Heuristik Keterwakilan Ria

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Heuristik keterwakilan adalah sebuah strategi dalam melakukan penilaian berdasarkan tingkat

kemiripan suatu stimuli atau peristiwa dengan stimuli, peristiwa atau kategori lainnya yang
berhubungan dengan stimuli yang dibandingkan.
Dengan kata lain, seseorang yang melakukan heuristik keterwakilan berpikir bahwa jika
seseorang atau sesuatu memiliki banyak ciri-ciri yang sama dengan suatu kelompok orang
atau benda, maka terdapat banyak kemungkinan bahwa seseorang atau sesuatu tersebut
adalah bagian dari kelompok tersebut.

Beberapa bias pengambilan keputusan yang disebabkan heuristik keterwakilan :

1. Tidak sensitif terhadap base / rates


Merupakan bias dalam manilai probabilitas kejadian individu cenderung
mengabaikan informasi yang lebih spesifik ( informasi yang lebih khusus menyajikan
informasi tertentu ). Ketika menilai kemungkinan terjafinya suatu peristiwa, individu
cendurung mengabaikan base rates jika ada informasi lain yang diberikan ( meski
informasi tersebut tidak relavan )
2. Tidak sensitif terhadap ukuran sampel
Ketika menilai reabilitas dari informasi untuk mengambil keputusan, individu kadang
mengabaikan ukuran sampel. Meskipun ukuran sampel sangat penting dalam statistic,
namun sering kali diabaikan ukuran sampel dalam intusis ( Tversky dan Kahnemman,
1974 ). Mengapa ? ketika kita dihadapkan pada permasalahan pengambilan sampel,
individu cenderung menggunakan heuristic keterwakilan.
3. Kesalahan konsepsi dari peluang
Individu sering berharap bahwa urutan data yang dihasilkan dari proses acak akan
terlihat ‘ acak ‘.
Misalnya, dalam pertandingan sepak bola, pemain idola kita telah melakukan 4 kali
lemparan yang bagus, bagaimana probabilitas pemain tersebut melakukan lemparan
yang baik pada lemparan selanjutnya.? Apakah probabilitasnya lebih rendah, lebih
tinggi atau sama? Sebagian besar komentar olahraga, penggemar akan memprediksi
probabilitasnya lebih tinggi. Mungkin terdapat alasan secara biologis, emosi , dan
fisik yang mendukung prediksi tersebut. Namun Tversky (1985) menemukan bahwa
kesuksesan lemparan sebelumnya tidak menentukan kesuksesan lemparan
selanjutnya.
4. regresi pada rata – rata
Individu cenderung mengembangkan prediksi bahwa outcome yang akan datang
berhubungan dengan outcome masa lalu. Individu secara naïf mengembangkan
prediksi berdasarkan asumsi hubungan korelasi yang kuat dengan data masa lampau
dan mengabaikan fakta bahwa terdapat kejadian – kejadian ekstrem.
5. Kesalahan konjungsi
Kesalahan konjungsi terjadi ketika individu mengasumsikan bahwa kejadian –
kejadian kondisi spesifik akan lebih mungkin terjadi dibanding suatu kejadian yang
umum. Berdasarkan teori probabilitas, probabilitas konjungsi / congjungtion P ( A &
B ) tidak dapat melebihi probabilitas salah satu dari konjungta / conjuct P ( A ) dan
( PB )

P ( A& B ) = P ( A ) dan P ( B )

Konjungsi / congjuntion konjungta / conjungta

Ini merupakan aturan kongjungsi. Akan tetapi ketika individu diminta untuk membandingkan
probabilitas konjungsi dan konjungtanya, individu akan memprediksi bahwa konjungsi akan
lebih mungkin terjadi dibanding konjungtanya.

Berikut beberapa contoh heuristic keterwakilan :

1. Apabila ada seseorang yang memakai sorban dan baju putih, berbicara santun dan
sering pergi ke masjid untuk memberikan ceramah, tanpa berpikir panjang,
masyarakat dengan mudah akan berpikir bahwa orang tersebut adalah ustaz/ kyai.

2. Seorang sekretaris sebuah perusahaan besar yang setiap hari pulang-pergi dengan
mobil dan sering melakukan perjalanan dinas ke luar negeri biasa dianggap sebagai
orang kaya/ sosialita, walaupun orang-orang yang mengasumsikan hal itu tidak
mengenalnya.

3. Masyarakat akan dengan cepat mengasumsikan seseorang sebagai orang jahat/


preman jika orang tersebut adalah laki-laki gondrong yang memakai baju sobek-sobek
dan tidak rapi dengan tato di mana-mana.

4. Jika seseorang memiliki pembawaan yang ramah, teratur dan sedikit pemalu
kemudian dia memiliki banyak sekali koleksi buku di rumahnya, tanpa menanyakan
apa jenis pekerjaannya, masyarakat sekitar biasanya akan langsung menebak bahwa
dia adalah seorang pustakawan.

Anda mungkin juga menyukai