelah mengikuti kegiatan akan melaksanakan tindak lanjut kegiatan
sebagai berikut:
1. Secara mandiri dan berkelompok dapat memahami maksud dan tujuan asesmen
nasional.
2. Kolaborasi dengan teman dalam satu sekolah menelaah kisi-kisi AKM, Karakter
Profil Pelajar Pancasila dan Liingkungan Belajar.
3. Secara berkelompok mempersiapkan pelaksanaan AN di sekolah masing-masing.
D. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini dibuat dan dapat dipertimbangkan oleh tim penilai
untuk penilaian angka kredit.
MATRIKS RINGKASAN PELAKSANAAN DIKLAT
A. MATERI
B. TINDAK LANJUT
Peserta KKG setelah mengikuti kegiatan akan melaksanakan tindak lanjut kegiatan
sebagai berikut:
1. Guru melakukan instalasi E rapor.
2. Guru melaksanakan penilaian dengan E Rapor di sekolah masing-masing
C. DAMPAK BAGI GURU
1. Memudahkan kinerja guru dengan menggunakan aplikasi E Rapor.
2. Mempermudah guru dalam melakukan penilaian melalui aplikasi E Rapor.
3. Meningkatkan keterampilan guru abad 21 dalam menggunakan E Rapor.
D. PENUTUP
Nama
Jumlah Mata Diklat / Dampak*
Nama Kegiatan Tempat Kegiatan Nama-Nama fasilitator Penyelenggara
Pertemuan Kompetensi
Kegiatan
Kegiatan FKKG Webinar Pusat 3 Pertemuan 1. Joko Santoso, S.Pd 1. Langkah Instalasi FKKG Korwil 1. Memudahkan kinerja guru
Korwil SDN 1 Ngadirojo 2. TIM E Rapor Kecamatan Bidik dengan menggunakan
Kecamatan Peserta di Tempat 2. Cara kerja admin Ngadirojo aplikasi E Rapor.
Bidik Ngadirojo Kerja Masing- 3. Cara Kerja Guru 2. Mempermudah guru dalam
masing 4. Cara Kerja Wali melakukan penilaian
Kelas melalui aplikasi E Rapor.
3. Meningkatkan
keterampilan guru abad 21
dalam menggunakan E
Rapor.
LAPORAN KEGIATAN
KELOMPOK KERJA GURU (KKG)
KORWIL KECAMATAN BIDANG PENDIDIKAN NGADIROJO
MATERI MEDIA PEMBELAJARAN
A. MATERI
I. WEBINAR SERI 1
Pelaksanaan Webinar diawali dengan Sambutan dan Pembinaan dari
Korwilcam Bidik Ngadirojo Ibu Dra. Suharti, M.Pd, beliau menyampaikan bahwa
didalam rangka mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di lingkungan satuan
pendidikan, Kemendikbud telah mengambil kebijakan untuk menutup sekolah pada
masa pandemi Covid-19. Selama masa penutupan, terjadi pengalihan kegiatan
belajar mengajar dari tatap muka menjadi Belajar Dari Rumah dalam bentuk
pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kebjakan tersebut sesuai dengan Surat Edaran
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun
2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat
Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19). Untuk pemenuhan hak peserta didik
mendapatkan layanan pendidikan selama darurat penyebaran Corona Virus
Disease (Covid-19) melalui penyelenggaraan Belajar dari Rumah yang
pelaksanaannya tetap memperhatikan protokol penanganan Covid-19.
Tujuan Pelaksanaan Belajar Dari Rumah
Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) selama darurat Covid-19 bertujuan untuk :
1. Memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan
pendidikan selama darurat Covid-19;
2. Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19;
3. Mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidikan; dan
4. Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan
orang tua/wali.
B. TINDAK LANJUT
Peserta KKG setelah mengikuti kegiatan akan melaksanakan tindak lanjut kegiatan
sebagai berikut:
1. Secara mandiri dan berkelompok dapat ringkasan materi media pembelajaran
2. Kolaborasi dengan teman dalam kelompok untuk pembuatan media pembelajaran
3. Hasil dari kelompok atau individu dapat digunakan sebagai contoh pembuatan media
pembelajaran.
D. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini dibuat dan dapat dipertimbangkan oleh tim penilai
untuk penilaian angka kredit.
MATRIKS RINGKASAN PELAKSANAAN DIKLAT
A. MATERI
Pelaksanaan Webinar dipandu oleh host, Arif Nofa Sugiyanto S.Pd. dan
moderator ibu Retno Fitriani, S.Pd.I. Pemateri pertama adalah Ibu Dra. Suharti M.Pd.
selaku Korwilcam Bidik Ngadirojo, menyampaikan bahwa pandemi covid-19 tidak
menjadi penghalang untuk menumbuhkan pendidikan karakter peserta didik. Meski
kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung secara tatap muka, diharapkan guru
mampu menyelipkan pendidikan karakter pada peserta didik selama kegiatan
pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun sejatinya guru tidak dapat bekerja sendiri.
Penguatan pendidikan karakter ini harus dilakukan secara berkesinambungan. Perlu
adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan orang tua.
Narasumber kedua pada webinar ini adalah bapak Tri Wahyu Hartanto,
Pengawas SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Wonogiri yang bertugas di
Kecamatan Ngadirojo. Dalam materinya Bapak Tri Wahyu Hartanto, M. Pd
menyampaikan dimensi pengolahan karakter yang terdiri dari olah hati, olah pikir, olah
rasa dan olah raga. Dengan pengolahan keempat dimensi tersebut diharapkan dapat
membentuk nilai-nilai karakter berupa nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, dan bertanggung jawab. Tri Wahyu Hartanto juga mengulas bagaimana
cara menumbuhkan pendidikan karakter di masa pandemi ini. Beliau memaparkan
perlunya sinergis antara guru dan orang tua peserta didik. Melalui kegiatan BDR atau PJJ
guru dapat menyelipkan cerita atau contoh-contoh perilaku yang menumbuhkan karakter
misalnya mencintai alam. Guru dapat meminta peserta didik untuk menyiram tanaman di
sekitar rumah setiap pagi. Dengan terbiasa menyirami tanaman di pagi hari tentu akan
menjadi kebiasaan bagi peserta didik. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan
kebijakan pendidikan yang tujuan utamanya adalah untuk mengimplementasikan
Nawacita Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla dalam sistem pendidikan nasional.
Kebijakan PPK ini terintegrasi dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu
perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik. Nilai-nilai utama
PPK adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas. Nilai-nilai ini ingin
ditanamkan dan dipraktekkan melalui sistem pendidikan nasional agar diketahui,
dipahami, dan diterapkan di seluruh sendi kehidupan di sekolah dan di masyarakat. PPK
lahir karena kesadaran akan tantangan ke depan yang semakin kompleks dan tidak pasti,
namun sekaligus melihat ada banyak harapan bagi masa depan bangsa. Hal ini menuntut
lembaga pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan
kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan
keilmuan. Memahami latar belakang, urgensi, dan konsep dasar PPK menjadi sangat
penting bagi Guru dan Orang Tua agar dapat menerapkannya sesuai dengan konteks
pendidikan baik di sekolah maupun di rumah. Untuk menanamkankan pendidikan
karakter pada peserta didik diperlukan 3 Basis Pendekatan Implementasi PPK yang
meliputi :
1. Kelas
Fokus utama pengembangan Kurikulum 13 yang terdiri dari
- Relasi pedagogis
- Integrasi dalam kurikulum
- Metode pembelajaran
- Manajemen Kelas
- Pengembangan muatan lokal
2. Budaya Sekolah
Fokus utama pembiasan yang ada di lingkungan sekolah
- Keteladanan
- Pembiasaan
- Pendampingan
- Tradisi sekolah
- Ekstrakurikuler
- Evaluasi norma dan peraturan sekolah
3. Masyarakat
Fokus lembaga sosial yang ada di masyarakat
- Orang tua
- Komite Sekolah
- Lembaga Pemerintahan
- Komunitas
- Pusat budaya
- Pusat kesenian
Bapak Tri Wahyu Hartanto, M.Pd, menyampaikan materi Peran Guru dalam
penguatan Pendidikan Karakter. Guru merupakan tenaga pendidik yang
menyempurnakan didikan dari orang tua. Sebab didikan orang tua masih memiliki
kekurangan, dan kekurangan itu dapat dilihat dari segi mental dan keberanian anak, selain
itu guru juga memiliki tujuan yang sama dengan orang tua, yaitu ingin melihat
perkembangan potensi anak lebih berkarakter dan memiliki keunggulan maupun
keunikkan tersendiri. Proses dari didikan seorang guru adalah guru harus mengajarkan
anak untuk berani tampil kedepan, menunjukan kualitas dan kemampuannya dalam
segala hal, menerapkan disiplin secara tepat, serta guru juga mempunyai tugas untuk
memotivasi anak dalam pengembangan kepribadiannya agar dapat menjadi seorang
pemimpin. Jadi, baik orang tua maupun guru memiliki tugas yang hampir sama dalam
mengembangkan karakter anak. Dalam hal ini pendidik harus mampu menjadi teladan
yang baik untuk anak, harus mampu menerapkan disiplin secara tepat dan tegas terhadap
waktu istirahat anak, karena orang tua disini sering kecolongan pada saat anak
menggunakan waktu luangnya untuk menonton televisi, seringkali anak lupa
kewajibannya untuk belajar.
Webinar berlangsung kurang lebih 2 jam dapat berjalan dengan lancar diikuti
oleh 125 partisipan yang terdiri dari unsur Kepala sekolah, guru kelas dan guru mapel di
lingkungan kecamatan Ngadirojo. Sebelum acara berakhir , Bapak Mulyadi, S. Pd selaku
Ketua K3S berharap semoga semua materi bermanfaat dan dapat diimplementasikan
dalam kegiatan BDR selama masa pandemi Covid-19.
B. TINDAK LANJUT
Peserta KKG setelah mengikuti kegiatan akan melaksanakan tindak lanjut kegiatan
sebagai berikut:
1. Menularkan pemahaman tentang peran guru dalam penguatan pendidikan karakter
pada peserta didik di masa pandemi covid -19.
2. Meningkatkan Peran Guru dalam penguatan pendidikan karakter tidak hanya di
sekolah tetapi juga di rumah serta di lingkungan sosial di masa pandemi Covid-19.
3. Mendorong kerjasama antara guru, sekolah dan masyarakat dalam penguatan
pendidikan karakter di masa pandemi Covid-19.
D. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini dibuat dan dapat dipertimbangkan oleh tim penilai
untuk penilaian angka kredit.
MATRIKS RINGKASAN PELAKSANAAN DIKLAT
d. Penyusunan E Rapor
e. Media Pembelajaran
f. Penanaman Karakter